Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
PENGERTIAN Cara menerima pasien rawat inap di ruang bersalin
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi dan
TUJUAN
keahliannya
Keputusan Direktur RS Wates Husada Nomor 01/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap
1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri
3. Pastikan identitas pasien
4. Periksa TTV, CHPB
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Waktu dokter mengunjungi pasien untuk melaksanakan asuhan
PENGERTIAN medis kepada pasien di RS Wates Husada
Sebagai pedoman bagi tenaga medis untuk melaksanakan asuhan
TUJUAN
medis yang aman
Keputusan Direktur RS Wates Husada Nomor 09/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap
1. Ketentuan mengenai visite dokter spesialis telah diatur sesuai
dengan hasil yang telah disepakati dalam Rapat Komite Medik.
2. Waktu untuk pelaksanaan visite dokter adalah antara pukul 06.00-
21.00 WIB dan tidak boleh mengganggu waktu istirahat pasien.
3. Kunjungan kepada pasien jangan dilaksanakan dengan tergesa-
gesa, hal inidimaksudkan agar lebih teliti dalam memeriksa
terutama pasien yang bermasalah sehingga mampu mendeteksi
tanda-tanda keadaan gawat lebih awal
PROSEDUR
4. Kunjungan / visite dokter spesialis diatur sebagai berikut :
1) Dokter Obsgyn:
a. Selasa jam 18.00-21.00 WIB
b. Sabtu jam 09.00-13.00 WIB
2) Dokter Anak :
a. Senin jam 18.00-21.00 WIB
b. Kamis jam 18.00-21.00 WIB
JADWAL VISITE DOKTER
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
PENGERTIAN Suatu tindakan dengan melakukan robekan pada perineum
Pencegahan kerusakan yang lebih hebat pada jaringan lunak akibat
TUJUAN daya regang yang melebihi kapasitas adaptasi atau elastisitas
jaringan
1. Memberikan layanan yang terbaik kepada pasien
KEBIJAKAN
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
1. Anastesi Lokal
a. Jelaskan pada ibu tentang apa yang akan dilakukan dan
bantulah agar ibu merasa tenang.
b. Pasanglah jarum no 23 pada spuit 10 ml, kemudian isi spuit
dengan anastesi (lidokain HCL 1%, xilokain 10 mmg/ml).
c. Letakkan dua jari(telunjuk dan jari tengah) diantara kepala
janin dan perineum. Masuknya bahan anastesi kedalam
sirkulasi bayi dapat menimbulkan akibat yang fatal, oleh sebab
itu gunakan jari-jari penolong sebagai pelindung kepala bayi.
PROSEDUR
d. Tusukkan jarum tepat dibawah kulit perineum pada daerah
komisura posterior yaitu bagian sudut bawah vulva.
e. Arahkan jarum dengan membuat sudut 45 derajat ke sebelah
kiri garis tengah perineum. Lakukan aspirasi untuk memastikan
bahwa ujung jarum tidak memasuki pembuluh darah.
f. Sambil menarik mundur jarum suntik, infiltrasikan 5-10 ml
Lidokain 1 %
g. Tunggu 1-2 menit agar efek anastesi bekerja maksimal sebelum
episiotomi dilakukan.
EPISIOTOMI
2. Tindakan episiotomi
a. Pegang gunting yang tajam dengan satu tangan
b. Letakkan jari telunjuk dan tengah diantara kepala bayi dan
perineum, searah dengan rencana sayatan.
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Suatu serangkaian tindakan dengan cara menekan uterus melalui
PENGERTIAN dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah
telapak tangan yang melingkupi uterus
1. Agar perdarahan berkurang atau berhenti
TUJUAN
2. Uterus berkontraksi kembali
1. Uterus tidak berkontaksi setelah dilakukan KBI
KEBIJAKAN
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan
corpus uteri dan diatas simpisis pubis
2. Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding belakang
corpus uteri, sejajar dengan dinding depan corpus uteri. Usahakan
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Suatu serangkaian tindakan dimana uterus ditekan diantara telapak
tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam untuk
PENGERTIAN menjepit pembulu darah di dalam miometrium (sebagai pengganti
mekanisme kontraksi)
1. Agar perdarahan berkurang atau berhenti
TUJUAN
2. Uterus berkontraksi kembali
1. Jika terjadi atonia uteri
KEBIJAKAN
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
1. Segera lakukan kompresi bimanual interna (KBI)
a. Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan
lembut masukkan secara obstetric (menyatukan kelima ujung
jari) melalui introitus kedalam vagina ibu
b. Periksa vagina dan servik jika ada selaput ketuban atau bekuan
darah pada cavum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus
tidak dapat berkontraksi secara penuh
c. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada vornik anterior,
PROSEDUR tekan dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan
dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan
sehingga uterus ditekan dari arah depan ke belakang.
d. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembulu darah yang
terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga
merangngsang mio metrium untuk berkontraksi.
e. Evaluasi keberhasilan
KBI
(Kompresi Bimanual Internal)
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
PENGERTIAN Ketuban pecah sebelum proses persalinan berlangsung
TUJUAN Agar tidak terjadi infeksi pada ibu dan janin
SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
KONSERVATIF
1. Berikan antibiotika (ampicilin 4x500 mg / eritromisin bila alergi
ampicilin ) dan metronidasol 2 x 500 mg selama 7 hari.
2. Jika umur kehamilan < 32-34 minggu di rawat selama air ketuban
masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
3. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada
infeksi, tes busa negative beri dexametashone, observasi tanda-
tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan
37 minggu.
4. Jika usia kehamilan 32-37 minggu sudah inpartu, tidak ada infeksi
AKTIF
1. Kehamilan > 37 minggu induksi dengan oksitosin bila gagal SC.
Dapat pula diberikan misoprostol 50 mg intra vaginal tiap 6 jam
maksimal 4 kali.
PROSEDUR 2. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan
persalinan diakhiri :
a. Bila skor pelvic < 5 lakukan pematangan servik, kemudian
induksi jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC
b. Bila skor pelvic > 5 induksi persalinan, partus pervaginam.
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Robekan perineum dibagi menjadi 4 tingkat :
1. Tingkat 1: Robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
2. Tingkat 2: Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot
perinei tranversalis, tetapi tidak mengenai otot
PENGERTIAN spingter ani
3. Tingkat 3: Robekan mengenai perineum sampai dengan otot
spingter ani
4. Tingkat 4: Robekan mengenai perineum sampai dengan otot
spingter ani dan mukosa rectum
- Reparasi perineum sesuai bentuk anatomisnya
TUJUAN - Menghentikan perdarahan akibat robekan perineum
1. Dilaksanakan pada semua robekan perineum yang masih dalam
golden periode. Bila sudah melewati golden periode perlu
KEBIJAKAN
mempertimbangkan kondisi robekan yang terjadi
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
1. PERSIAPAN ALAT
a. Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan :
1) Wadah DTT berisi : sarung tangan, Naldfoeder, jarum jahit,
benang jahit Cromic.Cacgud no 2/0 atau 3/0, kasa steril,
pinset.
PROSEDUR
2) Povidone iodine
3) Buka spuit sekali pakai 10 ml dari kemasan steril, jatuhkan
dalam wadah DTT
Patahkan ampul Lidokain 1% perkirakan jumlah Lidokain
1% yang akan digunakan.
MENJAHIT ROBEKAN PERINEUM
b. Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur
c. Pasang kain bersih dibawah bokong ibu
d. Atur lampu sorot ke arah vulva / perineum ibu
e. Pastikan lengan atau tangan tidak memakai perhiasan, cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.
f. Pakai sarung tangan DTT pada tangan kanan
g. Ambil spuit sekali pakai 10 ml dengan tangan yang bersarung
tangan, isi tabung suntik dengan lidokain 1 % dan letakkan
kembali ke dalam wadah DTT.
h. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua tangan.
i. Gunakan kasa bersih, basuh vulva dan perineum dengan larutan
povidion iodium dengan gerakan satu arah dari vulva ke
perineum. Tunggu selama 2 menit sebelum menyuntikkan
PROSEDUR
lidokain 1 %.
2. ANASTESI LOKAL
a. Beritahu ibu akan disuntik yang akan terasa nyeri dan
menyengat
b. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka / robekan perineum,
masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi luka
c. Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang
terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan kembali
masukkan, ulangi melakukan aspirasi.
d. Suntikkan anastesi sambil menarik jarum suntik pada tepi luka
daerah perineum.
e. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum
suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina, lakukan
MENJAHIT ROBEKAN PERINEUM
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, letak
memanjang/sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala,
PENGERTIAN keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu serta dengan
tenaga ibu sendiri.
TUJUAN Melakukan pertolongan persalinan normal secara benar
1. Kehamilan aterm letak belakang kepala
KEBIJAKAN
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
A. PERSIAPAN
1. Pasien
2. Instrumen dan medikamentosa
3. Bayi
4. Penolong
B. PENGENALAN KALA II
1. His datang 4-5 kali dalam 10 menit lama His 40-50 detik
2. Ibu ingin mengedan terus menerus, anus membuka, perineum
PROSEDUR menonjol
3. Pada periksa dalam di dapatkan :
a. Pembukaan lengkap, porsio tidak teraba
b. Penurunan hodge III+ atau ketinggian 3+
c. Penunjuk/denominator UUK kiri/atas
d. Selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah
C. PIMPINAN KALA II
1. Setiap ada his, pimpin ibu mengedan pada fase akme/ puncak
his dan meminta ibu untuk menarik lipat sendi lutut dengan
PERSALINAN NORMAL
No.
No. Dokumen Halaman
Revisi
08/VK.RSWH/1017/V/2022 3/4
1
No. Dokumen
No.Revisi Halaman
1 1/2
09/VK.RSWH/1017/V/2022
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
PENGERTIAN estrogen / progestin dnegan 7 tablet tanpa hormon aktif
- Menekan ovulasi
- Lendir serviks menjadi kental
TUJUAN
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
- Mencegah implantasi
1. Semua pasangan suami istri yang ingin menunda kehamilan
KEBIJAKAN
2. SK Direktur No. 09/SK/IX/2022
1. Beri salam pada klien
2. Tanyakan pada klien masalah reproduksi dan masalah kesehatan
yang berhubungan dengan perhatian khusus pada kontrasepsi pil
3. Berilah informasi tentang kontrasepsi pil :
a. Efektifitas
b. Cara kerja dalam mencegah kehamilan
c. Bagaimana pemakaian pil
d. Keuntungan dan kerugian
ke rumah sakit
1. Mintalah klien mengulangi petunjuk pemakaian kontrasepsi pil
2. Tanyakan pada klien apakah masih ada yang kurang jelas
PROSEDUR
3. Beritahu klien kapan harus kontrol
4. Beri salam perpisahan
UNIT TERKAIT
KURETASE PADA ABORTUS
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding
cavum uteri dengan melakukan invasi dan manipulasi instrument
PENGERTIAN (sendok kuret) kedalam kavum uteri yang dikerjakan pada wanita
dengan usia kehamilan < 20 minggu
TUJUAN Membersihkan kavum uteri dari sisa buah kehamilan
Keputusan direktur RS Wates Husada Nomor 10/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
tentang kebijakan pelayanan instalasi rawat inap
A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
1. PASIEN
a. Bersihkan dengan air sabun perut bawah dan lipatan paha
dan pasang cairan serta selang infus.
b. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi
kardiopulmoner.
c. Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut
bawah.
PROSEDUR
d. Medikamentosa :
1) Analgetika (Pethidin 1-2 mg/kg BB)
2) Ketamin HCL 0,5 mg/Kg BB, Tramadol 1-2 mg/Kg BB)
3) Sedativa (diazepam 10 mg)
4) Atropin sulfas 0,25-0,50 mg/ml
e. Larutan antiseptik (povidon iodin 10 %)
f. Oksigen dengan regulator
g. Instrumen :
1) Cunam tampon 1
KURETASE PADA ABORTUS
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding
cavum uteri dengan melakukan invasi dan manipulasi instrumen
PENGERTIAN (sendok kuret) kedalam cavum uteri yang dikerjakan pada wanita
pasca melahirkan.
TUJUAN Melepas sisa jaringan plasenta yang masih melekat dicavum uteri
Keputusan direktur RS Wates Husada Nomor 11/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
tentang kebijakan pelayanan instalasi rawat inap
A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
1. Pasien
a. Pasang cairan dan selang infus, perut bawah dan lipatan paha
sudah dibersihkan dengan air dan sabun
b. Uji fungsi dan perlengkapan peralatan resusitasi
cardiopulmoner
c. Siapkan kain alas bokong , sarung kaki dan penutup perut
bawah
PROSEDUR
d. Medikamentosa :
1) Analgetika (Pethidin 1-2 mg/kg BB), Ketamin HCL 0,5
mg/Kg BB, Tramadol 1-2 mg/Kg BB)
2) Sedativa (diazepam 10 mg)
3) Atropin sulfas 0,25-0,50 mg/ml
e. Larutan antiseptik (povidon iodin 10 %)
f. Oksigen dengan regulator
g. Instrumen :
1) Cunam tampon 1
KURETASE PASCA PERSALINAN
C. DEKONTAMINASI
D. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
PROSEDUR
E. PERAWATAN PASCA TINDAKAN
UNIT TERKAIT
MANAJEMEN AKTIF KALA III
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Penanganan persalinan kala III atau kala uri secara aktif dengan
PENGERTIAN pemberian oksitosin 10 IU segera setelah bayi lahir dan melakukan
traksi terkendali pada tali pusat
1. Segera menginisiasi separasi plasenta
TUJUAN 2. Memperpendek waktu yang dibutuhkan dalam kala III
3. Mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan
Keputusan direktur RS Wates Husada Nomor 09/SK/IX/2013 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan instalasi rawat inap
A. LETAKKAN BAYI PADA TEMPAT YANG AMAN (bagian
dari prosedur utama)
B. KLEM TALI PUSAT
1. Klem tali pusat ± 5m dari umbilikus bayi
a. Jepit tali pusat di antara jari tengah dan telunjuk,geser jari-
jari tersebut ke arah ibu
b. Pasang klem kedua pada tali pusat yang telah diekspresi
berjarak ± 3cm dari klem pertama
PROSEDUR 2. Oleskan povidon iodine 10% di sekeliling tali pusat antara
kedua klem
3. Pegang tali pusat diantara dua klem dengan satu
tangan,kemudian gunting tali pusat diantara kedua klem
tersebut.
4. Serahkan bayi pada asisten dan rawat sebagaimana mestinya.
C. PEMBERIAN OKSITOSIN
1. Lakukan pemeriksaan bahwa ini adalah kehamilan tunggal.
Berikan oksitosin 10 IU intramuskuler.
MANAJEMEN AKTIF KALA III
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Plasenta manual adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengeluarkan plasenta pada keadaan retensio plasenta/perdarahan
banyak pada kala uri.
PENGERTIAN
Retensio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta belum
keluar setelah 30 menit kala uri.
TUJUAN Mengeluarkan plasenta yang masih berada di dalam rongga uterus.
Keputusan direktur RS Wates Husada Nomor 09/SK/IX/2022
KEBIJAKAN
tentang kebijakan pelayanan instalasi rawat inap
A. PERSIAPAN
1. Pasang set dan cairan infuse
2. Jelaskan pada ibu prosedur dan tindakan
3. Lakukan anastesia verbal atau analgesia per rectal
4. Siapkan dan jalankan prosedur pecegahan infeksi
B. TINDAKAN PENETRASI KEDALAM KAVUM UTERI
1. Pastikan kandung kemih dalam keadaan kosong
2. Jepit tali pusat dengan klem pada jarak 5-10 cm dari vulva,
PROSEDUR
tagangkan pada satu tangan sejajar lantai
3. Masukkan tangan lainnya (punggung tangan menghadap ke
bawah) kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali
pusat secara obstetri.
4. Minta seorang asisten/penolong lain untuk memegangkan klem
tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk menahan
fundus uteri setelah mencapai bukaan serviks.
Masukkan tangann dalam hingga ke cavum uteri sehingga
PLASENTA MANUAL
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Wates Husada
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Januari 2022
dr. Titin Ekowati, M.Kes
Seksio sesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan
PENGERTIAN sayatan pada dinding uterus yang masih untuh (intact)