Anda di halaman 1dari 6

STUDI KOMPARATIF KOMPLIKASI DAN NILAI KECEPATAN ALIRAN

DARAH (QUICK OF BLOOD) ANTARA KATETER TEMPORER


DAN PERMANEN DI INSTALASI HEMODIALISIS
RUMAH SAKIT SARI ASIH CIPUTAT
TANGERANG SELATAN

DISUSUN OLEH : Ns.KURNIATI, S.Kep

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan penyebab utama kematian di abad ke-
21. Faktor resiko yang menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik diantaranya kegemukan dan
diabetes melitus, angka insiden pasien yang mengalami Penyakit Ginjal Kronik pun
semakin tinggi, diperkirakan 843.6 juta orang di dunia di tahun 2017 (Depkes RI, 2008).
National Institute Diabetes Digestive and Kidney Disease (NIDDK) mendapatkan data
sejalan yaitu pasien gagal ginjal terminal yang sedang menjalani hemodialisis mampu
bertahan hidup lima tahun mencapai 35,8%. Berdasarkan data (IRR, 2018) jumlah pasien
yang mengalami Penyakit Ginjal Kronik dan melakukan terapi hemodialisis di Indonesia
berjumlah 77.982 orang pada tahun 2017, dan pada tahun 2018 bertambah menjadi
132.142 orang, ini berarti mengalami peningkatan sebanyak 41% selama satu tahun.
Kualitas terapi hemodialisis harus menjadi fokus untuk dipertahankan bahkan
ditingkatkan agar efektif dalam meningkatkan kualitas pasien gagal ginjal terminal yang
menjalani hemodialisis (Teng, 2013). Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal
yang banyak dipilih di berbagai negara, untuk itu diperlukan akses vaskuler sebagai
sarana hubungann sirkulasi antara sirkulasi darah di tubuh pasien dengan sirkulasi darah
di luar tubuh pasien. Setelah pasien dinyatakan oleh dokter spesialis KGH mengalami
CKD stage IV atau GFR < 30 mL/menit/1,73 m², harus sudah diberikan edukasi tentang
terapi pengganti ginjal, sehingga akses vaskular permanen mulai direncanakan.(Kovesdy,
2022). Akses vaskuler dapat dibedakan menjadi akses vaskuler temporer dan akses
vaskuler permanen. Terdapat 2 (dua) jenis akses vaskular dirancang untuk penggunaan
tetap yaitu Arteriovenous Fistula (AVF), Arteriovenous Grafts (AVG) dan jenis akses
untuk penggunaan jangka pendek yaitu Central Venous Catheter (CVC) jenis Tunneled
Cuffed double lumen Catheter dan Non-Tunneled Cuffed double lumen Catheter
(Santoro et al., 2014). Catheter Double Lumen merupakan salah satu jenis akses jangka
pendek ditujukan untuk pasien yang membutuhkan cuci darah dalam keadaan darurat.
CDL hanya bersifat sementara, kurang dari tiga minggu dan akan dilepas saat pasien

2
sudah tidak diharuskan menjalani cuci darah, atau sudah memiliki akses yang lebih
permanen. Catheter Double Lumen (CDL) ialah sebuah alat yg terbuat berasal bahan
polimer silikon mempunyai 2 cabang, selang merah (artery line) untuk keluarnya darah
dari tubuh ke mesin serta selang biru (venous line) untuk masuknya darah dari mesin ke
tubuh (Tubagus et al., 2019).

Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Sari Asih Ciputat sebagai salah satu Rumah
Sakit Tipe C di Tangerang Selatan, Banten mempunyai 20 mesin, satu diantaranya
merupakan mesin khusus untuk pasien HBSAg positif. Jumlah pasien pada bulan Maret
2023 sebanyak 121 pasien reguler, dan pada bulan Mei 2023 terdapat 130 pasien atau
terjadi peningkatan 1.07% dalam waktu 2 bulan. Dari Seluruh pasien reguler, 68 orang
atau 52% menggunakan akses Catheter Double Lumen (CDL), 60 orang atau 46%
menggunakan Arteriovenous Fistula (AVF), dan 2 orang atau 0,15% menggunakan
kanula femoralis. Non-Tunneled Cuffed double lumen Catheter adalah bersifat sementara
dengan jangka waktu kurang dari 3 minggu, terdapat 73,5% pasien menggunakan kateter
jenis ini sedangkan 26,4% m menggunakan Tunneled Cuffed double lumen Catheter.
Banyaknya pemakaian CDL sebagai akses vaskuler pada hemodialisis relatif dapat
menimbulkan risiko tinggi infeksi, kemungkinan lainnya adalah disfungsi kateter yang
dapat mempengaruhi penurunan aliran darah dari tubuh pasien ke mesin (quick of blood).
Disfungsi kateter tersebut bisa terjadi karena terbentuknya trombosis dan fibrin sheats.
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif oleh Rizka, komplikasi yang terjadi dari
pemasangan CDL adalah infeksi dan disfungsi kateter, dimana disfungsi kateter
mempunyai presentase yang lebih tinggi dibandingkan oleh kejadian infeksi (Rizka Dwi
Patriawati, 2020). Di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat belum pernah ada penelitian yang
menunjukkan angka kejadian komplikasi dari pemasangan CDL non tunneled dengan
CDL tunneled. Berdasarkan studi komparasi yang dilakukan oleh N. Kukavica (2009)
pada 31 pasien yang menjalani hemodialisis, dari 16 pasien yang menggunakan kateter
pemanen terdapat 10 pasien (%) mencapai Qb 250-300 cm3/min, 4 pasien mencapai Qb
>300cm3/min, 2 pasien mencapai Qb 200-250cm3/min sedangkan untuk Qb
<200cm3/min tidak ditemukan, sedangkan untuk pasien yang menggunakan kateter
temporer dari 15 pasien, terdapat 9 pasien (%) mencapai Qb 200-250cm3/min, 3 pasien
mencapai Qb 250-300 cm3/min, dan masih ada 3 pasien (%) yang mengalami Qb

3
<200cm3/min. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemilihan jenis kateter permanen
lebih baik karena kecepatan airan darah dapat mencapai >300cm3/min. Untuk itu
pemilihan akses vaskular adalah sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien yang menjalankan hemodialisis. Peningkatan nilai Qb dapat meningkatkan
efisiensi dari hemodialisis, namun nilai Qb sendiri bukan menjadi satu satunya penentu
keberhasilan hemodialisis.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut


apakah terdapat perbedaan komplikasi dan kecepatan aliran pada pasien yang
menggunakan CDL permanen dan temporer di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Sari
Asih Ciputat. Sehingga Ruangan kami juga akan mendapatkan data yang valid untuk
memudahkan komunikasi dengan tim kesehatan lainnya seperti dokter spesialis BTKV
untuk membantu rekomendasikan akses yang baik untuk pasien dan juga ikut
meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani Hemodialisis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti


merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana komplikasi yang timbul pada penggunaan akses CDL temporer?

1.2.2 Bagaimana komplikasi yang timbul pada penggunaan akses CDL permanen?

1.2.3 Bagaimana kecepatan aliran (Qb) pada akses CDL temporer?

1.2.4. Bagaimana kecepatan aliran (Qb) pada akses CDL permanen?

1.2.5 Bagaimana perbandingan komplikasi dan kecepatan aliran (Qb) dengan akses CDL
temporer?

1.2.6 Bagaimana perbandingan komplikasi dan kecepatan aliran (Qb) dengan akses CDL
permanen?

4
1.3 TujuanPenelitian

1.3.1 TujuanUmum

Membandingkan komplikasi dan kecepatan aliran (Qb) antara CDLtemporer dan


CDL permanen pada pasien hemodialisis di Instalasi Hemodialisis RS Sari Asih
Ciputat.

1.3.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi komplikasi yang timbul pada penggunaan akses CDL temporer.


2. Mengidentifikasi komplikasi yang timbul pada penggunaan akses CDL
permanen.
3. Mengidentifikasi kecepatan aliran (Qb) pada penggunaan akses CDL temporer.
4. Mengidentifikasi kecepatan aliran (Qb) pada penggunaan akses CDL permanen.
5. Menganalisis adakah perbandingan koplikasi dan kecepatan aliran (Qb) antara
akses CDL temporer dan CDL permanen pada proses hemodialisis.

1.4 MANFAAT TPENELITIAN

1.4.1 Bagi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan


mengenai Perbandingan komplikasi dan kecepatan aliran (Qb) antara penggunaan
akses CDL temporer dan permanen, sebagai dasar dalam upaya peningkatan
pemberian asuhan keperawatan untuk mengantisipasi secara dini terjadinya
komplikasi dan kecukupan dialisis pasien pengguna CDL temporer dan CDL
permanen .

5
1.4.2 Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar mengenai komplikasi dan kecepatan
alira (Qb) pada penggunaan akses CDL temporer dan CDL permanen, sehingga
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang tepat dan efektif pada pasien yang
menjalani terapi hemodialisis, sehingga dapat tercapai peningkatan kualitas hidup
pasien.

1.4.3 Bagi Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar mengenai komplikasi dan adekuasi
dialisis yang dilihat dari kecepatan aliran (Qb) pada penggunaan akses antara CDL
temporer dan CDL permanen, sehingga berkontribusi dalam memberikan informasi
dan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan atau lebih dalam .

Anda mungkin juga menyukai