IDENTITAS PENULIS
Nama : ……………………………………….
NIP : ……………………………………….
Sekolah : ……………………………………….
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan
teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta
didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan
non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. (Elemen: Bhineka
Tunggal Ika)
1. Bernalar Kritis
1. Memaknai berbagai bentuk a. Memperoleh dan memproses informasi dan
keberagaman secara fisik dan non fisik gagasan
di lingkungan sekitar. b. Menganalisis dan mengevaluasi
2. Menerapkan sikap menghargai penalaran
keberagaman. c. Merefleksi dan mengevaluasi
pemikirannya sendiri
2. Kreatif Menghasilkan gagasan yang
orisinal
Peserta didik diajak berdiskusi tentang bentuk-bentuk
keberagaman di sekitarnya baik secara fisik dan non-fisik.
Peserta didik mengidentidfikasi bentuk-bentuk keberagaman di
Indonesia. Peserta didik menganalisis sikap yang menjaga dan
DESKRIPSI UMUM
sikap yang menghancurkan kebhinekaan di Indonesia.
ASESMEN
Perasaanku
saat ini:
• https://www.youtube.com/watch?v=kDF7ORYa4S4
Sewon, ………………………………..
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
………………………………………. ……………………………………….
NIP NIP
Makanan khas ini terbuat dari Makanan khas ini terbuat dari
terbuat dari telur, gula, dan santan tepung sagu dan daging ikan.
berbentuk pipih dan umumnya Biasanya di dalamnya diisi dengan
berwarna kuning, namun beberapa telur ayam. Cara membuatnya
varian warana juga kini bisa dengan merebusnya hingga
dinikmati dengan ciri khas rongga- matang kemudian di goreng. Lebih
rongga di dalamnya. nikmat lagi jika disajikan dengan
kuah dan diberi irisan mentimun
diatasnya. Kuah ini dikenal dengan
nama cuko.
Makanan khas ini terbuat dari Makanan khas ini terbuat dari
terbuat dari dari lembaran tipis terbuat dari nangka muda yang
tepung gandum yang dijadikan dimasak dengan santan. Perlu waktu
sebagai pembungkus isian yang berjam-jam untuk membuat
umumnya adalah rebung, telur, masakan ini. Warna coklat biasanya
sayuran segar, daging, atau dihasilkan oleh daun jati yang
makanan laut. dimasak bersamaan.
Rumah adat ini memiliki ciri adanya rumah adat ini memiliki ciri
empat tiang utama pada depan berbentuk dasar lingkaran dengan
rumah. Kemudian di dalam rangka kayu dan beratap kerucut
ruangannya terdapat dua bagian yang terbuat dari jerami. Tinggi
(bagian rumah induk seperti rumahnya hanya mencapai 2,5
pendopo, emperan, pringgitan, meter. Uniknya, semua bahannya
Sethong Kiwa, Sethong Tengah, berasal dari kayu dan jerami atau
Senthong engen). Sedangkan pada ilalang. Rumah ini tidak memiliki
bagian rumah tambahan ada jendela dan hanya ada satu pintu.
ruangan Gandhok.
Rumah ini memiliki ciri rumah Rumah ini memiliki keunikan yang
panggung dari kayu dimana kolong terletak pada bentuk bangunannya.
di bawah rumah biasanya dipakai Bentuk puncak dari atapnya runcing
sebagai kandang kerbau. Atapnya menyerupai bentuk tanduk kerbau.
rumah dilapisi ijuk hitam dan Bagian atap yang melengkung dan
bentuknya melengkung persis seperti lancip pada Rumahini biasa disebut
perahu telungkup dengan buritan. sebagai Gonjong.
Ada juga yang mengatakan
bentuknya seperti tanduk kerbau.
Pakaian adat ini memiliki penutup Pakaian adat ini memiliki Kebaya
kepala berupa destar atau blankon. Encim, Baju Sadaria, Pangsi
Pakaian atasan dengan bagian Betawi, Celana Kain Dengan Motif
belakang lebih pendek untuk Batik, Selendang dan Sorban.
penempatan keris atau beskap. Aksesoris Kopiah dan Ikat
Kain Stagen, Ikat pinggang. Kain Pinggang, Pakaian Bangsawan
Jarik sebagai bawahan, Keris dan Ujung Serong, Pakaian Pengantin
selop sebagai alas kaki. Pria dan Wanita.
Pakaian adat ini memiliki ciri khas Pakaian adat ini memiliki ciri dengan
dari busana ini adalah warnanya koteka, yakni diberikan bulu -buluan
yang putih bersih. Pemakainya seperti bulu ayam ataupun bulu
mengenakan udheng dan kamen burung pada bagian bawah koteka.
untuk pria, serta selendang dan Koteka biasanya digunakan oleh
kamen pada perempuan. Pakaian laki-laki dan digunakan dengan cara
adat ini ada 3 tingkatan yaitu melingkar pada pinggang pengguna
Payas Agung, Payas Madya dan untuk melindungi wilayah kemaluan
Payas Nista. laki-laki agar tidak terlihat.
Tari ini adalah meletakkan dua Tari ini mempunyai ciri khas
piring di atas dua telapak tangan. khususnya pada tarian jaipong
Penari mengayunkan piring dalam gaya kaleran. Diantaranya yaitu
gerakan-gerakan yang cepat,
humanism, keceriaan, semangat,
diselingi dengan mendentingkan
erotisme, kesederhanaan, dan
piring atau dua cincin di jari penari
terhadap piring yang dibawanya. spontanitas.
Tari ini memiliki ciri ekspresif. dan Tari ini mempunyai gerakan tangan
memiliki ekpresi wajah dengan gerak dan gerakan kaki pada tari serta
mata. 3. Tari bali memiliki gerakan sangat lemah lembut. Diiringi
yang mengikuti dengan alunan alat
dengan iringan musik berupa alat
musik. 4. Tari bali sering menggunakan
musik tiup, dan gendrang atau
level sedang dan level rendah.
serupa dengan alat musik gendang.
Tari ini memakai beberapa kipas.