Anda di halaman 1dari 3

LKPD

CERPEN
KELAS :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. 4.
2. 5.
3.

Bacalah cerita pendek di bawah ini dengan seksama, lalu tentukanlah unsur intrinsik
cerita tersebut!
Kebaikan Membawa Berkah
Hari ini adalah hari karnival. Hari itu membuat seisi desa penuh sesak, dan saat ini, di
tengah teriknya puncak musim panas, Safa harus membantu ibunya untuk berjualan roti di
sepanjang jalan karnival. Safa adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang bersekolah di SMAN
1 Bougenville, sebuah kota kecil yang berjarak 20 km dari ibu kota Hunfington. Sehari-harinya,
dini hari ketika gadis seusianya masih terlelap dalam selimutnya, Safa harus berjuang melawan
gelapnya malam, pergi ke pasar membeli segala kebutuhan untuk membantu usaha roti ibunya.
Namun, Safa tidak pernah mengeluh, ia merasa sangat bersyukur masih memiliki orang tua
walaupun kini hanya tinggal bersama ibunya. Ayahnya dan ketiga kakaknya meninggal dunia
ketika gempa bumi menyerang daerahnya setahun yang lalu.

“Bruk..” tiba-tiba Safa menabrak seorang pria yang berlari menuju kearahnya. Sepertinya pria
tersebut berusaha untuk kabur dari kejaran penjaga karnival. Seluruh rotinya pun jatuh dan itu
berati Safa dan ibunya harus siap untuk tidak makan hari ini.

Wajah pria itupun penuh dengan cream roti bagaikan badut yang kelelahan. Sepertinya
pria tersebut sudah berlarian cukup lama. Tiba-tiba pandangan Safa tertuju pada benda bersinar
yang tergelatak disamping kiri pria tersebut. Ia langsung tahu bahwa benda tersebut adalah benda
kuno kerajaan yang telah lama hilang, benda yang selama ini dicari-cari oleh seluruh warga di
pelosok kota. Secara spontan, ia mengambil benda tersebut. Namun, saat ia berhasil
memegangnya, pria tersebut tiba-tiba hilang. Sebelum kehilangannya, ia tersenyum dan berkata
bahwa benda tersebut adalah hadiah untuk kebaikan Safa kepada ibunya. Tidak hanya Safa yang
melihat kejadian tersebut. Hampir seluruh warga di karnival melihatnya termasuk raja Majapahit
yang mengikuti karnival tersebut. Safa pun langsung diundang ke kerajaan sebagai tamu
kehormatan. Ia diberi fasilitas berupa rumah besar ditengah kota untuk ditempati bersama
ibunya. Ia pun diberi hadiah berupa toko roti besar untuk dikelolanya bersama ibunya. Selain itu,
ia juga diberi hadiah berupa sekolah gratis di pusat kota. Ia dianggap begitu istimewa karena
berhasil menemukan benda kuno kerajaan yang dibawa sang penjaga. Ia berhasil membuktikan
bahwa legenda kerajaan itu benar.
Di sekolah barunya, ia bertemu dengan banyak teman baru. Namun, ia tidak
mendapatkan satu teman pun. Seluruh siswa yang bersekolah disana adalah keturunan ningrat
dan berstatus sosial tinggi. Walaupun Safa berhasil menemukan benda kuno yang hilang, namun
mereka tetap menganggap bahwa Safa adalah gadis kampung yang justru membuat pamor
keturunan ningrat menurun. Mereka justru berpikir Safa telah mengubah pola pikir masyarakat
agar mencintai gadis yang baik bukan gadis kaya berketurunan ningrat.

Namun, Safa akhirnya menemukan seorang teman yaitu Adi. Adi adalah seorang laki-laki
keturunan raja Majapahit X dari Ratu Yuni Titanos. Namun, sebagai keturunan ningrat yang
mendapat berbagai fasilitas kerajaan, Adi tetap hidup sederhana. Dia justru merasa sangat tidak
nyaman dengan berbagai hal yang ia dapatkan sebagai seorang pangeran pewaris tahta. Karena
itulah, ia mau berteman dengan Safa dan membelanya setiap kali ia dihina oleh siswa lain di
sekolah. Safa dan Adi  selalu bersama, tanpa ia sadari Safa jatuh cinta pada Adi. Namun, ia sadar
ia tidak akan mungkin bersatu dengan Adi.

Di hari Jumat. kerajaan Majapahit diserang oleh Kerajaan Juvennile. Kerajaan Juvennile
adalah kerajaan tetangga yang sudah lama berkerja sama secara ekonomi dan politik dengan
kerajaan Majapahit. Namun, Juvennile dibawah pimpinan GadjahWaregi berkhianat dan berniat
untuk menguasai seluruh daerah kekuasaannya. Mereka menawan raja dan ratu Titanos. Situasi
kerajaan kacau balau. Banyak warga yang menjadi korban kesadisan pasukan GadjahWaregi.
Sebagai seorang pewaris tahta, nyawa pangeran Adi terancam. Ia pun mengungsi ke kerajaan
Nuritani, kerajaan di seberang laut yang terletak di pulau Dewa. Safa yang tidak memiliki
seorang pengawal pun, kenalan maupun saudara hanya bisa berdoa dan berlindung bersama
ibunya di lorong bawah tanah rumahnya. Selama disana, ia terus menjaga dan merawat ibunya
yang sudah tua renta. Sambil terus berharap keadaan akan membaik. Safa masih menyimpan
perasaannya pada Adi, ia terus bersholawat agar dapat bertemu dengan Adi suatu hari nanti dan
berjodoh dengannya walaupun hal tersebut sangat mustahil.

Keadaan kota pun akhirnya pulih kembali walaupun kini dipimpin oleh Kerajaan
Juvennile. Namun dibawah pimpinan anak GadjahWaregi yaitu FahrenWaregi, pemerintahan
berjalan dengan adil, nyaman, dan tentram. Untuk menunjang pendidikannya yang sempat
terputus, Safa pun magang di tempat tabib Lee Yuniarli untuk belajar tentang pengobatan. Ia
sangat ingin membantu orang disekelilingnya yang tidak punya biaya untuk berobat. Sebuah
kondisi yang sama dengannya dulu. Setelah magang selama 4 tahun, ia akhirnya lulus. Safa
tumbuh menjadi tabib yang menguasai berbagai ilmu perngobatan. Sebagi hadiah atas kerja
keras dan kemampuannya, tabib Lee Yuniarli memberikan hadiah berupa klinik pengobatan
kepada Safa. Klinik pengobatan tersebut sangat ramai karena Safa memberikan pengobatan
gratis bagi rakyat yang tidak mampu. Untuk menunjang biaya di kliniknya, ia memberlakukan
subsidi silang sehingga kliniknya mampu berjalan.

Suatu hari, ia mengobati seorang janda yang harus kehilangan paru-parunya akibat terkena
tombak saat perang. Betapa terkejutnya janda tersebut ketika melihat lukisan bergambar Adi di
meja Safa. Ia langsung menanyakan siapa pria di lukisan tersebut, safa secara spontan dan tidak
sadar menceritakan segalanya tentang ia dan Adi termasuk penantian panjangnya selama
ini.Betapa terkejutnya Safa ketika mengetahui bahwa Janda tersebut adalah SusinaTitanos, kakak
kandung Adi. Susina pun menceritakan bahwa setiap malam, Adi selalu menggigau memanggil
nama Safa. Mendengar hal tersebut, Safa langsung menangis dan bersujud mengucap syukur
terhadap nikmat tuhan selama ini. Penantiannya selama ini tidak sia-sia.

SusinaTitanos mengantarkan Safa kerumahnya untuk bertemu Adi. Betapa terkejutnya


Adi melihat kedatangan Safa, wanita pujaan yang dirindukannya selama ini. Mereka saling
memandang, wajah mereka mungkin berubah namun mereka yakin bahwa sosok didepannya
masih sama seperti dulu, sesosok teman yang telah dicintainya selama ini. Pernikahan mereka
pun dilangsungkan sebulan kemudian. Sebuah pernikahan sederhana namun khidmat yang akan
selalu terkenang di benak meraka berdua. Sebuah pernikahan yang menunjukkan bahwa jodoh
akan selalu ditemukan sejauh apapun mereka berpisah. Sebagai seorang manusia, Safa dan Adi
hanya mampu pasrah dan terus berdoa serta berbuat kebaikan agar mampu dipertemukan.

Unsur-unsur intrinsik pada cerpen Kebaikan Membawa Berkah:

1. Tema :

2. Latar/Setting :
Tempat :
Waktu :
Suasana :
3. Alur/Plot :

4. Tokoh dan penokohan :

5. Sudut pandang :
6. Amanat :

Anda mungkin juga menyukai