Anda di halaman 1dari 2

Kalimat Pengantar Korban Trafiking

Kelompok 4

Anggota:

1. Neng Poppy Sugiharti


2. Ni Wayan Desi Ayu Djuwita
3. Ni Wayan Soniawati
4. Rafella Destiyanti Safitri
5. Umi Zakiatul Muhandisah

Narasi:

Seorang remaja putri ( sebut saja An.A)yang baru saja lulus Sekolah Menengah Pertama
(SMP) diajak oleh salah satu penduduk di desanya ( sebut saja Bapak J) pergi ke kota dan di
janjikan untuk sebuah pekerjaan. Sebelum Bpk.J mengajak An.A untuk pergi bekerja ke kota,
Bpk.J meminta izin dan membujuk agar kedua orang tua An.A mengizinkan An.A untuk pergi ke
kota. Setelah orang tua An.A mengizinkan anaknya untuk pergi ke kota bersama Bpk.J, saat itu
juga mereka mengurus semua surat surat dan keperluan yang harus di bawa ke kota. Wajah
kedua orang tua An.A sangat bahagia begitu pula dengan dengan Bpk.J dan An.A

Sesampainya Bpk.J dan An.A di kota( lokasi perdagangan orang) An.A langsung masuk
ke dalam rumah dan bertemu dengan anak-anak yang akan menjadi korban perdagangan anak,
namun mereka semua tidak tahu pekerjaan apa yang akan di berikan pada mereka. Tidak lama
kemudian datang seorang wanita dewasa ( pelaku perdagangan anak ) memberi informasi bahwa
mereka besok sudah bisa mulai bekerja (seketika semua wajah anak-anak yang akan menjadi
korban perdagangan anak tampak bahagia) namun wanita dewasa itu mengatakan mereka tidak
akan menerima gaji selama 6 bulan karena gaji elama 6 bulan tersebut dianggap sebagai biaya
administrasi dan HP semua anak-anak tersebut di sita

Keesokan harinya An.A di ajak ke Club Malam untuk menemani lelaki hidung belang
yang kesepian, namun baru sekali menemani lelaki hidung belang An.A merasa tidak kuat dan
jiwanya mulai tertekan. Wanita dewasa ( pelaku) menghampiri An.A kekamar nya dan menyuruh
An.A untuk menemani lelaki hidung belang lagi. Tetapi kali ini An.A menolak dan An.A di
kurung di gudang oleh pelaku. Akhirnya An.A mencoba melarikan diri dan berhasil kabur dari
lokasi perdagangan anak tersebut

An.A berlari jauh dari lokasi perdagangan anak dan bertemu dengan wanita baik yang
membawa nya ke RS Rehabilitas dan kesehatan social untuk melakukan pemeriksaan, An.A
juga di bawa ke UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK untuk mendapatkan
BANTUAN HUKUM

Kejiwaan An.A terganggu dan mengalami trauma hingga An.A di antar pulang ke rumah
nya di kampung untuk bertemu orang tua nya. Kedua orang tua An.A sangat kaget dan sedih
ketika melihat kondisi anaknya, An.A tak berhenti menangis meski sudah bersama dengan orang
tua nya. Pelaku pun di penjara dan mendapatkan hukuman sesuai dengan tindakannya

PASAL 2 UNDANG-UNDANG N0.21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN


TINDAKAN PIDANA PERDAGANGAN ORANG

” stiap orang yang melakukan perekrutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau


penerimaan seseorang, dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,penculikan,
penyekapan,pemalsuan,penipuan,penyalaah gunaan kekerasan atau posisi rentan, penjeratan
hutang, atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut di wilayah
Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga) tahun dan
paling lama 15(lima belas)tahun dan pidana denda paling sedikit RP.120.000.000,-dan paling
banyak RP.600.000.000,-

Kesimpulan :

Korban mengalami gejala stress pasca trauma yaitu gejala yang berhubungan dengan
pengalaman traumatis selama menjadi korban perdagangan meliputi pikiran pelecehan , mimpi
buruk, menghindari setiap mengingat pengalaman traumatik mereka, reaksi emosional atau fisik
tiba-tiba ketika teringat peristiwa traumatis

Dampak lainnya adalah rendahnya harga diri, dimana korban merasa tak berdaya, tidak
mampu mengatasi pengalaman buruknya

A. Masalah Kesehatan
1. Kesehatan mental
- Sering menangis
- Ketakukan ketika teringat kejain trafficking
B. Diagnosa keperawatan jiwa
2. Harga diri rendah

Sumber : https://youtu.be/mkULxScK7xU

Anda mungkin juga menyukai