Anda di halaman 1dari 12

Modul Pelatihan

MODUL MP-2
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PASCA PELATIHAN TANGGAP
DARURAT

I. DESKRIPSI SINGKAT

encana Tindak Lanjut (RTL) yang dilaksanakan

R menjelang akhir pelatihan dimaksudkan untuk


memandu peserta untuk melekukan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan setelah yang
bersangkutan kembali ke tempat tugasnya masing–
masing.
RTL Pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap Darurat berisi
langkah-langkah yang perlu dilakuk sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan proses pelatihan (dikelas)
dan merupakan konsekwensi logis bagi peserta
Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

pelatihan sebagai petugas sanitasi yang telah mendapat


proses peningkatan kapabilitasnya di bidang snitasi
tanggap darurat.
RTL Pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap Darurat ini
merupakan gambaran secara garis besar tentang
rencana implementasi tugas sebagai sanitarian pada
saat tanggap darurat yang terjadi di wilayah kerjanya
melalui beberapa tahapan diantaranya fase
kesiapsiagaan, persiapan pelaksanaan. Degan demikian
tujuan pelatihan akan dapat membawa dampak
terhadap peningkatan upaya kesehatan di daerah asal
peserta pelatihan khususnya pada saat terjadi tanggap
darurat

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah proses pembelajaran materi ini, pembelajar
mampu menyusun kegiatan yang akan dilakukan
setelah kembali di instansinya masing – masing
terkait dengan tugasnya sebagai petugas sanitasi
meliputi fase kesiapsiagaan dan persiapan
pelaksanaan sanitasi darurat pada perioda tanggap
darurat di wilayah kerjanya.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah proses pembelajaran materi ini pembelajar
dapat:
1. Menjelaskan pengertian & ruang lingkup RTL
pasca pelatihan sanitasi tanggap darurat

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 2


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

2. Menjelaskan langkah langkah penyusunan RTL


pasca pelatihan sanitasi tanggap darurat
3. Menyusun rencana kegiatan yang tertuang dalam
format RTL pasca pelatihan sanitasi tanggap
darurat

III. POKOK BAHASAN

1. Pengertian dan Ruang Lingkup RTL Pasca Pelatihan


Sanitasi Tanggap Darurat
2. Langkah Penyusunan RTL Pasca Pelatihan Sanitasi
Tanggap Darurat
3. Penyusunan RTL Pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap
Darurat

IV. PROSES PEMBELAJARAN

Agar proses pembelajaran dapat berhasil secara efektif,


maka perlu disusun langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : Penyiapan proses pembelajaran
1. Kegiatan Fasilitator
Kegiatan bina suasana dikelas
a. Memperkenalkan diri

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 3


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

b. Menggali pendapat pembelajar (curah pendapat)


tentang apa yang harus dilakukan setelah
kembali ke instansinya masing – masing terkait
tugasnya sebagai petugas sanitasi khususnya jika
terjadi keadaan tanggap darurat
c. Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan
tujuan pembelajaran tentang RTL pelatihan
sanitasi tanggap darurat
2. Kegiatan Peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan
b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan
fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting

Langkah 2: Pembahasan materi pokok bahasan


1. Kegiatan Fasilitator
a. Menyampaikan Pokok Bahasan 1 dan 2 tentang
pengertian dari ruang lingkup rencana tindak
lanjut, serta langkah-langkah penyusunan RTL
Pasca Pelatihan Saitai Tanggap Darurat
b. Memberikan kesempatan kepada pembelajar
untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas
c. Memberikan jawaban jika ada pertanyaan yang
diajukan peserta
2. Kegiatan Peserta
a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal
yang dianggap penting
b. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan
kesempatan yang diberikan

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 4


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

c. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang


diajukan fasilitator

Langkah 3: Penyusunan RTL Pasca Pelatihan


Sanitasi Tanggap Darurat
1. Kegiatan Fasilitator
a. Meminta setiap individu menyusun RTL pasca
pelatihan sanitasi tanggap darurat degan
menggunakan panduan/ format yang telah
disediakan
b. Memberikan bimbingan pada proses penyusunan
RTL individu
2. Kegiatan Peserta
a. Menyiapkan diri untuk menyusun RTL pasca
pelatihan sanitasi tanggap darurat
b. Mendengar, mencatat dan bertanya pada hal-hal
yang kurang jelas pada fasilitator.
c. Menyusun RTL Pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap
Darurat dega bantuan komputer untuk disajikan.

Langkah 4: Presentasi dan pembahasan RTL


yang telah disusun
1. Kegiatan Fasilitator
a. Meminta beberapaa individu untuk
mempresentasikan RTL yang telah disusun
b. Memimpin proses tanggapan (tanya jawab)
c. Memberikan masukan
d. Merangkum hasil presentasi da tanggapan/
masukan kelas

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 5


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

2. Kegiatan Peserta
a. Mengikuti proses penyajian kelas
b. Berperan aktif dalam proses tanya jawab yang
dipimpin oleh fasilitator
c. Bersama fasilitator merangkum hasil presentasi
RTL Pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap Darurat
yang telah diususun oleh tiap individu

Langkah 5: Rangkuman dan Evaluasi hasil


belajar
1. Kegiatan Fasilitator
a. Mengadakan evaluasi dengan melemparkan 5
pertanyaan sesuai topik pokok bahasan
b. Memperjelas jawaban peserta terhadap
masing – masing pertanyaan
c. Bersama peserta merangkum hasil proses
hasil pembelajaran
2. Kegiatan Peserta
a. Menjawab pertanyaan yang diajukan
fasilitator.
b. Bersama fasilitator merangkum hasil proses
pembelajaran

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 6


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

V. URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PELATIHAN SANITASI TANGGAP
DARURAT

Kegiatan diklat yang dilakukan bertujuan untuk


meningkatkan kemampuan peserta dalam hal
pelaksanaan tugas. Proses diklat merupakan suatu
proses yang sistematis dan berkesinambungan. Suatu
pelatihan yang baik prosesnya bukan hanya ketika
pembelajaran di kelas belaka, melainkan harus
dilanjutkan dengan implementasi di dunia kerja nyata
asal peserta. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
setiap peserta (individu atau tim) menyusun kegiatan-
kegiatan apa saja yang akan dilakukan setelah mereka
kembali ke tempat tugas dalam rangka
mengimplenetasikan kemampuan hasil diklat. Proses ini
dikenal dengan istilah Rencana Tindak Lanjut (RTL),
dengan demikian proses pembelajaran dalam suatu
diklat itu sebenarnya tidak pernah berakhir hanya
dengan upacara penutupan. Hal ini karena sebenarnya
ketika diklat ditutup, saat itulah peserta memulai babak
baru untuk pembelajaran penerapan di tempat tugas
(dunia nyata) yang ia hadapi sehari-hari.
Demikian juga bagi penyelenggara diklat, upacara
penutupan merupakan “batas nyata” suatu pelatihan
yang perlu dipertanggung-jawabkan secara
“administratif” belaka, sedangkan peningkatan
kemampuan mantan peserta terhadap substansi materi
dan dapat-tidaknya substansi materi untuk diaplikasikan

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 7


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

ditempat tugas merupakan tanggung jawab berikutnya.


Hal ini biasanya dilakukan melalui evaluasi pasca
pelatihan dengan agenda utama menilai pelaksanaan
RTL dan sekaligus menilai seberapa jauh substansi
materi diklat dapat diaplikasikan.
RTL pada pelatihan sanitasi daerah tanggap darurat
sangat mutlak diperlukan karena disamping sebagai
kelanjutan proses pembelajaran juga mantan peserta
sebagai petugas sanitasi sangat berkepentingan dengan
RTL. Hal ini dikarenakan untuk dapat menerapkan
kemampuan hasil pelatihan di dunia nyata hanya dapat
diterapkan manakala telah terjadi suasana tanggap
darurat sebagai akibat bencana.
Dengan demikian RTL pasca Pelatihan Sanitasi Tanggap
Darurat ini merupakan gambaran secara garis besar
tentang rencana implementasi tugas sebagai sanitarian
pada saat tanggap darurat yang terjadi di wilayah
kerjanya melalui beberapa tahapan diantaranya fase
kesiapsiagaan, persiapan pelaksanaan. Degan demikian
tujuan pelatihan akan dapat membawa dampak
terhadap peningkatan upaya kesehatan di daerah asal
peserta pelatihan khususnya pada saat terjadi tanggap
darurat

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 8


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

POKOK BAHASAN II
LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
LANJUT PASCA PELATIHAN SANITASI
TANGGAP DARURAT

Langkah penyusunan RTL dengan langkah-langkah


sebagai berikut:
1. Melapor kepada pimpinan
Melaporkan bahwa pelatihan yang ditugaskan
kepadanya telah selesai, secara garis besar
menguraikan kemampuan yang telah didapatkan
dari hasil pelatihan dan mengutarakan rencana yang
akan dilakukan disertai dengan dokumen RTL yang
telah disusun serta mohon arahan/ kebijakan
pimpinan. Hal ini harus dilakukan karena dukungan
riil dari pimpinan untuk mengaplikasikan RTL sangat
diperlukan.
2. Diseminasi informasi tentang substansi pelatihan
dan RTL
Kegiatan ini dilakukan kepada warga organisasi baik
secara horizontal maupun diagonal agar mendapat
dukungan dari pihak-pihak yang berkaitan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahap
ini sebaiknya dilakukan analisis sumber daya/
potensi dan kendala yang dijumpai yang dimiliki
organisasi sekaitan dengan jika RTL diaplikasikan.
3. Pengembangan Tim koordinasi lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka tahapan kesiap-siagaan
Kegiatan ini dilakukan di tingkat kabupaten pada
instansi dan lembaga-lembaga pemerintah maupun
LSM dan pihak swasta yang selama ini sudah terlibat
dalam penanggulangan bencana khususnya pada
fase tanggap darurat.

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 9


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

4. Gerakan kesiap-siagaan sanitasi pada daerah


tanggap darurat
Tahap ini tim mulai mengidentifikasi tentang hal-hal
sebagai berikut:
a. Identifikasi jenis bencana yang sering atau
diprediksi akan terjadi : Gunung meletus, gempa
bumi, banjir, kerusuhan massal dll yang
kesemuanya mengakibatkan pengungsian massal
yang pada fase tanggap darurat membutuhkan
sanitasi.
b. Identifikasi faktor risiko kesehatan yang
berhubungan dengan jenis bencana khususnya
yang berkaitan erat dengan kesehatan
lingkungan yang membutuhkan upaya sanitasi
darurat.
c. Menyusun protap/ panduan upaya sanitasi
darurat sesuai dengan faktor risiko yang
diakibatkan oleh jenis bencana yang sudah
diprediksi.
d. Identifikasi sumberdaya yang dibutuhkan
sehubungan dengan upaya sanitasi darurat
diantaranya, tenaga (teknis & non teknis), bahan
dan alat kerja serta penentuan lokasi yang
terbaik.
e. Pengadaan bahan dan alat kerja yang berasal
dari berbagai sumber (pemerintah dan swasta)
f. Pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan dalam
upaya sanitasi darurat (sesuai karakteristik
bencana) dalam rang menekan faktor risiko
sebagai dampak ikutan pada masyarakat
pengungsian.
g. Penyiapan ”base camp” sebagai pusat
penyimpanan bahan dan alat kerja yang siap
pakai.

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 10


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

POKOK BAHASAN III


PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT

Struktur dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut menggunakan matrik sebagai berikut:

NO KEGIATAN HASIL YANG METODA WAKTU


DIHARAPKAN

dst.

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 10


Modul MP 2 : Rencana Tindak Lanjut

VI. REFERENSI

Departemen Kesehatan RI (2006), Modul Pelatihan Desa Siaga,


Pusdiklat SDM Kesehatan, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (2005), Modul Pelatihan TPPK, Pusdiklat
SDM Kesehatan, Jakarta.

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat 11

Anda mungkin juga menyukai