Anda di halaman 1dari 15

SEKOLAH PRA NIKAH – DAY 3

Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan.


Nanti di akhirat bakal ditanya:
1. Usia – untuk apa dihabiskan?
2. Jasmani – untuk apa digunakan?
3. Ilmu – untuk apa diamalkan?
4. Harta – Dari mana didapatkan & Kemana dibelanjakan?
Umur 61 – 80 itu ada akset aktif yg disebut Passive Income, yang disiapkan pada masa usia
produktif.
Uang bisa kita peroleh dengan rejeki kita, sedangkan waktu tidak bisa. Makanya manfaatkan
waktu sebaik mungkin.
A. Perencanaan Keuangan Syariah
Proses mencapai tujuan keunganan seseorang melalui manajemen keuangan secara
terintegrasi dan terencana yang memenuhi prinsip Islam.
“Menunda kesenangan pada saat ini untuk manfaat lebih di masa depan”
Misal:
- Untuk biaya nikah
- Pendidikan anak
- Dll.
Dalam merencanakan keuangan ada piramida:
1. Cash flow
Alur kas masuk-keluar. Berapa penghasilan kita, dan pengeluaran kita sehari-hari. Setiap
ada transaksi dicatat, tujuannya agar di akhir bulan bisa direview. Sehingga bisa lebih
menghemat dan merencanakan sebaik mungkin.
2. Dana darurat
Dana darurat penting apalagi di masa pandemi. Dana darurat sebagai bahan cadangan
untuk menjalani kehidupan. Sehingga bisa meminimalisir pinjaman ke pihak ketiga.
3. Investasi
Tindakan untuk mengembangkan harta/aset yang kita punya.
4. Dana pensiun
Pada masa ini, kita tidak punya penghasilan. Sehingga disiapkan pada masa-masa
produktif.
5. Waris/wasiat
Untuk wakaf, atau ahli waris (anak). Sehingga bisa menjadi pahala jariyah di akhirat
nanti. (Sedekah, ilmu bermanfaat, anak yang sholeh).

Pertanyaan terkait sudut pandang pasangan:


Utang konsumtif = membeli motor, pinjaman online, utang keluarga, dll.
Diskusikan bersama-sama, agar mengetahui sudut pandang masing-masing, dan jelas
kedepannya.
Kalau beli baju, sepatu, mobil, dll yang baru-baru termasuk biaya hidup, bkn biaya hidup
pokok.

Misal:
- Penghasilan tetap = 7 juta
- Pengeluaran pokok + Utang = 5 juta
- Surplus.
Kalau defisit, apa yang harus dilakukan?
Setiap bulan ditracking pengeluaran pokok kitaa, agar bisa melihat kondisi keuangan kita
sebagai berikut:
Neraca Keuangan Pribadi

Kekayaan bersih ini menjadi derajat kekayaan seseorang. Contoh dalam Forbes.
Ketika menghitung aset, adalah angka jual per hari ini. Contoh emas saat beli
500rb/gram. Hari ini dijual 700rb/gram. Namun, kalau mobil-motor, harganya menurun,
sehingga ditulis harga jual saat dijual hari tersebut. Cek harga pasarannya.

Kalau alat elektronik seperti kulkas, tv, hp boleh dicatat kedalam aset, jika tidak ada
aset2 lainn. Namun biasanya jarang dicatat karena harganya terus menurun.

Kalau utang, hanya pokoknya yang dicatat, tidak sama bunganya.

Harapannya total aset – total utang = Positif

Rasio menabung = semakin tinggi, semakin bagus. Sedangkan utang kebalikannya = semakin
rendah-semakin bagus, aka tdk punya utang.
Rasio Likuiditas = Aset Kas & Setara = Dana Darurat.
Kenapa dibutuhkan?
1. Ketika kita diPHK atau nganggur
2. Perawatan kendaraan
3. Kebutuhan kesehatan
4. Perawatan rumah

Contoh:
Investasi dengan logam mulia agar aman.
Sebaiknya menyimpan dana darurat dipisah, dibuatkan rekening sendiri, tidak ada m-banking
agar tidak mudah terpakai. Namun pastikan kondisi keuangan kita surplus, artinya ada dana
yang bisa disimpan.
1. Capital Gain, contohnya logam mulia. Harga jualnya lebih besar daripada harga beli, beli
500rb, jual 700rb, capital gain = 200rb
2. Rental income, seperti kontrakan, sewa mobil, dll.
3. Profit income dari bisnis jual beli
4. Royalti income seperti karya kita dipakai orang lain, seperti penulis dll.
5. Profit sharing income, kita sebagai investor modal usaha teman, atau orang lain.

Prioritas pertama dana darurat dan selanjutnya.


Hitung dengan nilai inflasi juga setiap tahunnya. Bisa dihitung di excel dengan rumus
future value agar kita tahu perhitungan inflasinya. (Coba search di utube cara makenya).

Setiap bulan buat budgeting:


Persentase tersebut tidak baku, sesuai kondisi kita. Selanjutnya adalah tracking:

REMINDER!!
Pastikan sumber penghasilan dari yang halal, dan pengeluran juga tidak boros.

REVIEW
Berutang ketika kepepet sajaaaa.

Anda mungkin juga menyukai