Anda di halaman 1dari 6

1. UANG KARANGTARUNA |PP.

Darul Falah jekulo Kudus


Deskipsi masalah :
Kesejahteraan merupakan hal yang selalu diinginkan oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini
mendorong berbagai lapisan masyarakat baik kaum muda maupun tua. Salah satunya adalah organisasi
Karangtaruna desa Ngleses, Juwangi, Boyolali yang semangat ingin ikut berpartisipasi dalam menciptakan
kesejahteraan bagi para anggota Karangtaruna.
Dalam kesempatan rapat yang diadakan pihak Karangtaruna tersebut munculah ide untuk
membuat sebuah dobrakan dengan cara mengelola uang Organisasi supaya lebih berkembang serta
memajukan (mensejahterakan) anggota Karangtaruna dengan cara memberikan hutang kepada setiap
anggota Karangtaruna sebesar 100.000,00 yang diambil dari uang kas. Dimana dengan uang itu
diharapkan bisa menjadi tambahan atau modal bagi anggota untuk membuat bisnis atau yang lainnya sekira
bisa menambah kesejahteraan anggotanya.
Akan tetapi dalam rapat tersebut juga diputuskan bahwa setiap hutang yang diberikan Rp.
100.000,00 nanti ketika mengembalikannya ditambah Rp. 1.000,00 dengan alasan supaya uang
Karangtaruna juga bisa berkembang dan semakin banyak dan bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
diadakan oleh karangtaruna
Pertimbangan :
a. Ini dilaksanakan dengan alasan untuk memutarkan uang kas karangtaruna.
b. Membantu anggota yang membutuhkan dana usaha
c. Bendahara enggan menyimpang uang kas

Pertanyaan :
1. Apakah tindakan pimpinan rapat memutuskan hal tersebut dapat dibenarkan ?
2. Apakah praktek dalam diskripsi masalah dibenarkan syariat ?
3. Jika tidak dibenarkan adakah solusi menimbang sudah sering terjadi di masyarakat?

2. ANTARA SEDEKAH DAN TIDAK | PP Fadllul Wahid Ngangkruk Bandungsari Grobogan


Deskipsi masalah :
18/02/2019 twadigmark Blog Di Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa. Namun
tingkat ekonomi dan jenjang pendidikan yang masih rendah, sehingga berakibat pada banyaknya
masyarakat yang menggantungkan hidupnya mencari nafkah dengan jalan mengemis/meminta-minta,
dengan banyak modelnya seperti ngamen (bermain musik di jalanan), membersihkan mobil orang-orang di
saat lampu merah, dan lain-lain. Seiring waktu, kegiatan tersebut selain memperburuk citra bangsa dan
pemerintah kita di mata internasional, juga meresahkan masyarakat lainnya, dan sering kali mengganggu
ketertiban di masyarakat. Larangan untuk mengemis atau menggelandang diatur dalam Pasal 504 dan
Pasal 505 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Buku ke-3 tentang Tindak Pidana Pelanggaran.
Pasal 504 KUHP
1. Barang siapa mengemis di muka umum, diancam karena melakukan pengemisan dengan pidana
kurungan paling lama enam minggu.
2. Pengemisan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih, yang berumur di atas enam belas tahun, diancam
dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan.
Pasal 505 KUHP
1. Barang siapa bergelandangan tanpa pencarian, diancam karena melakukan pergelandangan dengan
pidana kurungan paling lama tiga bulan.
2. Pergelandangan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih, yang berumur di atas enam belas tahun
diancam dengan pidana kurungan paling lama enam bulan.
Untuk wilayah DKI Jakarta, larangan mengemis juga diatur di dalam Perda DKI Jakarta No. 8
Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (“Perda DKI 8/2007”). Di dalam Pasal 40 Perda DKI 8/2007
diatur mengenai larangan untuk mengemis, tetapi juga melarang orang memberi uang atau barang
kepada pengemis.
Pasal 40 Perda DKI Jakarta 8/2007
Setiap orang atau badan dilarang:
a. menyuruh orang lain untuk menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil;
b. menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil;
c. membeli kepada pedagang asongan atau memberikan sejumlah uang atau barang kepada pengemis,
pengamen, dan pengelap mobil.
Pelanggaran Pasal 40 huruf a Perda DKI Jakarta 8/2007 diancam dengan pidana kurungan paling
singkat 20 hari dan paling lama 90 hari atau denda paling sedikit Rp500 ribu dan paling banyak Rp30 juta
(Pasal 61 ayat (2) Perda DKI 8/2007). Sedangkan, untuk pelanggaran Pasal 40 huruf b dan c Perda DKI
8/2007diancam dengan pidana kurungan paling singkat 10 hari dan paling lama 60 hari atau denda paling
sedikit Rp100 ribu dan paling banyak Rp20 juta (Pasal 61 ayat (1) Perda DKI 8/2007).
Peraturan telah dibuat, namun pelaksanaannya pada faktanya masih belum efektif selain itu karena
masyarakat Indonesia mengedepankan aspek kemanusiaan rasa iba terhadap kesusahan orang lain
sementara dituntut untuk dapat melaksanakan hukum yang ada, disinilah terjadi pertentangan.
Sehingga menurut hemat penulis, selain dibuatnya peraturan-peraturan ini untuk mengurangi
bahkan meniadakan pengemis harus juga inisiatif pemerintah bersama masyarakat untuk bersama-sama
menciptakan banyak lapangan kerja baru agar terbuka kesempatan untuk mereka memperoleh pendapatan
yang layak dan sah di mata hukum, dan juga perlunya penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya
mengenyam pendidikan untuk bekal di masa depan.
https://equal.co.id/perlu-diketahui-larangan-memberi-uang-kepada
pengemis/#:~:text=Perlu%20Diketahui%2C%20Larangan,di%20masa%20depa
Pertanyaan :
1. Bagaimana pandangan syari'at mengenai pengendara yang tetap memberikan uang terhadap pengemis
atau membeli sesuatu kepada pedagang asongan dan semacamnya, mengingat adanya Undang-Undang
di atas?
2. Haruskah membayar pengelap mobil atas jasanya yang tidak diminta, tanpa memandang adanya
larangan undang-undang?

3. SANTRI NGELULUP ( NGLONOH ) | PP. Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut


Deskripsi Masalah :
Sebagai jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah untuk membimbing warganya untuk berinteraksi dengan
masyarakat sekitar, NU mengajakarkan beberapa sikap diantaranya tawassut dan i’tidal baik dalam
keagama’an dan kemanyarakatan untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan penuh toleransi sebab
tanpa hal tsb tentu akan sulit menciptakan kerukunan dan kekeluargaan diantara tabi’at dan pribadi para
santri yang bervarian. Sebagian conton kecil adalah dalam penggunaan fasilitas milik bersama seperti
ember (bak) untuk mencuci, kamar mandi dan toilet. Sering dijumpai perendaman baju menggunakan
fasilitas bersama yang terlalu lama oleh oknum oknum yang nglonoh sehingga oang lain yang
menggunakan ember terkadang tega menumpahkan pakain yang sedang di rendam. Juga kita temui
fenomena mandi yang melampauhi batas (terlalu lama karena sikat gigi, memakai sabun pembersih wajah,
berwudhu,bahkan mencuci baju ).yang tidak kalah unik adalah fenomena mandi di wc yang mengakibatkan
orang lain yang akan buang hajat harus menunggu orang yang mandi di wc. Itulah contoh – contoh
kebiasaan para santri yang sudah umum yang sedikit melampaui batas dalam penggunaan faasilitas umum
seperti keterangan di bawah ini :

)125‫ ص‬/ 8 ‫ (ج‬- ‫حاشية البجريمي على اخلطيب‬

ِ ِ ِ ِ ِ ‫وط ثَََلثٍَة أَ ْن ي ُكو َن الْمخر‬ ٍ ‫ان إ ََلْ ) أَي بِ ُشر‬ ِ ‫وز لِ ِْْلنْس‬
‫ َك َع ْج ِن‬، ً‫ضَرًرا ََل ُُْيتَ َم ُل َع َادة‬ ُ َ‫ضَّر ال َْم َّارةَ َوأَ ْن ََل يُظْل َم ال َْم ْو ِض َع إظْ ََل ًما ُمَُال ًفا للْ َع َادة َوي‬
َ ‫ضَّر‬ ُ َ‫ِج ُم ْسل ًما َوأَ ْن ََل ي‬
ُ ُْ َ ُ ْ َ ُ ُ‫ ( َوََي‬: ُ‫ََ ْولُه‬
ِ ‫الرُك‬ ِ ‫اب فِ ِيه بِ َق ْد ِر حاج ِة النُّز‬ ِ ‫ت بِ َق ْد ِر مدَّةِ نَ ْقلِ َها وربْ ِط الدَّو‬ ِِِِ ِ ِ ِ ‫ني إذَا بَِقي ِم ْق َد ُار ال ُْمُروِر لِلن‬
ٍ ‫ِط‬
.‫ض‬ ِ ‫الرْو‬
َّ ‫وب ؛ َشْر ُح‬ ُّ ‫ول َو‬ ُ َ َ َ ََ ُ ْ ‫َّاس َوإِلْ َقاء ا ْْل َج َارةِ فيه للْع َم َارةِ إذَا تُِرَك‬ َ
ِ َ َ‫ ق‬، ِ‫ص ِري َوغَ ِْريه‬ ِ ِِ ِ َ ‫َن ِاَل ْرتَِف‬
َّ ‫ف بِ ِه ِْل‬ ِ ِ
َ ‫ َويُ ْؤ َخ ُذ ِم ْن ذَل‬: ‫ال م ر‬
‫ك َمنْ ُع َما‬ ِ ‫ك بني الْب‬
َ َ َْ َ ‫ط بِ َس ََل َمة ال َْعاقبَة ؛ َوََل فَ ْر َق ِِف ذَل‬
ٌ ‫اق ِِبلشَّا ِرِع َم ْشُرو‬ َ ‫ض َم ُن َما تَل‬
ْ َ‫ب أَنَّهُ ي‬
ُ ‫ فَ ْاْلَقْ َر‬، ‫ك‬َ ‫َي َوَم َع َج َوا ِز ذَل‬
ْ‫أ‬
ِ ‫ وعلَى وِِل ْاْلَم ِر مْن عهم لِما ِِف ذَلِك ِمن م ِز‬، ‫اب ِِف الشَّوارِِع لِلْكِر ِاء فَ ََل ََيوز‬
- ‫يد الضََّرِر‬ ِ ‫ني ِمن ربْ ِط الدَّو‬ ِ ِ ِ ْ ‫جر‬
َ ْ َ َ ْ ُُ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ ‫ت به َع َادةُ ال َْع ََّلف‬ ََ

Sehingga sangat diperlukan sikap tawassut i’’tidal dan tassamuh dalam menyikapinya.

Pertanyaan :
1. Apakah penggunaan fasilitas umum seperti dlm deskripsi termasuk ‫? ُمخَا ِلفًا ل ِْلعَادَ ِة‬
2. Perkara yang ِ‫ ُمخَا ِلفًا ل ِْلعَادَة‬apakah boleh di tindak lanjuti dengan kekerasan (menumpahkan baju yang
sudah direndam, mengusir orang yang mandi di wc, dan orang yang mandi terlalu lama) ?
‫? ُمخَا ِلفًا ل ِْل َعادَةِ ‪3. Sebatas mana penggunaan yang‬‬

‫«حاشية اجلمل على شرح املنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطَلب» (‪:)359 /3‬‬

‫ني إذَا بَِقي ِم ْق َدار الْمروِر لِلن ِ ِ‬ ‫ضرٌر ُُْيتَ َمل عَ َادةً َك َع ْج ِن ِط ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّاس َوإلْ َقاءُ‬ ‫ُ ُُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ي ِِبلْبَاء اه ‪َ .‬شْر ُح م ر (قَ ْولُهُ‪َ :‬وََل ِِبَا يَ ُ‬
‫ضُّر َم ًّارا) نَ َع ْم يُغْتَ َفُر َ َ‬ ‫ضُّر) بَِفتْ ِح أ ََّول ِه فَإِ ْن ُ‬
‫ض َّم عُد َ‬ ‫«(قَ ْولُهُ‪َ :‬وََل ِِبَا يَ ُ‬
‫َّوارِِع لِلْكَِر ِاء‬ ‫ني ِم ْن َربْ ِط الد َ ِ ِ‬
‫َّواب ِف الش َ‬
‫ِ‬ ‫ك منْع ما جر ْ ِ‬
‫ت بِه َع َادةُ ال َْع ََّلف َ‬
‫ِ ِ‬
‫الرُكوب َويُ ْؤ َخ ُذ م ْن ذَل َ َ ُ َ َ َ‬
‫ول و ُّ ِ‬ ‫اب فِ ِيه بِ َق ْد ِر ح ِ ِ‬
‫اجة الن ُُّز َ‬ ‫َ َ‬
‫ت بِ َق ْد ِر مدَّةِ نَ ْقلِ َها وربْ ِط الدَّو ِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ُ‬
‫ِ ِِِِ‬
‫ا ْْل َج َارةِ فيه للْع َم َارةِ إذَا تُِرَك ْ‬
‫الر ِش ْ ِ ِ ِِ ِ ِ‬ ‫فَ ََل ََيوز علَى وِِل ْاْلَم ِر مْن عهم لِما ِِف ذَلِك ِمن م ِز ِ‬
‫الر ِش ال ُْم ْف ِر ِط فَإِنَّهُ ََل ََيُ ُ‬ ‫اْلَُف ِر الَِِّت بَِو ْج ِه ْاْل َْر ِ‬
‫اب َوا ْْلِ َج َارةِ َو ْ‬
‫وز َك َما‬ ‫ض َو َّ‬ ‫الُّت ِ‬ ‫ِ‬ ‫يد الضََّرِر َو َّ‬
‫اخلَفيف ِب ََلف إلْ َقاء الْ ُق َم َامات َو َُّ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫ُ ُ َ َ ْ َ ُُ ْ َ‬
‫ِ‬
‫صغ َريةً اه »‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يب َإَل الطُُّرق الضَّيِ َقة قَالَهُ َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف ِِف َدقَائِِق ِه َوِمثْلُهُ ْإر َس ُ‬
‫ال ال َْماء م ْن ال َْميَا ِز ِ‬ ‫صَّرح بِ ِه الْم ِ‬
‫َّخلي فيه فَيَ ُكو ُن َ‬ ‫اسة بَ ْل ُه َو َكالت َ‬ ‫َّج َ‬ ‫الزْرَكش ُّي‪َ ،‬وَك َذا إلْ َقاءُ الن َ‬ ‫صن ُ‬ ‫َ َ ُ َ‬

‫«إعانة الطالبني على حل ألفاظ فتح املعني» (‪:)69 /1‬‬

‫«(قوله‪ :‬وكذا ِباء جهل حاله) أي وكذلك ُيرم التطهر ِباء مل يدر هل هو مسبل للشرب أو للتطهر‪.‬‬

‫وسيذكر الشارح ِف ِبب الوقف أنه حيث أمجل الواقف شرطه اتبع فيه العرف املطرد ِف زمنه ْلنه ِبنزلة شرط الواقف‪.‬‬

‫قال‪ :‬ومن مث امتنع ِف السقاايت املسبلة غري الشرب ونقل املاء منها ولو للشرب‪.‬‬

‫مث قال‪ :‬وسئل العَلمة الطنبداوي عن اجلوايب واجلرار الِت عند املساجد فيها املاء إذا مل يعلم أهنا موقوفة للشرب أو للموضوء أو الغسل الواجب أو املسنون أو غسل النجاسة؟‪.‬‬

‫فأجاب‪ :‬أنه إذا دلت قرينة على أن املاء موضوع لتعميم اَلنتفاع جاز مجيع ما ذكر‪ ،‬من الشرب وغسل النجاسة وغسل اجلنابة وغريها‪.‬‬

‫ومثال القرينة جراين الناس على تعميم اَلنتفاع ِبملاء من غري نكري من فقيه وغريه‪ ،‬إذ الظاهر من عدم النكري أهنم أقدموا على تعميم اَلنتفاع ِبملاء بغسل وشرب ووضوء وغسل‬
‫جناسة‪ ،‬فمثل هذا إيقاع يقال ِبجلواز‪.‬‬

‫وقال‪ :‬إن فتوى العَلمة عبد هللا ِبُمرمة يوافق ما ذكره‪.‬اه‪.‬‬

‫(قوله‪ :‬وكذا محل شئ اَل) أي وكذلك ُيرم نقل شئ من املاء املسبل للتطهر أو للشرب إَل غري حمله‪ ،‬ولو للشرب كما علمت‪».‬‬

‫‪4. Hakku Di Mana ? | PP. Miftahul Ulum Jogoloyo Demak‬‬


‫‪Dekripsi Masalah‬‬
‫‪KOMPAS.com - Kasus seorang istri di Karawang Jawa Barat dituntut 1 tahun penjara karena‬‬
‫‪memarahi suami yang pulang dalam keadaan mabuk, kini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Jaksa‬‬
‫‪Agung Sanitiar Burhanuddin telah memerintahkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum melakukan‬‬
‫‪eksaminasi khusus terhadap penanganan kasus tersebut. Berdasarkan hasi eksaminasi khusus kasus‬‬
‫‪kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) psikis oleh terdakwa Valencya terhadap suaminya, CYC,‬‬
‫‪Kejagung pun mengambil alih kasus tersebut. Selain mengambil alih kasus, Kejagung juga akan melakukan‬‬
‫‪pemeriksaan fungsional terhadap jaksa yang menangani perkara tersebut. Berikut kronologi kasus istri‬‬
‫‪marahi suami mabuk hingga dituntut satu tahun penjara, kasus KDRT psikis ini berawal dari laporan‬‬
‫‪Valencya terhadap CYC atas kasus penelantaran istri dan anak.‬‬
CYC, yang merupakan seorang pria asal Taiwan, kemudian menjalani persidangan di Pengadilan
Negeri Karawang. Namun, CYC balas melaporkan Valencya pada bulan September 2020 ke PPA Polda
Jabar lantaran melakukan pengusiran dan tekanan psikis. CYC ditetapkan sebagai tersangka atas kasus
penelantaran istri dan anak pada Desember 2020. Sedangkan Valencya ditetapkan sebagai tersangka atas
kasus KDRT psikis pada 11 Januari 2021. 2. Istri dituntut satu tahun penjara Dalam sidang dengan agenda
penuntutan di PN Karawang, 11 November 2021, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Glendy Rivano
membacakan tuntutan satu tahun penjara untuk Valencya.
JPU Glendy Rivano saat dikonfirmasi usai sidang menyebutkan, kasus itu masuk dalam Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Diperoleh fakta-fakta melalui keterangan saksi dan alat bukti bahwa inisial V terbukti jadi terdakwa
dengan dijerat Pasal 45 ayat 1 Junto pasal 5 huruf b,” ungkap Glendy. Glendy juga mengatakan, CYC
mengaku diusir dan juga dimarahi dengan kata-kata kasar yang menyebabkan psikisnya terganggu. “Jadi
inisial CYC ini diusir dan dimarahi dengan kata-kata kasar,” kata Glendy. 3. Istri mengaku heran dituntut
satu tahun Pada saat mendengar tuntutan satu tahun penjara, Valencya mengutarakan keberatan dan
mengganggap bahwa dirinya dikriminalisasi. “Saya keberatan yang mulia, apa yang dibacakan tidak sesuai
fakta, masak hanya karena saya mengomeli suami yang suka mabuk-mabukan saya jadi tersangka dan
dituntut satu tahun penjara,” kata Valencya. Usai sidang, Valencya mengaku bahwa ia mengomeli CYC
lantaran sang suami kerap mabuk-mabukan. Ia juga heran mengapa dirinya mendapatkan tuntutan satu
tahun penjara hanya karena perbuatannya itu. “Dituntut sampai satu tahun, saksi-saksi kita diabaikan,
semuanya diabaikan biar viral pak, suami mabuk-mabukan istri marah malah dipidanakan.
Ini perhatikan ibu-ibu se-Indonesia tidak boleh marah ke suami. Kalau suaminya pulang mabuk-
mabukan harus duduk manis nyambut dengan baik, marah sedikit dipenjara," ungkap Valencya. 4.
Kejagung lakukan eksaminasi Diberitakan Kompas.com, Selasa (16/11/2021), Kepala Pusat Penerangan
Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak memaparkan hasil ekasminasi khusus Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Umum terhadap kasus tersebut. Berdasarkan eksaminasi khusus itu, Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Umum menyatakan, dari tahap prapenuntutan sampai tahap penuntutan, baik dari
Kejaksaan Negeri Karawang maupun dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, tidak memiliki sense of crisis atau
kepekaan. "Dari tahap prapenuntutan sampai tahap penuntutan baik dari Kejaksaan Negeri Karawang
maupun dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat tidak memiliki sense of crisis," kata Leonard. Selain itu, kata
Leonard, Kejaksaan Negeri Karawang serta Kejaksaan Tinggi Jawa Barat tidak memahami Pedoman
Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tuntutan Pidana Perkara Tindak Pidana Umum tanggal 3 Desember 2019
pada ketentuan Bab II pada Angka 1 butir 6 dan butir 7. Kemudian, tidak memedomani Pedoman Nomor
1 Tahun 2021 tentang Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak dalam Perkara Pidana. "Juga tidak
memedomani tujuh perintah harian Jaksa Agung yang merupakan norma/kaidah dalam pelaksanaan tugas
penanganan perkara atas nama terdakwa Valencya alias Nengsy Lim sehingga mengingkari norma/kaidah,
hal ini dapat diartikan tidak melaksanakan perintah pimpinan," ujar dia. 5.
Kasus diambilalih Kejagung Berdasarkan hal itu, Kejagung pun mengambil alih kasus tersebut.
Selain mengambil alih kasus, Kejagung juga akan melakukan pemeriksaan fungsional terhadap jaksa yang
menangani perkara tersebut. Selain itu, khusus terhadap Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi
Jawa Barat, untuk sementara ditarik ke Kejaksaan Agung. Hal ini demi memudahkan pelaksaan
pemeriksaan fungsional oleh Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan. "Penanganan perkara terdakwa
Valencya alias Nancy Lim dan juga terdakwa Chan Yu Ching akan dikendalikan langsung oleh Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Umum, karena hal ini telah menarik perhatian masyarakat dan pimpinan
Kejaksaan Agung," kata Leonard. (Sumber: Kompas.com/Kontributor Karawang, Farida Farhan, Tsarina
Maharani | Editor: I Kadek Wira Aditya, Bayu Galih)
https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/17/113500465/kronologi-kasus-istri-dituntut-1-tahun-
penjara-karena-marahi-suami-mabuk?page=all.

Pertanyaan :
1. Apakah Keputusan Jaksa Agung dapat di benarkan ?
2. Sebatas manakah Hak Seorang Istri di kekeluargaan ?

5. Harta Warisan |Mutakhorijin Darul Falah


Deskripsi masalah:
Kholil mewarisi sebidang tanah dari ayahnya (KH. Mahmud). Di atas tanah tersebut terdapat
sebuah pesantren tua yang dana pembangunannya sebagian besar ( ± 90%) berasal dari sumbangan
masyarakat kala itu.

Pertanyaan :
1. Apakah Kholil boleh merobohkan pesantren tersebut?
2. Apakah Kholil harus mengganti biaya sumbangan masyarakat pada pesantren (Kala itu) ?
3. Jika harus mengganti, kemanakah uang tersebut diberikan?

Anda mungkin juga menyukai