Anda di halaman 1dari 12

Institut Teknologi Nasional

ANALISIS RESAPAN AIR HUJAN


MELALUI LUBANG RESAPAN AIR PORI
SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI BEBAN
DRAINASE DI INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL BANDUNG

Muchamad Agil Ramadhan


22-2016-071
Seminar Proposal
Institut Teknologi Nasional

LATAR BELAKANG
Kurangnya pemanfaatan ruang terbuka hijau
pada kawasan Institut Teknologi Nasional
mengakibatkan pengaruh yang besar bagi
lingkungan salah satunya yaitu kurangnya area
resapan yang akan mengakibatkan potensi
terjadinya titik limpasan air di musim penghujan
yang akan membebani sistem drainase sekitar,
serta kurangnya pemanfaatan air hujan
dikarenakan proses resapan air kedalam tanah
yang lambat. Dalam penelitian ini akan
dilakukan sistem pemanfaatan ruang terbuka
hijau dengan lubang resapan biopori, dimana
biopori tersebut akan berfungsi sebagai media
peresapan air kedalam tanah.
Institut Teknologi Nasional

TUJUAN PENELITIAN

Merencanakan jumlah lubang


resapan biopori

Mengetahui kebutuhan jenis


pemanfaatan biopori

Menganalisis besar pemanfaatan


lubang resapan biopori dalam
mereduksi beban drainase.
BATASAN MASALAH
1. Penelitian hanya di lakukan pada ruang terbuka hijau Institut
Teknologi Nasional Bandung.
2. Pengambilan sample tanah hanya dilakukan pada titik yang
sama dengan kedalaman 0,5 m dari permukaan tanah dan 1
meter dari permukaan tanah dengan pertimbangan tanah
tersebut merupakan tanah asli bukan termasuk tanah
timbunan.
3. Data curah hujan yang didapatkan merupakan curah hujan
maksimum rata rata dari beberapa stasiun hujan di Kota
Bandung.
4. Data Permeabilitas tanah dan Infiltrasi tanah menggunakan
data yang didapatkan melalui pengujian di Laboratorium
Geoteknik FTSP, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi
Nasional
5. Diameter lubang biopori 4 inch (10 cm) , kedalaman bio pori 1
m, jarak antar pipa paralon 1 m.
Institut Teknologi Nasional

LUBANG RESAPAN BIOPORI

Lubang Resapan Biopori adalah lubang


yang dibuat secara tegak lurus (vertikal)
ke dalam tanah, dengan diameter 10 –
25 cm dan kedalaman sekitar 100 cm
atau tidak melebihi kedalaman muka air
tanah.
Institut Teknologi Nasional

KEUNGGULAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

MENINGKATKAN DAYA RESAPAN MENGUBAH SAMPAH ORGANIK


AIR. MENJADI KOMPOS

Institut Teknologi Nasional

Alur air
Lubang resapan biopori sebaiknya
dibuat pada lokasi-lokasi terkumpulnya
air saat hujan turun.
Aspek keamanan
Lubang resapan biopori sebaiknya
dibuat pada tempat yang tidak dilalui
orang, kendaraan atau hewan
Tata letak
Tata letak juga harus diperhatikan dalam Parameter Pemilihan Lokasi
membuat lubang resapan biopori agar Lubang Resapan Biopori
tidak merusak estetika lahan.
Kondisi tanah
Tekstur tanah juga diperhatikan dalam
pembuatan lubang resapan biopori.
Institut Teknologi Nasional

DESAIN LUBANG RESAPAN


BIOPORI

Peraturan Menteri Negara Lingkungan


Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang
Pemanfaatan Air Hujan
Institut Teknologi Nasional
Lokasi Penelitian
Nama Tempat : Institut Teknologi Nasional Bandung.
Lokasi : Jl. Phh. Mustofa No.23, Neglasari, Kec Cibeunying Kaler, Kota Bandung,
Jawa Barat 40124. Provinsi Jawa Barat
Luas lahan : 52.954 m2
Luas bangunan : 41.205 m2
Institut Teknologi Nasional

Alur Tahapan Penelitian


Institut Teknologi Nasional

PENELITIAN TERDAHULU
Judul Penelitian: Pemanfaatan Air Hujan melalui PAH dan Biopori Dalam
Mereduksi Beban Drainase
Nama Penelitiann : Febrina Rachmadin Meliala/2015 (Skripsi Jurusan Teknik Sipil)
Hasil Peneliti : Tangki PAH dan Lubang Resapan Biopori (LRB) dapat mereduksi
beban aliran drainase sebesar 50,4% atau sebesar 18,632
m3/det dari debit hujan yang jatuh di seluruh kawasan rawan
banjir (Qwilayah = 36,957 m3/det).

Judul Penelitian: Kajian DrainaseSistem Biopori di Kelurahan Tanjungrejo


Kecamatan Sukun Kota Malang
Nama Penelitiann : I Wayan Mudra dan SrilianiSurbakti/2016 (Jurnal Spectra
Vol.14No.28)
Hasil Peneliti : Satu unit LRB dapat menampung air sebanyak 0,03 m3 (30
liter). Dapat dibuatLRB sebanyak 2.500 lubang biopori per hektar
(bila jarak antar biopori tersebut (2 x 2 meter maka), yang berarti
dapat menampung tambahan air sebanyak 75 m3 atau setara
dengan 75.000 liter air per hektar.

Anda mungkin juga menyukai