Penyebab Terjadinya
Deskripsi Risiko Dampak Risiko Penilaian Risiko Pengendalian Risiko
Risiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)=(11)x(12) (14) (15) (16)
1 Angka Angka 1. Pelacakan Angka Angka 1. Ibu hamil Internal Kinerja Bayi Resti 5 4 20 tinggi 1. Audit Kasus 1. Audit Kasus
Kematian Kematian Kasus Kematian Kematian resti yang Kematian Kematian
Bayi Bayi masih Kematian Bayi bayi semakin tidak 2. Pengendalian Perinatal
tinggi 2. Menurun tinggi tertangani dan Evaluasi
Pengkajian dengan baik Pelayanan
Kasus Kesehatan Anak
3. 3.
Komplokasi Pengendalian
Neonatus dan evaluasi
tidak Pelayanan
tertangani Kesehatan
dengan baik Anak
4.
Optimalisasi
sistem rujukan
maternal-
neonatal
AN MANAJEMEN RISIKO
NGUNAN URUSAN KESEHATAN
…………………………….
HUN 20XX
Unit
Pengelola/ Target Waktu
Keterangan
Penanggung Penyelesaian
Jawab
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala ………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
NIP……………………………………
PROGRAM KEGIATAN
No Kode Program Kegiatan NOMENKLATUR
Program URUSAN PROVINSI
Pelaksanaan
pelayanan kesehatan
penyakit Hepatitis,
Supervisi,
Pembekalan kader,
Penyuluhan
kesehatan
Jumlah Dokumen Dokumen Pelaynan Kesehatan,
Hasil Pengelolaan Bembinaan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan, Supervisi,
Haji Pemebkalan Kader,
Belanja Alkes dan
BHP (pada
Nomenklatur yang
bersangjuran)
Jumlah Dokumen Dokumen
Hasil Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan
Orang dengan
Masalah Kesehatan
Jiwa (ODMK)
Pelaksanaan
Pelayanan
Kesehatan, Supervisi,
Pembekalan kader,
Belanja Alkes dan
BHP (pada
Nomenklatur yang
bersangkutan)
Jumlah Dokumen Dokumen Supervisi,
Hasil Pengelolaan Pemebkalan Kader,
Surveilans Kesehatan Belanja Alkes dan
BHP (pada
Nomenklatur yang
bersangjuran)
Penyediaan
Perlengkapan
(Belanja Persediaan
ATK, Non ATK
seperti : Alat Tulis
Kantor & Bahan Habis
Pakai TIK,Alat Listrik,
Alat Kebersihan,
Bahan Kimia, Bahan
Chemical Kebersihan,
Materai, Buku Cek dll
)
Jumlah Paket Barang Paket Penyediaan Barang
Cetakan dan Cetakan dan
Penggandaan yang Penggandaan
Disediakan
Penjelasan : 51,835.00
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, perkakas, dan/atau implan,
reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak, bahan atau material yang
digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh, menghalangi pembuahan, desinfeksi alat kesehatan, dan pengujian in vitro
terhadap spesimen dari tubuh manusia, dan dapat mengandung obat yang tidak
mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses farmakologi, imunologi
atau metabolisme untuk dapat membantu fungsi/kinerja yang diinginkan.
Alat Penunjang Medik meliputi alat kesehatan yang menggunakan sumber listrik
AC atau DC untuk pengoperasiannya, alat kesehatan yang menggunakan sumber
listrik AC atau DC untuk pengoperasian dan memancarkan radiasi pengion atau zat
radioaktif selama penggunaan untuk mencapai maksud penggunaannya, alat
kesehatan yang menggunakan sumber listrik AC atau DC untuk pengoperasian dan
tidak memancarkan radiasi pengion atau zat radioaktif selama penggunaan untuk
mencapai maksud penggunaannya, dan alat kesehatan yang penggunaannya tidak
Penjelasan
memerlukan : sumber listrik AC atau DC dan produknya tidak steril
Pemeliharaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik merupakan serangkaian
kegiatan
Pemenuhan pemeliharaan
Jumlah AlatAlat Kesehatan yang
Kesehatan/Alat meliputiMedik
Penunjang Uji Fungsi, Kalibrasi,
di Fasilitas Uji
Layanan
Keselamatan, Uji Kinerja, dan Perbaikan.
Kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik meliputi alat kesehatan yang menggunakan
sumber
Fasilitas listrik AC atau
Pelayanan DC untuk
Kesehatan pengoperasiannya,
meliputi alat kesehatan
Puskesmas, RSUD/RSKD yang
Milik Pemerintah
menggunakan sumber listrik AC atau DC untuk pengoperasian
Provinsi DKI Jakarta, UPT PPKP, UPT AGD, dan UPT Labkesda. dan memancarkan
radiasi pengion atau zat radioaktif selama penggunaan untuk mencapai maksud
penggunaannya,
Rumus Hitung : Jumlah alat kesehatan yang menggunakan
Alat Kesehatan/Alat sumber
Penunjang listrik
Medik AC atau
Fasilitas DC
Layanan
untuk pengoperasian
Kesehatan yang Disediakan dan tidak memancarkan radiasi pengion atau zat radioaktif
selama penggunaan untuk mencapai maksud penggunaannya, dan alat kesehatan
yang penggunaannya tidak memerlukan sumber listrik AC atau DC dan produknya
tidak steril pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta
Rumus Perhitungan :
Jumlah Keluarga yang Sudah Dikunjungi dan Diintervensi Masalah Kesehatannya
oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas
Penjelasan :
Rehabilitasi adalah Pekerjaan perawatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Puskesmas meliputi Rehabilitasi Berat/Rehabilitasi Sedang/Rehabilitasi Ringan.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah Puskesmas yang dilakukan Rehabilitasi dan pemeliharaan dalam satu
tahun anggaran.
Penjelasan: 355.00
Standar ketersediaan obat di Puskesmas adalah memiliki minimal 80% dari 40
jenis obat esensial dan 5 jenis vaksin
Standar ketersediaan obat di RSUD adalah memiliki minimal 75% ketersediaan
jenis obat sesuai Formularium Nasional
Standar ketersediaan obat di Klinik dan Fasilitas Kesehatan Milik Pemprov lainnya
adalah sesuai standar yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah
Puskesmas, RSUD, dan UPT milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Paket penyediaan Obat dan Vaksin dihitung berdasarkan jumlah Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memenuhi
standar ketersediaan obat
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah Obat dan Vaksin yang disediakan
Penjelasan : 2.00
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan, meliputi alat kesehatan dan bahan habis
pakai.
Bahan Habis Pakai merupakan Perbekalan Kesehatan yang terdiri dari Alat
Kesehatan (Alat Kesehatan Habis Pakai dan/atau Badan Medis Habis Pakai) dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Alat Kesehatan Habis Pakai yang dimaksud merupakan sub kelompok alat
kesehatan yang meliputi :
1. Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril : Merupakan alat kesehatan yang
penggunaannya tidak memerlukan sumber listrik AC atau DC dan mengalami
proses sterilisasi pada proses produksinya dan produknya steril. Contoh: jarum
suntik, kasa steril, benang bedah, IV catheter, infuse set
2. Alat Kesehatan Non Elektromedik Non Steril: Merupakan alat kesehatan yang
penggunaannya tidak memerlukan sumber listrik AC atau DC dan produknya tidak
steril. Contoh: plester, instrument bedah, timbangan bayi, kursi roda manual,
tempat tidur pasien manual, statescope.
Penjelasan
3. Diagnostik : In Vitro : Merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk 13,000.00
pemeriksaan spesimen dari dalam tubuh manusia secara In Vitro untuk
1. Krisis Kesehatan
menyediakan adalah
informasi peristiwa
untuk ataupemantauan
diagnosa, rangkaian peristiwa yang mengakibatkan
atau gabungan. Termasuk
timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit, pengungsian, dan/atau
reagen, kalibrator, bahan kontrol, penampung spesimen, software, adanya potensi
dan instrumen
bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan
atau alat atau bahan kimia lain yang terkait. Contoh: alat tes gula darah, tes respon
cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak memadai.
kehamilan muda, tes asam urat, alat tes kimia klinik, hematology analyzer.
2. Penanggulangan
Perbekalan Kesehatan Krisis Kesehatan
Rumah Tangga adalah serangkaiandisingkat
yang selanjutnya upaya yang meliputi
PKRT adalah alat,
kegiatan prakrisis
bahan, atau campuran kesehatan, tanggap darurat Krisis Kesehatan, dan pascakrisis
kesehatan.
bahan untuk pemeliharaan dan perawatan untuk kesehatan manusia, yang
ditujukan untuk penggunaan di rumah tangga dan fasilitas umum
3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu
Jumlah Bahankehidupan
Habis Pakai dan penghidupan
yang masyarakat
dimaksud adalah jumlah yang disebabkan,
paket baik
yang terdiri darioleh
:
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, seperti
1. Paket Alat Kesehatan (Alat Kesehatan Habis Pakai dan/atau Badan Medis Habis banjir dan
kebakaran
Pakai) sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan,
2. Paket PKRT kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
4. Klaster Kesehatan adalah kelompok pelaku Penanggulangan Krisis Kesehatan
Penjelasan
yang :
mempunyai kompetensi bidang kesehatan yang berkoordinasi, 160.00
Pelaksanaan
Kejadian Luar Uji Mutu
Biasa Alatadalah
(KLB) Kesehatan
suatudan PKRT Kesakitan
kejadian melalui kegiatan
dan/atau sampling.
kematian yang
berkolaborasi,
Sampling adalah dan integrasi
serangkaian untuk memenuhi
kegiatan pengujiankebutuhan
produk pelayanan
Alat kesehatan,
Kesehatan dan PKRT
bermakna
yang secara
berasal epidemiologi
dari pemerintah pada
pusat, suatu
ataudandaerah
pemerintahkurun waktu
daerah, tertentu,
lembaga non dan
melalui
merupakanLaboratorium Uji Alat Kesehatan PKRT terjadinya
yang Terakreditasi.
pemerintah,keadaan yang dapat
sektor swasta/lembaga menjurus
usahakepada
dan kelompok wabah
masyarakat.
Rumus Hitung
Penyakit yang :dapat menimbulkan wabah adalah kolera, pes, demam berdarah
Jumlah
dengue, Bahan
campak, Habis Pakai
polio, yangpertusis,
difteri, Disediakan
rabies, malaria , avian influenza antraks,
Rumus Penghitungan:
leptospirosis, hepatitis, influenza A
Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan baru, meningitis,
akibat yellow
bencanafever, chikungunya
dan/atau berpotensi
dan penyakit lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
bencana yang mendapatkan mitigasi bencana dan/atau pelayanan kesehatan
dalam kurun waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi
adalah pelayanan kesehatan bagi setiap orang yang terdampak dan berisiko pada
situasi KLB sesuai dengan jenis penyakit dan/atau keracunan pangan yang
menyebabkan KLB. Kegiatan pelayanan kesehatan standar pada penduduk
kondisi KLB yang dilakukan sesuai dengan jenis penyakit dan/atau keracunan
pangan yang terjadi, berupa penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi,
probable dan suspek yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan,
perawatan dan isolasi penderita.
juga mencakup:
a) Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui penyelidikan
epidemiologis
c) Penyuluhan
d) Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis penyakit
e) Penanganan jenazah, jika diperlukan
f) Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan
g) Tindakan karantina sesuai standar yang telah ditetapkan .
h) Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya, jika diperlukan antara
Penjelasan : 4.00
Pengelolaan Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya memberikan jaminan kesehatan, kesel
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan olahraga merupakan upaya yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehata
Dokumen Laporan Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Mencakup :
1. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan K3 di Puskesmas dan Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi DK
2. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan Kesehatan Kerja di Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
3. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan Kesehatan Kerja Perusahaan/tempat kerja yang menjalankan k
4. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan K3 Perkantoran di OPD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
5. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga masyarakat dan pengukuran ke
Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga Suku Dinas Kesehatan Mencakup :
1. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan K3 di Puskesmas dan Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi DK
2. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan Kesehatan Kerja di Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
3. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan Kesehatan Kerja Perusahaan/tempat kerja yang menjalankan k
4. Hasil bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan K3 Perkantoran di OPD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
Penjelasan :
5. Hasil bimbingan 4.00
teknis dan supervisi pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga masyarakat dan pengukuran ke
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingku
Dokumen Laporan hasil pengelolaan pelayanan kesehatan lingkungan yang disusun oleh Puskesmas meliputi :
Dokumen
1. Hasilkesehatan
Hasil Inspeksi Pengelolaan Pelayanan
lingkungan Kesehatan
(TTU, Kerja
TPM, Limbah dandan
Medis Olahraga
STBM) di Puskesmas mecakup :
1. Hasil pelaksanaan K3 Internal sesuai
2. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Minum dengan standar penerapan K3 Fasyankes
2. Hasil
3. HasilPemeriksaan
pelaksanaanterkait
K3 Eksternal
program(Pembentukan dan Pembinaan
kesehatan lingkungan Pos
lainnya yang UKK, Pembentukan
ditetapkan dan Pembinaan GP2SP)
oleh pemerintah
3. Hasil pengukuran kebugaran SDMK internal Puskesmas
4. Hasil pembinaan
Dokumen kelompok
Laporan hasil olahraga
pengelolaan masyarakat
pelayanan kesehatan lingkungan yang disusun oleh Rumah Sakit, UPT PPKP, UPT AGD da
5. Hasil
1. Hasilpengelolaan
pengukuranlimbah
kebugaran
medis ASN tingkat wilayah kerja Puskesmas
Dokumen
DokumenLaporan hasil pengelolaan
Hasil Pengelolaan pelayanan
Pelayanan kesehatan
Kesehatan Kerjalingkungan
di Rumahyang disusun
Sakit oleh Suku Dinas
milik Pemerintah Kesehatan
Provinsi ProvinsiMenc
DKI Jakarta DKI Ja
1. Laporan Bimbingan teknis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1. Hasil pelaksanaan K3 RS sesuai dengan standar penerapan K3 RS.milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Puskesmas dan RSUD/RSKD
2. Rekapitulasi Hasil Inspeksi kesehatan lingkungan (TTU, TPM, Limbah Medis dan STBM) dari Laporan hasil pelayanan keseha
3. Rekapitulasi
Dokumen Hasil Pemeriksaan
Pengelolaan Pelayanan Kualitas Air Minum
Kesehatan Kerjadari
dan Puskesmas
Olahraga Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit dih
4. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan terkait program kesehatan lingkungan lainnya yang ditetapkan Pemerintah
Sumber pelaporan
Dokumen dapat
Laporan hasil diakses dan
pengelolaan dihimpun
pelayanan dari sistem
kesehatan informasi
lingkungan yang terpadu kesehatan
disusun oleh kerja danProvinsi
Dinas Kesehatan olahraga,
DKI serta h
Jakarta
1. Laporan Bimbingan teknis Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Suku Dinas Kesehatan, Pusk
2. Rekapitulasi
Penjelasan : Hasil Inspeksi kesehatan lingkungan (TTU, TPM, Limbah Medis dan STBM) dari Laporan
4.00 hasil pelayanan keseha
3. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Minum dari Suku Dinas Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, un
4. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan terkait program kesehatan lingkungan lainnya yang ditetapkan Pemerintah dari Suku Dinas
Dokumen Laporan Hasil Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan, mencakup pelaksanaan indikator GERMAS yait
Dokumen hasil pengelolaan
1. Peningkatan pelayanan kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit dihimpun/disusu
Aktivitas Fisik
2. Peningkatan PHBS
Sumber pelaporan dihimpun dari Formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kualitas Air Minum
3. Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan Perbaikan Gizi
4. Peningkatan
Rumus Pencegahan
Perhitungan : dan Deteksi Dini Penyakit
5. Peningkatan
Jumlah DokumenKualitas Lingkungan,
Hasil Pengelolaan Menjaga
Pelayanan Kebersihan
Kesehatan Lingkungan.
Lingkungan
6. Peningkatan Edukasi Hidup Sehat
Penatalaksanaan dan Kampanye GERMAS dimaksud diselenggarakan di SKPD/UKPD Kesehatan mencakup Dinas Kes
Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat di SKPD/UKPD Kesehatan dihimpun Per Triwulan
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan
Penjelasan: 2.00
Pengelolaan layanan kesehatan tradisional dilakukan dengan Pelaksanaan upaya
pengembangan kesehatan tradisional oleh Puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya yang memenuhi kriteria:
a. Puskesmas yang memiliki kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional
ramuan (pemanfaatan taman obat keluarga) / ketrampilan (akupresur untuk
keluhan ringan) dan
b. Puskesmas mampu melakukan pengolahan Herbal/Memanfaatkan TOGA dan
c. Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih/melaksanakan upaya
kesehatan tradisional (pelatihan akupresur untuk perawat, bidan, dokter;
akupunktur untuk dokter)
Puskesmas wajib memenuhi ke 3 kriteria untuk dapat dinyatakan sebagai
puskesmas yang telah melakukan upaya pengembangan kesehatan tradisional di
wilayah kerjanya.
Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan
Mandiri dan Tradisional Lainnya Puskesmas mencakup :
Penjelasan:
1. SK Pembentukan Asuhan Mandiri 24.00
Pengelolaan
2. Dokumentasi Pelayanan
pelayananKesehatan Penyakit
kesehatan herbalMenular dan Penyakit Tidak menular
adalah upaya pencegahan, pengendalian,
3. Pelaporan pelayanan kesehatan tradisional dan oleh
pemberantasan
nakestrad diPenyakit
PuskesmasMenular
dan Penyakit Tidak Menular, meliputi :
Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan
A. Penatalaksanaan
Mandiri dan TradisionalPelayanan
LainnyaPenyakit Menulardan
Dinas kesehatan meliputi :
Suku Dinas Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Penyakit Hepatitis
merangkum Data/Informasi hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional di
2. Pelayanan Kesehatan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan
Puskesmas
3. Pelayanan Kesehatan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut
4. Pelayanan
Dokumen Kesehatan
Hasil PengelolaanPenyakit Kusta Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan
Pelayanan
5. Pelayanan Kesehatan Penyakit DBD
Mandiri dan Tradisional Lainnya dihimpun/disusun setiap semester di tahun
6. Pelayanan
berjalan Kesehatan Penyakit Malaria
7. Pelayanan Kesehatan Penyakit Kecacingan
8. Pelayanan Kesehatan Penyakit Zoonosis
-----
Rumus Perhitungan :
Pelayanan Penyakit
Jumlah Dokumen Menular
Hasil dimaksud
Pengelolaan diberikan
Pelayanan kepada setiap
Kesehatan penderita
Tradisional, sesuai
Akupuntur,
standar
Asuhan meliputi :
Mandiri dan Tradisional Lainnya
Penjelasan:
1. Assesment dan konsultasi kesehatan 1.00
Jemaah haji adalah
2. Pemeriksaan warga (termasuk
kesehatan negara Indonesia yangpenunjang
pelayanan beragamalab/radiologi/lainnya)
islam dan telah
mendaftarakan diri
3. Pelayanan farmakologiuntuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan
4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
5. Melakukan rujukan jika diperlukan
Pembinaan Kesehatan calon jemaah haji adalah serangkaian kegiatan meliputi
penyuluhan
Dokumen Laporandan pembimbingan
hasil pelayanan calon jemaahPenyakit
kesehatan haji. Bimbingan
Menularcalon jemaah haji
dihimpun/disusun
dilakukan sejak sebelum keberangkatan, selama dalam perjalanan
setiap Semester oleh Dinas Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan, Puskesmas dan selama
dan di
Arab Saudi
Rumah Sakit setiap Semester di tahun berjalan, terdiri dari :
1. Dokumen Laporan Pelayanan Kesehatan Penyakit Hepatitis
Isthithaah
2. Dokumen kesehatan calon jemaah
Laporan Pelayanan haji adalah
Kesehatan kemampuan
Penyakit jemaahPencernaan
Infeksi Saluran haji dari aspek
kesehatan meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan
3. Dokumen Laporan Pelayanan Kesehatan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan yang dapat
dipertanggungjawabkan
Akut sehingga calon jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya
sesuai dengan tuntunan agama Islam
4. Dokumen Laporan Pelayanan Kesehatan Penyakit Kusta
5. Dokumen Laporan Pelayanan Kesehatan Penyakit DBD
Dokumen
6. Dokumen Laporan
Laporan Hasil Pengelolaan
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan PenyakitKesehatan
Malaria Haji meliputi :
1. Hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji
7. Dokumen Laporan Pelayanan Kesehatan Penyakit Kecacingan
2.
8. Data isthithaah
Dokumen Laporancalon jemaah haji
Pelayanan Kesehatan Penyakit Zoonosis
3. Data vaksinasi calon jemaah haji
Dokumen Laporan Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penyakit menular berisi
Dokumen
informasi :disusun/dihimpun oleh puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan
secara
1. Datarberjenjang melaluiKesehatan
Hasil Pelayanan Suku DinasPenyakit
Kesehatan setiap tahun setelah pelaksanaan
Menular
kegiatan
2. Analisa Data Hasil Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular
3. Hasil Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penyakit
Dokumen
Menular pengelolaan pelayanan kesehatan haji bersumber dari pelaporan
kegiatan pembinaan kesehatan calon jemaah haji
-----
B. Penatalaksanaan Penyakit Tidak Menular
Rumus Penghitungan:
Penjelasan : 4.00
Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai masalah
fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup
sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa, meliputi Depresi, Gangguan
mental emosional, termasuk masalah kejiwaan akibat dari penyalahgunaan NAPZA
Dokumen Laporan Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Masalah
Kesehatan Jiwa (ODMK) mencakup :
1. Data Penemuan kasus depresi
2. Data penemuan kasus gangguan mental emosional termasul masalah kejiwaan
akibat penyalahgunaan NAPZA
3. Analisa penemuan kasus depresi dan penemuan kasus gangguan mental
emosional
4. Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Masalah Kejiwaan (ODMK)
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu kejadian Kesakitan dan/atau kematian yang
bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada terjadinya wabah. Penyakit
yang dapat menimbulkan wabah adalah kolera, pes, demam berdarah dengue,
campak, polio, difteri, pertusis, rabies, malaria , avian influenza antraks,
leptospirosis, hepatitis, influenza A baru, meningitis, yellow fever, chikungunya
dan penyakit lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
Rumus Perhitungan :
Penjelasan:
Jumlah Paket Spesimen Penyakit Potensial KLB ke Lab Rujukan/Nasional yang 206,607
Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan
Didistribusikan
kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal 1 kali pada
trimester prtama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester
ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan ataun Dokter dan atau Dokter spesialis
Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun
swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang
dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :
a)Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b)Ukur tekanan darah;
c)Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
d)Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e)Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);
f)Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
bila diperlukan;
g)Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
Penjelasan:
h)Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), 197,220
Pelayanan
pemeriksaan persalinan
golongan sesuai standar
darah (bilaadalah
belum persalinan yang dilakukan
pernah dilakukan oleh Bidan
sebelumnya),
dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian bekerja di fasilitas
pelayanan
pelayanannya kesehatan Pemerintah
disesuaikan maupun
dengan Swasta
trimester yang memiliki Surat Tanda
kehamilan.
Register (STR) baik persalinan normal dan atau
i)Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; persalinan dengan komplikasi.
Fasilitas pelayanan kesehatan
j)Temu wicara (konseling) meliputi Polindes, Poskesdes, Puskesmas, bidan
praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu
dan
----- anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta
Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Rumus Penghitungan:
-----
Jumlah ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di Fasilitas
Rumus
PelayananPenghitungan:
Kesehatan di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah ibu bersalin mandapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di Fasilitas
Kesehatan di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Penjelasan: 212,660
Bayi Baru Lahir adalah usia 0-28 Hari Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar adalah pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu
kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak yaitu
Kunjungan Neonatal (KN1) dilakukan pada usia 6-48 jam, Kunjungan Neonatal 2
(KN2) usia 3-7 Hari dan Kunjungan Neonatal 3 (KN3) pada usia 8-28 hari , dilakukan
oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang
memiliki Surat Tanda Register (STR).
Fasilitas Pelayanan meliputi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan
untuk bayi baru lahir sesuai dengan standar pada kurun waktu satu tahun
Penjelasan: 685,696
Pelayanan kesehatan balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau
Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR) dan diberikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan UKBM.
Sasaran pelayanan kesehatan balita diberikan kepada balita yang memiliki Buku
KIA (Mendaptkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar)
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah Penduduk Usia Produktif yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
Penjelasan : 998,691
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut meliputi pelayanan kesehatan pada
warga negara berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun keatas sesuai standar yaitu : a)
dilakukan Oleh tenaga medis, kader kesehatan, serta petugas sektoral di SKPD
terkait sesuai kewenangannya b) Pelayanan skrining di berikan oleh kelompok
lansia, faslitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, Puskesmas dan jaringannya
(Panti sosial dan LKSLU) c) Pelayanan Kesehatan di lakukan minimal sekali setahun
d) lingkup skrining sebagai berikut : deteksi Hipertensi dengan mengukur tekanan
darah, deteksi Diabetes Melitus dengan pemeriksaan kadar Gula darah, Deteksi
kadar kolesterol, deteksi gangguan mental emosional dan perilaku dengan Mini
Cog atau MMSE (Mini Mental Status Examination) , AMT (Abreviated Mental Test)
dan GDS (Geriatric Depresion Scale) serta dilakukan pada lansia yang telah
memiliki buku pemantauan kesehatan lansia.
-----
Rumus Penghitungan:
Penjelasan:
Jumlah Penduduk Usia Lanjut yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai 292,054
Setiap
Standarpenderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
meliputi:
1. Konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
2. Pelayanan farmakologi
3. Edukasi
4. Melakukan rujukan jika diperlukan
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah Penderita Hipertensi yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
Penjelasan : 869,393
Setiap penyandang Diabetes Melitus (DM) mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar meliputi:
1. Konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
2. Pelayanan farmakologi
3. Edukasi
4. Melakukan rujukan jika diperlukan
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah penyandang Diabetes Melitus yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah penyandang
Diabetes Melitus yang dilayani di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dikali
100%
Penjelasan: 17,645
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, pelayanan
kesehatan jiwa pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan skizofrenia
meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan jiwa:
a. Pemeriksaan status mental
b. Wawancara
2. Edukasi kepatuhan minum obat
3. Melakukan rujukan jika diperlukan
-----
Rumus Penghitungan:
Jumlah ODGJ berat (psikotik akut dan skizofrenia) yang mendapat pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah ODGJ
berat (psikotik akut dan skizofrenia) pada suatu wilayah dalam kurun waktu 1
tahun yang sama dikali 100 %
Penjelasan: 107,032
Orang terduga Tuberculosis (TB) merupakan individu yang mempunyai keluhan
atau gejala klinis mendukung TB.
Gejala Orang terduga Tuberculosis (TB) diantaranya : Batuk berdahak selama 2
minggu atau lebih, batuk dapat disertai dengan gejala tambahan dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, bedan lemas, turunnya nafsu makan, berat badan
menurun, malaise, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih satu bulan.
Standar pelayanan Orang terduga Tuberculosis (TB) meliputi : 1. Pemeriksaan
Klinis; 2. Pemeriksaan Penunjang; dan 3. Edukasi.
Rumus Perhitungan:
Jumlah Orang Terduga Menderita Tuberkulosis yang Mendapatkan Pelayanan
Sesuai Standar
Penjelasan: 443,935
Orang dengan Risiko Infeksi HIV adalah Setiap Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien Infeksi
Menular Seksual, Penderita Hepatitis, Pekerja Seks, Lelaki Seks Lelaki, Pengguna
NAPZA suntik (IDU), Transgender/Waria warga Binaan Pemasyarakatan, dan warga
rumah tahanan
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan
kepada Orang dengan Risiko terinfeksi HIV yang meliputi :
1) Upaya pencegahan pada orang yang memiliki resiko terinfeksi HIV
2) Tersedia SDM
3) Promosi penyuluhan
4) Jejaring Kerja dan Kemitraan
5) Sosialiasasi
6) Pemeriksaan HIV ditawarkan secara aktif oleh petugas kesehatan kepada orang
yang beresiko dimulai dengan Pemberian Informasi terkait HIV-AIDS. Pemeriksaan
HIV menggunakan tes cepat HIV dengan menggunakan alat tes dan tatalaksana
sesuai standar nasional yang telah ditetapkan
Penjelasan:
7) Rujukan Kasus HIV untuk mendapatkan pengobatan: a) Orang dengan hasil 4.00
Pengelolaan
pemeriksaan Pelayanan
HIV positif Kesehatan
harus dirujukKhusus meliputi
ke fasilitas Pelayanan
yang mampu Calon Pengantin
menangani untuk
(Catin), Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), Layanan
mendapatkan pengobatan ARV dan konseling HIV dan AIDS bagi orang dengan Kesehatan Bagi HIV
Korban
(ODHA) KtPA, dan pelayanan
dan pasangannya, nifas
serta (KF).dilakukan pemeriksaan penunjang lain dan
dapat
penanganan lebih lanjut jika dibutuhkan sesuai keadaan klinis, mengacu kepada
Skrining
pedomankesehatan calon pengantin
dan tatalaksana penanganan adalah
HIV Pelayanan kesehatan
AIDS; b) Orang denganbagi calon
infeksi menular
pengantin meliputi : 1. Anamnesis : a. Anamnesis umum dan
seksual (IMS), Waria/Transgender, pengguna NAPZA ( IDU) dan Warga Binaantambahan untuk
calon
Lembagapengantin, b. Melengkapi
Pemasyarakatan denganpersyaratan pemeriksaan
hasil pemeriksaan dengandianjurkan
HIV negatif membuat
persetujuan atau informed concern, c. Jika
melakukan pemeriksaan ulang/berkala sesuai ketentuan diperlukan dapat dilakukan deteksi dini
masalah kesehatan jiwa; 2. Pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan
8. Pencatatan dan Pelaporan secara berjenjang dan sesuai sistem yang berlaku status gizi);
di
3. Pemeriksaan
Nasional penunjang; 4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi; 5. Pelayanan gizi
:9.pencegahan dan penanggulangan anemia; 6. Imunisasi; 7. Pengobatan/terapi
Monitoring dan evaluasi, setidaknya dilakukan validasi data layanan minimal dan
rujukan
setiap 6 bulan (2 kali/tahun)
Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) usia 10-18 tahun pada kurun waktu
Rumus Perhitungan:
satu tahun
Jumlah Orang dengan ketentuan
Terduga Menderita HIV yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai
1. Memberikan
Standar layanan konseling bagi usia sekolah dan remaja
Penjelasan
2. Membina: minimal 1 Posyandu remaja (dilakukan pemberian KIE, pelayanan 82.00
Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga
kesehatan, dan konseling) dan didampingi petugas Puskesmas independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan o
Fasilitas Kesehatan yang terakreditasi di Provinsi DKI Jakarta meliputi Puskesmas Kecamatan, RSUD/RSKD, UPT Labk
1. Kota Layanan
Definisi Administrasi JakartaBagi
Kesehatan Pusat: 8 Puskesmas
Korban Kecamatan,
KtPA di adalah upaya6 RSUD, 1 Labkesda, PPKP balaikota dan PPKP Walikota
pelayanan
2. Kota Administrasi Jakarta Utara: 6 Puskesmas Kecamatan, 5 RSUD
kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitasi dan PPKPyang
Walikota
3. Kota Administrasi Jakarta Barat: 8 Puskesmas Kecamatan, 4 RSUD dan
dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari Layanan Dasar PPKP Walikota
4. Kota Administrasi
(Puskesmas) maupunJakarta
LayananSelatan:
Rujukan10RSUD/RSKD
Puskesmas (Tipe
Kecamatan,
D, C, B 8dan
RSUD
A). dan PPKP Walikota
Layanan Kesehatan yang dimaksud adalah Layanan Kesehatan Bagi Korban dan PPKP Walikota
5. Kota Administrasi Jakarta Timur: 10 Puskesmas Kecamatan, 8 RSUD/RSKD
6. Kabupaten
Kekerasan Kepulauan
terhadap Seribu: Anak
Perempuan 2 Puskesmas
(KtPA) diKecamatan , 1 RSUD Kesehatan
Fasilitas Pelayanan
Milik Pemerintah Daerah yang mencakup 32 PPT KtPA RSUD/RSKD dan 44 Layanan
Rumus
KtPA Perhitungan
Puskesmas :
Kecamatan, melingkupi 10 komponen sesuai dengan ..... (nama
Jumlah Fasilitas
regulasi/peraturan) Kesehatan yang Terakreditasi di Kabupaten/Kota
Cakupan pelayanan nifas (KF) adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada
masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Konsep KF : 1)
Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. 2)
Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali,
pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI
termasuk pemberian Vitamin A sebanyak 2 kali serta edukasi serta persiapan
dan/atau pemasangan KB Paska Persalinan.
Belanja Jasa Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan adalah pengeluaran atas
biaya-biaya yang berkaitan dengan penyediaan jasa Data dan Informasi Kesehatan
termasuk Fungsi Kehumasan.
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan (PMK 33 Tahun 2015). SDMK terdiri dari Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Penunjang (Perpres 72 Tahun 2012).
Dokumen Perencanaan Dinas Kesehatan Meliputi Dokumen Renja, RKA dan DPA
Penjelasan
(total 3); : 91.00
Dokumen
Dokumen Evaluasi adalah
Perencanaan dokumen
Suku yang memuat
Dinas Kesehatan laporan
meliputi pertanggung
Dokumen jawaban
Penyusun Renja
kinerja suatu instansi dalam mencapai
Dinas Kesehatan, RKA dan DPA (total 18); tujuan/sasaran strategis instansi. Dokumen
Evaluasi
Dokumen tingkat SKPD/UKPD
Perencanaan berisi ikhtisar
Puskesmas pencapaian
dan Rumah sasaran,Dokumen
Sakit meliputi program Penyusun
dan
kegiatan sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
Renja Dinas Kesehatan, RKA, DPA dan RBA (khusus BLUD)(total 304)penetapan kinerja dan
dokumen perencanaan. Pencapaian kinerja yang dimaksud menyajikan
Dokumen Perencanaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan meliputi Dokumen informasi
tentang:
Penyusuna.Renja
pencapaian tujuan danRKA,
Dinas Kesehatan, sasaran organisasi;
DPA, b. realisasi
dan RBA (Khusus pencapaian
BLUD)(total 18).
indikator kinerja utama organisasi; c. penjelasan yang memadai atas pencapaian
kinerja;
Dokumen danPerencanaan
d. pembandingan capaian
Perangkat indikator
daerah kinerjaDokumen
merupakan sampai dengan
Tahun tahun
Anggaran
berjalan
Berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
Penjelasan :
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah proses
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan
Pegawai Negeri Sipil. Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
jabatan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tugas dan fungsi yang bertujuan untuk
meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan.
Perhitungan :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang Mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Anjab ABK.
Penjelasan : 2.00
Peralatan kantor adalah barang-barang yang dapat digunakan dalam jangka waktu
yang relative lama (Masa manfaat lebih dari satu tahun) dan mengalami
penyusutan serta membutuhkan biaya pemeliharaan selain Alat Kesehatan/Alat
Penunjang Medik, seperti Alat Rumah Tangga, Alat Pembersih, Mebeulair, Alat
Pendingin, Alat Dapur, Komputer, Laptop, Printer, dan Alat TIK lain-lain yang harus
diinventarisasi ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rumus Perhitungan :
Jumlah Paket Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang Disediakan
Penjelasan : 1.00
Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan adalah Terlaksananya Belanja
Cetak (Umum dan Khusus) dan Belanja Penggandaan
Penjelasan : 2.00
Penyediaan Bahan/Material adalah tersedianya bahan/material berupa bahan
bakar Kendaraan Dinas, Genset, bahan bakar keperluan rumah tangga dan/atau
bahan pangan.
Bahan Bakar Kendaraan Dinas dan Genset adalah bahan bakar yang diperlukan
kendaraan dinas dan Alat berat (Genset) untuk beroperasi dengan jenis bahan
bakar non subsidi yang terdiri dari RON 92, dan Solar Non Subsidi
Bakar Bakar Keperluan Rumah Tangga adalah bahan bakar yang digunakan untuk
keperluan rumah tangga seperti Pembelian dan/atau Pengisian Tabung LPG.
Bahan Pangan Adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan
dan/ atau pembuatan makanan atau minuman yang diperuntukkan sebagai
Penjelasan
makanan atau : minuman bagi konsumsi pegawai dan pasien. 2.00
Fasilitasi kunjungan tamu meliputi penyediaan makanan dan/atau minuman,
Penyediaan Cenderamata
Paket Bahan/Material yang disediakan antara lain :
Paket 1 : Terlaksananya Belanja BBM Kendaraan Dinas Operasional, dan Genset,
Laporan
dan bahan fasilitasi kunjunganrumah
bakar keperluan tamu disusun
tangga oleh Dinas Kesehatan, Suku Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit
Paket 2 : Terlaksananya Belanja Bahan Daerah,
Pangandan UPT Dinas Kesehatan setiap
semester di tahun berjalan.
----
Laporan fasilitasi kunjungan
Rumus Perhitungan : tamu disusun dari buku kunjungan tamu
Jumlah Paket pekerjaan yang dikerjakan dalam satu tahun anggaran
------
Rumus Perhitungan :
Jumlah Laporan Fasilitasi Kunjungan Tamu
Penjelasan : 2.00
Rapat Koordinasi, sosialisasi dan Konsultasi yang diselenggarakan SKPD/UKPD
mencakup penyediaan narasumber dan konsumsi urusan kesekretariatan
termasuk belanja lisensi aplikasi rapat dalam jaringan
------
Rumus Perhitungan :
Penjelasan :
Jumlah Laporan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD 12.00
Penyediaan Jasa Telepon, Air, Listrik dan Internet (TALI) adalah belanja abonemen
dan pemakaian Jasa Telepon, Air, Listrik, dan Internet/Kawat/Faksimilie/Pos (TALI)
Laporan Rekapitulasi penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
disusun oleh Dinas Kesehatan, Suku DInas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit
Daerah, dan UPT Dinas Kesehatan setiap bulan di tahun berjalan.
Laporan disusun dari bukti pembayaran tagihan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik
Rumus Perhitungan :
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik yang
Disediakan
Penjelasan : 2.00
Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor meliputi Jasa Penyediaan
Sewa mesin fotocopy, Sewa Mobilitas Air untuk kegiatan kesekretariatan, Sewa
dispenser handsanitizer, Biaya Lisensi Aplikasi Perkantoran, Sewa peralatan dan
perlengkapan lainnya
Laporan Rekapitulasi Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor disusun oleh Dinas
Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah, dan UPT Dinas
Kesehatan setiap semester di tahun berjalan.
Pajak dan Perizinan KDO adalah Terlaksananya Belanja Terkait perijinan serta
operasional Kendaraan Dinas yang terdiri dari Belanja Jasa KIR, Belanja Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), Belanja Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
PAS Kapal dan Lain-lain sesuai peraturan perundang-undangan.
Penjelasan :
Rumus Penghitungan:
Peralatan dan Mesin
Jumlah Kendaraan Lainnya
Dinas adalah aset
Operasional atautetap selainyang
Lapangan Kendaraan DInas
Dipelihara dan
Operasional
Dibayarkan Pajak dan Perizinannya dalam tahun anggaran berjalan Medik yang
(KDO), Alat Kedokteran/Alat Kesehatan/Alat Penunjang
termasuk kedalam klasifikasi peralatan dan mesin sesuai perauran perundang-
undangan dan tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).
Rumus Penghitungan:
Jumlah Peralatan dan Mesin Lainnya yang Dipelihara
Penjelasan :
Gedung kantor atau bangunan lainnya adalah bangunan yang difungsikan sebagai
tempat sementara penyelenggaraan pelayanan kesehatan, tempat aktivtas utama
kegiatan perkantoran maupun aktivitas pendukung kegiatan perkantoran, seperti
Gudang, dan lain-lain.
Rehabilitasi adalah Pekerjaan perawatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Gedung Kantor atau bangunan lainnya meliputi Rehabilitasi Berat/Rehabilitasi
Sedang/Rehabilitasi Ringan yang tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya adalah Terlaksananya Belanja Pemeliharaan Ringan, pemeliharaan Sedang
dan Pemeliharaan Berat Gedung Kantor Selain Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Rumah Dinas beserta prasaranannya meliputi biaya jasa dan material.
Rumus Penghitungan:
Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya yang
Penjelasan :
Dipelihara/Direhabilitasi 79,00
BLUD yang Menyediakan Pelayanan dan Penunjang Pelayanan adalah BLUD yang
menyusun anggaran pendukung pelayanan dan penunjang pelayanan dalam
dokumen RBA BLUD dan menyediakan pelayanan dan penunjang pelayanan yang
dilaporkan dalam laporan penilaian aspek kinerja keuangan BLUD serta laporan
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) BLUD
Rumus Perhitungan :
Jumlah BLUD yang Menyediakan Pelayanan dan Penunjang Pelayanan.
TARGET DAN ANGGARAN SUB KEGIATAN
Target dan Anggaran Indikatif
Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Indikatif Target Indikatif Target Indikatif Target Indikatif
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Seksi Alat
Kesehatan
TAKE LAST 2,333,781 DIRECT SUM Seksi Pelayanan
KNOWN Kesehatan
Primer dan
Tradisional
Subbagian
Sarana dan
Prasarana
Seksi Penyakit
Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa
dan
Narkotika,
Psikotropika
dan Zat Adiktif
Lainnya
Seksi Surveilans
Epidemilogi dan
Imunisasi
SUM 4.00 DIRECT AVERAGE Seksi Surveilans
Epidemilogi dan
Imunisasi
SUM 16.00 DIRECT AVERAGE Seksi Penyakit
Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa
dan
Narkotika,
Psikotropika
dan Zat Adiktif
Lainnya
Subbagian
Kepegawaian
Subbagian
Kepegawaian
Subbagian
Sarana dan
Prasarana
Subbagian
Sarana dan
Prasarana
Subbagian
Sarana dan
Prasarana
Definisi Anggaran
Tagging BMD Keterangan Operasional Target Indikatif
V V X X
V X X
V V X
Konfirmasi : V X X
Belanja
rehabilitasi
dikhususkan
untuk
Puskesmas di
wilayah
kepulauan
Seribu
dan/atau
puskesmas
yang memiliki
keterbatasan
anggaran BLUD
untuk
melakukan
perawatan dan
v pemeliharaan Konfirm Konfirm X
sarana serta
Prasarana
Puskesmas.
Miitgasi
Bencana
merupakan
kegiatan
sosialisasi,
promosi terkait
pencegahan
dampak krisis
dan/atau
bencana
Sasaran
dihitung
berdasarkan
nilai rata2
bersumber dari
penetapan
saasaran SK
Kepala Dinas
2018-2020
Sasaran
dihitung
berdasarkan
nilai rata2
bersumber dari
penetapan
saasaran SK
Kepala Dinas
2018-2020
Sasaran
dihitung
berdasarkan
nilai rata2
bersumber dari
penetapan
saasaran SK
Kepala Dinas
2018-2020
Sasaran
dihitung
berdasarkan
nilai rata2
bersumber dari
penetapan
saasaran SK
Kepala Dinas
2018-2020
Sasaran
dihitung
berdasarkan
nilai rata2
bersumber dari
penetapan
saasaran SK
Kepala Dinas
2018-2020
Hitung Target
Hitung Target
Hitung Target
Hitung Target
Hitung Target
v
Jumlah Target
Tenaga
Kesehatan
Puskesmas dan
RS dihitung
berdasarkan
Jumlah total
dari Seluruh
Jenis Tenaga
Kesehatan yang
memenuhi
standar
x
x
x
x
Konfirmasi :
Target seluruh
SKPD/UKPD
Konfirmasi :
Target seluruh
SKPD/UKPD
x
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023
Waktu Volume
Penanggung
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Mitra Kerja Pelaksanaa
Jawab satuan
n
Posyandu balita,
posyandu lansia,
Bimbingan teknis Memberikan Posbindu PTM, SBH,
PKK, Sekolah,
bimbingan UKBM Penanggung Pesantren, Januari s.d
1 dan supervisi Poskestren, 0 0 0
secara berkala jawab PPSM Lintas Sektor Desember
UKBM Posyandu Remaja,
Pos UKK
Meningkatkan
pengetahuan kader PKK, Kader
Pembinaan SIP baru posyandu Kader Baru Penanggung Kesehatan, Februari, Juni
2 Posyandu 50 orang 2
tentang Pencatatan Posyandu jawab PPSM Lintas Sektor
Pelaporan posyandu
Membangun
kesadaran masyarakat PKK, Kader
Gebyar Posyandu Penanggung Kesehatan, Januari s.d
3 akan pentingnya Posyandu balita 0 0 0
jawab PPSM Lintas Sektor Desember
posyandu
Anggota Pramuka
Sosialisasi Krida- Pamong SBH
mendapat Penanggung Agustus,
5 krida Saka Bakti
pengetahuan tentang Anggota Pramuka jawab PPSM
dan Anggota
September
50 orang 3
Husada SBH
modul SBH
Orientasi SBH Meningkatkan Pamong SBH
6 dan pelantikan pengetahuan dan Anggota Pramuka
Penanggung
dan Anggota Oktober 50 orang 2
anggota SBH ketrampilan anggota jawab PPSM
SBH
pramuka ttg krida2
SBH
Posyandu balita,
posyandu lansia,
Bimbingan teknis Memberikan Posbindu PTM, SBH,
PKK, Sekolah,
bimbingan UKBM Penanggung Pesantren, Januari s.d
1 dan supervisi Poskestren, 0 0 0
secara berkala jawab PPSM Lintas Sektor Desember
UKBM Posyandu Remaja,
Pos UKK
Meningkatkan
pengetahuan kader PKK, Kader
Pembinaan SIP Kader Baru Penanggung
2 baru posyandu Kesehatan, Maret, Juni 50 orang 2
Posyandu Posyandu jawab PPSM
tentang Pencatatan Lintas Sektor
Pelaporan posyandu
Membangun
kesadaran masyarakat PKK, Kader
Gebyar Posyandu akan pentingnya Penanggung Kesehatan, Januari s.d
3 Posyandu balita 0 0 0
jawab PPSM Lintas Sektor Desember
posyandu
Pengendalian
dan Evaluasi Monitoring dan PKK, Kader
Kader Posyandu Penanggung Juni, Juli,
4 Kegiatan Evaluasi posyandu Kesehatan, 30 orang 4
Balita jawab PPSM November
Posyandu Lintas Sektor
Anggota Pramuka
Sosialisasi Krida- Pamong SBH
mendapat Penanggung September
5 krida Saka Bakti
pengetahuan tentang Anggota Pramuka jawab PPSM
dan Anggota
s/d Oktober
50 orang 3
Husada SBH
modul SBH
0 0 0 0 0 0 tanpa anggaran
0 0 0 0 0 0 tanpa anggaran
0 0 0 0 0 0 tanpa anggaran
0 0 0 0 0 0 tanpa anggaran
RENC
Penjabaran Aktivitas
No. Upaya Kesehatan Program Kegiatan Sub Kegiatan Subtitle
Sub Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan:
1. Target indikator Kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah berdasarkan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja masing-masing berda
tahunan.
2. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan Jenis nya
3. Kolom (3). Program diisi dengan ................................(dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom E)
4. Kolom (4). Kegiatan diisi dengan .................................. (dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom K)
5. Kolom (5). Sub Kegiatan diisi dengan ……………………... (dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom R/S)
6. Kolom (6). Penjabaran Aktifitas Sub Kegiatan diisi dengan ………………………….. (Penjabaran Aktivitasnya dari Subtitle kegiatannya)
7. Kolom (7). Subtitle diisi dengan …………………………(Sesuai dengan Nama kegiatan yang dilaksanakan)
8. Kolom (8). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
9. Kolom (9). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
10. Kolom (10). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan.
11. Kolom (11). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan Seksi/Subbag/Unit.
12. Kolom (12). Kolom Man diisi dengan ………..
13. Kolom (13). Kolom Methode diisi dengan ………….
14. Kolom (14). Kolom Material diisi dengan …………
15. Kolom (15). Kolom Machine diisi dengan ……….
16. Kolom (16). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
17. Kolom (17). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun.
18. Kolom (18). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
19. Kolom (19). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh pelaksanaan kegiatan tersebut.
20. Kolom (20) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,JKN, masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah.
FORMULIR RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Posyandu balita,
posyandu lansia, PKK, Sekolah,
Memberikan bimbingan Penanggung jawab
Posbindu PTM, SBH, 50% v v v v Pesantren,
UKBM secara berkala PPSM
Poskestren, Posyandu Lintas Sektor
Remaja, Pos UKK
Meningkatkan
pengetahuan kader PKK, Kader
baru posyandu tentang Kader Baru Posyandu Penanggung jawab Kesehatan,
50 orang v v v v
Pencatatan Pelaporan PPSM Lintas Sektor
posyandu
Pamong SBH
Meningkatkan Anggota Pramuka 50 orang
Penanggung jawab
v v v v dan Anggota
pengetahuan dan PPSM
SBH
ketrampilan anggota
pramuka ttg krida2 SBH
Waktu Volume
Pelaksanaan satuan
(17)
Januari s.d
0 0 0
Desember
Januari s.d
50 orang 2
Desember
Januari s.d
0 0 0
Desember
Januari s.d
110 orang 2
Desember
September s/d
50 orang 3
November
Oktober s/d
50 orang 2
November
Volume Kebutuhan Sumber
Harga Satuan PPN Indikator Kinerja
satuan satuan Anggaran Pembiayaan
(18) (19) (20)
86,010,000
Keterangan :
(1) Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan .....................Jenis nya.
(2) Kolom (3). Kolom Program diisi dengan ………………(dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom E)
(3) Kolom (4). Kegiatan diisi dengan …………………. (dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom K)
(4) Kolom (5). Kolom Sub Kegiatan …………….. (dilihat dari sheet RENSTRA pada kolom R/S)
(5) Kolom (6). Kolom Penjabaran Aktifitas Sub Kegiatan diisi dengan …………….(Penjabaran Aktivitasnya dari Subtitle kegiatannya)
(6) Kolom (7). Kolom Subtitle diisi dengan …………….(Sesuai dengan Nama kegiatan yang dilaksanakan)
(7) Kolom (8). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
(8) Kolom (9). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
(9) Kolom (10). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan.
(10) Kolom (11). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Seksi/Subbag/Unit.
(11) Kolom (12). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
(12) Kolom (13). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
(13) Kolom (14). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
(14) Kolom (15). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
(15) Kolom (16). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
Meningkatkan pengetahuan
Pembinaan SIP Posyandu kader baru posyandu tentang
Pencatatan Pelaporan Kader Baru Posyandu 50 orang
posyandu
Membangun kesadaran
Gebyar Posyandu masyarakat akan pentingnya Posyandu balita 125 posyandu balita
posyandu
n.
Lampiran 7
Rincian Lokasi
Penanggung Jawab Volume Kegiatan Jadwal
Pelaksanaan Pelaksanaan
Se-Kecamatan
Penanggung jawab PPSM 50 orang 2 kali 7 lokasi Maret, Juli 700
Pulogadung
Februari,
Se-Kecamatan
Penanggung jawab PPSM 110 orang 2 hari 4 kali Mei,Agustus,Nove 880
Pulogadung
mber
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala…………………………………
………………………………………….
………………………………………….
NIP…………………………………….
Lampiran 8
Total
Penjabaran Koefisien Total
Nama Unit Kode Sub Sub Kode Harga Anggaran
No. Aktifitas Sub Subtitle Komponen Spesifikasi PPN Total
Kerja Kegiatan Kegiatan Rekening Satuan Sebelum
Kegiatan
vol Sat x vol sat x vol sat x vol sat Vol sat PPN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)=(13)+(14)
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala…………………………………
………………………………………….
………………………………………….
NIP…………………………………….
Lampiran 9
(Kode Sub
Kegiatan, Kode Swakelola
Jenis Pengadaan (Pilih salah satu, beri tanda
Penjabaran Akun, Kode Pilih Salah Satu Rencana Metode Pemilihan Penyedia
Nama Unit Kode Sub "v" Per Paket Pekerjaan
No. Sub Kegiatan Aktifitas Sub Subtitle Kode Rekening Komponen Harga Nama Paket Klasifikasi
Kerja Kegiatan (Tipe)
Kegiatan Standar Harga,
Kode Standar Pekerjaan Pengadaan Penunjukan
Harga) Barang Jasa Jasa Lainnya I II III IV e-Purchasing Kontes Sayembara Seleksi Tender Tender Cepat
Konstruksi Langsung Langsung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala…………………………………
………………………………………….
………………………………………….
NIP…………………………………….
Lampiran 10
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala…………………………………
………………………………………….
………………………………………….
NIP…………………………………….
Lampiran 11
Penjabaran
Nama Kode Sub Sub Aktifitas Kode BOBOT FISIK TAHAP PELAKSANAAN PER BULAN (%)
No. Subtitle Komponen Harga Total %
Unit Kerja Kegiatan Kegiatan Sub Rekening
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Jakarta, tanggal/bulan/tahun
Kepala…………………………………
………………………………………….
………………………………………….
NIP…………………………………….