Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Hukum Ohm

Tujuan :
Membuktikan kesebandingan beda potensial dan kuat arus dengan rumus V = I.R dengan V = beda
potensial ujung-ujung hambatan (volt),
I = kuat arus ( ampere ) R = hambatan listrik atau resistor ( Ω )

Alat dan Bahan :


1. Bateray
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Resistor
5. Hambatan geser
6. Kabel penghubung
7. Saklar

Landasan Teori :
Hukum Ohm menyatakan bahwa, "Besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar akan
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan yang diterapkan kepadanya, dan berbanding
terbalik dengan hambatannya”.
Rumus :

I = kuat arus listrik ( ampere )


V = beda potensial ( volt)
R = nilai resistor ( ohm )
Prosedur Percobaan :

1. Susunlah alat sebagaimana skema di atas


2. Hubungkan saklar agar mengalir arus pada rangkaian
3. Catat berapa besar kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan beda potensial yang terjadi pada
voltmeter.
4. Geserlah hambatan geser sehingga terjadi perubahan kuat arus dan beda potensial.
5. Catat perubahan yang terjadi pada kuat arus dan beda potensial.
6. Ambil data lima atau sepuluh perubahan yang terjadi pada kuat arus dan beda potensial.
7. Ulangi percobaan tersebut untuk dua hambatan yang diseri atau yang diparalel.

Hasil Pengamatan :
Catat data kuat arus dan beda potensial pada tabel berikut :
Percobaan ke Beda Potensial (volt) Kuat arus (A)

Buatlah grafik hubungan antara Beda potensial V dan kuat arus I !


Kesimpulan :
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang kita lakukan, bagaimana hubungan antara kuat arus dan tegangan
?
2. Berapa nilai hambatan resistor yang kita gunakan pada percobaan ini ?
3. Jika V = I.R seharusnya tergambar sebagai grafik dengan kurva berupa garis lurus, mengapa tidak
demikian ?
4. Jika resistor yang kita gunakan adalah resistor dengan cincin-cincin warna, jelaskan nilai hambatan
resistor berdasarkan warna pokok dan warna toleransi yang tertera !

Anda mungkin juga menyukai