Anda di halaman 1dari 5

Karies gigi

Karies gigi

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi.[4] Walaupun apa yang terlihat dapat
berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi
terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang
coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang
diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan
seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.

Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak
karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa.[5][6][7] Asam yang
diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah
gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5,
proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak
mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

Klasifikasi
Celah atau fisura gigi dapat menjadi lokasi karies.
Karies gigi dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi, tingkat laju perkembangan, dan jaringan
keras yang terkena

Lokasi

Secara umum, ada dua tipe karies gigi bila dibedakan lokasinya, yaitu karies yang ditemukan di
permukaan halus dan karies di celah atau fisura gigi.

Karies celah dan fisura

Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Fisura terbentuk saat perkembangan alur, dan tidak
sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau depresio yang khas pada strutkur
permukaan email. Tempat ini mudah sekali menjadi lokasi karies gigi. Karies celah dan fisura
kadang-kadang sulit dideteksi. Semakin berkembangnya proses perlubangan akrena karies, email
atau enamel terdekat berlubang semakin dalam. Ketika karies telah mencapai dentin pada
pertemuan enamel dengan dental, lubang akan menyebar secara lateral. Di dentin, proses
perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.

Karies permukaan halus

Ada tiga macam karies permukaan halus. Karies proksimal, atau dikenal juga sebagai karies
interproksimal, terbentuk pada permukaan halus antara batas gigi. Karies akar terbentuk pada
permukaan akar gigi. Tipe ketiga karies permukaan halus ini terbentuk pada permukaan lainnya.

Pada radiograf ini, titik hitam pada batas gigi menunjukkan sebuah karies proksimal.

Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi.[27] Tipe ini kadang tidak dapat dideteksi
secara visual atau manual dengan sebuah eksplorer gigi. Karies proksimal ini memerlukan
pemeriksaan radiografi.[28]

Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika permukaan akar
telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini tidak akan berkembang karena tidak
dapat terpapar oleh plak bakteri. Permukaan akar lebih rentan terkena proses demineralisasi
daripada enamel atau email karena sementumnya demineraliasi pada pH 6,7, di mana lebih tinggi
dari enamel.[29] Karies akar lebih sering ditemukan di permukaan fasial, permukaan
interproksimal, dan permukaan lingual. Gigi geraham atas merupakan lokasi tersering dari karies
akar.

Laju penyakit

Laju karies dapat membagi karies menjadi karies akut dan kronis. Karies rekuren berarti karies
yang terjadi pada bekas karies terdahulu.[rujukan?]

Jaringan keras yang terpengaruh


Berdasarkan pada jaringan keras yang terpengaruh, karies dapat dibedakan menjadi karies yang
memengaruhi enamel, dentin, atau sementum. Pada awal perkembangannya, karies mungkin
hanya memengaruhi enamel. Namun ketika karies semakin luas, dapat memengaruhi dentin.
Sementum adalah jaringan keras yang melapisi akar gigi, maka sementum dapat terkena bila akar
gigi terbuka.[rujukan?]

Karies di dekat leher gigi disebut karies servikal.[rujukan?]

Penyebab
Ada empat hal utama yang berpengaruh pada karies: permukaan gigi, bakteri kariogenik
(penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu.[30]

Gigi

Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena
karies. Amelogenesis imperfekta, yang timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang, ada penyakit
di mana enamel tidak terbentuk sempurna.[31] Dentinogenesis imperfekta adalah
ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah
penyebab utama dari karies.[32]

Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi
dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering
terselip sisa makanan.

Bakteri

Preparat Streptococcus mutans.

Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri
penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya.[5][7] Khusus untuk
karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces
viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.
Karbohidrat yang dapat difermentasikan

Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam
laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi.[6] Bila asam ini mengenai gigi
dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah
dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan
cairan pencuci mulut.[33] Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila demineralisasi terus
berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.

Waktu

Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi
perkembangan karies.[34] Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka
bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat
menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral
gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.[35]

Faktor lainnya

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies.

Air liur dapat menjadi penyeimbangan lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana
air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada sindrom Sjögren, diabetes mellitus, diabetes
insipidus, dan sarkoidosis.[36]

Karies yang merajalela karena penggunaan metamfetamin.

Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur.[37] Terapi
radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.[38]

Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies.[39] Tembakau adalah faktor yang
signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.[40] Dengan gusi yang
menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah
mengalami demineralisasi. [29]

Karies botol susu atau karies kanak-kanak adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada
gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya
dapat terkena juga.[41] Sebutan "karies botol susu" karena karies ini sering muncul pada anak-
anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula
disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.

Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. [42] Tipe karies ini
sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi
gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. [43] Bila
karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies
yang dipengaruhi radiasi.

Perawatan
Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna, walaupun remineralisasi pada karies
yang sangat kecil dapat timbul bila kebersihan dapat dipertahankan. [1] Untuk lesi yang kecil,
florida topikal dapat digunakan untuk merangsang remineralisasi. Untuk lesi yang besar dapat
diberikan perawatan khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan
mencegah perusakan lebih lanjut.[rujukan?]

Amalgam dapat digunakan sebagai media untuk penyembuhan karies.

Secara umum, pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah dibandingkan perawatan
lanjut karena lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal, oksida nitro, atau obat lainnya dapat
meredam nyeri.[48] Pembuangan bor dapat membuang struktur yang sudah berlubang. Sebuah alat
seperti sendok dapat membersihkan lubang dengan baik.[49] Ketika lubang sudah dibersihkan,
maka diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan
estetikanya.

Material untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi, porselin, dan emas.[50] Resin
dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan gigi asal dan lebih sering
digunakan. Bila bahan di atas tidak dapat digunakan, maka diperlukan zat crown yang terbutat
dari emas, porselin atau porselin yang dicampur logam.[rujukan?]

Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi.[51] Terapi kanal gigi atau terapi
endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. Saat terapi,
pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang. Bekas gigi akan diberikan material
seperti karet yang disebut gutta percha.[52] Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan
perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur karena proses pelubangan.[rujukan?]

Pencegahan
Menggosok gigi adalah salah satu tindakan pencegahan karies.

Anda mungkin juga menyukai