Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, khususnya untuk kehidupan
sehari-hari seperti keperluan memasak, mencuci, makan dan minum, sanitasi, bahkan
keperluan produksi. Namun saat ini ketersediaan air sering menjadi masalah karena sulit
didapatkan, salah satu faktor penyebabnya adalah sulitnya mengalirkan air dari satu tempat
ke tempat lainnya yang lebih tinggi. Untuk menangani masalah ini, diperlukan sebuah
instalasi pompa yang dapat mengalirkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Saat ini pompa air sudah banyak beredar di pasaran dan banyak sekali jenisnya,
namun meskipun demikian, pompa-pompa yang beredar tersebut umumnya membutuhkan
energi listrik untuk tenaga penggeraknya. Hal ini seringkali menjadi kendala bagi warga yang
tinggal di beberapa daerah yang tidak mendapat pasokan listrik dari PLN, sehingga
dibutuhkan sebuah instalasi pompa yang bisa bekerja tanpa menggunakan energi listrik.

Pompa hidraulik atau yang biasa disebut pompa hidram merupakan salah satu jenis
pompa yang tidak membutuhkan energi listrik karena memanfaatkan tekanan udara dan
tekanan air itu sendiri sebagai tenaga penggeraknya. Pada sistem kerjanya, air mengalir dari
sumber air menuju pompa hidram melalui sebuah pipa, kemudian aliran air tersebut
menyebabkan tekanan di dalam tabung udara menjadi vakum sehingga klep buang dan klep
tekan akan bergerak saling berlawanan arah dan mempompa air ke atas permukaan.

B. Identifikasi Masalah

Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut.

1. Ketersediaan air sering menjadi masalah karena sulit didapatkan.


2. Sulitnya mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya yang lebih tinggi.
3. Seringkali menjadi kendala bagi warga yang tinggal di beberapa daerah yang tidak
mendapat pasokan listrik dari PLN.

1
C. Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis menetapkan batasan masalah
sebagai berikut:

1. Ketinggian sumber air yang digunakan adalah 10cm dengan panjang sedotan
penghantar 17cm

2. Aliran air dari sumber air menuju pompa terjadi secara mendatar atau dengan sudut
sebesar 5cm

3. Ketinggian sedotan penyalur yang diuji memiliki 3 variasi yaitu 17cm, 15cm dan
10cm.

D. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi sederhana bagi masyarakat


pedesaan, khususnya yang memiliki masalah penyediaan air bersih. Sedangkan sasarannya
adalah membantu meningkatkan keterampilan masyarakat desa dengan teknologi sederhana
untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih khususnya bagi desa yang memiliki
sumber air yang berada di bawah dimana lokasi desa itu berada.

E. Manfaat Penelitian

Teknologi ini dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan dijadikan sebagai
solusi untuk menangani masalah kelangkaan air dengan tepat dan hemat tanpa harus
membayar tagihan listrik PLN serta dengan biaya pemasangan yang relatif murah.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Massa Jenis dan Tekanan Fluida

1. Massa Jenis

Massa jenis zat diartikan sebagai perbandingan massa zat dengan volume zat
tersebut. Secara sistematis, massa jenis zat dinyatakan dengan persamaan berikut :

m
ρ=
v

Keterangan :

ρ = massa jenis zat (kg/m3)

m = massa zat (kg)

V =volume zat (m3)

2. Tekanan Fluida
Fluida akan memberikan tekanan pada setiap bidang permukaan yang
bersinggungan dengannya. Tekanan dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja
tegak lurus pada suatu bidang persatuan luas. Apabila penjelasan tersebut dituliskan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
F
p=
A
Keterangan :
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Dalam Satuan Internasional, tekanan memiliki satuan N/m2. Selain itu, satuan
N/m2 dikatakan juga sbagai Pascal (Pa). Apabila satuan tekanan dituliskan dalam
suatu hubungan dengan satuan tekanan lainnya, dapat Anda lihat berikut ini.
1 N/m2 = 1 Pa
1 bar = 1,0 x 105 Pa
1 atm = 101.325 Pa

3
atm = 760 mmHg

3. Tekanan Hidrostatis
Hukum hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan hidrostatik
bergantung pada kedalaman, percepatan gravitasi, dan massa jenis. Tekanan
hidrostatik dirumuskan sebagai berikut :

P = ρg h

Keterangan :

P = tekanan (N/m 2)

3
ρ=massa jenis(kg /m )

g = percepatan gavitasi (m/ s2 ¿

h = kedalaman dari permukaan fluida cair (m)

4. Tekanan Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Makin ke bawah
maka makin berat lapisan udara yang ada diatasnya. Oleh karena itu, makin rendah
suatu tempat maka makin tinggi tekanan atmosfernya. Tekanan pada kedalaman
tertentu juga di pengaruhi tekanan atmosfer yang menekan permukaan atas lapisan zat
cair sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tekanan total pada kedalaman
tertentu dalam zat cair yang dirumuskan sebagai berikut :

P = P0 + ρg h

Keterangan :
p = tekanan total (N/m2 atau pascal)
p0 = tekanan atmosfer (N/m2 atau pascal)
ρ = massa jenis zat (kg/m3 ¿
g = percepatan gravitasi (m/ s2)
h = kedalaman (m)

4
B. Tekanan dan Tekanan Hidrostatis
1. Tekanan
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja setiap satuan luas bidang di mana gaya tersebut
bekerja. Besar tekanan dipengaruhi oleh besar gaya dan luas bidang yang ditekan. Semakin
besar gaya dan yang bekerja pada bidang, maka tekanan semakin besar. Namun, semakin
besar luas bidang yang ditekan oleh gaya yang bekerja, maka tekanan yang diterima semakin
kecil. Misalnya, sebuah paku dengan ujung runcing, dapat menembus kayu dengan mudah
setelah gaya sebesar F kamu berikan. Namun, jika luas permukan (A) pada ujung paku lebar,
maka kamu membutuhkan gaya tekan F lebih besar agar paku dapat menembus kayu. Secara
sistematis, tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut :

F
p=
A

Keterangan :
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas bidang tekan (m2)

2. Tekanan Hidrostatis

Ketika kamu duduk di bangku SMP, kamu telah mempelajari tentang zat cair dan gas
memiliki bentuk yang mudah berubah dan termasuk fluida. Partikel-partikel dalam zat cair
dan gas tidak tesusun secara rapat, sehingga lebih bebas bergerak. Partikel- patikel penyusun
fluida tersebut secara terus-menerus bergerak ke segala arah dan terjadi tumbukan antara
partikel lain dengan dinding wadahnya. Tumbukan partikel-partikel fluida dengan dinding
wadahnya mengakibatkan fluida memiliki tekanan. Tekanan fluida bekerja ke segala arah
sama besar. Fluida akan bergerak dari daerah bertekanan lebih tinggi menuju daerah
bertekanan lebih rendah.

Berenang merupakan olahraga yang menyehatkan badan. Ketika kamu menyelam ke


dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam, tentu kamu akan merasa gaya yang menekan
tubuhmu semakin besar. Tekanan yang diakibatkan oleh berat badanmu merupakan tekanan
hidrostatis Ketka kamu menyelam semakin dalam, air akan menekan tubuhmu secara merata

5
dari semua arah. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar tekanan hidrostatis adalah massa
jenis zat cair, percepatan, gravitasi, dan kedalaman.

Besar tekanan hidrostatis dapat diamati menggunakan alat yang di sebut pesawat Hartl.
Dengan pesawat Hartl dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Semakin ke dalam, tekanan hidrostatis semakin besar


b. Di kedalaman sama, besar tekanan hidrostatis ke segala arah besarnya sama.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum hidrostatika.
c. Besar tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jenis zat cair. Semakin besar
massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu.

Gaya yang bekerja pada tekanan hidrostatis adalah gaya berat, sehingga dapat dinyatakan
sebagai berikut :

F W mg ρVg
P = = = =
A A A A

ρAhg
P =
A
P = ρgh

C. Pengertian Pompa Air Tanpa Listrik

Mesin pompa air adalah alat yang digunakan manusia sebagai alat untuk memindahkan
air dari suatu tempat terendah ke tempat yang lebih tinggi, melalui media pipa (saluran)
dengan cara menambahkan energi pada air yang dipindahkan dan berlangsung terus-menerus.
Dewasa kini, manusia menjadi sangat membutuhkan mesin pompa air untuk mempermudah
memenuhi kebutuhan air, baik sebagai irigasi maupun untuk kebutuhan air bersih, maka
kondisi mesin pun menjadi hal vatal ketika terjadi gangguan apalagi kerusakan.

Pompa air merupakan jenis pompa yang dapat digunakan untuk menghasilkan air untuk
mengisi bak mandi atau tandon sehingga air yang dihasilkan dapat digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Ada banyak merek, jenis, dan juga spesifikasi dari pompa yang bisa
dipilih untuk dapat menghasilkan air di rumah tersebut. Salah satu hal yang berkaitan dengan
pompa air tersebut adalah ia menggunakan tenaga listrik untuk dapat menghidupkan agar
melakukan tugasnya yaitu untuk menyediakan air di rumah. Tetapi karena perkembangan

6
jaman sekarang ini bisa ditemukan pompa air tanpa listrik yang mempunyai keuntungan
apabila menggunakan jenis ini dari pada pompa air yang menggunakan listrik.

D. Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernoulli berhubungan dengan tekanan, kecepatan, dan ketinggian dari dua titik
point (titik 1 dan titik 2) aliran fluida yang bermassa jenis. Persamaan ini berasal
dari keseimbangan energi mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan tekanan.

Tekanan + Ekinetik + Epotensial = konstan

Dimana :

P adalah tekanan (Pascal)


 adalah massa jenis fluida (kg/m3)
v adalah kecepatan fluida (m/s)
g adalah percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2)
h adalah ketinggian (m)

Gambar 2.1 Persamaan bornoulli

7
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Hari : Jum’at
Tanggal : 07 Januari 2022
Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Tempat di : SMA YP KARYA TANGERANG

B. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum membuat pompa air tanpa listrik, yaitu
sebagai berikut :

1. Air
2. Baskom/wadah
3. 1 Buah botol berukuran 1liter(
4. 2 Buah sedotan bengkok
5. Lem Tembak
6. Gunting
7. Solder
8. Papan

8
C. Langkah Pembuatan

1. Melubangi bagian samping kanan atas pada botol dan bagian samping kiri bawah pada
botol dengan solder berdiameter 7mm dan memotong sedotan berukuran 6cm

Gambar 3.1 Melubangi bagian samping kiri bawah

Gambar 3.2 Melubangi bagian samping kanan atas

9
2. Masukkan sedotan berukuran 6cm di bagian bawah dan sedotan berukuran 24cm di bagian
atas ke lubang yang telah dibuat tadi, dan usahakan dipaskan dengan lubangnya, sehingga
menjaga kemungkinan keluarnya air jika diisi.

Gambar 3.3 Memasukkan sedotan berukuran 24cm

10
3. Selanjutnya beri lem pada bagian lubang yang telah di masukkan sedotan ke dalamnya.

Gambar 3.4 Memberi lem

4. Setelah semuanya selesai, selanjutnya testing

Gambar 3.5 Testing

11
5. Cara penggunaannya tutup bagian output/bawah pada botol kemudian masukkan air pada
bagian penutup botol setinggi lubang sedotan di bagian atas dan tutup penutup botol dengan
kencang dan buka outputnya dan lihatlah hasilnya.

Gambar 3.6 Cara penggunaannya

Kelemahan pompa air tanpa listrik ini yaitu kurang nya daya tekanan pada botol dari
bagian sedotan penyalur ke dalam botol dan keluarnya air output lebih besar dari daya hisap
nya yang untuk berfungsi menampung air pada botol tersebut.

12
BAB IV

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Hasil melakukan percobaan

13
Pada saat melakukan percobaan, langkah awal yang dilakukan adalah menutup bagian
output botol kemudian menuangkan air kedalam botol tersebut setinggi lubang sedotan
bagian samping atas pada botol. Setelah itu, tutup botol dengan rapat sehingga terjadi tekanan
yang membuat air naik dari sedotan input menuju penampungan air atau botol. Lalu penutup
output dilepas sehingga air yang keluar dari output menghasilkan tekanan pada botol.
Kemudian diperoleh hasil bahwa air akan naik ke bagian input dan akan mengisi penampung
botol karena adanya daya tekanan ketika penutup output dilepas. Secara fisika, dari
percobaan tersebut terlihat adanya Tekanan Fluida akan memberikan tekanan pada setiap
bidang permukaan yang bersinggungan dengannya. Tekanan dapat didefinisikan sebagai gaya
yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang persatuan luas dan adanya tekanan hidrostatik
yang bergantung pada kedalaman, percepatan gravitasi, dan massa jenis. Sehingga membuat
air mengalir dari daerah bertekanan lebih tinggi menuju daerah bertekanan lebih rendah.

BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sevagai
berikut :

1. Katup tekan model “membran” memberikan unjuk kerja atau performansi seperti debit
pemompaan, daya output, efisiensi volumetris maupun efisiensi total yang lebih baik
dibandingkan katup tekan model plat.

2. Semakin tinggi head tekan pemompaan maka performansi pompa baik debit pemompaan,
daya output, dan efisiensinya semakin kecil.

B. SARAN

1. Untuk implementasi pompa hydram disarankan untuk menggunakan katup tekan model
membran sebagai ganti katup model plat, karena telah terbukti mampu memberikan
performansi yang lebih baik.

14
2. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk desain katup model lainnya seperti
model “bola” atau “setengah-bola”, mengingat phenomena aliran fluida melalui plat sangat
berbeda dengan melalui bentuk bulat atau bola.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/44427/2/BAB_I_Pendahuluan.pdf diakses pada tanggal : 03


Februari 2022, pukul 08.30

http://lib.unnes.ac.id/18012/1/7350406549.pdf diakses pada tanggal : 04 Februari 2022,


pukul 13.21

https://jurnalpost.com/pompa-air-tanpa-listrik/16957 diakses pada tanggal : 04 Februari


2022, pukul 16.56

https://www.studiobelajar.com/hukum-bernoulli/ diakses pada tanggal : 04 Februari 2022,


pukul 20.34

15

Anda mungkin juga menyukai