13 144 1 PB
13 144 1 PB
2: 11-18
https://jap.ub.ac.id
Tinjauan Pustaka
SUMMARY
RANGKUMAN
Catheter-related bloodstream infection (CRBI) didefinisikan sebagai adanya bakteremia yang berasal
dari kateter intravaskular. CRBI adalah masalah iatrogenik yang menyebabkan morbiditas,
Korespondensi: mortalitas, lama rawat inap yang berlebih, dan biaya berlebih. Diagnosis yang akurat dapat
ditegakkan berdasarkan biakan spesimen darah dan kateter yang dikumpulkan dengan tepat.
dr. Resa Putra Panduan berbasis bukti tersedia untuk menginformasikan pengobatan antibiotik dan manajemen
Adipurna* kateter ketika infeksi terjadi. Risiko CRBI dapat dikurangi dengan mengoptimalkan pemilihan,
PPDS Program Studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif, penyisipan dan pemeliharaan kateter, dan dengan melepas kateter saat tidak diperlukan lagi.
FKUB, Malang Indonesia
e-mail:
Kata kunci: CRBI, Intensive Care Unit, tatalaksana kateter
resa.putra.ap@gmail.com
PENDAHULUAN
Pemasangan akses vena sentral merupakan (CRBI). Organisme patogen dapat berkolonisasi
prosedur yang lazim dikerjakan pada pasien kritis pada bagian intravaskuler dari kateter vena sentral
yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU). Prosedur dan kemudian menyebar ke dalam aliran darah.1 Di
ini merupakan prosedur invasif dan berisiko terjadi Amerika, pasien Intensive Care Unit (ICU) dengan
infeksi. Perawatan kateter vena sentral dan CRBI diperkirakan berjumlah 80.000 per tahun. Pada
pencegahan infeksi yang berkaitan dengan setiap CRBI yang terjadi dapat menelan biaya
pemasangan vena sentral sangat penting untuk hingga $ 56.000 dan meningkatkan mortalitas
diketahui dan dikerjakan agar menurunkan angka hingga 40%.2
kejadian Catheter Related Bloodstream Infection
pada pasien dengan vena sentral jangka hematogen (seperti perangkat intravaskular
pendek atau kateter arteri, dimana kedua yang terpasang, imunosupresan) yang
kultur venipuncture perifer dan darah gagal membaik setelah 72 jam pelepasan kateter,
untuk mengidentifikasi CRBI berdasarkan terapi sistemik intravena antibiotik yang
kriteria diatas, kateter harus dilepas dan direkomendasikan adalah (Gambar 2):1,3
dikirim sebagai sampel kultur. 5 sampai 7 hari untuk Staphylococci
koagulase-negatif
Manajemen Vena Sentral Jangka pendek 7 sampai 14 hari untuk Enterococci dan
atau Arterial Kateter CRBI basil Gram-negatif
Untuk pasien dengan hasil kulturmya 14 hari tanpa adanya bukti jamur
terkonfirmasi CRBI, terapi antibiotik empirik untuk spesies candida
harus disesuaikan untuk mengoptimalkan 14 hari tanpa adanya bukti
pengobatan pada patogen penyebab CRBI. endokarditis klinis dan dengan
Kultur darah harus diulang pada saat terapi ekokardiografi transesophageal (TEE),
antimikroba dan durasi terapi disesuaikan untuk S. aureus
dengan jenis patogen penyebab dan dimulai
pada hari pertama kultur darah memberikan Pada pasien dengan patogen rentan
hasil. Pada dengan vena sentral jangka dan fungsi saluran cerna yang normal,
pendek atau kateter arteri CRBI, kateter yang pemberian secara oral linezolid,
telah terinfeksi harus lepaskan. Pada pasien fluoroquinolones, atau fluconazole dapat
dengan infeksi bloodstream yang tidak dipertimbangkan untuk terapi methicillin-
berkomplikasi (yaitu tidak berisiko dengan resistant staphylococcus, basil Gram-negatif,
trombosis, endokarditis, atau infeksi dan candida, retrospektif. Kultur darah
metastatik), serta tanpa adanya faktor-faktor setelah pengobatan selesai tidak dianjurkan
yang meningkatan risiko penyebaran infeksi jika tidak muncul gejala klinis infeksi (demam
DAFTAR PUSTAKA
1. Marino P. The Little ICU Book. 2nd Editio. New York: Wolters-Kluwer; 2017.
2. Irwin S, Rippe J. Intensive Care Medicine. 8th Editio. New York: Wolters-Kluwer; 2018.
3. O’Grady NP, Alexander M, Burns LA, et al. Guidelines for the prevention of intravascular catheter-related
infections. Clin Infect Dis. 2011;52(9). doi:10.1093/cid/cir257
4. Infection CPS of. Asia Pacific Society of Infection Control. Vol 20.; 1999. doi:10.1017/s0195941700068727
5. Fletcher S. Catheter-related bloodstream infection. Contin Educ Anaesthesia, Crit Care Pain. 2005;5(2):49-51.
doi:10.1093/bjaceaccp/mki011
6. Cho HJ, Cho HK. Central line-associated bloodstream infections in neonates. Korean J Pediatr. 2019;62(3):79-84.
doi:10.3345/kjp.2018.07003
7. Shah H, Bosch W, Hellinger WC, Thompson KM. Intravascular Catheter-Related Bloodstream Infection. The
Neurohospitalist. 2013;3(3):144-151. doi:10.1177/1941874413476043
8. Mermel LA, Allon M, Bouza E, et al. Clinical Practice Guidelines for the Diagnosis and Management of
Intravascular Catheter-Related Infection. Clin Infect Dis. 2009;49(1):1-45. doi:10.1086/599376.Clinical
9. Fatoni AZ, Jaya W, Muzzaman MAK. Conventional and comprehensive oral hygiene procedures using
Chlorhexidine 0.2% in patients with mechanical ventilator. Int J Res Med Sci. 2019;7(12):4645.
doi:10.18203/2320-6012.ijrms20195532
Untuk menyitir artikel ini: Adipurna, RP dan AZ Fatoni. Tatalaksana Catheter Related Bloodstream Infection (CRBI)
di Intensive Care Unit (ICU). Journal of Anaesthesia and Pain. 2020;1(2):11-18