Anda di halaman 1dari 30

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN

DI KAWASAN CANDI ABANG BERBAH, YOGYAKARTA

Disusun oleh:
1. Nadia Safitri (1800008064)
2. Raehani Nanda Putri (1800008060)
3. Atiqoh Ramadhaniyah Faozan (1800008040)
4. Mayda Agustina (1800008109)
5. Melania Iko Permatasari (

Asisten :
Muflihatuzzahra

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN/FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN
DI KAWASAN CANDI ABANG, BERBAH, YOGYAKARTA

Disusun oleh:
1. Nadia Safitri (1800008064)
2. Raehani Nanda Putri (1800008060)
3. Atiqoh Ramadhaniyah Faozan (1800008040)
4. Mayda Agustina (1800008109)
5. Melania Iko Permatasari (

Asisten :
Muflihatuzzahra

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN/FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum lapangan Sistematika Tumbuhan/Keanekaragaman Tumbuhan


Tingkat Tinggi dengan judul “Keanekaragaman JenisTumbuhan yang tumbuh di
Candi Abang, Berbah, Yogyakarta” telah diperiksa oleh asisten dan disahkan pada
:
Hari :
Tanggal :

Asisten

TTD

Muflihatuzzahra
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum lapangan dengan judul “Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan di Kawasan Candi Abang. Berbah, Yogyakarta”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir praktikum Taksonomi
Tumbuhan. Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih
pada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan
kesalahan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun penulis harapkan dapat disampaikan kepada penulis.

Yogyakarta, …………… 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Taksonomi
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu : Taxis yang artinya susunan
(arrangement) dan Nomos artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan
berdasarkan aturan tertentu. Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of
Vascular Plants definisi dari taksonomi dengan perumusan yang lebih sederhana,
taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama, dan
klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja sering
disebut dengan taksonomi tumbuhan (Lawrence: 1964). Taksonomi
tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh,
pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan
penamaan tumbuhan.
Hubungan ilmu-ilmu lain dengan taksonomi tidaklah hanya masalah nama,
peraturan pemberian nama yang benar secara internasional dan penggolongan
saja, melainkan juga menentukan hubungan kekerabatan antar tumbuahan.
Sehingga, ini penting untuk ilmu-ilmu terapan, seperti pertanian, kehutanan,
farmasi, dan ilmu lainnya. Penggolongan tumbuhan harus dilengkapi dengan
suatu dasar yang mantap dari ilmu-ilmu yang termasuk biologi, misalnya
morfologi, anatomi, sitologi, embriologi, fisiologi, fitokimia, genetika, ekologi,
fitogeografi, dan lain-lainnya.
Taksonomi merupakan dasar dari ilmu-ilmu lain, tetapi perkembangan
taksonomi juga tergantung pula dari perkembangan ilmu-ilmu tadi. Klasifikasi
yang baik dapat merupakan pedoman pencarian problem-problem penelitian
biologi, serta bidang-bidang ilmu lainnya. Oleh karena itu para ahli taksonomi
mempunyai tanggung jawab berat dalam membuat sistem klasifikasi yang dapat
menjadi pedoman secara umum bagi ilmu lainnya.
Keanekaragaaman tumbuhan, di dunia ini terdapat bermacam-macam
tumbuhan dengan warna, bentuk, dan  ukuran yang berbeda-beda . Banyak dari
spesies tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Banyaknya spesies
tersebut tidak lain dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada
tumbuhan. Dengan banyaknya spesies yang ada maka para ahli mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi. Ilmu taksonomi
tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai
teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke
dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem
klasifikasinya (sitasi)
B. Gambaran Wilayah
Candi Abang dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman
Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun demikian, candi ini diperkirakan
mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya. Candi
yang berbentuk seperti piramid ini dinamakan Candi Abang karena terbuat
dari batubata yang berwarna merah (abang dalam bahasa Jawa). Bentuk candi
ini berupa bukit, sekarang banyak ditumbuhi rerumputan sehingga dari jauh
nampak mirip seperti gundukan tanah atau bukit kecil.
Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas
yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan (tidak berbentuk segi empat,
seperti biasanya) dengan sisi berukuran 15 cm.
Lokasi Candi Abang berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto,
Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Candi Abang berada di puncak bukit
di pinggir jalan desa, 1,5 kilometer sebelah Barat Jalan Raya Jogja-Piyungan.
Akses ke lokasi bagus dan bisa ditempuh kendaraan roda empat. Hanya saja,
begitu menuju puncak bukit, agak rusak dan hanya bisa ditempuh jalan kaki
atau sepeda motor. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum. Yaitu,
cari bus yang melewati Jalan Raya Jogja-Piyungan.
C. Manfaat Praktikum Lapangan
BAB II
ISI FLORA

1. Caladium bicolor
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Arales
:
Suku Araceae
:
Sub Suku -
Klasifikasi menggunakan sistem
:
Wettstein Genus Caladium
:
Spesies Caladium bicolor

c. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
2. Convallaria majalis
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Asparagales
:
Suku Asparagaceae
:
Sub Suku -
:
Klasifikasi menggunakan sistem Genus Convallaria
Wettstein :
Spesies Convallaria majalis

b. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
c. Cornus sanguinea
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Parietales
:
Suku Passifloraceae
:
Sub Suku -
:
Genus Passiflora
Klasifikasi menggunakan sistem
:
Wettstein Spesies Passiflora foetida

d. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
e. Ipomoea sp
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Convolvulales
:
Suku Convolulaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Ipomoea
Klasifikasi menggunakan sistem :
Spesies Ipomoea sp
Wettstein

f. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
g. Philadelphus coronarius L
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Cornales
:
Suku Hydrangaceae
:
Sub Suku -
Klasifikasi menggunakan sistem
:
Wettstein Genus Philadelphus
:
Spesies Philadelphus
coronarius L

h. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
i. Citrus limon
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : -

Kelas : Magnoliopsida
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Sapindales
:
Suku Rutaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Citrus
:
Spesies Citrus limon L
Klasifikasi menggunakan sistem
Wettstein

j. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
k. Robinia pseudoacacia L
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : -

Kelas : Magnoliopsida
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Fabales
:
Suku Fabaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Robinia
:
Klasifikasi menggunakan sistem Spesies Robinia
Wettstein pseudoacacia L

l. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
m. Leucaena leucocephala
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida
:
Sub Kelas Rosidae
:
Bangsa Fabales
:
Suku Fabaceae
Klasifikasi menggunakan sistem :
Sub Suku -
Wettstein
:
Genus Leucaena
:
Spesies Leucaena
leucocephala

n. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
o. Chromolaena odorata
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : -

Kelas : Magnoliopsida
:
Sub Kelas Asteridae
:
Bangsa Asterales
:
Suku Asteraceae
Klasifikasi menggunakan sistem :
Sub Suku -
Wettstein
:
Genus Chromolaena
:
Spesies Chromolaena
odorata L

p. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
q. Dioscorea bulbifera
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : -

Kelas : Liliopsida
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Dioscoreales
Klasifikasi menggunakan sistem :
Suku Dioscoreaceae
Wettstein :
Sub Suku -
:
Genus Dioscorea
:
Spesies Dioscorea bulbifera

r. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
s. Tectonas grandis
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : -

Kelas : Magnoliopsida
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Lamiales
:
Suku Lamiaceae
:
Sub Suku -
Klasifikasi menggunakan sistem
:
Genus Tectona
Wettstein
:
Spesies Tectona grandis

t. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
u. Lonicera japonica
a. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Eudicotyledonae
:
Sub Kelas -
:
Bangsa Dipsacales
:
Suku Caprifoliaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Lonicera
:
Klasifikasi menggunakan sistem Spesies Lonicera japonica
Wettstein

v. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.
w. Ipomea carnea
x. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas Dialpetalae
:
Bangsa Solanales
:
Suku Ipomeaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Ipomea
:
Spesies Ipomea carnea

Klasifikasi menggunakan sistem


Wettstein

y. Deskripsi
Kangkung pagar atau krangkungan (Ipomoea carnea) adalah salah satu
spesies dari genus Ipomoea yang tumbuh liar dan dapat ditemui di tepi
sungai atau sawah. Pohon ini memiliki daun berbentuk hati yang berwarna
hijau, dengan panjang kisaran 15–23 cm. Tumbuhan ini dapat ditanam
dengan cara distek atau dengan menggunakan bijinya. Tumbuhan ini
mengandung zat yang berbahaya jika dikonsumsi[1] baik pada buah
ataupun daunnya. Batang pokok tumbuhan ini bisa dijadikan sebagai
kertas, dan punya kandungan obat seperti marsilin dan antikonvulsan. Asal
tumbuhan ini dari Amerika Selatan (kolombia, Kostarika, Guatemala).
Memiliki tinggi sekitar 1 meter, berbentuk seperti kangkung namun agak
besar dan tinggi, daunnya berwarna hijau berbentuk hati, berbunga ungu
atau putih, atau putih kemerah-merahan berbentuk seperti terompet.

z. Syzgium polyanthum
aa. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas Dialpetalae
:
Bangsa Myrtales
:
Suku Myrtaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Syzgium
:
Klasifikasi menggunakan sistem Spesies Syzgium polyanthum
Wettstein
bb. Deskripsi
Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang
60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau
bersisik. Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm.
Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x
2,5–7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun
intramarginal tampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak
yang sangat halus. Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum
bunga, 2–8 cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak.
Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti
mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-
3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok,
lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni
membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak,
berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum
masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk
masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan
dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak hingga
makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang
khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan
dengan laos alias lengkuas. Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan
dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam
kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan
bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam
mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai ubar (untuk mewarnai dan
mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang
dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk
menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya
anak-anak yang menyukainya.
cc. Pongamia pinnata
dd. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas Dialpetalae
:
Bangsa Fabales
:
Suku Fabaceae
:
Sub Suku -
:
Genus Pongamia
Klasifikasi menggunakan sistem :
Spesies Pongamia pinnata
Wettstein

ee. Deskripsi

Pohon berukuran sedang, tinggi hingga 25 m dan gemang batang hingga


garis-tengah 25 cm. Pepagan halus hingga memecah dangkal, kelabu hingga
cokelat-jambon; pepagan bagian dalam kecokelatan hingga kuning, keras berbau
seperti kacang. Tajuknya padat, hijau mengilap. Kayunya berwarna putih. Daun-
daun majemuk menyirip gasal beranak daun 5, panjang 15-30 cm, gundul. Helai
anak daun tipis seperti kertas, jorong lebar hingga bundar telur, 8 × 5 cm, dengan
lk. 6 pasang tulang daun sekunder; helaian dengan ujung penetes yang pendek,
tumpul atau membundarpangkal helaian membundar. Perbungaan dalam tandan di
ketiak, panjang hingga 20 cm. Kuntum bunga sepanjang lk. 1 cm; dengan kelopak
bentuk mangkuk, merah-jambu hingga merah kusam; mahkota bunga merah-
jambu atau putih. Polongan lonjong dengan ujung melengkung, lk. 4-7 cm,
gundul, mengayu, cokelat pucat, tidak memecah; berisi sebutir biji.
Malaparius dapat digunakan untuk mengobati penyakit akibat
sengatan ikan sembilang atau sejenisnya. Menurutnya pula, rebusan kulit pohon
ini bersama kacang hijau, bawang putih, mesoyi dan cengkeh, dipakai orang-
orang Seram Timur dan Banda untuk menyembuhkan sakit beri-beri. Kulit berbau
tak enak ini di Grajagan, Banyuwangi, dipakai untuk mengatasi kudis.
Bijinya beracun dan dipakai untuk meracun ikan. Minyak bijinya dipakai untuk
mengobati penyakit kulit, sebagai minyak lampu, bahan pembuatan sabun, dan
kini juga sebagai bahan biodiesel.
Malapari sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan atau kanal irigasi,
penghias taman, penghalang angin, dan penyubur tanah. Kayunya yang berserat
bagus dipakai dalam pembuatan kabinet, alat-alat pertanian, gagang peralatan,
tonggak dan lain-lain. Dengan nilai kalori sebesar 4600 kkal per kg, ranting-
ranting dan kayu pohon ini baik untuk dijadikan kayu bakar.

ff. Swietenia macrophylla


gg. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas Dialpetalae
:
Bangsa Sapindales
:
Suku Meliaceae
Sub Suku : -

Genus : Swietenia

Spesies : Swietenia
macrophylla

Klasifikasi menggunakan sistem


Wettstein

hh. Deskripsi
Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–
40 m dan diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan
tidak berbanir. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal
seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika
masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah
tua. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya
silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala
sari putih, kuning kecoklatan. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk
lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni
dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang
dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon
pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh
subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69%
sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan
daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan
di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2)
yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun,
tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga
menjadi cadangan air. Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin.
Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para
penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya
aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat,
mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah,
mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak
sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas, mencegah
penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan
sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi
hati dan memperlambat proses pembekuan darah.

ii. Caladium bicolor


jj. Metode identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi tanaman ini dengan
membandingkan foto.

b. Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta
Klasifikasi menggunakan sistem Sub Divisi : Angiospermae
Wettstein
Kelas : Dicotyledonae
:
Sub Kelas Dialpetalae
:
Bangsa Parietales
:
Suku Passifloraceae
:
Sub Suku -
:
Genus Passiflora
:
Spesies Passiflora foetida

kk. Deskripsi
Memuat mengenai deskripsi tumbuhan meliputi organ vegetatif (akar,
batang dan daun), organ generatif (biji, buah, dan bunga) dan manfaat
tanaman.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Memuat seluruh spesies yang ditemukan pada plot masing-masing
kelompok

3.2 Saran
Memuat saran mengenaipelaksanaanpraktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Lawrence, G. H. M. (1964). Taxonomy of Vascular Plants. New York: The
Macmillan Company
https://rizmaririz.wordpress.com/2012/03/27/taksonomi-sistematika-tumbuhan-serta-
hubungan-taksonomi-dengan-ilmu-lainnya/

Perpusnas. 2014. Candi Abang. https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-


yogyakarta-candi_abang_55

Diakses pada tanggal 11 Desember 2019 pada pukul 21.00 WIB

https://metaluwitasari.wordpress.com/ipa-1/klasifikasi-zat/keanekaragaman-makhluk-
hidup/keanekaragaman-tumbuhan/

Anda mungkin juga menyukai