Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yorda Adhe Prastama

Npm : 1801010008
Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan
1. Faktor penentu kepribadian
a. Faktor penentu kepribadian manusia yang pertama adalah faktor
keturunan. Faktor keturunan ini adalah salah satu faktor utama penentu suatu
kepribadian manusia karena adanya gen dari ayah dan ibu yang merupakan salah
satu faktor terbesar
b. Faktor penentu kepribadian manusia yang kedua adalah faktor lingkungan.
Dimana faktor lingkungan ini juga memberikan sebuah dukungan yang cukup
besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Ketika seseorang tumbuh di
lingkungan yang baik, ramah, nyaman, dan bersahabat maka kepribadian orang
itu juga akan menyerupai dengan kondisi lingkungannya.
c. Faktor penentu kepribadian manusia yang ketiga adalah faktor kondisi situasional.
Pada kondisi situasional ini sebenarnya juga dapat mempengaruhi faktor
keturunan dan juga faktor lingkungan.Karena pada dasarnya walaupun seseorang
mempunyai kepribadian yang bisa dibilang cukup stabil tetapi jika sedang berada
dalam situasi-situasi tertentu maka itu juga dapat merubah kepribadian orang
tersebut.
2. Karena emosi mengikuti keadaan yang sedang dikerjakan atau dipikirkan
3. Bawah ini, menjelaskan perbedaan mendasar antara validitas dan reliabilitas:
a. Sejauh mana pengukur skala, apa yang dirancang untuk mengukur, dikenal
sebagai validitas. Di sisi lain, reliabilitas mengacu pada tingkat
reproduksibilitas hasil, jika pengukuran berulang dilakukan.
b. Ketika datang ke instrumen, instrumen yang valid selalu dapat diandalkan,
tetapi kebalikannya tidak benar, yaitu instrumen yang dapat diandalkan tidak
perlu menjadi instrumen yang valid.
c. Saat mengevaluasi skala multi-item, validitas dianggap lebih berharga
dibandingkan dengan reliabilitas.
d. Seseorang dapat dengan mudah menilai keandalan instrumen pengukuran,
namun, untuk menilai validitasnya sulit.
e. Validitas berfokus pada akurasi, yaitu memeriksa apakah skala menghasilkan
hasil yang diharapkan atau tidak. Sebaliknya, reliabilitas berkonsentrasi pada
presisi, yang mengukur sejauh mana skala menghasilkan hasil yang konsisten
4. Struktur organisasi merupakan syarat utama dalam penerapan konsep akuntansi
pertanggungjawaban di mana struktur organisasi merupakan gambaran dari pusat-
pusat pertanggungjawaban sehingga terdapat hubungan yang kuat antara struktur
organisasi dan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Penyusunan sistem akuntansi
pertanggungjawaban dan penyusunan struktur organisasi merupakan pekerjaan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi. Struktur organisasi untuk suatu
sistem akuntansi pertanggungjawaban harus memisahkan secara tegas batas-batas
antara wewenang dan tanggung jawab dari setiap individu. Penentuan batas
pertanggungjawaban ini akan menjalin hubungan kerja yang baik sehingga tercapai
keharmonisan antara tujuan pusat pertanggungjawaban dan tujuan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu pusat pertanggungjawaban dapat menjadi alat yang
efektif untuk mengendalikan organisasi jika struktur organisasi disusun secara
rasional.
5. Proses penyusunan anggaran dalam akuntansi keperilakuan
a. Tahap Penetapan Tujuan
Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang
luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang
realistis dan menciptakan anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif
diperlukan antara manajer lini dan manajer staf organisasi. Pengontrol dan
direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses manusia dari
penyusunan anggaran ini. Namun jika sesuai dengan struktur organisasi dan gaya
kepemimpinan, maka manajer tingkat bawah dan para karyawan sebaiknya
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam penetapan tujuan, karena
mereka akan lebih mungkin menerima tujuan yang turut mereka formulasikan.
b. Tahap implementasi
Pada tahap implementasi , rencana formal tersebut digunakan untuk
mengomunikasikan tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang
secara positif dalam organisasi. Hal ini dicapai dengan menyediakan target
kinerja terperinci bagi mereka yang bertanggugjawab mengambil tindakan. Agar
rencana tersebut berhasil, rencana itu harus dikomunikasikan secara efektif.
c. Tahap Pengendalian dan Evaluai Kinerja
Setelah diimplementasikan , anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen kunci
dalam sistem pengendalian. Anggaran yang menjadi tolok ukur terhadap kinerja
aktual dibandingkan dan berfungsi sebagai suatu dasar untuk melakukan
manajemen berdasarkan pengecualian. Kebijakan, sikap, dan tindakan manajemen
dalam evaluasi kinerja dan tindak langsung atas varians memiliki konsekuensi
keperilakuan, yang dapat meniadakan keberhasilan dari seluruh proses
perencanaan dan pengendalian jika tidak dipahami dan dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai