INTEGRAL KOMPLEKS
1.1 Pendahuluan
Uraian tentang integral kompleks akan dimulai dengan uraian tentang integral
untuk fungsi kompleks tetapi dari variabel real.namun lebih dahulu ada baiknya
kalau ditinjau ulang integral real dari variabel real yang telah dibahas dalam
b b
∫ f ( x) ∫ g( x)
kalkulus. Dalam kalkulus telah dikenal definisi a dx= a dx. Untuk
fungsi f :[a,b] →R. ekstitensi integral ini dijamin jika diketahui bahwa f kontinu
pada [a,b]. diberikan fungsi g dengan g(x) = f(x) untuk a<x<b, sedang di a dan b
nilai g tidak perlu sama dengan nilai f, bahkan g tidak perlu didefinisikan
b
dikedua titik itu. apabila f terintegral pada [a,b], demikian juga fungsi g dan ∫ a
b
f(x) dx = ∫ a g(x) dx. Jika f kontinu sepotong- sepotong pada [a,b], maksudnya
Fungsi kompleks dari variabel real F(t) dapat ditulis sebagai F(t) = U (t) + i V(t)
P
101
1.2 Penyajian
Definisi :
Untuk fungsi bernilai kompleks dari variabel real F(t) = U(t) +i V(t) dengan a≤
t ≤ b, didefinisikan
Integral kompleks diruas kiri(1) telah terdefinisikan dengan baik, sebab kita
telah mengenal definisi kedua integral fungsi real di rual kanan. Jika U dan V
kontinu sepotong – sepotong pada [a,b], maka kedua integral diruas kanan (1)
Sifat – Sifat
Re( ∫ b
a F (t )dt )=∫ b
a Re(F (t )dt (2)
Im
(∫ ba F (t )dt=∫ ba Im( F (t )dt (3)
P
102
Untuk membuktikan (4) dituliskan k= p+iq dimana p dan q e real dan F(t) =
U(t) +i V(t), dan selanjutnya digunakan definisi (1). Kecuali rumus (6),
Dimisalkan ∫ ba F (t )dt=r e iθ
diman r dan θ berturut –turut modulus dan
argument dari integral. Jika r = 0 maka ruas kiri dari (6) adalah nol, sehingga
(6) dengan sendirinya benar. Sekarang ditinjau untuk r > 0. Jadi │ ∫ ba F (t )dt │
diperoleh r = Re
(∫ ba e−iθ F (t )dt=∫ ba Re(e−iθ F(t )dt , menurun sifat integral
(6).
1.2.3 Lintasan
Jika g dan h fungsi bernilai real dan kontinu dari variabel real t dalam selang
tertutup [a,b], maka himpunan titik- titik (g(t),h(t) dibidang –xy dinamakan
suatu kurva. Jadi himpunan titik z dalam bidang kompleks, adalah suatu kurva
bila z = x +iy untuk x= g(t) dan y= g(t) dengan g dan h fungsi real kontinu
dari variabel real t dan t ε [a,b]. titik g (a)+ ih(a) dinamakan titik awal dan
g(b)+ih(b) dinamakan titik akhir kurva tersebut. Jika tidak ada titik kurva
P
103
yang berkawan kan dengan dua nilai t yang berlainan didalam [a,b], maka
kurva dinamakan kurva tunggal. Suatu kurva yang titik awal dan titik
x=cost
C1 ( y=sin t 0 ≤ t ≤ π adalah kurva tunggal dan terbuka,
x=5 cost
C2 ( y=3sin t 0 ≤ t≤ 2 π adalah kurva tertutup tunggal.
ada dan kontinu pada [a,b], dan untuk t ∈ [a,b], nilai g’ (t) dan h’ (t) tidak
pernah bersama – sama nol, maka C disebut kurva mulus. Syarat untuk g’ dan
apabila P yang menyatakan titik singgung pada kurva bergerak dari titik yang
satu ke titik yang lain. Alasan inilah mengapa istilah mulus digunakan untuk
C.
sedemikian hingga tiitk akhir Cj berimpit dengan titik awal Cj+1 untuk j =
adalah suatu kurva yang mulus sepotong- sepotong. Lintasan C ini juga ditulis
C1+C2+….+Cn. dalam hal ini titik awal dan titik akhir C berturut- turut adalah
P
104
titik awal C1 dan titik akhir Cn. lintasan yang titik awal dan titik akhirnya
berimpit disebut lintasan tertutup. Lintasan tertutup yang tidak memotong diri
sendiri disebut lintasan tertutup tunggal. Lintasan tertutup yang tidak tertutup
tunggal disebut lintasan tertutup ganda. Perbatasan suatu daerah segitiga atau
daerah cakram adalah lintasan tertutup tunggal. Lintasan yang tidak tertutup
disebut lintasan terbuka. Perlu diperhatikan bahwa istilah terbuka dan tertutup
untuk kurva dan lintasan berbeda dengan yang untuk himpunan. Kurva
tunggal yang mulus adalah suatu lintasan dan kita namakan lintasan tunggal.
dari titik awal menuju ke titik akhir. Arah yang sebaliknya dinamakan arah
negatif lintasan itu. jika C suatu lintasan yang tertutup tunggal, maka jika kita
berada disebelah kiri kita, maka arah ini kita namakan arah positif C;
Gambar
P
105
Terbuka Tunggal Tertutup tunggal berarah positif
Terbuka ganda
Tertutup ganda
Pengertian lintasan ini sangat penting dalam teori integral fungsi bernilai
pengintegralan dalam teori integral tentu fungsi real dari satu variabel real.
Kurva Jordan yang tidak akan diberikan buktinya. Meskipun sangat mudah
P
106
Gambar C
Ekst (C)
Int (C)
C Ekst (C)
Jika C suatu lintasan tertutup tunggal pada suatu bidang datar, maka bidang
datar akan terbagi menjadi tiga bagian yang saling asing oleh C sebagai
berikut.
dan terbatas;
P
107
Agar memudahkan pembahasan dan sekaligus menjembatani pembahasan
dahulu integral garis fungsi real dari dua variabel real P(x,y) sepanjang
C {¿ y=h(t) a ≤ t ≤ b.
x=g(t)
(1)
Dibuat suatu partisi P dari [a,b], yakni himpunan bagian hingga P = {t 0, t1,
terbagilah [a,b] menjadi n buah selang – bagian [tj-1, tj] yang panjangnya Δtj =
tj- tj-1 denagn j = 1,2,….,n. setiap t j berkorespondensi dengan satu titik (xj,yj )
pada C dengan xj = g(tj) dan yj = h(tj). Disetiap selang- bagian [tj-1, tj] diambil
titik sembarang t’j ∈ [tj-1, tj] yang berkorespondensi dengan titik (x’j, y’j) pada
Gambar
u = P(x,y)
a tj ti b xj-1 xj xi
t0 tj-1 tj tn 0 X
yj-1
P
108
yj (x0,y0) (xn,yn)
Dibentuk jumlah
n n
∑ P( x'j , y 'j )( x j −x j−1 )= ∑ P( x'j , y 'j ) Δx j
j =1 j=1 (3)
Jika untuk sembarang partisi P dari [a,b] dan untuk sembarang pengambilan
nilai tj ∈ [tj-1,tj], jumlah (3) mempunyai limit hingga untuk semua nilai Δtj
mendekati nol, maka nilai limit ini dinamakan integral garis fungsi P(x,y)
Jika fungsi dua variabel real U = P (x,y) disajikan secara geometris sebagai
luasan dalam ruang –xyu, maka definisi integral garis ini dapat dijelaskan
maka integral garis diatas ada, dan dapat dibawa menjadi integral tentu biasa
rata- rata, untuk setiap j terdapat suatu τ j diantara tj-1 dan tj sehingga Δxj = xj
n
∑ P(g (t'j ),h (t 'j ))g' ( τ j ) Δt j.
j=1 (4)
P
109
Karena P(g(t), h(t)) g’(t) kontinu [a,b], maka jika semua Δt j mendekati nol,
jumlah (4) yang sama dengan jumlah (3) menuju ke ∫a P( g(t ),h(t ))g'(t )dt .
kalau maks Δtj notasi unutk nilai yang terbesar dari Δt 1, Δt2,….., Δtn, maka
∫ c P( x , y )dx= maks
n
lim
Δt j 0 ∑ P(g (τ j ), h( τ j )) g '( τ j ) Δt j =∫ ba P( g(t ), h(t )) g '(t )dt
j=1 (5)
Integral yang terakhir ini ada karena diketahui bahwa P,g,h dan g’ adalh
fungsi- fungsi kontinu. Jika sudah ditetapkan lintasan C dengan titik awal A
dan titk akhir B, maka integral garis itu sering ditulis ∫ AB P( x , y )dx, dan
integral garis sepanjang C pada arah yang berlawanan dituliskan
∫ BA P( x, y)dx .
Dengan cara yang serupa didefinisikan integral garis dari fungsi Q(x,y)
P
110
Sifat –Sifat
kepada pembaca.
(6)
Contoh
P
111
Jadi J =
1 −1
∫ C ( x 2 ydx+xy 2 dy )+∫ C (x 2 ydx+ xy 2 dy )=∫ i0 x 2 dx+∫ 10 y 2 dy= 3 +(
1 2 3
)=0 .
Sekarang kita siap membicarakan integral lintasan kompleks, yang kerap juga
lintasan.
yakni p = { t0, t1, …, tn} dengan a = t0 < t1 < … < tn = b. Oleh p terbagilah
…n.
Jika titik α dan β berturut-turut menyatakan titik awal dan titik akhir lintasan
P
112
arahnya berlawanan dengan arah C, jadi C = C αβ = - Cβα. Kita mempunnyai
rumus-rumus berikut :
∫C αβ
f (z )dz=−∫C f ( z )dz
βα (1)
∫C f ( z)dz=∫C f (z )dz+∫C
1 2
f ( z)dz
(4)
Contoh
Hitunglah ∫C f (z )dz jika f(z) = y – x + 6ix 2 dan lintasan C terdiri atas dua
1
∫ C f ( z )dz=∫ i0 0 dt +i∫ i0 tdt= 2 ,
1
1
∫ C f ( z)dz=∫ i0 (1−t )dt+i∫ i0 6 t 2 dt= 2 +2i .
2
i+5 i
∫ C f ( z)dz+ 2
.
Jadi
P
113
Y
i 1+i
0 X
Teorema
sehingga M≥0 , |f ( z)|≤M untuk z pada C dan |∫C F( z)dz≤M .L| (5)
Bukti
himpunan yang tertutup dan terbatas. Karena kontinu pada C, maka terdapat
P
114
b b
|∫ f (z )dz|=|∫a f (z(t ))z (t )dt|≤∫a |f (z(t ))||g (t )+ih (t )|dt≤
' ' '
diperoleh C
b
∫a M √ [ g' (t )2+h' (t )2 dt = ML.
Latihan Soal
Penyelesaian
sesuai dengan gerakan (x,y) jika t bergerak dari 0 naik sampai 2π. Jadi
2π
∫C ( y 3 dx−x 3 dy)=∫0 3 3 3 3
[ a sin t(−a sin t )dt−a cos t (a cost )dt
4 2π 4 2π
=
−a ∫0
(sin
4
t +cos
4
t )dt=−a 0 ∫ 2 2
(1−2 sin cos t )dt
2π 3 1 3
−a 4 ∫0 ( − cos 4 t )dt=− πa 4
= 4 4 2
P
115