2016
IQCC 2016 1
PROFIL GUGUS
NAMA GUGUS HIDUPKU KAN DAMAIKAN Produk dan Bidang Usaha Perusahaan
HATIMU Memproduksi semen jenis Ordinary Portland Cement (OPC) , Porland Cement
UNIT KERJA Seksi Pemeliharaan Silo dan Composite Cement (PCC) dan Portland Pozolan Cement ( PPC )
Timbanagn
Biro Angkutan Semen Curah
Departement Produksi Tonasa 5
Anggota Gugus
Fasilitator Shabir
Ketua Achmad Firmansjah
Sekretaris Pri Dwi Haryanto
Anggota Ilham
Bahtiar Kube
ANGGOTA TEAM
IQCC 2016 2
1. PROFIL PERUSAHAAN
PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715
hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. Perseroan
yang memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini, mempunyai empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa
II, Pabrik Tonasa III, Pabrik Tonasa IV dan Pabrik Tonasa V. Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering
dengan kapasitas masing-masing 590.000 ton semen pertahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton semen per tahun untuk
Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk Unit V. Perseroan berdasarkan anggaran dasar merupakan produsen semen di
Indonesia yang telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan mancanegara sejak tahun 1968
Proses produksi perseroan bermula dari kegiatan penambangan tanah liat dan batu kapur di kawasan tambang tanah liat
dan pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga pengantongan semen zak di unit pengantongan semen. Proses produksi
perseroan secara terus menerus dipantau oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas produksi. Lokasi pabrik
perseroan yang berada di Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk mengisi kebutuhan semen di Kawasan
Timur Indonesia. Dengan didukung oleh jaringan distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh delapan unit pengantongan
semen yang melengkapi sarana distribusi penjualan, telah menjadikan perseroan sebagai pemasok terbesar di kawasan
tersebut. Kedelapan unit pengantongan semen berlokasi di Bitung, Palu, Banjarmasin dan Ambon dengan kapasitas
masing-masing 300.000 ton semen per tahun serta di Makassar, Bali dan Samarinda dengan kapasitas masing-masing
600.000 ton semen per tahun, dan di Pontianak dengan kapasitas 150.000 ton semen per tahun. Sarana pendukung
operasi lainnya yang berkontribusi besar terhadap pencapaian laba perusahaan adalah utilitas Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x25 MW yang berlokasi di Desa Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari lokasi
pabrik.
IQCC 2016 3
Bucket elevator merupakan salah satu alat transport yang digunakan memindahkan semen curah dari mobil ke silo semen.
Pada silo semen Biringkassi bucket elevator (Bucket silo 1) digunakan untuk melayani pengisian semen curah ke Silo I, II,
III & IV.
Bagian-bagian utama dari bucket elevator ini adalah pulley atau sprocket penggerak,bucket, rantai atau belt, dan motor
penggerak. Cara kerja bucket elevator ini yaitu material curah (bulk material) masuk ke corong pengisi (feed hopper) pada
bagian bawah elevator (boot). Kemudian material curah ditangkap oleh bucket. Setelah sampai pada roda gigi atas,
material dikeluarkan ke arah corong keluar (discharge sprout).
Proses pengisian semen ke silo dilakukan melalui pipa loading yang dihubungkan ke mobil kapsul /trailer. Semen pada
mobil akan didorong keluar oleh tekanan udara blower yang dipasang pada mobil dan selanjutnya dimasukkan ke bin. Dari
bin semen kemudian dimasukkan ke hopper dan selanjutnya diangkut oleh bucket menuju ke silo.
Bucket Silo 1 memiliki kapasitas 480 t/h atau mampu melayani 4 mobil kapsul sekaligus. Namun pada kenyataannya
bucket ini hanya mampu dibebani oleh 1 mobil. Disamping itu frekuensi gangguan yang tinggi menurunkan utilisasi dari
bucket sehingga mengganggu kelancaran transportasi semen dari mobil ke silo.
IQCC 2016 4
3. JADWAL RENCANA DAN REALISASI PERBAIKAN BUCKET 1 SILO BIIRINGKASSI TAHUN 2014 -2015
2 MENCARI PENYEBAB 2 2
P
MENENTUKAN
3 2 2
PENYEBAB DOMINAN
MEMBUAT RENCANA
4 2 2
PERBAIKAN
MELAKSANAKAN
D 5 9 9
PERBAIKAN
MENELITI HASIL
C 6 2 2
PERBAIKAN
MEMBUAT
7 2 2
STANDARDISASI
A
MENENTUKAN
8 1 1
RENCANA SELANJUTNYA
TOTAL 21 21
RENCANA
REALISASI
IQCC 2016 5
LANGKAH 1
MENENTUKAN TEMA DAN SASARAN
(Priode Minggu I Agustus 2014)
IQCC 2016 6
Data Durasi Gangguan Silo Semen Biringkassi
IQCC 2016 7
Data Risk Priority Number (RPN) berdasarkan FMEA
Dari ke-4 pareto chart di atas (frekuensi, durasi, kerugian dan RPN) Bucket 1 Silo Biringkassi mempunyai nilai yang
terbesar sehingga gugus sepakat mengangkat thema :
IQCC 2016 8
1.3 ALASAN PENENTUAN TEMA
a. Mendukung tercapainya target angkutan semen curah sebesar 14.000 tpd
b. Menunjang kelancaran distribusi semen ke seluruh wilayah pemasaran PT. Semen Tonasa
c. Mendukung tercapainya kapasitas pabrik
d. Menunjang tercapainya target pemasaran
35.7 %
IQCC 2016 9
tpd Produksi Bucket 1 Silo BK Maret 2014
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
IQCC 2016 10
Penentuan target menggunakan metode “SMART”
• Specific =problem jelas (opeasi bucket di bawah kapasitas)
• Measureable = RKAP 14.000 tpd
• Achievable = optimis dapat tercapai (ada dukungan dari atasan)
• Realistic = ada kemampuan dan kemauan dari anggota
• Time base = target dapat tercapai di bulan November
QUALITY Frekuensi gangguan Bucket Silo 1 tinggi (41 kali Menurunkan frekuensi gangguan
selama 4 bulan) menjadi 0
QUANTITY Kemampuan unloading bucket rendah (120 t/h atau Mengembalikan kapasitas ke
hanya dapat dibebani satu mobil kapsul) standard desain (480 t/h atau
mampu dibebani 4 mobil kapsul)
COST Menimbulkan potensi kehilangan kesempatan Menghilangkan potensi kehilangan
penjualan semen sebesar Rp. 120.303.237.600,- kesempatan penjualan semen
dalam 3 bulan sebesar Rp. 120.303.237.600,-
dalam 3 bulan
DELIVERY Kemampuan unloding semen hanya 120 t/h dari Meningkatkan kecepatan unloading
kapasitas desain (480 t/h) semen dari 120 t/h menjadi 480 t/h
SAFETY Resiko kerusakan peralatan akibat Menghilangkan resiko kerusakan
frekuensi start / stop yang tinggi peralatan akibat frekuensi start /stop
yang tinggi
MORALE Karyawan merasa kurang nyaman bekerja karena Karyawan merasa lebih nyaman
peralatan yang kurang handal bekerja karena peralatan lebih
handal
ENVIRON Terjadi pencemaran lingkungan akibat penumpukan Mencegah terjadinya penumpukan
MENT semen di kaki bucket akibat belt bucket yang miring semen di kaki bucket
IQCC 2016 11
1.6 RADAR CHART KINERJA QCC SEBELUM PERBAIKAN MUTU
1.6.1 Kinerja QCC
IQCC 2016 12
LANGKAH 2
MENCARI FAKTOR PENYEBAB
(Priode Minggu II - III Agustus 2014)
2.1 ANALISA KONDISI
Terlalu banyak
Panel dlm ruangan
13
2.3 ANALISIS SEBAB AKIBAT
NO FAKTOR URAIAN
PENYEBAB
1 MAN Personil belum training sehingga pemeliharaan tidak optimal
2 MACHINE Tidak ada pengatur feeding ke bucket sehingga kapasitas tidak tercapai
Tekanan dari compressor mobil kapsul saat loading menyababkan kapasitas tidak
3 MACHINE
tercapai
4 MATERIAL Terminal kabel kurang baik sehingga kabel mudah lepas
5 MATERIAL Panel tidak kedap debu sehingga kontak relai kotor
6 METHODE Hanya menggunakan satu indikator sehingga penyebab gangguan tidak jelas
7 METHODE Terlalu banyak menggunakan kabel dan relay sehingga sistem kontrol kadang fail
8 ENVIRONMENT Terlalu banyak panel dalam ruangan sehingga ruang operator kurang nyaman
LANGKAH 3
MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
(Priode Minggu IV Agustus – Minggu I Sep 2014)
3.1 STUDI KASUS (UJI KORELASI)
Faktor N Akar Penyebab Akibat Fakta Data
Kesimpulan
o
MAN Belum training Kurang paham Gangguan akibat Tidak
1 fungsi alat karyawan kurang 0 berpengaruh
paham funsi alat
MACHINE Tidak ada pengatur Semen menumpuk Ganguan akibat
2 feeding ke bucket di kaki bucket material menumpuk 11 Berpengaruh
di kaki bucket
MACHINE Tekanan dari Belt bucket Gangguan akibat belt
3 kompressor mobil berayun bucket berayun 8 Berpengaruh
curah saat loading
MATERIAL Terminal kabel Terminal kabel Gangguan akibat Tidak
4 kurang baik longgar terminal kabel longgar 0 berpengaruh
MATERIAL Panel tidak kedap Kontak relay kotor Gangguan akibat Tidak
5 debu kontak relay kotor 0 berpengaruh
IQCC 2016 14
Berdasarka tabel di atas, diperoleh penyebab
dominan sbb :
1. Alarm hanya diwakili satu indikator untuk
beberapa gangguan
2. Tidak ada pengatur feeding ke bucket
3. Tekanan dari kompressor kapsul saat
loading
4. Sistem kontrol terlalu banyak menggunakan
kabel dan relay
LANGKAH 4
RENCANA PERBAIKAN
(Priode Minggu II dan III Sept 2014)
4.1 TABEL ALTERNATIF SOLUSI PERBAIKAN
PERTIMBANGAN KEPUTUSAN
NO MASALAH ALTERNATIVE
/RESIKO
1. Melengkapi indikator alarm Butuh lampu indicator Tidak
Alarm hanya diwakili satu dengan lampu indikator dan instalasi rumit
1 indikator untuk beberapa 1. Melengkapi indicator alarm Lebih mudah, dan Ya
gangguan dengan membuat indicator alarm tidak memerlukan part
di komputer operator tambahan
Tidak ada pengatur 1. Menambahkan rotary sluice dan Bisa dilakukan oleh Ya
2 feeding ke bucket screw conveyor sebagai pengatur gugus
feeding
1. Mengurangi tekanan kompressor Dapat menyebabkab Tidak
Tekanan dari dari mobil kapsul kebuntuan pada pipa
kompressor mobil kapsul loading
3 2. Mengganti belt bucket dengan Biaya mahal Tidak
mengganggu saat
loading ke bucket chain bucket
3. Membuat saluran venting pada bin Biaya lebih murah ya
1. Upgrading system kontrol dari - Bisa dilakukan Ya
Terlalu banyak sistem relay ke PLC oleh gugus
mengunakan kabel dan - Menggunakan
4 relay sehingga part PLC ex
mempersulit trouble Tonasa 4 yang
shooting sudah tidak
terpakai
IQCC 2016 15
4.2 TABEL RENCANA PERBAIKAN
WHEN
WHAT HOW WHY HOW
NO FAKTOR MUCH
(RENCANA WHERE
(MASALAH) (TARGET)
PERBAIKAN) WHO
Hanya diwakili Melengkapi indikator alarm 1. Indikator alarm Minggu IV
satu indikator di komputer operator lebih lengkap Sept 2014
untuk beberapa 1. Membuat alarm 2. Menghilangkan
MCC silo
gangguan askew gangguan
1 METHODE Biringkassi 100%
2. Membuat alarm level akibat indikator
max alarm tidak
3. Membuat alarm not jelas Pri
ready
Bahtiar K
IQCC 2016 16
WHEN HOW
WHAT HOW WHY
MUCH
NO FAKTOR
(RENCANA WHERE
(MASALAH) (TARGET)
PERBAIKAN) WHO
35.7%
Komentar Management
IQCC 2016 17
LANGKAH 5
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
(Priode Minggu IV Sept – Minggu IV Nov 2014)
Minggu IV Sept –
Tidak ada pengatur feeding ke Memasang alat pengatur Bahtiar K
Minggu IV Okt
bucket feeding ke bucket
2014
LANGKAH PERBAIKAN
1. Memasang rotary sluice dan screw conv
2
Pasang rotary slice dan screw conveyor
Buat rangkaian MCC
Konek MCC ke PLC
Buat Mimic / indikator di computer
Konek kabel motor
IQCC 2016 18
LANGKAH 5
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
(Priode Minggu IV Sept – Minggu IV Nov 2014)
HASIL PERBAIKAN
BIN
ROTARY SLUICE
SCREW CONV
IQCC 2016 19
NO MASALAH PERBAIKAN WAKTU PIC
Tekanan dari kompressor mobil Memasang lubang venting di Minggu IV Sept Pri
curah saat loading bin 2014
3 LANGKAH PERBAIKAN
1. Membuat lubang venting
di bin
Terlalu banyak menggunakan kabel Upgrading sistem kontrol dari Minggu IV Sept – Ahmad
dan relay relay ke PLC Minggu IV Okt
2014
IQCC 2016 20
5.2 MONITORING HASIL PERBAIKAN
Dari hasil monitoring mulai dari 1 - 30 November 2014 improvement yang dilakukan tidak mengalami gangguan
adan sudah beroperasi di atas 1600 tpd sehingga improvement dinyatakan berhasil
IQCC 2016 21
LANGKAH 6
MENELITI HASIL PERBAIKAN
(Priode Minggu I - II Desember 2014)
1
HANYA SATU ALARM
Tidak ada pengatur feeding ke bucket Memasang alat pengatur feeding berupa rotary dan
sehingga semen menumpuk dikaki bucket screw conveyor sehingga jumlah feeding semen yang
pada saat unloading masuk ke bucket lebih teratur
IQCC 2016 22
LANGKAH 6
MENELITI HASIL PERBAIKAN
(Priode Minggu I - II Desember 2014)
Tidak ada pengatur feeding ke bucket Memasang alat pengatur feeding berupa rotary dan
sehingga semen menumpuk dikaki bucket screw conveyor sehingga jumlah feeding semen yang
pada saat unloading masuk ke bucket lebih teratur
IQCC 2016 23
NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN
Tekanan dari kompressor mobil curah saat Membuat venting di top bin sehingga dapat melepaskan
unloading membuat belt bucket miring kelebihan tekanan compressor pada saat unloading
sehingga terjadi alarm skew dan trip
Sistem kontrol terlalu banyak menggunakan Upgrading sistem kontrol dari relay ke PLC sehingga
kabel dan relay sehingga kurang handal penggunaan relay dan kabel dapat dikurangi dan Kontrol
karena memiliki potensi fail yang tinggi menjadi lebih handal
IQCC 2016 24
6.2 EVALUASI HASIL TERHADAP PENYEBAB DOMINAN
NO JENIS GANGGUAN FREK (x) % % KUM NO JENIS GANGGUAN FREK (x) % % KUM
1 BUCKET SILO 1 41 80.39 80.39 1 BLOWER STAT 1 5 50 50
2 BLOWER STAT 1 5 9.80 90.20 2 BLOWER STAT 5 3 30 80
3 BLOWER STAT 5 3 5.88 96.08 3 BUCKET SILO 10 2 20 100
4 BUCKET SILO 10 2 3.92 100.00 4 BUCKET SILO 1 0 0 100
51 100.00 10 100
IQCC 2016 25
Pareto Chart
Data sheet
IQCC 2016 26
6.3.3 Potensi Kerugian Penjualan
Data sheet
Sebelum perbaikan
Setelah perbaikan
Pareto Chart
IQCC 2016 27
6.3.4 Risk Priority Number
Data sheet
Sebelum perbaikan
Setelah perbaikan
Pareto chart
IQCC 2016 28
6.4 PERBANDINGAN INITIAL GOAL DAN INTERMEDIATE TARGET
SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN
35.7%
IQCC 2016 29
6.5 EVALUASI SASARAN PERBAIKAN DITINJAU DARI QCDSME
FAKTOR SASARAN PERBAIKAN HASIL PERBAIKAN
QUALITY Menurunkan frekuensi gangguan Bucket Silo Frekuensi gangguan Bucket Silo 1 = 0
1 menjadi 0 1. Gangguan indikasi alarm tidak jelas turun dari
20 menjadi 0
2. Gangguan material menumpuk di kaki bucket
turun dari 11 menjadi 0
3. Gangguan belt bucket miring turun dari 8
menjadi 0
4. Gangguan sistem kontrol kurang handal turun
dari 2 menjadi 0
QUANTITY Mengembalikan kapasitas unloading ke Kapasitas unloading kembali ke standard desain
standard desain (480 t/h atau mampu dibebani (480 t/h atau mampu dibebani 4 mobil kapsul
4 mobil kapsul
COST Menghilankan potensi kesempatan penjualan Potensi kehilangan kesempatan penjualan semen
semen akibat distribusi yang kurang lancar sebesar Rp. 120.303.237.600 selama 2 bulan
sebesar akibat distribusi yang kurang lancar sudah teratasi
Rp. 120.303.237.600,- selama 2 bulan
DELIVERY Meningkatkan kecepatan unloading semen Kecepatan unloadin meningkat dari 120 t/h menjadi
Bucket Silo 1 dari 120 t/h menjadi 480 t/h 480 t/h
SAFETY Menghilangkan resiko kerusakan peralatan Resiko kerusakan peralatan akibat frekuensi start /
akibat frekuensi start / stop yang tinggi stop sudah hilang
MORALE Meningkatkan kenyamanan karyawan bekerja Karyawan merasa lebih nyaman bekerja karena
karena peralatan lebih handal peralatan lebih handal
ENVIRON Mencegah pencemaran lingkungan akibat Penumpukan semen di kaki bucket sudah tidak
MENT penumpukan semen di kaki bucket terjadi
IQCC 2016 30
6.6 Radar chart kinerja QCC sesudah perbaikan
IQCC 2016 31
LANGKAH 7
MEMBUAT STANDARDISASI
(Priode Minggu III- IV Des 2014)
1. Menetapkan standard sinyal input / output dari setiap MCC (lampiran standard wiring MCC)
2. Menetapkan warna standard untuk kondisi peralatan (ready, run, stop, interlock, alarm dll)
(Lampiran MSW (Machine Status Word)
3. Standard connection I/O PLC (Lampiran wiring I/O PLC)
2 Trouble shooting system control Prosedur Trouble shooting system Work Instruction
Bucket 1 Silo Biringkassi control Bucket 1 Silo Biringkassi
Komentar Management
IQCC 2016 32
LANGKAH 8
MENENTUKAN RENCANA SELANJUTNYA
(Priode Minggu I Jan 2015)
Rencana :
Realisasi :
IQCC 2016 33
DAFTAR ISTILAH
NO ISTILAH ARTI
1 SILO Struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah
(bulk materials)
IQCC 2016 34
LAMPIRAN
1. WORK INSTRUCTION PENGOPERASIAN BUCKET SILO 1
IQCC 2016 35
LAMPIRAN
2. STANDARD WIRING MCC
2.1 MCC BUCKET ELEVATOR
IQCC 2016 36
LAMPIRAN
IQCC 2016 37
LAMPIRAN
IQCC 2016 38
LAMPIRAN
IQCC 2016 39
LAMPIRAN
2.5 ASKEW
IQCC 2016 40
LAMPIRAN
3. MACHINE STATUS WORD
IQCC 2016 41
LAMPIRAN
4. DAFTAR I/O SIGNAL
PLC TERMINAL I/O TYPE CARD REF PLC REF PLC ADD SIGNAL CODE DESCRIPTION
P16 S2BX4 : 175 + 24V DC
P16 S2BX4 : 176 0 V DC
P16 S2BX4 : 177 DI 04/1/'36 I : 041/15 N43:19 A24GA01M1_M GATE, Motor Ready
P16 S2BX4 : 178 DI 04/3/'36 I : 043/15 N43:19 A24GA01M1_R1 GATE, Return Signal 1
P16 S2BX4 : 179 DI 04/5/'36 I : 045/15 N43:19 A24GA01M1_L1 GATE, Local Start 1
P16 S2BX4 : 180 DO 04/7/'37 O : 047/15 N43:19 A24GA01M1_C1 GATE, Command 1
P16 S2BX4 : 181 + 24V DC
P16 S2BX4 : 182 0 V DC
P16 S2BX4 : 183 DI 04/1/'37 I : 041/16 N43:19 A24GA01M1_M GATE, Motor Ready
P16 S2BX4 : 184 DI 04/3/'37 I : 043/16 N43:19 A24GA01M1_R2 GATE, Return Signal 2
P16 S2BX4 : 185 DI 04/5/'37 I : 045/16 N43:19 A24GA01M1_L2 GATE, Local Start 2
P16 S2BX4 : 186 DO 04/7/'38 O : 047/16 N43:19 A24GA01M1_C2 GATE, Command 2
P16 S2BX4 : 187 + 24V DC
P16 S2BX4 : 188 0 V DC
P16 S2BX4 : 189 DI 04/1/'38 I : 041/17 N33:52 A24AS03M1_M AIR SLIDE, Motor Ready
P16 S2BX4 : 190 DI 04/3/'38 I : 043/17 N33:52 A24AS03M1_R AIR SLIDE, Return Signal
P16 S2BX4 : 191 DI 04/5/'38 I : 045/17 N33:52 A24AS03M1_L AIR SLIDE, Local Start
P16 S2BX4 : 192 DO 04/7/'39 O : 047/17 N33:52 A24AS03M1_C AIR SLIDE, Command
IQCC 2016 42
LAMPIRAN
P16 S2BX4 : 275 DI 05/0/'08 I : 050/07 A24AS05M1_M AIR SLIDE SILO 4, Motor Ready
P16 S2BX4 : 276 DI 05/2/'08 I : 052/07 A24AS05M1_R AIR SLIDE SILO 4, Return Signal
P16 S2BX4 : 277 DI 05/4/'08 I : 054/07 A24AS05M1_L AIR SLIDE SILO 4, Local Start
P16 S2BX4 : 278 DO 05/6/'09 O : 056/07 A24AS05M1_C AIR SLIDE SILO 4, Command
P16 S2BX4 : 279 + 24V DC
P16 S2BX4 : 280 0 V DC
P16 S2BX4 : 281 DI 05/0/'11 I : 050/10 A24AS04M1_M AIR SLIDE SILO 4, Motor Ready
P16 S2BX4 : 282 DI 05/2/'11 I : 052/10 A24AS04M1_R AIR SLIDE SILO 4, Return Signal
P16 S2BX4 : 283 DI 05/4/'11 I : 054/10 A24AS04M1_L AIR SLIDE SILO 4, Local Start
P16 S2BX4 : 284 DO 05/6/'12 O : 056/10 A24AS04M1_C AIR SLIDE SILO 4, Command
P16 S2BX4 : 285 + 24V DC
P16 S2BX4 : 286 0 V DC
P16 S2BX4 : 287 DI 05/0/'12 I : 050/11 A24BE01M1_M BUCKET, Motor Ready
P16 S2BX4 : 288 DI 05/2/'12 I : 052/11 A24BE01M1_R BUCKET, Return Signal
P16 S2BX4 : 289 DI 05/4/'12 I : 054/11 A24BE01M1_L BUCKET, Local Start
P16 S2BX4 : 290 DO 05/6/'13 O : 056/11 A24BE01M1_C BUCKET, Command
P16 S2BX4 : 291 + 24V DC
P16 S2BX4 : 292 0 V DC
P16 S2BX4 : 293 DI 05/0/'13 I : 050/12 A24SC01M1_M SCREW, Motor Ready
P16 S2BX4 : 294 DI 05/2/'13 I : 052/12 A24SC01M1_R SCREW, Return Signal
P16 S2BX4 : 295 DI 05/4/'13 I : 054/12 A24SC01M1_L SCREW, Local Start
P16 S2BX4 : 296 DO 05/6/'14 O : 056/12 A24SC01M1_C SCREW, Command
P16 S2BX4 : 303 + 24V DC
P16 S2BX4 : 304 0 V DC
P16 S2BX4 : 305 DI 05/0/'15 I : 050/14 A24FG01M1_M ROTARY GATE, Motor Ready
P16 S2BX4 : 306 DI 05/2/'15 I : 052/14 A24FG01M1_R ROTARY GATE, Return Signal
P16 S2BX4 : 307 DI 05/4/'15 I : 054/14 A24FG01M1_L ROTARY GATE, Local Start
P16 S2BX4 : 308 DO 05/6/'16 O : 056/14 A24FG01M1_C ROTARY GATE, Command
P16 S2BX4 : 315 + 24V DC
P16 S2BX4 : 316 0 V DC
P16 S2BX4 : 317 DI 05/0/'17 I : 050/16 A24FA01M1_M FAN, Motor Ready
P16 S2BX4 : 318 DI 05/2/'17 I : 052/16 A24FA01M1_R FAN, Return Signal
P16 S2BX4 : 319 DI 05/4/'17 I : 054/16 A24FA01M1_L FAN, Local Start
P16 S2BX4 : 320 DO 05/6/'18 O : 056/16 A24FA01M1_C FAN, Command
P16 S2BX4 : 321 + 24V DC
P16 S2BX4 : 322 0 V DC
P16 S2BX4 : 323 DI 05/0/'18 I : 050/17 A24AU01M1_M AUXILIARY BUCKET, Motor Reaady
P16 S2BX4 : 324 DI 05/2/'18 I : 052/17 A24AU01M1_R AUXILIARY BUCKET, Return Signal
P16 S2BX4 : 325 DI 05/4/'18 I : 054/17 A24AU01M1_L AUXILIARY BUCKET, Local Start
P16 S2BX4 : 326 DO 05/6/'19 O : 056/17 A24AU01M1_C AUXILIARY BUCKET, Command
IQCC 2016 43
LAMPIRAN
5. LAMPIRAN MIMIC SYSTEM KONTROL BUCKET
BUCKET 1
GROUP BUCKET 1
IQCC 2016 44
LAMPIRAN
6. REALISASI HARIAN ANGKUTAN SEMEN CURAH OKTOBER 2014
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TOTAL
4,416.65 3,399.06 4,553.04 3,497.86 3,275.44 3,609.70 3,023.92 3,226.93 4,014.41 3,307.76 4,140.32 3,619.66 95,452.33
-
4,416.65 3,399.06 4,553.04 3,497.86 3,275.44 3,609.70 3,023.92 3,226.93 4,014.41 3,307.76 4,140.32 3,619.66 95,452.33
6,035.80 - 7,034.70 - 1,200.00 2,418.21 1,000.00 700.00 2,300.00 2,519.60 489.04 41,694.41
2,158.29 10,714.76 4,267.84 6,648.39 7,184.53 2,612.57 13,841.70 7,815.03 7,730.97 10,093.36 7,000.00 5,588.65 194,314.68
-
8,194.09 10,714.76 11,302.54 6,648.39 8,384.53 5,030.78 13,841.70 8,815.03 8,430.97 12,393.36 9,519.60 6,077.69 236,009.09
12,610.74 14,113.82 15,855.58 10,146.25 11,659.97 8,640.48 16,865.62 12,041.96 12,445.38 15,701.12 13,659.92 9,697.35 331,461.42
IQCC 2016 45