ID SIRUP : 38205621
Selain itu pesatnya perkembangan penduduk perkotaan tersebut yang umumnya berasal
dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan kota sehingga
telah berakibat pada semakin meluasnya lingkungan permukiman kumuh.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Muna no 171 tahun 2014 tentang
penetapan 12 lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kabupaten Muna
serta hasil identifikasi program P2KP atau yang sekarang berubah nama menjadi Kotaku,
menetapkan 8 lokasi kawasan kumuh di Kecamatan Katobu 6 diantaranya telah
ditetapkan dalam SK Bupati Kabupaten Muna no 171 tahun 2014 sedangkan 2 (dua)
wilayah Kelurahan yaitu Kelurahan Raha 3 dan Kelurahan Butung-Butung tidak termasuk
dalam SK Bupati tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas serta amanat undang-undang
No. 01 tahun 2011 pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya memberikan fasilitas berupa
pendampingan dalam penyusunan RP2KPKP Kabupaten Muna sebagai bentuk
pembinaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana penanganan
permukiman kumuh di Kabupaten Muna.
STANDAR RUJUKAN
1. Seluruh standar rujukan untuk pekerjaan kebinamargaan yang dipergunakan dalam
spesifikasi teknis ini mengacu pada standar rujukan yang ditentukan dalam surat edaran
Direktur Jenderal Bina Marga No. 16.1/SE/Db/2020 tentang Revisi 2 Spesifikasi Umum
Bina Marga untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan, sebagaimana terlampir dalam lampiran
spesifikasi teknis ini.
SNI 7393:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan
alumunium untuk konstruksi
SNI 1742:2008
Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 5
B. PERSYARATAN BAHAN
1. Persyaratan seluruh bahan untuk pekerjaan kebinamargaan yang dipergunakan dalam
spesifikasi teknis ini mengacu pada persyaratan bahan dan kriteria penerimaan bahan
yang ditentukan dalam surat edaran Direktur Jenderal Bina Marga No. 16.1/SE/Db/2020
tentang Revisi 2 Spesifikasi Umum Bina Marga untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan,
sebagaimana terlampir dalam lampiran spesifikasi teknis ini.
2. Persyaratan rujukan untuk pekerjaan Lain-Lain, sebagai berikut :
Jenis Sumber
Produk produk Acuan
No. Nama Bahan Spesifikasi Bahan
(Olahan/ spesifikasi
Alam) (Lokal/Impor)
Apabila kadar
lempung/organic melebihi
1% maka agregat kasar
harus dicuci.
2. Agregat halus Ukuran butir 0,063 mm - Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
4,76 mm, harus berkisar negeri 1990
antara 80 % - 90 % berat
Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-1990
Kadar lempung/organik
tidak lebih dari 5%.
Apabila melampaui 5%
maka agregat halus dicuci
Pasir laut tidak boleh
digunakan sebagai agregat
halus untuk semua mutu
beton.
3. Baja Tulangan Batang-batang baja lunak Fabrikasi Dalam negeri SNI
dengan tegangan leleh 2847:2019
300 Mpa dan tegangan (Persyaratan
maksimum 450 Mpa untuk Beton
mutu baja U 30 , bagi baja Struktural
dia < D10 , tegangan leleh untuk
400 Mpa dan tegangan Bangunan
maksimum 600 Mpa untuk Gedung)
mutu baja U 40 bagi baja
ulir dia ≥ D10
4. Semen Portland type PCC Olahan Lokal dalam SNI
negeri 2049:2015
1. Pasir Beton
Sebelum melakukan pengecoran, terlebih
dahulu disiram untuk menghilangkan kandungan
lumpur dan organik. Pasir beton yang
dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk
beton.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 10
2. Split
Sebelum melakukan pengecoran, terlebih
dahulu disiram untuk menghilangkan kandungan
lumpur dan organik. Split yang dipergunakan
disyaratkan Split yang mempunyai butiran 2 - 3
cm.
3. Semen
Semen yang digunakan adalah Portland type
PCC. yang membatu atau kwalitasnya menurun
karena penyimpangan yang kurang bagus, atau
terlalu lama di simpan tidak diperkenankan
dipakaii dan harus dikeluarkan dari lokasi
4. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton
harus air tawar dan bersih, bebas dari
kandungan minyak, garam atau zat kimia lain
yang merusak beton serta baja tulangan atau
jaringan kawat baja.
terlampir dalam lampiran spesifikasi teknis ini. Sedangkan untuk metode pembayaran
prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara termin sebagaimana ketentuan pembayaran
pada Pekerjaan Lain-Lain.
2. Tata cara pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan Lain-Lain, Sebagai Berikut :
No. Jenis pekerjaan Pembayaran
G. PEKERJAAN UTAMA
1. Daftar item pekerjaan utama sebagai berikut :
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 13
Daftar peralatan utama di atas yang menjadi persyaratan evaluasi dalam tender:
I. PERSONIL MANAJERIAL
Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Daftar personil manajerial yang menjadi persyaratan evaluasi tender :
Jabatan Pengalaman Kualifikasi/
Jumlah Sertifikat
No. Pekerjaan yang (Orang) Kerja Minimal Tingkat
diusulkan (Tahun) Kompetensi
Pendidikan
1 2 3 4 5 6
1. 1Manajer 1 4 (empat) S1 Sipil SKA/ SKK Ahli
Pelaksanaan/Proyek
. Manajemen Proyek
– Muda (602)
2. 2Ahli Teknik Jalan 1 3 (tiga) S1 Sipil SKA/ SKK Ahli
. Teknik Jalan –
Muda (202)
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 15
2. Daftar personil manajerial yang tidak menjadi persyaratan evaluasi tender, namun akan
dimobilisasi pada pelaksanaan pekerjaan:
Pengalama
Pendidikan Jumlah Sertifikat Kompetensi
No Jabatan n Kerja
Minimal (orang) Kerja
(tahun)
1 2 3 4 5 6
Pelaksana STM/SMK 1 SKT Pelaksana
1. 3 (tiga)
Pekerjaan Jalan Lapangan Pekerjaan
Jalan (TS 028)
Juru Ukur STM/SMK 3 (tiga) 1 SKT Juru Ukur/Teknisi
2. Survey Pemetaan (TL
004)
Kuantitas STM/SMK 3 (tiga) 1 SKT Juru Hitung
3.
Kuantitas (TS 047)
STM/SMK 1 SKT Teknisi
4. Kualitas 3 (tiga) Laboratorium Aspal
(TS 008)
STM/SMK 1 SKT Juru Gambar/
5. 3 (tiga) Draftman – Sipil (TS
Drafter
003)
Mandor Tukang STM/SMK 1
6. 3 (tiga) Mandor Tukang Batu /
Batu Bata / Beton (TL 005)
Logistik SMA 3 (tiga) 1 -
7.
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
Kawasan A
Pekerjaan Jalan
A.
Reklamasi Ruas D
1 Pekerjaan Tanah
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
d. Timbunan Tanah Pilihan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
f. Pasir Urug 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
g. Pas. Paving Block Tebal 8 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
cm akibat kondisi kerja
2) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
3) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 18
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Iritasi Mata
4 Kecil
h. Plasteran 1:4 + Acian 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
Pekerjaan Jalan
B.
Reklamasi Ruas E
1 Pekerjaan Tanah
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
d. Timbunan Tanah Pilihan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
f. Pasir Urug 1) Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja 3 Kecil
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
g. Pas. Paving Block Tebal 8 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
cm akibat kondisi kerja
2) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
3) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4) Iritasi Mata
4 Kecil
h. Plasteran 1:4 + Acian 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 20
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Iritasi kulit
4 Kecil
3 Pekerjaan Jembatan
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
Pekerjaan Jalan
C.
Reklamasi Ruas F
1 Pekerjaan Tanah
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Pas. Pipa 1,5" 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
d. Timbunan Tanah Pilihan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 22
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
f. Pasir Urug 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
g. Pas. Paving Block Tebal 8 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
cm akibat kondisi kerja
2) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
3) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4) Iritasi Mata
4 Kecil
h. Plasteran 1:4 + Acian 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit 4 Kecil
3 Pekerjaan Jembatan
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
b. Besi Plat Lantai 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
c. Bekisting Plat Lantai 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
d. Cor Beton Gelagar fc’ 16,9 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Mpa akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Bekisting Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
Pekerjaan Jalan
D.
Reklamasi Ruas G
1 Pekerjaan Tanah
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Pas. Pipa 1,5" 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
d. Timbunan Tanah Pilihan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 25
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
f. Pasir Urug 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
g. Pas. Paving Block Tebal 8 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
cm akibat kondisi kerja
2) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
3) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4) Iritasi Mata 4 Kecil
3 Pekerjaan Jembatan
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Terkena peralatan kerja 4 Kecil
Pekerjaan Jalan
E.
Reklamasi Ruas I
1 Pekerjaan Tanah
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Pipa 1,5" 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
d. Timbunan Tanah Pilihan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja 6 Sedang
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 28
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Terkena peralatan kerja 6 Sedang
1) Gangguan kesehatan
h. Plasteran 1:4 + Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit 4 Kecil
3 Pekerjaan Jembatan
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
d. Cor Beton Gelagar fc’ 16,9 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Mpa akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Bekisting Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
Pekerjaan Jalan
F.
Reklamasi Ruas H
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja 3 Kecil
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 30
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Timbunan Tanah Pilihan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
d. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Iritasi kulit
4 Kecil
3 Pekerjaan Jembatan
1) Gangguan kesehatan
b. Besi Plat Lantai 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Bekisting Plat Lantai 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
d. Cor Beton Gelagar fc’ 16,9 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Mpa akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Bekisting Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 32
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimpa 6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda 6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja 4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pembesian Sloof 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
3 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
c. Beton Mutu fc 14,5 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
d. Lantai 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
e. Pemasangan Dinding Bata 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Merah akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit 4 Kecil
3 Pekerjaan Finishing
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
1) Gangguan kesehatan
b. Pemasangan Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
Pekerjaan Jalan Aspal
H.
Lagasa Ruas A
1 Divisi 1. Umum
2 Divisi 2. Drainase
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
1) Gangguan kesehatan
- 1 m2 Pemasangan Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
3 Divisi 3. Pekerjaan Tanah
4 Divisi 4. Pelebaran
Perkerasan dan Bahu
Jalan
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas S akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
5 Divisi 5. Perkerasan
Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
6 Divisi 6. Perkerasan
Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Aspal Emulsi akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
lalulintas di lokasi kerja 6 Sedang
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
b. Laston Lapis Antara (AC- 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
BC) akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
8 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata 4 Kecil
Pekerjaan Jalan Aspal
I.
Lagasa Ruas B
1 Pekerjaan Drainase
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
3 Perkerasan Berbutir
4 Perkerasan Aspal
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
6 Sedang
kedalam galian tanah
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
K. Pekerjaan Talud 1
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 39
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
1) Gangguan kesehatan
a. Pas. Batu Kosong 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Batu 1 : 4 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Pas. Pipa 1,5" 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
e. Timbunan Tanah Pilihan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 40
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
f. Plasteran 1:4 + Acian 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari 4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa 4 Kecil
benda/material
4) Iritasi mata
4 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
KAWASAN B DAN C
Pekerjaan Jalan
L.
Reklamasi Ruas J
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Pas. Pipa 1,5" 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 41
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material 6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja 4 Kecil
5) Iritasi Kulit 4 Kecil
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material 6 Sedang
1) Gangguan kesehatan
h. Plasteran 1:4 + Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 42
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
5) Iritasi kulit 4 Kecil
M. Pekerjaan Jembatan
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M akibat kondisi kerja 3 Kecil
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material 6 Sedang
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3 Pekerjaan Jembatan
1) Gangguan kesehatan
b. Besi Plat Lantai 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Bekisting Plat Lantai 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
d. Cor Beton Gelagar K.250 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Besi Gelagar 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 44
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
f. Bekisting Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
g. Cor Beton Bantalan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Gelagar fc’ 21,7 Mpa akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
h. Besi Bantalan Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
i. Bekisting Bantalan Gelagar 1) Gangguan kesehatan
4 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
j. Besi Angkur 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 45
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Saluran 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
b. Pasangan Batu dengan
Mortar
1) Gangguan kesehatan
- 1 m2 Pemasangan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
Plesteran 1SP : 2 PP
2) Pekerja terjatuh
4 Sedang
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 46
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Terkena peralatan kerja
6 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
3 Pekerjaan Perkerasan
Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
4 Pekerjaan Perkerasan
Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Aspal Emulsi akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
6 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 47
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Iritasi Mata 4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Saluran 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
b. Pasangan Batu dengan
Mortar
- 1 m2 Pemasangan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Plesteran 1SP : 2 PP akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan Perkerasan
dan Bahu Jalan
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas S akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
4 Pekerjaan Perkerasan
Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5 Pekerjaan Perkerasan
Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Aspal Emulsi akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
6 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 49
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
b. Laston Lapis Antara (AC- 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
BC) akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
8 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata 4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
a. Timbunan Pilihan dari 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Sumber Galian akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
3 Pekerjaan Perkerasan
dan Bahu Jalan
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas S akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
4 Pekerjaan Perkerasan
Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5 Pekerjaan Perkerasan
Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Aspal Emulsi akibat kondisi kerja
2) Risiko kecelakaan
6 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata
4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Risiko kecelakaan
8 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal
6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
a. Mobilisasi 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2 DIVISI 2. DRAINASE
1) Gangguan kesehatan
- 1 m2 Pemasangan Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 52
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3 Pekerjaan Tanah
4 Pekerjaan Perkerasan
dan Bahu Jalan
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas S akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5 Pekerjaan Perkerasan
Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
6 Pekerjaan Perkerasan
Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Aspal Emulsi akibat kondisi kerja
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 53
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Risiko kecelakaan
6 Sedang
lalulintas di lokasi kerja
3) Pekerja terkena aspal 6 Sedang
panas
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata
4 Kecil
b. Laston Lapis Antara (AC- 1) Gangguan kesehatan
BC) akibat kondisi kerja 3 Kecil
3) Tertimpa
benda/material 4 Kecil
4) Iritasi mata
4 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
2) Pekerja terjatuh
kedalam galian tanah 6 Sedang
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Urugan Pasir 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 54
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2 Pekerjaan Struktur
1) Gangguan kesehatan
a. Pas. Batu Kosong 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Batu 1 : 4 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Pembesian Sloof 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
1) Gangguan kesehatan
d. Beton Mutu fc’ 14,5 Mpa 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Lantai 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 55
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
f. Pemasangan Dinding Bata 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Merah akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit 4 Kecil
3 Pekerjaan Finishing
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
4) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pemasangan Acian akibat kondisi kerja 3 Kecil
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
Pekerjaan Jalan Paving
S.
Ruas Q
1 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
1) Gangguan kesehatan
a. Timbunan Tanah Pilihan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pasir Urug 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 56
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Iritasi Mata
6 Sedang
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
T. Pekerjaan Talud 2
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Pas. Pipa 1,5" 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 57
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
d. Plasteran 1:4 + Acian 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
kedalam lubang galian 6 Sedang
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
KAWASAN D
Pekerjaan Jalan Aspal
U.
Lagasa Ruas R
1 Pekerjaan Drainase
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Saluran 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
b. Pasangan dengan Batu
Mortar
- 1 m2 Pemasangan 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
plesteran 1SP : 2PP akibat kondisi kerja
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 58
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
3 Perkerasan Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
4 Perkerasan Aspal
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Iritasi Kulit
4 Kecil
5) Iritasi Mata
4 Kecil
2) Pekerja terjatuh
kedalam bekas galian 4 Kecil
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit 4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
2 Pekerjaan Tanah
a. Timbunan Pilihan dari 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
sumber galian akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
3 Perkerasan Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kelas A akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
4 Kecil
kedalam lubang galian
3) Tertimpa
benda/material 6 Sedang
4 Perkerasan Aspal
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
Pekerjaan Jalan
W.
Reklamasi Ruas T
1 Pekerjaan Tanah
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
1) Gangguan kesehatan
a. Pas. Batu 1 : 4 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Pipa 1,5" 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
d. Timbunan Tanah Pilihan akibat kondisi kerja 3 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 62
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja 6 Sedang
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja 6 Sedang
2) Pekerja terperosok
kedalam lubang galian 6 Sedang
Pekerjaan Jalan
X.
Reklamasi Ruas U
1 Pekerjaan Tanah
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu 1 : 4 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Pipa 1,5" 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
c. Siar Mata Sapi 1:2 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
5) Iritasi Kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
d. Timbunan Tanah Pilihan 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 64
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
e. Pasir Sirtu 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
Pekerjaan
Y.
Perencanaan Duiker
1 Pekerjaan Pas. Pondasi
dan Saluran
a. Pek. Pembongkaran 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 65
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
3) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pek. Galian Tanah 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
c. Pek. Urugan Pasir Alas 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Pondasi Batu Gunung akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit 4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 66
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
f. Pek. Urugan Tanah 1) Gangguan kesehatan
Kembali Pondasi Batu akibat kondisi kerja 3 Kecil
Gunung
2) Pekerja terjatuh
6 Sedang
kedalam galian tanah
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja 3 Kecil
2) Pekerja terperosok
kedalam lubang galian 6 Sedang
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
5) Iritasi kulit 4 Kecil
2) Tertimbun Galian
Tanah 4 Kecil
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Iritasi kulit 3 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Besi Beton akibat kondisi kerja 3 Kecil
2) Tertimbun Galian
3 Kecil
Tanah
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Bekisting Jalan dan Diuker 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
6 Sedang
kedalam galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 67
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
1) Gangguan kesehatan
a. Galian Tanah Sedalam 1 M 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terperosok
6 Sedang
kedalam lubang galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
2 Pekerjaan Batu Kosong,
Pondasi, dan Siar Mata
Sapi
a. Pas. Batu Kosong 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
b. Pas. Batu 1 : 4 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Pas. Pipa 1,5" 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 68
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
5) Iritasi mata
3 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
c. Pas. Batu Kosong Pondasi 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Batu Gunung akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
d. Pas. Pondasi Batu Gunung 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
1:4 akibat kondisi kerja
2) Pekerja terjatuh
4 Kecil
kedalam bekas galian
3) Tertimbun Material
4 Kecil
4) Terkena peralatan kerja
6 Sedang
5) Iritasi kulit
4 Kecil
e. Pek. Urugan Tanah 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Kembali Pondasi Batu akibat kondisi kerja
Gunung 2) Pekerja terjatuh
6 Sedang
kedalam galian tanah
3) Tertimbun Material
6 Sedang
4) Terkena peralatan kerja
3 Kecil
5) Iritasi mata
3 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi mata
4 Kecil
5) Iritasi kulit
4 Kecil
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Bekisting Balok 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Tertusuk besi /benda
6 Sedang
lainnya
5) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4 Pekerjaan Finishing
1) Gangguan kesehatan
a. Pas. 1 Bata Merah 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
b. Pas. 1/2 Bata Merah 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
4 Kecil
ketinggian
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
c. Pek. Plesteran 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
1) Gangguan kesehatan
d. Pek. Acian 3 Kecil
akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Tertimpa
6 Sedang
benda/material
4) Iritasi kulit
4 Kecil
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 72
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
e. Pek. Pengecetan Dinding 1) Gangguan kesehatan
3 Kecil
Luar (Eksterior) akibat kondisi kerja
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
3) Terkena peralatan kerja
4 Kecil
4) Iritasi mata
4 Kecil
2) Terjatuh dari
6 Sedang
ketinggian
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 73
PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
3) Tertimpa
4 Kecil
benda/material
4) Iritasi mata
6 Sedang
5) Iritasi kulit 4 Kecil
Dari uraian jenis pekerjaan dan jenis bahaya di atas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu
identifikasi bahaya yang memiliki tingkat risiko paling tinggi untuk menjadi persyaratan
evaluasi tender sebagai berikut:
M. GAMBAR TEKNIK
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam Detailed Engineering Design
(DED) sebagaimana terlampir dan menjadi bagian dari dokumen spesifikasi teknik ini.
Uraian spesifikasi teknis ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam
Dokumen Persiapan Pengadaan.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Administrasi dan Dokumentasi
- Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan
yang ada pada tiap item selama pelaksanaan pekerjaan.
Pada saat serah terima lapangan, pihak pelaksana wajib mendokumentasikan
posisi 0% (kondisi sebelum pekerjaan). Pengambilan gambar harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan foto dokumentasi yang jelas. Seluruh
hasil pengambilan gambar (foto) kemudian dicetak diatas media kertas foto dan
hasilnya disusun pada album berdasarkan urutan pekerjaan mulai dari 0% hingga
100% nya pekerjaan.
- Pelaksana pekerjaan wajib membuat administrasi pelaporan tiap bulan yang
dibangun berdasarkan laporan harian dan mingguan. Laporan harian sedikitnya
memuat jenis pekerjaan yang dilaksanakan, volume yang dicapai, bahan yang
digunakan, jumlah tenaga kerja yang bekerja serta peralatan yang digunakan.
Laporan mingguan merupakan kumpulan dari laporan harian selama 1 minggu
dan laporan bulanan berisi laporan harian dan mingguan selama 1 bulan.
Laporan bulanan harus didukung oleh foto dokumentasi pekerjaan pada bulan
tersebut dan dilaporkan kepihak pemberi pekerjaan paling lambat 1 minggu
setelah bulan berjalan selesai.
2. Papan Nama Proyek
Pelaksana wajib membuat papan nama proyek yang ditempatkan ditempat yang
mudah untuk dibaca. Papan nama proyek dibuat sebagai media informasi kepada
masyarakat tentang kegiatan yang sedang dilaksanakan, papan nama proyek
sedikitnya memuat:
- Nama Paket Pekerjaan
- Nama Instansi Pemberi Tugas
- Nama Penyedia/Pelaksana Pekerjaan
- Nilai kontrak
- Lama Waktu Pelaksanaan
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran min. 60x120 cm tinggi 200 cm berbahan
kayu ataupun dicetak/disablon.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 75
2. Item Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator dan alat bantu
lainnya sesuai dengan gambar rencana. Hasil galian tanah dibuang keluar lokasi
pekerjaan.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 77
4. Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi dibatasi sepadan dengan
pemeliharaan permukaan galian dengan cara mempertimbangkan akibat dari
pengeringan, perendaman akibat hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan
berikutnya.
6. Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk
mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka
jalur lalu lintas maupun bahu jalan diberi rambu tambahan pada malam hari
berupa drum yang dicat putih beserta lampu merah atau kuning guna menjamin
keselamatan para pengguna jalan.
2. Persiapan Pekerjaan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
b. Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
c. Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
3. Uraian Pekerjaan
a. Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan
dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik
jenuh.
b. Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar
setebal 5 cm.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 78
c. Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya
landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu
yang akan di pasang.
d. Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada
bagian sudut-sudut.
e. Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
Penyemprotan aspal prime coat dilakukan dengan mesin penyemprot aspal yang dapat
mengukur penyemprotan aspal permeter persegi serta dapat mengatur temperatur aspal.
Sebelum Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat ) menyerap masuk kedalam permukaan yang
akan dilapisi, maka jalan tersebut belum boleh dibuka untuk lalu lintas. Apabila jalan akan
digunakan untuk lalu lintas, paling sedikit sesudah 4 jam terhitung dari saat
penyemprotan aspal dan sudah dihamapr dengan bahan penutup maka baru bisa lalu
lintas diijinkan untuk melewatinya.
9. Prosedur Pemadatan ;
a. Jika lajur berdampingan dengan lajur lain yg telah dihampar padat.
Pemadatan sambungan melintang.
Pemadatan sambungan memanjang.
Pemadatan tepi luar.
Pemadatan pertama Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju
ke yang lebih tinggi.
Pemadatan kedua sesuai prosedur (4).
Pemadatan akhir Break Down Rolling.
b. Jika lajur tidak berdampingan dengan lajur lain.
Pemadatan sambungan melintang.
Pemadatan tepi luar.
Pemadatan pertama Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju
ke yang lebih tinggi.
Pemadatan kedua sesuai prosedur (3).
Pemadatan akhir Break Down Rolling.
d. Bahan material ditempatkan tidak jauh dan gampang dijangkau dari lokasi
pekerjaan.
e. Jika dibutuhkan perlu disiapkan daerah penyimpanan khusus untuk materi
tau material, terutama untuk materi semen agar penyimpanan semen
sanggup dilakukan dengan benar.
2. Tahap pelaksanaan
a. Pembuatan galian untuk pasangan kerikil sesuai dengan yang ditunjukkan
oleh gambar rencana. Pekerjaan sanggup dilakukan secara manual atau
memakai alat berat untuk menggali menyerupai excavator.
b. Dasar galian dibentuk rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan
pasir setebal minimal 3 cm sebelum meletakkan kerikil pada lapisan yang
pertama.
c. Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau lapisan
yang pertama dan pada sudut sudut dari pasangan kerikil tersebut.
d. Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka
kerikil yang tampak atau berada paling luar dipasang sejajar dengan muka
dinding kerikil yang terpasang.
e. Batu yang dipakai dibersihkan dan dibasahi hingga merata selama beberapa
ketika supaya air sanggup meresap
f. Setiap rongga atau celah antar kerikil diisi dengan materi adukan dari semen
dan pasir sesuai dengan komposisi adonan yang ditentukan. Bahan adukan
atau mortar sanggup disiapkan memakai alat concrete mixer atau secara
manual. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir dan semen anda sanggup
mengunjungi artikel lain mengenai cara mengetahui jumlah kebutuhan batu,
pasir, dan semen untuk pasangan batu.
g. Setiap 2 meter dari panjang pasangan kerikil dibentuk lubang sulingan.
Kecuali ditentukan lain oleh gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan
sanggup dibentuk dengan memasang pipa pvc yang berdiameter 50 mm.
h. Setiap sambungan antar kerikil pada permukaan dikerjakan hampir rata
dengan permukaan pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu
3. Tahap pekerjaan simpulan / finishing
a. Pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa sisa material pelaksanaan.
b. Jika dibutuhkan permukaan pasangan kerikil sanggup diberi lapisan acian
untuk memperhalus permukaan dari pasangan batu.
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 85
3. Syarat Pelaksanaan
a. Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barang selanjutnya dilakukan
pemasangan dengan cara melakukan pekerjaan galian tanah untuk pemasangan
bekisting pondasi pagar.
b. Tiang vertikal dari plat besi 4mm disusun dengan jarak tertentu dan diangkur
dengan angkur baut sebelum nanti dicor bersama dengan pondasi.
c. Setelah itu, dilakukan pengecoran pondasi dengan pembesian dan mutu beton f’c
16,9 Mpa
d. Kemudian setelah pekerjaan pondasi selesai, pagar dirakit dengan menyusun pipa
galvanis diameter 1.5inch yang disusun secara horiszontal dengan cara dilas ke
plat besi tebal sebagai tiang vertikal. Jarak antar pipa galvanis dan ukuran yang
digunakan disesuaikan dengan gambar kerja, sesuai petunjuk dari supervisi dan
atau direksi lapangan.
e. Lalu dilakukan pengerjaan finishing cat sesuai dengan metode pekerjaan cat yang
sudah dijelaskan di atas.
2. Persyaratan Pekerjaan
a. Pasir urug yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras,bebas lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, seperti diisyaratkan
dalam NI-3 (PUBI tahun 1982) pasal 14 ayat 3.
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan dalam NI-3 hal 10. Apabila dipandang perlu, Direksi/Pengawas
dapat minta kepada Pemborong, supaya air yang dipakai untuk keperluan ini
diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan syah, atau biaya
Pemborong.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan pasir urug dapat dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 10 cm,
hingga mencapai tebal padat yang disyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapis sirtu harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas. Pemadatan dilakukan hingga mencapai
tidak kurangdari 95% dari kepadatan optimum hasil laboratorium. Pemadatan
harus dilakukan padakondisi galian yang kering agar dapat diperoleh hasil
kepadatan yang baik. Kondisi galian yang kering tersebut harus dipertahankan
Spesifikasi Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Lagasa Kabupaten Muna 88