Anda di halaman 1dari 10

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

04
RUMAH SAKIT TK.IV.02.07.02 LAHAT

PANDUAN
PENUNDAAN PELAYANAN DAN PENGOBATAN

RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 LAHAT


TAHUN 2019
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 PLG
RUMAH SAKIT TK.IV 02.07.02 LAHAT
JL. Letjend Harun Sohar No. 26 Lahat
Telp. 081377951551 / Fax. (0731) 326195 Lahat
E-Mail : rumkit4lahat@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 LAHAT
Nomor : Kep/ 108 / I /2019

Tentang
PEMBERLAKUAN PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DAN PENGOBATAN
TK. IV 02.07.02 LAHAT

Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan, maka perlu
dibentuk kebijakan Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan.
2. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit
TK. IV 02.07.02 Lahat

Mengingat :
1. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
2. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
3. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159 b / MENKES /
PER / II / 1988 tentang Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333 / MENKES /
PER / XII / 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1575 / MENKES /
PER / 1 / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2003 tentang
Rekam Medis / Medical Record.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 / MENKES / SK /
II / 2008 / tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan:
Pertama : Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.02 Lahat
tentang Panduan Penundaan Pengobatan Dan Pelayanan
di Rumah sakit TK. IV 02.07.02 Lahat.
Kedua : Panduan Penundaan Pengobatan dan Pelayanan di
Rumah Sakit TK. IV 02.07.02 Lahat yang dimaksud
sebagaimana tertuang dalam Lampiran Surat Keputusan
ini.

Ditetapkan di : Lahat
Pada tanggal : 13 Januari 2019
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.02
Lahat

dr. Fauzi Mustakman,Sp.B


Mayor Ckm NRP 11040000290974
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

BAB I DEFINISI.................................................................................................................... 1

Tujuan......................................................................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP ......................................................................................................2

1. Panduan Pelayanan dan Pengobatan Pasien Rawat Inap...................................2


2. Panduan Pelayanan dan Pengobatan Rawat Jalan / Poliklinik ............................3

BAB III TATA LAKSANA .........................................................................................................4

BAB IV DOKUMENTASI .........................................................................................................5


1

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 Lampiran: panduan penundaan pengobatan dan pelayanan
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 LAHAT Nomor : panduan/ 108/ I/ 2019
Tanggal : 04 januari 2019

BAB I
DEFINISI

TUJUAN

Memberikan informasi tentang terjadinya keterlambatan dalam hal pelayanan dan


pengobatan dengan memberikan alternatif lain dalam pemecahan masalah, dan
menghormati hak pasien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan
pengobatan pesiensesuai etik dan hukum dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Tk. IV 02.07.02 Lahat.
Penundaan pelayanan dan pengobatan adalah menunda pelayanan dan
pengobatan karena berbagai hal yang bersifat darurat atau keterlambatan. Terjadinya
penundaan pelayanan pengobatan yaitu apabila keterlambatan lewat dari 1 (satu) jam
dari jadwal yang telah ditentukan.
2

BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan Pelayanan dan Pengobatan Pasien Rawat Inap


Panduan pelayanan dan pengobatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Tk.
IV 02.07.02 Lahat bisa berupa tindakan operasi elektif dan tindakan medis elektif
lainnya yang antara lain disebabkan oleh :

1. Ruangan Operasi Penuh


Apabila pasien dimasa perawatan rawat inap memerlukan tindakan
operasi yang disebabkan oleh indikasi medis pasien dan pada saat itu
ruangan operasi / OK penuh maka tindakan operasi ditunda sampai pada
saat dimana waktu yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan
ketersediaan ruangan operasi, tentunya hal ini harus dijelaskan oleh dokter
yang merawat pasien atau keluarga pasien alasan penundaan pelayanan
dan pengobatan operasi. Hal ini juga bisa terjadi pada pasien yang berasal
dari poli klinik yang akan direncanakan tindakan operasi elektif / terencana.

2. Ruang Perawat Tidak Tersedia


Jika pasien yang akan dilakukan tindakan operasi atau rindakan medis
lainnya yang membutuhkan ruang perawatan dan apabila pada saat itu
ruangan tidak tersedia maka tindakan operasi atau tindakan medis lainnya
yang bersifat elektif / terencana akan ditunda sampai ada jadwal terbaru
yang ditentukan oleh DPJP pasien tersebut. Bila pasien harus operasi Cito
(Emergency) pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
yang dibutuhkan pasien.

3. Dokter DPJP Pasien Cuti / Izin


Apabila jadwal tindakan yang telah direncanakan oleh dokter DPJP dan
disetujui oleh pasien, namun ketika pada waktu tersebut DPJP cuti, sakit
atau ada keperluan mendadak maka tindakan yang telah direncanankan
tersebut ditunda sampai pada saat dokter tersebut memberikan jadwal ulang
kembali.

4. Kondisi Umum Pasien Tidak Memenuhi Kriteria Operasi


Keadaan umum pasien bisa menjadi faktor penundaan operasi atau
tindakan medis lainnya apabila pada saat pasien mau ditindak keadaan
umum pasien tidak bagus atau jelek yang tidak memenuhi standar sehingga
tidakan tersebut tidak bisa dilakukan.
3

2. Penundaan Pelayanan dan Pengobatan Rawat Jalan / Poliklinik


Penundaan pelayanan dan pengobatan pasien rawat jalan di rumah sakit Tk.
IV 02.07.02 Lahat dapat berupa keterlambatan kehadiran dokter tidak sesuai
dengan jadwal praktek dokter. Dapat juga berupa penundaan karena pasien harus
dilakukan pemeriksaan penunjang atau berkaitan dengan limit asuransi jaminan
yang digunakan oleh pasien. Penundaan terjadi karena beberapa alasan anatara
lain :

1. Penundaan Pelayanan dan Pengobatan Karena Dokter Berhalangan


Penundaan palayanan dan pengobatan yang terjadi dikarenakan dokter
berhalangan memberikan palayanan, makan pasien diinfomasikan tentang
hal tersebut dan diberikan alternatif tentang dokter yang satu disiplin ilmu.

2. Penundaan Pelayanan dan Pengobatan Sesuai Skrining


Ketika dokter memutuskan bahwa pasien memerlukan tindakan namun
tidak langsung dilakukan karena harus dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti cek laboratorium, CT Scan, Rontgen dan pemeriksaan penunjang
lainnya, tentu hal ini harus dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pasien
atau keluarga pasien.

3. Penundaan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Penunjang


Penundaan penyerahan hasil pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium, radiologi, anatomi dan pemeriksaan patologi anatomi dan
pemeriksaan diagnostik lainnya dikarenakan pemeriksaan penunjuang
tertentu membutuhkan waktu sehingga pasien mendapat penjelasan tentang
proses pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.

4. Penundaan Pelayanan Karena Limit Jaminan Asuransi


Penundaan pelayanan dan pengobatan yang dikarenakan pembiayaan
biasanya disebabkan karena pemeriksaan penunjang medis yang biayanya
melebihi cakupan asuransi perhari, maka petugas administrasi rawat jalan
memberikan informasi atau keluarga pasien untuk mengikuti alur pelayanan
selanjutnya.
4

BAB III
TATA LAKSANA

Penundaan pelayanan dan pengobatan tindakan operasi bisa terjadi pada pasien
yang sudah masuk ruang perawatan ataupun pasien yang belum masuk ruang
perawatan. Berikut pelaksanaan penundaan pelayanan dan pengobatan :

1. Ruang Operasi atau OK Penuh


Apabila pelayanan tindakan operasi tertunda karena ruang OK penuh maka
perawat menelepon DPJP untuk penjadwalan kembali tindakan operasi tersebut
bila pasien sudah masuk ruang perawatan.

2. Ruang Perawatan Tidak Tersedia


Jika pasien yang akan dilakukan tindakan operasi atau tindakan medis
lainnya tertunda karena ruang perawatan tidak tersedia maka perawat
menjelaskan masalah tersebut kepada pasien atau keluarga pasien dan
melakukan konfirmasi kepada DPJP tentang hal tersebut, jika pasien belum
masuk ruang perawatan dapat diberikan alternatif rujuk ke rumah sakit lain yang
memiliki fasilitas yang diperlukan pasien tersebut. Bila pasien direncanakan Post
Op memerlukan ruang ICU dan ICU penuh perawat harus konfirmasi ke DPJP
untuk penjadwalan ulang.

3. Dokter DPJP Cuti atau Izin Mendadak


Apabila jadwal tindakan yang sudah direncanakan oleh DPJP disetujui
pasien, namun ketika waktu tersebut DPJP cuti, sakit atau izin mendadak maka
hal tersebut harus disampaikan kepada pasien dan keluarga pasien sebelum
pasien masuk ruang perawatan (pasien elektif). Namun apabila pembatalan
tersebut terjadi pada pasien sudah rawat inap alternatif penyelesaiannya adalah :

a. Menjelaskan kepada pasien tentang kondisi ini dan memberikan pilihan


apakah tetap ingin dirawat atau pulang terlebih dahulu untuk penjadwalan
ulang.
b. Memberikan pilihan untuk mengganti DPJP dengan dokter lain yang satu
disiplin ilmu.

4. Kondisi Umum (KU) Pasien Tidak Memenuhi Standar Operasi


KU pasien bisa menjadi faktor penundaan tindakan operasi atau tindakan
medis lainnya, apabila pada saat pasien mau ditindak keadaan umum pasien tidak
bagus dan tidak memenuhi standar sehingga tidakan tersebut tidak bisa
dilakukan.
Apabila KU pasien tidak memenuhi standar operasi dan pasien masuk ruang
perawatan maka menghubunngi DPJP untuk perbaikan KU pasien sampai
kondisinya sudah memenuhi ketentuan.
5
6

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi Penundaan Pelayanan dan Pengobatan :

1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan penundaan
pelayanan dan pengobatan dan harus mencakup :
a. Detail kondisi pasien.
b. Alasan melakukan penundaan pelayanan dan pengobatan.
c. Nama konsultan yang merujuk dan menerima rujukan.
d. Status klinis pre-penundaan pelayanan.
e. Detail tanda vital, pemeriksaan fisik dan terapi yang diberikan selama
penundaan palayanan dan pengobatan berlangsung

2. Pencatatan harus terstandarisasi antar rumah sakit jejaring dan diterapkan untuk
penundaan palayanan dan pengobatan.

3. Rekam medis harus mengandung :


a. Resume singkat mengenai kondisi klinis pasien sebelum, selama dan setelah
penundaan pelayanan dan pengobatan, termasuk kondisi medis yang terkait,
faktor lingkungan dan terapi yang diberikan.
b. Data untuk proses audit. Tim penundaan pelayanan dan pengobatan harus
mempunya salinan data.

4. Harus ada prosedur untuk menyelidiki masalah-masalah yang terjadi selama


proses penundaan pelayanan dan pengobatan.

Ditetapkan di : Lahat
Pada tanggal : 04 Januari 2019
Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.07.02
Lahat

dr. Fauzi Mustakman,Sp.B


Mayor Ckm NRP 11040000290974

Anda mungkin juga menyukai