Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PENUNDAAN DAN KELAMBATAN PELAYANAN

NOMOR: 06/SK/05-03/RSUTI/II/2019

LOGO

RSU .................
KABUPATEN GOWA
TAHUN 201
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :06/SK/05-03/RSUTI/II/2019
TENTANG
PANDUAN PENUNDAAN DAN KELAMBATAN PELAYANAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM

Menimbang : 1. bahwa Penundaan Pelayanan adalah suatu keadaan yang terjadi


apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang lama
untuk mendapatkan pelayanan diagnostik dan pengobatan atau dalam
mendapatkan rencana pelayanan, pasien membutuhkan penempatan
di daftar tunggu.
2. bahwa sehubungan dengan poin (1) diperlukan panduan mengenai
kebijakan Penundaan Pelayanan sebagai acuan di rumah sakit.
3. bahwa agar panduan Penundaan Pelayanan mempunyai kekuatan
hukum, perlu ditetapkan melalui Keputusan Direktur RSU Thalia
Irham.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

: KEPUTUSAN DIREKTUR RSU THALIA IRHAM TENTANG


Kesatu
PANDUAN PENUNDAAN DAN KELAMBATAN PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM

Kedua : Panduan penundaan dan kelambatan pelayanan di Rumah Sakit Umum


Thalia Irham sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

Ketiga
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Gowa
Pada Tanggal : 26 Februari 2019
RSU Thalia Irham
Direktur

dr. Irmastuti, MARS


NIK : 2018.11.100
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Thalia Irham
Nomor : 06/SK/05-03/RSUTI/II/2019
Tentang : Panduan Penundaan Dan Kelambatan Pelayanan
Tanggal : 26 Februari 2019

BAB I
DEFINISI

Berikut beberapa definisi sebagai berikut :


1. Penundaan pelayanan adalah suatu keadaan yang terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani
dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan diagnostik dan pengobatan atau dalam
mendapatkan rencana pelayanan, pasien membutuhkan penempatan di daftar tunggu. Untuk itu
maka pasien diberi informasi tentang alasan penundaan dan menunggu serta diberi informasi
alternatif yang tersedia, dan tidak perlu diberikan apabila hanya menunggu sebentar karena dokter
datang terlambat.
2. Pelayanan dokter adalah pelayanan kesehatan yang termasuk kelompok pelayanan kedokteran
ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi.
3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter, sesuai dengan kewenangan
klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada satu pasien
dengan satu patologi/penyakit, dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada
pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
4. Pelayanan perawat adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat kesehatan semaksimal
mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatannya.
5. Pelayanan radiologi adalah Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto/gambar/imaging yang dapat
membantu dokter dalam merawat pasien.
6. Pelayanan laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan
merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif
dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative.
7. Pelayanan farmasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.
8. Pelayanan tindakan operasi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil
sebagai pembuka jalan operasi atau tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh.
BAB II
RUANG LINGKUP

Penundaan pelayanan di RSU Thalia Irham , meliputi :


1. Penundaan pelayanan dokter
2. Penundaan pelayanan perawat / rawat jalan
3. Penundaan pelayanan pemeriksaan radiologi
4. Penundaan pelayanan pemeriksaan laboratorium
5. Penundaan pelayanan farmasi
6. Penundaan pelayanan tindakan/operasi
BAB III
TATALAKSANA

A. TATA LAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN DOKTER


Penundaan pelayanan dokter dapat dibagi dua yaitu :
1. Penundaan pelayanan dokter dengan pemberitahuan.
Bagian Rawat Jalan :
a. Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa :
1) Terlambat datang untuk praktik sesuai jadwal praktik, disertai alasan dan jam buka
praktiknya.
2) Berhalangan tidak dapat praktik karena alasan tertentu, disertai surat ijin dan surat
pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan kepada penanggung jawab
poliklinik
b. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang :
1) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran
menginformasikan bahwa jam praktik dokter yang bersangkutan ada perubahan
(sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Pemberitahuan dari penanggung jawab poliklinik rawat jalan dalam bentuk tulisan yang
ditempelkan di poliklinik tersebut
3) Sarankan Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan
bahwa pasien membutuhkan perawatan di UGD maka informasikan ke pasien dan
keluarga pasien, komunikasikan ke petugas UGD, dan pasien segera ditransfer ke UGD.
a) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter yang
lain sesuai kebutuhan pasien tersebut.
b) Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar
menunggu.
c. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktik, (tidak terencana) maka :
1) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran
menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat
praktik, menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
2) Pemberitahuan dari penanggung jawab poliklinik atau rawat jalan dalam bentuk tulisan
yang ditempelkan di poli tersebut
3) Sarankan :
a) Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa
pasien membutuhkan perawatan di UGD maka informasikan ke pasien dan keluarga
pasien, komunikasikan ke petugas UGD, dan pasien segera ditransfer ke UGD.
b) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter
pengganti.
c) Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian pendaftaran rawat
jalan menawarkan penjadwalan ulang.
Bagian Rawat Inap :
a. Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa :
1) Terlambat datang untuk visite sesuai jadwal visite, disertai alasan dan jam datang untuk
visite.
2) Berhalangan tidak dapat visite karena alasan tertentu, disertai surat ijin dan surat
pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan kepada kepala ruangan
b. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite :
1) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien
bahwa dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Sarankan :
a) Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk divisite dokter jaga
ruangan.
b) Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar
menunggu.
c. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka :
Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien
bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga
dokter pengganti yang akan visite, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Dicatat di Rekam medis informasi penundaan pelayanan dan berikan alternatifnya.

2. Penundaan pelayanan dokter tanpa pemberitahuan :


Bagian Rawat Jalan :
a. Perawat menghubungi Dokter 30 menit sebelum jam praktik dimulai ,untuk antisipasi
komplain
b. Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah dokter tersebut
dapat praktik, informasikan jumlah pasien. Jika iya, maka jam berapa dapat melayani pasien.
Jika tidak dapat praktik, maka siapa dokter penggantinya.
c. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang :
1) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran
menginformasikan bahwa jam praktik dokter yang bersangkutan ada perubahan
(sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Sarankan :
a) Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa
pasien membutuhkan perawatan di UGD maka informasikan ke pasien dan keluarga
pasien, komunikasikan ke petugas UGD, dan pasien segera ditransfer ke Unit UGD.
b) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter yang
lain sesuai kebutuhan pasien tersebut.
c) Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar
menunggu.
d. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktik, maka
1) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran
menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat
praktik, menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
2) Sarankan :
a) Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa
pasien membutuhkan perawatan di UGD maka informasikan ke pasien dan keluarga
pasein, komunikasikan ke petugas UGD, dan pasien segera ditransfer ke UGD.
b) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter
pengganti.
c) Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian pendaftaran rawat
jalan menawarkan penjadwalan ulang.
Bagian Rawat Inap :
a. Jika dokter belum datang visite sesuai dengan sasaran mutu kehadiran visite dokter setiap
hari, maka perawat ruangan rawat inap segera menghubungi dokter yang bersangkutan.
b. Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah dokter tersebut
dapat visite, jika iya : maka jam berapa dapat visite pasien. Jika tidak : maka siapa dokter
pengganti visite
c. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite :
1) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien
bahwa dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite, dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Sarankan :
Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk divisite dokter jaga
ruangan..
d. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka :
1) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien
bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga
dokter pengganti yang akan visite , dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
2) Sarankan :
Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk di visite dokter jaga /
dokter ruangan

B. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN PERAWAT


Penundaan pelayanan perawat diBagian Rawat Jalan:
1. Perawat yang bersangkutan menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal praktik
keperawatan
2. Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan :
a. Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran
menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktik keperawatan (sebutkan jam
praktiknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
b. Sarankan :
1) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa di hari yang lain.
2) Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar
menunggu.

C. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN BAGIAN RADIOLOGI


1. Penundaan pelayanan bagian radiologi, dapat disebabkan :
Waktu tunggu untuk pemeriksaan radiologi konfensional ( thorax , schedel , dll ) di bagian rawat
jalan melebihi waktu yang seharusnya ( 30 menit ) dikarenakan pasien overlood atau dokter
tidak ada ditempat.
2. Hasil foto rontgen
Penundaan Hasil foto rontgen dapat disebabkan karena kondisi pasien yang mendadak menurun ,
alat yang rusak dan pasien yang banyak
3. Hasil bacaan radiologi ( expertise )
Hasil expertise radiologi terlambat melebihi batas waktu yang seharusnya disebabkan oleh
karena dokter radiologi yang tidak ada ditempat atau datang terlambat
4 Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat radiologi mendadak error atau dalam
kondisi perbaikan, logistik (bahan kontras film habis), listrik PLN padam pemeriksan radiologi
tertentu belum tersedia di Rumah sakit
Tatalaksana :
1. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
a. Untuk pasien yang sudah datang di bagian Radiologi : Petugas radiologi menyampaikan
kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan
dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
b. Untuk bagian Rawat Jalan dan UGD : petugas radiologi menyampaikan kepada perawat
Rawat Jalan dan UGD tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan
dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
c. Untuk pasien rawat inap : petugas radiologi menginformasikan kepada perawat ruangan
rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat
melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
d. Sarankan untuk sabar menunggu
2. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga Rumah sakit belum dapat
melayani pemeriksaan radiologi tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait
melalui surat edaran atau lisan(telp)
a. Jika dikarenakan masalah logistik :
1) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Radiologi : petugas radiologi menyampaikan
kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan
alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk bagian Rawat Jalan dan UGD : petugas radiologi menyampaikan kepada perawat
bagian Rawat Jalan dan UGD tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan
dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
3) Untuk pasien rawat inap : petugas radiologi menginformasikan kepada perawat ruangan
rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat
melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
4) Jika pemeriksaan radiologi tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, maka pasien dirujuk
ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut.
5) Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi
dengan bagian/unit terkait.
b. Jika dikarenakan alat pemeriksaan radiologi mendadak error atau dalam kondisi perbaikan
maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan radiologi
tersebut
c. Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi akan dirujuk ke
rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi yang dimaksud dalam kondisi
perbaikan.
Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan
bagian/unit terkait.
d. Jika pemeriksaan radiologi tersebut belum tersedia di Rumah sakit, maka pasien dirujuk ke
rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut.
Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi akan dirujuk ke
rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi yang dimaksud belum tersedia
di Rumah sakit
Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan
bagian/unit terkait.

D. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN LABORATORIUM


Penundaan pelayanan laboratorium ini meliputi Laboratorium Klinik, dan Patologi Anatomi :
1. Penundaan hasil laboratorium klinik dapat disebabkan
a. Waktu tunggu antrian pengambilan sample darah pada pasien rawat jalan melebihi batas
waktu yang seharusnya disebabkan karena antrian pasien dalam kondisi ramai, Persyaratan
administrasi yang tidak lengkap, kesulitan dalam pengambilan darah
b. Hasil pemeriksaan laboratorium klinik tidak sesuai dengan yang seharusnya . penundaan
tersebut dapat disebabkan karena adanya pengulangan pemeriksaan (adanya kesalahan pre-
analitik, analitik, post-analitik) ,control dan kalibrasi yang tidak masuk, tidak semua
parameter pemeriksaan laboratorium kondisinya ready , tidak setiap alat bisa melakukan
semua parameter pemeriksaan lab, Dokter Spesialis patologi klinik sedang tidak ada ditempat
/ terlambat hadir , Dokter spesialis patologi anatomi datang terlambat , sample pemeriksaan
banyak .
c. Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat laboratorium mendadak rusak atau
dalam kondisi perbaikan, logistik (masalah reagen dan alkes), computer rusak , listrik mati,
pemeriksan laboratorium tertentu belum tersedia Rumah sakit
d. Penundaan hasil laboratorium Patologi Anatomi ( PA )
e. Hasil pemeriksaan laboratorium PA belum selesai ( melebihi batas waktu yang sudah
ditentukan, seharusnya selesai dalam waktu 3 hari kerja ) hal ini disebabkan karena Dokter
PA tidak ada ditempat atau terlambat datang , adanya pengulangan pemeriksaan , formulir
permintaan pemeriksaan tidak lengkap atau tidak jelas
Tatalaksana :
1. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
a. Untuk pasien yang sudah datang di bagian Laboratorium : petugas laboratorium
menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan
laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut)
dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
b. Untuk bagian Rawat Jalan dan UGD : petugas laboratorium menyampaikan kepada perawat
Rawat Jalan dan UGD tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan
kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
c. Untuk pasien rawat inap : petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat ruangan
rawat inap tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat
melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
d. Sarankan untuk sabar menunggu.
2. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga Rumah sakit belum dapat
melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit
terkait .
a. Jika dikarenakan masalah logistik :
1) Untuk pasien yang sudah datang di bagian Laboratorium : petugas laboratorium
menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan
laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut)
dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
2) Untuk bagian Rawat Jalan dan UGD : petugas laboratorium menyampaikan kepada
perawat Rawat Jalan dan UGD tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan
alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf
atas ketidaknyamanan tersebut.
3) Untuk pasien rawat inap : petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat
ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan
kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
4) Jika pemeriksaan laboratorium tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, maka pasien
dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan laboratorium tersebut.
5) Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi
dengan bagian/unit terkait.
b. Jika dikarenakan alat pemeriksaan laboratorium mendadak error atau dalam kondisi
perbaikan maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan
laboratorium tersebut.
Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke
rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud dalam
kondisi perbaikan.
Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi
dengan bagian/unit terkait.
c. Jika pemeriksaan laboratorium tersebut belum tersedia di RS maka pasien dirujuk ke rumah
sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan laboratorium tersebut.
Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke
rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud belum
tersedia di rumah sakit
Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi
dengan bagian/unit terkait.

E. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN FARMASI


Penundaan pelayanan Farmasi, dapat disebabkan :
1. Waktu tunggu terlayani melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian pasien dalam
kondisi ramai.
2. Penyerahan obat jadi maupun racikan melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian
pasien dalam kondisi ramai, resep sulit dibaca sehingga harus konfirmasi ke dokter, poliklinik
rawat jalan jam buka praktiknya melebihi waktu tunggu kehadiran dokter (kehadiran dokter
sesuai dengan jadwal praktiknya, dengan toleransi 30 menit).
3. Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan obat yang tertulis dalam resep belum tersedia
di RS, logistik (obat yang tertulis dalam resep kosong atau stok habis).
Tatalaksana :
1. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
a. Untuk pasien yang sudah datang di Bagian farmasi : petugas farmasi menyampaikan kepada
pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan resep farmasi (sebutkan alasan) dan
permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
b. Untuk pasien rawat inap : petugas farmasimenginformasikan kepada perawat ruangan rawat
inap tentang penundaan pelayanan resep farmasi (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut.
c. Sarankan untuk sabar menunggu.
2. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga Rumah sakit belum dapat
melayani resep untuk obat-obat tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait
a. Jika dikarenakan masalah logistik :
1) Untuk pasien yang sudah datang di Bagian farmasi : petugas farmasi menyampaikan
kepada pasien dan keluarga pasien tentang penundaan pelayanan farmsi(sebutkan alasan
dan kapan dapat melayani resep untuk obat tersebut) dan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan tersebut..
2) Jika layanan resep untuk obat tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan
koordinasi dengan bagian/unit terkait.
3. Jika dikarenakan obat yang tertulis dalam resep belum tersedia di Rumah sakit,maka petugas
farmasi menawarkan kepada pasien dan keluarga pasien, apakah dibelikan melalui farmasi
atau pasien dan keluarga pasien yang membeli langsung ke apotik atau rumah sakit di luar
Rumah sakit.
Jika layanan resep untuk obat tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi
dengan bagian/unit terkait.

F. TATALAKSANA PENUNDAAN PELAYANAN TINDAKAN/OPERASI


Penundaan pelayanan tindakan/operasi, dapat disebabkan :
2. Kondisi pasien, misal : kondisi pasien mendadak menurun, kondisi pasien yang membutuhkan
stabilisasi.
3. Kondisi dokter operator, dokter anestesi, misal : dokter operator dan / atau dokter anestesi masih
mengerjakan tindakan/operasi yang lain, dokter operator dan / atau dokter anestesi mendadak
berhalangan/sakit.
4. Keterbatasan jumlah tim perawat bedah, misal : tim perawat bedah masih mengerjakan
tindakan/operasi yang lain.
5. Ketersediaan instrumen/alat, misal : instrument/alat masih dalam kondisi tidak steril,
instrument/alat dalam kondisi rusak/perbaikan, instrument/alat tertentu belum tersedia di Rumah
sakit
6. Adanya tindakan/operasi cyto sehingga menggeser jadwal operasi elektif
7. Administrasi belum selesai
Tatalaksana :
1. Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka :
a. Untuk bagian Rawat Jalan dan UGD : petugas kamar operasi menyampaikan kepada perawat
bagian Rawat Jalan dan UGD tentang penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan
alasan dan kapan dapat melayani tindakan/operasi) dan Petugas tersebut menyampaikan
kepada pasien/keluarga pasien dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
tersebut.
b. Untuk pasien rawat inap : petugas kamar operasi menginformasikan kepada perawat ruangan
rawat inap tentang penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan alasan kapan dapat
melayani tindakan/operasi) dan petugas tersebut menyampaikan kepada pasien / keluarga
pasien dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
c. Sarankan kepada pasien / keluarga untuk sabar menunggu.
2. Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga Rumah sakit belum dapat
melayani tindakan/operasi tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait .
Jika dikarenakan instrument/alat dalam kondisi rusak/perbaikan atau instrument/alat tertentu
belum tersedia di Rumah sakit, maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai
fasilitas pelayanan tindakan/operasi tersebut.
Pasien dan keluarga pasien diinformasikan bahwa tindakan/operasi tersebut akan dirujuk ke
rumah sakit lain dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Jika pelayanan tindakan/operasi tersebut dapat terlayani, maka dilakukan koordinasi dengan
bagian/unit terkait.

BAB IV
DOKUMENTASI
1. SPO penundaan dan kelambatan pelayanan
2. Form penundaan dan kelambatan pelayanan

Anda mungkin juga menyukai