Anda di halaman 1dari 2

Animatul Syariati 20200102283 UTS Manajemen Koperasi dan UKM

1. Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan
2. Unsur-Unsur Kelembagaan Koperasi Dikarenakan kepemilikan koperasi tidak dapat
dimonopoli Oleh perorangan dalam bentuk kepemilikan modal atau saham, unsur-unsur
kelembagaan yang terdapat dalam koperasi tidak didasari oleh kekuatan-kekuatan sumber daya
ekonomi selain sumber daya manusia (sebagai anggota dan unsur utama dalam koperasi).
Anggota adalah pemilik, pengelola, dan sekaligus pengawas bagi badan usaha koperasi. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang terdapat di dalam koperasi berbeda dengan unsur-unsur yang
terdapat di dalam badan usaha Iainnya. Unsur di dalam koperasi meliputi rapat anggota,
pengurus, pengawas, dan pengelola. Rapat anggota merupakan representasi dari kekuasaan
kolektif anggota yang memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, terutama untuk
menetapkan berbagai kebijakan umum, seperti memilih dan menetapkan pengurus dan
pengawas serta berbagai kebijakan pengelolaan usaha koperasi. Pengurus merupakan
pemegang mandat rapat anggota guna melaksanakan berbagai kebijakan umum serta
mengelola organisasi dan usaha koperasi sesuai dengan rapat anggota. Pengawas merupakan
perwakilan anggota untuk melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan hasil
rapat anggota yang dijalankan pengurus dan pengelola. Selain pengurus dan pengawas, dalam
kelembagaan koperasi juga dapat dibentuk pengelola yang bertugas mengelola usaha koperasi
sesuai dengan kuasa dan kewenangan yang ditetapkan pengurus. Dalam operasionalnya,
pengelola dapat dijadikan sebagai struktur baru dalam bentuk yang lebih operasional yang
dipimpin oleh seorang manajer. Dengan ketiga unsur yang dimiliki koperasi, maka berbagai
mekanisme pengambilan keputusan dan pembagian tugas akan dapat dilaksanakan secara baik
sehingga dapat memenuhi kaidah bisnis dalam kelembagaan koperasi. Masing-masing akan
memiliki kejelasan terhadap hak maupun kewajiban di dalam koperasi.
3. Di Indonesia, landasan, asas, dan tujuan koperasi diatur dalam konstitusi negara melalui UU
Nomor 25 Tahun 1992. Landasan koperasi di Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 yang
secara umum mengatur mekanisme serta hubungan-hubungan ekonomi. Secara ringkas,
mekanisme serta hubunganhubungan yang dimaksud sudah dijelaskan secara mendalam pada
bab sebelumnya, terutama dalam pembahasan yang menyangkut dengan sistem ekonomi
kerakyatan.
4. Dengan tidak bermaksud mengabaikan sektor BUMN dan swasta besar,
1) Sesungguhnya UMKM merupakan sektor yang cukup penting dalam memerankan
berbagai kepentingan ekonomi secara riil dalam pembangunan nasional, terutama bagi
penciptaan usaha dan lapangan pekerjaan baru.
2) Dengan realitas seperti ini, maka memajukan UMKM dan menjadikannya sebagai basis
ekonomi rakyat akan memiliki dampak langsung bagi terciptanya stabilitas dan
kemandirian ekonomi.
3) Selain itu, UMKM dapat pula memperkuat fundamental ekonomi karena sebagian besar
aktivitas ekonomi rakyat di tanah air lebih banyak diperankan dalam unit-unit ekonomi
dalam skala UMKM di hamper semua sektor.
4) Dengan berbagai pertimbangan, pemerintah dianggap perlu mengembangkan UMKM
karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki koperasi dan UMKM lebih banyak jika
dibandingkan dengan usaha berskala besar.
5. UMKM sebagai kekuatan ekonomi kerakyatan Sesungguhnya UMKM merupakan sektor yang
cukup penting dalam memerankan berbagai kepentingan ekonomi secara riil dalam
pembangunan nasional, terutama bagi penciptaan usaha dan lapangan pekerjaan baru. Dengan
realitas seperti ini, maka memajukan UMKM dan menjadikannya sebagai basis ekonomi
rakyat akan memiliki dampak langsung bagi terciptanya stabilitas dan kemandirian ekonomi.
Selain iłu, UMKM dapat pula memperkuat fundamental ekonomi karena sebagian besar
aktivitas ekonomi rakyat di tanah air lebih banyak diperankan dalam unit-unit ekonomi dalam
skala UMKM di hampir semua sektor. Di samping iłu, alasan lain yang tidak kalah penting
adalah usaha yang diawali dari usaha berskala UMKM umumnya lebih tahan banting
dibandingkan dengan usaha yang dibuat langsung pada skala besar, termasuk dalam hal ini
BUMN.
6. Gerakan koperasi yang diprakarsai Robert Owen dan dimotori oleh berbagai kelompok buruh
di Inggris berkembang dan menjadi tren baru di bidang ekonomi di berbagai belahan benua,
terutama Eropa. Paradigma baru ini merayap ke berbagai negara yang umumnya menganut
sistem ekonomi kapitalis, terutama di Jerman dalam bentuk koperasi kredit, di Swedia,
Denmark, dan Prancis dalam berbagai bentuk dan jenis koperasi.
7. Rapat anggota dalam organisasi Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi merupakan forum pencetusan dan penyaluran aspirasi para anggota dalam
menentukan arah kegiatan organisasi dan perusahaan koperasi. Melalui Rapat Anggota inilah,
setiap anggota dapat menyalurkan aspirasinya untuk menentukan kebijakan-kebijakan umum
yang harus dilaksanakan oleh pengurus maupun pengawas koperasi.

Anda mungkin juga menyukai