Rotasi pada sumbu x-axes Rotasi pada sumbu z-axes Rotasi pada sumbu y-axes
NILAI KONDISI 1
Elemen yang terlihat hanya mengalami sedikit penurunan mutu. Ikatan atau lekatan tidak
berbunyi dan tidak ada tanda-tanda bocor. Tidak ada retak pada sambungan. Lantyai yang
berdekatan dengan sambungan dalam kondisi baik
NILAI KONDISI 2
Terjadi sedikit lekatan yang terlepas atau retak pada sambungan. Ada bocor sedikit pada bagian
bawah. Ada sedikit kotoran di atas sambungan. Spalling sedikit pada lantai dan/atau balok
kepala yang berdekatan dengan sambungan
NILAI KONDISI 3
Retak dan lepasnya lekatan sudah mulai banyak dan menyebabkan terjadinya kebocoran masuk
ke dalam sambungan. Fungsi sambungan terpengaruh oleh kotoran. Retak atau spalling yang
cukup banyak pada lantai terjadi pada bagian yang berdekatan dengan sambungan
NILAI KONDISI 4
Sambungan hancur dan terjadi kebocoran atau air masuk ke dalam celah sambungan. Penutup
sambungan hampir hilang semuanya. Sambungan sangat terpengaruh oleh kotoran yang ada di
atasnya dan/atau batu. Bagian yang berdekatan retak atau gompal.
Hilangnya sambungan
Sambungan Compression
Seal
Compression Joint Seal
Elemen ini adalah bagian sambungan lantai yang diisi dengan jenis
seal yang sudah dibentuk dan ditekan masuk ke dalamnya
1 Elemen terlihat hanya sedikit mengalami penutrunan mutunya. Tidak ada tanda-
tanda lepasnya ikatan dan bocor. Bagian lantai yang berdekatan dengan joint dalam
kondisi baik
2 Ada sedikit lepasnya lekatan. Mulai terlihat tanda-tanda aus pada seal atau sobek.
Mulai terjadi gompal atau retak sedikit
3 Lepasnya lekatan yang cukup parah. Seal sudah mulai aus dan sobek yang berarti.
Gompal dan retak pada bagian lantai yang berdekatan yang cukup banyak
4 Sudah terjadi lepasnya lekatan, retak, sobeknya seal yang parah. Joint sudah tidak
berfungsi. Gompal dan retak pada lantai yang berdekatan dengan joint sudah parah
Bagian yang harus diperiksa adanya retak atau tanda penurunan mutu adalah:
1. Sambungan dan daerah jalan sekitarnya
2. Bagian bawah lantai untuk periksa kebocoran
3. Bagian bawah lantai trotoar dan lubang pembuangan air
4. Pelebaran kerb
NILAI KONDISI 1
Elemen terlihat hanya sedikit mengalami penutrunan mutunya. Tidak ada tanda-tanda lepasnya
ikatan dan bocor. Bagian lantai yang berdekatan dengan joint dalam kondisi baik
NILAI KONDISI 2
Ada sedikit lepasnya lekatan. Mulai terlihat tanda-tanda aus pada seal atau sobek. Mulai terjadi
gompal atau retak sedikit
NILAI KONDISI 3
Lepasnya lekatan yang cukup parah. Seal sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Gompal dan
retak pada bagian lantai yang berdekatan yang cukup banyak
NILAI KONDISI 4
Sudah terjadi lepasnya lekatan, retak, sobeknya seal yang parah. Joint sudah tidak berfungsi.
Gompal dan retak pada lantai yang berdekatan dengan joint sudah parah
Assembly joint/seal
Elemen ini adalah hanya elemen joint pad alantai yang dipasang dan dirakit
atau stripseal mekanis seperti finger joint atau modular expansion joint yang
mungkin atau tidak menggunakan seal
1 Elemen hanya mengalami penurunan mutu sedikit. Angkur pada bagian lantai yang
berdekatan maih terikat baik. Tidak ada sambungan las atau bagian fingers yang terlepas.
2 Retak sambungan las pada bagian yang non struktural. Joint belum menimbulkan bunyi.
Seal (jika ada) sudah mulai adanya tanda aus atau sobek. Pad abagian lantai yang
berdekatan belum ada tanda angkur yang longgar. Ada sedikit bagian yang gompal atau
retak di atas angkur. Sumbu joint masih pada tempatnya.
3 Seal, jika ada, sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Beberapa angkur mulai lepas.
Gompal dan retak yang cukup besar pada beton di daerah angkur. Mulai terjadi pergeseran
sumbu pada fingers. Joint berbunyi pada waktu kendraan lewat
4 Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur
hancur/rusak parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint.
Fingers patah. Sumbu joint fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan
bunyi yang keras.
Bagian yang harus diperiksa adanya retak atau tanda penurunan mutu adalah:
1. Sambungan dan daerah jalan sekitarnya
2. Bagian bawah lantai untuk periksa kebocoran
3. Bunyi pada joint
NILAI KONDISI 1
Elemen hanya mengalami penurunan mutu sedikit. Angkur pada bagian lantai yang berdekatan
maih terikat baik. Tidak ada sambungan las atau bagian fingers yang terlepas.
NILAI KONDISI 2
Retak sambungan las pada bagian yang non struktural. Joint belum menimbulkan bunyi. Seal (jika ada)
sudah mulai adanya tanda aus atau sobek. Pad abagian lantai yang berdekatan belum ada tanda
angkur yang longgar. Ada sedikit bagian yang gompal atau retak di atas angkur. Sumbu joint masih
pada tempatnya.
NILAI KONDISI 3
Seal, jika ada, sudah mulai aus dan sobek yang berarti. Beberapa angkur mulai lepas. Gompal
dan retak yang cukup besar pada beton di daerah angkur. Mulai terjadi pergeseran sumbu pada
fingers. Joint berbunyi pada waktu kendraan lewat
Terjadi gompal yang cukup parah. Terjadi kebocoran pada daerah sekitar lantai beton.
Mulai korosi. Angkur joint lepas.
NILAI KONDISI 4
Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur hancur/rusak
parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint. Fingers patah. Sumbu joint
fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan bunyi yang keras.
NILAI KONDISI 4
Terjadi retak pada sambungan las. Expansion joint/seal sudah tidak berfungsi. Angkur
hancur/rusak parah. Lantai gompal dan terjadi retak yang menyebar pada daerah joint. Fingers
patah. Sumbu joint fingers sudah bergeser. Waktu kendaraan lewat menimbulkan bunyi yang
keras.
PERSYARATAN LANDASAN
LANDASAN
• Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:
– Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur
– Lendutan akibat beban
– Pergerakan tanah
– Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan
– Kombinasi semua gaya tersebut di atas
LANDASAN
BANTALAN KARET
JENIS BAHAN
• Karet alam
• Karet sintetis
• Campuran karet alam dan sintetis >>> tidak diizinkan
KERUSAKAN
• Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan karet
• Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan menggelembung,
hilangnya elastisitas
• Pengaruh ozone
Lokasi Bearing
As gelagar yang bersifat komposit dengan lantai jembatan harus dicari garis
netralnya,
• karena pada garis netral gelagar ini akan terjadi gerakan rotasi.
• Pada kondisi ini rotasi ujung pada gelagar menyebabkan terjadinya
gerakan horizontal, atau gaya pada flens bawah atau pada posisi bearing.
• Lokasi bearing yang tidak berada pada garis netral gelagar akan
menimbulkan gaya horizontal akibat adanya pemendekan elastis gelagar
ketika menerima beban vertikal
Desain Landasan
Kegagalan bearing jembatan atau joints memiicu penurunan mutu atau kerusakan
pada jembatan
Rotasi yang terjadi harus dipertimbangkan dalan kondisi daya layan dan kekuatan
batas ultimit sesuai dengan jenis bearing yang digunakan.
Bearing harus mengakomodasi pergerakan sebagai tambahan untuk menahan
beban, hal ini memperhitungkan perubahan bentuk dan terutama dalam kondisi
rotasi yang diperlukan pada saat desain.
Rotasi untuk beban hidup pada umumnya pada bearing pad < 0,005 rad, tetapi
rotasi total akibat toleransi pada saat fabrikasi dan pemasangan untuk dudukan,
bearings dan gelagar cukup besar. Pada beban daya layan
Pertimbangan Perencanaan
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah:
• Faktor bahan, koefisien muai akibat suhu, moduklus
elastisitas, gaya prategang, rangkak dan susut
• variasi suhu pada elemen jembatan
• Ukuran elemen struktural
• Cara dan urutan pelaksanaan termasuk gaya prategang, susut
beton dan penyusutan las.
• Gaya angkat akibat rotasi, penurunan dan pergerakan pada pilar
dan abutment seperti tekanan tanah
• Perubahan beban pada perletakan akibat pengaruh
memanjang dan melintang akibat perubahan suhu dalam struktur
statis tak tentu
Persyaratan Perencanaan
Harus direncanakan dapat menahan gaya-gaya yang timbul seperti:
• geser, gesekan komponen
• rotasi, tekan
Keawetan
Perhitungan Bearing
N max N min
te 2dL te
a a
A
max min 5 10
ab
2t (a b)
2(te1 te 2)( N min 1.5 Nhidup ) Hijin fxN min
ts N
A. fs m
ab 6
f 0.1
N
1.5 m m
G a 2 t 0
x 2 x U H
2 t n h G
T 2ab
n. .2.t 2
t 0
a 2 .G