Anda di halaman 1dari 23

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI
NOMOR : 109/PER/DIR/ISBT/V/2019
TENTANG PANDUAN PENUNDAAN
PELAYANAN DAN PENGOBATAN DI
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA BUKITTINGGI

BAB I
DEFINISI

Beberapa pengertian yang dimaksud dalam panduan ini sebagai berikut :


1. Penundaan pelayanan adalah suatu keadaan yang terjadi apabila pasien harus
menunggu terlayani dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan
diagnostik dan pengobatan atau dalam mendapatkan rencana pelayanan, pasien
membutuhkan penempatan di daftar tunggu. Untuk itu maka pasien diberi informasi
tentang alasan penundaan dan menunggu serta diberi informasi alternatif yang
tersedia, dan tidak perlu diberikan apabila hanya menunggu sebentar karena dokter
datang terlambat.
2. Pelayanan dokter adalah pelayanan kesehatan yang termasuk kelompok pelayanan
kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi.
3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter, sesuai dengan
kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap
(paket) kepada satu pasien dengan satu patologi/penyakit, dari awal sampai dengan
akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
4. Pelayanan perawat adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat
kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam
menjalankan kegiatannya.
5. Pelayanan fisioterapi adalah pelayanan kepada individu/ kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 1


6. Pelayanan gizi adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan
berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme dan tubuhnya,
sehingga berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
7. Pelayanan radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemetaan berupa foto/gambar/imaging
yang dapat membantu dokter dalam merawat pasien.
8. Pelayanan laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang
upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative,
bahkan promotif dan rehabilitative.
9. Pelayanan farmasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
10. Pelayanan tindakan operasi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan
membuat sayatan kecil sebagai pembuka jalan operasi atau tindakan pembedahan
pada suatu bagian tubuh.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 2


BAB II
RUANG LINGKUP

Penundaan atau perubahan jadwal pelayanan pada pasien harus dilihat sebagai masalah
antar disiplin dan atau multi disiplin. Oleh karena itu kebijakan ini secara berlaku untuk
semua karyawan di RSI “Ibnu Sina” Bukittinggi, termasuk dokter, perawat dan para
manajer.

Tanggung Jawab

1. Direktur bertanggung jawab sepenuhnya untuk memastikan efektifitas dan


manajemen resiko dalam pelayanan atau pengobatan untuk pengguna jasa (pasien
dan keluarganya)
2. Wadir pelayanan bertanggung jawab terhadap manajemen operasional rumah sakit
tentang penundaan atau perubahan jadwal pelayanan atau pengobatan pada pasien
3. Kepala bagian bertanggungjawab untuk terlaksananya proses kebijakan penundaan
atau perubahan jadwal pelayanan atau pengobatan pada pasien dan menjamin
keselamatan pasien setiap saat
4. Sehubungan dengan penundaan atau perubahan jadwal pelayanan atau pengobatan
pada pasien dan menyediakan infrastruktur yang tepat dan dukungan yang
berkesinambungan termasuk pencatatan dan pemantauannya
5. Koordinator ruangan bertanggungjawab untuk :
a. Terlaksananya semua proses kebijakan penundaan atau perubahan jadwal
pelayanan atau pengobatan pada pasien di bagian mereka.
b. Memastikan adanya system operasional di dalam unit mereka untuk memastikan
proses penundaan atau perubahan jadwal pelayanan atau pengobatan pada
pasien.
c. Melaporkan setiap masalah penundaan atau perubahan jadwal pelayanan atau
pengobatan pada pasien kepada penanggung jawab untuk membantu dan
memastikan proses penundaan atau perubahan jadwal pelayanan atau
pengobatan pada pasien.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 3


6. Seluruh staf klinis
Seluruh staf klinis diminta untuk patuh pada kebijakan yang telah ditetapkan ini dan
melaporkan setiap masalah berhubungan dengan penundaan atau perubahan jadwal
pelayanan atau pengobatan pada pasien dan melengkapi formulir penundaan
pelayanan dan pengobatan

Penundaan pelayanan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi, meliputi :

1. Penundaan pelayanan dokter


2. Penundaan pelayanan perawat
3. Penundaan pelayanan fisioterapi
4. Penundaan pelayanan gizi
5. Penundaan pelayanan pemeriksaan radiologi
6. Penundaan pelayanan pemeriksaan laboratorium
7. Penundaan pelayanan farmasi
8. Penundaan pelayanan tindakan/operasi

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 4


BAB III
TATALAKSANA

A. TATA LAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN DOKTER


Penundaan pelayanan dokter dapat dibagi dua yaitu :
1. Penundaan pelayanan dokter dengan pemberitahuan
a. Bagian Rawat Jalan :
1) Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa :
a) Terlambat datang untuk praktik sesuai jadwal praktik, disertai alasan
dan jam buka praktiknya.
b) Berhalangan tidak dapat praktik karena alasan tertentu, disertai surat
ijin dan surat pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan
kepada Direksi.
2) Kabid Pelayanan medis menyampaikan kepada bagian/unit terkait.
Bagian/unit tersebut : rekam medis, rawat inap, rawat jalan, Instalasi
gawat darurat (IGD), Bagian Pelayanan Medis Khusus ( ICU, ICCU )
pemasaran melalui surat edaran
3) Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang :
a) Untuk pasien yang daftar via telepon dan belum datang ke rumah
sakit maka Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera
menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon
bahwa jam praktik dokter yang bersangkutan ada perubahan
(sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa jam praktik dokter yang
bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam praktiknya) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut, dan pemberian
informasi tersebut didokumentasikan ke dalam rekam medik pasien.
c) Pemberitahuan dari manager ( Kepala Unit rawat jalan ) dalam
bentuk tulisan yang ditempelkan di poliklinik tersebut.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 5


d) Sarankan Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual
atau pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di IGD
maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien, komunikasikan ke
petugas IGD, dan pasien segera ditransfer ke IGD.
 Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa ke dokter yang lain sesuai kebutuhan pasien tersebut.
 Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan
untuk bersabar menunggu.
e) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien
4) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktik, (tidak
terencana) maka :
a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan
kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang
bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktik,
menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan
berhalangan sehingga tidak dapat praktik, menginformasikan dokter
pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
c) Pemberitahuan dari manajer rawat jalan dalam bentuk tulisan yang
ditempelkan di poli tersebut
d) Sarankan :
 Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau
pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di IGD
maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien,
komunikasikan ke petugas IGD, dan pasien segera ditransfer ke
IGD.
 Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa ke dokter pengganti.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 6


 Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian
pendaftaran rawat jalan menawarkan penjadwalan ulang.
 Perawat mencatat informasi yang diberikan di dalam rekam
medis pasien
5) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktik,
(terencana) maka :
a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan
kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang
bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktik,
menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan
berhalangan sehingga tidak dapat praktik, menginformasikan dokter
pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
c) Pemberitahuan dari manajer rawat jalan dalam bentuk tulisan yang
ditempelkan dibagian pendaftaran
d) Sarankan :
 Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau
pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di IGD
maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien,
komunikasikan ke petugas IGD, dan pasien segera ditransfer ke
IGD.
e) Perawat mencatat informasi yang diberikan didalam rekam medis
pasien

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 7


b. Bagian Rawat Inap :
1) Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa :
a) Terlambat datang untuk visite sesuai jadwal visite, disertai alasan dan
jam datang untuk visite.
b) Berhalangan tidak dapat visite karena alasan tertentu, disertai surat
ijin dan surat pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan
kepada Direksi.
2) Kabid pelayanan medis menyampaikan kepada bagian/unit terkait.
Bagian/unit tersebut : rekam medis, rawat inap, rawat jalan, IGD, Bagian
Pelayanan Medis Khusus ( ICU , ICCU ) , pemasaran melalui surat edaran
3) Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite :
a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada
pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan
terlambat datang untuk visite dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Sarankan :
 Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan
untuk divisite dokter jaga ruangan.
 Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan
untuk bersabar menunggu.
c) Perawat mencatat Informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien
4) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka :
a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada
pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan
berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga dokter
pengganti yang akan visite, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Perawat menawarkan alternatif pilihan untuk memilih dokter
pengganti yang dapat merawat pasien sesuai dengan kompetensi
penyakit pasien

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 8


c) Jika pasien dalam kondisi menurun dan dokter pengganti belum
visite ,maka disarankan untuk di visite dokter jaga ruangan
d) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien .
2. Penundaan pelayanan dokter tanpa pemberitahuan :
a. Bagian Rawat Jalan :
1) Perawat menghubungi Dokter 30 menit sebelum jam praktik
dimulai ,untuk antisipasi komplain
2) Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah
dokter tersebut dapat praktik, informasikan jumlah pasien. Jika iya, maka
jam berapa dapat melayani pasien. Jika tidak dapat praktik, maka siapa
dokter penggantinya.
3) Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang :
a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan
kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa jam praktik
dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam praktiknya)
dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa jam praktik dokter yang
bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam praktiknya) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
c) Sarankan :
 Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau
pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di IGD
maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien,
komunikasikan ke petugas IGD, dan pasien segera ditransfer ke
IGD.
 Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa ke dokter yang lain sesuai kebutuhan pasien tersebut.
 Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan
untuk bersabar menunggu.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 9


d) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien.
4) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktik, maka :
a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan
kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang
bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktik,
menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan
berhalangan sehingga tidak dapat praktik, menginformasikan juga
dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
c) Sarankan :
 Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau
pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di IGD
maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien,
komunikasikan ke petugas IGD, dan pasien segera ditransfer ke
IGD.
 Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa ke dokter pengganti.
 Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian
pendaftaran rawat jalan menawarkan penjadwalan ulang
d) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien

b. Bagian Rawat Inap :

1) Jika dokter belum datang visite sesuai dengan sasaran mutu kehadiran
visite dokter setiap hari, maka perawat ruangan rawat inap segera
menghubungi dokter yang bersangkutan.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 10


2) Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah
dokter tersebut dapat visite, jika iya : maka jam berapa dapat visite
pasien. Jika tidak : maka siapa dokter pengganti visite
3) Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite :
a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada
pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan
terlambat datang untuk visite, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Sarankan :
Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk
divisite dokter jaga ruangan.
c) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien
4) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka :
a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada
pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan
berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga dokter
pengganti yang akan visite , dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b) Sarankan :.
Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk di
visite dokter jaga / dokter ruangan.
c) Perawat mencatat informasi yang diberikan kedalam rekam medis
pasien.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 11


B. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN FISIOTERAPI

Penundaan pelayanan fisioterapi meliputi penundaan pelayanan fisioterapi dibagian


Rawat Jalan dan Rawat Inap .
Penundaan pelayanan fisioterapi dapat disebabkan beberapa hal ;
1. Pasien banyak ,petugas ada yang tidak masuk mendadak
2. Alat fisiotherapi ada yang eror
a. Tatalaksana di Bagian Rawat Jalan :
1) Fisioterapis menyampaikan informasi pada bagian pendaftaran bahwa
ada perubahan jadwal praktik fisioterapi.
2) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan :
a) Untuk pasien yang mendaftar melalui telepon diinformasikan bahwa
ada perubahan jadwal praktik fisioterapi (sebutkan jam praktiknya)
dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktik
fisioterapi (sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
c) Sarankan :
 Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa di hari yang lain.
 Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat
disarankan untuk bersabar menunggu.
b. Tatalaksana di Bagian Rawat Inap :
1) Terapis menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal
fisioterapi untuk pasien rawat inap
2) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada Dokter
Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) serta pasien dan keluarga pasien
tentang penundaan layanan fisioterapi , menginformasikan kapan
layanan fisioterapi dapat dilaksanakan, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 12


C. TATA LAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN GIZI

Penundaan pelayanan gizi meliputi penundaan pelayanan gizi di bagian Rawat Jalan
yaitu poli gizi dan bagian Rawat Inap yaitu layanan asuhan gizi/konsultasi gizi.

Penyebab penudaan pelayanan gizi dipoliklinik rawat jalan disebabkan oleh


petugas sedang melakukan pelayanan di rawat inap

Penyebab penundaan pelayanan gizi di bagian rawat inap adalah petugas gizi sedang
melakukan konseling gizi diruang perawatan
1. Tatalaksana di Bagian Rawat Jalan :
a. Petugas gizi menginformasikan keterlambatan pelayanan gizi ke Bagian
pendaftaran rawat jalan oleh karena petugas gizi sedang melakukan
pelayanan di rawat inap pada waktu yang sama
b. Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan :
1) Untuk pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa ada perubahan
jadwal praktik gizi(sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian
pendaftaran menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktikgizi
(sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
3) Pemberitahuan dari manajer rawat jalan dalam bentuk tulisan yang
ditempelkan di poli tersebut
4) Sarankan Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk
periksa di hari yang lain.
5) Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat disarankan
untuk bersabar menunggu.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 13


2. Tatalaksana di Bagian Rawat Inap :

1. Petugas gizi menyampaikan informasi kepada perawat ruangan bahwa


pelayanan tertunda karna petugas sedang berada di ruang perawatan lain.
2. Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada DPJP serta
pasien dan keluarga pasien tentang penundaan layanan asuhan
gizi/konsultasi gizi, menginformasikan kapan layanan asuhan gizi/konsultasi
gizi dapat dilaksanakan dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.

D. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN BAGIAN RADIOLOGI

1. Penundaan pelayanan bagian radiologi, dapat disebabkan :


a. Waktu tunggu untuk pemeriksaan radiologi konfensional ( thorax dll ) di
bagian rawat jalan melebihi waktu yang seharusnya ( 30 menit ) dikarenakan
pasien overlood , petugas ada yang berhalangan hadir mendadak
b. waktu tunggu untuk pemeriksaan khusus ( HSG , Colon inloop ,dll ) untuk
pasien rawat jalan melebihi waktu yang seharusnya ( 1-2 jam ) dikarenakan
dokter yang datang terlambat
2. Hasil foto rontgen
Penundaan Hasil foto rontgen dapat disebabkan karna kondisi pasien yang
ramai ,petugas yang berhalangan hadir mendadak , pasien yang alergi kontras
atau kondisi pasien yang mendadak menurun , dokter yang datang terlambat
3. Hasil bacaan radiologi ( expertise )
Hasil expertise radiologi terlambat melebihi batas waktu yang seharusnya
disebabkan oleh karna dokter radiologi yang tidak ada ditempat atau datang
terlambat ( batas waktu hasil expertise untuk bagian rawat jalan adalah 4 jam )
4. Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat radiologi mendadak error
atau dalam kondisi perbaikan, logistik (bahan kontrasfilm habis), listrik PLN
padam pemeriksan radiologi tertentu belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 14


Tatalaksana :
a. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
1) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Radiologi :petugas radiologi
menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan
pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani
pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk bagian Rawat Jalan dan IGD : petugas radiologi menyampaikan
kepada perawat Rawat Jalan dan IGD tentang penundaan pelayanan
radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan
radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
3) Untuk pasien rawat inap (termasuk pasien di bagian ICU/ICCU, Bagian
Perawatan Anestesi) : petugas radiologi menginformasikan kepada
perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi
(sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi
tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
4) Sarankan untuk sabar menunggu.

b. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RSI Ibnu
Sina Bukittinggi belum dapat melayani pemeriksaan radiologi tertentu, maka
dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : bagian ICU/ICCU,
Pemasaran, bagian Rekam Medis, bagian Rawat Jalan, bagian Rawat Inap,
IGD melalui surat edaran

1) Jika dikarenakan masalah logistik :


a) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Radiologi : petugas
radiologi menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat
melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
b) Untuk bagian Rawat Jalan dan IGD : petugas radiologi menyampaikan
kepada perawat bagian Rawat Jalan dan IGD tentang penundaan

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 15


pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani
pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
c) Untuk pasien rawat inap (termasuk pasien di bagianICU/ICCU, Unit
Perawatan Anestesi) : petugas radiologi menginformasikan kepada
perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi
(sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi
tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
d) Jika pemeriksaan radiologi tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien,
maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas
pemeriksaan radiologi tersebut.
e) Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka
dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.
c. Jika dikarenakan alat pemeriksaan radiologi mendadak error atau dalam
kondisi perbaikan maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai
fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut

d. Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi


akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi
yang dimaksud dalam kondisi perbaikan.

Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan


koordinasi dengan bagian/unit terkait.

e. Jika pemeriksaan radiologi tersebut belum tersedia di RSI Ibnu Sina


Bukittinggi , maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai
fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut.

Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi


akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi
yang dimaksud belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi.

Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan


koordinasi dengan bagian/unit terkait.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 16


E. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN LABORATORIUM

Penundaan pelayanan laboratorium ini meliputi Laboratorium Klinik :


Penundaan hasil laboratorium klinik dapat disebabkan
a. Waktu tunggu antrian pengambilan sample darah pada pasien rawat jalan
melebihi batas waktu yang seharusnya disebabkan karena antrian pasien dalam
kondisi ramai, Persyaratan administrasi yang tidak lengkap, kesulitan dalam
pengambilan darah.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium klinik tidak sesuai dengan yang seharusnya
( seharusnya hasil permintaan cito 1 jam , rawat jalan dan rawat inap 7-8 jam,
UGD 1 jam ) penundaan tersebut dapat disebabkan karena adanya pengulangan
pemeriksaan (adanya kesalahan pre-analitik, analitik, post-analitik) ,kontrol dan
kalibrasi yang tidak masuk, tidak semua parameter pemeriksaan laboratorium
kondisinya ready , tidak setiap alat bisa melakukan semua parameter
pemeriksaan lab, Dokter Spesialis patologi klinik sedang tidak ada ditempat /
terlambat hadir , sample pemeriksaan banyak .
c. Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat laboratorium mendadak
error atau dalam kondisi perbaikan, logistik (masalah reagen dan alkes),
computer error , listrik mati, pemeriksan laboratorium tertentu belum tersedia
RSI Ibnu Sina Bukittinggi.
Tatalaksana :
a. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
1) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Laboratorium : petugas
laboratorium menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat
melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk bagian Rawat Jalan dan IGD : petugas laboratorium
menyampaikan kepada perawatRawat Jalan dan IGD tentang penundaan
pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani
pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 17


3) Untuk pasien rawat inap (termasuk pasien di Yanmedsus, Unit Perawatan
Anestesi) : petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat
ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan laboratorium
(sebutkan alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium
tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
4) Sarankan untuk sabar menunggu.
b. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RSI Ibnu
Sina Bukittinggi belum dapat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu,
maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : bidang Yanmed,
Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU/ICCU , IGD.
c. Jika dikarenakan masalah logistik :
1) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Laboratorium : petugas
laboratorium menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat
melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk bagian Rawat Jalan dan IGD : petugas laboratorium
menyampaikan kepada perawat Rawat Jalan dan IGD tentang penundaan
pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat melayani
pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
3) Untuk pasien rawat inap (termasuk ICU/ICCU, Unit Perawatan Anestesi) :
petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat ruangan rawat
inap tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan
kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
4) Jika pemeriksaan laboratorium tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien,
maka sampel pemeriksaan labor bisa dikirim ke rumah sakit lain/
laboratorium luar yang bekerja sama dengan rumah sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi.
5) Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka
dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 18


d. Jika dikarenakan alat pemeriksaan laboratorium mendadak error atau dalam
kondisi perbaikan maka sampel pemeriksaan labor bisa dikirim ke rumah
sakit lain/ laboratorium luar yang bekerja sama dengan rumah sakit Islam
Ibnu Sina Bukittinggi

Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa untuk pemeriksaan


laboratorium tidak bisa dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi
dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud dalam kondisi
perbaikan, untuk pemeriksaannya dilakukan di rumas sakit /laboratorium
luar yang bekerja sama dengan rumah sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi

Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka


dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

e. Jika pemeriksaan laboratorium tersebut belum tersedia di RSI Ibnu Sina


Bukittinggi maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas
pemeriksaan laboratorium tersebut.

Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium


akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan
laboratorium yang dimaksud belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi.

Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka


dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

F. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN FARMASI


Penundaan pelayanan Farmasi, dapat disebabkan :
1. Waktu tunggu terlayani melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian
pasien dalam kondisi ramai.
2. Penyerahan obat jadi maupun racikan melebihi batas waktu tunggu, misal :
dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai, resep sulit dibaca sehingga
harus konfirmasi ke dokter, poliklinik rawat jalan jam buka praktiknya melebihi
waktu tunggu kehadiran dokter (kehadiran dokter sesuai dengan jadwal
praktiknya )

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 19


3. Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan obat yang tertulis dalam resep
belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi , logistik (obat yang tertulis dalam
resep kosong atau stok habis).

a. Tatalaksana :

1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :

a) Untuk pasien yang sudah datang di Bagian farmasi : petugas farmasi


menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
penundaan pelayanan resep farmasi (sebutkan alasan) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

b) Untuk pasien rawat inap (termasuk pasien di ICU/ICCU, Unit


Perawatan Anestesi) : petugas farmasi menginformasikan kepada
perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan resep
farmasi (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.

c) Sarankan untuk sabar menunggu.

2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RSI


Ibnu Sina Bukittinggi belum dapat melayani resep untuk obat-obat
tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait

a) Jika dikarenakan masalah logistik :

 Untuk pasien yang sudah datang di Bagian farmasi : petugas


farmasi menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang penundaan pelayanan farmasi (sebutkan alasan dan
kapan dapat melayani resep untuk obat tersebut) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

 Jika layanan resep untuk obat tersebut dapat terlayani kembali,


maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 20


b) Jika dikarenakan obat yang tertulis dalam resep belum tersedia di RSI
Ibnu Sina Bukittinggi ,maka petugas farmasi menawarkan kepada
pasien dan keluarga pasien, apakah dibelikan melalui farmasi atau
pasien dan keluarga pasien yang membeli langsung ke apotik atau
rumah sakit di luar RSI Ibnu Sina Bukittinggi.

Jika layanan resep untuk obat tersebut dapat terlayani kembali, maka
dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

G. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN TINDAKAN/OPERASI

Penundaan pelayanan tindakan/operasi, dapat disebabkan :


1. Kondisi pasien, misal : kondisi pasien mendadak menurun, kondisi pasien yang
membutuhkan stabilisasi.
2. Kondisi dokter operator, dokter anestesi, misal : dokter operator dan / atau
dokter anestesi masih mengerjakan tindakan/operasi yang lain, dokter operator
dan / atau dokter anestesi mendadak berhalangan/sakit.
3. Keterbatasan jumlah tim perawat bedah, misal : tim perawat bedah masih
mengerjakan tindakan/operasi yang lain.
4. Ketersediaan instrumen/alat, misal : instrument/alat masih dalam kondisi tidak
steril, instrument/alat dalam kondisi rusak/perbaikan, instrument/alat tertentu
belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi.
5. Adanya tindakan/operasi cyto sehingga menggeser jadwal operasi elektif
6. Administrasi belum selesai

a. Tatalaksana :

1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :


a) Untuk bagian Rawat Jalan dan IGD : petugas kamar operasi
menyampaikan kepada perawat bagian Rawat Jalan dan IGD tentang
penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan alasan dan kapan
dapat melayani tindakan/operasi) dan Petugas tersebut
menyampaikan kepada pasien/keluarga pasien dan menyampaikan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 21


b) Untuk pasien rawat inap (termasuk pasien di ICU/ICCU ) : petugas
kamar operasi menginformasikan kepada perawat ruangan rawat
inap tentang penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan
alasan kapan dapat melayani tindakan/operasi) dan petugas tersebut
menyampaikan kepada pasien / keluarga pasien dan menyampaikan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
c) Sarankan kepada pasien / keluarga untuk sabar menunggu.

2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RSI


Ibnu Sina Bukittinggi belum dapat melayani tindakan/operasi tertentu,
maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : Bidang Yanmed,
Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU, IGD.

Jika dikarenakan instrument/alat dalam kondisi rusak/perbaikan atau


instrument/alat tertentu belum tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi,
maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas
pelayanan tindakan/operasi tersebut.

Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa tindakan/operasi


tersebut akan dirujuk ke rumah sakit lain dan menyampaikan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

Jika pelayanan tindakan/operasi tersebut dapat terlayani, maka


dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 22


BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formulir penundaan pelayanan medis

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 23

Anda mungkin juga menyukai