Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROJEK FISIKA SMA

“FLUIDA DINAMIS”

Dosen Pengampu : Dra. Ida Wahyuni, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 8
ALDA VERONIKA PANJAITAN ( 4183321001 )

FITRIA KUMALA SARI ( 4181121010 )

IRWAN SIMANIHURUK ( 4183121060 )

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika SMA. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan-hambatan
seperti kurangnya buku-buku referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah ini. Namun
penulis berusaha semampunya untuk mensukseskan isi dari makalah ini agar dapat menjadi pelajaran bagi
penulis maupun bagi para pembaca. Penulis menyadari makalah ini belum layak dikatakan sempurna
karena masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar
penulis dapat membentuk sebuah makalah lain yang jauh lebih baik tentunya. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini mendapatkan hasil yang memuaskan bagi penulis
maupun bagi para pembaca.

Medan, 27 November 2019

Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATA BELAKANG

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu
jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang
karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar
partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.

Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk
mengalir. Jika kita mengamati fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum. Berdasarkan uraian
diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dimunculkan ialah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari dinamika fluida/fluida dinamis ?
2. Bagaimana bentuk persamaan kontinuitas ?
3. Bagaimana pernyaatan mengenai Asas Bernoulli ?
4. Bagaimana Hukum Bernoulli dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dalam pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Dasar.


2. Mengetahui pengetian dari dinamika fluida/fluida dinamis.
3. Mengetahui bentuk persamaan kontinuitas.
4. Mengetahui bentuk Hukum Bernoulli dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Fluida Dinamis


Fluida yang mengalir disebut fluida dinamis. Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair,
gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran). Karakteristik umum dari aliran fluida, yaitu :
1. Aliran fluida dapat merupakan aliran fluida tunak (steady state) atau tidak tunak (non steady). Jika
kecepatan fluida di setiap titik adalah konstan terhadap perubahan waktu, maka aliran fluida dikatakan
tunak. Sedangkan aliran tak tunak, kecepatan berubah tidak menentu dari titik ke titik.
2. Airan fluida merupakan aliran bertolak (rotational) atau aliran tidak bertolak (irrational). Jika elemen
fluida di setiap titik aliran tidak bertolak. Sebuah kincir air yang dicelupkan ke dalam fluida yang
bergerak, jika kincir bergerak tanpa berotasi, maka fluida adalah tidak bertolak. Jika kincir bergerak dan
berotasi, maka gerak fluida adalah bertolak.
3. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tidak termampatkan (incompressible). Untuk
kasus termampatkan, rapat massa fluida berubah sedang kasus tidak termampatkan, rapat massa fluida
dipandang tidak berubah.
4. Aliran fluida juga dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tidak kental (nonviscous). Keadaan
viskositas (sifat kekentalan) gerak fluida merupakan analogi dari gesekan di dalam gerak benda padat.
2.2 Persamaan Kontinuitas
2.2.1 Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volum fluida yang mengalir melalui suatu penampang
tertentu dalam satuan waktu tertentu.

volum fluida V Persamaan (2.1)


Debit = atau Q =
selang waktu t
Misalkan sejumlah fluida dan melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang waktu t menempuh
jarak L (Gambar 2.1). Volum fluida adalah V = AL, sedangkan jarak L = vt, sehingga debit Q dapat kita
nyatakan sebagai :
V AL A (vt)
Q= = t = Persamaan (2.2)
t t
Q = Av
2.2.2 Penurunan Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas
Persamaan (2.3)
A1v1 = A2v2 = A3v3 = . . . = konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan.
Telah dikatahui bahwa Av = Q di mana Q adalah debit fluida. Oleh karena itu, persamaan kontinuitas
untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan sebagai persamaan debit konstan.
Persamaan debit konstan
Q1 = Q2 = Q3 = . . . = konstan Persamaan (2.4)
Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
2.3 Asas Bernoulli
Tekanan fluida yang bergerak bergantung pada luas permukaan, seperti yang ditunjukkan oleh
ketinggian fluida pada (Gambar 2.2).

Gambar (2.2)

Pada Gambar 2.2 (a) terlihat bahwa ketinggian dalam fluida berurang seiring dengan semakin
jauhnya gerakan fluida. Ini berarti tekanan fluida berkurang seiring dengan semakinjauhnya suatu titik
dari sumber fluida (misalnya tangki air). Jelas bahwa sifat ini berbeda dengan fluida yang diam.

Pada Gambar 2.2 (b), tekanan fluida berkurang ketika fluida mengalir melalui pipa yang
diameternya lebih kecil. Dari persamaan kontinuitas kita tahu bahwa banyaknya fluida yang mengalir
melalui pipa besar dan pipa kecil adalah sama. Oleh karena itu, kecepatan aliran fluida di pipa yang lebih
kecil (titik B) pasti lebih besar daripada kecepatan aliran fluida di pipa yang lebih besar (titik A dan C).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan fluida, semakin kecil tekanannya.
Sifat seperti ini dinamakan asas Bernoulli. Sehingga Asas Bernoulli berbunyi : perubahan tekanan dalam
fluida mengalir juga dipengaruhi oleh perubahan kecepatan alirannya. Pernyataan ini dikemukakan
pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700-1782), sehingga asas ini dikenal sebagai asas Bernoulli.

2.3.1 Penerapan asas Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari


Ada banyak peristiwa dalam keseharian yang dapat dijelaskan dengan asas Bernoulli. Kita hanya
akan membahas dua peristiwa saja.
(1) Dua perahu bermotor berbenturan
Asas bernoulli dapat menjelaskan mengapa dua perahu bermotor yang bergerak sejajar dan
saling berdekatan cenderung saling menarik dan berbenturan (Gambar 2.3).

Gambar (2.3)

Pada waktu kedua perahu melaju ke depan, air tersalurkan pada daerah yang sempit di antara
keduanya. Laju air relatif lebih besar pada daerah yang sempit ini dibandingkan dengan daerah yang lebar
di sisi bagian luar kedua perahu. Sesuai asas Bernoulli, laju air yang meningkat menyebabkan penurunan
tekanan air di antara kedua perahu dibandingkan dengan tekanan air di sisi bagian luar perahu sehingga
mendorong kedua perahu saing mendekati dan akibatnya dapat berbenturan.
(2) Aliran air yang keluar dari keran

Gambar (2.4)

Putarlah keran air di rumah Anda pada kecepatan penuh. Akan Anda amati bahwa aliran air agak
menyempit ketika mulai jatuh (Gambar 2.4a). Apakah penyebabnya ?
Aliran udara di B dan C (2.4b) dihambat oleh aliran air, sehingga kelajuan udara di B dan C
(bagian tepi aliran air) lebih kecil daripada kelajuan udara di A (bagian tengah aliran air). Sesuai dengan
asas Bernoullli, tekanan udara di B dan C lebih besar daripada tekanan udara di A, sehingga gaya F
mendorong B dan C saling mendekati. Akibatnya, aliran air menyempit di B dan C.
2.4 Hukum Bernoulli
Persamaan Bernoulli
1 1 Persamaan (2.5)
p1 + ρv12 + ρgh1 = p2 + ρv22 + ρgh2
2 2
1 2 1
Jika Anda perhatikan ρv mirip dengan energi kinetik EK = mv2 dan ρgh mirip dengan energi
2 2

1 2 m
potensial EP = mgh. Ternyata, ρv tak lain adalah energi kinetik persatuan volum (ingat ρ= ) dan
2 v
tak lain adalah energi potensial per satuan volum. Oleh karena itu, Persamaan (2.5) dapa dinyatakan
sebagai berikut :
1 2
p+ ρv + ρgh =konstan Persamaan (2.6)
2
Hukum Bernoulli :
1 2
Menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per satuan volum ( ρv ), dan energi
2
potensial per satuan volum (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Persamaan di atas pertama kali dinyatakan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1738. Sebagai
penghargaan atas karnyanya ini, hukum ini dinamakan hukum Bernoulli.
Dua kasus persamaan Bernoulli :
a. Kasus untuk fluida tak bergerak (fluida statis)
Untuk fluida tak bergerak, kecepatan v1 = v2 = 0, sehingga Persamaan (2.5) menjadi
1 1 Persamaan (2.5)
p1 + ρv12 + 0= p2 + ρv22 + 0
2 2
Persamaan (2.7)
p1 - p2 = ρg (h2-h1)
b. Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida dinamis) dalam pipa mendatar
Dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan ketinggian di antara bagian-bagian
fluida. Ini berarti, ketinggian h2 = h1dan Persamaan (2.5) menjadi
1 1
p1 + ρv12 = p2 + ρv22
2 2
Persamaan (2.8)
1
p1 - p2 = ρ (v22- v12)
2
Persamaan (2.8) menyatakan bahwa jika v2 ¿v1 , maka p1 ¿ p2 . Ini berarti bahwa di tempat yang
kelajuan alirannya besar, tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang kelajuan alirnya kecil,
tekanannya besar. Pernyataan ini telah Anda kenal sebelumnya sebagai asas Bernoulli.
2.4.1 Penerapan Hukum Bernoulli
a) Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang merupakan salah satu contoh Hukum Bernoulli.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang
mengangkasa .
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.

Gambar (2.5)
Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah
berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir dari pipa yang
penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas
sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju
aliran udara di sebelah bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan
udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas.
Karena sayapnya nempel dengan badan si pesawat, maka si pesawat ikut2an terangkat.
Gaya angkat pesawat :
1 Persamaan (2.9)
F 1 - F 2= ρ (v12 – v22)A
2
b) Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis venturimeter, yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter yang menggunakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip
keduanya hampir sama.

Gambar (2.6)

Gambar 2.6 menunjukkan sebuah venturimeter tanpa manometer yang digunakan untuk
mengukur kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Kita akan menentukan kelajuan aliran v1 yang
dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian cairan
dalam kedua tabung vertikal h. Sehingga muncul persamaan sebagai berikut :

2 gh

c) Penyemprot Parfum
v1 =
√( )
A1 2
A2
−1
Persamaan (2.10)

Gambar (2.7)
Perhatikan diagram penyemprot parfum pada gambar (2.7). Ketika Anda menekan tombol
ke bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet termampatkan melalui lubang sempit di atas tabung
silinder yang memanjang ke bawah sehingga memasuki cairan parfum. Semburan udara yang
bergerak cepat menurunkan tekanan udara pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan
atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara
berkelajuan tinggi meniup cairan parfum sehingga parfum dikeluarkan sebagai semburan kabut
halus.
BAB III
SOAL DAN PENYELESAIAN

1) Suatu fluida mengalir melalui sebuah pipa berjejari 6 cm dengan kecepatan 4 m/s. Berapakah debit
fluida tersebut dinyatakan dalam m3/s dan m3/jam ?
Jawab :
Diketahui :
r = 6 cm = 6 x 102 m
v = 4 m/s
Ditanyakan :
 Q = . . . m3/s
 Q = . . . m3/jam
Penyelesaian :
Q = Av Fluida dalam m3/jam
A = π r 2 = π (6 x 102)2 = 0,0113 m2 0,045 m3
0,045 m3
Fluida dalam m3/s Q = 1s
= 1x
1 = 162 m3/jam
3600
Q = Av = (4) (0,0113) = 0,045 m3/s
Jadi, debit fluida yang mengalir adalah 0,045 m3/s atau 162 m3/jam.
2) Air mengalir melalui sebuah pipa yang berjejari 3 cm, dan keluar melalui sebuah keran yang
berjejari 0,5 cm. Jika kecepatan air yang keluar dari keran 3 cm/s, berapakah aliaran air dalam
pipa ?
Jawab :
Diketahui :
r 1= 3 cm
r 2= 0,5 cm
v 2= 3 cm
Ditanyakan :
v 2= . .
Penyelesaian :
v1 A1 = v 2 A2

π r 22 r 22
v1 = v 2 v
= 2 2 =¿ (3cm/s) x ¿ ¿ = 0,083 cm/s
π r 12 r1
Jadi, kecepatan aliran dalam pipa adalah 0,083 cm/s.
3) Perhatikan gambar !

Jika diameter penampang besar dua kali diameter penampang kecil, kecepatan aliran fluida pada
pipa kecil adalah....
Jawab :
Diketahui :
v 2 = 4m/s
D1 = 2 m r1 = 1 m
D2 = 1m r 2 = 0,5 m
Ditanyakan :
v 2 = . . . m/s
Penyelesaian :
v1 A1 = v 2 A2

π r 12 r 12
v 2 = v1 = v1 2 =¿ (4m/s) x ¿ ¿ = 16 m/s
π r 22 r2

4) Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat pada
gambar berikut ? Perbandingan luas penamang pipa besar dan pipa kecil adalah 4 : 1.
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah. Kecepatan
aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a. Kecepatan air pada pipa kecil
b. Selisih tekanan pada kedua pipa
c. Tekanan pada pipa kecil
(ρair = 1000 kg/m3)
Jawab :
Diketahui :
h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1
Ditanyakan :
a) v 2 = . . . m/s
b) p1 – p2 = . . . Pa
c) p2 = . . . Pa
Penyelesaian :
a. Kecepatan
Persamaan kontinuitas
v1 A1 = v 2 A2
(4)(10) = (1)( v 2)
v 2 = 40 m/s
b. Selisi tekanan pada kedua pipa
Dari persamaan Bernoulli :
1 1
p1 + ρv12 + ρgh1 = p2 + ρv22 + ρgh2
2 2
1
p1 - p2 = ρ (v22 - v12) + ρg (h2 - h1)
2
1
p1 - p2 = (1000) (402 - 102) + (1000)(10) (1 - 5)
2
p1 - p2 = ( 500 ) ( 1500 ) – 4000
p1 - p2 = 75000– 4000
p1 - p2 = 71000 Pa
p1 - p2 = 7,1 x 105 Pa
c. Tekanan pada pipa kecil
p1 - p2 = 7 , 1 x 105 Pa
9 , 1 x 105 - p2 = 7 , 1 x 105 Pa
p2 = 2 , 0 x 105 Pa

5) Sebuah pesawat dilengkapi dengan dua buah sayap masing-masing seluas 40 m2. Jika
kelajuan aliran udara di atas sayap adalah 250 m/s dan kelajuan udara di bawah sayap
adalah 200 m/s tentukan gaya angkat pada pesawat tersebut, anggap kerapatan udara
adalah 1,2 kg/m3!
Jawab :
Diketahui :
A = luas total penampang sayap
A = 2 x 40 = 80 m2
Kecepatan udara di atas dan di bawah sayap:
v1 = 250 m/s
v 2 = 200 m/s
Massa jenis udara
ρ = 1,2 kg/m3
Ditanyakan :
F=...N
Penyelesaian :
1
F= ρ (v12 – v22)A
2
1
F= (1,2) (2502 - 2002) 80
2
F = 0,6(22500) 80
F = 1080000 N = 1080 KN
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a) Fluida yang mengalir disebut fluida dinamis. Fluida dinamis adalah fluida (bisa
berupa zat cair, gas) yang bergerak.

b) Debit adalah besaran yang menyatakan volum fluida yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Pada fluida tak termampatkan,
hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan. Sedangkan
Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan.

c) Asas Bernoulli berbunyi : perubahan tekanan dalam fluida mengalir juga


dipengaruhi oleh perubahan kecepatan alirannya.

d) Hukum Bernoulli : Menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per
1
satuan volum ( ρv2), dan energi potensial per satuan volum (ρgh) memiliki nilai
2
yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2011. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B. Jakarta : Erlangga

Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai