Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perjanjian antara nasabah dengan PT. Pegadaian (Persero) mengenai

layanan dan transaksi tabungan emas dalam kaitannya dengan KUH

Perdata di Pegadaian Tamiang Layang dalam hal ini mengikuti ketentuan

syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata,

namun ada kekosongan hukum dalam perjanjian tabungan emas sehingga

dalam hal ini yang digunakan adalah ketentuan dalam perjanjian jual beli

yang diatur dalam Pasal 1475 KUH Perdata mengenai jual beli dan

ketentuan dalam Pasal 1694 KUH Perdata yang mengatur penitipan

barang.

2. Penyelesaian sengketa wanprestasi dalam hal tabungan emas di Pegadaian

Tamiang Layang dalam hal ini layanan Tabungan Emas pada PT

Pegadaian hampir sama dengan menabung di bank pada umumnya.

Tabungan emas ini adalah program yang dibuat oleh pihak Pegadaian

yang memiliki tujuan mempermudah masyarakat untuk berinvestasi emas

dengan jasa titipan.

48
49

B. Saran

1. Sebaiknya dengan adanya perjanjian yang dibuat antara nasabah dengan

PT Pegadaian dalam hal Tabungan Emas di Pegadaian Tamiang Layang

dapat memberikan jaminan tabungan kepada nasabah yang memiliki

ekonomi yang rendah sehingga dapat memperbaiki perekonomian nasabah

tersebut yang sesuai dengan KUH Perdata.

2. Akan lebih baik apabila hukum di Indonesia dengan tegas mengakui

hubungan-hubungan hukum kontraktual dan non-kontraktual, agar

hubungan-hubungan tersebut baru dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa

harus terlebih dahulu melihat dengan tegas dalam kontrak atau ada

kebiasaan dalam praktek gadai untuk mengakui eksistensi kedua

hubungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai