Disusun Oleh:
Prodi: Kehutanan
Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah singkat ini adalah “Fluida Statis dan Fluida Dinamis”.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat ini. Selain itu, saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah singkat ini.
Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah
singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
A. Fluida Statis
1. Pengertian Fluida Statis
Fluida statis adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak
namun tidak ada perbedaan kecepatan diantara partikelnya. Fluida statis disebut
juga dengan hidrostatis. Fluida statis umumnya membahas terkait besaran
tekanan pada fluida atau yang diberikan fluida pada objek yang ada di dalamnya.
Fenomena yang menjelaskan fluida statis misalnya kenaikan tekanan air pada
kedalaman tertentu hingga perubahan tekanan atmosfer.
Massa Jenis
Massa jenis (densitas) adalah perbandingan massa per satuan volume. Simbol
massa jenis yaitu ρ (rho).
Keterangan:
Tekanan
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap satuan.
Secara matematis rumus tekanan adalah
P=F/A
Keterangan:
Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan air ke semua arah pada titik
ukur manapun karena adanya gaya gravitasi. Secara umum, dapat dirumuskan
sebagai berikut
Ph = ρgh
Keterangan:
Hukum pokok hidrostatistika menjelaskan bahwa semua titik yang letaknya ada
pada satu bidang datang dalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama.
Jawab:
m = 250 gram
s = 5 cm
Volume kubus = s x s x s
B. Fluida Dinamis
1. Pengertian Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (cair dan gas) yang alirannya bergerak secara ideal atau
memiliki kecepatan konstan.
Dengan kata lain, alirannya nggak mengalami perubahan terhadap waktu. Selain itu,
alirannya juga nggak mengalami turbulen.
Q = V/t
Dengan, V: volume fluida (m3) dan t: selang waktu (s). Tapi, kita kesulitan dalam
menghitung volume fluida. Coba perhatikan ilustrasi aliran fluida pada pipa
berbentuk tabung berikut ini:
Karena bentuknya silinder, maka kita gunakan rumus luas penampang (A) silinder
dan kecepatan aliran fluida yang melaluinya. Sehingga, rumus debit menjadi
seperti ini.
Q = A.v
Keterangan:
Q: debit (m3/s)
Kita ambil contoh soal dari gambar di atas. Diketahui A1 = 0,5 m2, A2 = 0,1 m2, v1 =
2 m/s. Berapakah besar v2?
A1v1 = A2v2
1 = 0,1.v2
v2 = 10 m/s.
Jadi, nilai v2 dari gambar di atas adalah 10 m/s. Artinya, volume pada v2 lebih
besar daripada v1.
Jika ada dua penampang dengan ukuran yang berbeda (besar dan kecil), maka
pada penampang yang besar memiliki volume kecil. Sedangkan, pada penampang
yang kecil, maka volumenya besar.
Coba bayangkan saat Anda sedang bermain selang air. Ketika air dari selang Anda
membiarkan saja tanpa perlakuan apapun, maka aliran air yang keluar dari selang
biasa saja, normal, kecil. Tapi, ketika Anda menutup sebagian lubang selang,
maka air akan memancar lebih jauh dan lebih cepat.
Lalu, gimana dengan energi potensial? Rumus Ep = m.g.h. Tinggi Ep1 < Ep2.
Sehingga, hal ini berpengaruh juga pada energi mekanik → Em1 < Em2.
Keterangan:
v: kecepatan (m/s)
h: ketinggian (m)