Adoc - Pub - 04 KV 315 Kva Aplikasi Di PT Trafoindo Prima Perka
Adoc - Pub - 04 KV 315 Kva Aplikasi Di PT Trafoindo Prima Perka
Transformator Distribusi dengan kapasitas 315 kVA dan transformator yang digunakan
Tegangan HV : 20 kV
Tegangan LV : 400 V
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.1 Gambar Desain Konstruksi Core Tipe Wound
Bentuk core tipe Wound dimana memiliki 4 buah Core (inti besi), keterangan
angka 1 menunjukan core yang memiliki luas core yang besar dan angka 2
menunjukan core yang memiliki luas core yang kecil. H merupakan tinggi dari
core (inti besi). Core pada tipe wound memiliki nilai radius bagian dalam sebesar
5 dan untuk yang luar radiusnya 80, L merupakan lebar core bagian luar dari core
(inti besi) baik yang ukuran besar atau kecil. a merupakan lebar jendela core (inti
besi) baik yang ukuran besar atau kecil dan b merupakan panjang jendela core
(inti besi).
W1 W2
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keterangan untuk W1 merupakan panjang core yang ukuran kecil sedangkan W2
merupakan panjang core yang ukuran besar dan untuk Y merupakan lebar core.
Ukuran core tergantung dari besar luas coil yang telah di design yang sesuai
dengan kapasitasnya.
W coil
Hcoil
Ycoil
Bentuk coil yang dibentuk dengan luas bidangnya berbentuk persegi panjang.
Nilai perhitungan design didapat panjang W coil = 188 mm dan Y coil = 158
Sehingga didapat nilai design core seperti tabel 4.1 sebagai berikut :
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.1 design Core transformator distribusi 20/0,4 kV. 315 kVA
W a B L H Y ∅
ITEM QTY
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Inner
Berat core merupakan salah satu pengaruh akibanya timbul rugi inti besi yang
dihasilkan. Berat jenis pada material core diketahui sebesar 7,56x10-6 kg/mm3.
Berat core dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.6) dengan acuan
Berat Core 1
= 164,9817985 kg
Berat Core 2
= 295,0335273 kg
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi total berat core secara keseluruhan adalah
= 329,963597 + 590,0670546
= 6230634143 kg
Volt per Turn (ET) merupakan besaran perhitungan pabrikan yang ditetapkan.
Setelah nilai ET (Volt per Turn) didapat dari perkiraan perhitungan Sisi
VL = 400 V, maka :
400⁄
√3
N2 = 7.780713
230.940
= 7.780713
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dan nilai N1 diambil dari perhitungan Tap 3 didapat nilai NR = 2546 Turn,
VR = 20000 V.
Core
W 180 mm
Y 75 mm
a1 185 mm
a2 96 mm
b 500 mm
Ganjal 2
L 1168 mm
H 650 mm
adalah Luas area (A) core dengan menggunakan persamaan dari (3.7). Dengan
Acore = 180 × 75 × 2
= 27000 mm2
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk luas penampang inti core dengan menggunakan persamaan dari (3.8)
= 0.02565 mm2
Dari nilai Ai core yang telah didapat dari hasil perhitungan sehingga, nilai Bm
8.247860988
Bm =
4.44 × 50 × 0.02565
menentukan besar nilai core loss Watt⁄kg dan Exciting Power VA⁄kg yang
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.5 Menentukan Parameter Core Transformator Distribusi
1.45
0.76
Gambar 4.4. Kurva Core Loss dari bahan material
Nilai Bm didapat dari hasil perhitungan adalah 1,45 Tesla, maka angka 1,45
Tesla pada kurva core loss ditarik ke kurva core loss dengan frekuensi 50 Hz
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.5.2. Menentukan nilai exciting power transformator distribusi
1.45
0.98
Dan untuk nilai Exciting Power, dengan nilai Bm yang didapat dari hasil
perhitungan sebesar 1,45 Tesla. Maka angka pada magnetic Flux Density
sebesar 1,45 Tesla pada kurva Exciting Power ditarik ke kurva exciting
power dengan frekuensi 50 Hz sehingga akan mendapatkan nilai exciting
power sebesar 0,98 VA⁄kg
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.6 Perhitungan No Load Losses
Gap A
Gap B
Core
Coil
H coil
Fixing part
Keterangan :
Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka selanjutnya akan ditentukan berapa
besar nilai rugi inti besi yang akan dihasilkan dari hasil design yang dibuat.
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Diketahui :
Gap A = 9 mm
Gap B = 20 mm
H Coil = 480 mm
Dilakukan juga perhitungan untuk mencari nilai arus excitasi adalah sebagai
berikut :
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
𝑉𝐴⁄ × 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑟𝑒
𝐾𝑔
I0 = × 𝐾 𝐼0
𝑘𝑉𝐴 × 10
0.98 × 623,0634143
= ×2
315 × 10
= 0.38768 % ≈ 0,39 %
Setelah didapat rugi inti besi dari hasil perhitungan design maka dilakukan
500 x 520,88
= | | x 100%
500
= |−0,04176|x 100%
= 4,176 % ≈ 4,18 %
Nilai rugi inti besi yang dihasilkan dari perhitungan pada Transformator
Distribusi 315 kVA adalah WFe = 520,88 Watt dan I0 = 0.39 % sedangkan
standar yang menjadi acuan yaitu SPLN D3: 2007 untuk Transformator
Distribusi 315 kVA sebesar WFe = 500 Watt dengan Toleransi ± 10 %. Jadi
nilai rugi inti besi yang dihasilkan dari hasil perhitungan design sesuai dengan
standar.
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2. Test kondisi No Load Transformator Distribusi 3 Fasa 20/0,4 kV, 315 kVA Tipe
Wound Core.
Hasil test uji didapat dari hasil Quality Control(QC), proses yang dilakukan dalam uji
rugi inti besi didapat dari hasil pengukuran atau hasil uji QC pada Pengujian Rugi Tanpa
Tujuan dari Rugi Tanpa Beban (NO LOAD TEST) dan Arus Beban Nol adalah untuk
mengetahui parasit/rugi inti besi dari beban nol Transformator terhadap kapasitas dan
berkenaan dengan efisiensi suatu Transformator. Alat yang digunakan untuk pengujian
ini yaitu :
Panel test karakteristik lengkap dengan factor tegangan (PT) dan factor meter arus
(CT).
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.1 Proses Pengujian No Load Loss Test pada Transformator Distribusi 20/0,4
No load loss test (pengujian rugi besi ) dilakukan pada tegangan eksitasi dan
frekuensi tertentu sesuai dengan name plate dari transformator tiga phasa yang
dijadikan objek uji. Tujuan dari Pengujian rugi tanpa beban adalah untuk
mengetahui parasit/rugi besi dari beban nol transformator terhadap kapasitas dan
No load losses (rugi-rugi tanpa beban) merupakan rugi-rugi yang terkait dengan
Rugi inti.
Dielektrik.
Semua rugi-rugi yang di sebutkan diatas mempunyai nilai yang berubah terhadap
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2N
R CT 1U
2U
A W V V
1 2
1
1
S 1 1V
1
X2
1
A 2V
1
1
1
A W V V
T 1
2w 1W
2
1
1 X3
CT 1 LV
1
Gambar 4.1 diagram No load current1and no load loss test (pengujian arus beban nol dan rugi
1
besi)
1
1
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.2 Perhitungan Rugi Inti Besi (Wfe) dan % I0
Frekuensi = 50 Hz
tegangan eksitasi sesuai dengan nilai tegangan pada sisi yang di inject.
Pada pengujian sisi yang di inject adalah sisi Low Voltage (LV) dimana
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tegangan disuplai oleh generator supply yang kemudian dilakukan
nol yang mengalir pada kumparan Transformator. Arus beban nol ini
10
rasio CT = = 2x
5
1500
rasio VT = = 5x
300
Setelah didapat nilai pengukuran maka dicari berapa besar rugi besi
yang dihasilkan dari pengujian tanpa beban dan berapa besar nilai
= Pfe terukur × FM
= 54,48 × (2x5)
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 54,48 × 10
= 540,8 Watt
I0 = ∑ × 𝑟𝑎𝑠𝑖oCT
= 0,44 × 2 = 0,88 𝐴
𝐼 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
%Io = x 100%
𝐼 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
𝐼 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
%Io = x 100%
𝑃
√3 × 𝑉
0,88
= x 100%
454,663
= 0,193 % ≈ 0,19 %
Setelah didapat rugi inti besi dari hasil test pengujian No Load Loss Test KR (Kesalahan
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
500 x 544,8
= | | x 100%
500
= |−0,0896|x 100%
= 8,96 %
Nilai rugi inti besi yang dihasilkan dari test pengujian No Load Loss pada Transformator
Distribusi 315 kVA adalah WFe = 544,8 Watt dan I0 = 0.19 % sedangkan standar yang
menjadi acuan yaitu SPLN D3: 2007 untuk Transformator Distribusi 315 kVA sebesar
WFe = 500 Watt dengan Toleransi ± 10 %. Jadi nilai rugi inti besi yang dihasilkan dari
Tabel 4.3. Hasil perhitungan dan test uji Rugi Inti Besi pada Transformator Distribusi
% I0 0,39 % 0,19 % - -
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/