Anda di halaman 1dari 77

EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Perhitungan expansion joint


Harus memperhitungkan:

 Jenis anker yang digunakan


 Metode ikatan pada bagian ujungnya
 Metode letak joint pada bagian sisi, trotoar dan median
 Batasan dimensi joint
 Kemungkinan terjadinya kebocoran
 Pemilihan sistem modular yang sesuai dengan persyaratan desain
 Gaya yang bekerja di sekitar lantai dan joint
 Penentuan menggunakan penutup yang menerus
 Analisis pemeliharaan untuk jangka panjang

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Jenis Joints dan Gap

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Expansion joint harus dapat bergerak pada semua


3 arah (ex, ey, ez)...

Pergerakan Longitudinal Pergerakan Transversal Pergerakan Vertikal

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

...dan juga pada 3 sumbu (fx, fy, fz)

Rotasi pada sumbu x-axes Rotasi pada sumbu z-axes Rotasi pada sumbu y-axes

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Permasalahan pada expansion joints

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 1
Elemen yang terlihat hanya mengalami sedikit penurunan mutu. Ikatan atau lekatan tidak
berbunyi dan tidak ada tanda-tanda bocor. Tidak ada retak pada sambungan. Lantyai yang
berdekatan dengan sambungan dalam kondisi baik

Joint dalam kondisi baik

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 2
Terjadi sedikit lekatan yang terlepas atau retak pada sambungan. Ada bocor sedikit pada bagian
bawah. Ada sedikit kotoran di atas sambungan. Spalling sedikit pada lantai dan/atau balok
kepala yang berdekatan dengan sambungan

Terjadi sedikit gompal tetapi belum tterlihat adanya kebocoran pad


bagian bawah lantai

Aspal beton di atas sambungan retak dan terindikasikan


lepasnya lekatan

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 3
Retak dan lepasnya lekatan sudah mulai banyak dan menyebabkan terjadinya kebocoran masuk
ke dalam sambungan. Fungsi sambungan terpengaruh oleh kotoran. Retak atau spalling yang
cukup banyak pada lantai terjadi pada bagian yang berdekatan dengan sambungan

Gompal yang cuikup besar dan dapat


menyebabkan terkumpul nya kotoran

Lepasnya lekatan yang cukup banyak dan


dapat mengakibatkan bocornya ke bagian
pilar

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 4
Sambungan hancur dan terjadi kebocoran atau air masuk ke dalam celah sambungan. Penutup
sambungan hampir hilang semuanya. Sambungan sangat terpengaruh oleh kotoran yang ada di
atasnya dan/atau batu. Bagian yang berdekatan retak atau gompal.

Hilangnya sambungan

Penutup hancur dan air dapat masuk ke bawah


sambungan

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Sambungan Compression
Seal
Compression Joint Seal

Elemen ini adalah bagian sambungan lantai yang diisi dengan jenis
seal yang sudah dibentuk dan ditekan masuk ke dalamnya

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Sambungan Compression Seal


NILAI KONDISI URAIAN

1 Elemen terlihat hanya sedikit mengalami penutrunan mutunya. Tidak ada tanda-
tanda lepasnya ikatan dan bocor. Bagian lantai yang berdekatan dengan joint dalam
kondisi baik

2 Ada sedikit lepasnya lekatan. Mulai terlihat tanda-tanda aus pada seal atau sobek.
Mulai terjadi gompal atau retak sedikit
3 Lepasnya lekatan yang cukup parah. Seal sudah mulai aus dan sobek yang berarti.
Gompal dan retak pada bagian lantai yang berdekatan yang cukup banyak

4 Sudah terjadi lepasnya lekatan, retak, sobeknya seal yang parah. Joint sudah tidak
berfungsi. Gompal dan retak pada lantai yang berdekatan dengan joint sudah parah

Bagian yang harus diperiksa adanya retak atau tanda penurunan mutu adalah:
1. Sambungan dan daerah jalan sekitarnya
2. Bagian bawah lantai untuk periksa kebocoran
3. Bagian bawah lantai trotoar dan lubang pembuangan air
4. Pelebaran kerb

Catatan untuk penilaian kondisi:


Periksa ukuran celah pada gambar rencana

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 1
Elemen terlihat hanya sedikit mengalami penutrunan mutunya. Tidak ada tanda-tanda lepasnya
ikatan dan bocor. Bagian lantai yang berdekatan dengan joint dalam kondisi baik

Compression joint dalam kondisi baik

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 2
Ada sedikit lepasnya lekatan. Mulai terlihat tanda-tanda aus pada seal atau sobek. Mulai terjadi
gompal atau retak sedikit

Baja siku lepas dan ada perbedaan tinggi sekitar 10 mm

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 3
Lepasnya lekatan yang cukup parah. Seal sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Gompal dan
retak pada bagian lantai yang berdekatan yang cukup banyak

Penurunan mutu seal yang cukup parah

Lepasnya lekatan yang cukup parah pada kesua sisi


compression seal

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 4
Sudah terjadi lepasnya lekatan, retak, sobeknya seal yang parah. Joint sudah tidak berfungsi.
Gompal dan retak pada lantai yang berdekatan dengan joint sudah parah

Gompal yang parah dan mur yang longgar

Sebagian compression seal lepas (jatuh) pada bagian pilar


dan lekatannya sudah tidak berfungsi

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Joint/Seal yang dirakit


(assembly joint/seal)

Assembly joint/seal

Elemen ini adalah hanya elemen joint pad alantai yang dipasang dan dirakit
atau stripseal mekanis seperti finger joint atau modular expansion joint yang
mungkin atau tidak menggunakan seal

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Joint/Seal yang dirakit (assembly joint/seal)


NILAI KONDISI URAIAN

1 Elemen hanya mengalami penurunan mutu sedikit. Angkur pada bagian lantai yang
berdekatan maih terikat baik. Tidak ada sambungan las atau bagian fingers yang terlepas.

2 Retak sambungan las pada bagian yang non struktural. Joint belum menimbulkan bunyi.
Seal (jika ada) sudah mulai adanya tanda aus atau sobek. Pad abagian lantai yang
berdekatan belum ada tanda angkur yang longgar. Ada sedikit bagian yang gompal atau
retak di atas angkur. Sumbu joint masih pada tempatnya.

3 Seal, jika ada, sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Beberapa angkur mulai lepas.
Gompal dan retak yang cukup besar pada beton di daerah angkur. Mulai terjadi pergeseran
sumbu pada fingers. Joint berbunyi pada waktu kendraan lewat

4 Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur
hancur/rusak parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint.
Fingers patah. Sumbu joint fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan
bunyi yang keras.
Bagian yang harus diperiksa adanya retak atau tanda penurunan mutu adalah:
1. Sambungan dan daerah jalan sekitarnya
2. Bagian bawah lantai untuk periksa kebocoran
3. Bunyi pada joint

Catatan untuk penilaian kondisi:


Periksa ukuran celah pada gambar rencana

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 1
Elemen hanya mengalami penurunan mutu sedikit. Angkur pada bagian lantai yang berdekatan
maih terikat baik. Tidak ada sambungan las atau bagian fingers yang terlepas.

Joint dalam kondisi baik

Joint dalam kondisi baik

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 2
Retak sambungan las pada bagian yang non struktural. Joint belum menimbulkan bunyi. Seal (jika ada)
sudah mulai adanya tanda aus atau sobek. Pad abagian lantai yang berdekatan belum ada tanda
angkur yang longgar. Ada sedikit bagian yang gompal atau retak di atas angkur. Sumbu joint masih
pada tempatnya.

Sedikit pergeseran sumbu

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 3
Seal, jika ada, sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Beberapa angkur mulai lepas. Gompal
dan retak yang cukup besar pada beton di daerah angkur. Mulai terjadi pergeseran sumbu pada
fingers. Joint berbunyi pada waktu kendraan lewat

Terjadi gompal yang cukup parah. Terjadi kebocoran pada daerah sekitar lantai beton.
Mulai korosi. Angkur joint lepas.

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 4
Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur hancur/rusak
parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint. Fingers patah. Sumbu joint
fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan bunyi yang keras.

Joint dalam kondisi rusak parah

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

NILAI KONDISI 4
Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur
hancur/rusak parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint. Fingers
patah. Sumbu joint fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan bunyi yang
keras.

Lepasnya baut angkur dan joint lepas

Joint dalam kondisi rusak parah

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

• Menahan pergerakan dan rotasi dalam arah


3 dimensi
• 100% tahan air (water-tight) awet, dan
sudah teruji
• Pergerakan sampai 80 mm (untuk
pergerakan sampai 200 mm menggunakan
profil khusus)
• Simpel dan mudah dalam pemasangan
• Biaya ringan
• Waktu pelaksanaan sekitar 4 jam
• Limbah atau sisa bahan mudah ditangani
• Mudah disesuaikan baik material lain
maupun ketebalannya dengan permukaan
jalan
• Tahan terhadap bahan kimia
• Menggunakan bahan beton khusus yang
disebut ROBO®FLEX

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Penggantian expansion joint

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

• Digunakan untuk siar muai baru atau


penggantian/perbaikan untuk penyesuaian
level permukaan jalan

• Diperkuat dengan profil baja

• Tidak ada tambahan baja tulangan untuk


masalah pengankuran

• Semua beban secara langsung ditransfer pada


hubungan antara beton polymer dan
permukaan jembatan

• Dapat menahan transfer gaya dalam


penyeduaian elemen struktur, karena daya
lekat (bond strength) minimum 1,5 N/mm2
pada permukaan jalan

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Menggunakan bahan TENSA®CRETE • 100% water-tight


untuk single gal expansion joint • Adanya profil sealing yang didesain
• Baja profil dengan mutu (grade) S secara khusus
235 • Terdapat 5 titik sistem sealing yang
• Beton polymer terdiri atas 3 sudah terjamin lebih dari 20 tahun
komponen epoxy resin dengan • Sealing tersebut dapat diganti secara
bahan campuran mineral khusus cepat dan murah apabila terjadi
kerusakan
Corrosion protection
• Standar SA 3 sandblasting, 50 µm
zinc metal spray galvanizing dan 2
lapis 40 µm untuk lapis atasnya
• Lapisan proteksi dapat disesuaikan
dengan permintaan pemesan

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Penghamparan lapisan aspal


permukaan jalan

Pemotongan celah sesuai dengan


desain yang telah ditentukan

Dilakukan leveling permukaan dengan


pemasangan baja profil dan penutupan
celah

Pemasangan beton polymer, ROBO®FLEX


yang telah dicampur dan dicorkan pada
celah yang ada hingga membentuk
permukaan yang rata dan tidak memerlukan
pemadatan

Terakhir, memasangan seal mageba untuk


menjadikan expansion joint 100% water-tight

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

7.12. LANDASAN JEMBATAN


(perletakan – bearing)

LANDASAN & SIAR MUAI Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

PERSYARATAN LANDASAN

LANDASAN & SIAR MUAI Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

LANDASAN
• Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:
– Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur
– Lendutan akibat beban
– Pergerakan tanah
– Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan
– Kombinasi semua gaya tersebut di atas

• Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang bersifat :


– Awet
– Mudah pemeliharaan
– Mudah pemasangan/penggantian
– Murah

LANDASAN & SIAR MUAI Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

LANDASAN

• Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan yang


meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke bangunan
bawah
• Landasan terdiri atas bantalan (karet, logam lain-lain), dudukan bantalan
(adukan mortar atau lain-lain)
• Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang meredam getaran dan
menyalurkan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah
• Bantalan dapat terbuat dari bahan karet (alam atau sintetis), logam, bahan
lainnya
• Jenis bantalan bermacam-macam sesuai dengan keperluannya (jenis
sendi, rol, pot atau lainnya)

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

BANTALAN KARET

JENIS BAHAN
• Karet alam
• Karet sintetis
• Campuran karet alam dan sintetis >>> tidak diizinkan

KERUSAKAN
• Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan karet
• Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan menggelembung,
hilangnya elastisitas
• Pengaruh ozone

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

BAHAN BANTALAN KARET

• Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro


• Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan laminasi
antara pelat baja dengan karet
• Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet
• Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran
sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10
Hs.
• Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60%
terhadap volume total bantalan
• Tebal pelat baja minimum adalah 1/16”
• Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam

LANDASAN & SIAR MUAI Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

PENGUJIAN BANTALAN KARET

• Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui


• Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet
• Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet yang diuji
• Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan dll.

Mutu bantalan harus:


• Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek)
• Sesuai dengan spesifikasi dan desain

LANDASAN & SIAR MUAI Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

SPESIFIKASI LANDASAN KARET


ALAM DAN SINTETIS
Sifat Material ASTM Persyaratan Pengujian Polyisoprene (Natural Rubber) Polychloroprene (Neoprene) Satuan
Standard
50 Duro 60 Duro 70 Duro 50 Duro 60 Duro 70 Duro
Sifat fisik D 2240 Hardness 50 ± 5 60 ± 5 70 ± 5 50 ± 5 60 ± 5 70 ± 5 Shore “A” points
D 412 Tensile Strength minimum 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 Mpa
Pemuluran minimum 450 400 300 400 350 300 Percent
Ketahanan D 573 Temperatur yang disyaratkan 70 70 70 100 100 100 0 C
terhadap Pada Aging time 168 168 168 70 70 70 Jam
panas temperatur Perubahan max dalam + 10 + 10 + 10 + 15 + 15 + 15 Shore ”A” points
yang derometer hardness) - 25 - 25 - 25 - 15 - 15 - 15 Percent
disyaratkan Perubahan max dalam tensile - 25 - 25 - 25 - 40 - 40 - 40 Percent
strength
Perubahan mad dalam
pemuluran ultimit

Pengaturan D 395 Temperatur yang dusyaratkan 70 70 70 100 100 100 0C


terhadap Method B Perubahan max diizinkan 25 25 25 35 35 35 Percent
tekan pada (setelah 22 jam)
temperatur
yang
disyaratakan
Kerapuhan D 746 Grade 0 & 2 – tanpa pengujian
pada Prosedur B Pengujian grade 3 pada – 40 Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi
temperatur 0C Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi
rendah Pengujian grade 4 pada - 48 0C memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
Pengujian grade 5 pada - 57 0C
Ketahanan D 1149 Konsentrasi ozone 25 25 25 100 100 100 MPa
terhadap Lamanya pengujian 48 48 48 100 100 100 Jam
ozone Pengujian regangan 20% pada Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak Tidak retak
37,7 0C ± 1 0C. menggunakan retak
prosedur A pada D 518
Kelekatan D 429, B Kelekatan pada saat vulkanisir, 40 40 40 40 40 40
lba per inch (kg/m) (714) (714) (714) (714) (714) (714)
LANDASAN & SIAR MUAI
EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Ir. Lanny Hidayat, MSi


EKO WAHYU MUNOWASITO
EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Lokasi Bearing
As gelagar yang bersifat komposit dengan lantai jembatan harus dicari garis
netralnya,
• karena pada garis netral gelagar ini akan terjadi gerakan rotasi.
• Pada kondisi ini rotasi ujung pada gelagar menyebabkan terjadinya
gerakan horizontal, atau gaya pada flens bawah atau pada posisi bearing.
• Lokasi bearing yang tidak berada pada garis netral gelagar akan
menimbulkan gaya horizontal akibat adanya pemendekan elastis gelagar
ketika menerima beban vertikal

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Desain Landasan
Kegagalan bearing jembatan atau joints memiicu penurunan mutu atau kerusakan
pada jembatan

Rotasi yang terjadi harus dipertimbangkan dalan kondisi daya layan dan kekuatan
batas ultimit sesuai dengan jenis bearing yang digunakan.
Bearing harus mengakomodasi pergerakan sebagai tambahan untuk menahan
beban, hal ini memperhitungkan perubahan bentuk dan terutama dalam kondisi
rotasi yang diperlukan pada saat desain.
Rotasi untuk beban hidup pada umumnya pada bearing pad < 0,005 rad, tetapi
rotasi total akibat toleransi pada saat fabrikasi dan pemasangan untuk dudukan,
bearings dan gelagar cukup besar. Pada beban daya layan

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Pertimbangan Perencanaan
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah:
• Faktor bahan, koefisien muai akibat suhu, moduklus
elastisitas, gaya prategang, rangkak dan susut
• variasi suhu pada elemen jembatan
• Ukuran elemen struktural
• Cara dan urutan pelaksanaan termasuk gaya prategang, susut
beton dan penyusutan las.
• Gaya angkat akibat rotasi, penurunan dan pergerakan pada pilar
dan abutment seperti tekanan tanah
• Perubahan beban pada perletakan akibat pengaruh
memanjang dan melintang akibat perubahan suhu dalam struktur
statis tak tentu

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Kondisi Daya Layan dan Batas Ultimit

Pada kondisi daya layan:


• bearing dan joints tidak boleh mengalami kerusakan
yang mempengaruhi fungsinya
• menyebabkan biaya pemeliharaan yang besar selama
umur rencana

Pada kondisi batas ultimit:


• Bearing harus dapat menahan beban dan stabil dalam kondisi
batas ultimit
• Joints dapat menahan pergerakan yang terjadi pada kondisi
batas ultimit

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Persyaratan Perencanaan
Harus direncanakan dapat menahan gaya-gaya yang timbul seperti:
• geser, gesekan komponen
• rotasi, tekan

Umur rencana bearing dan joints


• Sama dengan umur jembatan
• Bila tidak, maka paling banyak sekali penggantian bearing
atau joints selama umur rencananya, sehingga dalam desain harus diberi
fasilitas pemeliharaan untuk penggantiannya

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Keawetan

Bearing harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga


terlindung terhadap air dan kotoran dari sambungan siar muai
atau penumpukan sampah yang dapat menghalangi
pergerakan bebasnya.

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Perhitungan Bearing

• Luas yang diizinkan >>> cek tegangan


• Ketebalan bearing >>> cek jumlah lapisan pelat
• Check buckling >>> cek jumlah lapisan pelat
• Ketebalan pelat baja >>> tebal lapisan [pelat baja
• Kontrol tegangan geser akibat tekanan vertikal
• Kontrol tegangan geser akibat tekanan horizontal
• Pergeseran rotasi yang mungkin terjadi
• Pergeseran horizontal yang mungkin terjadi

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

N max N min
 te  2dL  te  
a a
 A
 max  min 5 10

ab
 
2t (a  b)
2(te1  te 2)( N min  1.5 Nhidup ) Hijin  fxN min
ts  N
A. fs m 
ab 6
f  0.1 
N 
1.5 m m

G a 2 t   0
  x 2 x U H
2 t n h  G 
T 2ab
n. .2.t 2
t   0 
a 2 .G

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Jenis bearing dan Beban

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

Pemilihan jenis bearing

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO


EKO WAHYU MUNOWASITO

EKO WAHYU MUNOWASITO

Anda mungkin juga menyukai