Anda di halaman 1dari 1

Dokumen Dokumen sebagaimana persyaratan ekspor hasil pengolahan perikanan

dapat diuraikan sebagai berikut:


1. Produsen
a. Kontrak Penjualan
b. Manufacturer Certificate.

2. Eksportir
a. Kontrak Penjualan
b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

3. Stasiun Karantina/Balai/Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil


Perikanan
a. Health Certificate atau Sertifikat Kesehatan produk
b. Surat Persetujuan Muat ( KI-D4 )

4. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

a. Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)


Eksportir produsen/pengolah/unit pengolahan ikan yang akan melakukan
kegiatan ekspor produk perikanan harus memiliki Sertifikat Kelayakan
Pengolahan (SKP).

SKP merupakan dokumen yang menyatakan bahwa unit pengolahan tempat


produk perikanan diolah telah memenuhi standar kelayakan dasar
penanganan/pengolahan ikan atau Good Manufacturing Practices (GMP),
dan prosedur operasi sanitasi standar atau Sanitation Standard Operating
Procedures (SSOP).

b. Sertifikat HACCP dan Approval Number


Proses Penerbitan Sertifikat HACCP dan Approval Number tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut: - Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.
PER.19/MEN/2010 tentang Sertifikasi Penerapan HACCP, maka eksportir
produsen/ pengolah juga harus memiliki Surat Keterangan Validasi HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Points) apabila melakukan ekspor produk
perikanan ke Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Persyaratan yang
diperlukan dalam pengajuan HACCP antara lain :
Akta Notaris Pendirian
KBLI Bidang Pengolahan Hasil Perikanan
Ijin Usaha Perikanan (IUP);
NIB / NPWP

5. Balai Sertifikasi Nasional

Produk Udang Beku (SNI 2705:2020)

6. Dasar Hukum / Dasar Peraturan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-KP/2018

Anda mungkin juga menyukai