Anda di halaman 1dari 4

Nilai Moral ‘Ibadurrahman

1. Rendah hati

2. Sabar

3. Pemaaf

4. Memiliki perkataan yang baik/ Menjauhi perkataan kotor dan buruk

5. Selalu memiliki waktu yang spesial di sepertiga malam dengan Rabbnya

6. Takut akan azab dan murka Allah/ Berprinsip secara spiritual

7. Tidak boros dan tidak kikir/ Sederhana, Pertengahan

8. Menjauhkan diri dari sifat syirik/ mentauhidkan Allah SWT

9. Menjauhkan diri dari membunuh manusia/ Menjunjung tinggi kehidupan manusia

10. Menjauhkan diri dari zina/ menjaga kehormatan diri

11. Menjauhkan diri dari bersaksi palsu/ Benar dan Jujur

12. Senang jika diingatkan untuk taat pada Allah SWT

13. Selalu berdo'a sebagai tanda hamba yang selalu butuh atas pertolongan Allah SWT

14. Baik kepada keluarga

15. Selalu berusaha agar seluruh anggota keluarga menjadi individu yang bertaqwa
Ketentuan Naskah :

 Maksimal 2 halaman A4, minimal 1 halaman. (1 halaman lebih baik)


 Naskah harus dalam bentuk file word.
 Font Calibri (Body), 11 pt. Spasi 1.5 Margin 2 cm.
 Daftar sumber rujukan (bila mencantumkan al Quran, Hadits atau yg lain).
 Tidak mengandung SARA, Pornografi, LGBT, plagiat, dan hal-hal yang menimbulkan kontroversi
publik.

Format Naskah :

 Nama :
 Premis :
 Judul :
 Moral value :
Contoh Naskah :

 Nama : Hamba Allah


 Premis : Seorang lelaki fakir ingin menjadi kaya tetapi tidak mau bekerja dan hanya
mengeluhkan keadaannya
 Judul : Si Fakir yang Kaya
 Moral value : Menjauhi kufur/ menjadi ahli syukur

Alkisah, di sebuah kota tua, diwaktu sore hari. Seorang lelaki fakir meringkuk dipinggir jalan sambil
menangis,”mengapa Allah SWT. Menciptakanku dalam keadaan fakir, sedangkan Dia memberikan harta
yang berlimpah kepada orang lain?” keluh si lelaki fakir.

Lalu tiba-tiba datanglah seorang lelaki tua berjanggut lebat panjang berwarna putih melewatinya,
“Wahai anak muda, mengapa engkau menangis?”. Sang kakek tua berjanggut putih menyapa Lelaki fakir
itu. Si lelaki fakir menceritakan semua kegundahan hatinya.

“Juallah salah satu dari kedua matamu kepadaku. Saya akan menawarnya seratus juta,” sang kakek tua
memberikan saran

“Apa aku sudah gila, mau menjual mataku sendiri” si lelaki fakir menolak mentah-mentah tawaran sang
kakek tua

“Kalau begitu juallah salah satu dari kedua telingamu saja. Saya juga akan menawarnya seratus juta”

“Tidak mau!” si lelaki fakir tampak agak kesal menjawab tawaran sang kakek

“Bagaimana kalau gigi depanmu saja, saya bisa membelinya lima puluh juta”

“Anda jangan bercanda denganku wahai kakek!” kata si lelaki fakir dengan suara agak meninggi

“Wahai anak muda, mengapa kamu menangis dan bersedih hati. Padahal Allah SWT telah melimpahimu
dengan berbagai kenikmatan yang harganya setara dengan ratusan juta. Bangunlah kamu, bersyukurlah
dengan bekerja. Kamu sesungguhnya orang kaya raya, tetapi kamu tidak menyadarinya”

Sumber : diadaptasikan dari buku 365 kisah akhlak terbaik karya Syaikh Mustafa Marzuq diterbitkan oleh
al-kautsar kids

Anda mungkin juga menyukai