Anda di halaman 1dari 52

0

SPESIFIKASI TEKNIS JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PAKET Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi Pendidikan


Yayasan Putra Provinsi Sulawesi Tenggara
ID SIRUP 38998687
SATUAN KERJA Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi
Tenggara
PPK Prasarana Strategis
TAHUN ANGGARAN 2023

A. Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi


A.1. Gambaran umum
1. Pekerjaan kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi Pendidikan Yayasan Putra
Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan dilaksanakan adalah salah satu bentuk
dukungan terhadap peningkatan sarana prasarana kegiatan pendidikan. Oleh
karenanya persiapan peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah tersebut
harus memenuhi persyaratan standar Bangunan Gedung.
2. Pekerjaan kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi Pendidikan Yayasan Putra
Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan pembangunan berbasis wilayah (prioritas
daerah 3T).

A.2. Ruang lingkup pekerjaan dan biaya


Ruang lingkup pekerjaan utama adalah kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi
Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Sulawesi Tenggara , dengan total nilai HPS untuk
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Sulawesi
Tenggara sebesar 3.749.140.000,00 ( Tiga Milyar Tujuh Ratus Empat Puluh
Sembilan Juta Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah ).

A.3. Kemanpuan Badan Usaha Penyedia Jasa Konstruksi


Kualifikasi Usaha : Kualifikasi Usaha Kecil
Klasifikasi Badan Usaha : Bangunan Sipil
Sub Klasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan
(BG007) KBLI 2015 atau Konstruksi Gedung
Pendidikan (BG006) KBLI 2020
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 2

A.4. Lokasi pekerjaan


Lokasi pekerjaan berada di Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar1. Site Plan Lokasi Pekerjaan

B. Standar Rujukan
Daftar standar rujukan spesifikasi teknis pekerjaan sebagai berikut:
1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah
Dan Gedung

SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada


Bangunan Gedung

SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan


Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung

SNI 03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada


Bangunan Gedung

SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada


Bangunan Gedung

SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih untuk Bangunan Rumah dan


Gedung
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 3

SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung

SNI-03-1968-1990 Metode Pengujian tentang Analisis Saringan Agregat Halus


dan Kasar

SNI 2049: 2015 Semen Portland

SNI 2847: 2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

SNI 15-2094-2000 Bata Merah Pejal untuk Pasangan Dinding

SNI 03-2410-2002 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi

SNI 6897: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding
untuk Konstruksi Bangunan

SNI 7395: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup
Lantai Dan Dinding

SNI 7394: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan

SNI 7393: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi Dan
Alumunium untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan

SNI 2835: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan

SNI 2836: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan

SNI 2837: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan

SNI 2839: 2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-
Langit untuk Konstruksi

SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan


Gedung

Seluruh standar rujukan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini mengacu pada
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahuh 2022
 Standard Satuan Harga ( SSH SIPD) Kab. Konawe Tahun Anggaran 2022
 Standar Harga Satuan Tertinggi (SHST) Kab. Konawe Tahun 2023
 PP No. 16 Tahun Anggaran 2021 Tentang Bangunan Gedung
 SE Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 47 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Standardisasi dan Penilaian Kerusakan Sekolah dan Madrasah
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 4

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
 Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
 Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
 Seluruh standar rujukan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan,
Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Petunjuk teknis pembangunan sarana prasarana sekolah dan
madrasah dengan desain prototipe yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020.
 PERPRES No. 120 Tahun 2022 tentang Penugasan Khusus Dalam Rangka
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur.
 Bahan Bangunan yang digunakan di dalam Pekerjaan ini mengacu
pada http://tkdn.kemenperin.go.id

C. Persyaratan Bahan
Bahan Bangunan/Material yang melalui proses pengolahan ataupun Pabrikasi disyaratkan
untuk pekerjaan ini memilki Nilai TKDN min. 40% dan terdaftar pada Kemenperin . Spesifikasi
bahan yang disyaratkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini diuraikan sebagai berikut:
No Nama Bahan Spesifikasi Bahan Jenis Produk Sumber Acuan
(Olahan/Alam) produk spesifikasi
(Lokal/Impor)
PEKERJAAN PONDASI
1. Batu Belah  Ukuran butir 20 -32 cm Olahan/Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
 Gradasi memenuhi negeri 1990
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-
1990
 Nilai keausan/abrasi 20
%
 Kadar
lempung/organik 1 %
2. Agregat halus  Ukuran butir 0,063 mm Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
-4,76 mm, harus negeri 1990
berkisar antara 80 % -
90 % berat
 Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 5

acuan SNI 03-1968-


1990
 Kadar
lempung/organik tidak
lebih dari 5%
3. Semen  Portland type PCC Olahan Lokal dalam SNI
negeri 2049:2015
PEKERJAAN BETON
7. Beton Struktur  Campuran beton kelas Olahan Lokal dalam SNI
f’c 21,7 MPa negeri 7394:2008
8. Agregat kasar  Ukuran butir 5 – 40 Olahan/Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
mm negeri 1990
 Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-
1990
 Nilai keausan/abrasi 20
%
 Kadar
lempung/organik 1 %
9. Agregat halus  Ukuran butir 0,063 mm Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
-4,76 mm, harus negeri 1990
berkisar antara 80 % -
90 % berat
 Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-
1990
 Kadar
lempung/organik tidak
lebih dari 5%
10. Besi  Baja tulangan Polos / Olahan Lokal dalam SNI 2847:
Ulir yang memenuhi negeri 2013
ASTM A1035M
diizinkan digunakan
sebagai tulangan

11. Semen  Portland type PCC Olahan Lokal dalam SNI


negeri 2049:2015
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
12. Agregat halus  Ukuran butir 0,063 mm Alam Lokal dalam SNI 03-1968-
-4,76 mm, harus negeri 1990
berkisar antara 80 % -
90 % berat
 Gradasi memenuhi
ketentuan spesifikasi
acuan SNI 03-1968-
1990
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 6

 Kadar
lempung/organik tidak
lebih dari 5%
13. Bata Merah  Ukuran : Panjang = Olahan Lokal dalam SNI 15-2094-
19-24 cm, lebar = 9-12 negeri 2000
cm, Tebal = 5-6 cm
 Tidak banyak yang
pecah atau hancur,
baik di tumpukan
lokasi penjualan
maupun saat
diturunkan dari truk.
 Bata merah tidak
mengandung terlalu
banyak garam.
14. Semen Portland type PCC Olahan Lokal dalam SNI
negeri 2049:2015
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
15 Kusen UPVC dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
2,5-2,7 mm dan Setara negeri Standar SNI
KENDS
16 Daun Pintu UPVC dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
dan Daun 2,5-2,7 mm dan Setara negeri Standar SNI
Jendela KENDS

17 Panel pintu dan Setara KENDS Olahan Lokal dalam Memenuhi


partisi negeri Standar SNI

18 Kaca Jendela Kaca bening dengan tebal Olahan Lokal dalam Memenuhi
5 mm semua permukaan negeri Standar SNI
kaca harus sempurna,
datar (Float Glass).
19 Engsel Pintu dan engsel dipasang 3 buah Olahan Lokal dalam Memenuhi
jendela pada setiap pintu satu negeri Standar SNI
daun dan 2 buah pada
setiap Jendela harus
kwalitas baik.
20 Kait / Hak Angin Berkualitas baik, kait Olahan Lokal dalam Memenuhi
angin dipasang dua buah negeri Standar SNI
untuk setiap daun
jendela. Pasangan harus
rapi dan dapat bekerja
dengan baik
21 Kunci Slot Pintu Berkualitas baik, Grendel Olahan Lokal dalam Memenuhi
dan jendela dipasang pada daun pintu negeri Standar SNI
(Grendel) dua bukaan sebanyak 2
buah sedangkan daun
pintu satu bukaan
dipasang grendel 1 buah
22 Kunci Pintu 2 X Kunci tanam 2 (dua) Olahan Lokal dalam Memenuhi
Putar slaag, yang berkualitas negeri Standar SNI
baik.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 7

23 Door Closer Berkualitas baik, door Olahan Lokal dalam Memenuhi


closer dipasang satu negeri Standar SNI
buah buah untuk setiap
pintu. Pasangan harus
rapi dan dapat bekerja
dengan baik

PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP


24 Rangka Baja Berkualitas baik dengan Olahan Lokal dalam
Ringan berstandar SNI negeri
25 Atap dan nok Berkualitas baik dengan Olahan Lokal dalam
Spandek berstandar SNI, negeri
Zincalum Ketebalan Atap 0,35 mm
26 Kalsiplank Berkualitas baik dengan Olahan Lokal dalam
berstandar SNI negeri
PEKERJAAN PLAFOND
27 Hollow Berkualitas baik dengan Olahan Lokal dalam
Galvalume berstandar SNI negeri
28 PVC Berkualitas baik dengan Olahan Lokal dalam SNI
berstandar SNI, setara negeri 2839:2008
Shunda Plafon, Natapon
PEKERJAAN LANTAI / KERAMIK
29. Lantai dan Ex. Asia Tile atau setara, Olahan Lokal dalam SNI
Dinding keramik, ukuran yang di gunakan negeri 7395:2008
20x20, uk. 30 x30, uk. 40
x 40, uk. Dinding keramik
20 x 25
PEKERJAAN PENGECATAN
30. Cat Dinding Cat Dinding yang Olahan Lokal dalam SNI 03-2410-
exterior digunakan berkualitas negeri 2002
baik tidak mudah pudar
dan tahan terhadap
cuaca, Ex. Jotun atau
setara
31. Cat Dinding Cat Dinding yang Olahan Lokal dalam SNI 03-2410-
Interior digunakan berkualitas negeri 2002
baik tidak mudah pudar
dan tahan terhadap
cuaca, Ex. Jotun atau
setara
32. Plamir Plamir yang digunakan Olahan Lokal dalam SNI 03-2410-
berkualitas baik negeri 2002
33. Thinner Thinner yang digunakan Olahan Lokal dalam
berkualitas baik negeri
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
34. Saklar Tunggal Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam
dan double negeri
35. Stop Kontak Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam
negeri
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 8

36. MCB Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam


negeri
37. Lampu Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam
negeri

PEKERJAAN SANITASI
38. Kloset Berkualitas Baik, setara Olahan Lokal dalam Memenuhi
Jongkok, Kloset American Standar negeri Standar SNI
Duduk
+ jet washer.
Urinoir
39. Urinoir Berkualitas Baik, setara Olahan Lokal dalam Memenuhi
American Standar negeri Standar SNI
40. Kran Air Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
41. Floor drain Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
42. Wastafel Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI

43. Pipa PVC 1/2'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI

44. Pipa PVC 2'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI

45. Pipa PVC 4'' Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam Memenuhi
negeri Standar SNI
PEKERJAAN PAVIN BLOCK ,JALAN DAN PEDESTRIAN
46. Paving Block Berkualitas baik, dengan Olahan Lokal dalam
ketebalan 6 cm negeri
47. Kanstin Campuran beton kelas f’c Olahan Lokal dalam
14.5 MPa negeri
PEKERJAAN PEMASANGAN GRC ( Glass Reinforced Concrete )
48. Glass Reinforced Berkualitas Baik Olahan Lokal dalam
Concrete negeri
PEKERJAAN RAILING BESI HOLLOW
49. Railing Besi  Besi Hollow Galvanis Olahan Lokal dalam
Hollow 40x60 mm + finishing negeri
cat
 Besi Hollow Galvanis
20x 40 mm +
finishing cat
PEKERJAAN ATAP
50. Atap spandek  Berkualitas Baik, Olahan Lokal dalam Memenuhi
Tebal 3.5 mm 5 negeri Standar SNI
Gelombang
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 9

D. Persyaratan Pengujian Bahan Dan Hasil Produk Serta Kriteria Kinerja Produk

No. Jenis pekerjaan Persyaratan pengujian mutu


1. Pekerjaan Beton a. Pengujian mutu bahan Mutu Beton f’c=7.4 Mpa,
f’c=7.4 MPa, f’c=14.5 f’c=14.5 Mpa, f’c=21.7 Mpa
MPa, f’c=21.7 MPa, a.1 Tata Cara Pengambilan Sampel Uji
Sampel yang akan diuji yaitu material lokal atau yang
didatangkan. Sampel yang di uji merupakan sampel
yang akan digunakan untuk pekerjaan beton sbb:
 f’c=7.4 MPa untuk pekerjaan lantai kerja
 f’c=14.5 MPa untuk pekerjaan beton siklop dan
kanstin
 f’c=21.7 MPa untuk pekerjaan pondasi telapak,
kolom pedestal, sloof, kolom, balok, ringbalok,
tangga, rabat beton
a.2 Jenis Dan Metode Pengujian Yang Diperlukan
1. JMD (Job Mix Desain)
Pemilihan bahan campuran dengan
mempertimbangkan kuantitas atau perbandingan
dari setiap materialnya agar beton mencapai kualitas
yang disyaratkan.
2. Uji Kuat Tekan
Untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur
dari JMD, besarnya beban per satuan luas yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani
dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh
mesin.
a.3 Kriteria Kinerja Bahan Yang Diterima
1. Pasir Beton
Sebelum melakukan pengecoran, terlebih dahulu
disiram untuk menghilangkan kandungan lumpur dan
organik. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan
pasir kasar untuk beton.
2. Split
Sebelum melakukan pengecoran, terlebih dahulu
disiram untuk menghilangkan kandungan lumpur dan
organik. Split yang digunakan disyaratkan Split yang
mempunyai butiran 2 - 3 cm.
3. Semen
Semen yang digunakan adalah Portland type PCC.
yang membatu atau kwalitasnya menurun karena
penyimpangan yang kurang bagus, atau terlalu lama
di simpan tidak diperkenankan dipakaii dan harus
dikeluarkan dari lokasi
4. Air
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 10

Air harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam
atau zat kimia lain yang merusak beton.
2. Bahan Olahan Dalam a. Pengujian mutu bahan
Negeri a.1 Bahan Olahan
a.2 Tata cara pengambilan sampel uji
Bahan Olahan Dalam Negeri digunakan setiap
pekerjaan, dan dapat diperoleh di toko atau pabrik
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan memilki Nilai
TKDN min. 40% dan terdaftar pada Kemenperin

a.3 Jenis dan metode pengujian yang diperlukan


Semua Bahan Olahan Dalam Negeri akan dipakai dan
dipergunakan harus terlebih dahulu diuji dengan
melihat kualitas dan spesifikasi yang dilakukan oleh
Konsultan Supervisi.

a.4 Kriteria kinerja bahan yang diterima


Setelah Bahan Olahan Dalam Negeri dapat persetujuan
dari Konsultan Supervisi dan diketahui oleh Pihak
Direksi.

E. Tata cara pengukuran dan pembayaran


Uraian tata cara pengukuran dan pembayaran hasil pekerjaan adalah sebagai berikut:
No. Jenis pekerjaan Pembayaran
1. Rekonstruksi Gedung a. Tata cara pembayaran
Taman Kanak-kanak Uang muka diberikan paling tinggi 15% dari harga kontrak.
Kab. Konawe Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara Termyn
dengan perincian sebagai berikut :
1. Termyn I sebesar 25% dari nilai kontrak, dikurangi potongan
uang muka 25%. Dibayarkan setelah bobot pekerjaan fisik
mencapai 30%.
2. Termyn II sebesar 25% dari nilai kontrak, dikurangi
potongan uang muka 25%. Dibayarkan setelah bobot
pekerjaan fisik mencapai 55%.
3. Termyn III sebesar 25% dari nilai kontrak, dikurangi
potongan uang muka 25%. Dibayarkan setelah bobot
pekerjaan fisik mencapai 80%.
4. Termyn IV sebesar 20% dari nilai kontrak, dikurangi
potongan uang muka 25%. Dibayarkan setelah bobot
pekerjaan fisik mencapai 100%.
5. Termyn V sebesar 5% dari nilai kontrak. Dibayarkan setelah
penyedia jasa telah menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5% atau setelah dilakukan Berita Acara FHO
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 11

F. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Umum
a. Kontraktor harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berupa kantor administrasi
lapangan, los kerja dan gudang.
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa
mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk
membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian
lain.
c. Tanda tetap tersebut dibuat dari beton yang jumlahnya sesuai dengan
ketentuan dan penempatannya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan
harus dijaga dan dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai.
d. Sebagai ukuran dasar ± 0.00 akan ditentukan dilapangan sesuai dengan
petunjuk dari Konsultan pengawas.
e. Untuk dasar ukuran-ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar
pelaksanaan (bouwplank) yang harus dibuat dari kayu borneo tebal 3 cm
dengan permukaan diserut sifat datar (waterpass).
f. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan,
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali dianggap perlu siap
mengadakan pengukuran ulang.
g. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan survey
lapangan untuk mengetahui sistem jaringan air bersih, saluran air kotor/hujan,
listrik, telpon, septic tank dan instalasi lainnya pada tapak/site.
h. Kontraktor harus sudah mempertimbangkan adanya penyesuaian yang perlu
dilakukan terhadap jaringan, saluran, instalasi pada tapak yang harus tetap
berfungsi. Semua biaya tersebut menjadi tanggungan Kontraktor dan harus
masuk dalam penawaran.
i. Pemutusan atau penyesuaian jaringan, saluran instalasi pada tapak hanya dapat
dilakukan Kontraktor setelah ada ijin dari Pemberi Tugas.
j. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
bangunan dan lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan
alat-alat yang sudah ditera.
k. Hasil pengukuran kembali tersebut dituangkan dalam bentuk gambar yang
memperlihatkan dengan jelas :
• Batas batas tapak.
• Bangunan-bangunan dan prasarana yang ada pada tapak, dilengkapi
dengan keterangan mengenai letak bangunan sekitarnya.
• Instalasi-instalasi yang sudah ada yang perlu diberi tanda khusus yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.
l. Semua pekerjaan seperti tersebut diatas menjadi tanggungan kontraktor dan
harus sudah termasuk dalam penawaran.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 12

1.2 Pengukuran Tapak Kembali


a. Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
bangunan dan lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan
alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada konsultan pengawas untuk
diminta keputusannya.
c. Penentuan titik-titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-
alat waterpass /theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Segela pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan pemborong.

1.3 Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)


a. Papan dasar pelaksanan dipasang pada patok kayu, tertancap kuat ditanah
berjarak maksimum 1,5 meter satu sama lain.
b. Papan dasar pelaksanaan dibuat dari kayu, lurus dan diserut rata pada sisi
sebelah atasnya.
c. Tinggi sisi atas papan dasar pelaksanaan harus sama satu sama lain, kecuali
dikehendaki lain oleh konsultan pengawas.
d. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggung jawab
Kontrak.

1.4 Pagar Proyek


a. Pagar halaman pekerjaan didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak
proyek dengan ketinggian 2 meter.
b. Pagar proyek tersebut terbuat dari seng gelombang dipasang pada rangka dan
tiang-tiang dolken diperkuat angker serta pondasi beton tembok.
c. Pintu masuk disediakan sekurang-kurangnya sebuah dengan lebar 5 meter
terdiri dari 2 daun pintu yang dapat dikunci, dibuat dengan konstruksi yang
sama dengan pagar.
d. Rangka kayu dan seng gelombang dicat dengan cat yang ditentukan oleh
Pemberi Tugas.
e. Pagar harus dipelihara kebutuhannya selama pembangunan dan diserahkan
dalam keadaan terpasang baik selama pekerjaan berlangsung.
f. Pagar proyek menjadi milik Pemberi Tugas sampai berakhirnya proyek
pembangunan ini.

1.5 Persiapan di Lapangan


a. Kecuali ditentukan lain Kontraktor harus membuat kantor untuk Konsultan
Pengawas dan Direksi Lapangan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana
dengan pintu dan jendela yang dapat dikunci dengan baik.
b. Kantor pengawas tersebut harus dilengkapi dengan
 mesin tulis
 kursi perlengkapan meja tulis
 papan tulis white board
 lemari yang dapat dikunci
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 13

c. Kontraktor harus menyediakan kantor dan gudang yang dapat dikunci letaknya
akan ditentukan oleh Pemberi Tugas .
d. Kantor Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan dan gudang tersebut diatas
setelah selesai pekerjaan, pemamfaatannya akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas.
e. Pembongkaran kantor Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan dan gudang
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.6 Keamanan Proyek


a. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang dan bahan lain
milik proyek, Konsultan Pengawas dan pihak ketiga yang berada di proyek baik
terhadap pencurian maupun pengrusakan.
b. Untuk maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengamanan dari
seng atau bahan lain untuk proyek dan bahan yang dilindungi.
c. Bila terjadi kehilangan pengruskan barang-barang atau pekerjaan, tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungan dalam biaya
pekerjaan tambahan atau pengunduran waktu pelaksanaan.
d. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya.Untuk
itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap
dipakai dan tempat yang strategis mudah dicapai.

1.7 Jaminan Keselamatan dan kesehatan Kerja


a. Sejumlah obat-obatan dan peralatan medis menurut persyaratan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan P3K Kontraktor dalam keadaan siap harus selalu
tersedia dilapangan.
b. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup serta
memenuhi syarat kesehatan bagi semua petugas.
c. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi toilet yang layak bagi
semua petugas.
d. Demi keselamatan pekerjaan maka Kontraktor wajib menyediakan topi
pengaman bagi semua pekerja dan petugasnya, juga bagi pihak ketiga yang
berada dalam koordinasinya. Topi pengaman harus selalu dipakai dilokasi
pekerjaan.

2. PEKERJAAN TANAH
1.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam Pekerjaan ini adalah galian pondasi dan sloof sesuai gambar-
gambar rencana, penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya kedalam
lapangan serta menimbunnya didaerah lapangan dengan pemadatan yang cukup
seperti dicantumkan dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti dijelaskan berikut ini.
a. Pembongkaran dan pemindahan semua hal yang mungkin merintangi jalannya
pekerjaan-pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 14

d. Penggalian dan penimbunan


e. Pemadatan.
f. Pemindahan material-material yang tidak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

1.2 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Pemeriksaan Lapangan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung
kelapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan
yang kelak akan dijumpai dan keadaan lapangan sekarang yang nanti akan
mempengaruhi jalannya pekerjaan.

Lokasi pekerjaan terdiri dari tanah urug yang telah dipadatkan. Untuk itu
segala resiko yang akan ditemui oleh Kontraktor dalam pekerjaan tanah ini
harus sudah dipertimbangkan dan menjadi beban biaya Kontraktor serta
sudah termasuk dalam penawaran. Pekerjaannya antara lain :
1. Peil existing dihubungkan dengan gambar rencana.
2. Keadaan atau kondisi-kondisi lapisan tanah
3. Bangunan atau Fasilitas yang ada atau yang berdekatan dengan site.
4. Peralatan dan Fasilitas-Fasilitas yang diperlukan guna kelancaran
pekerjaan.
5. Hal-hal lain yang mungkin berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
6. Kontraktor harus mengenal kondisi jalan-jalan umum, batasan beban
jalan, dan batasan ketentuan-ketentuan lain yang berpengaruh
terhadaplancarnya transportasi atau alat-alat dari dan ke site.
7. Kontraktor wajib mencocokan kondisi lapangan dengan gambar rencana
dan wajib memberi laporan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8. Kontraktor harus memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sedang
berjalan tidak mengganggu pihak ketiga (tamu) akibat adanya getaran
atau suara bising yang ditimbulkan saat pelaksanaan proyek tersebut.

b. Pengukuran Lapangan / Setting Out


1. Sebelum memulai pekerjan, harus melakukan pengukuran lay out dengan
menggunakan surveyor yang teliti dan berpengalaman.
2. Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
3. Pelaksana lapangan apabila ditemukan perbedaan elevasi / ukuran
lapangan yang tercantum dalam gambar rencana.
4. Segala biaya yang diperlukan untuk melindungi atau memelihara Fasilitas
dan utilitas yang ada, termasuk memasang kembali yang rusak karena
kesalahan Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor.

c. Referensi
Untuk semua pekerjaan, bahan-bahannya dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia, spesifikasi teknis dan uraian
yang tertera dalam gambar kerja.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 15

Semua pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakan sesuai spesifikasi


pekerjaan beton bertulang, kecuali ada perubahan khusus yang akan
disebutkan kemudian.

Kontraktor berkewajiban meneliti gambar-gambar konstruksi dan gambar-


gambar arsitektur. Bila terdapat perbedaan atau keganjilan, maka Kontraktor
wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas.

d. Pembersihan dan penggalian


1. Seluruh perintang yang ada dalam lapangan yang akan merintangi
pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-
hal yang akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan
harus diberikan untuk hal seperti itu.
2. Pelaksanaan penggalian pondasi bisa dimulai setelah as-as jalur pondasi
ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3. Secara umum galian harus dilaksanakan sampai kedalaman (peil),
panjang, kemiringan, kelengkungan yang diperlukan untuk
melakasanakan pekerjaan, sesuai dengan gambar dan menyingkirkan
tanah yang tidak memenuhi syarat (sampah, humus dan sebagainya) bagi
konstruksi bersangkutan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
4. Penggalian tanah harus dilaksanakan dengan alat mekanis hingga
mencapai kedalaman yang ditentukan.
5. Apabila selama pelaksanaan penggalian kemungkinan akan terjadi
kelongsoran pada dinding galian, Kontraktor harus mencegahnya,
misalnya dengan casing dan lain-lain yang semuanya menjadi tanggungan
Kontraktor.
6. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah
sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang
mungkin ada di lapangan terhindar dari kerusakan.
7. Perbaikan atas kerusakan yang dilakukan oleh Kontraktor pada benda-
benda milik kepentingan umum di dalam atau di luar lapangan pekerjaan
semuanya harus dipikul oleh Kontraktor.
8. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua
benda-benda yang merintangi pekerjaan harus mengikuti petunjuk
Konsultan Pengawas.
9. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput dan seluruh
tumbuh-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari
daerah yang akan ditimbun ke luar site/lokasi.
10. Hasil galian yang tidak baik harus dipindahkan dari tempat pekerjaan dan
ditimbun oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
11. Hasil galian yang baik dapat digunakan untuk urugan kembali bila
memenuhi persyaratan urugan secara umum serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Bahan galian yang disetujui harus dikumpulkan
dengan baik di tempat yang ditunjuk yang tidak akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, lalu-lintas ataupun perbatasan tanah milik orang
lain.

e. Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah


Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 16

1. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan


Kontraktor, maka Kontraktor harus segera mengganti kerugian-kerugian
yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat
pekerjaan Kontraktor.
2. Sarana (utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di
bawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan
keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas
tanggungan Kontraktor.

f. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah


1. Daerah di sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi.
Untuk itu Kontraktor harus mempersiapkan saluran pembuangan yang
cukup untuk menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.
2. Kontraktor diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah ini :
 Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/luar/sekitar lapangan
pekerjaan ini.
 Melindungi semua penggalian bebas dari rembesan seepage, luapan
overflow dan genangan air.

g. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill


1. Saluran penimbunan harus dibawah pengawasan Konsultan Pengawas.
Seluruh bahan pengisi yang akan digunakan harus mendapatkan
persetujuannya. Konsultan Pengawas juga akan mempersiapkan tes-tes
yang diperlukan dan penyelidikan-penyelidikan yang dibutuhkan atas
biaya Kontraktor. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan penimbunan
tanpa kehadiran dari Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah
yang akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas
atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang dinginkan.
3. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat
mencapai 90% dari derajat kepadatan Maximum Mod Proctor. Bila ada
material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan, maka
bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin
untuk seluruh pemadatan atau mempergunakan stamper. Pemadatan
tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak
dipergunakan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap lapisan tidak
lebih tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
6. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk
penimbunan dan penimbunan kembali juga seluruh sisa-sisa puing-puing,
runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan
pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 17

3. PEKERJAAN PONDASI
3.1 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

3.2 Jenis pondasi


Jenis pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah
a. Pondasi pasangan batu kali. Digunakan sebagai pondasi untuk struktur dinding
bata, bak bunga dan lain-lain sesuai gambar-gambar rencana proyek.

3.3 Pekerjaan penggalian


1. Seluruh areal pekerjaan harus digali sesuai gambar-gambar proyek.
2. Pekerjaan penggalian tanah, perataaan tanah harus dikerjakan lebih dahulu
sebelum Kontraktor memulai pekerjaan setelah pekerjaan pembongkaran
selesai. Pekerjaan galian tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya sesuai
dengan peil-peil (level) pada lokasi yang telah ditentukan didalam gambar dan
mendapat petunjuk dari Konsultan Pengawas.
3. Daerah yang akan digali dan diurug harus dibersihkan dari semua penghambat
seperti sampah-sampah tanggak, bekas bekas lubang dan sumur, lumpur,
pohon, semak-semak. Bekas lubang dan sumur harus dikuras airnya dan
diambil tanah dan lumpur yang lembek didalamnya. Pohon-pohon yang ada
boleh disingkirkan setelah ada persetujuan Konsultan Pengawas. Tonggak-
tonggak pepohonan dan jalinan-jalinan akar harus dibersihkan dan disingkirkan
sampai kedalaman 1,5 meter dibawah permukaan tanah. Segala sisa dan
kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut, harus disingkirkan daerah
pembangunan oleh Kontraktor sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
4. Galian harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar sesuai dengan peil-peil
yang tercantum dalam gambar.
5. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telpon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas atau kepada pengusaha atau instansi yang berwenang
untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
6. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan sebagai akibat pekerjaan
galian tersebut.
7. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan maka
Kontraktor harus mengisi atau mengurug galian tersebut dengan bahan-bahan
pengisi bahan pondasi yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan disetujui
Konsultan Pengawas.
8. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian tersebut bebas dari
longsor tanah dikiri atau kanannya bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan
dan bebas dari genangan air, sehingga pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan
dengan baik. Pemompaan bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak mengganggu stuktur bangunan yang sudah ada.
9. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian dilakukan selapis demi selapis,
dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuaan
Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 18

10. Pengurugan harus diperiksa oleh konsultan pengawas dan diketahui oleh
Direksi Lapangan pelaksanaan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya
20 cm tanah buyar (tiap lapisnya) dan dipadatkan (dengan stamper sambil
disiram dengan air secukupnya) sampai mencapai permukaan peil yang
direncanakan.
11. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Konsultan Pengawas bersama
dengan Direksi Lapangan pemadatan tersebut dilakukan dengan dibasahi air.
12. Bahan-bahan untuk urugan menggunakan material bekas galian atau dengan
mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Tanah dibersihkan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organik lainnya.
b. Terlebih dahulu diadakan tes, hasilnya harus dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas. Konsultan Pengawas berhak menolak material yang tidak
memenuhi persyaratan. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok
ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.

4. PEKERJAAN URUGAN
4.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

4.2 Persyaratan dan Bahan


Pasir urug yang digunakan harus berbutir bersih dari lumpur-lumpur, biji-bijian,
kotoran-kotoran dan bahan organik lainnya. Contoh pasir yang akan digunakan
harus ditunjukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya
sebelum bahan tersebut didatangkan ke lokasi pekerjaan.

4.3 Cara Pengerjaan


a. Urugan pasir harus dilakukan sebelum pasangannya dikerjakan.
b. Lapisan pasir dibawah pondasi harus dipadatkan dengan stamper sehinggan
mencapai kepadatan minimal 95%
c. Pengurugan kembali dengan tanah, tanah yang digunakan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas.
d. Semua bahan-bahan organis, sampah, puing-puing bekas bongkaran harus
dibuang. Bongkahan-bongkahan tanah harus dipecahkan menjadi komponen-
komponen yang kecil lebih dahulu.
e. Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan ketebalan maks 30 cm
dengan stamper dengan memperhatikan kadar air sehingga memperoleh
kepadatan minimal 95%.

5. PELAKSANAAN PONDASI
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 19

5.2 Persyaratan dan bahan bahan


a. Batu kali harus dari kualitas yang baik, tidak porous, tidak retak-retak atau cacat
yang dapat mengurangi kualitas struktur
b. Ukuran terbesar tidak melebihi 30 cm, kuat pecah (crushing strength) minimum
yang diijinkan adalah 50 kg/cm2
c. Batu bulat, licin tidak digunakan permukaan batu minimal harus mempunyai sisi
pecah dua muka kasar.
d. Semen yang digunakan sebagai bahan adukan adalah yang memenuhi syarat
yang tercantum pada ketentuan pada Analisa Pekerjaan.

5.3 Pedoman pelaksanaan


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar kostruksi dan
harus dimintakan persetujuaan dari Konsultan Pengawas dan diketahui oleh
Direksi Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas bila ada perbedaan
antara gambar-gambar konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau ada
hal-hal yang kurang jelas.

5.4 Pelaksanaan pekerjaan


a. Apabila lubang galian tergenang air tanah atau air hujan, maka sebelumnya
pekerjaan dimulai harus dikeringkan terlebih dahulu.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-spairng yang diperlukan
harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali,
dengan catatan
- Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
- Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitektur dan
Mekanikal dan Elektrikal dan jika ada kelainan/ketidak cocokan harus
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas dan diketahui oleh Direksi
Lapangan.
f. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.
g. Adukan untuk pondasi batu kali mempunyai komposisi sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.

5.5 Pondasi Pasangan Batu Kali


Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan pada pekerjaan struktur dinding bata
dalam bangunan, bak-bak bunga dan lain-lain sesuai gambar rencana.

5.6 Bahan-bahan yang digunakan


a. Batu kali dan pasir extra beton; harus keras dan kekar serta bermutu kwartsa
yang diseujui oleh Konsultan Pengawas. Batu kali harus keras, tidak poreus
dengan ukuran maksimum 30 cm. Batu kali yang bulat dan berukuran lebih dari
30 cm harus dipecah.
b. Semen sesuai ketentuan.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 20

c. Air yang dipakai harus bersih yang dapat diminum.

5.7 Syarat Pelaksanaan


a. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.
b. Adukan mempunyai komposisi sesuai spesifikasi yang ditentukan.
c. Pengadukan campuran harus dengan menggunakan beton molen.
d. Pemasangan batu kali harus dilakukan satu persatu dan antara batu harus terisi
penuh dengan adukan.
e. Pengisian adukan harus sejalan dengan pemasangan batu

6. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG


6.1 Lingkup Pekerjaan
6.2 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan beton yang ada
dalam masing-masing jenis pekerjaan
6.3 Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
6.4 Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti sesuai ketentuan dalam buku Spesifikasi
Teknis ini, terutama yang menyangkut pekerjaan beton struktur.

6.5 Semen
a. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement yang sesuai
spesifikasi yang telah ditetapkan
b. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Persetujuan penggantian merk semen hanya akan diberikan apabila dipasaran
tidak diperoleh semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.

6.6 Aggregates
Agrgregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam terdiri dari :
a. Pasir beton (aggegat halus) kadar lumpur tidak boleh melibihi 4% berat pasir
beton.
b. Koral atau crushed stone (aggregat kasar)
 Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya
dan padat (tidak poreus).
 Dimensi maksimum 2,5 cm dan tidak lebih sepermpat dimensi beton yang
terkecil dari bawah konstruksi yang bersangkutan.
 Pada bagian pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan koral
gundu.
c. Air yang digunakan pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau
sesuai dengan persyaratan. Air yang mengandung garam (air laut) dan air
yang mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), organisme yang dapat
memberikan efek merusak beton (minyak atau lemak) tidak diperkenankan
untuk dipakai buat pengadukan beton.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 21

6.7 Besi Beton


a. Besi beton yang digunakan adalah besi beton mutu sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan.
b. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat :
• Peraturan Beton Indonesia
• Bebas dari kotoran, lapisan minyak karat dan tidak cacat (retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
• Mempunyai penampang yang sama rata.
• Ukuran disesuaikan dengan gambar Konstruksi
c. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan perencana-Konsultan Pengawas.
d. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai gambar-gambar atau mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Untuk hal tersebut Kontraktor harus
membuat gambar pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan
kepada Konsultan Pengawas/MK untuk mendapat persetujuan. Hubungan
antara besi beton satu dan yang lain harus menggunakan kawat beton
(bendrat), diikat dengan kuat tidak bergeser selama pengecoran beton dan
bebas dari lantai kerja dan papan acuan.
e. Berdasarkan pengalaman Kontraktor atau menurut pendapatnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau ada penyempurnaan pembesian yang ada,
maka Kontraktor tersebut dapat menambah dengan besi ekstra. Bila ini terjadi
harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas. Dan bila Kontraktor tidak berhasil
mendapatkan ukuran besi beton yang dituntut gambar, Kontraktor dapat
menggantikannya dengan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas, dengan syarat
baik luas atau penampang besi maupun mutunya tidak berkurang.
f. Sebelum besi dicor, besi beton harus dicek dan harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karet lepas, atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi
beton tersebut harus dipasang pada struktur yang tepat.
g. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh, atau yang
semacam itu, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
h. Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena kualitasnya yang tidak sesuai
dengan spesifikasi diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima
instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas dalam waktu 2x24 jam.

6.8 Kawat pengait


Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI-2.

6.9 Bekisting
a. Bekisting harus dibuat dari papan pada bagian-bagian yang diperlukan
(exposed) dengan rangka kayu yang kuat tidak mudah berubah bentuk.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai
dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 22

d. Susunan bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga


pengawasan atas kekurangannya dapat mudah ditentukan, penyusunan
bekisting harus sedemikian rupa sehingga waktu pembongkarannya tidak akan
merusak dinding, balok atau kolom beton yang bersangkutan.
e. Pada bagian terendah pada setiap tahapan pengecoran dari bekisting kolom
atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
f. Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
g. Pembongkaran bekisting : Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton
mempunyai kekuatan untuk menahan beban 2 x beban sendiri. Cetakan tidak
boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.

6.10 Pemasangan Pipa-pipa


Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh mengurangi kekuatan konstruksi.

6.11 Kualitas Beton


a. Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk memenuhi
kualitas beton ini dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan di lain tempat
atau dengan mengadakan Trialmix (percobaan adukan beton) dengan bahan-
bahan adukan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dalam hal
digunakan beton ready mix, maka Kontraktor harus mengajukan kepada
Konsultan Pengawas komposisi campuran beton yang akan digunakan
selambat-lambatnya dua minggu sebelum pekerjaan beton dimulai.
b. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan
c. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat. Laporan tersebut harus disahkan oleh Konsultan Pengawas dan laporan
tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
d. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di labotatorium yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
e. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air, selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
f. Jika dianggap perlu, maka Kontraktor harus mengadakan percobaan kubus
umur 7 hari dengan ketentuan-ketentuan hasilnya tidak boleh kurang dari 65%
kekuatan yang diminta pada 28 hari.
g. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
h. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi komponen-
komponen pembetonan.
i. Pemadatan beton harus menggunakan vibrator. Ukuran dan jumlah vibrator
harus disesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan kecepatan
pembetonan.

6.12 Perawatan (Curing) Beton


a. Beton harus dilindungi dari pengaruh langsung panas matahari, hingga tidak
terjadi penguapan cepat.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 23

b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.


c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.
d. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan
dengan menyapkan tenda-tenda untuk keperluan tersebut.

6.13 Penyambungan Besi


Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus mengikuti
ketentuan harus digunakan sambungan mekanis dengan persyaratan sebagai
berikut :
- Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang disambung.
- Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.
- Kontraktor harus mengajukan contoh dari sambungan berikut spesifikasi teknis
dari bahan tersebut beserta sampel dan data uji tarik yang telah dilaksanakan
kepada Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan.

7. PEKERJAAN PASANGAN
7.1 Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan dalam gambar.

7.2 Jenis Pasangan dan Penggunaannya


a. Pasangan batu kali
Digunakan untuk pondasi dinding pasangan bata dan bagian lainnya sesuai
gambar rencana.
b. Pasangan Bata
Digunakan pasangan ½ bata untuk sebagian besar dinding yang ada dalam
bagian ini seperti yang ada dalam gambar rencana.

7.3 Jenis Adukan dan Penggunaannya


Adukan biasa dengan campuran 1 semen : 4 pasir digunakan untuk seluruh
pasangan pondasi batu kali dan pasangan batu bata.

7.4 Jenis Plesteran dan Penggunaannya


a. Plesteran biasanya dengan campuran 1 semen : 4 Pasir. Digunakan untuk
permukaan-permukaan dinding pasangan bata sesuai gambar rencana.
b. Pelesteran bentuk 1 semen : 4 pasir. Digunakan untuk permukaan-permukaan
beton seperti pada gambar rencana.
c. Pelesteran Mata Sapi digunakan untuk permukaan Talud seperti pada gambar
rencana.

7.5 Persyaratan Bahan


a. Batu Kali
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 24

Batu kali digunakan harus dari jenis yang kersa kuat tidak mudah pecah
permukaannya halus tidak berlubang-lubang (poreus).
b. Batu Bata
Batu bata harus berkualitas baik, buatan pabrik dengan ukuran nominal
termin6x12x24 cm
c. Bahan untuk adukan plesteran dan acian.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus
memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam Spesifikasi
Teknis ini.

7.6 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan.
1. Pondasi batu kali harus dimulai dan didirikan menurut bentuk, ukuran dan
ketinggian yang diminta sesuai dengan gambar rencana.
2. Pasangan Bata.
• Dinding harus dipasang didirikan sesuai ketebalan dan ketinggian
gambar rencana.
• Tidak dibolehkan memakai potongan bata untuk bagian-bagian
dinding kecuali untuk bagian-bagian dinding yang terpaksa harus
menggunakan potongan bata, potongan bata yang dimaksudkan
untuk bagian tersebut tidak boleh lebih kecil dari ½ bata.

b. Perlindungan
Bagian dinding untuk pasangan batu yang sudah terpasang dan terkena udara
terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup
bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.
c. Perawatan.
Dinding pasangan batu bata dan pasangan batu kali harus dibasahi terus
menerus selama 7 hari setelah didirikan.
d. Angkur-angkur dan Pengikat.
Setiap antara hubungan bata dan diding beton, harus dibuat angkur yang
terbuat dari besi beton dngan bentuk, ukuran dan diameter sesuai dengan
kebutuhan. Permukaan beton yang berhubungan dengan batu bata harus
dikasarkan (diketik) dengan alat yang sesuai agar adukan dinding dapat
melekat.
e. Permukaan dinding yang dihasilkan oleh pelesteran dan acian harus benar-
benar vertikal, datar, tidak melengkung atau bergelombang.
f. Kolom dan balok beton tulang praktis.
Untuk dinding denganluas maksimal maksimal 12 m2 diharuskan untuk
dilaksanakan dengan perkuatan kolom beton praktis dengan tulangan 4
diameter 10 mm dan beugel diameter 8-15 mm.

Perkuatan kolom dan balok beton proktis juga digunakan pada keliling kusen
serta bagian-bagian lain berdasarkan kekuatan konstruksi diperlukan.

Pekerjaan perkuatan kolom dan balok beton praktis tersebut harus sudah
diperhitungakan dan harus sudah termasuk dalam penawaran Kontraktor.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 25

8. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


8.1 Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan pelapis dinding ini sesuai yang dinyatakan
dalam gambar.
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam
dan luar serta seluruh detail yang disebutkan ditunjukan gambar.
c. Pekerjaan keramik dinding dikerjakan pada permukaan dinding dalam seperti
toilet, dinding dapur atau tempat lain yang ditunjukan dalam gambar.
d. Pekerjaan batu tempel dikerjakan pada dinding luar bangunan dimana
spesifikasinya telah disebutkan dalam gambar dan BQ.

8.2 Persyaratan Bahan


a. Semen portland harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis yang telah
ditetapkan
b. Pasir harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan
c. Air harus memenuhi pasal persyaratan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan
d. Penggunaan adukan Plesteran, dan spesi untuk pemasangan keramik dan batu
tempel:
• Adukan 1 PC : 2 Pasir untuk pleteran rapat air
• Adukan 1 PC : 3 Pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya
• Permukaan plestean difinish acian dari bahan PC.

8.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas serta persyratan gambar
perncanaan.
b. Pekerjaan Plesteran, keramik dinding dan batu tempel dapat dilaksanakan
setelah pekerjaan beton dan pasangan bata telah selesai dan disetujui Konsultan
Pengawas sesuai uraian dan syarat pekerjaan.
c. Dalam melaksakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar rencana terutama dalam gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal, tinggi peil dan bentuk profilnya.
d. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatan menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
• Untuk bidang kedap air, beton Trasram, pasangan batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan sema pasangan batu bata bawah
tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 dari
permukaan lantai untuk toilet.
• Untuk adukan kedap air harus ditambah dengan daily bond
• Untuk bagian lainnya digunakan plesteran.
• Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian digunakan setelah plesteran berumur 8
hari (kering benar), untuk adukan plester finishing.
• Semua jenis adukan perekat tersebut harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 26

• Diusahakan agar jarak waktu pencampuran adukan perekat tersebut


dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap
air.
e. Pekerjaan Plesteran, keramik dinding dan batu tempel dinding hanya
diperkenankan setelah selesai pemasangn instalasi pipa listrik dan plumbing
untuk seluruh bangunan.
f. Untuk beton sebelum diplesterpermukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrik (scratch) terlebih dahulu dan semua lubang-
lubang bekas pengikat bekisting atau tie harus tertutup adukan plester.
g. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) dan digosok hingga
permukaannya licin.
h. Untuk dinding tertanam didalam tanah harus diberapen dengan memakai spasi
kedap air.
i. Semua bidan gug akan menerima bahan finishing pd permukaannya diberi alur
garis horisontal (scratch) untuk memberi ikatan yang lebih baik, kecuali untuk
pengecatan.
j. Pasangan ketebalan plesteran dibuat pada jarak 1 meter, dipasang tegak
dengan menggunakan plywood setebal 9 mm untuk patokan perataan bidang.
k. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan kolom yang dinyatakan dalam
gambar rencana. Tebal maksimum 2,5 cm jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus
diberi kawat anyam untuk memperkuat melekatnya plesteran pada dinding.
l. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam
satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ketebalan 1 cm dalamnya
0,5 cm kecuali petunjuk lain pada gambar.
m. Untuk permukaan datar harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidan melebihi 5 mm untuk setiap 2 meter. Jika melebihi Kontraktor
wajib memperbaiki dengan biaya sendiri.
n. Kelembaban plester haruas dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari sinar matahari langsung .
o. Jika terjadi keretakan akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar dan diperbaiki sampai mendapat persetujuan Konsultan Pengawas,
dengan biaya tanggungan Kontraktor.
p. Selama pemasangan dinding batu bertulang belum difinish Kontraktor wajib
menjaga dari kerusakan dan pengotoran bahan lain.
q. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur 2 minggu.
r. Pada pelapisan dinding keramik, sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus
memeruksa permukaan yang akan diberi pelapis, jika dinding tidak rata atau
ada cacat-cacat yang bisa menyebabkan hasil pemasangan tidak memuaskan
harus segera diperbaiki.
s. Pelapis dinding keramik harus dipasang menggunakan bahan adhesive yang
khusus untuk pekerjaan ini.
t. Penggunaan bahan adhesive harus mengikuti petunjuk pabrik dan bahan
adhesive yang sudah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 27

u. Keramik yang dipasang telah diseleksi dengan baik, warna motif tiap keramik
harus sama tidak boleh retak gompal atau cacat lainnya.
v. Pemotongan keramik harus menggunakan alat yang potong khusus untuk itu
sesuai petunjuk pabrik pembuatnya.
w. Sebelum dipasang keramik harus direndam sampai jenuh. Awal pemasangan
keramik pada dinding harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
x. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata menurut garis-garis lurus
dengan siarharus benar-benar lurus.
y. Pada permukaan dinding beton atau bata keramik dapat langsung dipasang,
dengan penggunakan perekat spesi, diaduk memakai super cemen, jumlah
pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai, bahan perekat khusus
dengan memperhatikan sehingga diperoleh ketebalan yang sesuai dengan
gambar.

9. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI


9.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pelaksanan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang sudah
berpengalaman
b. Melaksanakan pekerjaan lantai sehingga memperoleh hasil pekerjaan yang baik
dan memuaskan.

9.2 Persyaratan Bahan


a. Dibuat dari bahan tanah liat bermutu tinggi dan khusus digunakan untuk bahan
keramik diproses secara mekanis dan dibakar dengan proses single firing
pembakaran tunggal.
b. Permukaan diglasur hingga menghasilkan warna yang kilap permukaan yang
rata dan seragam (lapisan atas dari kelas heavy duty).
c. Ukuran secara keseluruhah bentuk dan ukuran sama dan seragam.
d. Khusus untuk tangga dilengkapi oleh anti slip (step nosing) yang sejenis.
e. Kualitas produksi dalam negeri, merem sesuai spesifikasi.
f. Warna akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
g. Bahan grouting harus berkualitas baik dengan warna sesuai dengan lantai
keramik akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

9.3 Adukan
Adukan yang dipakai adalah :
a. Adukan 1 PC : 3 Psr untuk Pemasangan Tegel Keramik seluruh ruangan.
b. Adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Kerikil untuk Pemasangan Rabat Beton.

9.4 Syarat-syarat Pemasangan Lantai


a. Persiapan Pemasangan
 Sebelum mulai pemasangan penutup lantai, Kontraktor harus lebih dahulu
memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh lantai
penutup.
 Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa Kontraktor harus
meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk melanjutkan
pekerjaannya.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 28

 Sebelum mulai pemasangan penutup lantai, kualitas bahan-bahan


tersebut sesuai dengan persyaratan.
 Pada lantai dasar yang akan dipasang penutup lantai terlebih dahulu
tanahnya harus dipadatkan agar pasangan tidak turun retak sewaktu
menerima beban diatasnya.

b. Pemasangan Keramik
• Campuran terdiri dari satu bagian semen dan empat bagian pasir dengan
air secukupnya, digunakan sebagai adukan untuk alas pemasangan
keramik ketebalan rata rata untuk adukan ini minimal 3 cm.
• Sebelum pemasangan keramik alas permukaan lantai harus dibuat rata
terlebih dahulu.
• Bahan-bahan campuran yang digunakan harus memenuhi ketentuan
sesuai dengan persyarat bahan pekerjaan beton.
• Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu disortir. Keramik yang
ukurannya tidak sama, tidak siku, mempunya perbedaan warna,
melengkung tidak boleh dipasang.
• Keramik dipasang pada alas adukan dengan menggunakan bahan
• Sedapat mungkin pemotongan keramik harus dihindari kecuali terdapat
dalam gambar. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati tanmpa somplak
atau pinggiran bergerigi.
• Potongan keramik tidak boleh lebih kecil dari setengah ukuran keramik,
kecuali tercantum dalam gambar.
• Sebelum keramik dipassng harus direndam terlebih dahulu dalam air.
• Setiap sambungan keramik (naad) harus dibuat selebar 2-3 mm dan
masing-masing membuat garis lurus yang lebarnya sama.
• Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman.
• Setelah keramik dipasang permukaan harus dilap dengan kain yang
dibasahi air hingga diperoleh permukaan keramik yang benar-benar bersih
bebas dari noda-noda semen dan lain-lain.
• Hasil pemasangan keramik harus merupakan suatu permukaan yang rata,
datar tidak bergelombang, hasil pemasngan ini harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.

c. Bahan pengisi sambungan.


• Setiap sambungan keramik harus diisi dengan bahan pengisi (grouting)
yang dianjurkan.
• Bahan pengisi ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.

d. Pemeliharaan.
• Selama 3 x 24 jam sesudah keramik selesai dipasang permukaan tidak
boleh diinjak sama sekali.
• Sesudah keramik terpasang permukaan harus dijaga terhadap
kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain
yang mungkin bisa menimbulkan cacat noda-noda dan lain-lain.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 29

• Apabila hal ini terjadi Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga
pulih seperti semula.

10. PEKERJAAN JALAN DAN PEDESTRIAN


10.1 Lingkup pekerjaan
a. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatantermasuk alat-alat bantu dan angkut yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan jalan atau pedistrian.
b. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang memuaskan.

10.2 Persyaratan bahan


a. Paving Block digunakan untuk jalur Jalan & pedistrian, seperti pada gambar
perencanaan.
- Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII,
terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna. Ketebalan
paving block 6 cm.
- Terbuat dari beton yang memenuhi persyaratan spesifikasi
- Penyerapan air 3%
- Tipe dan warna akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas atau
konsultan pengawas.
b. Kanstin digunakan sebagai pembatas jalur jalan & pedistrian seperti gambar
perencanaan.
- Terbuat dari beton yang memenuhi persyaratan Spesifikasi
- Tipe dan warna akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas atau
konsultan perencana.
c. Sand bedding (pasir dibawah pasangan paving block)
- pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam dan bersih.
- kadar tanah tidak lebih dari 3% dan tidak lebih dari 10% yang tertahan
pada sieve 5 mm (pasir ekstra beton).
- Pasir yang digunakan pada waktu pemasangan harus benar-benar kering.

10.3 Syarat Pelaksanaan


a. Pembentukan badan jalan (sub-grade)
- Semua material sampai kedalaman 30 cm dibawah sub-grade harus
dipadatkan sampai 100% dari kepadatan.
- Badan jalan adalah bagian yang mendukung sub-base atau konstruksi
pengerasan.
- Sub-grade harus dibentuk sehingga mempunyai profile dengan
kemiringan yang sama seperti yang dibutuhkan untuk kemiringan
drainase kedua arah.
- Sub-grade tersebut harus sudah padat sebelum sub-base dimulai
b. Lapisan paving blok
- Diatas lapisan sub-base dipasang lapisan pasir ekstra beton.
- Paving blok dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan
tetapi telah diratakan.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 30

- Pasangan paving blok kemudian dipadatkan dengan menggunakan


vibrator sebanyak tiga kali jalan sebelum pasir yang mengisi celah
ditebarkan.
- Pasir bersih ukuran partikel maksimum 1 mm kemudian disapukan diatas
permukaan paving dan kemudian terakhir dipadatkan lagi sebanyak tiga
kali.

11. PEKERJAAN ALUMINIUM KUSEN, PINTU DAN JENDELA


11.1 Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bouvenlicht
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Seluruh
Pekerjaan daun pintu, daun jendela dan jalusi menggunakan material UPVC

11.2 Syarat Bahan Kusen UPVC


a. Bentuk, Bahan, warna dan tipe profil sesuai dengan Perencanaan yang disetujui
Konsultan Pengawas dan diketahui oleh Direksi Lapangan.
b. Bahan yang digunakan adalah bahan UPVC (unplasticised polyvinyl chloride)
produk dalam negeri warna putih yang memenuhi standar TKDN (tingkat
komponen dalam negeri) Minimal 70 %.
c. ketebalan profil UPVC yang dipersyaratkan adalah 2,5 – 2,7 mm, Bentuk profil
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan
gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Konsultan Pengawas dan
Perencana.
d. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses pabrikasi warna
profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu
pabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
e. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-
syarat dari pekerjaan UPVC serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
f. Ketebalan Kusen dan daun UPVC 2.5-2.7 mm serta memiliki ketahanan
terhadap air / kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan
g. Nilai deformasi di ijinkan maksimum 2 mm.
h. Pekerjaan mesin potong, mesin welding dan lain-lain harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi yang
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
- untuk tinggi dan lebar 1 mm
- untuk diagonal 2 mm

i. Accessories :
- Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari UPVC, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan UPVC harus ditutup.
- Sealant yang dipergunakan memiliki ketahan yang cukup baik
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 31

- Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat
bergerak / bergeser dan terikat pada pipa galvanis di dalam UPVC
j. Bhan Finishing, Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
k. Perakitan profil, Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pembuatan kusen,
daun pintu dan jendela berbahan UPVC sesuai gambar kerja dibutuhkan
peralatan perakitan profil UPVC Setempat sebagai berikut:
- Dua Unit Double head cutting saw for UPVC
- Dua unit Two head welding machine for UPVC
- Satu Unit Single Head welding machine for UPVC
- Satu Unit V Cutting Saw For UPVC
- Satu Unit Glazing bead saw for UPVC
- Satu Unit Auto End milling Machine For UPVC

11.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
b. Proses pabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum
pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan pembuatan
shop drawing atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat
perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil
UPVC terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta / berlaku.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
c. semua jenis pintu dan Jendela UPVC di pabrikasi di workshop / pabrik.
d. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
e. Pemotongan profil UPVC hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
f. semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi, kokoh dan dengan
bentuk sambungan yang sesuai standard toleransi. untuk sambungan yang
tahan air harus di beri sealant dari bagian yang tidak terlihat mata.
g. Perakitan pintu UPVC dilaksanakan di workshop/pabrik sehingga selain
kualitas perakitan sesuai standard yang di syaratkan juga mempercepat
proses pemasangan di lapangan.
h. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
antikarat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000
kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen UPVC harus ditutup oleh karet
list.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 32

i. Toleransi pemasangan kusen UPVC di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
j. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang
sudah disetujui Konsultan Pengawas.
k. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
l. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
m. Toleransi Puntiran: Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan
adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
n. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang
yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
o. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
p. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen
atau yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
q. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
r. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen
penggantung.

12. PEKERJAAN KACA


12.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan kaca ini meliputi pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan
dalam gambar.
b. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang memuaskan bermutu
baik dan sempurna.
c. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam
gambar rencana.

12.2 Syarat Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela


a. Bahan untuk kaca pintu UPVC menggunakan kaca polos 5 mm.
b. Bahan untuk kaca jendela mati menggunakan kaca polos 5 mm.
c. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida
maupun bercak-bercak lainnya dari produk Asahimas atau setara

12.3 Persyaratan bahan


a. Toleransi lebar panjang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti ditentukan
pabrik pembuatnya.
b. Kesikuan
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 33

Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan rata dan lurus.
c. Cacat-cacat.
• Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
• Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang yang berisi gas
yang terdapat pada kaca).
• Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
• Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik
sebagian atau seluruh tebal kaca).
• Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar atau dalam).
• Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, gelombang adalah permukaan
kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
• Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (clouds), dan goresan
(scratch).
• Bebas lengkungan (lebar kaca yang bengkok)
• Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan
d. Bahan kaca
• Bahan kaca harus sesuai spesifikasi yang telah disepakati
• Bahan kaca untuk pintu menggunakan polos tebal 5 mm, permukaan harus
bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnnya.
• Bahan kaca untuk jendela menggunakan kaca clear ketebalan 5 mm atau
yang gambar rencana.
e. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
f. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda atau dihaluskan hingga membentuk tembereng.

12.4 Syarat-syarat pelaksanaan


a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
persyarat dalam perjanjian kerja.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan dan diberi tanda untuk mudah diketahui, Tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur, tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan
dengan menggunakan lem aci, atau selotape kertas yang berwarna.
d. Semua bahan yang terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus dan diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca.
f. Pembersihan akhir dari kaca menggunakan kainkatun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca yang disetujui Konsultan Pengawas.
g. Hubungan kaca dengan kaca, kaca dengan material lain tanpa melalui kusen
harus diisi dengan lem silikon (sealant) warna transparan cara pemasangan dan
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 34

persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluakan


pabrik.
h. Kaca harus terpasang rapi. Sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak atau pecah pada sealant atau tepinya, bebas dari noda dan bekas goresan.

13. PEKERJAAN PLAFOND


13.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan langit-
langit PVC dengan rangka besi hollow, yang dipasang pada ruang-ruang rawat inap,
koridor, termasuk juga kamar mandi (daerah basah lainnya) atau disebutkan dalam
gambar.

13.2 Syarat Pelaksanaan Rangka Plafon


a. Rangka menggunakan rangka hollow dengan bentuk, ukuran dan pola
pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan teknis
pemasangan dari pabriknya.
b. Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang rata sesuai ukuran
yang telah ditentukan. Batang hollow yang dipasang di pasangan bata harus di
fiser masuk dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas
dan di sekru dan sebagainya yang telah diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak
ada bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka
harus rata, lurus dan waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan
batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
d. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment
yang terletak di plafon.

13.3 Syarat Pelaksanaan Plafon


a. Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah PVC dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
b. PVC yang dipasang adalah PVC yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. PVC dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu,
bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit PVC harus tidak kelihatan.
d. Semua sambungan antar Plafond PVC sesuai tatacara dan teknis dari pabrik.

14. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


14.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Melaksanakan pekerjaan kuda-kuda dan pekerjaan atap sehingga diperoleh
hasil yang baik dan memuaskan.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 35

c. Pemasangan menurut cara-cara petunjuk serta syara yang ditentukan pabrik


dan dikerjakan dengan tenaga ahli yang berpengalaman. Pedoman
pelaksanaan sesuai dengan gambar urutan lapisan penutup atap yaitu : atap
baja, glasswool, alumunium foil, dan wiremesh.

14.2 Jenis kuda-kuda


Kuda-kuda baja Ringan
a. Pekerjaan meliputi pemasangan kuda-kuda dan lain-lain pekerjaan yang
berhubungan
b. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah : pekerjaan penutup
atap, kerangka baja untuk penutup atap, talang, lisplank.

14.3 Bahan dan Peralatan


a. Bahan atap baja (zinc coated steel) Bahan atap lembaran baja zinc coated steel
yang dibentuk dengan press di pabrik.
b. Ukuran dan segala kelengkapan peralatan dan lain-lain disesuaikan ketentuan
pabrik dengan tipe yang ditetapkan Konsultan Perencana.
14.4 Syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan harus diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas terlebih
dahulu.
b. Kontraktor berkewajiban untuk menjaga supaya lapangan untuk menumpuk
barang tetapbaik keadaanya.
c. Bilamana menurut pertimbangan Konsultan Pengawas waktu antara
pengangkutan dan pemasangan bagian konstruksi dianggap terlalu lama, maka
bagian-bagian yang tertumpuk tersebut harus dijaga dari pengaruh luar/ cacat
dengan cara menyokong bagian-bagian konstruksi tersebut dan
menghindarkan berhubungan langsung dengan tanah.
d. Baut, mur, besi begel/sengkang, plat dan sebagainya harus disimpan dalam
tempat tertutup.
e. Pemasangan bagian-bagian konstruksi harus sesuai dengan gambar dan
petunjuk yang ada.
f. Jika terjadi kerusakan misalnya bengkok, bagian yang disambung putus dan
kesalahan teknis lain, maka Kontraktor harus segera memperbaiki sesuai
dengan gambar.
g. Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai lebih dahulu diteliti komponen-
komponen apakah sudah lengkap, kondisi baik tanpa cacat selurun permukaan
harus diresidu terlebih dahulu.
h. Penyambungan dilakukan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan sebelumnya
harus dikontrol sekali lagi agar letak angkur benar-benar tepat, siku maupun
permukaan harus rata pas untuk mencegah kesulitan pada kegiatan
selanjutnya.
i. Setelah pemasangan gording selesai dilanjutkan dengan pemasangan ikatan
angin vertikal.
j. Selanjutnya dilakukan pemasangan kaso dan reng (rangka atap) dan ujung-
ujung atau bagian-bagian yang kelihatan supaya diserut halus dan dicat sesuai
rencana.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 36

k. Pemasangan penutup atap berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi yang


telah diberikan oleh Konsultan Perencana.

15. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


15.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi pekerjaan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
b. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang memuaskan bermutu
baik dan sempurna.
c. Pekerjaan alat penggantung dn pengunci meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu dan jendela seperti yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar
rencana.

15.2 Persyaratan Bahan


a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilik proyek Kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari flexiglass
dengan nomor kunci.
c. Harus disediakan lemari penyipanan anak kunci dengan backed Enamel Finish
yang dilengkapi dengan kait-kait untuk anak kunci lengkap dengan nomor
pengenalnya.

15.3 Perlengkapan Pintu dan Jendela


a. Pekerjaan Kunci dan Handle Pintu
1. Engsel pintu dipasng sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna sama dengan warna
engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat daun pintu.
2. Semua kunci-kunci terpasang dengan kuat pada rangka pintu.Dipasang
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
3. Seluruh rangkaian kunci-kunci harus tercakup dalam satu sistem master key.
4. Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
5. Penggunaan perlengkapan pintu disesuaikan dengan jenis/tipe pintunya
serta lokasi ruangnya.

b. Pekerjaan Engsel Jendela dan Penguncinya.


1. Tipe pembukaan jendela adalah Projected System (casement window) atau
engsel biasa.
2. Tipe dan ukuran engsel harus disesuaikan dengan ukuran dan berat jendela.
3. Untuk pengunci daun jendela dipakai handle pengunci, warna sesuai dengan
persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana.

c. Persyaratan Pelaksanaan.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 37

1. Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah
dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang
di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
3. Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
4. Pemasangan lockcase, handle dan backplate, door closer, kait angin,
rambuncis dan pengunci lainnya harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak
posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya tambahan.
6. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan
kunci tidak membentur tembok pada saat pintu terbuka.
7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara halus dan kasar.
8. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.

16. PEKERJAAN CAT FINISHING


16.1 Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Melaksanakan pekerjaan pengecatan sehingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
c. Tahapan pekerjaan meliputi :
• Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
• Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
• Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar, dengan
warna bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

16.2 Standar Pengerjaan (Mock-up)


a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini ditentukan
oleh Konsultan Pengawas.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/
MK bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal pekerjaan
pengecatan.
c. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
ahli/aplikator yang berpengalaman dan telah mendapat rekomendasi dari
pabrik cat yang digunakan dan cara pelaksanaannya mengikuti standar dari
pabrik.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 38

16.3 Pekerjaan Cat Dinding Dalam


a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding dalam adalah pengecatan seluruh
pelester bangunan bagian dalam atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
b. Untuk dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic dengan
lapisan dasar alkali Resistance Sealer, warna akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas / MK.
c. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamur wallputty.
d. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus benar-benar kering, tidak
ada retak-retak dan Kontraktor harus meminta persetujuan kepada Konsultan
Pengawas / MK.
e. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur (kape) dari plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang
rata.
f. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan dihaluskan dengan amplas kemudian
dibersihkan sampai benar-benar bersih.
g. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roller.
h. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan
finish textured spray paint.
i. Pasta texture dengan bahan dasar Emulsi Acrilic ini disemprotkan dengan alat
penyemprot compressor.
j. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealer
yang dilanjutkan dengan 3 lapis cat emulsion dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
• Lapis Iencer (tambahan 20% air).
• Lapis II kental.
• Lapis III encer.
k. Untuk warna-warna yang jenis campuran, Kontraktor diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number)
yang sama.
l. Setelah pekerjaan cat selesai,bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

16.4 Pekerjaan cat besi


a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi
seperti pada pintu-pintu besi dan pekerjaan besi lain yang ditentukan dalam
gambar.
b. Cat yang dipakai adalah jenis Syntetic Enamel dan marine.
c. Pekerjaan dilakukan setelah bidang yang akan dicat selesai diamplas halus dan
bebas debu atu minyak dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy, sambungan
las dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch up” dengan dua lapis u-pox Red
lead primer setebal 20 mikron.
e. Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran
oli dan lain-lain, disemprot 1 lapis, setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir
disemprotkan 2 lapis setebal 70 mikron.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 39

f. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprotan dengan compressor 2


lapis.
g. Setelah pengecatan selesai bidang cat harus licin, utuh, mengkilat tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga dari kotoran-kotoran.

16.5 Pekerjaan cat duco untuk kayu


a. Semua permukaan kayu yang hendak dicat dibersihkan dari debu, minyak dan
kotoran yang mngkin melekat disitu.
b. Sesudah betul-betul bersih digosok dengan amplas kayu agar permukaan kayu
bersih dan licin, tidak terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan
tersebut.
c. Setelah diamplas pori-pori kayu harus ditutup dengan wood filler secukupnya,
kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
d. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler diamplas dengan
amplas duco yang halus.
e. Bila diperlukan penutupan pori-pori dan meratakan permukaan, digunakan
dempul plastik kemudian diamplas dengan amplas duco hingga permukaannya
halus dan rata.
f. Kemudian digunakan cat duco setebal 120 mikron atau 5 sampai 6 kali 1 lapis
dengan menggunakan spray gun/ semprot.

16.6 Pekerjaan Cat Dinding Luar


a. Yang termasuk pekerjaan dinding luar adalah pengecatan seluruh pleteran dan
batu tempel bangunan atau bagian-bagian lain dan bagian luar yang ditentukan
dalam gambar rencana.
b. Untuk dinding bagian luar bangunan digunakan cat luar dengan bahan Emulsi
Acrylic dari merk sesuai spesifikasi yang disepakati.
c. Semua permukaan yang hendak dicat harus dibersihkan dan bebas dari
kotoran-kotoran lepas, minyak dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamur sesuai spesifikasi
yang telah disepakati.
e. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada
retak-retak dan Kontraktor harus meminta persetujuan kepada Konsultan
Pengawas.
f. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur (kape) dari plat baja tipis.
Dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang rata.
g. Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang dan dihaluskan dengan amplas besi,
kemudian dibersihkan sampai bersih betul selanjutnya dinding dicat dengan
menggunakan roller.
h. Pada konstruksi baru, dimana sifat alkali tinggi mungkin dijumpai perlu
digunakan 1 lapis alkali resistant sealer. Lapisan tersebut dibiarkan mengering
selama 1 jam sebelum memakai cat penutup. Untuk finishing akhir digunakan
2 lapis cat penutup.
i. Untuk pengecatan ulang (konstruksi lama), semua permukaan harus terlebih
dahulu dibersihkan dari jamur dan cat lama yang sudah mengelupas dan
setelah itu diberi Massonry Sealer.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 40

j. Sealer tersebut dibiarkan mengering selama 6 jam sebelum memakai cat


penutup.Bila konstruksi lama mengalami penjamuran yang hebat, maka
diperlukan perlakuan khusus (sesuai dengan ketentuan pabrik) untuk
mencegah kemungkinan jamur menyerang dari bagian dasar cat.
k. Semua pekerjaan cat dinding luar (full system) harus dilaksanakan oleh orang-
orang yang ahli dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik pembuatnya.
l. Setelah pengecatan selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

17. PEMASANGAN GRC


18.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan tenaga kerja serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

18.2 Cara Pengerjaan


a. Langkah pertama yang wajib anda lakukan jika ingin melapisi tembok luar
dengan GRC board adalah memastikan permukaannya bersih. Pastikan tidak ada
debu atau partikel kasar yang menempel di sana, karena akan mempengaruhi
hasil penempelan GRC. Jika kondisi tersebut terjadi, ditakutkan hasil yang tidak
maksimal.
b. Cara pemasangan GRC board untuk dinding luar yang berikutnya adalah
mengukur luasan GRC yang dibutuhkan. Sesuaikan lembarannya dengan tinggi
tembok yang akan ditutup. Gunakan paku ukuran sedang untuk
menempelkannya. Dalam pemasangan paku, berikan jarak sekitar 5 sampai 7
cm. Langkah ini penting, agar GRC tidak retak. Saat pemasangan, pasti ada
kalanya anda harus menyambung GRC board. Adapun cara menyambungnya
adalah dengan memasang setiap lembarannya dengan rapat. Jangan sampai
ada ruang karena akan membuat hasilnya tidak rapi. Anda bisa meminta
bantuan teman untuk melihat apakah hasilnya sudah rapat atau belum. Intinya,
jangan sampai sambungan itu terlihat oleh mata.
c. Langkah ketiga dalam cara pemasangan GRC board untuk dinding luar adalah
menutup GRC board dengan dempul. Tiap sambungan perlu diberi dempul agar
benar benar rapat. Adapun cara memberi dempul adalah mencampur bahan
kronis dan air, kemudian masukkan ke wadah dan gunakan scrub untuk
menempelkan adonan pada sambungan GRC.
d. Setelah dempul terpasang, selanjutnya tutup GRC tadi dengan plamir. Tentu
cara pemasangan GRC board untuk dinding luar ini dilakukan saat lapisan
dempul sudah kering. Oleskan secara merata ke seluruh permukaan dinding dan
tunggu hingga plamir mengering. Usahakan plamir benar benar rata agar
hasilnya rapi.
e. Membuat sambungan GRC tidak terlihat sebenarnya adalah hal yang tidak
mudah. Anda perlu memanfaatkan bahan berupa lem GRC ke tembok agar
melekat sempurna. Dalam cara pemasangan GRC board untuk dinding, anda
butuh lem kayu dan campuran gypsum sebagai perekat. Anda bisa membelinya
di toko bangunan, karena bahan tersebut tidak sulit dicari.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 41

18. PEKERJAAN RAILING BESI HOLLOW


18.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi pekerjaan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
b. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang memuaskan bermutu
baik dan sempurna.
c. Pengadaan dan Pemasangan Pagar Hollow Pengadaan pagar besi hollow
dilakukan dengan memesan pada suplier khusus penyedia/pengrajin logam/toko
las.

19.1 Persyaratan Bahan


 Besi Hollow Galvanis 40x40 mm + finishing cat
 Besi Hollow Galvanis 20x40 mm + finishing cat

Keping pagar hollow akan dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan sudah finishing cat. Untuk pemasangan Pagar Hollow akan disediakan tenaga
khusus karena akan menggunakan peralatan yang khusus pula, yang terpenting
adalah, pagar dipasang lurus pada as pagar, tegak lurus dan rapi serta tidak
merusak bangunan pagar yang sudah ada.

19.2 Syarat Pelaksanaan


Pengadaan dan pemasangan pagar hollow pengadaan pagar besi hollow dilakukan
dengan memesan pada suplier khusus penyedia/pengrajin logam/toko las. Railing
tangga dikerjakan sesuai dengan bentuk yang ditentukan dalam shop drawing.
Pengadaan ini juga include dengan pemasangannya oleh suplier, karena mereka
mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai peralatan yang
lengkap.

19. PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN JALAN


19.3 Lingkup Pekerjaan
f. Pekerjaan meliputi pekerjaan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
g. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang memuaskan bermutu
baik dan sempurna.
h. Pengadaan dan Pemasangan pipa galvanis dilakukan dengan memesan pada
suplier khusus penyedia/pengrajin logam/toko las.
i. Pekerjaan meliputi pembuatan pagar pengaman termasuk dengan pekerjaan
sloof

19.4 Persyaratan Bahan


a. Mutu Beton f’c 14.5, pembesian dan bekisting untuk pekerjaan sloof
b. Pipa Galvanis diameter 2” tebal (1,4mm)
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 42

Syarat Pelaksanaan
a. Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barang selanjutnya
dilakukan pemasangan dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk
pemasangan pipa galvanis diameter 2” yang tentunya sudah diukur terlebih
dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta kelurusannya dengan
memakai benang sponengan. Galian tiang ke dalam tanah minimal 40 cm.
b. Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang pipa galvanis
diameter 2” dan ditanam sedalam 40 cm.
c. Setelah pipa galvanis itu terpasang kemudian dilakukan pekerjaan cor untuk
sloof .
d. Kemudian setelah pekerjaan sloof selesai, dilanjutkan dengan perakitan pipa
galvanis diameter 2” dengan cara dilas. Jarak antar pipa galvanis dan ukuran
yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja.
e. Lalu dilakukan pengerjaan finishing cat sesuai dengan metode pekerjaan cat
yang sudah dijelaskan di atas.

20. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


20.1 Lingkup Pekerjaan
a. Brosur dan Informasi
b. Tenaga Ahli dan Pengerjaan
c. Pemasangan Instalasi Penerangan dan stop Kontak
d. Panel penerangan dan instalasinya.
e. Miniatur Circuit Braker (MCB).
f. Pembuatan Shop Drawing
g. Penunjauan ke Site
h. Pengujian dan Percobaan.
i. Pembuatan As Buit Drawing dan segala pekerjaan yang termasuk didalamnya.

20.2 Pekerjaan ini meliputi :


a. Pemasangan titik lampu
b. Pemasangan stop kontak
c. Pemasangan saklar
d. Pemasangan kabel
e. Pemasangan armatur

20.3 Syarat Pelaksanaan


a. Pemasangan titik lampu
1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Instalasi menggunakan sistem in bow (dalam plesteran/plafon).
5. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 43

6. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk


mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
7. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

b. Pemasangan stop kontak


1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Pemasangan stop kontak di dinding/kolom bangunan setinggi minimal 30
cm dari permukaan lantai.
5. Stop kontak dinding satu phase harus sedemikian rupa hingga kontak
netralnya di sebelah kanan.
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi.
7. Sebelum pemasanan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

c. Pemasangan saklar
1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Pemasangan stop kontak di dinding/kolom bangunan setinggi minimal 150
cm dari permukaan lantai.
5. Instalasi menggunakan sistem in bow (dalam plesteran/plafon)
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi
7. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

d. Pemasangan kabel
1. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
2. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
3. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
4. Instalasi menggunakan sistem in bow (dalam plesteran/plafon).
5. Pemasangan kabel harus harus mempunyai jari-jari kelengkungan sekurang-
kurngnya 3d dimana d=diameter kabel.
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi
7. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 44

8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

e. Pemasangan armatur lampu


1. Sebelum pemasangan armatur dan peralatan bantu dilaksanakan perlu
diperhatikan pekerjaan lain yang erat hubungannya dengan pekerjaan ini,
pekerjaan ini adalah :
- Pekerjaan langit-langit (plafond)
- Pekerjaan instalasi kabel
- Pekerjaan pemasangan titik lampu
2. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar yang ada.
3. Semua ukuran sambungan dan hubungan dengan material lain mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
4. Untuk unit yang dipasang diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
5. Perlu diperhatikan dengan seksama cara pemasangan armatur harus
disesuaikan dengan jenis armatur yang dipasang.
6. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti mur, baut, paku, klem yang
berhubungan langsung dengan udara luar harus digalvanisasi.
7. Sebelum pemasanan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
8. Hasil akhir pemasangan harus rata, rapi dan sesuai dengan gambar rencana.

G. Jangka Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan urutan/tahapan dalam metode pelaksanaan yang diuraikan sebelumnya, jangka
waktu pelaksanaan selama 120 (seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal mulai
kerja.

H. Pekerjaan Utama
Daftar item pekerjaan utama sebagai berikut:

No. Item Nama item pekerjaan utama


I. Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitasi Pendidikan Yayasan
Putra Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Pekerjaan Beton
2. Pekerjaan Dinding dan Plasteran
3. Pekerjaan Pintu Dan Jendela
4. Pekerjaan Pemasangan GRC
5. Pengadaan Meubelair

II. Pekerjaan SMKK


Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 45

I. Jenis, Kapasitas Dan Jumlah Peralatan Utama Minimal


Daftar peralatan utama yang akan menjadi persyaratan evaluasi dalam tender adalah sbb:
No Jenis peralatan utama Kapasitas Jumlah
1. Excavator ≥ 0.9 m3 1 Unit
2. Dump Truck ≥ 3,5 Ton 3 Unit
3. Pick Up ≥ 1 Ton 2 Unit
4. Concrete Mixer ≥ 0,3 M3 3 Unit
5. Stamper ≥ 5,5 Hp 2 Unit
6. Scaffolding - 200 unit

Daftar peralatan utama lainnya yang dibutuhkan dan harus dimobilisasi untuk pelaksanaan
pekerjaan utama:
No Jenis peralatan utama Kapasitas Jumlah
1. Concrete Mixer ≥ 0,3 M3 1 Unit

J. Personil Manajerial
Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
Pengalaman
Sertifikat Kompetensi
No Jabatan Kerja
Kerja
(tahun)
1 Pelaksana 2 ( Dua ) SKT Pelaksana Bangunan
Gedung/ Pekerjaan Gedung
(TS 051)
2 Ahli K3 Konstruksi 3 ( Tiga ) SKA Ahli K3 Konstruksi –
Muda (603)
0 ( Nol ) SKA Ahli K3 Konstruksi –
Madya (603)

Kebutuhan personil manajerial yang tidak disyaratkan, namun harus dimobilisasi pada saat
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
Jumlah Sertifikat Kompetensi
No Jabatan
(org) Kerja
1 Ahli Teknik Bangunan Gedung 1 ( Satu ) SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung – Muda (102)
2 Surveyor 1 (satu) SKT Juru Ukur/ Teknisi Survey
Pemetaan (TS 004)
3 Drafter 1 (satu) SKT Juru Gambar/ Draftman
Arsitektur (TA 003)
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 46

4 Administrasi Teknik 1 (satu) -

K. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan (Apabila Ada)


Tidak ada pekerjaan yang disubkontrakkan.

L. Identifikasi bahaya dan penetapan risiko keselamatan konstruksi


1. Daftar jenis pekerjaan dan identifikasi bahaya
No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN TINGKAT
RESIKO
Nilai Tingkat
Resiko Resiko
(FxA) (TR)
1 2 3 4 5
1 Pekerjaan pembersihan site 1 Tersandung dan jatuh 3 Kecil

2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

2 Pek. Pengukuran dan 1 Tertusuk paku/besi 4 Kecil


Pemasangan Bouwplank beton/benda lainnya
2 Tersandung dan jatuh 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

3 Pek. Galian Tanah Pondasi, Pek. 1 Tertimbun longsoran 1 Kecil


Urugan Kembali bekas Galian, galian tanah
Pek. Urugan Pasir Bawah 2 Terjatuh ke lubang 1 Kecil
Pondasi, Pek. Timbunan Tanah galian
Urug, Pas. Pondasi Batu Kosong 3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang
/ Aanstamping , Pek. Lantai
Kerja
4 Pas.Pondasi Batu Kosong 1 Tertimbun longsoran 1 Kecil
/Aanstamping, Pek. Lantai Kerja, galian tanah
Pek.Pondasi Beton K100 2 Terjatuh ke lubang 1 Kecil
galian
3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

5 Pek. Sloef Uk. 15/20, Pek.


Kolom Utama Uk. 20/20, Pek.
Kolom Praktis Uk 15/15, Pek.
Balok Uk. 15/20, Pek. Ring Balok
Uk. 15/20 dan Pek. Tangga
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 47

a. Beton Fc 21.70 MPa (K250) 1 Tertusuk besi Material 4 Kecil


Bekisting/benda lainnya
2 Terkena campuran beton 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

b. Pembesian 1 Tertusuk besi 4 Kecil


beton/benda lainnya
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

3 Terkena peralatan kerja 4 Kecil

c. Bekisting 1 Tertusuk besi Material 4 Kecil


Bekisting/benda lainnya
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

3 Terkena peralatan kerja 4 Kecil

6 Pek. Plasteran, Pek. Acian, Pek. 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


Profil Beton Bata
2 Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

7 Pek. Pas. Kusen Pintu, Jendela 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


dan Ventilasi UPVC Kusen Pintu & Jendela
2 Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil
dari ketinggian
3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

8 Pek. Pas. Daun Pintu UPVC 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


Pintu
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

9 Pek. Pas. Jendela Kaca UPVC 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


Jendela
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

10 Pek. Kaca Jendela (Tebal 5 mm) 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


Kaca
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

11 Pek. Pemasangan 1 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang


Ventilasi/Bouvenleigh UPVC Jalusi
2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 48

12 Pas. Engsel Pintu, Pas. Engsel 1 Terjepit tangan saat 6 Sedang


Jendela, Pas. Kait / Hak Angin, pemasangan
Pas. Kunci Slot Pintu (Grendel), 2 Terkena peralatan kerja 6 Sedang
Pas. Kunci Slot Jendela
(Grendel), Pas. Kunci Pintu 2 X
Putar (lever handle)
13 Pek. Konstruksi Kuda-Kuda 1 Tertusuk/tertimpa 4 Kecil
Rangka Baja Ringan (Truss Material Rangka Baja
C75), 2 Terjatuh dari ketinggian 8 Sedang

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

14 Pek. Nok Spandek Zincalum 1 Tertusuk/tertimpa 4 Kecil


(tebal 0.35mm) dan Pek.Atap Material Atap
Spandek Zincalum (tebal 2 Terjatuh dari ketinggian 8 Sedang
0.35mm),
3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

15 Pek. Listplank (Kalsiplank ) 1 Tertusuk/tertimpa 4 Kecil


2x20cm Material Kalsiplank
2 Terjatuh dari ketinggian 8 Sedang

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

16 Pek. Plafond PVC, 1 Tertimpa Benda/Material 4 Kecil


Plafond
2 Terjatuh dari ketinggian 8 Sedang

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

18 Pek. Lantai Keramik 40x40 cm, 1 Tertimpa Benda/Material 4 Kecil


Pek. Lantai keramik 20 x 20 cm, Keramik
Dinding Keramik 20 x 25 Cm 2 Tersandung dan Terjatuh 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

19 Pek. Cat Dinding Luar dan Kolom 1 Terkena Material Cat 6 Sedang
(exterior), Pek. Cat Dinding
2. Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil
Interior, Pek. Cat Plafond, Pek.
Cat Listplank 3 Menghirup Uap Cat 6 Sedang

20 Pek.Pemasangan Titik Lampu, 1. Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil


Saklar Tunggal, Saklar Double,
2 Terkena Bahan/barang 6 Sedang
Peng. Lampu (Lampu TL 2 x 36
mekanikal elektrikal
Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 49

Watt Armartur), Pek. 3 Terkena sengatan listrik 4 Kecil


Pemasangan Stop Kontak,
Pek.Pemasangan MCB+ Box
21 Pekerjaan Halaman, Pek. 1 Tertimpa Benda/Material 6 Sedang
Pemadatan Tanah, Pek. Pasir Beton
Urug Bawa Rabat, Pek. Rabat 1. Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil
Beton Bawah Bangunan,
3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang
Pekerjaan Taman, Pek. Kanstin
Beton 4 Iritasi pada kulit/mata 3 Kecil

22 Pek. Pemasangan Railling Pipa 1 Tertusuk Pipa Galvanis 4 Kecil


Galvanis 2 Terpeleset dan Terjatuh 2 Kecil
 Besi Hollow Galvanis 40x60 mm
 Besi Hollow Galvanis 20x40 mm 3 Terkena peralatan kerja 3 Kecil
23 Pekerjaan Pipa Resapan PVC 1 Tertusuk Pipa PVC 4 Kecil
1.5"
2 Terpeleset dan Terjatuh 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 3 Kecil


24 Pek. Pasir Urug Paving, Pas. 1 Tertimpa Benda/Material
6 Sedang
Paving Block Paving

2 Terpeleset dan Terjatuh 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 3 Kecil


25 Pek. Drainase 1 Tertimpa Benda 6 Sedang

2 Terkena campuran beton 3 Kecil

3 Terpeleset dan Terjatuh 3 Kecil

4 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

26 Pek. Pagar Pengaman Jalan 1 Tertimpa Benda/ 6 Sedang


( Railing Pengaman ) material Guard Rail
2 Terpeleset dan Terjatuh 3 Kecil

3 Terkena peralatan kerja 6 Sedang

Dari uraian Jenis Pekerjaan dan Jenis bahaya diatas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu
identifikasi bahaya yang memiliki tingkat resiko paling tinggi untuk menjadi persyaratan
evaluasi tender sebagai berikut:
No Jenis Tipe Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya

1. Pek.Konstruksi Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan Terjatuh dari ketinggian


Spesifikasi Teknis Rekonstruksi Gedung Taman Kanak-kanak Kab. Konawe 50

2. Penetapan risiko keselamatan konstruksi


Untuk paket pekerjaan ini, risiko keselamatan konstruksi yang ditetapkan dengan tingkat risiko
Sedang.

M. Gambar Teknik
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam Detailed Engineering Design
(DED) sebagaimana terlampir dan menjadi bagian dari dokumen spesifikasi teknik ini.

Uraian spesifikasi teknis ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam
Dokumen Persiapan Pengadaan.

Kendari, 10 Januari 2023

Menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen,


Kepala Satuan Kerja, Bina Penataan Bangunan
Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Sulawesi Tenggara

HEBER, ST MIA AMELIA, ST


NIP. 19730604 200812 1 001 NIP. 19771214 201410 2 002
SPESIFIKASI MOBILER

No NAMA BARANG SPESIFIKASI

1 RAKIA KURSI SISWA SD TIPE KS-01  Tinggi Dudukan : 380 mm


 Dimensi : P 420 mm x L 400 mm x T 720
mm
 Finishing : UV Coating
 Bahan : Kayu Solid
 Sistem Knock Down
 Merek : Rakia, Nilai TKDN 93,01%

2 RAK SEPATU ANAK  Bahan : Top cabinet : PB laminasi MFC 25


mm, Ambalan dinding samping PVC 15 mm
two side, Clear glass 5 mm
 Panjang x Lebar x Tinggi : 80x40x120 cm
 Merek : Valmont, Nilai TKDN 83,68%
3 LEMARI KACA BUKU  Bahan :
Spesifikasi: - Bahan Medium Density
Fibreboard (MDF) lapis HPL - 2 Pintu kaca
bagian atas dan 2 pintu panel bagian bawah
 Panjang x Lebar X Tinggi : 120 x 45 x 200
cm
 Merek : INNOLA, Nilai TKDN 61,12%
4 LEMARI MAINAN  Produk : Lemari Tinggi, 2 Pintu Swing Kaca
 Panjang x Lebar X Tinggi : 800 x 400 x
2000 mm
 Bahan : Material MDF Lapis PVC, Edging
PVC Bagian Dalam PVC Engsel Metal +
Handle + Lock Clear Glass
 Merek : Clarity, Nilai TKDN 60,02%
5 KARPET  Permukaan lembut dan halus
 Motif dekoratif
 Anti slip
 Material : polypropylene
 Dimensi produk : 160 x 230 x 1 cm
 Bentuk Karpet : persegi panjang
 Dimensi Karpet : 160 x 230 cm
 Material Karpet : polypropylene
 Merek : Shannon 2a

6 MEJA GURU  Panjang x Lebar X Tinggi : 120X70X75 cm


 Bahan : Top Table MFC 25 mm. Modesty
perforated steel finished powdercoating.
Leg Hollow Steel 5x2,5 powdercoating
finished.
 Merek : Valmont, Nilai TKDN 83,68%
7 MEJA ANAK  Meja Siswa bahan kayu ukuran P 60 x L 40
x T70 Finishing : Car warna warni
(Merah,Biru, Kuning , Hijau)
 Merek : Mega Agro Jaya
8 RAK MAINAN  Panjang x Lebar X Tinggi : 1600 x 400 x
2000 mm
 Material MDF 18 mm Lapis HPL, + PVC
Bagian Dalam PVC
 Merek : Clarity, Nilai TKDN 60,02
9 KURSI GURU  Dimension W x D x H (mm) : 455 X 463 X
890
 Weight per Piece (kg) : 6.8
 Contain per Carton : 4
 Frame Finishing : Powder Coating
 Frame Colour : Silver, Gold, Cream
 Merek : Chitose, Nilai TKDN 42.83%
10 LEMARI P3K  Panjang x Lebar X Tinggi : 800 x 400 x 750
mm
 Bahan Medium Density Fibreboard (MDF)
Finishing Decosheet
 Pintu Sliding, Edging PVC
 Merek : Vivente, Nilai TKDN 63,48%
11 PAPAN TULIS  Panjang x Lebar : P 1200 x L 900 mm
 Papan tulis spidol Bahan Plywood 9 mm,
plat besi tebal 0.2mm, lapisan luar dilapisi
formica putih, bagian pinggir di jepit dengan
lis aluminium, setiap sudut dijepit dengan
plastic, magnetic,
12 RANJANG UKS  Panjang x Lebar x Tinggi : 200 x 80 x 90 cm
 Material utama besi finishing powder
coating
 Tempat tidur menggunakan busa cover
Sintetic Leather
 Merek : Innola, Nilai TKDN 59,5%

13 BONEKA PERAGA  Panjang x Lebar x Tinggi : 10 x 10 x 30 cm


 Bahan : Kain Dan Dacron
 Finishing : Natural Warna : Menyesuaikan
(warna tidak mengandung Toxic)
 Merek : Verimer, Nilai TKDN 69,81%

14 Balok Susun PAUD Seri 150-170 (kayu)  Bahan: Kayu solid


 Untuk balok berwarna menggunakan
catnon toxicBahan : Kain Dan Dacron
 Ukuran salah satu sisi unit terkecil 4 cm •
Lolos uji SNI : 8124(1,2,3): 2010
 Jumlah per set terdiri dari 120 - 140 balok
berbagai macam bentuk balok
 , Nilai TKDN 99,51 %
15 Prosotan Indoor  Panjang x Lebar x Tinggi : 95 x 51 x 22 cm

Anda mungkin juga menyukai