LKPD Urea Formaldehyde
LKPD Urea Formaldehyde
Tanggal : ________________
Nama Anggota Kelompok : (1) ________________
(2) ________________
(3) ________________
Peringatan Keamanan
Kondensasi Urea dengan Formaldehyde
TUJUAN PERCOBAAN
Pada percobaan ini, siswa diharapkan mampu:
1. Membuat dimetilol urea secara kondensasi dari bahan
urea dan formaldehyde.
2. Menganalisis bahan dasar mengenai formaldehyde.
3. Menganalisis hasil mengenai formaldehyde sisa.
Selalu gunakan kaca
mata pengaman,
sarung tangan, jas lab , DASAR TEORI
masker dan sepatu Resin urea formaldehyde adalah salah satu contoh
tertutup polimer yang merupakan hasil kondensasi urea dengan
Urea formaldehyde formaldehyde. Polimer jenis ini banyak digunakan di industriuntuk
bersifat iritan, uap berbagai tujuan, seperti bahan adesif (61%), papan fiber
yang terhirup dapat berdensitas medium (27%), hardwood polywood (5%) dan
mengganggu laminasi (7%) pada produk furniture, panel dll.
pernapasan Reaksi urea-formaldehid merupakan reaksi kondensasi
Natrium hidroksida antara urea dengan formaldehid. Reaksinya berlangsung dalam 3
bersifat caustic, tahap, yaitu metiolasi (inisiasi), propagasi (kondensasi) dan proses
sedangkan asam curing. Pada umumnya reaksi menggunakan katalis hidroksida
klorida bersifat korosif
alkali dan kondisi reaksi dijaga tetap pada pH 8-9. Suhu operasi
Limbah dibuang
pembuatan urea formaldehyde antara 50- 800C selama 50-60
ditempat yang telah
menit. Dalam pembuatan urea formaldehyde juga perlu
disediakan
memperhatikan perbandingan antara formaldehyde dan urea
yang digunakan, perbandingan molar paling baik adalah dalam
rentang 1,25 – 2. Tujuannya dalah untuk menghasilkan urea
formaldehyde yang keruh dengan kekentalan sedang.
Urea formaldehyde tidak beracun, namun dapat
menyebakan iritasi dan gangguan pernapasan jika menghirup
uapnya.
1
JOBSHEET – EKSPERIMENT
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Proses Kondensasi Urea dengan Formaldehyde
- Merangkai alat yang diperlukan, labu leher tiga (sebagai reaktor), pendingin
tegak, thermometer, stirer dan sumbat.
- Larutkan 20 gram urea dalam 100 ml aquadest , masukkan dalam reaktor .
- Aduk dengan stirer dengan kecepatan sedang, alirkan air pendingin dan
panaskan reaktor pada suhu 50-850C.
- Campur 5 ml Lindi (NaOH pekat) dan larutkan dalam 50 ml formaldehyde.
- Masukkan larutan foormaldehyde ke dalam reaktor dengan bantuan corong
gelas, sambil nyalakan stirer.
- Jalankan reaksi selama 50-60 menit pada suhu tersebut.
- Hentikan reaksi, catat waktu dan suhu proses.
- Dinginkan reaktor segera dengan air, untuk menghentikan reaksi lebih lanjut.
- Encerkan hasil tersebut hingga 250 ml dengan menggunakan labu takar 250 ml,
simpan dalam botol sebagai larutan induk.
B. Analisis Bahan
1. Pembuatan larutan HCL 0,1 N
- Siapkan alat dan bahan.
- Lihat tabel konsentrasi HCl pekat yang terdapat di laboratorium.
- Hitung volume HCl pekat yang harus diencerkan menjadi 250 ml.
- Ambil HCl pekat yang dibutuhkan, tuang dalam gelas beker yang telah berisi
±50 ml aquadest melalui dinding gelas beker secara perlahan-lahan.
- Tuang dalam labu takar 250 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas,
lalu gojok hingga homogen.
2
JOBSHEET – EKSPERIMENT
3
JOBSHEET – EKSPERIMENT
- Dinginkan segera, tambahkan 2-3 tetes inikator PP dan titrasi dengan larutan
HCL 0,1 N sampai titik ekuivalen, ditandai dengan perubahan warna dari
pink ke keruh.
- Ulangi titrasi sekali lagi.
- Hitung formaldehyde bahan dengan rumus :
-
)
B. Tabel Data
4
JOBSHEET – EKSPERIMENT
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Suryo. 1991. Petunjuk Praktikum Proses Kimia Industri. Departemen Perindustrian
dan Perdagangan, Pusat Pendidikan Pelatihan Industri dan Perdagangan Sekolah
Menengah teknologi Industri : Yogyakarta.