Anda di halaman 1dari 21

STRUCTURAL ANALYSIS OF BUSH, SHAFT, AND BOLT

PADA KIPAS ANGIN SEKAI DFN 909

A PROJECT
Submitted as a partial fulfillment for the Subject
MS 2210 Elemen Mesin Dasar (Basic Design of Machine Elements)

by:
Ahmad Rasyid Musyaffa
13120082

Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Bagus Budiwantoro / Class 01

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


FACULTY OF MECHANICAL AND AEROSPACE ENGINEERING
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
Table of Contents

Table of Contents ............................................................................................................................. i


1. Introduction .............................................................................................................................. 1
2. Objective .................................................................................................................................. 1
3. Methodology ............................................................................................................................ 2
4. Data .......................................................................................................................................... 2
5. Analysis.................................................................................................................................... 5
6. Conclusion ........................................................................................................................... 199

i
1. Introduction

Kipas angin merupakan alat elektronik yang biasa ditemui di setiap ruma maupun tempat
lainnya. Kipas angin memiliki fungsi sebagai penyejuk ruangan yang bekerja menggunakan
motor ac. Kipas yang dianalisa pada proyek kali ini adalah kipas sekai dfn 909. Bagian yang
akan dianaalisis antara lain, poros, bushing, dan baut. Berikut ini adalah gambar gambar dari
kipas sekai dfn 909.

Pada gambar diatas terdapat beberapa foto dimana setiiap bagian memiliki fungsi dan
dimensinya masing masing. Gambar diatas diambil di bandung 20 mei 2022. Dikarenakan alat
yang digunakan terbatas, pada proyek kali ini terdapat beberapa asumsi yaitu,

1. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses analisis akan diabaikan sehingga


komponen diasumsikan pada kondisi ideal.

2. Alat ukur yang digunakan hanyalah penggaris, sehingga batas ketelitian


maksimumnya hanya 0.05 cm.

2. Objective

Tujuan yang ingin dicapai pada proyek ini adalah menganalisis dan menghitung safety factor baut
dan poros, serta jumlah siklus yang diharapkan untuk mencapai batas keausan maksimum dari
bushing. Oleh karena itu, capaian yang ingin diperoleh antara lain,

1. Menentukan besar nilai tingkat keamanan (Safety Factor) pada komponen poros (shaft)
yang terdapat pada kipas angin sekai dfn 909
2. Menentukan siklus yang diharapkan (Expected Cycles) pada komponen bushing yang
terdapat pada kipas angin sekai dfn 909
3. Menentukan besar nilai tingkat keamanan (Safety Factor) pada komponen baut (bolt) yang
terdapat pada kipas angin sekai dfn 909.

1
3. Methodology

4. Data

4.1.Dara Baut (bolt)


2
Table 1. Data Baut (bolt)
No Description Symbol Value Unit Remarks
1 Head bolt diameter D 6,5 mm measured
2 Shaft length L 32,5 mm measured
3 Material - Steel M - Assumed
4 Proof Strength Sp 225 MPa Table 8-11
5 Yield’s Strength SY 240 MPa Table 8-11
6 Tensile stress area At 6,78 mm2 Table 8-11
7 Yield strength Sut 400 MPa Table 8-11
8 Pitch P 0,6 mm Measured
9 Length of threaded Lt 30 mm Measured
10 Length of unthreaded Ld 0 Mm Measured
11 Major diameter d 3,5 mm Measured
12 Minor diameter dr 2,9 mm Measured
13 Major diameter area Ad 9,621 Mm2 Measured

4.2.Data Poros (shaft)


Table 2. Data Poros (Shaft)
No Description Symbol Value Unit Remarks
1 Shaft Diameter  6 mm measured
2 Shaft length L 124 mm measured
3 Material - Stainless - Assumed
Steeel
4 Ultimate Tensile Strength Sut 568 MPa Table A-22
5 Yield’s Strength SY 250 MPa Table A-22

3
4.3.Data Bushing
Table 3. Data Bushing
No Description Symbol Value Unit Remarks
1 Bore Diameter D 6,5 mm measured
2 Bushing length L 7 mm measured
3 Material - Oiles 500 - Assumed
4 Ambient Temperature T 30 ºC Assumed
5 Maximum Wear Limit w 0,01 in Assumed
6 Rotational Speed N 700 rpm Assumed

4
5. Analysis

5.1 Analisis Baut (Bolt)

o Menentukan external tensile load


P = Ftotal/N
P = 9/1
P = 9N
o Menentukan nilai tensile stress area
Untuk menentukan tensile stress area kita bisa melihat table 8-1

Berdasarkan table diatas nilai tensile stress area nya adalah 6,78 mm2
o Menentukan nilai minimum proof strength
Untuk menentukan minimum proof strength kitab isa melihat table 8-11

5
Berdasarkan table diatas didapatkan nilai minimum proof strength nya adalah 225 MPa

Berdasarkan nilai nilai diatas maka kita dapat menerapkan persamaan 8-31 dan 8-32 untuk
mengetahui nilai proof load
Fi = 0,75 Fp
Dimana,
Fp = At Sp
Maka,
Fi = 0,75 At Sp
Fi = 0,75 (6,78)(225)
Fi = 1144,125 N
o Menentukan nilai fastener stiffness
Kb = AdAtE/Adlt+Atld
Kb = (9,621)(6,78)(207.109) / (9,621)(30) + (6,78)(0)
Kb = 4,678 x 1010
o Menentukan nilai member stiffness

6
o Menentukan stiffness constant

o Menentukan yielding factor of safety

o Menentukan load factor overload

7
o Menentukan factor against joint separation

5.2 Analisis Poros (Shaft)

8
o Analisis gaya dalam

9
o Shear diagram dan momen diagram

o Menentukan Besar nilai torsi

o Menentukan safety factor beban statis


DE(Distortion Energy)

10
Maximum Shear Stress

o Menentukan besar nilai d/D


Nilai d=0 sehingga d/D=0
o Menentukan besar Kt dan Kts

Diketahui diameter shaft ialah 6,5 mm dan asumsi nilai a adalah sebesar 1,14 mm maka
a/D = 0,175. Sehingga nilai Kt pada saat d/D = 0 adalah senilai Kt=2,1

Nilai Kts sesuai dengan asumsi a = 1,14 maka didapatkan Kts = 1,6
11
o Menentukan nilai q dan qshear

Asumsi yang digunakan ialah r = 1mm, maka q pada saat Sut = 568 MPa adalah sebesar
q = 0.65

Dengan asumsi yang sama yaitu r = 1mm, maka qshear = 0,7

12
o nilai Kf dan Kfs

o Menentukan nilai alternating momen dan midrange momen

o Menentukan nilai alternating torque dan midrange torque

o Menghitung besar 𝜎𝑎, 𝜎𝑚, 𝜏𝑎, dan 𝜏𝑚

13
o Menghitung 𝜎′𝑎 dan 𝜎′𝑚

o Menentukan nilai endurance strength


Formula untuk mencari endurance strength adalah
𝑆𝑒 = 𝐾𝑎𝐾𝑏𝐾𝑐𝐾𝑑𝐾𝑒𝐾𝑓𝑆′𝑒
Untuk mencari variable variable yang belum diketahui maka disini kita akan mecari
terlebih dahulu variable yang belum ada nilainya.
Untuk nilai Ka bisa dicari dengan rumus
𝐾𝑎 = 𝑎𝑆𝑢𝑡b
Dimana a dan b bisa didapat dari table dibawah ini:

14
Karena shaft yang diasumsikan dibuat dengan metode machined or cold-drawn, maka a =
4,51 dan b = -0,265 sehingga
Ka = 4,51(568)-0,265
Ka = 0,839
Selanjutnya untuk mencar Kb digunakan persamaan:

Karena diameter shaft 6,5 maka


Kb = 1,24d-0,107
Kb = 1,24(6,5)-0,107
Kb = 1,0149
Kemudian untuk mendapatkan nilai Kc

Kc = 0,59 karena torsion


Untuk nilai dari Kd, Ke, dan Kf diasumsikan sama dengan 1 karena diasumsikan proyek
ini dilakukan pada temperature kamar.
Kemudian untuk mendapatkan nilai S’e terdapat acuan sebagai berikut,

S’e = 0,55 Sut


S’e = 0,55 (568)
S’e = 284 MPa

Setelah mendapatkan semua variable maka kitab isa menghitung nilai endurance strength.

15
o Yang terakhir ialah mengukur safety factor beban dinamis menggunakan mocified
goodman,

5.3 Analisis Bushing

Menggunakan nilai By yang didapat dari perhitungan sebelumnya maka Fa = -0,18 N.

16
o Menentukan wear factor

Karena diasumsikan bahannya adalah oiles 500, maka nilai K = 0,6(10-10) in3
.min/lbf.ft.h.
o Menentukan f2

Karena diasumsikan bushing bekerja tanpa gangguan dan berada pada suhu kamar maka
f2 = 1
o Mencari characteristic pressure(p) dan peripheral velocity(v) serta menentukan f1

17
Berdasarkan perhitungan dan table 12-10 maka didapatkan f1 = 1,4
o Menghitung cycles(dengan asumsi wear limitnya adalah 0,01)

18
6. Conclusion

1. Pada komponen baut (bolt) didapatkan nilai yielding factor senilai 1,333, load factor for
overload senilai 859,533, dan load factor against joint separation sebesar 250,74,
berdasarkan 3 nilai diatas baut masih aman untuk beroprasi.
2. Untuk komponen shaft, didapatkan nilai safety factor beban statis menggunakan metode
distortion energy adalah senilai 78,668 dan dengan metode maximum shear stress senilai
68,13. Selanjutnya didapatkan juga nilai safety factor beban dinamis dengan metode
modified goodman senilai 0,00031. Beerdasarkan perhitungan diatas, maka poros masih
aman digunakan
3. Pada komponen bushing dapat menahan kelelahan sampai1,464 x 1011 hal tersebut
membuktikan bahwa bushing masih dapat bekerja dengan sangat baik

19

Anda mungkin juga menyukai