Membentuk tim
Memahami bisnis dan usaha yang dijalani klien dan menilai risiko bisnis
Pelaksanaan pengujian audit utang pajak pada PT XYZ yang dilakukan oleh KAP Joachim Adhi Piter
Poltak dan Rekan dimulai dengan
Mencocokkan saldo general ledger dengan laporan keuangan pada tahun sebelumnya yang telah
diaudit
Mengidentifikasi perubahan saldo apabila terjadi kenaikan atau penurunan yang signifikan
Membahas mengenai proses audit yang dilakukan KAP Joachim Adhi Piter Poltak dan Rekan yang
bertujuan untuk menjelaskan utang pajak, prosedur dan hasil audit atas utang pajak pada PT XYZ.
Metode penulisan menggunakan metode deskriptif dengan jenis data primer dan sekunder serta
cara pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan studi Pustaka pada buku, internet
dan artikel.
Hasil menunjukan bahwa utang pajak PT XYZ terdiri dari PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 4(2),
PPh Pasal 25 dan PPh Pasal 29
Prosedur audit dilakukan dalam dua tahap yaitu perencanaan dan pelaksanaan audit
Hasil Audit menunjukkan bahwa adanya penyesuaian pada PPh 29 dan penerapan Audit pada KAP
JAOO sudah dilakukan sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI
3. Potensi transaksi dan saldo akun yang terpengaruh oleh transaksi pada setiap siklus transaksi
PPh Pasal 21 berasal dari penghasilan yang diterima pegawai tetap, bukan pegawai yang menerima
imbalan dan anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap menjadi
pegawai tetap
PPh Pasal 23 di PT XYZ berasal dari penggunaan atas sewa sehubungan penggunaan harta dan jasa
berdasarkan PMK141/PMK.03/2015 yang dilakukan oleh PT XYZ
PPh Pasal 4(2) di PT XYZ berasal dari penghasilan atas persewaan tanah atau bangunan dan jasa
konstruksi
PPh Pasal 25 di PT XYZ berasal dari utang pajak yang dibayarkan di bulan Januari tahun berikutnya
untuk masa pajak Desember 2020
PPh Pasal 29 di PT XYZ berasal dari sisa PPh yang terutang dalam tahun pajak dikurangi dengan
kredit pajak (PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 25 yang diangsur selama tahun 2020)
Akun utang pajak ini termasuk akun yang memiliki risiko salah saji yang tinggi dengan nominal Rp.
1.099.813.701 pada laporan keuangan PT XYZ tahun 2020, untuk itu, maka perlu dibuatnya prosedur
audit untuk menilai kewajaran dan kesesuaian nominal pajak yang disetorkan dan dilaporkan oleh PT
XYZ
5. SPI pada siklus tersebut: fungsi-fungsi organisasi yang terlibat dalam setiap siklus transaksi
(standar pemisahan fungsi), dokumen transaksi yang digunakan, dokumen pembukuan atau file
transaksi yang digunakan, dan laporan yang dihasilkan.
Dokumen : Trial Balance, General Ledger, Surat Pemberitahuan, Bukti Penerimaan Elektronik, Bukti
Penerimaan Negara pada PT XYZ th 2020
Bagian-bagian pada Lead Schedule yang dimiliki KAP Joachim Adhi Piter Poltak dan Rekan : Chart Of
Account (COA), Account, Audited 2019, Movement 2020, AJE/CJE, RJE, Audited 2020, Analytical
Review, Tick Mark,
6. Alternatif pengujian pengendalian (TOC) untuk menguji SPI pada siklus transaksinya
Risiko bisnis atau risiko kegagalan yang klien alami dalam mencapai tujuannya, risiko tersebut timbul
dari beberapa factor, dengan menilai risiko bisnis dapat membantu auditor dalam menghindar dari
kesalahan penyajian material. Risiko bisnis PT XYZ menurut auditor adalah middle risk karena
dampak akan banyaknya pesaing dengan bisnis yang sama.
Dalam hal mengenai utang pajak, PT XYZ termasuk kategori low risk karena temasuk baik dalam
penyetoran utang pajak ke DJP dan dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku, tetapi adanya kelalaian karyawan dalam menginput nominal pajak
sehingga dilakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan secara rutin.
a. Keberadaan (Existence)
Asersi ini untuk memastikan bahwa utang pajak yang ada pada neraca benar-benar terjadi dan
terjadi selama periode, dan untuk mendeteksi kemungkinan dimasukannya transaksi yang
seharusnya tidak dicatat.
b. Kelengkapan (Completeness)
Asersi ini untuk memastikan bahwa utang pajak perusahaan telah dimasukkanseluruhnya ke laporan
keuangan.
c. Penilaian (Valuation)
Asersi ini untuk memastikan bahwa utang pajak telah dicatat dengan jumlah yang tepat dan sesuai.
Asersi ini untuk memastikan bahwa utang pajak yang telah dicatat benar-benar hak dan kewajiban
perusahaan.
10. Prosedur pengujian subtantif pada siklus tersebut: AP, TDB, STOT
Hal 32
Audit Atas Utang Pajak PT XYZ Oleh KAP Joachim Adhi Piter Poltak & Rekan
Pada 2020 berubah nama menjadi KAP Joachim Adhi Piter Poltak & Rekan merupakan badan usaha
PT XYZ merupakan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang meliputi usaha dalam bidang
KAP Joachim Adhi Piter Poltak & Rekan dan PT XYZ berkedudukan di Jakarta Pusat.
Berdasarkan hasil audit terkait pemeriiksaan terhadap akun audit utang pajak PT XYZ, auditor tidak
mendapati adanya teuan perbandingan antara utang pajak Pajak Penghasilan masa Desember 2020
dengan nominal di general ledger. Tetapi auditor menemukan jurnal penyesuaian pada perhitungan
rekonsiliasi fiscal dengan total akhir PPh Pasal 29, dimana beban pajak yang tercatat di inhouse
sebesar Rp. 1.715.674.794 dan beban pajak audited sebesar Rp. 2.009.706.702 serta selisih antara
utang pajak pasal 29 inhouse sebesar Rp. 132.457.419 dan utang pajak pasal 29 audited sebesar Rp.
515.964.853. sehingga perbedaan yang ditemukan tersebut dicatat dikolom AJE pada lead schedule
PT XYZ
Evaluasi penerapan audit pada KAP Joachim Adhi Piter Poltak dan Rekan sudah sesuai dengan
standar audit yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) seperti standar
umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan
DAFPUS
Agoes, S. (2012). Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Jakarta:
Salemba Empat
Jusup, A.H. (2014). Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Yogyakarta: STIE YKPN
Tuanakotta. (2013). Audit Berbasis ISA (International Standart on Auditing). Jakarta: Salemba Empat