Anda di halaman 1dari 8

1

KONSEP-KONSEP PEMBELAJARAN UMUM, SERTA KONSEP-KONSEP


PEMBELAJARAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA

1. Ringkasan Materi

Pengertian Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya (2008) pembelajaran sebagai proses pengaturan


lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku peserta didik ke arah
yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki
peserta didik.

Tujuan Pembelajaran

 Menururt Henry Ellington (1984)


Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang diharapkan
dapat dicapai sebagain hasil belajar.
 Menurut Oemar Hamalik (2005)
Menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh peserta
didik setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

Teori pembelajaran

1. Behaviorisme
a. Watson, meyakini bahwa sikolog sebaiknya mengkaji prilaku yang
dpat diamati daripada berspekulasi tentang pikiran dan perasaan
dalam (inner) seseorang.
b. Skinner, menurut skinner hubungan antara stimulus dan respon
yang terjadi melalui interaksi dengan lingkunganna, yang
kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku.
c. Ivan palvov,
d. Edward thorndike, teori ini menyangkut tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori behaviorisme
dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif.
e. Edwin R Guthrie, teori ini merupakan teori yang memiliki konsep
kunci bahwa setiap prilaku manusia bisa dimanipulasi dan di
kreasika.
f. Clark L. Hull, teori ini mengusulkan bahwa sejumlah variable
pengganggu (intervening) harus dipertimbangkan dalam upaya
utuk mempridiksi kemungkinan dan kekuatan kejadian respon.
2. Kognitivisme
a. Edward tolman, teori ini mengembangkan pandangan belajar
mentalistiknya dengan menggunakan versi adaptif penelitian
behaviorisme.
b. Gestalt jerman, teori menekankan pentingnya proses organisasional
dalam presepsi, belajar, dan penyelesaian masalah dan percaya bahwa
individual dipengaruhi untuk mengorganisasi informasi dengan cara
tertentu.
c. Jean piaget, teori mengfokuskan pada peristiwa mental-proses
penalaran logis dan struktur pengatahuan.
Konsep-konsep penting dalam teori kognitivisme adalah :
1. Skema, merujuk pada potensi yang ada dalam diri manusia
untuk melakukan sesuatu deengan cara tertentu.
2. Asimilasi, merupakan suatu proses penyesuaian antara objek
yang baru diperoleh dengan skema yang ada.
3. Akomodasi, merupakan suatu proses diamana struktur kognitif
mengalami perubahan.
4. Adaptasi, merupakan suatu keadaan dimana wujud
keseimbangan diantara akomodasi dan asimilasi untuk
disesuaikan dengan lingkungan.

Teori Belajar Sosial

Belajar sosial fokus pada pembelajaran itu terjadi didalam konteks sosial.
Teori ini mempertimbangkan bagaimana orang belajar antara satu dengan
yang lain. Tokoh dari teori ini yaitu Albert Bandura. ia menyelasaikan
berbagai penelitian tentang bagaimana orang belajar dengan observasi. Dia

2
menemukan bahwa sikap bermusuhan orang tua memiliki pengaruh lebih
besar terhadap perilaku kekerasan anak daripada hukuman perilaku.

Teori Sosiokultural (Lev Vygotsky)

Teori ini bagaimana anak menyertakan kebudayaan kedalam penalaran,


interaktif sosial dan pemahaman diri mereka. Hal ini juga menjelaskan
mengapa anak yang tumbuh di masyarakat berbeda dampaknya memiliki
perbedaan keterampilan yang signifikan.

Pendekatan Bahasa Pertama

1. Pendekatan Behavioristik
Menurut Brown (2007 : 28) bahasa merupakan bagian fundamental dari
keseluruhan perilaku manusia, dan para psikolog behavioristic
menelitinya dalam kerangka itu dan berusaha merumuskan teori-teori
konsisten tentang pemerolehan bahasa pertama.
2. Pendekatan Nativis
Teori ini mendapat dukungan dari tokoh linguistik terkenal, yaitu Noam
Chomsky dengan alirannya transformasional. Dalam pandangan
Chomsky, dalam otak manusia terdapat sebuah perangkat pemerolehan
bahasa atau LAD (Language Acquisition Device).
3. Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini lebih mengutamakan bahwa bahasa haruslah dikaitkan
dengan konteks sosial yang bersifat pragmatis yang penuh dengan bentuk-
bentuk.

Pendekatan Bahasa Kedua

1. Pendekatan Relasional
Anak-anak sangat berempati dan cenderung ingin dekat dengan lawan
bicara saat melakukan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Inilah
yang membuat mereka memahami secara cepat sistem bahasa.
2. Pendekatan Analitis

3
Anak memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memahami prinsip-
prinsip sistem bahasa.
3. Pendekatan Struktur
Anak lebih mudah memahami bahasa atau materi yang disajikan secara
terstruktur. Pendekatan yang tidak terstruktur biasanya sulit diterima oleh
anak.
4. Pendekatan Energik
Anak jenis ini tidak menyukai pendekatan yang kaku, mereka lebih
menyukai pendekatan yang fleksibel dan dinamis.

Tahapan Perkembangan Bahasa (Ross dan Roe : 1988)

1. Tahapan pralinguistik (0-12 bulan)


2. Tahapan satu-kata (12-18 bulan)
3. Tahapan dua-kata (18-24 bulan)
4. Tahapan banyak kata (3-5 tahun)
5. Pada umur 5-6 tahun

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa pada Anak

1. Umur anak
2. Kondisi lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi
pengaruh yang cukup besar dalam berbahasa
3. Kecerdasan anak
4. Status sosial ekonomi keluarga
5. Kondisi fisik.

2. Ulasan Materi
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Tujuan Pembelajaran

4
Tujuan pembelajaran (instrukctional objective) merupakan perilaku hasil
belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Teori Pembelajaran
1. Behaviorisme
Merupakan teori perkembangan prilaku, yang dapat diukur,
diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan.aliran
behaviorisme yang lebih bersifat elementaristik memandang manusia
sebagai organisme yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus-stimulus yang
ada dilingkungannya. pada dasarnya, manusia dapat dimanipulasi, tingkah
laku dapat dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus-stimulus yang ada
dalam lingkungannya (Mukminan, 1997 : 7).
2. Kognitivisme
Dalam belajar kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu
dalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi
kognitifisme, belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan,
dan hal itu terjadi terus menerus sepanjang hayatnya.

Konsep-konsep penting dalam teori kognitif piaget :

1. Skema, merujuk pada potensi yang ada dalam diri manusia


untuk melakukan sesuatu deengan cara tertentu. Contohnya
ketika bayi dilahirkan bayi telah dilengkapi dengan beberapa
gerakan refleks, seperti menghisap, memandang dan merasa.
2. Asimilasi, merupakan suatu proses penyesuaian antara objek
yang baru diperoleh dengan skema yang ada. Contohnya ketika
hari pertama peserta didik kelas 1 SD masuk sekolah dan
belum mengenal teman-teman barunya lalu peserta didik
tersebut berkenalan dengan saling menyapa dan menanyakan
nama.
3. Akomodasi, merupakan suatu proses diamana struktur kognitif
mengalami perubahan. Contohnya setelah berkenalan peserta

5
didik diminta untuk menuliskan nama teman barunya di buku
tulis.
4. Adaptasi, merupakan suatu keadaan dimana wujud
keseimbangan diantara akomodasi dan asimilasi untuk
disesuaikan dengan lingkungan. Contohnya peserta didik
diminta menanyakan hobi kepada teman disekitarnya ataupun
kepada guru.

Teori Belajar Sosial

Teori ini dikenalakan oleh Albert Bandura. Teori belajar sosial


menekankan observasi sebagai proses pembelajaran, dengan bentuk
pembelajarannya yaitu seseorang mempelajari perilaku dengan mengamati
secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan kepada orang lain.

Teori Sosiokultural

Belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap
orang. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial
budayanya. Sosiokultura berkenaan dengan segi sosial dan budaya
masyarakat.

Pendekatan Bahasa Pertama

Proses pembelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa


pertama maupun bahasa kedua, perlu diperhatikan beberapa variable seperti
yang bersifat linguistik maupun yang bersifat nonlinguistik yang dapat
menentukan keberhasilan dalam proses mempelajari bahasa. Kedua variable
tersebut bukan merupakan hal yang terpisah atau berdiri sendiri. Melainkan
merupakan hal yang saling berhubungan, berkaitan serta berpengaruh.

Pendekatan Bahasa Kedua

1. Pendekatan Relasional

6
2. Pendekatan Analitis
3. Pendekatan Struktur
4. Pendekatan Energik

Tahapan Perkembangan Bahasa (Ross dan Roe : 1988)

1. Tahapan pralinguistik (0-12 bulan


Sebelum mampu mengucapkan satu kata, bayi mulai memperoleh
bahasa ketika berumur kurang dari satu tahun. Namun pada tahap ini
bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan anak belum bermakna.
2. Tahapan satu-kata (12-18 bulan)
Pada masa ini anak sudah mulai belajar menggunakan satu kata
yang memiliki arti yang mewakili keseluruhan idenya.
3. Tahapan dua-kata (18-24 bulan)
Pada masa ini, kebanyakan anak sudah mencapai tahap kombinasi
dua-kata. Dengan cara menggabungkan satu kata dengan kata yang
lainnya.
4. Tahapan banyak kata (3-5 tahun)
Pada saat mencapi usia 3 tahun, anak semakin kaya dengan
pembendaharaan kata. Mereka sudah mulai mampu membuat pertanyaan
dan pernyataan.
5. Pada umur 5-6 tahun
Pada masa ini anak sudah mengenal dan memahami bahasa yang
disekitarnya dengan baik dan benar.

3. Kesimpulan
Pembelajaran sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan
untuk mengubah perilaku peserta didik ke arah yang positif dan lebih baik
sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki peserta didik.
Pemerolehan bahasa pertama (B1) sangat erat hubungannya dengan
perkembangan kognitif yakni pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan-
ucapan yang berdasar pada tata bahasa yang teratur rapi, tidaklah secara
otomatis mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa yang

7
bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh ‘kategori-
kategori kognitif’ yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa-bahasa
alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kausalitas, dan sebagainya.
Persyaratan-persyaratan kognitif terhadap penguasaan bahasa lebih banyak
dituntut pada pemerolehan bahasa kedua (B2) daripada dalam pemerolehan
bahasa pertama (B1).

4. Daftar Rujukan
Kuntarto, E, dan Agus Trianto (2019). Teori Pembelajaran Bahasa Kedua.
Brown, H. Douglas. (2008). Prinsip Pembelajaran dan Pengajaean Bahasa,
terj. Noor Cholis dan Yusi Avianto Pareanom. (Jakarta: Kedutaan Besar
Amerika di Jakarta).

Kelompok 6
Aprilantika Rahayu A (A1D117053)
Lusi Syafitri (A1D117069)
Nursafitri (A1D117043)
Vinni Ariezka (A1D117047)

Anda mungkin juga menyukai