Anda di halaman 1dari 2

Judul : Sengsara Membawa NikmatPengarang : Tulis Sutan derajatnya kala itu lebih rendah dari orang Eropa.

ari orang Eropa. Hanafi pun


SatiPenerbit : Balai PustakaCetakan : 1929Tebal Buku : 192 mulai mengurung diri di kamar, terpukul dan tak punya
HalamanSeorang pemuda bernama Kacak, karena merasa semangat hidup lagi. Ibunya yang sedih lalu menjodohkan
Mamaknya adalah seorang Kepala Desa yangdikuti, selalu Hanafi dengan Rapiah, anak dari paman yang sudah membantu
bertingkah angkuh dan sombong. Dia suka ingin menang sendiri. menyekolahkan Hanaffi ke HBS. Hanafi menolak karena hanya
Kacak palingtidak senang melihat orang bahagia atau yang melebihi cinta pada Corie saja, namun akhirnya ia bersedia menikahi
Rapiah, gadis santun yang pendiam dan taat. Ia menikah
dirinya. Kacak kurang disukai orang-orang kampungnya karena
karena balas budi, sebab pamannya tersebut yang sudah
sifatnya yang demikian. Beda dengan Midun, walaupun anak
menyekolahkannya. Perlakuan Hanafi pada Rapiah sangat
orangmiskin, namun sangat disukai oleh orang-orang kampungnya. kasar, namun istrinya itu sabar saja menghadapi kelakuan
Sebab Midun mempunyai perangaiyang baik, sopan, taat agama, Hanafi yang sombong. Mereka memiliki seorang putra bernama
ramah serta pintar silat. Midun tidak sombong seperti Kacak.Karena Syafii. Dua tahun berumah tangga, Hanafi yang kasar
Midun banyak disukai orang,maka Kacak begitu iri dan dengki pada mendapat ganjaran dengan digigit anjing gila yang rabies. Ia
Midun. Kacak sangat benci pada Midun. Sering diamencari pun tertular sehingga harus berobat ke Betawi. Di Betawi,
kesempatan untuk bisa mencelakakan Midun, namun tidak pernah Hanafi pun berjumpa lagi dengan Corie yang makin cantik. Ia
berhasil. Dia seringmencari gara-gara agar Midun marah padanya, lalu mengajak Corie menikah setelah mendapat pekerjaan di
namun Midun tak pernah mau menanggapinya.Midun selalu Betawie. Hanafi juga segera melupakan Rapiah yang setia.
menghindar ketika diajak Kacak untuk berkelahi. Midun bukan takut Pernikahan Hanafi dan Corie mendapat banyak halangan
kalah dalam berkelahi dengan Kacak, karena dia tidak senang karena kedudukan pribumi Hanafi. Corie dijauhi teman
Eropanya, sehingga ia pun perlahan mulai menjauhi Hanafi.
berkelahi saja. Ilmu silat yang dia miliki darihasil belajarnya pada
Sampai suatu ketika Corie pergi ke Semarang. Hanafi pun
Haji Abbas bukan untuk dipergunakan berkelahi dan mencari musuh
dijauhi oleh kalangan pribumi karena dianggap berkhianat dan
tapiuntuk membela diri dan mencari teman.Suatu hari istri Kacak memihak penjajah. Sementara dari kalangan Eropa, ia pun
terjatuh dalam sungai. Dia hampir lenyap dibawa arus. Untung tidak diterima. Hanafi lalu mencari Corie dan mengetahui
waktu ituMidun sedang berada dekat tempat kejadian itu. Midun bahwa ia sudah ada di Semarang. Di Semarang, Corie ternyata
dengan sigap menolong istri Kacak itu.Istri Kacak selamat berkat sedang sakit parah, karena wabah kolera saat itu. Ia kemudian
pertolongan Midun. Kacak malah balik menuduh Midun meninggal dunia dan membuat Hanafi makin sedih. Hanafi
bahwaMidun hendak memperkosa istrinya. Air susu dibalas kemudian memutuskan kembali ke Solok, dan mulai menyesali
dengan air tuba. Begitulah Kacak  berterima kasih pada Midun. keadaan dirinya lagi. Hanafi lantas meminum pil sublimat yang
Waktu itu Midun menanggapi tantangan itu. Dalam perkelahian menyebabkan ia muntah darah dan meninggal dunia.
ituMidun yang menang. Karena kalah, Kacak menjadi semakin
marah pada Midun. Kacak melaporkan semuanya pada Tuanku Sinopsis Roman Jeumpa Aceh Karya H. M.Zainuddin
Laras. Kacak memfitnah Midun waktu itu, rupanya TuankuLaras
Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun
percaya dengan tuduhan Kacak itu. Midun mendapat hukuman dari
1928. Kata jeumpa berarti bunga melur atau bunga melati.
Tuanku Laras.Midun diganjar hukuman oleh Tuanku Laras, yaitu
Bunga adalah lambang seorang puteri. Jadi perkataan Jeumpa
harus bekerja di rumah Tuanku Laras tanpamendapat gaji. Aceh berarti Puteri Aceh, yang tidak lain maksudnya ialah
Sedangkan orang yang ditugaskan oleh Tuanku Laras untuk kiasan atas diri seorang pelaku utama dalam roman teisebut
mengwasi Midunselama menjalani hukuman itu adalah Kacak. yang bernama Siti Saniah.
Mendapat tugas itu, Kacak demikian bahagia.Kacak memanfaatkan Isinya menceritakan kehidupan seorang pemuda
untuk menyiksa Midun. Hampir tiap hari Midun diperlakukan Aceh bernama Nya Amat, yang pada suatu hari tatkala naik kereta
secarakasar. Pukulan dan tendangan Kacak hampir tiap hari api bertemu dengan seorang gadis Aceh bernama Siti Saniah.
menghantam Midun. Juga segala macamkata-kata hinaan dari Kacak Kebetulan pada waktu itu hari sedang hujan. Untuk menghindari air
tiap hari mampir di telinga Midun. Namun semua perlakuan hujan masuk, Nya Amat minta izin kepada Siti Saniah untuk
ituMidun terima dengan penuh kepasrahan.Walaupun Midun telah menutup jendela kereta api yang ada di dekatnya. Secara kebetulan
mendapat hukuman dari Mamaknya itu, namun Kacak rupanya cincin Nya Amat ketika itu jatuh ke dalam bakul Siti Saniah.
belum puas juga. Dia belum puas sebab Midun masih dengan bebas Sejak itulah mereka berkenalan, dan kemudian keduanya
menjalin percintaan. Hubungan mereka makin lama makin mesra,
berkeliaran di kampung utu. Diatidak rela dan ikhlas kalau Midun
lebih-lebih karena keduanya sepaham tekadnya hendak memajukan
masih berada di kampung itu. Kalau Midun masih berada bangsanya dan memberantas adat kawin paksa yang bersarang
dikampung mereka, itu berarti masih menjadi semacam penghalang sangat kuat di dalammasyarakatnya.
utama bagi Kacak untuk bisa berbuat seenaknya di kampung itu. Nya Amat sendiri berhasil mendirikan beberapa sekolah.
Untuk itulah dia hendak melenyapkan Midun dari kampung Akhirnya dengan pertolongan seorang wanita bernama Ny.
Sulaiman, Nya Amat berhasil bertunangan dengan Siti Saniah.
Sinopsis Novel Salah Asuhan Tokoh utama dari novel Salah
Dalam pada itu di Aceh ada seorang laki-laki bernama Teuku Banta
Asuhan bernama Hanafi, pemuda yang ditinggal mati oleh sang
Raman, anak seorang raja di Malaka. Karena kejamnya ia dibuang
ayah dan harus hidup berdua sejak kecil dengan ibu saja. Ia
ke Aceh. Ia jatuh cinta kepada Siti Saniah, bahkan berkeinginan
adalah putra dari Solok, Melayu, dan dianugrahi kecerdasan
memperisterinya.
lebih. Karena kecerdasannya, Hanafi bisa melanjutkan sekolah
Untuk mencapai maksudnya itu, dengan bantuan seorang
menengah ke HBS, Hogere Burgerschool, sebuah sekolah yang
nenek kebayan berhasillah ia menyuap orang tua Siti Saniah, yang
dikhususkan bagi orang Belanda, Eropa, Tionghoa dan pribumi
dengan segera memutuskan pertunangan anaknya dengan Nya Amat.
yang elit saja. Biaya sekolah Hanafi dibayarkan oleh ibunda
Terhadap pemutusan pertunangan itu, Nya Amat tidak dapat berbuat
yang dibantu oleh pamannya juga. Untuk bisa bersekolah,
apa-apa kecuali hanya tinggal bersedih hati saja.
Hanafi dititipkan oleh ibunya pada keluarga Belanda, dan ia
hidup bersama mereka. Tingkah polah Hanafi pun perlahan
Walaupun demikian namun masih juga ia dapat mengatasai
dipengaruhi oleh keluarga Belanda tersebut. Pergaulannya lama
perasaan sedihnya. Sebaliknya tentang diri Siti Saniah, karena tidak
kelamaan hanya berkutat seputar orang Eropa dan Belanda.
kuasa ia menolak kehendak orang tuanya yang memegang teguh
Hanafi pun mulai dekat dengan putri seorang Belanda bernama
adat daerahnya yang sangat kuat, ia pun jatuh sakit lahir dan
Corie sejak sekolah. Hanafi dan Corie kerap melakukan
batinnya sehingga tak lama kemudian meninggal.
kegiatan bersama, mulai dari olahraga tenis hingga belajar dan
jalan-jalan. Hanafi mulai menaruh hati pada gadis Eropa itu,
Novel ini mengisahkan kehidupan dua bersaudara, Mansur dan
sementara Corie hanya menganggap Hanafi sebagai teman. Saat
Laminah, kakak-adik, anak dari Madang. Mereka sejak kecil
Hanafi mengungkapkan perasaannya, Corie mulai menjauh dan
ditinggal ibunya. Lalu ayahnya meninggal saat sang kakak kira-kira
akhirnya memutuskan pindah dari Solok ke Betawi. Hanafi
berumur 8-9 tahunan. Sang adik masih kecil.
yang patah hati selalu mengirim surat pada Corie, namun tak
ditanggapi. Corie tak ingin menikah dengan pribumi yang
Sejak kepergian ayah, mereka tinggal dengan Tante. Di situ mereka kuli. Suatu ketika, dalam perjalanannya mencari emas, Marah Kamil
hidup tidak tenang. Mansur dipaksa bekerja keras, menggembala di terpisah dan tersesat di hutan. Nasib buruk memang, sesampainya di
padang, dan mencari kayu bakar. Sedangkan adik, Laminah, dipaksa kampung pinggiran, ia justru disangka pelarian tahanan. Padahal,
menjaga sepupunya yang masih kecil. kampung itu adalah kampunnya sendiri.
Setelah bertemu orang tuanya, ia mendapat banyak nasihat salah
Sewaktu masih ada ayah, mereka hidup bahagia. Ayah sering satunya tentang bagaimana hidup itu berlaku.
memungut durian atau mencari ikan di sungai. Mereka menunggu di
Dalam pengembaraan yang selanjutnya, Marah Kamil berkenalan
rumah. Mereka juga ikut ayah menjual durian ke ujung sungai. Pergi
dengan Duakip. Ia menyaksikan nasib buruk Duakip karena selalu
dengan rakit yang bergerak dengan arus sungai.
ditipu orang.
Mereka juga sering berkunjung ke rumah Tante yang berdekatan. Di Bangkahulu, Marah Kamil sempat menemukan sejumlah uang
Waktu itu Tante dan suaminya sayang sama mereka. Mereka yang akhirnya dikembalikan kepada yang memiliki. Zainul
dimanja. Namun, ketika ayah tidak ada, sikap suami Tante berubah. namanya. Karena itulah mereka menjadi sahabat karib, bahkan
Dia menjadi bengis dan kadang-kadang tidak menaruh iba pada anak Zainul mengajak Marah Kamil berdagang kelontong bersama-sama.
yatim piatu itu. Marah Kamil tidak tahan dengan pekerjaan itu karena harus
berjualan dari satu kampung ke kampung yang lain. Ia memutuskan
Laminah yang jadi korban, dipukul karena membuat anaknya luka. untuk berhenti berdagang, kemudia melanjutkan pengembaraannya.
Padahal anaknya menginjak pisau saat bermain dengan Laminah. Sesampainya di Pasemah ia berkenalan dengan seorang lelaki tua
Apa boleh buat, sang kakak makin besar dan tangguh. yang memuji kepintaran Belanda. Setelah itu ia melanjutkan
pengembaraan ke Jambi. Ketika menuju Jambi, perahu yang
Mereka berlindung di rumah sepasang kakek-nenek yang amat
ditumpanginya karam karena diserang perompak. Ia dibawa
sayang pada mereka sebelum berangkat ke Bengkulu untuk mencari
pekerjaan. perompak dan diangkat menjadi anak oleh salah seorang perompak.
Ia tinggal beberapa bulan di pulau itu dan diajari berbagaimacam
Hari-hari dilalui dengan penuh kegigihan dan perjuangan sang kakak hal.
beradik. Mereka selalu dirundung duka. Banyak cobaan hidup yang Suatu ketika, Marah kamil mengikuti ayah angkatnya ke suatu gua
mereka alami. Sampai akhirnya sang adik bunuh diri dengan cara tempat penyimpanan barang rampokan. Pada saat itu juga ia
mencebur ke laut karena stres sang kakak dipenjarakan. mengetahui bahwa ayah angkatnya bukan orang baik. Dalam
pengintaianya, ia dipergoki oleh seorang anggota perompak. Ia
Kemudian sang kakak kecewa karena harus hidup sendiri. Baginya dikejar sampai ke tengah laut. Ia beruntung karena ditolong oleh dua
tidak ada arti kalau sang adik telah tiada. Dia pergi dengan kapal orang Belanda. Ia sangat berterimakasih kepada orang Belanda itu.
lalu mencebur ke laut. Kru penyelamat kapal berusaha menolongnya Ternyata orang itu adalah mantan majikannya ketika menjadi juru
namun gagal. tulis.
Sinopsis novel Azab dan Sengsara Novel Azab dan Sengsara
Itulah tadi sinopsis novel Tak Putus Dirundung Malang karya Sutan
berfokus pada sosok kehidupan wanita bernama Mariamin.
Takdir Alisjahbana. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur bagi
pembaca semuanya. Semenjak ayahnya meninggal, kehidupan Mariamin menjadi tidak
Muda Teruna menentu. Satu per satu masalah menghampirinya hingga
Pengarang  : Muhammad Kasim (1886) menjadikannya merasa sengsara. Hal lain yang membuat pilu selain
Penerbit      : Balai Pustaka kematian ayahnya adalah kehilangan pria yang dicintainya.
Tahun          : 1922 Mariamin telah lama menjalin asmara dengan Aminuddin. Bahkan,
mereka sudah saling mengenal semenjak duduk di bangku sekolah
Orang tua Marah Kamil adalah saudagar kaya. Dalam perjalanan dasar. Namun, nasib berkata lain. Kisah cinta mereka bubar lantaran
mengantarkan emas pesanan orang di Natal Marah Kamil bertemu Aminuddin menikahi wanita lain. Padahal, antara Mariamin dan
pencuri yang hendak mengambil emas yang dibawannya. Namun Aminuddin awalnya bersepakat untuk menikah. Batin Mariamin
Marah Kamil tidak kalah akal. Berkat kecerdikannya ia mampu makin sakit lagi tatkala dirinya menikah dengan Kasibun. Kasibun
mengelabuhi sang pencuri. Tak hanya pencuri ia juga sempat ternyata menyimpan penyakit kelamin menular. Hal itu membuat
bertemu dengan dua orang penipu. Sama seperti sang pencuri, kedua Mariamin menolak bersetubuh dengan suaminya itu. Gara-gara
orang penipu itu ternyata juga tak mampu mengakali Marah Kamil. nafsu birahi yang tidak tersalurkan tersebut menjadikan mereka
Marah Kamil berhasil kembali menemui orang tuannya dengan uang berdua cekcok. Kasibun yang mulai gelap mata, mulai memukul dan
penjualan emas yang masih utuh. menyiksa Mariamin.
Anni merupakan gadis tambatan hati Marah Kamil. Ia tinggal di
kampung M. Anni pun ternyata juga menyimpan rasa terhadap
Marah Kamil dan mereka saling jatuh cinta.

Suatu kala, Marah kamil membantu Abdurrahman, yang berniat


melarikan seorang gadis. Dalam adat Mandailing sendiri, ada tiga
cara yang biasa dipakai bila menjemput anak gadis. Pertama dengan
upacara kebesaran yang tentunya membutuhkan biaya yang besar.
Kedua, dengan cara yang sederhana, namun tetap saja membutuhkan
biaya. Cara yang ketiga adalah seperti yang diperbuat Abdurahman.
Meski cara ketiga ini tidak membutuhkan biaya yang besar, namun
pemuda di sana, sesuai adat Mandailing tidak akan melepaskan sang
gadis bila dilarikan pemuda lain. Karena kecerdikan Marah Kamil
dan kerjasama pemuda di kamoungnya, sahabatnya itu bisa
melaksanakan misi pelarian sang pujaan hati.
Nasib Abdurahman berbeda dengan Marah Kamil. Meskipun cinta
tidak bertepuk sebelah tangan, Marah Kamil harus menghadapi
kedua orang tuannya. Orang tua Marah Kamil tidak menyetujui
apabila Marah Kamil mempersunting Anni. Karena patah hati,
Marah Kamil memutuskan untuk pergi merantau.
Dalam perantauannya, Marah Kamil bekerja dengan seorang
pedagan emas. Ia diberi pekerjaan sebagai juru tulis dan mandor

Anda mungkin juga menyukai