Anda di halaman 1dari 17

Tugas UAS (ujian Tengah Semester)

Tahun akademik 2022


Sekolah Tinggi Agama Islam
STAI Al-Masthuriyah

Nomor Ujian/Smt : 1.1.2223.01022/ KPI 1.2


Nama : Evina Nurfauziah
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : M. Rusli Hamdhani, M.Pd.
Hari, tanggal : Jumat, 23 Desember 2022
Tanda tangan :
Asslamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Semoga akang sehat selalu dan diberikan kenikmatan hidup, keberkahan milik dan juga rizqi,
di beri keluarga yang damai, tentram, sejahtera, dan senantiasa diberikan keuntungan dunia
dan akhirat. Aamiin Alloohumma Aaamiin ..
Jawaban UAS ini saya buat dengan kemampuan saya pribadi atas pelajaran yang akang telah
berikan selama ini dan mengutip beberapa sumber dari internet juga referensi buku kecuali
jawaban teman sendiri hehe..

Nomer 1

Yang saya tahu Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945. UUD 1945 berbentuk dokumen tertulis yang memuat hukum dasar dan
pedoman pembentukan peraturan. Terdapat beberapa jenis konstitusi yang pernah berlaku di
Indonesia

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 UUD 1945 merupakan konstitusi pertama yang ada di
Indonesia. UUD 1945 adalah konstitusi tertulis yang memuat dasar negara Indonesia yang
dituangkan secara formal. UUD 1945 berlaku mulai 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949.

Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949 Konstitusi yang berlaku di Indonesia
setelah berakhirnya UUD 1945 adalah konstitusi RIS 1949. Konstitusi RIS berlaku pada 27
Desember 1949 - 17 Agustus 1950. Dalam kosntitusi RIS, disediakan lembaga khusus yang
diberi kewenangan khusus membentuk konstitusi tetap. Lembaga tersebut adalah
konstituante. Perubahan paling fundamental dalam konstitusi RIS adalah bentuk negara.
Bentuk negara kesatuan diubah menjadi negara federal dengan sistem pemerintahan
parlementer.

Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 UUDS 1950 merupakan konstitusi tertulis
yang berlaku pasca konstitusi RIS 1949. UUDS 1950 berlaku pada 17 Agustus 1950 - 5 Juli
1959. UUDS 1950 membawa kembali bentuk negara Indonesia, dari negara federal menjadi
negara kesatuan. Sesuai dengan sifatnya yang sementara, UUDS 1950 memuat ketentuan
hukum yang mengatur lembaga pembentuk undang-undang dasar tetap yang disebut
"Konstituente". Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, konstituante bersama pemerintah
menyatakan UUD 1945 kembali berlaku menggantikan UUDS 1950.
SEJARAH KONSTITUSI
 
Sebenarnya. konstitusi (constitution) berbeda dengan Undang-Undang Dasar (Grundgezets),
dikarenakan suatu kekhilafan dalam pandangan orang mengenai konstitusi pada negara-
negara modern sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-
Undang Dasar. Kekhilafan ini disebabkan oleh pengaruh faham kodifikasi yang menghendaki
agar semua peraturan hukum ditulis, demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum
dan kepastian hukum. Begitu besar pengaruh faham kodifikasi, sehingga setiap peraturan
hukum karena penting itu harus ditulis, dan konstitusi yang ditulis itu adalah Undang-Undang
Dasar.
 
Secara umum terdapat dua macam konstitusi yaitu :
1) Konstitusi tertulis dan
2) Konstitusi tak tertulis. 
 
Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau Undang-Undang Dasar
(UUD) yang pada umumnya mengatur mengenai pembentukan, pembagian wewenang dan
cara bekerja berbagai lembaga kenegaraan serta perlindungan hak azasi manusia.

Negara yang dikategorikan sebagai negara yang tidak memiliki konstitusi tertulis adalah
Inggris dan Kanada. Di kedua negara ini, aturan dasar terhadap semua lembaga-lembaga
kenegaraan dan semua hak asasi manusia terdapat pada adat kebiasaan dan juga tersebar di
berbagai dokumen, baik dokumen yang relatif baru maupun yang sudah sangat tua seperti
Magna Charta yang berasal dari tahun 1215 yang memuat jaminan hak-hak azasi manusia
rakyat Inggris. Karena ketentuan mengenai kenegaraan itu tersebar dalam berbagai dokumen
atau hanya hidup dalam adat kebiasaan masyarakat itulah maka Inggris masuk dalam kategori
negara yang memiliki konstitusi tidak tertulis.

Pada hampir semua konstitusi tertulis diatur mengenai pembagian kekuasaan berdasarkan
jenis-jenis kekuasaan, dan kemudian berdasarkan jenis kekuasaan itu dibentuklah lembaga-
lembaga negara. Dengan demikian, jenis kekuasaan itu perlu ditentukan terlebih dahulu, baru
kemudian dibentuk lembaga negara yang bertanggung jawab untuk melaksanakan jenis
kekuasaan tertentu itu.

Beberapa sarjana mengemukakan pandangannya mengenai jenis tugas atau kewenangan itu,
salah satu yang paling  terkemuka adalah pandangan Montesquieu bahwa kekuasaan negara
itu terbagi dalam tiga jenis kekuasaan yang harus dipisahkan secara ketat. Ketiga jenis
kekuasaan itu adalah :
Kekuasaan membuat peraturan perundangan (legislatif)
Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan (eksekutif)
Kekuasaan kehakiman (yudikatif). 

Pandangan lain mengenai jenis kekuasaan yang perlu dibagi atau dipisahkan di dalam
konstitusi dikemukakan oleh van Vollenhoven dalam buku karangannyaStaatsrecht over
Zee. Ia membagi kekuasaan menjadi empat macam yaitu :
1) Pemerintahan (bestuur)
2) Perundang-undangan
3) Kepolisian
4) Pengadilan.

Van Vollenhoven menilai kekuasaan eksekutif itu terlalu luas dan karenanya perlu dipecah
menjadi dua jenis kekuasaan lagi yaitu kekuasaan pemerintahan dan kekuasaan kepolisian.
Menurutnya kepolisian memegang jenis kekuasaan untuk mengawasi hal berlakunya hukum
dan kalau perlu memaksa untuk melaksanakan hukum.

Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya Azas-azas Hukum Tata Negara di Indonesia


mendukung gagasan Van Vollenhoven ini, bahkan ia mengusulkan untuk menambah dua lagi
jenis kekuasaan negara yaitu kekuasaan Kejaksaan dan Kekuasaan Pemeriksa Keuangan
untuk memeriksa keuangan negara serta menjadi jenis kekuasaan ke-lima dan ke-enam.
Berdasarkan teori hukum ketatanegaraan yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa jenis kekuasaan negara yang diatur dalam suatu konstitusi itu umumnya terbagi atas
enam dan masing-masing kekuasaan itu diurus oleh suatu badan atau lembaga tersendiri
yaitu:
● Kekuasaan membuat undang-undang (legislatif)
● Kekuasaan melaksanakan undang-undang (eksekutif)
● Kekuasaan kehakiman (yudikatif) 
● Kekuasaan kepolisian
● Kekuasaan kejaksaan
● Kekuasaan memeriksa keuangan negara

Fungsi Konstitusi

Fungsi konstitusi menurut guru besar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, adalah

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.

2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.

3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara

4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.

5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity), sebagai rujukan identitas dan
keagungan kebangsaan (identity of nation), serta sebagai center of ceremony.

7. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit
hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan ekonomi.

8. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat (social engineering atau
social reform).

Nomer dua

Menurut pendapat saya,

Pada dasarnya di dalam islam tidak terdapat konsep pemisah antara agama dan politik.
Argumentasi ini bisa dikaitkan dengan posisi Nabi Muhammad di Madinah. Di kota hijrah
ini, Nabi Muhammad berperan ganda, sebagai seorang pemimpin agama sekaligus sebagai
kepala negara yang memimpin sebuah sistem pemerintahan awal islam yang oleh kebanyalan
pakar dinilai sangat modern di masanya.

Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa posisi Nabi saat itu adalah sebagai Rasul yang bertugas
menyampaikan ajaran (Al kitab) bukan sebagai penguasa. Menurut Ibnu Taimiyah, kalaupun
ada pemerintahan, itu hanyalah sebuah alat untuk menyampaikan agama dan kekuasaan
bukanlah agama itu sendiri. Dengan kata lain, politik atau negara dalam islam hanyalah
sebagai alat bagi negara, bukan eksistensi dari agama islam. Ibnu Taimiyah menyimpulkan
bahwa agama yang benar wajib memiliki buku petunjuk dan 'pedang' penolong. Hal ini
dimaksudkan bahwa kekuasaan politik yang disimbolkan dengan pedang menjadi sesuatu
yang mutlak bagi agama, tetapi kekuasaan itu bukanlah agama itu sendiri. Adapun, politik
tidak lain sebatas alat untuk mencapai tujuan-tujuan luhur agama.

• Masalah pancasila atau Alqur'an.

Jika dipahami secara mendalam, kelima sila yang ada dalam Pancasila sama sekali tidak
bertentangan dengan prinsip dasar agama Islam. Bahkan sila-sila yang ada dalam Pancasila
selaras dengan firman-firman Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an.

Nomer tiga

Nomer empat
Demokrasi di indonesia saat ini memang sedang mengalami penurunan fungsi fungsi nya.
Ditandai dengan adanya money politik, oligarki politik, politik identitas, korupsi dimana
mana,
Seakan yang terjadi ini adalah memang diperbolehkan secara hukum dan penanganannya
tidak ditindak secara efektif, padahal hukum dinegara ini menetapkan secara tegas tentang
pidana yang akan ditanggung oleh para penentang hukum.

• Pengertian Demokrasi

Menurut sumber yang saya baca Demokrasi adalah sebuah sistem sosial-politik yang paling
baik dari sekian banyak sistem yang ada dewasa ini. Pengertian umum demokrasi adalah
suatu model pemerintahan atau sistem sosial yang bertumpu pada kepentingan rakyat dari,
oleh, dan/ rakyat.

Berikut ini pengertian demokrasi menurut beberapa ahli:

1. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

2. Montesquieu
Demokrasi adalah kekuasaan negara yang dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau
institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.

3. H. Harris Soche
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan
melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur
dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk
memerintah.

Jenis Demokrasi

Demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh sebagian besar negara di
dunia dengan pelaksanaan yang berbeda-beda.
Berikut ini beberapa jenis demokrasi.

A. Berdasarkan titik berat perhatiannya


1. Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang
politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal.
2. Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan bahkan kadang-kadang dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-
negara komunis
3. Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang
keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material. Bentuk demokrasi ini dianut oleh
negara-negara non-blok.

B. Berdasarkan ideologi
1. Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan pada
kebebasan atau individualisme.
2. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar, yaitu demokrasi yang didasarkan pada paham
marxisme komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal
kelas sosial.

C. Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat


1. Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum negara atau
undang-undang secara langsung.
2. Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwakilan.

• Prinsip-Prinsip Demokrasi

Adapun prinsip-prinsip demokrasi antara lain:


- Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
- Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah
- Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
- Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
- Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
- Menjamin tegaknya keadilan.

3 faktor yang menjadi tolak ukur umum dari suatu pemerintahan yang demokratis, yaitu :
1) Pemerintahan dari rakyat ( government of the people)
2) Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
3) Pemerintah untuk rakyat (government fot the people)
Nomer 5

Prinsip demokrasi dalam Islam dan ayat Qur’annya :


1. Musyawarah atau as-syura
Prinsip ini menjelaskan cara pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama,
dengan mengutamakan kepentingan umum daripada pribadi atau golongan. As-syura
dijelaskan dalam ayat:

a. QS Ali Imran ayat 159

‫اورْ هُ ْم فِى ٱَأْل ْم ِر‬


ِ ‫َو َش‬

Artinya: "Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu."

b. QS Asy-Syura ayat 38

َ‫ون‬ZZZZZZZZZZُ‫و َر ٰى بَ ْينَهُ ْم َو ِم َّما َرزَ ْق ٰنَهُ ْم يُنفِق‬ZZZZZZZZZZ‫ ُرهُ ْم ُش‬ZZZZZZZZZZ‫لَ ٰوةَ َوَأ ْم‬ZZZZZZZZZZ‫ٱلص‬ ۟ ‫ َربِّ ِه ْم َوَأقَا ُم‬ZZZZZZZZZZِ‫ُوا ل‬
َّ ‫وا‬ ۟ ‫تَ َجاب‬ZZZZZZZZZZ‫ٱس‬
ْ َ‫َوٱلَّ ِذين‬
Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka;
dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

2. Adil atau al-'adalah

Artinya adalah penegakan hukum di berbagai sektor kehidupan sehingga berjalan adil dan
bijaksana bagi semua orang. Ayat Al Quran yang menjelaskan prinsip ini adalah:

a. QS Al-Maidah ayat 8

۟ ُ‫وا هُ َو َأ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َوٱتَّق‬


َ‫وا ٱهَّلل َ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ خَ بِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ۟ ُ‫ٱ ْع ِدل‬

Artinya: "Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
b. QS Asy-Syura ayat 15

ُ ‫ ِد َل بَ ْينَ ُك ُم ۖ ٱهَّلل ُ َربُّنَا َو َربُّ ُك ْم ۖ لَنَٓا َأ ْع ٰ َملُنَا َولَ ُك ْم َأ ْع ٰ َملُ ُك ْم ۖ اَل ُح َّجةَ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ُم ۖ ٱهَّلل‬Z‫ت َأِل ْع‬ ٍ َ‫نت بِ َمٓا َأن َز َل ٱهَّلل ُ ِمن ِك ٰت‬
ُ ْ‫ب ۖ َوُأ ِمر‬ ُ ‫َوقُلْ َءا َم‬
‫صي ُر‬ ِ ‫يَجْ َم ُع بَ ْينَنَا ۖ وَِإلَ ْي ِه ْٱل َم‬

Artinya: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan
supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-
amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu,
Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)."

3. Memenuhi kepercayaan atau al-amanah

Setiap orang yang terlibat dalam demokrasi wajib menjaga amanah, yang dititipkan saat
musyawarah. Prinsip amanah terdapat dalam QS An-Nisa' ayat 58,

۟ ‫ت لَ ٰ ٓى َأ ْهلِهَا َو َذا َح َك ْمتُم بَ ْينَ ٱلنَّاس َأن تَحْ ُك ُم‬ ۟


‫وا بِ ْٱل َع ْد ِل‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ يَْأ ُم ُر ُك ْم َأن تَُؤ ُّدوا ٱَأْل ٰ َم ٰنَ ِ ِإ‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil."

4. Tanggung jawab atau al-masuliyyah

Setiap muslim wajib menyadari, jabatan dan kekuasaan adalah amanah yang harus
dilaksanakan. Mereka yang dititipi amanah wajib bertanggung jawab di depan Allah SWT
dan yang mempercayakannya. Nabi SAW telah mengingatkan prinsip tanggung jawab dalam
haditsnya,
‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسُئو ٌل‬
ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬

Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya." (HR Bukhari).

5. Kebebasan atau al-hurriyyah


Bagi seorang muslim, kebebasan wajib diterapkan selaras dengan tanggung jawab. Jangan
sampai kebebasan dilakukan tanpa kendali hingga merugikan lingkungan sekitar. Berikut
ayat yang mengingatkan seputar kebebasan dalam demokrasi,

a. QS Ali Imran ayat 104

Ayat ini menjelaskan kebebasan memberi kritik dan saran

ٓ
َ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬
ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْٱل َخي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung."

b. QS An Nisa ayat 59

Firman Allah SWT dalam ayat ini mengingatkan kebebasan berpendapat


ِ ‫ُوا ٱل َّرسُو َل َوُأ ۟ولِى ٱَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم ۖ فَِإن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم فِى َش ْى ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى ٱهَّلل ِ َوٱل َّرس‬
‫ُول‬ ۟ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َأ ِطيع‬
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬
َ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)."

Dengan penjelasan ini, sesungguhnya Islam dan demokrasi bisa berjalan beriringan meski
beda secara empiri. Islam adalah wahyu Allah SWT sedangkan demokrasi adalah hasil
pemikiran manusia.

Prinsip demokrasi dalam Islam menjamin hak dan kewajiban semua yang terlibat bisa
diterapkan tanpa kecuali.

Nomer 6

• Pengertian HAM :
Menurut Teaching Human Rights yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak hidup, misalnya, adalah klaim
untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat seseorang tetap hidup.
Tanpa hak tersebut eksistensinya sebagai manusia akan hilang.

Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yng bersifat kodrati.

• Asal mula HAM

Para ahli HAM menyatkan bahwa sejarah perkembangan HAM bermula dari kawasan
Eropa. Sebagian mengatakan jauh sebelum peradaban Eropa muncul, HAM telah populer di
masa kejayaan islam . Wacana awal HAM di Eropa dimulai dengan lahirnya Magna Charta
yang membatasi kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja. Kekuasaan absolut raja,
seperti menciptakan hukum tetapi tidak terikat dengan peraturan yang mereka buat, menjadu
dibatasi dan kekuasaan mereka harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Sejak lahirnya
Magna Charta (1215) , raja yang melanggar aturan kekuasaan harus diadili dan
mempertanggungjawabkan kebijakan pemerintahannya di hadapan parlemen. Sekalipun
kekuasaan para raja masih sangat dominan dalam hal pembuatan undang-undang, Magna
Charta telah menyulut ide tentang keterikatan penguasa kepada hukum dan
pertanggungjawabkan kekuasaan mereka kepada rakyat.

Lahirnya Magna Charta merupakan cikal bakal lahirnya monarki konstitusional. Keterikatan
penguasa dengan hukum dapat dilihat pada Pasal 21 Magna Charta yang menyatakan bahwa
"... para Pangeran dan Baron dihukum atau di denda berdasarkan atas kesamaan, dan sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukannya." Adapun pada Pasal 40 ditegaskan bahwa "... tak
seorang pun menghendaki kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau keadilan."

   Empat abad kemudian, tepatnya pada 1689, lahir Undang-Undang Hak Asasi Manusia
(HAM) di inggris. Pada masa itu pula muncul istilah equality before the law, kesetaraan
manusia di muka hukum. Pandangan ini mendorong timbulnya wacana negara hukum san
negara demokrasi pada kurun waktu selanjutnya. Menurut Bill of Right, asa persamaan
manusia dihadapan hukum harus diwujudkan betapa pun berat rintangan yang dihadapi,
karena tanpa hak persamaan maka hak kebebasan mustahil dapat terwujud.

•Tujuan dibentuknya HAM :

Menurut Pandji Setijo dalam buku Pendidikan Pancasila (2006), tujuan HAM adalah
mempertahankan hak-hak dasar manusia yang mutlak dimilikinya sebagai individu sejak lahir
hingga meninggal.

Adapun hak dasar yang dimaksud, antara lain kebebasan menyatakan pendapat, memeluk
agama, membeli dan menjual sesuatu, hak mendapat perlakuan yang sama dalam hukum,
serta hak memilih dan dipilih dalam kaitannya dengan politik.

Dalam buku Relasi dengan Sesama (2002) karangan Antonius Atosokhi Gea dkk, dituliskan
bahwa tujuan HAM adalah mempertahankan hak warga negara dari tindakan penyalahgunaan
kekuasaan.

Pelaksanaan HAM juga ditujukan untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya pribadi
setiap manusia dalam suatu negara.

● Menurut saya LGBT tidak termasuk Hak Asasi Manusia karena merupakan salah satu
bentuk penyimpangan seksual yang telah mencederai norma agama karena tindakan yang
dilakukan bertentangan dengan ajaran atau kodrat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa sebagai ciptaan-Nya.

● Dan masalah bom bunuh diri itu masuk nya kedalam pelanggaran HAM yaitu hak untuk
hidup dan juga hilangnya nyawa orang lain, rusaknya berbagai fasilitas publik dan
internasional serta menimbulkan suasana teror di masyarakat sudah termasuk ke dalam tindak
kekerasan di dalam hukum pidana.

Nomer 7

Karakteristik masyarakat madani


1. Wilayah publik yang bebas, free public sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai
sarana untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat.

2. Demokrasi, prasyarat lainnya bagi keberadaan civil society yang murni (genuine).
3. Toleransi, sikap saling menghargai dan menghormati perbesaan pendapat
4. Kemajemukan atau pluralisme merupakan prasyarat lain bagi civil society. Pluralisme
tidak hanya dipahami sebatas sikap harus mengakui dn menerima kenyataan sosial yang
beragam, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan
sebagai sesuatu yang alamiah dan rahmat Tuhan yng bernilai positif bagi kehidupan
masyarakat.
5. Keadilan Sosial, adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak
dan kewajiban setiap warga negara mencakup seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik,
pengetahuan, dan kesempatan.

Nomer 8

Untuk mewujudkan good and clean governance pemetintahan yang baik dan bersih sapat
melalui pelaksanaan prioritas program, yakni :

1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan.

2. Kemandirian lembaga peradilan.

3. Profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah

4. Penguatan partisipasi Masyarakat Madani (civil society)

5. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.

Pengertian Good Governance :


Menurut buku karya A. Ubaedillah dan Abdullah Rozak tentang Pendidikan Kewarga
Negaraan.
Secara umum, istilah good and clean governance  memiliki pengertian akan segala hal yang
terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau
memengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari
hari. 7

Unsur atau Aspek fundamental (asas) dalam good governance  :

a. Partisipasi, Masyarakat turut serta dalam pengambilan keputusan, baik langsung maupun
melalui lembaga perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan mereka.

b. Penegakan hukum, Pengelolaan pemerintahan yang profesional harus di dukung oleh


penegakan hukum yang berwibawa.

c. Transparansi, unsur lain yang Menopang terwujudnya good and clean governance dengan
menopang ASAS transparansi soal :

1. Penetapan posisi, jabatan, atau kedudukan

2. Kekayaan pejabat publik

3. Pemberian penghargaan

4. Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan.

5. Kesehatan

6. Moralitas ara pejabat dan aparatur pelayanan publik

7. Keamanan dan ketertiban

8. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.


d. Dengan ASAS responsif Pemerintah harus tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat.

e.  Konsesus, bahwa keputusan apa pun harus dilakukan melalui proses musyawarah melalui
konsensus.
f. Kesetaraan (equality) adalah kesamaan dalam perlakun dan pelayanan publik.

g. Efektivitas dan Efisiensi. Untuk menunjang asas-asas diatas, pemerintah yang baik dan
bersih juga harus memenuhi kriteria efektif dan efisien, yakni berdaya guna dan berhasil
guna.
Kriteria efektivitas biasanya diukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau
sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan sosial. Adapun
asas efisiensi umumnya diukur dengan rasionalitas biaya pembangunan untuk memenuhi
kebutuhan semua masyarakat. Semakin kecil biaya yang terpakai untuk kepentingan yang
besar, maka pemerintahan tersebut termasuk dalam kategori pemerintahan yang efisien.

h. Akuntabilitas, pertanggung jawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya


kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka.

i. Visi Strategis, pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang.
Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi good and clean governance.

Nomer 9

Buku pancasila yang pernah dibaca secara online akang ya hehe, tentang : Filsafat Pancasila
Menurut Bung Karno

Kesimpulan :
Filsafat pancasila menurut Bung Karno  itu bahwa diatas dasar pancasila itu adalah rakyat
indonesia akan tetap bersatu padu l, tetap brrjalan sebagai satu laskar, satu barisan yang maha
kuat. Terlblebih lagi pada saat sekarang, saat Persatuan Indonesia telah terancam oleh
kelompok-kelompok intoleran yang lebih menjunjung nafsu pribadi dan golongannya diatas
keutuhan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai