Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RUPIT


Jl. Kesehatan No. 1 Lw. Agung Kec. Rupit 31654 Telp/Fax (0733) 4100217
Email : RSUDRUPITMUSIRAWAS@GMAIL.COM

AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)


PENUNDAAN DAN KELAMBATAN PELAYANAN

1. DEFINISI
Penundaan pelayanan adalah keterlambatan waktu pelayanan yang seharusnya dapat
dilakukan di RSUD Rupit segera atau sesuai jadwal terhadap pasien dalam rangka menegakkan
diagnosa, pemberian terapi, tindakan atau prosedur yang harus dilakukan, dan penyediaan tempat
rawat inap. Keterlambatan pelayanan yang dimaksud adalah bersifat sementara.
2. TUJUAN
Tujuan dari panduan penundaan pelayanan ini adalah:
a. Pasien mendapatkan perawatan yang berkesinambungan dan informatif
b. Tenaga kesehatan dapat menginformasikan kepada pasien dan / keluarga atas keterlambatan
yang terjadi serta dapat memberikan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan pasien;
c. Informasi keterlambatan atau penundaan pelayanan dapat didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.
3. RUANG LINGKUP
Pasien diberikan informasi apabila diketahui adanya waktu menunggu yang lama untuk
pelayanan diagnostik dan pengobatan atau dalam mendapatkan rencana pelayanan yang
membutuhkan penempatan di daftar tunggu. Pasien diberi informasi tentang alasan penundaan dan
menunggu serta diberi informasi alternatif yang tersedia. Persyaratan ini berlaku untuk pelayanan
pasien rawat inap atau pasien rawat jalan dan pelayanan diagnostik dan tidak perlu diberikan jika
hanya menunggu sebentar karena dokter datang terlambat. Untuk beberapa pelayanan seperti
onkologi atau transplantasi, penundaan dapat disesuaikan dengan norma nasional untuk pelayanan
tersebut, sehingga memang berbeda dari keterlambatan pelayanan diagnostik.
A. Jenis Penundaan Pelayanan
1. Keterlambatan /penundaan layanan diagnostik di Instalasi Rawat Jalan / Instalasi
Gawat Darurat (IGD).
2. Keterlambatan / penundaan pelayanan di Instalasi Rawat Inap:
a. Kamar perawatan penuh
b. Penundaan keterlambatan pelayanan diagnostik
c. Penundaan / keterlambatan tindakan
d. Keterlambatan/penundaan pemberian pengobatan / treatment
3. Kebijakan penundaan pelayanan berlaku terhadap kasus elektif.
4. Pada kasus cito yang mengancam nyawa dan organ, maka segera dirujuk ke instansi
kesehatan lain yang dapat memenuhi fasilitas atau sumberdaya yang dibutuhkan
setelah dilakukan tindakan life saving.
B. Tempat Terjadi Penundaan Pelayanan
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Farmasi
4. PENATALAKSANAAN
1. Pasien yang tertunda untuk rawat inap, operasi dan pemeriksaan penunjang harus dijelaskan
alasan tertundanya oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter jaga kepada
pasien atau keluarganya dan didokumentasikan di rekam medis.
2. Informasi yang diberikan kepada pasien adalah:
3. Rencana tindakan yang akan dilakukan yang seharusnya dilakukan saat itu;
4. Alasan penundaannya;
5. Risiko (jika ada) yang mungkin dapat terjadi serta persiapan tindakan penanggulannya;
6. Alternatif tindakan lainnya yang dapat diberikan, beserta prosedur dan komplikasi tindakan
(jika ada).
7. Rencana selanjutnya terkait penundaan yang terjadi, waktunya, tempatnya, dan prosedurnya;
8. Dokter memberikan informsi edukasi jika terdapat tindakan medis yang sebelumnya belum
direncanakan terkait penundaan pelayanan medis ini;
9. Pendokumentasian dilakukan di rekam medis segera setelah dokter memberikan informasi
terkait penundaan pelayanan medis tersebut. Bukti edukasi dan pemberian informasi ditulis
pada formulir edukasi yang ada.
10. Jika penundaan pelayanan medis yang terjadi belum dapat ditentukan sampai kapan, atau
kebutuhan pasien mendesak akan pelayanan medis tersebut namun tidak dapat terpenuhi oleh
RSUD Rupit maka rumah sakit akan memfasilitasi rujukan kepada fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya. Proses rujukan disesuaikan dengan prosedur rujukan.

Anda mungkin juga menyukai