B. Standar Rujukan
Daftar standar rujukan spesifikasi teknis pekerjaan sebagai berikut:
1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah
Dan Gedung
SNI 03-2410-2002 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi
SNI 6897: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding
untuk Konstruksi Bangunan
SNI 7395: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup
Lantai Dan Dinding
SNI 7394: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
SNI 7393: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi Dan
Alumunium untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan
SNI 2835: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
SNI 2836: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
SNI 2837: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
SNI 2839: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-
Langit untuk Konstruksi
Seluruh standar rujukan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini mengacu pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahuh 2022
Standard Satuan Harga ( SSH SIPD) Kab. Konawe Tahun Anggaran 2022
Standar Harga Satuan Tertinggi (SHST) Kab. Konawe Tahun 2023
PP No. 16 Tahun Anggaran 2021 Tentang Bangunan Gedung
SE Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 47 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Standardisasi dan Penilaian Kerusakan Sekolah dan Madrasah
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
Seluruh standar rujukan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan,
Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Petunjuk teknis pembangunan sarana prasarana sekolah dan
madrasah dengan desain prototipe yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020.
PERPRES No. 120 Tahun 2022 tentang Penugasan Khusus Dalam Rangka
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur.
Bahan Bangunan yang digunakan di dalam Pekerjaan ini mengacu
pada http://tkdn.kemenperin.go.id
C. Persyaratan Bahan
Bahan Bangunan/Material yang melalui proses pengolahan ataupun Pabrikasi disyaratkan
untuk pekerjaan ini memilki Nilai TKDN min. 40% dan terdaftar pada Kemenperin . Spesifikasi
bahan yang disyaratkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini diuraikan sebagai berikut:
No Nama Bahan Spesifikasi Bahan Jenis Produk Sumber Acuan
(Olahan/Alam) produk spesifikasi
(Lokal/Impor)
PEKERJAAN PONDASI
1. Batu Belah Ukuran butir 20 -32 cm Olahan/Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
Gradasi memenuhi negeri 1990
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-
1990
Nilai keausan/abrasi 20
%
Kadar
lempung/organik 1 %
2. Agregat halus Ukuran butir 0,063 mm Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
-4,76 mm, harus negeri 1990
berkisar antara 80 % -
90 % berat
Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 5
Kadar
lempung/organik tidak
lebih dari 5%
13. Bata Merah Ukuran : Panjang = Olahan Lokal dalam SNI 15-2094-
19-24 cm, lebar = 9-12 negeri 2000
cm, Tebal = 5-6 cm
Tidak banyak yang
pecah atau hancur,
baik di tumpukan
lokasi penjualan
maupun saat
diturunkan dari truk.
Bata merah tidak
mengandung terlalu
banyak garam.
14. Semen Portland type PCC Olahan Lokal dalam SNI
negeri 2049:2015
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
15 Kusen UPVC dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
2,5-2,7 mm dan Setara negeri Standar SNI
KENDS
16 Daun Pintu UPVC dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
dan Daun 2,5-2,7 mm dan Setara negeri Standar SNI
Jendela KENDS
18 Kaca Jendela Kaca bening dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
5 mm semua permukaan negeri Standar SNI
kaca harus sempurna,
datar (Float Glass).
19 Engsel Pintu dan engsel dipasang 3 buah Olahan Lokal dalam Memenuhi
jendela pada setiap pintu satu negeri Standar SNI
daun dan 2 buah pada
setiap Jendela harus
kwalitas baik.
20 Kait / Hak Angin Berkualitas baik, kait Olahan Lokal dalam Memenuhi
angin dipasang dua buah negeri Standar SNI
untuk setiap daun
jendela. Pasangan harus
rapi dan dapat bekerja
dengan baik
21 Kunci Slot Pintu Berkualitas baik, Grendel Olahan Lokal dalam Memenuhi
dan jendela dipasang pada daun pintu negeri Standar SNI
(Grendel) dua bukaan sebanyak 2
buah sedangkan daun
pintu satu bukaan
dipasang grendel 1 buah
22 Kunci Pintu 2 X Kunci tanam 2 (dua) Olahan Lokal dalam Memenuhi
Putar slaag, yang berkualitas negeri Standar SNI
baik.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 7
PEKERJAAN SANITASI
38. Kloset Berkualitas Baik, setara Olahan Lokal dalam Memenuhi
Jongkok, Kloset American Standar negeri Standar SNI
Duduk
+ jet washer.
Urinoir
39. Urinoir Berkualitas Baik, setara Olahan Lokal dalam Memenuhi
American Standar negeri Standar SNI
40. Kran Air Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
41. Floor drain Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
42. Wastafel Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
43. Pipa PVC 1/2'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
44. Pipa PVC 2'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
45. Pipa PVC 4'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
PEKERJAAN PAVIN BLOCK ,JALAN DAN PEDESTRIAN
46. Paving Block Berkualitas baik, dengan Olahan Lokal dalam
ketebalan 6 cm negeri
47. Kanstin Campuran beton kelas f’c Olahan Lokal dalam
14.5 MPa negeri
PEKERJAAN PEMASANGAN GRC ( Glass Reinforced Concrete )
48. Glass Reinforced Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam
Concrete negeri
PEKERJAAN RAILING BESI HOLLOW
49. Railing Besi Besi Hollow Galvanis Olahan Lokal dalam
Hollow 40x60 mm + finishing negeri
cat
Besi Hollow Galvanis
20x 40 mm +
finishing cat
PEKERJAAN ATAP
50. Atap spandek Berkualitas Baik, Olahan Lokal dalam Memenuhi
Tebal 3.5 mm 5 negeri Standar SNI
Gelombang
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 9
D. Persyaratan Pengujian Bahan Dan Hasil Produk Serta Kriteria Kinerja Produk
Air harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam
atau zat kimia lain yang merusak beton.
2. Bahan Olahan Dalam a. Pengujian mutu bahan
Negeri a.1 Bahan Olahan
a.2 Tata cara pengambilan sampel uji
Bahan Olahan Dalam Negeri digunakan setiap
pekerjaan, dan dapat diperoleh di toko atau pabrik
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan memilki Nilai
TKDN min. 40% dan terdaftar pada Kemenperin
c. Kontraktor harus menyediakan kantor dan gudang yang dapat dikunci letaknya
akan ditentukan oleh Pemberi Tugas .
d. Kantor Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan dan gudang tersebut diatas
setelah selesai pekerjaan, pemamfaatannya akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas.
e. Pembongkaran kantor Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan dan gudang
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. PEKERJAAN TANAH
1.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam Pekerjaan ini adalah galian pondasi dan sloof sesuai gambar-
gambar rencana, penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya kedalam
lapangan serta menimbunnya didaerah lapangan dengan pemadatan yang cukup
seperti dicantumkan dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti dijelaskan berikut ini.
a. Pembongkaran dan pemindahan semua hal yang mungkin merintangi jalannya
pekerjaan-pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 14
Lokasi pekerjaan terdiri dari tanah urug yang telah dipadatkan. Untuk itu
segala resiko yang akan ditemui oleh Kontraktor dalam pekerjaan tanah ini
harus sudah dipertimbangkan dan menjadi beban biaya Kontraktor serta
sudah termasuk dalam penawaran. Pekerjaannya antara lain :
1. Peil existing dihubungkan dengan gambar rencana.
2. Keadaan atau kondisi-kondisi lapisan tanah
3. Bangunan atau Fasilitas yang ada atau yang berdekatan dengan site.
4. Peralatan dan Fasilitas-Fasilitas yang diperlukan guna kelancaran
pekerjaan.
5. Hal-hal lain yang mungkin berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
6. Kontraktor harus mengenal kondisi jalan-jalan umum, batasan beban
jalan, dan batasan ketentuan-ketentuan lain yang berpengaruh
terhadaplancarnya transportasi atau alat-alat dari dan ke site.
7. Kontraktor wajib mencocokan kondisi lapangan dengan gambar rencana
dan wajib memberi laporan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8. Kontraktor harus memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sedang
berjalan tidak mengganggu pihak ketiga (tamu) akibat adanya getaran
atau suara bising yang ditimbulkan saat pelaksanaan proyek tersebut.
c. Referensi
Untuk semua pekerjaan, bahan-bahannya dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia, spesifikasi teknis dan uraian
yang tertera dalam gambar kerja.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 15
3. PEKERJAAN PONDASI
3.1 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
10. Pengurugan harus diperiksa oleh konsultan pengawas dan diketahui oleh
Direksi Lapangan pelaksanaan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya
20 cm tanah buyar (tiap lapisnya) dan dipadatkan (dengan stamper sambil
disiram dengan air secukupnya) sampai mencapai permukaan peil yang
direncanakan.
11. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Konsultan Pengawas bersama
dengan Direksi Lapangan pemadatan tersebut dilakukan dengan dibasahi air.
12. Bahan-bahan untuk urugan menggunakan material bekas galian atau dengan
mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Tanah dibersihkan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organik lainnya.
b. Terlebih dahulu diadakan tes, hasilnya harus dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas. Konsultan Pengawas berhak menolak material yang tidak
memenuhi persyaratan. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok
ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.
4. PEKERJAAN URUGAN
4.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
5. PELAKSANAAN PONDASI
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 19
6.5 Semen
a. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement yang sesuai
spesifikasi yang telah ditetapkan
b. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Persetujuan penggantian merk semen hanya akan diberikan apabila dipasaran
tidak diperoleh semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
6.6 Aggregates
Agrgregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam terdiri dari :
a. Pasir beton (aggegat halus) kadar lumpur tidak boleh melibihi 4% berat pasir
beton.
b. Koral atau crushed stone (aggregat kasar)
Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya
dan padat (tidak poreus).
Dimensi maksimum 2,5 cm dan tidak lebih sepermpat dimensi beton yang
terkecil dari bawah konstruksi yang bersangkutan.
Pada bagian pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan koral
gundu.
c. Air yang digunakan pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau
sesuai dengan persyaratan. Air yang mengandung garam (air laut) dan air
yang mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), organisme yang dapat
memberikan efek merusak beton (minyak atau lemak) tidak diperkenankan
untuk dipakai buat pengadukan beton.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 21
6.9 Bekisting
a. Bekisting harus dibuat dari papan pada bagian-bagian yang diperlukan
(exposed) dengan rangka kayu yang kuat tidak mudah berubah bentuk.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai
dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 22
7. PEKERJAAN PASANGAN
7.1 Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
Batu kali digunakan harus dari jenis yang kersa kuat tidak mudah pecah
permukaannya halus tidak berlubang-lubang (poreus).
b. Batu Bata
Batu bata harus berkualitas baik, buatan pabrik dengan ukuran nominal
termin6x12x24 cm
c. Bahan untuk adukan plesteran dan acian.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus
memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam Spesifikasi
Teknis ini.
b. Perlindungan
Bagian dinding untuk pasangan batu yang sudah terpasang dan terkena udara
terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup
bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.
c. Perawatan.
Dinding pasangan batu bata dan pasangan batu kali harus dibasahi terus
menerus selama 7 hari setelah didirikan.
d. Angkur-angkur dan Pengikat.
Setiap antara hubungan bata dan diding beton, harus dibuat angkur yang
terbuat dari besi beton dngan bentuk, ukuran dan diameter sesuai dengan
kebutuhan. Permukaan beton yang berhubungan dengan batu bata harus
dikasarkan (diketik) dengan alat yang sesuai agar adukan dinding dapat
melekat.
e. Permukaan dinding yang dihasilkan oleh pelesteran dan acian harus benar-
benar vertikal, datar, tidak melengkung atau bergelombang.
f. Kolom dan balok beton tulang praktis.
Untuk dinding denganluas maksimal maksimal 12 m2 diharuskan untuk
dilaksanakan dengan perkuatan kolom beton praktis dengan tulangan 4
diameter 10 mm dan beugel diameter 8-15 mm.
Perkuatan kolom dan balok beton proktis juga digunakan pada keliling kusen
serta bagian-bagian lain berdasarkan kekuatan konstruksi diperlukan.
Pekerjaan perkuatan kolom dan balok beton praktis tersebut harus sudah
diperhitungakan dan harus sudah termasuk dalam penawaran Kontraktor.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 25
u. Keramik yang dipasang telah diseleksi dengan baik, warna motif tiap keramik
harus sama tidak boleh retak gompal atau cacat lainnya.
v. Pemotongan keramik harus menggunakan alat yang potong khusus untuk itu
sesuai petunjuk pabrik pembuatnya.
w. Sebelum dipasang keramik harus direndam sampai jenuh. Awal pemasangan
keramik pada dinding harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
x. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata menurut garis-garis lurus
dengan siarharus benar-benar lurus.
y. Pada permukaan dinding beton atau bata keramik dapat langsung dipasang,
dengan penggunakan perekat spesi, diaduk memakai super cemen, jumlah
pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai, bahan perekat khusus
dengan memperhatikan sehingga diperoleh ketebalan yang sesuai dengan
gambar.
9.3 Adukan
Adukan yang dipakai adalah :
a. Adukan 1 PC : 3 Psr untuk Pemasangan Tegel Keramik seluruh ruangan.
b. Adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Kerikil untuk Pemasangan Rabat Beton.
b. Pemasangan Keramik
• Campuran terdiri dari satu bagian semen dan empat bagian pasir dengan
air secukupnya, digunakan sebagai adukan untuk alas pemasangan
keramik ketebalan rata rata untuk adukan ini minimal 3 cm.
• Sebelum pemasangan keramik alas permukaan lantai harus dibuat rata
terlebih dahulu.
• Bahan-bahan campuran yang digunakan harus memenuhi ketentuan
sesuai dengan persyarat bahan pekerjaan beton.
• Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu disortir. Keramik yang
ukurannya tidak sama, tidak siku, mempunya perbedaan warna,
melengkung tidak boleh dipasang.
• Keramik dipasang pada alas adukan dengan menggunakan bahan
• Sedapat mungkin pemotongan keramik harus dihindari kecuali terdapat
dalam gambar. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati tanmpa somplak
atau pinggiran bergerigi.
• Potongan keramik tidak boleh lebih kecil dari setengah ukuran keramik,
kecuali tercantum dalam gambar.
• Sebelum keramik dipassng harus direndam terlebih dahulu dalam air.
• Setiap sambungan keramik (naad) harus dibuat selebar 2-3 mm dan
masing-masing membuat garis lurus yang lebarnya sama.
• Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman.
• Setelah keramik dipasang permukaan harus dilap dengan kain yang
dibasahi air hingga diperoleh permukaan keramik yang benar-benar bersih
bebas dari noda-noda semen dan lain-lain.
• Hasil pemasangan keramik harus merupakan suatu permukaan yang rata,
datar tidak bergelombang, hasil pemasngan ini harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
d. Pemeliharaan.
• Selama 3 x 24 jam sesudah keramik selesai dipasang permukaan tidak
boleh diinjak sama sekali.
• Sesudah keramik terpasang permukaan harus dijaga terhadap
kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain
yang mungkin bisa menimbulkan cacat noda-noda dan lain-lain.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 29
• Apabila hal ini terjadi Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga
pulih seperti semula.
i. Accessories :
- Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari UPVC, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan UPVC harus ditutup.
- Sealant yang dipergunakan memiliki ketahan yang cukup baik
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 31
- Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat
bergerak / bergeser dan terikat pada pipa galvanis di dalam UPVC
j. Bhan Finishing, Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
k. Perakitan profil, Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pembuatan kusen,
daun pintu dan jendela berbahan UPVC sesuai gambar kerja dibutuhkan
peralatan perakitan profil UPVC Setempat sebagai berikut:
- Dua Unit Double head cutting saw for UPVC
- Dua unit Two head welding machine for UPVC
- Satu Unit Single Head welding machine for UPVC
- Satu Unit V Cutting Saw For UPVC
- Satu Unit Glazing bead saw for UPVC
- Satu Unit Auto End milling Machine For UPVC
i. Toleransi pemasangan kusen UPVC di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
j. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang
sudah disetujui Konsultan Pengawas.
k. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
l. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
m. Toleransi Puntiran: Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan
adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
n. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang
yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
o. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
p. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen
atau yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
q. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
r. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen
penggantung.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan rata dan lurus.
c. Cacat-cacat.
• Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
• Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang yang berisi gas
yang terdapat pada kaca).
• Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
• Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik
sebagian atau seluruh tebal kaca).
• Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar atau dalam).
• Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, gelombang adalah permukaan
kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
• Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (clouds), dan goresan
(scratch).
• Bebas lengkungan (lebar kaca yang bengkok)
• Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan
d. Bahan kaca
• Bahan kaca harus sesuai spesifikasi yang telah disepakati
• Bahan kaca untuk pintu menggunakan polos tebal 5 mm, permukaan harus
bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnnya.
• Bahan kaca untuk jendela menggunakan kaca clear ketebalan 5 mm atau
yang gambar rencana.
e. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
f. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda atau dihaluskan hingga membentuk tembereng.
c. Persyaratan Pelaksanaan.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 37
1. Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah
dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang
di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
3. Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
4. Pemasangan lockcase, handle dan backplate, door closer, kait angin,
rambuncis dan pengunci lainnya harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak
posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya tambahan.
6. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan
kunci tidak membentur tembok pada saat pintu terbuka.
7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara halus dan kasar.
8. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
Keping pagar hollow akan dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan sudah finishing cat. Untuk pemasangan Pagar Hollow akan disediakan tenaga
khusus karena akan menggunakan peralatan yang khusus pula, yang terpenting
adalah, pagar dipasang lurus pada as pagar, tegak lurus dan rapi serta tidak
merusak bangunan pagar yang sudah ada.
Syarat Pelaksanaan
a. Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barang selanjutnya
dilakukan pemasangan dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk
pemasangan pipa galvanis diameter 2” yang tentunya sudah diukur terlebih
dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta kelurusannya dengan
memakai benang sponengan. Galian tiang ke dalam tanah minimal 40 cm.
b. Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang pipa galvanis
diameter 2” dan ditanam sedalam 40 cm.
c. Setelah pipa galvanis itu terpasang kemudian dilakukan pekerjaan cor untuk
sloof .
d. Kemudian setelah pekerjaan sloof selesai, dilanjutkan dengan perakitan pipa
galvanis diameter 2” dengan cara dilas. Jarak antar pipa galvanis dan ukuran
yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja.
e. Lalu dilakukan pengerjaan finishing cat sesuai dengan metode pekerjaan cat
yang sudah dijelaskan di atas.
c. Pemasangan saklar
1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Pemasangan stop kontak di dinding/kolom bangunan setinggi minimal 150
cm dari permukaan lantai.
5. Instalasi menggunakan sistem in bow (dalam plesteran/plafon)
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi
7. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.
d. Pemasangan kabel
1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Instalasi menggunakan sistem in bow (dalam plesteran/plafon).
5. Pemasangan kabel harus harus mempunyai jari-jari kelengkungan sekurang-
kurngnya 3d dimana d=diameter kabel.
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi
7. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 44
8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.
H. Pekerjaan Utama
Daftar item pekerjaan utama sebagai berikut:
Daftar peralatan utama lainnya yang dibutuhkan dan harus dimobilisasi untuk pelaksanaan
pekerjaan utama:
No Jenis peralatan utama Kapasitas Jumlah
1. Concrete Mixer ≥ 0,3 M3 1 Unit
J. Personil Manajerial
Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
Pengalaman
Sertifikat Kompetensi
No Jabatan Kerja
Kerja
(tahun)
1 Pelaksana 2 ( Dua ) SKT Pelaksana Bangunan
Gedung/ Pekerjaan Gedung
(TS 051)
2 Ahli K3 Konstruksi 3 ( Tiga ) SKA Ahli K3 Konstruksi –
Muda (603)
0 ( Nol ) SKA Ahli K3 Konstruksi –
Madya (603)
Kebutuhan personil manajerial yang tidak disyaratkan, namun harus dimobilisasi pada saat
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
Jumlah Sertifikat Kompetensi
No Jabatan
(org) Kerja
1 Ahli Teknik Bangunan Gedung 1 ( Satu ) SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung – Muda (102)
2 Surveyor 1 (satu) SKT Juru Ukur/ Teknisi Survey
Pemetaan (TS 004)
3 Drafter 1 (satu) SKT Juru Gambar/ Draftman
Arsitektur (TA 003)
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 46
19 Pek. Cat Dinding Luar dan Kolom 1 Terkena Material Cat 6 Sedang
(exterior), Pek. Cat Dinding
2. Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil
Interior, Pek. Cat Plafond, Pek.
Cat Listplank 3 Menghirup Uap Cat 6 Sedang
Dari uraian Jenis Pekerjaan dan Jenis bahaya diatas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu
identifikasi bahaya yang memiliki tingkat resiko paling tinggi untuk menjadi persyaratan
evaluasi tender sebagai berikut:
No Jenis Tipe Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya
M. Gambar Teknik
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam Detailed Engineering Design
(DED) sebagaimana terlampir dan menjadi bagian dari dokumen spesifikasi teknik ini.
Uraian spesifikasi teknis ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam
Dokumen Persiapan Pengadaan.