Anda di halaman 1dari 9

M

Disusun Oleh:

Fial Dino Bungan

Prodi: Kehutanan

Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan

Universitas Hein Namotemo


Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah singkat ini adalah “Fluida Statis dan Fluida Dinamis”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat ini. Selain itu, saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah singkat ini.

Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah
singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Tobelo, November 2022


FLUIDA STATIS DAN FLUIDA DINAMIS

A. Fluida Statis
1. Pengertian Fluida Statis
Fluida statis adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak
namun tidak ada perbedaan kecepatan diantara partikelnya. Fluida statis disebut
juga dengan hidrostatis. Fluida statis umumnya membahas terkait besaran
tekanan pada fluida atau yang diberikan fluida pada objek yang ada di dalamnya.
Fenomena yang menjelaskan fluida statis misalnya kenaikan tekanan air pada
kedalaman tertentu hingga perubahan tekanan atmosfer.

2. Rumus Fluida Statis


Fluida statis memiliki sejumlah besaran-besaran yaitu massa jenis, tekanan, dan
tekanan hidrostatis. Berikut rumus-rumusnya:

 Massa Jenis
Massa jenis (densitas) adalah perbandingan massa per satuan volume. Simbol
massa jenis yaitu ρ (rho).

Persamaan massa jenis yaitu: ρ = m / v

Keterangan:

ρ adalah massa jenis (Kg/m3)

m adalah massa (Kg atau gram)

V adalah volume (m3 atau cm3)

 Tekanan
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap satuan.
Secara matematis rumus tekanan adalah

P=F/A

Keterangan:

P = tekanan (Pa atau Nm2 )


F = gaya tekanan (N)

A = luas permukaan tekan (m2 )

 Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan air ke semua arah pada titik
ukur manapun karena adanya gaya gravitasi. Secara umum, dapat dirumuskan
sebagai berikut

Ph = ρgh

Keterangan:

Ph = tekanan hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3 )

g = percepatan gravitasi (m/s2 )

h = kedalaman zat cair dari permukaan (m)

Hukum pokok hidrostatistika menjelaskan bahwa semua titik yang letaknya ada
pada satu bidang datang dalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama.

Contoh Soal (1)


Sebuah kubus memiliki sisi sebesar 5 cm dan diketahui massa kubus sebesar 250
gram. Berapa massa jenis kubus tersebut?

Jawab:

m = 250 gram

s = 5 cm

Volume kubus = s x s x s

Volume kubus = 5 x 5 x 5 = 125 cm3


ρ=m/v

ρ = 250 gram / 125 cm3 = 2 gram/cm3

Maka massa jenis pada kubus tersebut yaitu 2 gram/cm3.

B. Fluida Dinamis
1. Pengertian Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (cair dan gas) yang alirannya bergerak secara ideal atau
memiliki kecepatan konstan.
Dengan kata lain, alirannya nggak mengalami perubahan terhadap waktu. Selain itu,
alirannya juga nggak mengalami turbulen.

2. Rumus Fluida Dinamis


Untuk menghitung fluida dinamis, ada beberapa rumus yang bisa digunakan
tergantung dari kebutuhan atau apa yang sedang di cari. Ada dua hukum fluida
dinamis, yaitu hukum kontinuitas dan hukum Bernoulli.

 Rumus Debit Fluida


Sebelum membahas tentang hukum kontinuitas, diperlu mengetahui dulu
pengertian dan rumus dari debit. Apa itu debit? Debit (Q) merupakan volume
fluida tiap satuan waktu.

Q = V/t

Dengan, V: volume fluida (m3) dan t: selang waktu (s). Tapi, kita kesulitan dalam
menghitung volume fluida. Coba perhatikan ilustrasi aliran fluida pada pipa
berbentuk tabung berikut ini:
Karena bentuknya silinder, maka kita gunakan rumus luas penampang (A) silinder
dan kecepatan aliran fluida yang melaluinya. Sehingga, rumus debit menjadi
seperti ini.

Q = A.v

Keterangan:

Q: debit (m3/s)

A: luas penampang (m2)

v: kecepatan aliran fluida (m/s)

 Rumus Persamaan Kontinuitas


Apa hubungan antara debit dan persamaan kontinuitas? Jadi, debit fluida di titik
mana saja selalu sama. Walaupun pipa dari ujung ke ujungnya berbeda ukuran,
katakanlah semakin menyempit, namun debit fluidanya tetap sama. Contohnya
seperti ini:

Kita ambil contoh soal dari gambar di atas. Diketahui A1 = 0,5 m2, A2 = 0,1 m2, v1 =
2 m/s. Berapakah besar v2?

Digunakan cara di atas, yaitu Q1 = Q2.


Q1 = Q2

A1v1 = A2v2

0,5 (2) = 0,1.v2

1 = 0,1.v2

v2 = 10 m/s.

Jadi, nilai v2 dari gambar di atas adalah 10 m/s. Artinya, volume pada v2 lebih
besar daripada v1.

Ingat aturan kontinuitas:

Jika ada dua penampang dengan ukuran yang berbeda (besar dan kecil), maka
pada penampang yang besar memiliki volume kecil. Sedangkan, pada penampang
yang kecil, maka volumenya besar.

(V1 < V2)

Coba bayangkan saat Anda sedang bermain selang air. Ketika air dari selang Anda
membiarkan saja tanpa perlakuan apapun, maka aliran air yang keluar dari selang
biasa saja, normal, kecil. Tapi, ketika Anda menutup sebagian lubang selang,
maka air akan memancar lebih jauh dan lebih cepat.

 Rumus Persamaan Bernoulli

Masih nyambung sama gambar dari persamaan kontinuitas. Pada gambar


tersebut, ada v1 dan v2. Setelah mencoba contoh soal di atas, elo udah kebayang
dong, ternyata volume di penampang 1 dan penampang 2 berbeda. Volume pada
penampang 2 lebih cepat (v1 < v2).
Nah, rumus persamaan atau hukum Bernoulli ini ada hubungannya sama usaha
dan energi, yaitu energi kinetik dan potensial. Rumus energi kinetik masih ingat
nggak? Yap, rumus Ek= ½ mv2. Sehingga, Ek1 < Ek2.

Lalu, gimana dengan energi potensial? Rumus Ep = m.g.h. Tinggi Ep1 < Ep2.
Sehingga, hal ini berpengaruh juga pada energi mekanik → Em1 < Em2.

Keterangan:

P: tekanan (Pascal, Pa, N/m2)

ρ: rho atau massa jenis fluida (kg/m3)

v: kecepatan (m/s)

g: kecepatan gravitasi (m/s2)

h: ketinggian (m)

Anda mungkin juga menyukai