DESA : WATUGEDE
KECAMATAN : SINGOSARI
OLEH :
Aris Setiawan 190404010097 FEB/Manajemen
Ahmad Andi Riski Wibowo 190404010120 FEB/Manajemen
Teofilus Moses Amadea 200404010014 FEB/Manajemen
Izza Nuril Ilma 190403070001 FST/Pendidikan Fisika
Subal Swastika Ratu 190403070002 FST/Pendidikan Fisika
Tilde Novaria Amul 190403070003 FST/Pendidikan Fisika
Maria Sulastri Anut Serap 190403070004 FST/Pendidikan Fisika
Aminatul Alfia 190403070005 FST/Pendidikan Fisika
Yustriana Ndawis 190403070006 FST/Pendidikan Fisika
Geofani Amanda Jeani Hartin 190403070007 FST/Pendidikan Fisika
Nelson Urget Kudubun 190403070008 FST/Pendidikan Fisika
Merlina Engel 190403070009 FST/Pendidikan Fisika
Nur Syafaatun Nadziroh 190403070010 FST/Pendidikan Fisika
i
Bernadeta Amel 190403070012 FST/Pendidikan Fisika
ii
Inggrit Inga Lika 190403070013 FST/Pendidikan Fisika
Yesi Dian Aprianti 190403070015 FST/Pendidikan Fisika
Rogasianus Mat 190403070016 FST/Pendidikan Fisika
Maria Volenta Kurniati 190403070018 FST/Pendidikan Fisika
Rilah Rahmahtullah 190403070019 FST/Pendidikan Fisika
Paula Singeran 190403070020 FST/Pendidikan Fisika
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
DESA : WATUGEDE
KECAMATAN : SINGOSARI
KABUPATEN : MALANG
Malang, 18 Oktober 2022
Mengetahui
ii
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata atau KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang
belajar dan bekerja bagi mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu
performa pembangunan. Sedangkan bagi lembaga atau unit kerja yang terlibat
dalam kegiatan KKN diharapkan dapat menjadi media dan partner perwujudan
Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN
hektar yang terdiri dari 3 Dusun yakni Dusun Sanan, Dusun Krajan, dan Dusun
10.781 orang. Di desa Watugede memiliki mata pencaharian yaitu sebagai petani
dan pedagang.
iii
Permasalahan yang dihadapi di Desa Watugede yaitu terdiri bidang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkah
dan rahmat-Nya Kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa
Watugede, Kecamatan Singosari, diberikan kelancaran dan kemudahan.
Penulisan laporan ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
kelulusan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas PGRI
Kanjuruhan Malang. Banyak hal yang bertambah dari adanya program KKN ini yaitu
pengalaman, ilmu, namun juga menjadikan kami karakter yang bertanggungjawab,
menjalin kerja sama antar teman kelompok dan juga masyarakat sekitar. Pada
kesempatan ini juga kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan lindungannya
terhadap kami.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan moral dan mental.
Penulis
v
DAFTAR ISI
C. Identifikasi Masalah.................................................................................... 6
2. Mengaji/Bimbel ......................................................................................... 10
vi
8. Asistensi Mengajar .................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 25
B. Saran........................................................................................................... 25
LAMPIRAN ............................................................................................................. 29
Lampiran 1. Laporan Tiap Program Kerja KKN 2022 Desa Watugede ....... 29
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan akademik yang bersifat
kurikuler dan menjadi bentuk aplikatif dari Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh
mahasiswa (Buku Panduan Akademik Bagian Pendidikan UNDIP, 2009).
Kegiatan tersebut telah mengalami pergeseran progresif. Berawal dari
program dengan penekanan muatan fisik dan pemberian bantuan pada
masyarakat, menjadi program pemberdayaan dengan muatan keterlibatan
masyarakat yang tinggi. (Nasional, 2008).
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama
masyarakat mengidentifikasi potensi serta menangani masalah sehingga
diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi
untuk masalah yang ada di desa.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain dengan
meningkatkan intelektualitas, keterampilan, dan pengabdian mahasiswa
melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang
diterima di bangku perkuliahan agar mahasiswa dapat menjawab tantangan
zaman yang semakin pesat. Di tengah-tengah arus kompetisi yang semakin
kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana, sistematik, dan
aplikatif untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar menjadi intelektual
muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah-masalah yang timbul di
tengah-tengah masyarakat dan mampu mencari solusi.
Sebagai wujud pengabdian masyarakat untuk meningkatkan dan
pemberdayaan masyarakat maka diadakannya program Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Pada hasil survey hal ini yang menjadi sasaran
1
utama KKN adalah Dusun Boro, Dusun Krajan, dan Dusun Sanan Desa
Watugede Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecamatan Singosari
kabupaten Malang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Malang
yang sangat potensial. Desa Watugede memiliki relief daerah dataran tinggi.
Desa Watugede merupakan salah satu desa yang ekonominya berada pada
sektor pertanian, dari luas wilayah tanah 315,334 Ha yang terdiri dari tanah
sawah seluas 87,529 Ha (27,75 %} dan tanah bukan sawah seluas 227,805 Ha
(72,25 %). Kecamatan Singosari terdiri dari 17 desa yaitu kelurana Pangetan,
Kelurahan Candirenggo, Kelurahan Lorasi, Desa Tamanharjo, Desa
Watugede, Desa Banjararum, Desa Tunjungtirto, Desa Lang-Lang, Desa
Purwoasri, Desa Klompok, Desa Toyomarto, Desa Ardimulyo, Desa
Randuagung, Desa Baturetno, Desa Dengkol dan Desa Wonorejo.
Dengan total penduduk 180.050 jiwa, dengan kepadatan rata-rata 1.534
orang/km2, mayoritas penduduk di kecamatan ini memiliki mata pencaharian
sebagai petani, yakni 29.755 jiwa, pekerja pabrik 19.187 jiwa, buruh bangunan
13.483 jiwa, PNS 9.158 jiwa, TNI/Polri 8.306 jiwa dan pedagang 6.109.
Penduduk Desa Watugede setiap tahun mengalami mobilitas penduduk yang
cukup padat baik itu penduduk yang pindah dari Desa lain maupun penduduk
yang datang di Desa Watugede, hal ini sangat nampak padat bahwa penduduk
Desa Watugede pada akhir tahun 2020 mencapai 10.557 jiwa terdiri dari laki-
laki 5.278 jiwa dan perempuan 5.295 dengan jumlah 2.778 KK.
2
Desa Watugede adalah salah satu desa di Keacamatan Singosari.
Desa Watugede memiliki luas wilayah 315.334 Ha yang memiliki 3 dusun
yaitu dusun Krajan, Dusun Boro dan dusun Sanan. Desa watugede terdapat
beberapa batas wilayah yaitu sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan
Pagentan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Banjararum, sebelah utara
berbatasan dengan Desa Tamanharjo serta sebelah timur berbatasan dengan
Desa Baturetno dan Desa Dengkol. Kondisi ekonomi desa selama ini
didominasi oleh sektor perkebunan dan sawah yang menghasilkan padi,
jagung, tebu, dan sejenis umbi-umbian lainnya. Karena Desa Watugede
merupakan lahan yang sangat baik peruntukannya bagi pertanian, sehingga
membuahkan hasil pertanian yang optimal. Namun dari tingkat pendapatan
masyarakat yang bermatapencaharian buruh tani serta buruh pabrik belum
seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga barang tidak sebanding
dengan penghasilan yang didapat oleh mereka serta masih mahalnya harga
barang-barang kebutuhan pokok/sembako.
Selanjutnya mengenai keadaan penduduk menurut mata pencaharian di
Desa Watugede Kecamatan Singosari sangatlah heterogen, sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani dan wiraswasta serta buruh
pabrik disamping PNS dan ABRI / POLRI.
Potensi di desa Watugede sangatlah banyak yaitu, hasil dari petani di
desa berupa padi dan tebu. Untuk peternak, di desa Watugede menjadi
peternak kambing sedangkan bagi wirausahawan memiliki banyak usaha baik
di bidang barang atau jasa sehingga mampu meningkatkan perekonomian
desa. Namun banyaknya potensi yang ada di desa tersebut, masih kurang
dalam hal pendampingan untuk memecahkan berbagai permasalahan di
berbagai sektor tersebut. Sehingga hasil pengamatan keseluruhan dan diskusi
bersama aparat desa dapat diketahui berbagai potensi yang dimiliki oleh desa
Watugede. Potensi tersebut antara lain, potensi pertanian yang sangat subur
dan peternakan kambing, area wisata desa yang menarik untuk di ekspose,
pertitaan Watugede peninggalan kerajaan Singosari, adanya BUMDes sebagai
pengelola berbagai usaha milik desa, adanya Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) untuk pengembangan desa wisata, adanya kelompok untuk fokus
3
dalam mengelola sampah masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomisnya,
Akses transporatsi yang cukup mudah dan strategis, masyarakat yang mejadi
wirausaha umkm sebagai penambah sumber perekonomiannya, masyarakat
yang ramah dan agamis dengan didukung adanya pondok pesantren Hufadz
Darul Qur’an sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman, tentram, dan
kental nuansa perdesaan yang agamis. Namun juga terdapat sekolahan dasar
hingga menengah keatas untuk pendidikan formal. Di desa Watugede terdapat
beberapa tempat pendidikan baik itu pendidikan formal dan pendidikan non
formal. Untuk tempat pendidikan formal yakni Kelompok Bermain (KB),
Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan untuk pendidikan non formal
yakni Taman Posyandu dan Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Di Desa Watugede terdapat 445 usaha masyarakat baik itu berupa
produk ataupun jasa. Usaha masyarakat tersebut secara tidak langsung
mampu mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Usaha masyarakat
yang ada di Desa Watugede bergerak secara mandiri. Potensi lainnya pada
bidang energi yang ada di Desa Watugede diantaranya yaitu dapat kita
dapatkan dari segi peternakaan, perikanan, pertanian dan wisata. Berdasarkan
observasi yang telah kami lakukan untuk dalam segi peternakan di Desa
Watugedeh mayoritas penduduknya adalah peternak kambing sehingga
terbentuklah kelompok peternak kambing yang terbagi lagi menjadi 3
kelompok berdasarkan dusun yang ada di Desa Watugede yaitu dusun sanan,
krajan dan boro.
Di Desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, memiliki
potensi kesehatan yang cukup mewadahi bagi warga sekitar. Menurut
penggalian potensi yang sudah kami lakukan, pada desa Watugede memiliki
polindes dimana di polindes tersebut terdapat kegiatan seperti pengobatan
dasar yang dipergunakan untuk warga Watugede yang memerlukan bantuan
pada bidang kesehatan. Di Desa Watugede sendiri terdapat 2 Nakes yang
bertugas terdiri dari satu Bidan yaitu Ibu Indah dan satu Perawat yaitu Ibu
Dina. Selain bertugas di Polindes Ibu Indah dan Ibu Dina juga mendirikan
4
sebuah Taman Posyandu. Taman Posayandu ini merupakan kegiatan yang
sudah diakui oleh Negara, kegiatannya terdiri dari kegiatan pra taman
kanakkanak atau seperti paud.
Pada potensi diatas perlu adanya suatu pendampingan dan memberikan
suatu trobosan baru untuk mengembangakan potensi yang ada di desa
Watugede. Karena banyak sekali sektor-sektor yang ada di desa Watugede
kebingungan dalam menangani problematika yang ada seperti,
mengembangkan media pembelajaran siswa, mengembangkan potensi
pertanian hingga akan menjadi rantai yang mempunyai simbiosis mutualisme
dengan peternakan dan mengembangkan usaha umkm yang masih kurang
paham dalam pemasaran digitalisasi.
Dengan demikian pada KKN ini tema yang diusung yaitu
“MENUMBUHKAN KECINTAAN MASYARAKAT TERHADAP
SAINS, ENTERPRENEURSHIP DAN LINGKUNGAN SERTA
PEMBELAJARAN”. Sehingga diharapkan dari penggalian potensi dan
pendampingan desa serta mampu memberikan solusi yang tepat untuk
mengembangakan desa Watugede.
B. Tujuan KKN
Tujuan dari pelaksanaan KKN, sebagai capaian pembelajaran mata
kuliah adalah :
1. Mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang
pengabdian kepada masyarakat.
2. Menerapakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dipelajari
secara langsung yang didapat pada mata kuliah
3. Melaksanakan kemampuan pendekatan masyarakat dan
membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka terhadap
persoalan yang dihadapi masyarakat
4. Melatih belajar bersama masyarakat untuk berpartisipasi dan
berkontribusi dalam pembangunan
5
5. Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni seabagai upaya mencapai
kesejahtaraan
6. Mencari solusi atas kesulitan dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi masyarakat sehingga mampu mengimplementasikan
peran seabagai pendidik, praktisi dan pengelola progam
pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat binaan.
C. Identifikasi Masalah
Desa Watugede Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang memiliki 3
dusun yaitu, Dusun Boro, Dusun Krajan, dan Dusun Sanan. Kecamatan
Singosari kabupaten Malang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
Malang yang sangat potensial. Kecamatan Singosari terdiri dari 17 desa yaitu
kelurana Pangetan, Kelurahan Candirenggo, Kelurahan Lorasi, Desa
Tamanharjo, Desa Watugede, Desa Banjararum, Desa Tunjungtirto, Desa
Lang-Lang, Desa Purwoasri, Desa Klompok, Desa Toyomarto, Desa
Ardimulyo, Desa Randuagung, Desa Baturetno, Desa Dengkol dan Desa
Wonorejo. Dengan total penduduk 180.050 jiwa, dengan kepadatan rata-rata
1.534 orang/km2, mayoritas penduduk di kecamatan ini memiliki mata
pencaharian sebagai petani, yakni 29.755 jiwa, pekerja pabrik 19.187 jiwa,
buruh bangunan 13.483 jiwa, PNS 9.158 jiwa, TNI/Polri 8.306 jiwa dan
pedagang 6.109.
Potensi tersebut antara lain, potensi pertanian yang sangat subur dan
peternakan kambing, area wisata desa yang menarik untuk di ekspose,
pertitaan Watugede peninggalan kerajaan Singosari, adanya BUMDes sebagai
pengelola berbagai usaha milik desa, adanya Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) untuk pengembangan desa wisata, adanya kelompok untuk fokus
dalam mengelola sampah masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomisnya,
Akses transporatsi yang cukup mudah dan strategis, masyarakat yang mejadi
wirausaha umkm sebagai penambah sumber perekonomiannya, masyarakat
yang ramah dan agamis dengan didukung adanya pondok pesantren Hufadz
Darul Qur’an sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman, tentram, dan
kental nuansa perdesaan yang agamis. Namun juga terdapat sekolahan dasar
6
hingga menengah keatas untuk pendidikan formal. Sehingga dengan adanya
potensi desa yang banyak memerlukan pembinaan dan spektakel serta ide-ide
kreatif agar masyarakat dapat mengembangkan desa Watugede menjadi lebih
maju.
7
BAB II
PERMASALAHAN
A. Identifikasi permasalahan
Pada Desa Watugede setelah kami melakukan survey dan observasi
dapat kami temukan permasalahan mengenai kurangnya Perawatan
lingkungan di petirtaan watugede, dan di desa watugede juga membutuhkan
pendampingan UMKM serta Kurangnya pengetahuan tentang pengelolahan
limbah ternak. Desa Watugede didekat posko KKN-T juga memiliki UMKM
yang masih bingung dalam memasarkan produknya khususnya diera digital,
kurangnya memahami laporan keuangan hasil dari penjualannya pada
UMKM dan kurangnya pengetahuan dalam manajemen kompensasi untuk
karyawan pada UMKM. Kelompok KKN-T MBKM juga melakukan
observasi ke Karang Taruna dan juga ke sekolah SMP PGRI 02 Singosari,
SMP Darul Qur’an, SMA Darul Qur’an. Permasalahan dalam pembelajaran di
kelas yaitu kurangnya alat pendukung pembelajaran terutama dalam bahan
pembelajaran seperti buku paket. Fasilitas pembelajaran seperti laboratorium
komputer maupun laboratorium IPA yang kurang digunakan dalam
pembelajaran. Selain itu kurangnya media pembelajaran yang digunakan saat
pembelajaran sehingga siswa mudah bosan dengan kegiatan pembelajaran
yang monoton.
8
B. Prioritas pemilihan masalah
Dari beberapa permasalahan yang ditemukan pada desa Watugede
prioritas pemilihan masalah yang dipilih yaitu:
1. Melakukan pembersihan sekaligus memperindah Petirtaan Watugede.
2. Melakukan pendampingan karang taruna dan sosialisasi tentang limbah
ternak,
3. Memberikan arahan kepada UMKM yang masih bingung dalam
memasarkan produknya berbasis online pada aplikasi, serta memberikan
pelatihan dalam pembukuan seperti laporan keuangan hasil dari
penjualannya pada UMKM dan memberikan sosialisasi serta
pendampingan dalam manajemen kompensasi untuk karyawan pada
UMKM.
4. Sekolah SMP dan SMA Darul Qur’an kami menemukan kurangnya
pendampingan administrasi terhadap staf tata usaha. Serta kurangnya
penyusunan perangkat pembelajaran baik itu RPP, media ataupun sumber
belajar. Sehingga kami menyusun perangkat pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
9
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Program Kerja
1. Perlombaan Menyambut HUT RI
Kegiatan lomba dalam rangka peringatan HUT RI Ke-77 di Desa, dilaksanakan
pada tanggal 28 Agustus 2022 di Kantor Desa Watugede. Kegiatan lomba tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap tanah air Indonesia.
2. Mengaji/Bimbel
a. Mengaji
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) merupakan lembaga atau
kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non-formal
berbasis keagamaan islam. TPQ bertujuan untuk memberikan
pengajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-
dasar agama islam pada anak usia dini. Selain itu mereka juga dibina
agar memiliki perilaku yang baik (akhlakul karimah). Program TPQ
terdiri dari kegiatan belajar ngaji, hafalan do’a-do’a, praktek sholat,
hafalan juz amma dan masih banyak lagi program yang lain.
b. Bimbel
Bimbingan belajar (bimbel) merupakan suatu kegiatan belajar tambahan
diluar sekolah yang dilakukan guna memberikan bantuan kepada anak-anak agar
mendapatkan hasil belajar yang lebih optimal disekolah. Kegiatan ini ditujukan
bagi anak-anak SD yang mengalami kesulitan memahami pelajaran disekolah.
Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu anak-anak SD mengatasi
kesulitan memahami mata pelajaran disekolah.
10
membersihkan sampah-sampah daun yang jatuh ke tengah air sungai, dan mengecat
beberapa tempat yang ada di pertirtaan watugede.
4. Science Club
Sains Club merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan
pemahaman dan kecintaan siswa terhadap sains atau ilmu pengetahuan. Selain itu
kegiatan sains club ini juga untuk memperkenalkan kepada siswa usia dini alat-alat
leb sains.
Pada tahap pelaksanaa program kerja ini yaitu diadakan hanya 1 kali yakni
hari Jumat Pukul 18.30-19.30 pada tanggal 19 Agustus 2022. Adanya kegiatan ini
dengan sasaran kegiatan anak-anak kelas VI yang berada di Desa Watugede,
Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada tahap pelaksanaan
kegiatan ini sudah dirancang sebelum kegiatan ini dilaksanakan. Waktu dan kondisi
dari kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak mengikuti kegiatan lain yang berada
di Desa Watugede.
5. Science corner
Science Corner merupakan kegiatan yang berkaiatan dengan pengembangan
kempampuan penelitian dan membangun kecintaan siswa terhadap perkembangan
ilmu pengetauhan alam. Tujuan diadakannya Science Corner adalah untuk
memperkuat aspek edukasi sains dengan alat peragainteraktif digital.
11
7. Melakukan Pendampingan UMKM
Pelaksanaan pendampingan UMKM ini dilaksanakan pada beberapa
UMKM di desa Watugede. Pendampingan UMKM ini meliputi
pendampingan digitalisasi Marketing, pelatihan pembukuan serta
manajemen kompensasi. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu
penataan UMKM di desa Watugede.
8. Asistensi Mengajar
Bentuk kegiatan asistensi mengajar yaitu belajar mengajar di dalam kelas baik
secara luring maupun daring. Tujuannya yaitu mempelajari strategi pembelajaran
yang digunakan guru,mempelajari kurikulum dan perangkat pembelajaran luring
yang digunakan guru selama di kelas.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
➢ Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama satu bulan
yaitu pada bulan Agustus 2022 tepatnya pada tanggal 15 Agustus
2022 sampai 2 September 2022 . TPQ Bu Aisyah masuk setiap hari
kecuali hari minggu. Untuk TPQ Bu Aisyah mahasiswa KKN
diminta hanya ikut membantu setiap hari senin sampai kamis pukul
15.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan di
TPQ Bu Aisyah yaitu mengajar ngaji, hafalan surat-surat, hafalan
do’a-do’a pendek, praktek sholat yang dilakukan setiap hari kamis.
TPQ Al-Karim dimulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.15 WIB.
Kegiatan yang dilakukan di TPQ Al-Karim adalah kegiatan belajar
mengaji dengan motede tilawati sesuai dengan kelas yang sudah
dibagi. Selain itu kegiatan TPQ Al-Karim yaitu pembelajaran
praktek sholat fardhu berjamah.
➢ Kendala
Dalam pelaksanaan TPQ tidak ada kendala karena anak-anak
TPQ mudah dibimbing dan resposn anak-anak TPQ terhadap
mahasiswa KKN sangat antusias.
➢ Waktu Kegiatan Dan Jalannya Kegiatan
TPQ ditujukan untuk memberikan pengajaran mendasar
agama Islam bagi anak-anak usia dini. TPQ Bu Aisyah dipimpin
oleh Bu Aisyah. Jumlah ustad/ustadzah di TPQ Bu Aisyah yaitu 3
orang termasuk Bu Aisyah sendiri dengan jumlah muridnya kurang
lebih 80 anak. Waktu masuk TPQ Bu Aisyah dimulai dari pukul
14.00 WIB sampai pukul 17.15 WIB. Sedangkan untuk TPQ Al-
Karim dipimpin oleh Bapak Arif. Jumlah ustad/ustadzah di TPQ Al-
Karim yaitu 5 orang dengan jumlah muridnya kurang lebih 50 anak.
Waktu masuk TPQ Bu Aisyah dimulai dari pukul 15.30 WIB sampai
pukul 17.15 WIB.
14
b. Bimbel
➢ Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, persiapan yang dilakukan yaitu dengan
melakukan sosialisasi ke sekolah MI Al-Maarif yang berada di Desa
Watugede. Pada kegiatan sosialisasi ini kami menawarkan kepada anak-
anak belajar les gratis supaya mereka tertarik untuk ikut serta dalam
kegiatan bimbel ini.
➢ Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan ini yaitu dimulai pada bulan Agustus
2022 selama 1 bulan. Dalam satu minggu bimbel dijadwalkan tiap hari
senin, rabu, dan jum’at pada pukul 18.30-19.30 WIB bertempat di balai
Desa Watugede. Anak-anak yang ikut kegiatan ini dibagi menurut kelas
masing-masing mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD dengan didampingi
mahasiswa KKN sebagai guru. Kegiatan bimbel ini
➢ Kendala
Dalam pelaksanaan bimbel ini terdapat beberapa kendala yang
dialami mahasiswa KKN diantaranya yaitu: tempat pelaksanaan
dilakukannya kegiatan ini jauh dari kontraan mahasiswa KKN sehingga
waktunya kadang molor akibat terkendala tidak ada motor. Selain itu anak-
anak yang datang untuk bimbingan belajar semakin hari semakin banyak
sehingga mahasiswa kewalahan untuk menyesuaikan pembagian mahasiswa
yang mendampingi. Kendala lain yang mahasiswa KKN hadapi yaitu terkait
tempat pelaksanaan kegiatan ini, karena pelaksanaan kegiatan ini hanya
dalam satu yang ditimbulkan anak-anak lain.
15
dikelas tersebut. Kegiatan bimbel ini dilakukan selama 1 bulan yaitu
pada bulan agustus tiap hari senin, rabu dan jum’at pada pukul 18.30-19.30
WIB.
3. Kegiatan Pembersihan Petirtaan Watugede
a. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan yaitu meminta izin kepada bapak yang
menjaga sekaligus yang membersihkan pertirtaan watugede.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
Mahasiswa KKN-T Universitas PGRI Kanjuruhan Malang untuk membuat
lingkungan menjadi lebih asri dan memperindah lingkungannya. Kegiatan ini
kami lakukan seminggu 1 kali. Dan sasaran untuk kegiatan ini masyarakat Desa
Watugede. Adapun beberapa kegiatan kebersihan pertitraan watugede yang
kami lakukan yaitu: Membersihkan saluran air, membersihkan sampah-sampah
daun yang jatuh ke tengah air sungai, dan mengecat beberapa tempat yang ada
di pertirtaan watugede, serta memberikan sumbangan berupa tempat sampah,
serok, dan cikrak. Pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022 merupakan kegiatan
membersihkan sekaligus mengecat pertirtan.
c. Kendala
Pada pelaksanaan kegiatan kebersihan pertirtaan watugede tidak ada
kendala sama sekali, Karen kami semua mendapakan bagian untuk
membersihkan sehingga diantar kami tidak ada satupun yang duduk-duduk
santai.
4. Science Club
a. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan yaitu dengan sosialisasi kepada anak-anak
yang berada di Desa Watugede. Kemudian melihat kemampuan dan
ketertarikan anak-anak Desa Watugede terhadap Sains
b. Tahap Pelaksanaa
Pada tahap pelaksanaa program kerja ini yaitu diadakan hanya 1 kali
yakni hari Jumat Pukul 18.30-19.30 pada tanggal 19 Agustus 2022. Adanya
16
kegiatan ini dengan sasaran kegiatan anak-anak kelas VI yang berada di Desa
Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada tahap
pelaksanaan kegiatan ini sudah dirancang sebelum kegiatan ini dilaksanakan.
Waktu dan kondisi dari kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak mengikuti
kegiatan lain yang berada di Desa Watugede.
c. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan sains club ini tidak ada kendala karena
anak-anak sangat antuasias selama kegiatan ini berlangsung. Kegiatan ini
sangat berhasil karena anak-anak belum pernah melakukan percobaan tentang
sains sehingga tingkat keingintahuan sangat tinggi. Dan para pelaksanaa
kegiatan juga tidak ada kendala selama proses kegiatan ini berlangsung.
d. Waktu Kegiatan dan Jalannya Kegiatan
Sains Club yang dilakukan oleh siswa kelas VI yang berjumlah 12
orang.Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat (19/08/2022) bertempatan di
Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kegiatan ini berjalan dengan lancer sesuai yang direncanakan.
5. Science Corner
a. Persiapan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada kegiatan KKNT-MBKM
mahasiswa prodi pendidikan fisika yang salah satu program kerjanya harus
berfokus pada pembelajaran sains. Dimana sasaran dari program kerja ini adalah
siswa SD dan SMP di desa Watugede. Berikut merupakan tahapan sebelum
melaksanakan kegiatan science corner:
1) Penyuluhan
Penyuluhan kepada siswa dilakukan secara langsung dengan
permasalahan dan kesulitan dalam mempelajari sains. Tim juga melaakukan
introduksi ke guru yang dapat direkomendasikan dalam membantu guru
membelajarkan sains kepada siswa.
2) Pemilihan materi
Pemilihan materi sains dikarenakan murid dalam kesehariaannya
sering menjumpai fenomena alam yang secara otentik mudah diingat dan
17
dipahaminya. Fenomena alam yang paling sering dijumpai dan akan
dikemas lebih menarik dengan alat peraga yang mudah digunakan.
3) Pengecekan dan uji coba alat
Pengecekan dan uji coba alat dilakukan untuk memastikan bahwa
alat dalam kondidi baik. Supaya nantinya kegiatan berjalan dengan lancar.
b. Pelaksanaan
1) Penyuluhan
Penyuluhan merupakan bentuk pendekatan kepada siswa dan guru
sebelum dilaksanakan tahap pelaksanaan. Penyuluhan kepada siswa
dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2022 pada saat kegiatan les malam
terakhir di balai desa. Dan introduksi kepada guru-guru dilakukan pada
tanggal 24 Agustus 2022 di SMP Darul Quran. Kegiatan science corner
mendapatkan sambutan baik dari siswa dan guru.
2) Pemilihan materi
Pemilihan materi didasarkan pada fenomena yang sering di alami
oleh siswa pada kehidupan sehari-hari. Pemilihan materi didiskusikan
bersama tim dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada saat rapat
koordinasi setiap minggunya.
3) Pengecekan dan uji coba alat
Pengecekan dan uji coba alat dilakukan di alboratorium fisika
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang pada tanggal 28 Agustus 2022.
Setelah dipastikan semua alat berfungsi dengan baik selanjutnya alat-alat
tersebuut dibawa ke tempat KKN yang bertempat di Desa Watugede,
Singosari
c) Pelaksanaan
Science Corner dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 2 – 3
September 2022 di Aula Balai Desa Watugede. Hari pertama kegiatan
dilakukan bersama siswa SD dengan alat peraga sederhana yang di kemas
dalam bentuk permainan. Kemudian, hari kedua dilakukan bersama siswa
SMP dengan alat peraga seperti:teleskop digital, kit termodinamika, bidang
miring dll.
18
c. Kendala
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan adalah waktu yang singkat
sehingga alat peraga tidak dapat diperagakan dengan begitu terperinci dan
keterbatasan alat yang dimilik sehingga pengetauhan yang diberikan kepada
siswa tentanng alat-alat sains dan exsperiment yang dilakukan kuarang luas.
19
8. Asistensi Mengajar
• Persiapan
Sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan Program Asistensi Mengajar
sebelum terjun ke lokasi,persiapan yang dilakukan yaitu :
1) Pengajaran mikro (Micro Teaching)
Persiapan kemampuan mengajar dapat dilatihkan dalam mata kuliah
yang wajib ditempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil PLP pada
semester berikutnya. Selama proses perkuliahan,mahasiwa mendapat berbagai
materi yang diberikan dosen pengampu mata kuliah mikro tentang bagaimana
cara mengajar yang baik dengan disertai praktik yang menarik untuk
mengajar. Peserta yang diajar adalah teman-teman sekelas. Selain itu
mahasiswa juga diajarkan bagaimana mengajar sesuai dengan perangkat
pembelajaran atau RPP yang dibuat.
2) Observasi Pembelajaran di Kelas
Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
mengajar,karakteristik atau komponene kependidikan dan norma-norma yang
berlaku di tempat Program Asistensi Mengajar. Biasanya hal yang di
observasi yaitu perangkat pembelajaran,proses pembelajaran, dan perilaku
siswa di kelas.
3) Konsultasi dengan Guru Pamong
Hal ini sangat penting agar KBM berjalan dengan lancar. Misalnya
bagaimana menyusun RPP dan materi yang akan digunakan untuk mengajar.
4) Persiapan Mengajar
Biasanya persiapan ini meliputi:
a. RPP
b. Materi Pembelajaran
c. Media Pembelajaran
d. Evaluasi Pembelajaran
• Pelaksanaan Program Asistensi Mengajar
a. Pelaksanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajarn
Pelaksanaan Program Asistensi Mengajar di SMP PGRI 02 Singosari
di mulai pada tanggal 24 September- 03 Oktober 2022. Dalam pelaksanaan
20
kegiatan ini mahasiswa Fisika Unikama sebagai praktikan mendapat tugas
untuk mengajar IPA kelas 7,8 dan 9. Tugas ini berdasarkan pembagian dari
guru pamong dengan rincian 1 kelas di kelola oleh 3 orang mahasiswa.
b. Pelaksanaan Penyusunan Materi Pembelajaran
Penyusunan materi pembelajaran disusun oleh mahasiswa sebelum
memulai kegiatan Asistensi Mengajar di Sekolah. Pada penyusunannya
penulis berpedoman pada materi yang diberikan guru pamong,buku paket
siswa,LKS maupun internet yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
c. Pelaksanaan Pemilihan Metode Mengajar
Metode mengajar yang dipilih mahasiswa disesuaikan dengan tujuan
belajar dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Metode belajar merupakan
cara cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Pemilihan
metode mengajar dilakukan bersamaan dengan penyusunan RPP. Adapun
metode yang digunakan pada saat mengajar yaitu menggunakan metode tanya
jawab,diskusi,dan penugasan.
d. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Pelaksanaan KBM secara luring mahasiswa sangat diberi kepercayaan
untuk melaksanakan praktik mengajar secara langsung. Selama praktik
mengajar mahasiswa diberi kepercayaan untuk bisa mengelola proses
pembelajaran dikelas secara penuh tetapi demikian bimbingan dan
pemantauan dari guru pamong tetap dilakukan. Mahasiswa mendapat jadwal
mengajar 2 sampai 3 kali dalam seminggu di kelas 7,8,9 A dan 9 B.
e. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran
IPA,yaitu: dengan memberikan tugas individu dan ulangan harian kepada
siswa.
• Analisis Pelaksanaan dan Kendala
Analisis Hasil Pembuatan RPP
Hasil yang di peroleh yaitu mahasiswa telah membuat 1 bab RPP untuk mata
pelajaran IPA yang digunakan selama melaksanakan kegiatan Asistensi
Mengajar. Hambatan yang di hadapi mahasiswa adalah kesulitan membuat
21
indikator pencapaian untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu kurangnya
pemahaman mahasiswa terhadapa format RPP K 13 yang sesuai dengan
format RPP yang biasa digunakan di SMP PGRI 02 Singosari merupakan
hambatan lain yang dihadapi mahasiswa.
Analisis Hasil Penyusunan Materi Pelajaran
Saat menyiapkan materi pelajaran adapun hambatan yang didapatkan yaitu
minimnya buku sehingga mahasiswa harus mencari dari referensi lain.
Analisis Hasil Pemilihan Metode Mengajar
Metode mengajar yang digunakan selama mengajar yaitu ceramah,tanya
jawab,latihan dan penugasan dengan pendekatan scientific learning.
Penggunaan metode ini masih ada beberapa hambatan yaitu masih ada siswa
yang berbicara dengan temannya selama proses KBM berlangsung.
Analisis Pelaksanaan Praktik Mengajar
Hambatan yang dialami mahasiswa selama praktik mengajar pada umumnya
yaitu suasana kelas yang kurang kondusif yang membuat mahasiswa merasa
kewalahan. Hal ini dikarenakan mahasiswa perlu belajar untuk mengelola
kelas dengan berbagai latar belakang dan karakter anak yang berbeda. Siswa
kurang memperhatikan mahasiswa saat penjelasan sehingga materi yang
diberikan mahasiswa kurang maksimal diterima oleh siswa dan menyebabkan
nilai ulangan yang kurang memuaskan.
Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran
Dari evaluasi yang diberikan mahasiswa hanya ada segelintir siswa yang
sudah memenuhi KKM sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan.
9. Monitoring dan Evaluasi Karang Taruna
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2022 dan 29
September 2022 di desa Watugede. Monev Karang Taruna ini meliputi
penyampaian materi tentang Keorganisasian dan Perilaku organisasi. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang keorganisasian dan juga
membantu penyelesaian dan penggalian permasalahan di Karang Taruna Desa
Watugede. Hasil dari kegiatan ini yaitu Pengurus organisasi memiliki pengetahuan
dan paham tentang materi yang disampaikan, yang digunakan sebagai bekal untuk
berorganisasi di Karang Taruna
22
B. Pembahasan Pelaksanaan Program
1. Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang sangat membantu dalam melaksanakan setiap
program, antara lain yaitu :
a. Antusias dari masyarakat Desa Watugede dalam mengikuti setiap
kegiatan yang diadakan oleh KKN memberikan nyawa tersendiri bagi
keterlaksanan kegiatan KKN
b. Kerjasama yang harmonis dan solidaritas yang tinggi antara mahasiswa
KKN dan masyarakat Desa Watugede menjadi kunci penting dalam
keberhasilan program kerja
c. Kedekatan dengan perangkat desa, masyarakat, pemuda, dan anakanak
yang ada di Desa Watugede dengan mahasiswa KKN mempermudah
dalam pelaksanaan Program kerja serta memberikan kemyamanan
tersendiri untukbertempat tinggal di Desa Watugede
d. Bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing lapangan (DPL) serta
masukan dari perangkat desa dan masyarakat yang ada di Desa Watugede
kepada para peserta KKN sangat membantu proses kegiatan KKN
e. Kerjasama, kebersamaan, rasa kekeluargaan yang tinggi dan respon yang
positif dari para peserta KKN, menjadikan kegiatan KKNsebagai
pengalaman yang berharga dan tidak akan pernah untuk terlupakan
2. Faktor Penghambat
Pelaksanaan program kerja KKN walaupun secara umum berjalan
dengan lancar tetapi masih terdapat beberapa hambatan kecil yang dapat
membuat program kerja tidak berjalan secara optimal. Namun, beberapa
hambatan tersebut tidak menjadi masalah yang berarti untuk tidak
terlaksannya program kerja yang telah disusun. Adapun beberapa hambatan
yang dialami selama melaksanakan program kerja KKN, diantaranya yaitu :
a. Sulitnya mengumpulkan warga karena jadwal mereka yang
berbeda karena kesibukan masing-masing
b. Keterlambatan waktu pada saat pelaaksanaan kegiatan
23
c. Kurangnya koordinasi sehingga terdapat beberapa program yang
persiapannya kurang maksimal
d. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan
e. Persefektif yang menganggap mahasiswa sebagai orang yang
mengetahui banyak dibandingkan dengan masyarakat
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Untuk Universitas
25
b. Diharapkan agar pihak DPPM lebih memperhatikan
keluhankeluhan yang disampaikan oleh peserta KKN dan
menindaklanjuti secara langsung permasalahan-permasalahan
yang dihadapi apabila masalah tersebut dirasa cukup berat bagi
peserta KKN
c. Dalam mengelola program KKN, pihak DPPM hendaknya
memberikan informasi yang jelas baik kepada mahasiswa, DPL,
maupun pihak masyarakat agar dalam pelaksanaan KKN tidak
terjadi kesalahan komunikasi
2. Untuk Masyarakat
26
psikomotorik untuk dapat bersosialisasi dan menyesuaikan diri
dalam hidup bermasyarakat
b. Mahasiswa hendaknya menanamkan sikap tanggung jawab,
mandiri, rendah hati, sikap saling menghargai dan menghormati,
sikap kekeluargaan dan kebersamaan, dan selalu bekerjasama
dalam kelompok (team work)
c. Diharapkan dapat membuat program-program KKN yang sesuai
dengan kemampuan mahasiswa baik dari segi akademik maupun
biaya serta sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang
ada dilokasi KKN
d. Diharapkan dapat mengatur strategi bagaimana cara
mensosialisasikan program kerja yang akan dijalankan kepada
masyarakat yaitu dengan memanfaatkan dan mengatur waktu
sebaik mungkin
e. Menjaga nama baik almamater yaitu nama perguruan tinggi
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
Desa : Watugede
Kecamatan : Singosari
Kabupaten : Malang
29
Tabel 1. 1 Laporan Tiap Program Kerja
30
teknologi )
31
9. MONEV 29 ❖ Aris Terlaksana 80 % Teofilus
Karang Taruna September Setiawan Semua Pengurus karang Moses A
2022
❖ Ahmad taruna mampu
Andi Riski memahami materi yang
W di paparkan.
❖ Teofilus
Moses A
32
Lampiran 2. Peta Desa Watugede, Singosari
33
Lampiran 3. Struktur Organisasi dan Fungsional Pemerintah Desa
34
Lampiran 4. Kartu Kontrol Pelaksanaan Program
Kelompok : KKNT-MBKM 02
Desa : Watugede
Kecamatan : Singosari
Kabupaten : Malang
35
Tabel 1. 2Kartu Kontrol Pelaksanaan Program
Dana
1. Perlombaan 28 Agustus Anggota - Nelson
Menyambut 2022 KKN Kel 2 Urget
HUT RI Kudubun
Agustus
2022
36
5. Pendampi 5 ❖ Aris - Ahmad
ngan Agustus Setiawan Andi Riski
UMKM ❖ Ahmad W
– 29
Andi Teofilus
Agustus Riski W Moses A
2022 ❖ Teofilus
Moses A
6. Sosialisasi 15 Anggota Khoirul
dan Agustus KKN Kel 2 Ummah
demontrasi
2022
pembuatan
pupuk dan
pakan
fermentasi
37
9 MONEV 29 ❖ Aris Teofilus
Karang September Setiawan Moses A
Taruna 2022 ❖ Ahmad
Andi
Riski W
❖ Teofilus
Moses A
38
Lampiran 5. Rekapitulasi Presensi Mahasiswa KKNT
Gambar1.3 Rekapitulasi Presensi Mahasiswa KKNT
39
40
41
42
Lampiran 6. Dokumentasi
- Observasi 1
- Observasi 2
43
- Day 1
-Day 2
-Day 3
44
-Day 4
45
-
-Day 5
- Day 7
46
-
- Day 8
- Day 9
47
-
- Day 10
Day 12
48
-
- Day 13
- Day 14
- Day 16
49
- Day 17
- Day 18
- Day 19
50
- Day 20
- Day 21
- Day 22
51
- Day 23
- Day 24
- Day 25
- Day 26
52
- Day 27
- Day 28
- Day 29
53
- Day 30
- Day 31
- Day 32
54
- Day 33-40
- Day 41
- Day 42-58
55
- Day 59
- Day 60-62
- Day 64
56
Lampiran 7. Publikasi dan Video
Link kegiatan sosialisasi dan demontrasi pembuatan pupuk organic dan pakan
fermentasi https://jatimtimes.com/baca/271391/20220814/203500/lewat-
riset-daninovasi-ciamik-kkn-t-unikama-2022-kembangkan-potensi-
peternakan-didesa-watugede
https://tugumalang.id/unikama-optimalkan-manfaat-limbah-ternak-didesa-
watugede/
57
Link kegiatan pendampingan UMKM
https://www.wartacakrawala.com/mahasiswa-kknt-unikama-
melakukanpendampingan-umkm-di-desa-watugede/
58
Link Video Youtube profil desa https://youtu.be/IFURZ8LKSYI
59
Lampiran 8. Log Book
60
MALANG
TAHUN 2021
A. Jadwal
TAHUN 2021
A. Jadwal
61
Pagi 05.00-10.00 1. Bersih-bersih
2. Persiapan ke pertirtaan
Watugede
3. Membersihkan pertirtaan
Watugede
Siang 11.00-12.00 Kembali ke posko
TAHUN 2021
A. Jadwal
62
Malam 19.00-Selesai Koordinasi Lanjutan terkait
dengan program kerja
TAHUN 2021
A. Jadwal
TAHUN 2021
63
A. Jadwal
TAHUN 2021
A. Jadwal
64
Kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti program kerja membersihkan pertirtaan
watugede
Kegiatan lanjutan seperti kesawah untuk melihat kondisi sawah dan juga untuk program kerja
seperti sekam pagi. Dan kondisi sawah tidaklah bagus karena hama yang menyerangnya.
TAHUN 2021
A. Jadwal
65
LOG BOOK Hari ke : 10
TAHUN 2021
A. Jadwal
66
MALANG
TAHUN 2021
A. Jadwal
67
KANJURUHAN
MALANG
TAHUN 2021
A. Jadwal
68
LOG BOOK Hari ke : 13
TAHUN 2021
A. Jadwal
13.30-14.30 Ishoma
69
ternaknya
TAHUN 2021
A. Jadwal
18.30-19.00 Bimbel
70
19.30-selesai Evaluasi dan agenda kegiatan
TAHUN 2021
A. Jadwal
71
LOG BOOK Hari ke : 17
TAHUN 2021
C. Jadwal
72
TAHUN 2021
A. Jadwal
73
TAHUN 2021
A. Jadwal
TAHUN 2021
74
A. Jadwal
TAHUN 2021
A. Jadwal
75
Singosari
TAHUN 2021
A. Jadwal
76
UMKM
TAHUN 2021
77
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
15.30-16.30 Aisyah
Bimbingan Belajar
78
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
TAHUN 2021
A. Jadwal
79
Pagi 04.30-06.30 Bersih-bersih dan persiapan
kesekolah
06.45-11.00 Sekolah
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
80
B. Catatan dan Refleksi Harian
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu peserta didik dan merupakan program kerja
yang telah dirancang
TAHUN 2021
A. Jadwal
81
LOG BOOK Hari ke : 28
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
82
TAHUN 2021
A. Jadwal
TAHUN 2021
A. Jadwal
83
06.45-11.00 Sekolah
TAHUN 2021
A. Jadwal
84
Malam 20.30-21.30 Rapat dengan DPL terkait Sains Corner
dan membawa alat dan bahan untuk
kegiatan sains corner dan rapat dengan
Karang Taruna
TAHUN 2021
A. Jadwal
85
Kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan kepada peserta didik tentang sains
melalui alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini, yang mana peserta didik
juga melakukan praktikum dalam kegiatan sains corner
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
Sore
Malam
86
LOG BOOK Hari ke : 41
TAHUN 2021
A. Jadwal
TAHUN 2021
A. Jadwal
87
Waktu Jam Kegiatan
06.45-11.00 Sekolah
Sore
Malam
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
Sore
88
sama dengan karang taruna yang sudah dibangun
TAHUN 2021
A. Jadwal
06.45-11.00 Sekolah
Sore
Malam
TAHUN 2021
A. Jadwal
89
Pagi 04.30-06.30 Bersih-bersih
Sore
Malam
90
Singosari kabupaten Malang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
Malang yang sangat potensial. Kecamatan Singosari terdiri dari 17 desa yaitu
kelurana Pangetan, Kelurahan Candirenggo, Kelurahan Lorasi, Desa
Tamanharjo, Desa Watugede, Desa Banjararum, Desa Tunjungtirto, Desa
Lang-Lang, Desa Purwoasri, Desa Klompok, Desa Toyomarto, Desa
Ardimulyo, Desa Randuagung, Desa Baturetno, Desa Dengkol dan Desa
Wonorejo. Dengan total penduduk 180.050 jiwa, dengan kepadatan rata-rata
1.534 orang/km2, mayoritas penduduk di kecamatan ini memiliki mata
pencaharian sebagai petani, yakni 29.755 jiwa, pekerja pabrik 19.187 jiwa,
buruh bangunan 13.483 jiwa, PNS 9.158 jiwa, TNI/Polri 8.306 jiwa dan
pedagang 6.109.
Di desa Watugede terdapat beberapa tempat pendidikan baik itu
pendidikan formal dan pendidikan non formal. Untuk tempat pendidikan
formal yakni Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sedangkan untuk pendidikan non formal yakni Taman Posyandu dan Tempat
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Berikut ini data tempat pendidikan formal di Desa Watugede antara lain:
1. SMA Darul Qur’an
2. SMP Darul Qur’an
3. SD Negeri 1 Watugede
4. SD Negeri 2 Watugede
5. SDIT Robbani
6. MI Al-Ma’arif 08 Watugede
7. RA Habibie
8. KB Al Izza
9. KB Madani
10. KB Star Kids
11. KB Pradya P
12. KB Permata Bunda
13. KB Shining Kids
91
14. TK Muslimat 6
15. TK Star Kids
16. TK Madani
17. TK Nurul Iman
Berikut ini data tempat pendidikan nonformal di Desa Watugede antara lain:
1. Taman Posyandu Anak Cerdas
2. Taman Posyandu Anak Ceria
3. TPQ Nurul Huda
4. TPQ Al-Hilal
5. TPQ Tombo Ati
6. TPQ Hidayatul Mubtadiin
Di desa Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, memiliki
potensi kesehatan yang cukup mewadahi bagi warga sekitar. Menurut
penggalian potensi yang sudah kami lakukan, pada desa Watugede memiliki
polindes dimana di polindes tersebut terdapat kegiatan seperti pengobatan
dasar yang dipergunakan untuk warga Watugede yang memerlukan bantuan
pada bidang kesehatan. Di desa Watugede sendiri terdapat 2 Nakes yang
bertugas terdiri dari SATU Bidan yaitu Ibu Indah dan satu Perawat yaitu Ibu
Dina. Selain bertugas di Polindes Ibu Indah dan Ibu Dina juga mendirikan
sebuah Taman Posyandu. Taman Posayandu ini merupakan kegiatan yang
sudah diakui oleh Negara, kegiatannya terdiri dari kegiatan pra taman
kanakkanak atau seperti paud.
Polindes di desa Watugede sendiri buka pada hari Rabu dan Kamis
saja, dikarenakan terdapat kegiatan posyandu. Selain itu ala an polindes hanya
buka hari Rabu dan Kamis saja yaitu terdapat benturan jadwal dengan
vaksinasi covid-19. Posyandu di desa Watugede sendiri terdiri dari 11
posyandu yang tempatnya tidak bertempat di polindes. Posyandu di desa
Watugede sendiri terdiri dari posyandu balita dan posyandu lansia.
Untuk kegiatan vaksinasi di desa Watugede berjalan dengan lancar,
tidak ada pemaksaan dari pihak Nakes mengenai vaksinasi namun pihak
Nakes menghimbau kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi
covid19. Tidak lupa juga terdapat himbauan dari pihak Nakes untuk warga
92
desa Watugede mengenai protokol kesehatan yaitu 3M yang terdiri memakai
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Menurut pernyataan dari pihak
Nakes desa Watugede pada bulan ini terdapat kegiatan yaitu imunisasi dan
membagikan obat cacing ke sekolah – sekolah.
Di desa Watugede, Singosari Kabupaten Malang memiliki banyak
potensi baik dilingkup peternakan, pertanian, umkm dan wisata desa yang
masih dalam proses pembangunan. Di desa tersebut memiliki Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES) yang merupakan usaha desa yang dikelola oleh
pemerintah desa dan berbadan hukum. Desa dapat mendirikan BUMDES
sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di desa. BUMDES tersebut
berdiri pada tahun 2018/2019 dengan struktur pengurus terdiri dari, Direktur,
Sekretaris, Bendahara , dan Pengawas. Direktur pada BUMDES dipimpin oleh
Bapak Pandu, sekretars diamanahkan kepada Ibu Rina, Bendahara oleh Bu
Wiwik dan pegawas oleh bu Savina. Namun direktur utama resign
dikarenakan sakit dan diambil alih oleh Ibu Rina selaku sekretaris.
BUMDES selama kurang lebih 3 tahun ini hanya menjalankan progam kerja
peyaluran bantuan kepada UMKM yang ada di desa Watugede. BUMDES
sendiri memliki progam kerja yang murni dari pegawai BUMDES seperti
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), desa wisata, dan Gabungan
Kelompok Tani (GAPOKTAN). Namun progam kerja yang sudah disusun
sedemikian tidak dapat terealisasi karena terkendala anggara dari desa
sehingga BUMDES stagnan hingga saat ini.
Harapan dari BUMDES bisa menginventariskan semua UMKM yang berada di desa
Watugede sehingga BUMDES memiliki peran untuk manaungi semua UMKM.
BUMDES ingin ada pendampingan untuk pelaku UMKM yang masih kurang paham
perihal teknologi sehingga UMKM didesa tersebut bisa berkembang dan
memproduksi lebih banyak produk sehingga mampu di pasarkan lebih luas yang
mana bisa meningkatkan pendapatan pelaku UMKM tersebut.
Desa Watugede, Singosari Kab. Malang memiliki banyak potensi dari
UMKM seperti peternak ikan hias, bapia, ragi, tempat pembuatan Aquarium
dan masih banyak lagi. Namun pelaku UMKM di desa tersebut masih belum
diwadahi oleh pemerintah desa sehingga pelaku UMKM kurang update
93
perihal pemasaran melalui media massa. Harapan dari pelaku UMKM
kedepannya pemerintah desa lebih memperhatikan UMKM seperti adanya
pelatihan dan pendampingan untuk pelaku UMKM.
Potensi dalam bidang energi yang ada di Desa Watugede diantaranya
yaitu dapat kita dapatkan dari segi peternakaan, perikanan, pertanian dan
wisata. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan untuk dalam segi
peternakan di Desa Watugedeh mayoritas penduduknya adalah peternak
kambing sehingga terbentuklah kelompok peternak kambing yang terbagi lagi
menjadi 3 kelompok berdasarkan dusun yang ada di Desa Watugede yaitu
dusun sanan, krajan dan boro. Kelompok peternak kambing tersebut diketuai
oleh Abah Cholik yang merupakan peternak kambing yang sudah mempunyai
hampir seratus lebih kambing yang diperjual belikan daging maupun kulitnya.
Abah Cholik dan kelompok sangat berharap adanya sosialisai tentang
berternak kambing yang baik dan juga dapat mengelola kotoran dari kambing
menjadi pupuk organik untuk tanaman atau biogas sehingga diharapkan tidak
hanya daging dan kulit kambing yang bermanfaat namun untuk kotoran dari
kambing juga dapat bermanfaat.
Kemudian dari segi perikanan di Desa Watugedeh ada sebuah tambak
ikan yang dikelola oleh masyarakat yang diketuai oleh Bapak Mulyono.
Tambak ikan tersebut terletak di Dusun Krajan dan masih difokuskan untuk
ikan nila saja. Untuk selanjutnya yaitu dari segi pertanian, di Desa Watugeda
masyoritas penduduknya merupakan petadi padi dan tebu sehingga
dibentuklah kelompok tani yang terdiri dari 5 kelompok tani padi dan 3
kelompok tani tebu. Selain itu, berdasarkan letak lokasinya kelompok tani di
Desa Watugede juga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tani sawah
utara yang airnya dari irigasi diketuai oleh Pak H. Solikan dan kelompok tani
selatan yang airnya dari sumber diketuai oleh Pak Effendi.
Dan yang terakhir yaitu dari segi wisata, di Desa Watugede terdapat 2
wisata yang dibedakan berdasarkan pengelolaannya, yang pertama yaitu
wisata yang dikelola swasta dan yang kedua yaitu wisata yang dikelola desa.
Untuk wisata yang dikelola swasta merupakan sebuah wisata pemandian yang
diberi nama Selo Tegil yang berada di Dusun Boro namun untuk saat ini
94
wisata tersebut tidak beroperasi karena pengurus yang mengelola wisata
tersebut telah meninggal dunia kemudian untuk wisata yang dikelola desa
merupakan sebuah wisata outbond yang berada di Dusun Krajan. Wisata
tersebut masih dalam tahap pembangunan, beberapa kendala yang dihadapi
untuk pembangunan wisata tersebut yaitu akses jalan menuju wisata yang
terlalu sempit dan juga dalam hal anggaran yang belum mencukupi sehingga
untuk saat ini pembangunan untuk wisata tersebut terpaksa harus dihentikan
sampai waktu yang belum ditentukan.
95