Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Idea Nursing Journal

Idea Nursing Journal Vol. IX No. 1 2018


ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 - 2445

SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG KESIAPSIAGAAN BENCANA


SEKOLAH

Disaster Preparedness School Facilities

Budi Satria
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
E-mail: satria_keperawatan@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Sarana dan prasarana sekolah yang memadai sangat penting dalam mempersiapkan kesiapsiagaan
terhadap terjadinya bencana. Sarana dan prasarana merupakan aspek yang harus ada dalam sebuah
sekolah siaga bencana (SSB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan sekolah dasar
ditinjau dari sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
eksploratif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling
dengan jumlah populasi sebanyak 9 sekolah dari seluruh sekolah dasar di Kecamatan Meuraxa Kota
Banda Aceh, kemudian diambil sampel sebanyak 9 sekolah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
observasi dalam bentuk dichotomous. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian
adalah kesiapsiagaan ditinjau dari sarana adalah siap (100%). Kesimpulan semua Sekolah telah siap
menghadapi bencana, namun dilihat dari jawaban kuisioner, ada beberapa item dari sarana dan prasarana
yang masih perlu ditingkatkan seperti perlunya pemanfaatan ruang Unit Kesehatan Sekolah untuk
kegiatan pelayanan kesehatan pada tingkat pertama. Disarankan bagi pemerintah dan pihak sekolah
diperlukan adanya evaluasi setiap tahun untuk menilai kesiapan Sekolah dalam menghadapi bencana.

Kata kunci: Sarana, prasarana, sekolah siaga bencana.

ABSTRACT
Adequate school facilities and infrastructure are essential in preparing for disaster preparedness.
Facilities and infrastructure are aspects that must exist in a disaster prepared school (SSB). This study
aims to determine the readiness of primary school in terms of facilities and infrastructure in the face of
disaster. The type of this research is descriptive explorative with cross sectional study design. The
sampling technique used total sampling with the total population of 9 schools from all primary schools in
Meuraxa sub-district of Banda Aceh City, and then taken sample of 9 schools. Data collection using an
observation questionnaire in dichotomous form. Data analysis using univariate analysis. The result of the
research is the school preparedness in terms of infrastructure is ready (100%). Conclusion there are
some items of facilities and infrastructure that are still the necessity of utilizing the space of the School
Health Unit for health service activities on first level. It is advisable for the government and the school to
have an annual evaluation to assess the readiness of the School in the face of disaster

Keywords: Facilities, infrastructure, disaster preparedness school.

42
Idea Nursing Journal Vol. IX No. 1 2018

PENDAHULUAN Sarana dan prasarana sekolah yang


Resiko bencana merupakan masalah memadai tidak kalah pentingnya dalam
semua bangsa yang perlu diperhatikan karena mempersiapkan kesiapsiagaan terhadap
tidak hanya pada daerah tersebut saja yang terjadinya bencana. Sarana seperti bangunan
menjadi dampak, tetapi wilayah sekolah yang aman terhadap bencana,
disekelilingnya juga ikut terkena imbas, perlengkapan yang dimiliki sekolah dalam
tergantung dari besar kecilnya bencana yang menghadapi bencana, serta prasarana seperti
ditimbulkan. Adapun Efek dari suatu kejadian pendidikan pengetahuan kebencanaan,
bencana bisa menimbulkan banyak kerugian simulasi bencana, standar operasional prosedur
seperti halnya kehilangan nyawa, harta benda, (SOP) penanganan bencana dan yang lainnya
lumpuhnya sumber perekonomian, dan merupakan aspek yang harus ada dalam
rusaknya segala infrstruktur yang telah di sebuah sekolah siaga bencana (SSB)
bangun dalam rangka pembangunan di suatu (Susilowati & Khoirunisa, 2015). Di Aceh,
wilayah (United Nations International Strategy peran Tsunami Disaster Mitigation Researh
for Disaster Reduction (UNISDR), 2009). Center (TDMRC) Universitas Syiah kuala
Selama tahun 2016, tercatat 2.175 kali merupakan suatu langkah yang nyata dalam
terjadi bencana di kawasan Indonesia. Dengan menginisiasi penerapa Sekolah rintisan siaga
jumlah penduduk 237.641.326 jiwa, penduduk bencana.
indonesia rentan terhadap bencana. Salah satu Susanti, Sari, & Dirhamsyah, (2016)
provinsi yang paling rentan yaitu provinsi menemukan terkait hubungan kebijakan, serta
Aceh, memiliki total penduduk 4.494.410 sarana dan prasarana dengan tingkat
jiwa, dengan 279.198 merupakan anak usia kesiapsiagaan komunitas Sekolah Siaga
sekolah (Badan Pusat Statistik (BPS), 2010). Bencana (SSB), yaitu di SD Negeri 2 Banda
Kesiapsiagaan merupakan bagian dari Aceh . Hubungan signifikan didapat antara
proses manajemen kebencanaan dan parameter kesiapsiagaan dengan program
pengelolaan bencana. Peningkatan manajemen penanggulangan resiko bencana yang telah
resiko dalam kesiapsiagaan merupakan salah diterapkan di sekolah. Namun tentunya
satu elemen penting dari kegiatan program sekolah siaga bencana ini harus
pengurangan dampak bencana yang bersifat didukung oleh pemerintah terutama dinas
pro-aktif, sebelum terjadinya suatu bencana. pendidikan untuk disosialisasikan dan di
Kesiapsiagaan komunitas sekolah diukur jadikan kebijakan untuk sekolah sekolah yang
berdasarkan lima parameter yaitu pengetahuan berada pada wilayah yang rentan terhadap
dan sikap komunitas sekolah terhadap resiko suatu bencana. Untuk itu evaluasi dari
bencana, kebijakan dan pedoman terkait pemangku kebijakan, stakeholder, terutama
dengan kesiapsiagaan bencana, rencana untuk segenap komponen dari masyarakat perlu di
keadaan darurat, sistem peringatan bencana lakukan secara terus menerus dan
dan mobilisasi sumber daya. Disamping itu berkesinambungan.
didalam kesiapsiagaan sekolah mesti didukung
oleh sarana dan prasarana yang baik dan METODE
efeektif bila bencana terjadi. (IPI-UNESCO, Pendekatan deskriptif eksploratif
2006). digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
Sekolah berperan penting dalam untuk melihat kesiapsiagaan sekolah dasar
membangun kesadaran bencana dalam ditinjau dari sarana dan prasarana dalam
masyarakat, dengan demikian upaya yang menghadapi bencana di Sekolah Dasar Negeri
dilakukan adalah bagaimana membangun (SDN) Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh.
sekolah yang siap siaga menghadapi bencana Populasi dalam penelitian ini adalah SDN di
alam. Sekolah memiliki beberapa fungsi dalam Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh
pengurangan resiko bencana termasuk sejumlah 9 sekolah. Teknik pengambilan
memfasilitasi lingkungan sekitar, tempat sampel menggunakan total sampling, dengan
evakuasi dan pos pengungsi ketika terjadi jumlah sampel penelitian sebanyak 9 sekolah
bencana. Disamping itu sekolah siaga bencana yaitu, SDN 2, SDN 7, SDN 13, SDN 21, SDN
dapat menjadi contoh model gedung sekolah 23, SDN 31, SDN 38, SDN 48, dan SDN 49.
tahan gempa kepada masyarakat (Adiyoso,
2012).

43
Idea Nursing Journal Budi Satria

HASIL Kesehatan Sekolah (UKS)”, “Kotak P3K dan


Pengumpulan data pada penelitian ini obat-obatan penting”, “Mempunyai alat
dilakukan melalui tehnik observasi dari system peringatan bahaya”, “Peta dan jalur
September 2017 di sembilan SDN Kecamatan evakuasi/penyelamatan”, “Mading dan poster
Meuraxa Kota Banda Aceh (n=9) Hasil kebencanaan”, dan “Nomor telepon penting
penelitian adalah sebagai berikut: yang mudah diakses seluruh komponen
sekolah (ex: Rumah Sakit, Polisi)”
Tabel 1. Sarana di SDN Kecamatan Meuraxa
Kota Banda Aceh Tabel 3. Prasarana di SDN Kecamatan
No Data Demografi F % Meuraxa Kota Banda Aceh
1 Siap 9 100 No Data Demografi f %
2 Tidak Siap 0 0 1 Siap 9 100
Total 9 100 2 Tidak Siap 0 0
Total 9 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
kesiapsiagaan SDN ditinjau dari sarana dalam Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
menghadapi bencana di Kecamatan Meuraxa kesiapsiagaan Sekolah Dasar ditinjau dari
Kota Banda Aceh berada pada kategori siap prasarana dalam menghadapi bencana di
dengan frekuensi 9 sekolah (100%). Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh berada
Lebih lanjut, untuk melihat distribusi pada kategori siap dengan frekuensi 9 sekolah
frekuensi dari hasil observasi dapat di lihat (100%).
pada table 2, berikut:
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Observasi
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Observasi Prasarana yang Tersedia di Sekolah Dasar
Sarana yang Tersedia di Sekolah Dasar Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh
Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh

Observasi
No Pertanyaan Sarana
Ada % Tidak Ada %
1 9 0
Posko kesehatan sekolah (UKS)
100% 0%
9 0
2 Kotak P3K dan obat-obat penting
100% 0%
7 2
3 Dokter Kecil
77,8% 22,7%
8 1
4 Pintu di lengkapi dengan petunjuk KELUAR
88,9% 11,1%
5 8 1
Mempunyai papan tanda dan rambu jalur evakuasi
88,9% 11,1%
6 4 5
Peralatan dan perlengkapan evakuasi/ penyelamatan
44,4% 55,6%
9 0
7 Mempunyai alat system peringatan bahaya
100% 0%
1 8
8 Mempunyai pencahayaan darurat
11,1% 88,9%
9 0
9 Peta dan jalur evakuasi/penyelamatan
100% 0%
9 0
10 Mading dan poster kebencanaan
100% 0%
11 Nomor telepon penting yang mudah diakses seluruh komponen 9 0
sekolah (ex: Rumah Sakit, Polisi) 100% 0%

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui


bahwa dari item pertanyaan sarana tidak
semua ada di setiap sekolah. Hanya ada 6 item
yang dimiliki seluruh sekolah, yaitu “Posko

44
Idea Nursing Journal Vol. IX No. 1 2018

Observasi
No Pertanyaan Sarana
Ada % Tidak Ada %
1 9 0
Mempunyai tangga darurat/penyelamatan
100% 0%
0 9
2 Tangga darurat/penyelamatan harus dilengkapi dengan pintu tahan api
0% 100%
Tangga darurat/penyelamatan yang terletak di bangunan harus 0 9
3
dipisahkan 0% 100%
Mempunyai tempat untuk berkumpul saat adanya bencana (ex: 9 0
4
Lapangan Terbuka) 100% 0%
6 3
5 Lab kebencanaan/pelatihan kebencanaan
66,7% 33,3%
6 9 0
Lokasi evakuasi/shelter terdekat dengan sekolah (ex: Escape Building)
100% 0%

Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui seperti, 9 sekolah tidak memiliki tangga


bahwa dari item pertanyaan prasarana hanya darurat/penyelamatan yang harus dilengkapi
ada 3 item yang menunjukkan Ada di setiap dengan pintu tahan api, 9 sekolah tidak
sekolah, yaitu “Mempunyai tangga memiliki tangga darurat/penyelamatan yang
darurat/penyelamatan”, “Mempunyai tempat terletak di bangunan harus dipisahkan, dan 3
untuk berkumpul saat adanya bencana (ex: sekolah yang tidak melanjutkan lab
Lapangan Terbuka)”, dan “Lokasi kebencanaan/pelatihan kebencanaan.
evakuasi/shelter terdekat dengan sekolah (ex: Secara keseluruhan Sekolah Dasar di
Escape Building)”. Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh dari
segi sarana dan prasarana untuk mengahadapi
PEMBAHASAN bencana telah siap. Hal ini dikarenakan selain
Kesiapsiagaan Sekolah Dasar Ditinjau sudah tersianya fasilitas memadai seperti
Dari Sarana Dan Prasarana Dalam halnya beberapa sekolah bahkan memiliki
Menghadapi Bencana laboratorium bencana yang masih aktif dan
Berdasarkan penelitian yang dapat dipergunakan untuk kegiatan praktikum
ditunjukkan pada tabel 1 diketahui bahwa kebencanaan.
sarana yang terdapat pada Sekolah Dasar di Dari keseluruhan Sekolah pada
Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh berada penelitian ini, semuanya pernah mengalami
pada kategori siap dengan frekuensi 9 bencana khususnya gempa bumi. Badan
Sekolah(100%) dan pada tabel 3 diketahui Nasional Penanggulangan Bencana
bahwa prasarana yang terdapat pada Sekolah melaporkan 12 kejadian gempa bumi di
Dasar di Kecamatan Meuraxa Kota Banda wilayah Aceh (BNPB, 2017).
Aceh berada pada kategori siap dengan Selain pengintegrasian pendidikan
frekuensi 9 Sekolah (100%). risiko bencana dalam kurikulum sekolah di
Namun, dilihat dari distribusi frekuensi negara-negara yang rentan bencana alam, juga
observasi untuk pertanyaan sarana di 9 ikut mengkampanyekan agar sekolah
sekolah dasar Kecamatan Meuraxa Kota memiliki konstruksi dan gedung sekolah yang
Banda Aceh, didapatkan beberapa item yang aman dan tangguh terhadap bencana (LIPI-
tidak ada di sekolah seperti, 5 sekolah tidak UNESCO/ ISDR, 2006).
memiliki peralatan dan perlengkapan Dalam Peraturan Pemerintah No.21
evakuasi/penyelamatan, 8 sekolah tidak Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
mempunyai pencahayaan darurat. Hal ini Penanggulangan Bencana, Pasal 20
perlu dipertimbangkan lagi kedepannya menyatakan bahwa adanya pengaturan
sekolah menyediakan item tersebut agar pembangunan, pembangunan infrastruktur,
kelengkapan sarana sebagai sekolah siaga dan tata bangunan, wajib menerapkan aturan
bencana lebih maksimal. standar teknis bangunan yang ditetapkan oleh
Berdasarkan hasil dari distribusi instansi/lembaga berwenang. Adanya sarana
frekuensi observasi untuk pertanyaan dan prasarana yang mendukung seperti
prasarana di 9 sekolah dasar Kecamatan bangunan sekolah yang berstandar sekolah
Meuraxa Kota Banda Aceh didapatkan aman bencana, peraturan/ kebijakan sekolah
beberapa item yang tidak ada di sekolah atau SOP tentang kesiapsiagaan bencana,
45
Idea Nursing Journal Budi Satria

komunitas yang tangguh bencana. Hal ini dan-kelompok-usia/2010 [Accessed 13


sesuai dengan isi dari persyaratan sarana dan Jan 2017].
prasarana sekolah yang dikeluarkan menteri
pendidikan nasional tahun 2007 tentang LIPI-UNESCO/ISDR. (2006). Kajian
standar sarana dan prasarana Kesiapsiagaan Masyarakat dalam
sekolah/madrasah yang harus tersedia Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi
(Menteri Pendidikan Nasional, 2007). dan Tsunami. Deputi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan
Nugroho (2007) mengenai kajian Indonesia. Jakarta.
kesiapsiagaan masyarakat dalam
mengantisipasi bencana gempa bumi dan LIPI dan UNESCO. (2010). Cerita dari Aceh:
tsunami di Kabupaten Nias Selatan, dari Membangun kapasitas dan sekolah
sekolah siaga bencana di kabupaten Nias, siaga bencana. Jakarta: LIPI &
didapatkan bahwa hanya 15% dari total UNESCO.
responden yang menyatakan bahwa sekolah
mereka telah siap untuk menghadapi gempa Menteri Pendidikan Nasional.(2007). Standar
dan tsunami, sedangkan sisanya menyatakan Sarana Dan Prasarana
tidak siap. Hal ini tentunya menjadi Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum.
pertimbangan bagi pemerintah untuk In: Pendidikan (ed.). Jakarta.
merekomendasikan kepada dinas pendidikan
dan bekerjasama dengan Badan Penanganan Nugroho, C. (2007). Kajian Kesiapsiagaan
Bencana Daerah untuk menginisiasi Sekolah Masyarakat dalam Mengantisipasi
Siaga Bencana. Tentunya diperlukan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di
keterlibatan semua komponen baik dari Kabupaten Nias Selatan. Jakarta.
masyarakat sekolah dan lembaga yang
berfokus kepada penangan bencana untuk Petal, M.A; Utku, C; Cuneyt, T dan Rebekah,
memfasilitasi sarana dan prasarana G. (2004). Teaching Structural Hazards
pendukung untuk sekolah sehingga dapat Awareness for Preparedness and
dijadikan tempat yang aman dari bencana. Community Response. Bulletine of
Earthquake Engineering. 2: 155-171.
DAFTAR PUSTAKA
(UNISDR), U.N.I.S.D.R. (2009). Guidance Susanti R, Sari SA, Milfayetty S &
Notes on Safer School Construction. In: Dirhamsyah M. (2014). Hubungan
RECOVERY, D. R. A. (ed.). USA. Kebijakan, Sarana dan Prasarana
dengan Kesiapsiagaan Komunitas
Adiyoso W & Kanegae H. (2012). The effect Sekolah Siaga Bencana Banda Aceh.
of different disaster education programs Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
on tsunami preparedness among Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,
schoolchildren in Aceh, Indonesia. 1, 42-49.
Disaster Mitigation of Cultural
Heritage and Historic Cities, 6, 165- Susilowati SA & KHOIRUNISA N. (2015).
172. Kesiapsiagaan Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Sebagai Sekolah Siaga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Bencana di Kecamatan Gondangrejo
(BNPB). (2010). Rencana Nasional Karanganyar. Profesi Pendidikan
Penanggulangan Bencana 2010 - 2014. Dasar, 2, 11.
Jakarta: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).

Badan Pusat Statistik (BPS). (2010a). Data


Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Kelompok Usia [Online].
Available:
http://data.go.id/data/set/jumlah-
penduduk-berdasarkan-jenis-kelamin-
46

Anda mungkin juga menyukai