Anda di halaman 1dari 4

Pidato Hari Ibu

Membahagiakan Ibu di Hari Bahagianya

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Yang terhormat, Bapak Ibu

Serta teman-teman yang berbahagia;

Pertama – tama, Marilah kita mengucap syukur kepada Allah Swt. yang masih dan masih
memberikan kita rahmat serta kasih sayang-Nya hingga detik ini kita dapat berkumpul di sini,
dan tak lupa pula kita haturkan selawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa kita menuju zaman yang lebih baik ini dan selalu kita
harapkan syafaatnya di hari akhir.

Tidak lupa, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak, Ibu, dan teman – teman semua yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk menghadiri acara pada hari ini.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Tidak terasa akhir tahun 2022 sudah menyapa dengan hingar-bingarnya. Pada bulan
Desember ini, kita bersyukur bisa berjumpa dengan momentum Hari Ibu yang mana
diperingati setiap 22 Desember sejak tahun 1938 lalu.

Ibu, mama, bunda, umi berbagai jenis panggilan yang diberikan namun tetap ditujukan hanya
untuk seseorang yang mulia dan istimewa.

Ibu, seorang "baby sitter" pilihan Tuhan yang mengabdi sampai jiwa dan raganya terpisah
tanpa digaji.

Tiada kata yang sanggup untuk menjelaskan tentang hebatnya pengorbanan sosok hamba
Tuhan yang mulia ini, tak mungkin pula kita sebagai anaknya berpikir mampu untuk
membalas setiap tetesan keringat dan air mata yang telah dikeluarkannya.

Mungkin yang pantas kita lakukan adalah memuliakannya sampai akhir hayat kita. Pada
waktu yang baik ini, saya ingin menyampaikan beberapa kata untuk ibunda tercinta melalui
pidato ini.

Peringatan hari ibu 2022 bisa kita jadikan sebagai ajang introspeksi diri serta menghargai jasa
ibu yang telah melahirkan kita. Tanpa ibu, kita tidak dapat hadir ke dunia ini, apalagi untuk
menikmati dan mensyukuri nikmat Tuhan.

Dengan begitu, setiap manusia wajib menghormati pengorbanan sosok ibu. Seperti yang kita
tahu, surga ada di telapak kaki ibu. Oleh sebab itu, tiada lagi yang bisa kita lakukan untuk
membalas kebaikannya.
Lahir dari rahim perempuan, kita ditumbuhkan menjadi manusia yang kini mempunyai akal.
Siapa lagi yang bisa melakukan hal tersebut selain sosok ibu? Oleh sebab itu, wajibnya kita
mengikuti ibu dalam kebaikan.

Berkisah tentang Ibu atau Mama, kiranya sungguh ada catatan yang penuh dan tidak bakal
bisa kita ungkap semua. Terutama kebaikan seorang Ibunda.

Pada sepinya kita, Ibu hadir sebagai sosok peramai dengan senyum tulusnya. Pada lelahnya
kita sebagai seorang anak, Ibu hadir sembari membawakan kita cemilan yang dibuat dari
tangan rapuhnya.

Dan pada saat hati kita sedang patah, seorang Ibu pun hadir dengan kekuatan cinta dan
sayang untuk mengusir rasa sakit tersebut.

Kita telah mengenali ibu kita sejak saat kita masih di dalam kandungan, mendengarkan
suaranya sepanjang hari. Ibu adalah sahabat pertama kita, ketika kita bahkan belum melihat
dunia. Terkadang ia berbicara kepada kita dari luar rahim, mengatakan pada kita bahwa ia tak
sabar ingin bertemu segera setelah kita lahir ke dunia ini. Ketika kita lahir, akhirnya, dan
membuka kedua mata, ibu adalah figur pertama yang kita lihat. Dengan senyuman, ia
menyambut kita dan siap mencurahkan semua cintanya untuk kita.

Ibu merupakan figur yang menyatukan suatu keluarga bersama, seperti sebuah lem yang
menyatukan kertas-kertas. Cintanya abadi dan tidak bersyarat, dan saya tidak yakin jika kita
mampu menukar cinta seorang ibu dengan semua harta karun yang ada di dunia. Para ibu
adalah simbol dari cinta yang abadi, kasih sayang, dan juga pengorbanan sepanjang masa,
yang membuat bahkan Tuhan memuliakan dan menghormati mereka.

Untuk itulah, sangat penting untuk menunjukkan kepada ibu kita bahwa kita mencintai dan
menyayangi mereka. Jangan membuat cinta dan kasih sayang mereka terhadap kita dan
anggota-anggota lain dalam keluarga tidak diperhatikan. Kapanpun kita bisa, setiap hari,
curahkan cinta dalam jumlah yang sama, atau lebih besar, kepada ibu kita.

Sungguh ada begitu banyak cerita tentang Ibu yang takbisa saya ceritakan semua di sini.
Teman-teman yang hadir di sini tentu sudah sangat merasakan betul betapa tingginya
perhatian seorang Mama.

Tapi, bagaimana dengan perhatian kita terhadap mereka?

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Bila kita renungkan, rasanya masih sedikit sekali perhatian ini kita berikan kepada Ibu. Pun
demikian dengan balas jasa.

Barangkali, lebih banyaklah bantahan dan sikap cuek yang kita lambungkan kepada sosok
malaikat tanpa sayap ini.

Bayangkan saja, misalnya saat kita pulang sekolah atau pulang dari jalan-jalan. Ketika kita
disapa oleh Mama, “Bagaimana pelajaran hari ini, Nak?”, “Kenapa pulangnya lama, Nak?”,
kita malah menjawab dengan jutek sembari menampilkan muka sendu.
Cobalah kita bayangkan, betapa tidak enaknya bila kita yang sedang berada di posisi Ibu tapi
diperlakukan demikian.

Teman-teman yang berbahagia;

Bila berkisah tentang balas-membalas jasa, sungguh belum sedikit pun terbalas apa yang kita
lakukan hari ini.

Walau begitu, pada momentum peringatan Hari Ibu Nasional tanggal 22 Desember tahun
2022 ini, marilah kita bersama-sama berjuang maksimal untuk membahagiakan Ibu dan juga
Ayah kita di rumah.

Bahagiakanlah Mama di hari bahagianya mereka. Sejatinya seorang Ibu tidak melulu
berharap hadiah maupun ucapan “Selamat Hari Ibu” melainkan kebaktian kita kepadanya.

Dan kita semua sebagai seorang anak hendaknya selalu menyadari bagaimana sikap hormat
dan berbakti yang harus kita berikan kepada seorang ibu.

Jangan pernah lupa untuk mendoakan Ibu, agar beliau sehat, sejahtera, selalu bahagia, dan
senantiasa berada dalam lindungan-Nya.

Selamat Hari Ibu kepada ibu kita semua, para ibu yang cantik yang hadir di sini dan juga di
manapun Anda berada. Terima kasih atas semua yang telah ibu berikan bagi dunia ini.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;

Pada kesempatan yang berbahagia ini. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah. Izinkan saya
menutup pidato kali ini dengan puisi bertemakan ibu yang berjudul :

“Sajak Indah Untuk Ibu”

Dunia ini sangat memesona

Terangkai kasih bermuara

Cantik bagai permasuri raja

Cahaya kemerlap hiasi permata

Arah mata angin itu memancar

Terlihat anggun pesonamu ibu

Seolah tinta ingin menulis sejarah

Karena cinta ibu berlabuh

Wahai ibu

Perjuanganmu menawan
Doa-doamu terlantunkan

Perhatianmu tercurahkan

Sentuhanmu menghangatkan

Saat senja pada peraduan

Ibu tetap ramah senyuman

Bagai gelas-gelas kaca mengkilau

Menggoyahkan hati insan

Saat dunia berkata

Siapakah yang elok dan rupawan itu?

Bibir ini hanya mampu berucap

Ya dialah ibuku

Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf apabila ada
salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Akhir kata, saya ucapkan

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai