Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA UMUM

EKSPERIMEN TERMODINAMIKA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALDA VERONIKA PANJAITAN

NIM : 4183321001

KELAS : FISIKA DIK C

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
PENELITIAN I

1. Jenis penelitian : EKSPERIMENTAL


2. Alat dan Bahan
 Alat
 Kompor
 Termometer
 Panci
 Gelas kaca
 Bahan
 Es batu
 Air
3. Cara kerja
a) Tiga kelas kaca
b) Gelas pertaman di isi dengan air dingin (es batu), kedua di isi dengan air panas
yang mendidih .ukur suhu es batu dan air panas
c) Campurlah es batu dengan air panas tersebut dalam suatu wadah dengan volume
air yang di sesuaikan
d) Ukur suhu campuran air tersebut dan amati apa yang terjadi.
HASIL PENGAMATAN

No benda perlakuan Hasil pengamatan


1 Air dingin Biarkan dalam Perlaha-lahan es
suatu wadah dan batu mencair,
diukur suhunnya setelah diukur
suhunya
mengunakan
termometer celsius
100c
2 air Air dipanaskan Air mendidih suhu
mengunakan 75oc
kompor
3 Air dingin+air Dicampur dalam Suhu akhir
panas suatu wadah dan cmpuran adalah
diukur suhunya 40oc
Praktikum II

1. Jenis penelitian : EKSPERIMENTAL ( kaitan suhu dengan tekanan)


2. Alat dan Bahan
 Alat
 Korek Api
 Bahan
 Jerami (penggantinya dengan kertas)
3. Cara kerja
a) Sediakan jerami (diganti dengan kertas) dengan volume yang berbeda-beda
(sedikit, lumayan banyak, banyak)
b) Bakar kertas tersebut di ruang terbuka
c) Amati yang terjadi.
4. HASIL PENGAMATAN

No Benda Perlakuan Hasil pengamatan


1 Kertas sedikit Dibakar di ruang Angin yang bertiup
terbuka lumayan kencang dan
api yang dihasilkan
kecil
2 Kertas lumayan Dibakar di ruang Kertas dibakar di
banyak terbuka ruang terbuka, angin
yang timbul kencang
dan nyala apinya
besar
3 Kertas banyak Dibakar di ruang Api yang dihasilkan
terbuka makin besar tetapi
anginnya tidak terlalu
kencang.
 Praktikum III
1. Jenis penelitian : EKSPERIMENTAL ( kesetimbangan thermal)
2. Alat dan Bahan
 Alat
 Termometer
 Panci
 Kompor
 Bahan
 Es batu
3. Cara kerja
a) Siapkan panci, kemudian masukkan es batu secukupnya
b) Ukurlah suhu es batu tersebut menggunakan termometer celcius
c) Panaskan es batu yang ada di panci tersebut dengan nyala api yang tidak
terlalu besar
d) Ukur suhu setelah dipanaskan

HASIL PENGAMATAN

No Benda Perlakuan Hasil pengamatan


1 Es batu Dimasukkan dalam Suhu es batu setelah
panci dan ukur diukur menggunakan
suhunya termometer celcius
adalah 30 celcius
2 Es batu Es batu dipanaskan Suhu es batu setelah
hingga mencair dan mencair karena
ukur suhunya dipanaskan adalah 50
celcius
1. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam eksperimen hukum nol termodinamika tentang
kesetimbangan termal, eksperimen ini merupakan eksperimen yang dilakukan untuk
membandingkan teoritis dan praktek khususnya pada hukum nol termodinamika. Sebelum
kami melakukan eksperimen terlebih dahulu kami mengetahui teori tentang hukum nol
termodinamika apakah sama teori dan praktek. Secara teoritis Hukum 0
Termodinamika mengatakan bahwa Apabila dua buah benda yang berada yang berada di
dalam kesetimbangan thermal digabungkan dengan sebuah benda lain, maka ketiga-
tiganya berada dalam kesetimbangan thermal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN PERTAMA ( I )

Ada tiga praktikum yang kita lakukan untuk melengkapi laporan ilmiah ini, praktikum
pertama yaitu mencari perbandingan suhu antara panas dingin dan hangat. Dimana terlihat
perbandingan antara ke tiga objek tersebut. Setelah dipanaskan suhu air mencapai 750 C
suhu air dingin (es batu yang dicairkan) 100 C, kemudian campuran antara air panas air
dingin sehingga menghasilkan air hangat, suhu campuran tersebut mencapai 400C.

Dalam percobaan pertama ini sedikit berbeda dengan teori yang sebelumnya, hal
ini terjadi karena beberapa faktor yaitu
 Kurangnya beberapa alat, seperti gelas ukur sehingga volumenya tidak
diketahui.
 Karena praktikumnya dilakukan di wilayah terbuka jadi suhu lingkungan
sangat berpengaruh.
 Kekeliruan saat membaca termometer.

PERCOBAAN KE-DUA( II )

Pada percobaan kedua ini

Membuktikan keterkaitan suhu dengan tekanan

 Pertama kita bakar kertas yang volumenya sedikit, nyala api yang dihasilkan
kecil, dan tekanan anginnya lumayan kencang/besar
 Kedua, dengan volume kertas yang lumayan, nyala api yang dihasilkan besar
dan tekanan anginnya yang timbul lebih besar dari yang pertama
 Ketiga, dengan volume kertas yang banyak maka akan menghasilkan api yang
jauh lebih besar dari yg sebelumnya, akan tetapi tiupan anginya tidak terlalu
kencang.

PERCOBAAN KETIGA ( III )

Pada percibaan ketiga, yaitu tentang kesetimbangan ternal. Pertama-tama kami


mengukur suhu esbatu dengan menggunakan termometer dan suhunya menunjukan 3oC.
Setelah itu Esbatu dipanaskan diatas kompor dengan api yang kecil. Perlahan lahan Esbatu
meleleh dan setelah diukur suhunya dengan menggunakan termometer suhunya menjadi 5oC.
Tidak setimbang percobaan yang kami lakukan sedikit menyimpang dari teori karena
disebabkan oleh beberapa faktor :
 Kami melakukan percobaan di ruangan terbuka,kemungkinan di pengaruhi
oleh suhu lingkungan
 Disebabkan oleh karena api yang tidak merata.
a. Keseimbangan Termal dan Hukum Ke-O Termodinamika.
Dirimu pernah minum es teh-kah ? atau mungkin es sirup, es susu biasanya kalau
kita mau minum es teh dkk, kita mencampur air panas atau air hangat yang ada di dalam
gelas dengan es batu. Jika diperhatikan secara saksama, es batu perlahan-lahan mulai
mencair. Pada saat es batu mencair, air panas yang ada di dalam gelas menjadi dingin.
Setelah beberapa menit, campuran es batu dan teh hangat pun berubah menjadi es teh
yang begitu sejuk dan mengundang selera… apalagi pas lagi gerah atau kepanasan.
Mencampur es batu dengan air panas dalam gelas hanya merupakan salah satu
contoh saja. Masih banyak contoh lain yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Kalau kita ingin mandi dengan air hangat, biasanya kita mencampur air mendidih
dengan air yang lebih dingin. Ketika kita ingin mendinginkan benda padat, seperti besi
panas, kita bisa mencelupkan besi ke dalam air. Apa yang kita lakukan ini kelihatannya
sederhana dan sepele. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan salah satu konsep
yang penting dalam ilmu fisika.

Keseimbangan Termal.

Sebagaimana yang telah mr.ozan jelaskan pada awal tulisan ini, jika kita ingin
memperoleh air hangat, kita bisa mencampur air panas dengan air dingin. Kita bisa
mengatakan air panas memiliki suhu tinggi sedangkan air dingin memiliki suhu yang
lebih rendah. Setelah dicampur, perlahan-lahan air panas menjadi dingin (suhu air panas
menurun), sebaliknya air dingin menjadi hangat (suhu air dingin meningkat). Beberapa
saat kemudian, campuran air panas dan air dingin berubah menjadi air hangat. Adanya
air hangat menunjukkan bahwa suhu campuran air panas dan air dingin telah sama.
Ketika campuran air panas dan air dingin mencapai suhu yang sama, keduanya dikatakan
berada dalam keseimbangan termal.
DASAR TEORI
1. Konsep Temperatur

Temperatur (suhu) sebagai perasaan “panas” atau “dingin” bila kita menyentuh suatu benda.
Temperatur sistem : suatu sifat yang menentukan apakah sistem dalam kesetimbangan
termal dengan sistem lainnya.
Isoterm adalah kedudukan semua titik yang menggambarkan keadaan sistem dalam
kesetimbangan termal dengan suatu keadaan dari sistem lain.

→Satuan temperatur : 0C ; 0F &


Temperatur mutlak : K ; 0R
Skala Temperatur
Alat ukur temp → “Termometer”
Ada 4 macam skala temperatur dikenal yaitu :

2. Kesetimbangan Termal

Keadaan setimbang dalam suatu sistem bergantung pada sistem lain yang ada di dekatnya dan

siafat dinding yang


memisahkannya.
Dinding → adiabatik atau diaterm.

Gambar Keseimbangan Termal


Kedua sistem mencapai kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, dan tidak ada
perubahan lagi jika dinding adiabat yang memisahkan A dan B digantikan oleh dinding
diaterm.
Maka sistem gabungan akan tetap dalam kesetimbangan termal, disebut sebagai Hukum
Termo ke-Nol.

Anda mungkin juga menyukai