Kumpulan RPP Insersi Antikorupsi Jenjang SMP
Kumpulan RPP Insersi Antikorupsi Jenjang SMP
KATA PENGANTAR
P uji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, sehingga buku
ini dapat terbit sesuai rencana. Buku ini merupakan kumpulan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh para guru yang mengikuti
lomba penyusunan RPP dengan muatan antikorupsi. Lomba penyusunan
RPP dengan muatan antikorupsi dilakukan untuk mendorong semangat para
pendidik agar secara konsisten menerapkan pendidikan antikorupsi dalam
seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Sebagaimana diketahui, pendidikan antikorupsi bukanlah materi ajar yang
memuat pengetahuan dan keterampilan semata, melainkan lebih kepada
penguatan landasan bersikap dan berperilaku selama aktivitas pembelajaran.
Oleh karena itu, pendidikan antikorupsi dapat diterapkan dalam semua mata
pelajaran dan semua aktivitas di sekolah. Kunci keberhasilan pendidikan
antikorupsi adalah pembiasaan perilaku berkarakter yang menghindarkan
semua orang dari perilaku koruptif.
Buku ini diterbitkan sebagai referensi dan inspirasi bagi semua pihak dalam
merancang pembelajaran dengan landasan perilaku antikorupsi di seluruh
satuan pendidikan dasar dan menengah. Kendati demikian, RPP yang terdapat
dalam buku ini adalah RPP yang sesuai untuk konteks di mana sekolah berada,
dan belum tentu sesuai dengan konteks sekolah lain. Oleh karena itu, para
pendidik dapat menyusun RPP dengan muatan antikorupsi di sekolah masing-
masing sesuai dengan kondisinya, tanpa harus persis dengan RPP yang tertuang
dalam buku ini. Inovasi pembelajaran sangatlah diperlukan untuk memastikan
pendidikan antikorupsi berjalan optimal.
1. KATA PENGANTAR............................................................................3
2. DAFTAR ISI.........................................................................................5
3. KUMPULAN RPP SMP.......................................................................7
BAB 1: SMP Negeri 04 Batu Kota Batu.......................................8
BAB 2: SMP Negeri 1 Bintan Kabupaten Bintan.........................12
BAB 3: SMP Negeri 1 Panimbang Kabupaten Pandeglang........ 19
BAB 4: SMP Negeri 2 Rangkasbitung Kabupaten Lebak........... 36
BAB 5: SMP Negeri 41 Surabaya Kota Surabaya........................48
BAB 6: SMPIT As-Salam Kota Malang........................................54
BAB 7: SMPN 1 Singaraja Kabupaten Buleleng..........................72
BAB 8: SMPN 2 Kertasemaya Kabupaten Indramayu................ 85
2 - 20 September
BIMBINGAN KONSELING KELAS VII
Tugas Perkembangan
Kematangan hubungan teman sebaya.
Tujuan
1. Mengidentifikasi norma pergaulan yang mendukung kerja sama.
2. Mengetahui keberagaman teman sekelas.
3. Membangun perilaku bekerja sama dengan teman.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan norma pergaulan yang mendukung.
2. Memilih keragaman teman sekelas.
3. Bekerja sama menyelesaikan permasalahan dengan teman.
Materi
1. Norma pergaulan.
2. Keragaman teman.
3. Kerja sama teman.
Proses
Kegiatan 1
1. Kegiatan awal.
2. Menyebutkan norma pergaulan melalui kartu sikap.
3. Simpulan secara acak.
Kegiatan 3
1. Berlatih menyelesaikan permasalahan dengan permainan jaring laba-laba.
2. Cerita pengalaman selama bermain.
Kegiatan Penutup
Tindak Lanjut
1. Menyebutkan norma pergaulan dipandu guru.
2. Melakukan bimbingan kelompok, dan menceritakan keragaman diri.
3. Role playing, berlatih bekerja sama menyelesaikan masalah.
4. Menyimpulkan kembali dalam bentuk video, artikel, atau poster.
Evaluasi
Proses
Antusiame, keaktifan, dan keterlibatan murid.
Hasil
(Understanding) pemahaman murid terhadap materi.
(Comfortable) sikap/perasaan yang dialami murid setelah menerima layanan
informasi.
2 - 20 September
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
1.1 Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan
praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
1.1. Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang peristiwa dan dinamika
yang terjadi di masyarakat terkait penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa dengan penuh tanggung jawab.
Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Penugasan dan diskusi
Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
melakukan hal-hal berikut.
1. Peserta didik dapat berperan aktif mengajak teman dalam menerapkan perilaku
tanggung jawab pada semua kegiatan secara konsisten di lingkungan masyarakat.
2. Peserta didik dapat menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan keluarga dan sekolah dengan penuh tanggung jawab.
3. Peserta didik dapat menunjukkan sikap bangga akan tanah air sebagai perwujudan
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Pencapaian peserta didik/formatif asesmen dan refleksi yang dilaksanakan guru untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan terhadap pembelajaran nilai-
nilai dasar Pancasila.
Penilaian
Teknik Penilaian
Penilaian sikap : Observasi (pengamatan)
Penilaian pengetahuan : Tes tulis daring
Penilaian keterampilan : Produk
Rubrik Penilaian (Terlampir)
Tujuan Pembelajaran
Fase : Fase D
Elemen : Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mengidentifikasi, menyajikan
laporan hasil identifikasi, dan menghargai
keberagaman norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Indikator Capaian
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian norma.
2. Mengidentifikasi macam-macam norma dalam
masyarakat.
3. Menerapkan norma dalam masyarakat di kehidupan
sehari-hari (misalnya disiplin dan tangung jawab).
Moda Pembelajaran
Tatap muka
Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran adalah dengan
asesmen individu dan kelompok.
Jenis asesmen : tertulis
Kegiatan Pembelajaran
• Pengaturan peserta didik : peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri dari > 2 orang.
• Metode : Tanya jawab , presentasi, dan ceramah.
Jenis Norma
Norma Agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama
atau kitab suci yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi
perintah dan larangan, yang bertujuan mengatur manusia agar mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat. Norma agama bersumber pada kitab suci.
Norma Sosial
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tata krama atau kebiasaan
masyarakat. Norma ini bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan
yang terjadi antarmanusia yang kemudian membentuk aturan-aturan yang
disepakati bersama. Norma sosial bersumber pada tata krama masyarakat.
Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bernegara. Norma ini dibuat oleh pemerintah dan bersifat tegas
serta memaksa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi
berupa hukuman penjara atau denda. Norma hukum bersumber pada aturan
bernegara.
2. Norma Kemanusiaan
Norma kemanusiaan merupakan norma yang terkait dengan nilai
kemanusiaan. Contohnya adalah untuk selalu bersikap santun dan peduli
membantu sesama. Juga untuk selalu mengembangkan diri sendiri, seperti
terus belajar dan bercita-cita.
3. Norma Persatuan
Norma persatuan merupakan norma yang terkait dengan nilai persatuan.
4. Norma Kerakyatan
Norma kerakyatan merupakan norma yang terkait dengan nilai kerakyatan.
Seperti norma untuk selalu berkomunikasi dan berdialog, serta bermusyawarah
dan berdemokrasi. Juga norma untuk mementingkan bergotong royong atau
bekerja sama. Norma keadilan sosial merupakan norma yang terkait dengan
nilai keadilan sosial.
Persiapan Pembelajaran
1. Mempersiapkan gambar tentang macam-macam norma yang ada dalam
masyarakat.
2. Guru menyiapkan buku paket Ppkn pokok bahasan norma.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dan guru sama-sama menyimpulkan hasil kegiatan belajar
memahami norma.
2. Guru meminta siswa untuk menulis apa yang dia ketahui dari pembelajaran
tersebut.
3. Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan hasil tulisannya ke
depan kelas.
4. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang maju tersebut.
5. Guru dan peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
Tinjauan Pembelajaran
1. Melalui penilaian dalam proses pembelajaran, guru mendapatkan data
capaian tujuan pembelajaran.
2. Guru mengulas jalannnya pembelajaran dan meminta respons siswa.
Materi Pengayaan
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik membantu peserta lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran teman sebaya.
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting dan disajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
Daftar Pustaka
Uchrowi, Zaim. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat
Kurikulum Perbukuan Badan Penelitan dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lampiran
Lembar Penilaian dalam Proses Pembelajaran
Indikator
Menerapkan
Menyebutkan
sikap berani dan
Menyebutkan dengan benar
No. Nama bertanggung jawab
dengan benar macam-macam
dalam menerapkan
pengertian norma norma dalam
norma yang berlaku
masyarakat
dalam masyarakat
1 Siswa 1
2 Siswa 2
3 Siswa 3
Dst.
Keterangan:
Beri tanda centang pada indikator yang sudah dikuasai anak untuk memastikan
peserta didik menunjukan kemampuan sesuai indikator.
Tanggung Jawab
Mengenal Selalu
Mulai Sering
contoh Mempraktikkan menampilkan
No Nama berperilaku berperilaku
perilaku contoh perilaku perilaku
tanggung tanggung
tanggung tanggung jawab tanggung
jawab jawab
jawab jawab
1
2
3
Dst.
Menghasilkan berbagai
karya sebagai bukti
pengamalan perilaku berani
dan bertanggung jawab
dalam berbagai kegiatan.
Sarana Prasarana
1. Komputer/Laptop
2. Handphone
Model Pembelajaran
1. Tatap muka/pembelajaran hybrid/pembelajaran blended.
2. Model pembelajaran: kontekstual.
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi konteks, informasi rinci, informasi tertentu atau rinci dari teks.
Materi
Materi pertemuan ke-4 adalah merancang dan menyusun teks deskriptif
berkolaborasi dengan melihat contoh teks deskripsi pada slide.
Pada pertemuan ini, siswa mengembangkan peta konsep. Siswa berkolaborasi
menyusun teks deskriptif berdasarkan pengembangan ide yang telah disusun
bersama. Siswa dapat melihat contoh teks deskriptif.
Penilaian-Sumatif-Mengerjakan Projek
Siswa menyusun teks deskripsi sesuai minat secara berkelompok.
Daftar Pustaka
Artikel Wacana Tentang Korupsi dan Pengertiannya/Kompas.com/di copy tanggal
09 Oktober 2021.(terlampir)
https://youtu.be/5-qLaQXYeK0
Penilaian Pembelajaran
1. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran/of learning.
2. Kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Penilaian tugas yang dikumpulkan.
Penilaian Sikap
Observasi dengan menggunakan jurnal penilaian sikap spiritual dan sosial.
Penilaian Keterampilan
Pilihlah topik yang kamu minati, kemudian susunlah sebuah teks deskripsi
sederhana dalam bentuk tulisan, lisan (voice mail), atau video secara singkat,
sistematis, dan tepat!
Pedoman Penilaian
Nilai Murid: Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi
unsur-unsur ekstrinsik karya sastra berdasarkan teks cerpen yang dibaca atau
didengar dengan tepat.
Fokus pengembangan karakter pendidikan antikorupsi: jujur, berani,
tanggung jawab, disiplin, dan peduli.
Materi Pembelajaran
Unsur-unsur ekstrinsik karya sastra (cerpen). Berikut adalah unsur-unsur
ekstrinsik dalam karya sastra (cerpen).
1. Religi (keagamaan)
2. Tata nilai yang dianut masyarakat
3. Sosial politik
4. Sosial Ekonomi
5. Kebudayaan
2. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap/Proses
Bentuk Contoh Butir Waktu
Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal - Saat Penilaian untuk
pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for and of
learning)
• Penilaian Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Tertulis Soal-soal Lampiran. Setelah Penilaian pencapaian
esai. pembelajaran pembelajaran
usai. (assessment of
learning).
• Penilaian Keterampilan
Bentuk Contoh Butir Waktu
Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Penjelasan
1. Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk
berikut.
• Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih siswa belum mencapai
ketuntasan.
• Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11-49% siswa belum mencapai ketuntasan.
• Bimbingan perorangan, jika 1-10% siswa belum mencapai ketuntasan.
2. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan
membuat sinopsis cerpen.
Skor maksimal. 5
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Materi Pembelajaran
Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek (cerpen) adalah karangan dalam genre prosa tulis yang
berbentuk naratif dan bersifat fiktif. Cerpen merupakan salah satu karya sastra
yang memaparkan kisah maupun cerita mengenai manusia beserta seluk-
beluknya, yang dituangkan melalui kisahan singkat. Cerpen bisa juga merupakan
bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya
yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen, boleh ada konflik atau
pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib tokohnya.
Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang
dibaca atau didengar.
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar.
Es Segar Jiwa
Biasanya, di hari ulang tahun Niken, mama pasti sibuk di dapur memasak
kemudian menghidangkan makanan kesukaannya. Meskipun hanya berekonomi
menengah, sudah menjadi kebiasaan di keluarganya untuk mengingat momen-
momen yang dianggap membahagiakan dengan cara tasyakuran sederhana
atau sekadar saweran.
Betapa kecewa hati Niken, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun
bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Sepertinya tak ada seorang
pun yang mengingat hari lahirnya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman,
atau mungkin memberi kado untuknya. Tampaknya orang serumah tidak peduli
lagi kepadanya.
“Huh, Mama sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang
tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati. “Ini semua
pasti gara-gara Adinda sakit semalam sehingga Mama lupa pada ulang tahun
dan makanan kesukaanku. Boro-boro ada acara tasyakuran atau saweran.”
Dengan perasaan marah dan sedih, Niken pergi meninggalkan rumah begitu
saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan
sembarangan.
Ketika sang surya sudah amat terik, perutnya merasa keroncongan dan
tenggorokannya pun kekeringan. Niken berteduh di bawah pohon. Tanpa
sengaja, ia melihat sebuah dompet tergeletak di rerumputan. Dengan ragu,
ia mengambilnya. Betapa terkejut ia saat melihat uang yang cukup banyak.
Tebersit di benaknya untuk menggunakan selembar uang sekadar membeli
minuman. Namun, begitu ia menyentuh uang tersebut, ia teringat dengan
pengajaran guru agamanya. Barang temuan bukanlah hak kita. Kita tidak boleh
mengambil yang bukan hak kita.
Setelah dibuka-buka dengan teliti, ia menemukan kartu identitas. Berbekal
itu, ia mencoba mencari alamat pemilik dompet. Alhamdulillah, ia tidak kesulitan
menemukan alamat tersebut. Niken pun menyerahkan dompet kepada
pemiliknya yang ternyata seorang pedagang.
Pemilik dompet bermaksud memberi Niken sejumlah uang. Namun, Niken
menolaknya.
“Bagaimana kalau Bapak traktir kamu? Saya siapkan mie ayam yang super
enak dan es segar.”
1 Agama
2 Sosial ekonomi
3 Pendidikan
4 Moral
5 Budaya
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring siswa dapat
melakukan hal berikut.
1. Siswa dapat menjelaskan nilai sikap antikorupsi dan nilai empati dalam
berbagai kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pertahanan, dan keamanan,
khususnya di masa pandemi Covid, berupa sikap peduli kepada sesama.
2. Siswa mampu membuat laporan sederhana tentang pemberantasan korupsi
di Indonesia.
pertanyaan untuk
membentuk pikiran Pair
kritis. Siswa diminta menuliskan jawabannya atas
pertanyaan yang diajukan, dengan tetap meminta
argumentasi yang jelas, tentang perilaku peduli.
Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu Penilaian Kompetensi Sikap, Penilaian
Kompetensi Pengetahuan, dan Penilaian Kompetensi Keterampilan (terlampir).
Penilaian
1. Sikap sosial (nilai empati/peduli):
• Bersedekahlah kepada orang lain tiga nasi bungkus, dengan waktu
pelaksanaan selama satu minggu.
• Mengumpulkan bukti yang dikirimkan berupa foto.
Penilaian
No. Nama Skor (100)
Catatan perilaku Butir Sikap (peduli)
2. Pengetahuan
Penugasan
Kisi-Kisi: Lakukan searching dengan mesin pencari tentang penangkapan
koruptor.
Soal:
a. Buatlah laporan tentang kasus-kasus korupsi yang berhasil diungkap
oleh KPK selama 10 tahun terakhir (2010-2020). Laporan tersebut wajib
mencantumkan: tokoh (pelaku), kerugian negara dalam rupiah, tempat
kejadian, dan hukuman bagi pelaku.
b. Analisis dampak yang ditimbulkan dengan adanya korupsi yang dilakukan
tersebut.
Penilaian
No Nama Struktur
Kelengkapan (3) Analisa (4) Skor (10)
Pelaporan (3)
Nilai = Skor Perolehan × 100
2 - 20 September
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
4.3
Menyusun teks interaksi 4.3.1 Merancang percakapan menggunakan
transaksional lisan dan tulis ungkapan keharusan, larangan, dan
sangat pendek dan sederhana himbauan.
yang melibatkan tindakan 4.3.2 Mendemonstrasikan percakapan
memberi dan meminta menggunakan ungkapan keharusan,
informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan.
larangan, dan himbauan,
dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
Kegiatan Pendahuluan
Penguatan Pendidikan Karakter
1) Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (religius).
2) Guru memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin (kedisiplinan).
3) Guru memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4) Peserta didik yang hadir tepat waktu, melaksanakan tugas belajar online
(pertemuan sebelumnya) dengan baik dan menciptakan suasana kondusif untuk
kenyamanan belajar diberi pujian. Sementara, peserta didik yang terlambat hadir,
tidak melaksanakan tugas pra pembelajaran dengan baik, diberi nasihat dengan
bahasa yang santun (disiplin).
5) Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya, yaitu suggestion.
6) Guru mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
memberikan apersepsi berupa video dan beberapa gambar mengenai pengantar
rules and prohibition.
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
• Teknik penilaian : Observasi
• Instrumen penilaian : Lembar observasi
2. Penilaian Keterampilan
• Teknik penilaian : Tes tulis (writing test) dan lisan (speaking test)
• Instrumen penilaian : Rubrik penilaian
Instruction :
Compose a short dialog using expressions of suggestion, obligation or
prohibition based on the situation given. (At least 10 conversation)
Group Situation
Group 1 and 2 You see your friend cheating during the exam.
Group 3 and 4 Your friend often skips the school and tells lies to the teachers.
Group 5 and 6 You see your neighbor throw the trash in the river.
Group 7 and 8 You often come late to the school and the teacher warns you.
You forgets to submit the assignment on time so your teacher doesn’t let
Group 9 and 10
you to join the class.
Keterangan:
Kode Nilai/Predikat:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55
66
Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis (Writing Skill)
SKOR
KETERAMPILAN
1 2 3 4 5
P1
Tidak original Kurang memahami Cukup original Original Sangat original
Keaslian Penulisan
P2 Isi tidak sesuai dengan Isi kurang sesuai Isi cukup sesuai dengan Isi sesuai dengan Isi sangat sesuai
Kesesuaian Isi dengan Judul judul dengan judul judul judul dengan judul
P4 Pilihan kosakata tidak Pilihan kosakata Pilihan kosakata cukup Pilihan kosakata Pilihan kosakata
Pilihan Kosakata tepat kurang tepat tepat tepat sangat tepat
P5 Pilihan tata bahasa Pilihan tata bahasa Pilihan tata bahasa cukup Pilihan tata bahasa Pilihan tata bahasa
Pilihan Tata Bahasa tidak tepat kurang tepat tepat tepat sangat tepat
P6 Penulisan kosakata Penulisan kosakata Penulisan kosakata cukup Penulisan kosakata Penulisan kosakata
Penulisan Kosakata tidak tepat kurang tepat tepat tepat sangat tepat
P7 Tulisan tidak rapi dan Tulisan tidak rapi dan Tulisan tidak rapi dan Tulisan tidak rapi Tulisan rapi dan
Kerapian Tulisan tidak terbaca sulit terbaca tidak mudah terbaca tetapi mudah terbaca mudah terbaca
Kode Nilai/Predikat:
Keterangan:
67
Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara (Speaking Skill)
Keterampilan
Kelompok Nama Siswa Pengucapan Intonasi Kelancaran Ketelitian Σ SKOR NILAI PREDIKAT
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
4
68
Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara (Speaking Skill)
SKOR
KETERAMPILAN
1 2 3 4 5
Terlalu banyak Banyak kesalahan Ada beberapa Ada beberapa
Pengucapan (pronuncition) kesalahan dan dan mengganggu kesalahan dan kesalahan dan tidak Hampir sempurna
mengganggu makna makna mengganggu makna mengganggu makna
Kelancaran (fluency) Tidak lancar Kurang lancar Cukup lancar Lancar Sangat lancar
Ketelitian (accuracy) Tidak teliti Kurang teliti Cukup teliti Teliti Sangat teliti
Keterangan:
Kode Nilai/Predikat:
69
Kurang (D) : ≤ 55
LAMPIRAN 4: RENCANA TINDAK LANJUT
PEMBELAJARAN
Program Remedial
1. Topik Permasalahan/Bahasan : Expressions of prohibition
(ungkapan larangan)
2. Bidang Bimbingan : Bimbingan belajar
3. Jenis Layanan : Kelompok
4. Fungsi Layanan : Perbaikan nilai keterampilan
5. Tujuan Layanan/Hasil yang ingin dicapai : Ketuntasan hasil belajar
6. Sasaran : Siswa yang belum tuntas belajar
7. Uraian Kegiatan dan Materi Perbaikan
• Kegiatan Guru : Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta
didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan materi
tertentu dan pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara
khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran
reguler.
• Kegiatan Siswa : Mendapatkan bimbingan secara khusus dari guru serta
mengerjakan penugasan yang diberikan guru.
• M a t e r i : Expressions of Prohibition (ungkapan larangan).
8. Sumber Materi Perbaikan : Buku Siswa Bahasa Inggris Kelas VIII K13
9. Metode/Alat/Media : Diskusi/tanya jawab dan pemberian tugas
10. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas VIII
11. Waktu, Tanggal : 2 jam pelajaran, HH/BB/TTTT (kondisional)
12. Semester : 1 ( ganjil )
13. Penyelenggara Layanan : Guru mata pelajaran
14. Konsultan : -
15. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut:
• Penilaian : Nilai tugas perbaikan
• Tindak Lanjut : Melanjutkan materi berikutnya (Apabila nilai di atas KKM) atau
mendalami materi yang masih belum tuntas (apabila nilai di bawah KKM)
16. Keterkaitan Layanan ini dengan layanan / kegiatan pendukung yang lain :
• Layanan Informasi Belajar : -
• Himpunan Data Belajar : -
17. Catatan Khusus : -
II MATERI
Infografis
✓ Pengertian tindakan ekonomi, motif ekonomi, Prinsip
dan prinsip ekonomi.
Positif Penilaian
✓ Hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip Tindakan ekonomi
ekonomi suatu kegiatan ekonomi. Negatif
✓ Contoh hubungan antara tindakan, motif, dan
prinsip ekonomi dalam konteks cerita serta Motif
Hindari korupsi
memecahkan persoalan nyata.
➢ Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja dan produk ✓ Unjuk kerja selama berdiskusi, membuat laporan
individu, dan presentasi.
✓ Produknya berupa laporan tertulis.
Mengesahkan,
Pengawas Sekolah
ttd
A. Materi Pengantar
Pernahkah kalian mengikuti orang tua atau kakak masuk ke suatu pasar tradisional? Kalau pernah,
apakah kalian sempat memperhatikan kegiatan apa saja yang dilakukan orang di tempat itu? Semuanya tampak
sibuk melakukan aktivitas, bukan?
Gambar di
samping
menunjukkan
keramaian yang
terjadi pada
salah satu pasar
tradisional. Ini
menggambarkan
situasi yang
umum terjadi di
pasar-pasar
tradisional kita.
Sumber: https://www.google.com/search?q=foto+kegiatan+ekonomi+masyarakat
Aktivitas orang di pasar tradisional secara dominan mengarah pada kegiatan yang berkaitan dengan
ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat tidak lepas dari tiga hal, yaitu: tindakan ekonomi,
motif ekonomi, dan prinsip ekonomi. Apa pengertian masing-masing, berikut diuraikan satu per satu.
1. Tindakan ekonomi
Tindakan ekonomi adalah cara bertindak perorangan atau kelompok orang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimilikinya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut,
orang akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara rasional. Dengan kata lain, setiap usaha manusia
tentu didasarkan pada pilihan yang terbaik dan yang paling menguntungkan. Dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, manusia sering dihadapkan pada permasalahan, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki. Sebagai contoh, uang yang dimiliki seseorang terbatas, tetapi ia ingin membeli barang yang mahal.
Berdasarkan gambar tersebut dapat dikatakan bahwa sikap berhati-hati sangat diperlukan dalam
berbelanja. Orang tidak mau menyesal setelah membeli suatu barang. Penyesalan dapat saja terjadi karena
barang yang terlanjur dibeli tidak sesuai dengan seleranya atau barang tersebut ternyata tidak diperlukan. Padahal
ada barang lain yang lebih mendesak keperluannya dan sangat vital dalam hidupnya, sementara uang yang dimiliki
terlanjur dibelikan barang yang tidak dibutuhkan. Itu sebabnya, tidak jarang ada orang memasuki beberapa toko
sebelum memutuskan membeli suatu barang untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan keinginannya.
Tindakan ekonomi ini dapat dilakukan oleh perseorangan, kelompok masyarakat, badan usaha, atau oleh
pemerintah. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang membeli barang yang sangat dibutuhkan
dan disesuaikan dengan kemampuan atau daya belinya maka dapat dikatakan orang tersebut telah
melakukan tindakan ekonomi. Sebaliknya, jika ada orang membeli suatu barang yang tidak dibutuhkan dengan
tujuan mendapat sanjungan, maka dapat dikatakan tidak sesuai dengan tindakan ekonomi.
2. Motif ekonomi
Motif ekonomi adalah dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi. Orang
dengan sengaja mengerjakan sesuatu pasti karena ada dorongan atau motivasi baginya untuk melakukan kegiatan
tersebut. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan, selalu ada dorongan atau motif bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya itu. Dalam hal ini ada dua motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu: motif
intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik merupakan keinginan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
disebabkan oleh kesadaran dirinya sendiri. Ambil contoh orang membeli makanan karena lapar atau orang
membeli payung karena hujan. Sedangkan motif ekstrinsik merupakan keinginan mendapatkan barang atau jasa
disebabkan faktor dari pihak luar. Contohnya, orang membeli kaca mata hias karena melihat temannya cocok
menggunakan kacamata atau orang memilih sepatu model tertentu karena mengikuti sepatu yang digunakan artis
idolanya.
Prinsip ekonomi adalah pertimbangan yang dilakukan manusia agar dengan pengorbanan minimal untuk
mendapatkan hasil maksimal. Banyak kebutuhan manusia dalam kehidupannya, oleh karena itu manusia perlu
menghindari sikap boros dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan
haruslah rasional, kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda. Tindakakan
rasional ditandai dengan pertimbangan antara jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dengan jumlah hasil yang
akan diterima. Sebaliknya, tindakan tidak rasional merupakan tindakan yang tidak mempehitungkan unsur
penghematan. Dalam konteks ini, dapat saja jumlah pengorbanan seseorang lebih besar dari hasil yang
diperolehnya. Sebagai contoh, karena gengsi orang lebih memilih berbelanja di toko mewah untuk membeli barang
tertentu padahal harganya lebih mahal dari barang sejenis yang ada di toko sebelahnya. Ini tentu saja bertentagan
dengan prinsip ekonomi. Perlu diingat prinsip ekonomi pada kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dalam kegiatan
konsumsi, produksi, maupun kegiatan distribusinya.
Anak-anak,
Habis
kalian datang dari
belanja, Pak.
mana?
Minta uang
lagi, Pak!
Setelah memahami pengertian “prinsip ekonomi”, apa yang dapat kalian temukan pada cerita berikut?
Cerita Kontekstual:
Saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin pesat.
Seiring dengan itu, alat transaksi keuangan
juga semakin beragam bentuknya. Oleh
karena itu, Pak Bagus dapat bepergian
tanpa membawa uang tunai. Ia tetap dapat
berbelanja memenuhi kebutuhannya
dengan uang elektronik. Hanya dengan
menekan tombol smartphone, warga kota ini
dapat membayar secara online. Ia juga
dapat bertransaksi dengan menggesekkan
kartu. Walaupun demikian, prinsip
ekonomi tetap menjadi pegangannya.
Sebagai makhluk ekonomi, ia tidak akan
boros menggunakan uangnya dalam
berbelanja. Sebagai mahkluk sosial, ia tetap
menolong orang yang sedang kesusahan.
Sumber: https://www.google.com/search?q=foto+kegiatan+ekonomi+masyarakat
Seperti diketahui, tindakan ekonomi adalah tindakan manusia yang didorong untuk memenuhi
kebutuhannya dalam rangka mencapai kesejahteraan hidupnya. Motif ekonomi adalah alasan atau dorongan
seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi. Sedangkan prinsip ekonomi adalah suatu prinsip berupa usaha
untuk mendapatkan hasil maksimal dengan pengorbanan sekecil mungkin. Jadi, hubungan antara ketiganya saling
terkait dimana untuk melakukan tindakan ekonomi tentunya didasarkan pada motif ekonomi dengan berpegang
kuat pada prinsip ekonomi. Dalam praktiknya, penerapan ketiga hal tersebut juga harus memperhatikan aturan
dan norma yang berlaku, misalnya jika pembeli menawar harga barang terlalu rendah dapat menciptakan
ketersinggungan pedagang. Demikian juga sebaliknya, jika pedagang memasang harga terlalu tinggi, dapat
mengurungkan niat pembeli untuk melakukan penawaran.
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang topik ini, dapat diperdalam dengan menyimak video
pembelajaran yang dengan mudah dapat ditemukan di Youtube. Berikut beberapa link video terkait.
https://www.youtube.com/watch?v=8gaunW
ciX-M
Tugas 1:
Setelah membaca ringkasan materi di atas dan menyimak video melalui link Youtube, silakan tuliskan pengertian
dari beberapa istilah berikut ini!
1. Tindakan ekonomi
Tindakan ekonomi adalah ..........................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Jika kurang tempat, silakan tulis pada kertas lain!
2. Motif ekonomi
Tugas 2
Coba jelaskan, bagaimana hubungan antara tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi? (penjelasan
dapat pula dilengkapi dengan contoh)
..................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Jika kurang tempat, silakan tulis pada kertas lain!
Tugas 3
Pada suatu pagi, Pak Rai bergegas keluar rumah untuk menuju pedagang nasi kuning yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya. Ia membeli nasi kuning 3 bungkus untuk sarapan keluarganya. Ia memiliki seorang istri dan seorang
anak perempuan yang duduk di kelas III SD. Seperti biasa untuk keperluan sarapan, pensiunan pegawai ini cukup
membeli makanan yang ada di sekitar rumahnya. Sedangkan untuk makan siang, istrinya selalu membuat
masakan sesuai dengan permintaan Pak Rai dan disesuaikan pula dengan jatah uang dapur hariannya. Dari
cerita tersebut, mana tindakan ekonominya, motif ekonominya, dan prinsip ekonominya!
a. Tindakan ekonomi:..........................................................................
a. Motif ekonomi:..........................................................................
a. Prinsip ekonomi:..........................................................................
....................................................................................................
Jika kurang tempat, silakan tulis pada kertas lain!
Tugas 4
Pada suatu hari sebelum berangkat ke sekolah, Ngurah diberi uang sebesar Rp. 10.000 oleh ibunya. Seperti
biasa, ibunya selalu memberi uang bekal kepada anak-anaknya untuk keperluan yang tidak terduga. Setelah
sampai di sekolah, Ngurah baru ingat bahwa buku tulisnya sudah habis (penuh berisi catatan) dan pensilnya
sudah amat pendek. Ngurah menjadi bingung karena hanya membawa uang Rp. 10.000. Dengan menerapkan
prinsip ekonomi, apa yang harus dilakukan Ngurah?
......... ..........................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Jika kurang tempat, silakan tulis pada kertas lain!
Selamat Berdiskusi!
Berdasarkan hasil uji coba di kelas VII A SMP Negeri 1 Singaraja diperoleh data hasil belajar sebagai berikut.
Menjelaskan Menemukan
hubungan unsur
Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan ketiganya tindakan, Menyelesaikan
Nama
No "Tindakan "Motif "Prinsip motif, dan permasalahan
Siswa
ekonomi" ekonomi" ekonomi" prinsip nyata
dalam
konteks.
1 V V V V V V
2 V V V
3 V V V V V V
4 V V V
5 V V V V
6 V V V V
7 V V V V V V
8 V V V V
9 V V V
10 V V V V V V
11 V V V V V V
12 V V V V V
13 V V
14 V V V V
15 V V V V V
16 V V V
17 V V V V V V
18 V V V V V
19 V V v v V V
20 V V
21 V V V V V V
22 V V V V V V
23 V V V V
24 V V V V V V
25 V V V V V V
26 V V V V V V
27 V V V V V V
28 V V
29 V V V V V
30 V V V V V V
Berdasarkan catatan ketua kelas, ketua OSIS, guru BK, wali kelas, dan guru pengajar di kelas VII A SMP Negeri 1
Singaraja diperoleh data perilaku siswa sebagai berikut.
Tindak Lanjut yang Dilakukan Guru (contoh pengalaman dalam uji coba)
Berdasarkan hasil asesmen tindak lanjut yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Siswa yang belum dapat menjawab pengertian tindakan, motif, dan/atau prinsip ekonomi diberi penjelasan
ulang terkait materi pelajaran tersebut,
2. Siswa yang tidak mampu menjelaskan hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, diantisipasi
dengan cara meminta seorang siswa yang sudah menguasai materi tersebut untuk memberi penjelasan
kepada temannya dengan bahasa yang mudah dipahami untuk anak seusianya.
3. Siswa yang belum dapat menemukan dan mengaitkan tindakan, motif, dan prinsip ekoomi dalam sutau
konteks cerita, diberikan beberapa contoh sederhana yang ada di lingkungan siswa tersebut.
Instrumen Penilaian Tindakan Anti Korupsi (IPeTAK) ini pada awalnya untuk mengidentifikasi tindakan ekonomi
legal dan ilegal, selanjutnya digunakan untuk menilai perilaku warga sekolah sehari-hari dalam rangka mencegah
perbuatan korupsi.
• Mata Pelajaran
Kelas IX
Bahasa Indonesia
Semester 1
• Materi
3 x 40 menit
Menyimpulkan watak tokoh dalam cerpen.
16 siswa
• Tujuan
PJJ dan PTMT
Peserta didik dapat menemukan tokoh utama, tokoh protagonis,
dan antagonis dan menyimpulkan watak tokoh dalam cerpen.
PERSIAPAN
1. Guru mengunggah video pembelajaran tentang tokoh dan penokohan pada
youtube chanel kemudian membagikannya pada WAG.
2. Guru membagikan infografis pembelajaran tentang tokoh dan penokohan
pada WAG.
3. Guru menyiapkan perabot arisan dan cerpen Drama Arisan.
4. Guru menyusun LKS berupa empat lembar uang tiruan yang pada halaman
belakangnya berisi pertanyaan isi cerpen, yaitu:
• Rp10.000, tentang tokoh utama dan tokoh pendukung disertai alasan,
• Rp20.000, tentang tokoh antagonis dan protagonis disertai alasan,
• Rp50.000, tentang simpulan watak tokoh disertai alasan,
• Rp100.000, tentang pendapat peserta didik terhadap watak tokoh.
REMEDIAL
1. Guru menjelaskan kembali tentang konsep tokoh dan penokohan.
2. Guru membimbing peserta didik menerapkan langkah-langkah
menyimpulkan watak tokoh cerpen.
3. Guru mengajak peserta didik bersikap jujur, tanggung jawab, dan disiplin.
4. Peserta didik menyelesaikan penugasan.
Pengayaan
1. Peserta didik membuat laporan hasil penyimpulan tokoh dan penokohan,
kemudian memajangnya di papan kreasi atau mengunggah di media
sosialnya masing-masing.
2. Guru mengajak peserta didik tetap mempertahankan sikap jujur, tanggung
jawab, dan disiplin.
Penilaian Sikap
• Tanggung jawab dalam:
belajar mandiri, menyelesaikan tugas kelompok, dan mengumpulkan tugas
individu.
• Disiplin dalam:
membaca cerpen dan berdiskusi kelompok.
• Jujur dalam mengungkapkan:
pelaksanaan belajar mandiri, materi yang sudah/ belum dipahami, dan
kesan.
Penilaian Keterampilan
Penugasan
Mencari cerpen dari berbagai sumber : Google, e-book, dan infografis yang
Tokoh
Pada umumnya, tokoh dalam cerpen berwujud manusia. Berdasarkan
fungsinya, tokoh terdiri dari tokoh utama dan tokoh pendukung. Tokoh utama
terdiri dari tokoh protagonis dan antagonis. Penjelasan jenis tokoh adalah
sebagai berikut.
Watak
Kutipan Novel Metode Penyajian Watak
Tokoh
“Sudahlah, kita tunggu saja, Thomas Tak Melalui ucapan
pasti datang,” kata Thomas sambil Penyabar Langsung/ tokoh.
membaca buku. dramatik
“Yah, begitulah sang juara itu!
Tapi, dia harus belajar menepati janji,
dong!” kata Regar.
M edia Arisan Kejujuran terdiri dari: (1) kocokan arisan, (2) media
pembelajaran tentang materi tokoh dan penokohan, (3) cerpen Drama
Arisan, dan (4) uang tiruan. Deskripsi keempat komponen media tersebut
adalah sebagai berikut.
Kocokan arisan
1. Kocokan arisan digunakan untuk menentukan peserta didik yang mendapat
giliran memimpin diskusi. Kocokan arisan terdiri atas gulungan kertas berisi
nama-nama anggota.
2. Gulungan kertas tersebut diletakkan pada wadah berupa gelas yang diberi
penutup yang sudah dilubangi.
Drama Arisan
Sesaat lagi arisan kelas dibuka. Momen ini
sangat dinanti-nantikan anak-anak IX B. Seperti
biasanya, seusai Upacara Bendera Senin, anak-
anak IX B bergerombol mengelilingi sang bandar
arisan kelas yang duduk di kursi guru. Jika saja
di-shoot drone, mungkin akan terlihat menyerupai
sebuah lingkaran dan sang bandar sebagai titik
pusatnya.
“Siapa yang mau mengocok arisan?” tawar
Muasomah, sang bandar arisan kelas.
“Aku!” tiba-tiba Ariani menyeruak di
tengah-tengah gerombolan.
“Teman-Teman, bagaimana kalau Ariani yang
mengocok arisan?” tanya Muasomah kepada teman-
temannya.
“Setuju!” jawab anak-anak kompak.
Tak menunggu lama, tangan Ariani menari-nari di atas disaksikan
berpasang-pasang mata. Dengan lincah tangannya terus mengocok isi gelas
yang berisi gulungan kertas tulisan nama-nama.
“Bismillah!” Ariani mengeluarkan isi gelas bertutupkan sobekan kertas
yang dililit karet gelang.
Pluk! Satu gulungan kertas mendarat di atas meja. Secepat kilat tangan
Ariani mengambilnya dan langsung dibuka. Namun, sesaat kemudian Ariani
menggulung kembali potongan kertas itu dengan wajah merengut.
“Maaf, Teman-Teman. Hari ini tidak ada serah terima uang arisan. Sebab ...
yang dapat arisan kali ini adalah …. Muasomah!”
Tiba-tiba!
Suara Aris mengagetkan seluruh penghuni kelas. Ternyata, Aris yang dikenal
suka iseng itu mengeluarkan gulungan kertas dari gelas lalu membacanya. Ah,
rupanya Muasomah lupa menyimpan kembali gelas arisan. Kontan, suasana
kelas menjadi riuh. Tanpa komando, gerombolan yang sudah membubarkan
diri itu mendekati Aris yang sedang sibuk membuka gulungan kertas arisan satu
per satu. Anak-anak yang lain pun ikutan membaca tulisan itu.
“Benarkah? Coba aku lihat!” Ariani yang sedari tadi duduk agak jauh dari
gerombolan itu pun mendekat.
Begitu selesai membaca, mata Ariani langsung mengarah ke Muasomah.
Muasomah yang tampak berdiri lunglai dan bermuka pasi itu dengan langkah
seribu meninggalkan kelas. Melihat gelagat itu, Ariani segera menyusul
Muasomah hingga di luar kelas.
“Muasomah! Tunggu!” Ariani menarik tangan Muasomah, “kenapa kau
lakukan ini?” tanya Ariani penasaran.
“Buat menambah ganti hape, Ni.”
“Ya Allah!”
“Maaf, aku khilaf, Ni. Tolong sampaikan maafku kepada teman-teman.”
“Kau tidak seperti yang aku kenal selama ini. Ingat, jangan sekali-kali
kauulangi perbuatan tak jujur ini!”
“Iya, Ni. Aku malu sekali sama teman-teman,” mata Muasomah berlinang-
linang.
Ariani kembali masuk kelas. Di depan kelas gadis yang menjabat seksi
keamanan itu menyampaikan permohonan maaf Muasomah.
Uang Tiruan
1. Uang tiruan digunakan sebagai lembar kerja peserta didik dalam
menyimpulkan karakter tokoh utama, nilai-nilai PAK, dan pendapat peserta
didik terhadap sikap/tindakan tokoh utama.
2. Uang tiruan ini terdiri dari pecahan Rp10.000, Rp20,000, Rp50.000, dan
Rp100.000.
3. Setiap pecahan uang terdapat pertanyaan yang tertera pada lembar
sebaliknya, yaitu:
a. pertanyaan pada uang pecahan Rp10.000:
• Sebutkan salah satu tokoh utama dalam cerpen pilihanmu!
• Sebutkan salah satu tokoh pendukung dalam cerpen pilihanmu!
b. pertanyaan pada uang pecahan Rp20.000:
• Sebutkan salah satu tokoh yang termasuk tokoh protagonis dalam
cerpen pilihanmu? Berilah alasan berupa kutipan cerpen.
• Sebutkan salah satu tokoh yang termasuk tokoh antagonis dalam
cerpen pilihanmu? Berilah alasan berupa kutipan cerpen.
c. pertanyaan pada uang pecahan Rp50.000:
Jelaskan watak salah satu tokoh utama dalam cerpen pilihanmu! Berilah
bukti jawabanmu berupa kutipan cerpen!
e. pertanyaan pada uang pecahan Rp100.000:
• Sebutkan salah satu tokoh yang patut kamu teladani.
• Mengapa kamu patut meneladani tokoh tersebut?
• Berilah contoh tindakan yang menunjukkan sikap jujur, tanggung
jawab, dan disiplin yang pernah lakukan!
Sikap
Tanggung Jawab Disiplin Jujur
(dalam
(dalam belajar (dalam
mengungkapkan
mandiri, membaca
No. Nama Siswa materi yang sudah/
menyelesaikan tugas cerpen,
belum dipahami dan
kelompok, berdiskusi
kesan terhadap isi
mengumpulkan tugas kelompok)
cerpen)
individu)
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
No Pertanyaan Jawaban
1 a. Sebutkan salah satu tokoh utama dalam
cerpen pilihanmu!
b. Sebutkan salah satu tokoh pendukung
dalam cerpen pilihanmu!
2 a. Sebutkan salah satu tokoh yang termasuk
tokoh protagonis dalam cerpen pilihanmu?
Berilah alasan berupa kutipan cerpen.
b. Sebutkan salah satu tokoh yang termasuk
tokoh antagonis dalam cerpen pilihanmu?
Berilah alasan berupa kutipan cerpen.
3 Jelaskan watak salah satu tokoh utama dalam
cerpen pilihanmu! Berilah bukti jawabanmu
berupa kutipan cerpen!
4 a. Sebutkan salah satu tokoh yang patut
kamu teladani.
b. Mengapa kamu patut meneladani tokoh
tersebut?
c. Berilah contoh tindakan yang
menunjukkan sikap jujur, tanggung jawab,
dan disiplin yang pernah dilakukan tokoh
tersebut!
Pedoman Penskoran
No. Soal Deskripsi Skor
a. Peserta didik dapat menyebutkan tokoh utama dalam cerpen dengan tepat. 1
1. Peserta didik dapat menyebutkan tokoh pendukung dalam cerpen dengan
b. 1
tepat.
Peserta didik dapat menentukan tokoh protagonis disertai alasan dengan tepat. 2
Peserta didik dapat menentukan tokoh protagonis dengan tepat, tetapi tidak
1
a. disertai alasan yang tepat.
Peserta didik tidak dapat menentukan tokoh protagonis disertai alasan dengan
0
tepat; atau tidak menjawab.
2.
Peserta didik dapat menentukan tokoh antagonis disertai alasan dengan tepat. 2
Peserta didik dapat menentukan tokoh antagonis dengan tepat, tetapi tidak
1
b. disertai alasan yang tepat.
Peserta didik tidak dapat menentukan tokoh antagonis disertai alasan dengan
0
tepat; atau tidak menjawab.
Peserta didik dapat menyimpulkan watak tokoh utama disertai kutipan yang men-
2
dukung.
Peserta didik dapat menyimpulkan watak tokoh utama, tetapi tidak disertai kutipan
3. 1
yang mendukung.
Peserta didik tidak dapat menyimpulkan watak tokoh utama dengan tepat atau tidak
0
menjawab.
Peserta didik dapat menyebutkan tokoh yang patut diteladani dengan tepat. 1
a. Peserta didik tidak dapat menyebutkan tokoh yang patut diteladani dengan
0
tepat atau tidak menjawab.
Peserta didik dapat memberikan alasan meneladani tokoh dengan tepat. 1
b. Peserta didik tidak dapat memberikan alasan meneladani tokoh dengan tepat
0
atau tidak menjawab.
4 Peserta didik dapat menuliskan tindakan yang menggambarkan sikap jujur, tang-
3
gung jawab, dan disiplin dengan rasional.
Peserta didik dapat menuliskan tindakan yang menggambarkan 2 sikap dengan
2
rasional.
c.
Peserta didik dapat menuliskan tindakan yang menggambarkan 1 sikap dengan
1
rasional.
Peserta didik tidak dapat menuliskan tindakan yang menggambarkan sikap jujur,
0
tanggung jawab, dan disiplin dengan rasional: atau tidak menjawab.
Jumlah Skor Maksimal 19
Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai Akhir = X 100
Skor maksimal (19)