Anda di halaman 1dari 32

BAB 4

RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING


RETAK

4.1 DESKRIPSI RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING RETAK

Resealing sambungan dan sealing retak merupakan bagian dari preservasi


normal, pemeliharaan, atau aktivitas perbaikan dan restorasi JPCP (Jointed Plain
Concrete Pavements). Resealing dan sealing dapat dilakukan sebagai persiapan
Comment [Z1]: Sambungan pada
untuk penanganan permukaan atau overlay struktural. Resealing dan sealing perkerasan kaku dirancang dan
digunakan untuk melindungi struktur perkerasan dari masuknya air dan bukaan dibangun untuk mengizinkan ekspansi
dan kontraksi pelat untuk mencegah
dari masuknya bahan tidak mampat. keretakan pelat antar sambungan.
Umumnya sambungan dikonstruksi
Resealing dan sealing digunakan pada perkerasan beton polos dengan dengan menggergaji beton sampai
sambungan atau lebih dikenal dengan istilah menutup sambungan (joint sealing) kedalaman tertentu segera setelah
penghamparan. Sambungan dapat
dan pengisian retak (crack filling). Sambungan (joints) pada perkerasan kaku berupa sambungan melintang atau
longitudinal dan normalnya ditutup
dirancang dan dibangun untuk mengizinkan pemuaian dan kontraksi pelat agar (sealed) selama konstruksi dan
dapat mencegah keretakan pelat antar sambungan. Umumnya sambungan resealed jika diperlukan sepanjang
umur perkerasan.
dipasang dengan menggergaji beton hingga kedalaman tertentu segera setelah Comment [Z2]: Retak pada
penghamparan. Sambungan dapat berupa sambungan melintang atau perkerasan kaku umumnya terkait
beban, atau karena gerakan termal
longitudinal dan normalnya ditutup (sealed) selama konstruksi dan selanjutnya berlebihan yang tidak cukup terkendali
dilakukan resealed jika diperlukan sepanjang umur perkerasan. oleh sistem sambungan.Retak dapat
berupa retak transversal, longitudinal,
atau bersudut, terutama pada sudut
pelat.
Retak pada perkerasan kaku umumnya terkait beban, atau karena gerakan
Comment [Z3]: Kelembaban adalah
termal berlebihan yang tidak cukup terkendali oleh sistem sambungan. salah satu penyebab utama kerusakan
Sementara itu, kelembapan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan perkerasan kaku dan dapat berinfiltrasi
ke dalam struktur perkerasan dengan
perkerasan kaku. Kelembapan dapat berinfiltrasi ke dalam struktur perkerasan beberapa cara. Air permukaan
umumnya merupakan sumber utama
dengan beberapa cara. Air permukaan umumnya merupakan sumber utama kelembaban dalam struktur perkerasan
dan tentunya memiliki dampak terbesar
kelembaban dalam struktur perkerasan dan tentunya memiliki dampak terbesar pada kinerja perkerasan. Kelembaban
pada kinerja perkerasan. Kelembaban biasanya mengurangi kekuatan tanah biasanya mengurangi kekuatan tanah
dasar dan menyebabkan hilangnya
dasar dan menyebabkan hilangnya dukungan pelat akibat erosi dan pumping dukungan pelat akibat erosi dan
pumping lapis pondasi dan tanah
lapis pondasi dan tanah dasar, yang berakibat pada penurunan – patah pada dasar, yang berakibat pada penurunan
sendi dan retak sudut perkerasan rigid. Sambungan terbuka karena material perkerasan - faulting pada sendi dan
retak sudut.
pengunci tidak mampat dan menciptakan tekanan yang berlebihan pada muka
Comment [Z4]: Bahan tidak mampat
sambungan yang dapat menyebabkan spalling, blowup, buckling, atau dalam mengunci bukaan sambungan dan
menciptakan tekanan yang berlebihan
kasus-kasus ekstrim memecahkan pelat perkerasan. Ada tidaknya kerusakan pada muka sambungan yang dapat
tersebut, perpindahan lanjutan dari material yang tidak mampat didalam menyebabkan spalling, blowup,
buckling, atau dalam kasus-kasus
sambungan akan memaksa pelat terpisah. Hal ini dapat menyebabkan ekstrim memecahkan pelat perkerasan.
perpanjangan perkerasan dan mendorong struktur yang berdekatan, seperti Comment [Z5]: lya/tidakkerusakan
seperti itu terjadi, migrasi lanjutan
abutments jembatan, median, dll. bahan tidak mampat ke sambungan
akan memaksa pelat untuk terpisah,
yang dapat memperpanjang
Sambungan dan retak dapat membuka dan menutup secara horisontal akibat perkerasan dan mendorong struktur
perubahan temperatur dan kelembaban serta dapat mengalami gerakan yang berdekatan, seperti abutments
jembatan, median, dll.
1
vertikal sebagai akibat dari aplikasi beban berulang. Untuk menentukan
apakah perlu menutup (seal) atau mengisi (fill) retak serta jenis bahan yang
digunakan perlu ditetapkan apakah retak tersebut bekerja (bergerak) dan
apakah gerakan ini horisontal atau vertikal. Retak yang bergerak harus
dialihkan, dibersihkan, dan ditutup dengan sealant yang tepat. Bagi retak
tidak bergerak cukup dapat diisi (filled).

Perbedaan utama antara penutupan (sealing) dan pengisian (filling) adalah


bahwa standar yang lebih tinggi diterapkan pada sealing daripada filling.
Bahan Sealants umumnya berkualitas lebih baik dari bahan filling.
Sambungan dan / atau retak yang akan ditutup (sealed) mendapatkan
persiapan lebih baik daripada hanya diisi (filled). Untuk alasan ini, kinerja
jangka panjang dari sambungan dan retak yang ditutup biasanya lebih baik
daripada kinerja sambungan atau retak yang diisi.

Saat ini penelitian mengenai isu-isu dan manfaat dari sealing dan resealing
sambungan dan retak, termasuk waktu (selama konstruksi baru, preservasi, dan
atau pemeliharaan), bahan, desain dan praktek aplikasi, dan efektivitas
relatifnya telah dilakukan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sealant yang Comment [Z6]: Telah terjadi
perdebatan dan penelitian mengenai
dipilih dan diterapkan dengan benar dapat mengurangi kerusakan karena air dan isu-isu dan manfaat dari sealing dan
meningkatkan daya tahan perkerasan. Faktor khusus yang mempengaruhi resealing sambungan dan retak,
termasuk waktu (selama konstruksi
kinerja sealant telah diidentifikasi, termasuk desain, pemilihan bahan, baru, preservasi, dan / atau
pemeliharaan), bahan, desain dan
persiapan muka sambungan, dan instalasi sealant. Sebagai hasilnya desain, praktek aplikasi, dan efektivitas
bahan, dan teknik aplikasi telah meningkat selama 30 tahun terakhir, yang relatifnya.
Comment [Z7]: Temuan
menghasilkan peningkatan daya tahan dan kinerja sealants sambungan menunjukkan bahwa sealant yang
dan retak. Kebanyakan instansi saat ini membutuhkan sealing dan dipilih dan diterapkan dengan benar
dapat mengurangi kerusakan karena air
resealing sambungan untuk jalan raya beton dan lapangan udara untuk dan meningkatkan daya tahan
preservasi dan / atau pemeliharaan. Pada pembahasan kali ini dipaparkan perkerasan.

mengenai pilihan yang tepat dan penggunaan pertimbangan desain sambungan


dan penanganan retak dan material yang akan digunakan, persiapan
sambungan, instalasi sealant, kualitas, dan pemecahan masalah. Comment [Z8]: Aslinya: resealing
sambungan dan sealing retak untuk
perkerasan beton polos dengan
4.2 TUJUAN PENGGUNAAN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING sambungan (JPCP) dan juga berisikan
tentang sealing sambungan dan
RETAK pengisian retak. Bab ini juga
membahas pilihan yang tepat dan
penggunaan pertimbangan desain
Tujuan menggunakan sealing sambungan dan retak pada JPCP (Jointed Plain sambungan dan penanganan retak dan
material, persiapan sambungan,
Concrete Pavements) adalah untuk mengurangi infiltrasi uap air permukaan dan instalasi sealant, kualitas dan
bahan tidak mampat (incompressible materials) ke dalam sambungan dan retak. pemecahan masalah.

4.3 MANFAAT PENGGUNAAN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING


RETAK
Manfaat menggunakan resealing sambungan dan sealing retak adalah untuk
mengurangi kerusakan karena air dan meningkatkan daya tahan perkerasan.
Manfaat tersebut dapat tercapai apabila sealant yang digunakan dipilih dan
diterapkan dengan benar.

4.4 BAHAN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING RETAK


2
Dua kategori utama material sealant sambungan untuk JPCP (Jointed Plain
Concrete Pavements) yaitu cair (liquid) dan preformed. Bahan sealant cair
menutup dengan melekat pada muka sambungan atau retak dan digunakan
untuk pemampatan (compression) dan tarik (tension). Bahan preformed
digunakan untuk seal pemampatan yang beroperasi hanya pada sambungan
pemampatan dan sambungan pemuaian (expansion).

4.4.1 Sifat Sealant


Sifat sealant yang dibutuhkan bervariasi sesuai dengan aplikasi dan lokasi
penggunaan. Sifat sealants yang telah ditemukan penting terhadap
kinerja jangka panjang dari bahan sealant yang meliputi:
1) Durabilitas: Kemampuan sealant untuk menahan abrasi dan kerusakan
akibat lalu lintas dan kondisi cuaca di lapangan, yang meliputi
pemaparan terhadap kadar air, sinar ultraviolet dan ozon, termasuk
pula temperatur ekstrim dan tingkat perubahan temperatur.
2) Ekstensibilitas / Modulus: Ekstensibilitas adalah kemampuan
sambungan untuk berdeformasi tanpa robek dan hal itu berkaitan
dengan komponen regangan modulus elastis. Sealants modulus rendah
(lunak, rasio tegangan-regangan rendah) umumnya lebih extensible
dari bahan dengan modulus yang lebih tinggi (lebih kaku), tetapi lebih
rentan terhadap gangguan bahan tidak mampat. Bahan modulus
rendah diharapkan dapat mencapai kinerja jangka panjang di lokasi
iklim dingin, tapi mungkin terlalu lunak untuk digunakan di lokasi
dengan Ialu lintas berat atau beriklim panas.
3) Elastisitas / Ketahanan: Elastisitas dan ketahanan adalah ukuran dari
jumlah deformasi yang dapat dipulihkan, yaitu kemampuan sealant
untuk kembali ke ukuran dan bentuk aslinya setelah ditarik atau ditekan.
Nilai elastisitas dan ketahanan yang tinggi sangat diinginkan dan
biasanya menunjukkan resistensi yang baik terhadap intrusi bahan tidak
mampat. Namun untuk beberapa sealant termoplastik, ketahanan tinggi
terhadap intrusi dapat membatasi ekstensibiltas, dan trade-offs
mungkin diperlukan untuk mendapatkan tingkat ekstensibiltas yang
diinginkan.
4) Kelekatan: Kelekatan adalah kemampuan sealant untuk melekat
pada muka sambungan. Hal ini penting bagi kinerja sealants cair,
tetapi tidak berlaku untuk kinerja seal pemampatan. Kondisi dan
kebersihan muka sambungan dan retak sangat penting untuk
mencapai kelekatan (adhesion) dan persiapan yang tepat diperlukan
untuk kesuksesan penerapannya.
5) Kekompakan: Kemampuan bahan sealant untuk terikat bersama dan
menolak pecah atau robek internal. Kegagalan kohesif lebih mungkin
terjadi pada sealants yang telah aging atau kaku. (Tidak berlaku untuk
seal pemampatan.)

Sifat lainnya untuk dipertimbangkan adalah kompatibilitas sealant dengan


bahan yang mungkin akan dihadapi, seperti Backer rods atau sealants
lainnya, dan fuel resistance.

4.4.2 Jenis Sealant dan Spesifikasi


Deskripsi dari jenis bahan sealant yang tersedia disajikan pada Tabel 4-
1.Tiga jenis pertama digunakan oleh Caltrans dan dijelaskan dalam
3
Ketentuan Standar Khusus Caltrans 41-200 dan 41-210. Produk lainnya
digunakan oleh instansi lain.

Tabel 4-1 Deskripsi sealant dan spesifikasi terkait


Jenis Sealant Spesifikasi Deskripsi
Sealant sambungan Caltrans SSP 41- Modulus rendah
silikon* 200, SSP 41-
Sealant sambungan 210
Caltrans SSP 41- Campuran dari aspal
aspal karet* 200, SSP 41- perkerasan dan ground
210 runner
Backer rods* ASTM D 5249 Polyethylene
expanded dan
c l os e d - c e l l
k o m p a t i b e l dengan
sealant sambungan

Aplikasi Panas Termoplastis


Aspal modifikasi polimer ASTM D 6690,Type Fleksibel pada -20°F (-
dan CRM II 29°C)
Aspal modifikasi polimer ASTM D Fleksibel pada 0°F (-
dan CRM 6690,Type II 18°C)
Elastomeric ASTM D 3406
Tar batu bara ASTM D 7116 Jet fuel resistant; PVC
jarang digunakan
Aplikasi dingin/suhu Curing secara kimia
kamar
Komponen tunggal
Tidak kendur, dengan
Tipe NS ASTM D5893
alat, modulus rendah
Tipe SL ASTM D 5893 Self-leveling,tanpa alat,
modulus rendah
Dua komponen
Polysulfide Fed Spec SS-S Jet Fuel dan Jet Blast
200E Resistant
Polyurethane Fed Spec SS-S Jet Fuel dan Jet Blast
200E Resistant
Preformed Compression
Seals
Polychloroprene
ASTM D 2628 Jet fuel resistant
Elastomeric
Lubricant ASTM D 2835
Preformed Expansion
Joint Filler
Preformed Filler Material ASTM D Beraspal, non-ekstrusi,
1751 resilient
Preformed Filler Material AASHTO
ASTM D Karet spon,menyumbat,
M213
1752 dan recycled PVC
AASHTO M
153

4
Jenis Sealant Spesifikasi Deskripsi
Preformed Filler Material ASTM D Beraspal
994
AASHTO
M33
*lihat Caltrans SSP 41-200 dan 41-210 pada :
http://www.dot.ca.gov/hq/esc/oe/specifications/SSPs/2006-SSPs/

Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang produk yang berbeda yang
digunakan:
1) Termoplastik Aplikasi Panas: Merupakan kelas pertama dari Sealants
cair dikembangkan untuk digunakan pada JPCP (Jointed Plain Concrete
Pavements). Bahan aplikasi panas termoplastik merupakan bahan
berbasis aspal yang biasanya meleleh dalam double boiler dengan
minyak panas dan diterapkan pada temperatur 350-400° F (175-205°
C). Berbagai jenis bahan sealant termoplastik memiliki berbagai sifat
elastis dan sifat termal, tetapi kebanyakan dirancang untuk menahan
perubahan lebar 20-35%.

Bahan aspal karet digunakan secara luas dan telah menjadi standar
karena memiliki rentang temperatur kerja yang relatif luas; paling
sesuai dengan persyaratan ASTM D 6690. Sealants karet modulus
rendah dapat direkayasa untuk digunakan di daerah beriklim dingin.
Sealants aspal-karet (asphalt-rubber) dapat berdeformasi tanpa
robek dalam kondisi dingin saat bukaan sambungan dan retak
paling luas, dan juga tahan terhadap pelunakan dan tracking pada
lingkungan yang tinggi dan temperatur perkerasan. Harganya kurang
dari sealants silikon, dan pengalaman Caltrans menunjukkan umur
layanan tipikal sekitar 3 sampai 5 tahun.

Sealants aplikasi panas dibuat dengan polyvinyl chloride (PVC) dan tar
batubara telah digunakan oleh beberapa agen karena tahan terhadap
bahan bakar jet, kaku pada temperatur tinggi, dan terikat baik
dengan JPCP. Meskipun dua komponen bahan ini hanya perlu
dipanaskan sampai sekitar 250° F (120° C) untuk aplikasi, kedua bahan
ini harus dicampur melalui nozzle khusus dan bersifat lengket dan
sulit untuk dikerjakan. Karena variabel kinerja lapangan dan bau dan
isu kesehatan yang berhubungan dengan tar batubara, jenis sealant
jarang digunakan.

2) Thermosetting Aplikasi Dingin / Suhu Kamar: Bahan sealant


(tunggal dan dua komponen) ini merupakan keluarga Sealants cair
termasuk silikon, polysulfides, poliuretan, dan epoksi yang umumnya
dibuat secara kimia, meskipun beberapa jenis dibuat dengan
menggunakan pelarut. Sealants silikon telah banyak digunakan sejak
tahun 1970-an. Sealants thermosetting adalah silikon polimer
komponen tunggal yang dikemas dan siap untuk segera digunakan
tanpa pemanasan atau pencampuran. Cocok untuk digunakan dalam
berbagai kondisi lingkungan dan temperatur operasi perkerasan, dan
biasanya matang relatif cepat. Sealants ini memiliki kekuatan ikatan
5
dan fleksibilitas yang baik yang memungkinkannya untuk ditempatkan
lebih tipis dibandingkan sealant termoplastik. Silikon modulus rendah
dapat menahan ekstensi 100% dan 50% pemampatan. Namun
regangan 25% sampai 50% biasanya rentang operasi yang dianjurkan
untuk silikon modulus yang lebih tinggi. Dua jenis sealant silikon
digunakan: self-levelling, yang diterapkan dalam satu langkah tanpa
membutuhkan peralatan, dan non-self-levelling, yang memerlukan
peralatan terpisah untuk menempelkan sealant pada dinding
sambungan dan untuk membentuk permukaan tersembunyi yang
seragam. Seaalnt duakomponen, polysulfide dan poliuretan
menunjukkan kinerja bervariabel, memerlukan pencampuran dan
perawatan, dan jarang digunakan.

Sealants Thermosetting cukup mahal dibandingkan dengan aspal


karet dan Sealants aplikasi panas lainnya. Biaya yang dilaporkan
berkisar antara 4 dan 10 kali lebih tinggi, tetapi aplikasi yang lebih
tipis, biaya peralatan yang lebih rendah, dan kenaikan harga aspal
mungkin mampu mengganti beberapa perbedaan biaya material.
Pengalaman Caltrans menunjukkan bahwa Sealants silikon memiliki
umur layan sekitar 5 sampai 7 tahun.

3) Preformed Compression Seals: Jenis seal neoprene ini telah


digunakan sejak awal 1960-an, dan tidak memerlukan pemanasan
lapangan, pencampuran, atau perawatan. Seal ini tetap dalam kondisi
pemampatan sepanjang umur layannya, dan bekerja baik pada kisaran
pemampatan 20-50%. Seal pemampatan terdiri dari sel-sel yang
mendorong dan mengikatsealant terhadap muka sambungan; seal bersel
lima dilaporkan memberikan kinerja yang paling konsisten dalam
memberikan tekanan lateral pada muka sambungan. Caltrans
mengharapkan seal pemampatan untuk tetap bertahan pada umur layan
sekitar 8-12 tahun. Kegagalan biasanya disebabkan oleh hilangnya
elastisitas atau kehilangan pemulihan tekanan (juga disebut set
pemampatan), sehingga seal tidak lagi mendorong muka sambungan.
Pemampatan lebih besar dari 50% dapat menyebabkan pemampatan set
jika sel-sel tetap bersatu dan mengganggu rebound.

4) Preformed Expansion Joint Filler: adalah bahan pengisi


pemampatanble untuk sambungan melintang yang dirancang untuk
mengakomodasi ekspansi yang relatif besar atau lebih besar dari ½inci (13
mm). Ditempatkan sebelum bahan sealant dan bertindak sebagai
pendukung. Dapat dibuat dari bahan aspal, karet busa, gabus, atau PVC
didaur ulang, dan sebagian diklasifikasikan sebagai non-ekstrusi. Tidak
dibutuhkan pemanasan lapangan, pencampuran atau perawatan. Tidak
perlu membuang pengisi ini saat melakukan resealing, meskipun pita
pemecah ikatan biasanya ditempatkan di atas bahan pengisi lama sebelum
sealant baru ditempatkan.

5) Bahan Penyokong (Backer rods): Backer rods adalah bahan berbusa.


Busa polietilen sel tertutup digunakan dengan sealant aplikasi dingin dan
cukup pemampatanf. Untuk aplikasi panas, busa polietilen cross-linked
(sel tertutup, agak pemampatanbel) atau busa poliuretan (sel terbuka,
sangat pemampatanf) cocok untuk digunakan. Caltrans menyarankan
6
untuk busa polietilen sel tertutup digunakan dengan sealant silikon dan
sealant aspal-karet. Backer rod penting untuk menginstal sealant cair,
untuk mengendalikan kuantitas, dan menjaga sealant mengalir keluar dari
bagian bawah. Backer rod juga berfungsi sebagai pemutus ikatan untuk
mencegah sealant dari pelekatan ke bawah reservoir, yang
meningkatkan tekanan dalam bahan sealant yang dapat menyebabkan
hilangnya adhesi pada muka sambungan.

Pemeliharaan Caltrans memungkinkan penggunaan sejumlah bahan yang


tersedia secara komersial untuk mengisi sambungan dan retak.Untuk
konstruksi dan rehabilitasi, Caltrans biasanya menentukan jenis bahan sealant
yang spesifik seperti dijelaskan dalam Tabel 4-1.

4.5 PERALATAN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING RETAK


4.5.1 Peralatan
Peralatan untuk mempersiapkan dan membersihkan sambungan dan / atau retak
termasuk: bajak sambungan empat persegi panjang, gergaji berlian (diamond
saws), router, penyemprot udara dan / atau air bertekanan tinggi, dan
sandblaster.

1) "Bajak sambungan" adalah pisau yang dipasang pada puncak hidrolik


traktor atau ember dari skid loader yang dapat bergerak secara vertikal dan
horisontal pada sambungan tanpa mengikat. Pisau bajak dimasukkan ke
dalam sambungan dan ditarik sepanjang tiap tepi sambungan untuk mengikis
sealant dari muka sambungan. Untuk menghindari kerusakan terhadap muka
sambungan, pisau harus berbentuk persegi panjang dan sesuai atau cocok
dengan sambungan. Caltrans tidak mengijinkan bajak berbentuk V. Pisau
dengan beberapa jenis ukuran harus disiapkan, karena lebar sambungan
jarang dibuat seragam untuk seluruh proyek.

2) Gergaji berbilah-pisau (diamond saws) adalah alat yang didinginkan dengan


air dilengkapi dengan pisau bermata berlian. Pisau tunggal lebar penuh
berguna untuk menjaga lebar sambungan, namun tepi pisau cepat aus,
sehingga mengurangi efektivitas penggergajian. Dua pisau dipisahkan oleh
jarak dengan lebar yang diinginkan dapat digunakan pada saat yang sama,
tapi pisau yang lebih tipis dan dapat melengkung jika terlalu panas. Gergaji
diamond dapat digunakan pada retak yang cukup lurus. Router digunakan
untuk membentuk reservoir sepanjang retak.
3) Power-driven wire brushes tidak boleh digunakan untuk membuang sealant
lama atau untukmembersihkan sambungan perkerasan beton. Peralatan
penyemprot air terdiri dari kompresor udara bertekanan tinggi dengan
selang dan tongkat semprot. Kompresor udara bertekanan tinggi efektif
untuk membuang debu kering dan kotoran dari sambungan. Caltrans SSpS
memerlukan tingkat pemampatan udara minimum sebesar 120 kaki kubik
per menit (3,4 m3/min), dengan tekanan nozzle minimum 90 psi (0,6 MPa).
Udara harus bebas dari minyak dan kelembaban.

4) Peralatan penyemprot pasir (sandblasting) digunakan untuk membuang


laitance, sisa puing-puing, dan sisa-sisa sealant lama. Alat ini mencakup unit
udara bertekanan, mesin sandblasting, selang, dan tongkat semprot dengan

7
nozzle tipe venturi.Caltrans SSpS tidak membedakan antara kebutuhan udara
bertekanan untuk airblasting dan sandblasting.

5) Kompresor udara harus dilengkapi dengan air mengalir dan perangkap


minyak untuk mencegah kontaminasi terhadap muka sambungan.Untuk
memastikan operasi bebas minyak atau air, kompresor harus diuji dengan
menyemprotkan udara kepada kain putih bersih, yang kemudian diperiksa
untuk kontaminasi.

Peralatan untuk sealing dan / atau instalasi filler meliputi: Melter untuk
material aplikasi panas, dan pompa dan aplikator untuk material aplikasi panas
dan dingin.
1) Melter digunakan untuk pemanasan dan pencampuran bahan termoplastik
aplikasi panas. Mesin ini membakar propana atau solar, dan panas yang
dihasilkan digunakan untuk mentransfer minyak yang mengelilingi tong
pelelehan perlindungan ganda yang mengandung bahan sealant.Alat ini
menyediakan panas yang terkendali dan seragam (350-400°F [
]) untuk aplikasi.Pengendalian temperatur diperlukan untuk
menghindari overheating dan degradasi sealant tersebut.Agitator dibutuhkan
untuk sealant aspal-karet.

2) Pompa silikon bertenaga udara bertekanan digunakan untuk memompa bahan


silikon satu komponen dari wadah penyimpanan untuk aplikasi pada
temperatur Iingkungan. Tingkat pemasukan disarankan minimal 0,4
galon/menit (1,5 L/min). Tongkat aplikator dilengkapi dengan nozzel yang
sesuai dengan reservoir untuk memungkinkan pengisian dari bawah ke atas.

Aplikator untuk sealer aplikasi panas pada umumnya sistem tongkat


bertekanan..Material sealant dipompakan langsung dari tangki melter melalui
selang dan tongkat aplikator, dan ke bagian bawah sambungan.

4.6 RANCANGAN DESAIN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING RETAK


4.6.1 Pemilihan Bahan / Material
Langkah pertama dalam proses desain adalah untuk memilih sealant yang
sesuai untuk proyek yang dituju.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan termasuk:
1) Lingkungan proyek, termasuk cuaca dan kondisi kelembaban pada saat
instalasi dan selama masa pelayanan sealant tersebut. Caltrans
merekomendasikan menutup sambungan transversal pada daerah
freeze-thaw untuk mencegah menumpuknya bahan tidak mampat
dari penanganan de-icing. lklim dingin memerlukan sealants dengan
modulus lebih rendah dari daerah iklim panas.
2) Jenis jalan (Interstate atau jalan tol negara bagian) dan karakteristik lalu
lintas termasuk volume lalu lintas dan persentase kendaraan berat -
kondisi parah akan memerlukan sealants yang lebih tahan lama dan /
atau penggantian yang lebih sering.
3) Tipe sambungan: Bidang transversal atau longitudinal yang melemah
atau kontak sambungan. Sambungan melintang memerlukan sealant

8
yang lebih elastis daripada sambungan longitudinal. Caltrans tidak
menutup sambungan kontraksi selama konstruksi.
4) Jarak sambungan: Caltrans saat ini menggunakan jarak sambungan
melintang yang relatif pendek berpola acak yang membatasi
gerakan thermal PCC dan warping kelembaban. Hal ini juga
mengurangi potensi untuk retak tengah pelat. Jarak sambungan
melintang terdapat dalam interval 12, 15, 13, dan 14 kaki (3.7, 4.6, 4,
dan 4,3 m) (Caltrans Pavement Tech Note October 2004 "Concrete
Pavement Design Overview"). Penggunaan pelat JPCP (Jointed Plain
Concrete Pavements) yang pendek membatasi tegangan pada dan di
sealant sambungan.
5) Kinerja yang diharapkan dan efektivitas biaya.
6) Ketersediaan bahan.

Jika cocok untuk penggunaan yang diinginkan dan kondisi


lapangan, Caltrans merekomendasikan menggunakan sealant yang akan
berlangsung paling lama. Ketentuan Khusus Caltrans memiliki Standar
(SSpS) untuk tiga jenis sealant (Tabel 4-1) yang dapat dipilih Perencana.
Dua diantaranya adalah cairan yaitu aspal-karet dan silikon, yang biasanya
digunakan dengan Backer rod di dalam atau di samping perkerasan
eksisting. Jenis lain adalah seal pemampatan preformed yang digunakan
untuk sambungan baru di mana muka potongan masih halus dan paralel,
seperti penggantian pelat yang berdekatan. Caltrans tidak menggunakan
seal pemampatan untuk resealing JPCP karena kondisi variabel di muka
sambungan telah menyebabkan masalah di masa lalu.

Penggunaan pengisi sambungan ekspansi preformed sekarang dibatasi


pada lokasi dan di ujung perkerasan lantai jembatan atau yang
berdekatan dengan s truktur lain. Penggunaan tulangan dowel secara
efektif menghilangkan kebutuhan sambungan ekspansi pada perkerasan
beton polos dengan sambungan (JPCP) Caltrans.

Kontraksi (bidang melemah) pada sambungan biasanya mengalami


gerakan horisontal dan vertikal terbesar serta tegangan yang sesuai.
Pergerakan vertikal disebabkan oleh tegangan beban, perubahan temperatur
(pelat melengkung) dan kelembaban (bengkok). Gerakan horisontal
terutama diakibatkan perubahan temperatur perkerasan dan kadar air,
terkait dengan ketahanan friksi pada antarmuka pelat dan pondasi.

4.6.2 Resealing Sambungan


Resealing sambungann pada JPCP terdiri dari membuang dan
menggantikan sealant sambungan eksisting. Resealing sambungan harus
dilakukan saat material sealant eksisting menunjukkan kerusakan yang
mengindikasikan sealant tidak dapat memenuhi fungsi yang ditujukan, dan
sebelum JPCP berdekatan rusak parah. Resealing ini sering dilakukan
bersama dengan kegiatan restorasi perkerasan termasuk perbaikan pelat,
grinding, dll. Sealant yang hilang atau diekstrusi, hilangnya ikatan antara
sealant dan muka sambungan (hilangnya adhesi), pecah di dalam sealant
(hilangnya kohesi), pengerasan / hilangnya fleksibilitas, pertumbuhan
gulma, tertanamnya bahan tidak mampat dan / atau spalling sepanjang
sambungan adalah tanda-tanda kerusakan yang harus dipertimbangkan saat
9
memilih sealant yang tepat untuk resealing sambungan. Kinerja dapat
menunjukkan apakah jenis sealant tertentu harus diganti.Caltrans
menggunakan aspal-karet atau sealant silikon untuk resealing sambungan,
yang menyediakan berbagai properti dan masa layan untuk berbagai kondisi.

Waktu optimum dari tahun untuk melakukan resealing sambungan adalah di


musim semi atau musim gugur, saat temperatur instalasi cukup moderat
dan retak cenderung terjadi dekat bagian tengah dari kisaran ekspansi dan
kontraksi. Hal ini mengurangi potensi untuk sealant atau pengisi retak
untuk memanjang atau terpemampatan terlalu banyak jika temperature
mengalami kenaikan atau penurunan setelah instalasi.

4.6.3 Pengisian
Sambungan longitudinal terikat yang menunjukkan gerakan kecil bisa
menjadi kandidat untuk pengisian daripada penutupan (sealing).

4.6.4 Pertimbangan Khusus


Retak sambungan tidak seragam: Untuk perkerasan baru, cukup biasa jika
sekitar satu dari tujuh sampai satu dari empat (14 sampai 25%) sambungan
akan mengalami retak pada awalnya. Hal ini diakibatkan retak penyusutan
awal JPCP yang biasanya terjadi pada interval sekitar 40 sampai 150 kaki
(12 - 45 m), tergantung pada sifat beton, ketebalan, tahanan friksi dari
lapisan bawah, dan kondisi cuaca pada dan setelah penghamparan.
Sambungan antara lokasi retak awal dapat berlangsung berminggu-minggu
atau bahkan bulan sampai retak, meskipun jarak antar potongan gergaji
berpola relatif acak seragam adalah sekitar 12 - 15 kaki (3,7 - 4,6 m).
Oleh karena itu, gerakan susut dan termal terkonsentrasi pada sambungan
yang retak di awal bukan terdistribusi merata.Bukaan sambungan awal yang
dihasilkan seringkali lebih luas daripada retak antara dan tetap demikian
selama umur perkerasan. Hal ini dapat dilihat dengan menggantikan
panjang antara sambungan yang retak dalam Persamaan 4-1 dengan
panjang antara potongan gergaji, yang akan meningkatkan bukaan
maksimum sambungan, ΔL.

Sambungan ekspansi / isolasi: Saat resealing sambungan ekspansi /


isolasi, hanya bahan pelapis (sealant) diatas pengisi sambungan ekspansi
preformed yang dibuang. Filler (bahan pengisi) tetap di tempat dan pita
pemecah ikatan ditempatkan di atasnya untuk memisahkan sealant baru dari
sealant lama yang mungkin telah diserap oleh filler.Untuk kemudahan
instalasi, lebar pita harus paling tidak 1/8-inch (3 mm) lebih sempit dari lebar
sambungan.

Resealing Sambungan Kontraksi (Bidang Pelemahan) Terletak Dekat


Sambungan Ekspansi / Sambungan Isolasi: Sambungan kontraksi yang
terletak sekitar 100 kaki (30,5 m) dari sambungan ekspansi / isolasi yang
ada menunjukkan beberapa masalah khusus. Saat sambungan ekspansi
menutup, memungkinkan sambungan kontraksi di sebelahnya untuk
membuka lebih lebar dari sambungan yang sama namun terletak lebih jauh.
Sambungan kontraksi yang lebih luas ini mungkin memerlukan sealant yang
lebih ekstensibel, dan mungkin perlu untuk menggunakan Backer rod atau

10
seal pemampatan yang lebih lebar untuk memastikan penutupan yang
memadai.

Sambungan Lajur Eksisting / Sambungan Bahu: Studi — studi


(termasuk Barksdale dan Hicks, 1979) menunjukkan bahwa sampai 80% dari
air permukaan yang masuk perkerasan akan masuk melalui sambungan
tajur / bahu. Oleh karena itu, penutupan / sealing sambungan yang tepat
sangat penting untuk kinerja perkerasan jangka panjang. Ketika jalur lalu
lintas dan bahu terbuat dari beton, maka sambungan antara keduanya
tidak jauh berbeda dari sambungan longitudinal terikat / sambungan sumbu
tengah dan sealing tidak menunjukkan masalah khusus.

Namun sambungan antara lajur perkerasan kaku dan bahu aspal dapat
menimbulkan masalah besar bagi kinerja sealant. Perbedaan antara sifat
termal dan struktur campuran aspal dan campuran beton cenderung
menyebabkan diferensial gerakan vertikal, yang dapat berakibat pada
penurunan atau pengangkatan bahu. Pergerakan vertikal mungkin lebih
besar dari gerakan horisontal. Lebar reservoir harus ditingkatkan menjadi satu
inci (25 mm) atau lebih, dan kedalaman harus sama dengan lebarnya.
Sealants cair dengan extensible tinggi yang dapat melekat baik terhadap
beton dan campuran aspal panas sangat dianjurkan untuk aplikasi ini,
termasuk aspal-karet dan Sealants silikon yang diformulasikan
khusus.Retak dan cacat lainnya di bahu harus diperbaiki dahulu sebelum
menempatkan sealant.

Caltrans Maintenance Manual Bagian B.09 menunjukkan bahwa


sambungan antara perkerasan kaku dan bahu aspal harus diisi dengan
campuran emulsi dan bahan peremaja dan "ditutup dengan pasir". Namun
pendekatan ini dapat digunakan hanya jika drainase yang memadai tersedia
untuk menghindari kerusakan kelembaban ke dalam campuran emulsi.

4.6.5 Desain Reservoir untuk Resealing Sambungan


Sealants Cair
Desain reservoir untuk resealing sambungan termasuk seleksi dimensi reservoir
sealant dan konfigurasi sealant. Ukuran reservoir sangat penting untuk kinerja
sealant, dan penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan masa depan
untuk resealing dan membatasi lebar yang sesuai jika memungkinkan.
Caltrans Standadr Plan P20, Concrete Pavement — Joint Details menyajikan
dimensi reservoir dan toleransi untuk Sealants cair dengan Backer rod dan
untuk seal pemampatan untuk sambungan pelemahan bidang melintang dan
longitudinal baru dan untuk retrofit sambungan melintang dan longitudinal.

Namun sambungan pada perkerasan eksisting mengalami pula gerakan,


keausan, dan kerusakan yang disebabkan lalu lintas dan
cuaca.Mempersiapkan sambungan untuk resealing sering sudah termasuk
penggergajian dan pembentukan reservoir kembali untuk mengakomodasi jenis
sealant yang dipilih.

Metode standar untuk memperkirakan pembukaan horisontal sambungan


melintang maksimum rata-rata akibat perubahan temperatur PCC untuk
11
keperluan desain reservoir disajikan di bawah ini dalam Persamaan 4-1
(Darter, 1977) dan berlaku untuk sambungan dengan dan tanpa dowel.Namun
pendekatan ini tidak mempertimbangkan atau menghitung gerakan vertikal.

AL = C L (αΔT +ԑ) (Pers. 4-1)

dimana:
ΔL = bukaan maksimum sambungan, in (mm).
α = koefisien termal kontraksi untuk PCC, biasanya 5-6 x 10-6 in/in/°F
(9 sampai
11 x 10-6 mm / mm / ° C)
ԑ =koefisien penyusutan pengeringan PCC, biasanya 0.00005 to
0.00025 in/in (mm/mm).
untuk proyek resealing, ԑ= 0.
L = jarak sambungan, in (mm).
ΔT = penurunan temperatur, °F (°C) = pada temperatur
penghamparan minus
temperatur bulanan rata — rata terendah
C = faktor penyesuaian resistensi friksi pelat/pondasi (0,65 untuk
pondasi
stabilisasi, 0,80 untuk pondasi berbutir, 1,0 untuk tanah dasar).

Jarak sambungan merupakan faktor penting dalam persamaan 4-1; makin lebar
jaraknya, semakin besar perubahan panjang.AL yang dihasilkan tidak
berlaku untuk setiap sambungan, dan lebar bukaan bervariasi dengan variasi
sifat material, kondisi batasan, dan urutan retak awal.Beberapa studi (Morian,
Suthahar dan Stoffels, 1999) menunjukkan bahwa Persamaan 4-1 mungkin
tidak memperhitungkan lebar bukaan sambungan melintang, hal ini
mungkin merupakan fungsi dari jumlah retak awal sambungan, penanganan
(penutupan atau pengisian), dan faktor lingkungan tertentu.

Persamaan 4-1 tidak berlaku untuk sambungan konstruksi terikat dan


sambungan longitudinal, termasuk sambungan bahu PCC, karena tulangan
pengikat membatasi gerakan sambungan.Sambungan terikat umumnya
bergerak sangat sedikit dan bukaannya relatif sempit, sehingga sealant untuk
sambungan longitudinal tidak memerlukan ekstensibilitas sebanyak untuk
sambungan melintang.Namun, sumbu tengah yang terikat dan sambungan
bahu dari perkerasan jalan memang membutuhkan sealing karena biasanya
segaris tegak lurus dengan kemiringan drainase perkerasan dan terkena aliran air
permukaan.

Penentuan lebar potongan gergaji minimum yang tepat untuk reservoir


sambungan didasarkan pada persen perpanjangan yang harus diakomodasi
bahan penutup. Lebar sambungan, W, harus cukup untuk membatasi
perpanjangan cuaca dingin dalam rentang desain tipikal 20%; nilai-nilai lain
berlaku untuk berbagai bahan. Persamaan 4-2 berasal dari sebuah persamaan
yang dikembangkan oleh Evans, Smith, dan Romine pada tahun 1999
berdasarkan pada pembatasan perpanjangan sealant.

W init = 100 (M max ) / %E max (Pers. 4-2)

12
dimana:
W init = lebar sambungan pada saat penempatan sealant
M max = ekivalen dengan ΔL dihitung dalam persamaan 4-1, gerakan
bukaan
sambungan maksimum yang disebabkan oleh perubahan temperatur
%E max = estimasi elongasi, persen.

Pendekatan yang lebih konservatif adalah dengan mengasumsikan bahwa


sambungan antara dua pelat dapat dianggap untuk total pergerakan kedua
pelat, dimana dalam kasus bukaan sambungan maksimum, Mmax,
diasumsikan sebagai 2 (ΔL) (Evans, Smith, dan Romine, 1999).

Faktor Bentuk untuk Reservoir Sealant Cair


Lebar sambungan dan kedalaman Backer rod menentukan bentuk sealant.Faktor
bentuk adalah rasio dari kedalaman sealant di tempat terhadap lebar, seperti
yang diilustrasikan pada Gambar 4-1.Dan merupakan faktor kritis untuk kinerja
Sealants cair jangka panjang yang berhasil.Saat perkerasan PCC melebar dan
kontraksi, di respon dengan perubahan penampang sealant. Jika faktor bentuk
tidak tepat, tegangan yang dihasilkan pada sealant / antarmuka PCC dan regangan
pada sealant menjadi berlebihan dan dapat mengakibatkan kerusakan atau
kegagalan.Faktor bentuk yang direkomendasikan didasarkan pada
karakteristik tegangan-regangan untuk masing-masing jenis sealant cair. Untuk
Sealants aspal-karet, faktor bentuk optimum adalah 1, dan untuk sealant silikon
sebesar dianjurkan 0,5. Namun beberapa sealant silikon modulus rendah
membolehkan faktor bentuk 2,0 atau sedikit lebih tinggi. Faktor bentuk 1 atau
kurang menciptakan tegangan yang lebih rendah pada sealant sambungan
daripada faktor yang lebih besar dari satu.Penggunaan factorbentuk yang
tepat mendukung adhesi dan kohesi sealant.

Gambar 4-1 Ilustrasi faktor bentuk sealant (FHWA, 2004)


Konfigurasi Sealant Cair
Terdapat tiga konfigurasi utama untuk aplikasi sealant sambungan cair:
recessed, flush-filled, dan overbanded. Gambar 4-2 menunjukkan contoh
masing-masing.Recessed dan flush-filled adalah yang paling banyak
digunakan. Namun, flush-filled memiliki beberapa potensi ekstrusi selama
13
cuaca panas dan tidak sesuai untuk sealant silikon. Overbanding bahan
aspal-karet memberikan isu-isu masalah dengan abrasi, tarik-keluar,
kualitas berkendara, dan penampilan, dan sealant silikon tidak boleh
overbanded. Caltrans SSpS untuk sealing dan resealing sambungan dan
Standard Plans mensyaratkan jarak 3/8"±1/16" (10 mm ± 2 mm) di bawah
permukaan perkerasan yang melayani baik untuk aspal karet dan sealant
silikon.

Recessed Flush-Filled Overbanded

Gambar 4-2 Konfigurasi sealant sambungan (FHWA, 2004)


Reservoir Sealant Preformed
Meskipun seal pemampatan tidak digunakan untuk resealing, namun masih
dapat digunakan pada sambungan baru yang dibangun sebagai bagian dari
aktivitas restorasi perkerasan. Ukuran dari seal pemampatan preformed
didasarkan pada perkiraan temperatur perkerasan pada instalasi dan kisaran
yang diharapkan dari gerakan sambungan. Desain reservoir untuk preformed
sealant dimulai dengan memperkirakan gerakan sambungan horisontal
dengan menggunakan Persamaan 4-1. Langkah berikutnya adalah memilih seal
pemampatan dengan gerakan izin kurang dari atau sama dengan AL yang
dihitung. Lebar sealant yang tepat adalah sekitar dua kali lebar reservoir.
Reservoir harus lebih dalam daripadakedalaman seal terpemampatan, tapi
faktor bentuk tidak menjadi pertimbangan untuk seal pemampatan. Gambar 4-3
menunjukkan penampang tipikal seal pemampatan.

Lebar potongan reservoir harus sesuai dengan ukuran seal dan kriteria rentang
gerakan menggunakan perkiraan kasar pada temperatur instalasi. Dampak
utama dari temperatur instalasi adalah untuk memastikan bahwa seal akan
beroperasi pada kisaran 20-50% pemampatan yang diinginkan. Seal
pemampatan lebih diperlukan bila temperatur instalasi lebih panas dan
sambungan lebih sempit; pemampatan kurang diperlukan pada temperatur
yang lebih rendah saat sambungan sebagian terbuka.Lebar potongan
dihitung menurut persamaan 4-3 (FHWA Technical Paper 89-04, 1989).

Sc = (1-Pc)(W) (Pers. 4-3)

dimana:
Sc = lebar pemotongan sambungan
W = lebar seal tidak terpemampatan
Cmin = Rekonedasi minimum pemampatan seal (umumnya 0.2)
Cmax = Rekomendasi maksimum pemampatan segel (umumnya 0.5)
Pc = persen pemampatan seal saat instalasi (nilai desimal)

14
Pc = C min + ( Temp Instalasi — Temp Min / Temp Max — Temp Min) x (C max
- C min)

Gambar 4-3 Penampang tipikal seal lima sel (ACPA, 1993)

4.6.5 Pertimbangan Khusus untuk Retak


Retak beton terjadi karena sejumlah faktor. ACPA telah mengidentifikasi tujuh
penyebab utama:
1) Penyusutan plastis;
2) Penyusutan pengeringan;
3) Kontraksi termal yang menahan;
4) Perbedaan termal dan kelembaban;
5) Variasi dalam support;
6) Refleksi dari kerusakan lapisan bawah;
7) Beban.

Retak membutuhkan sealing dengan alasan yang sama seperti halnya


sambungan dan penutupan yang efektif membatasi kerusakan pada pelat
JPCP dari waktu ke waktu. Retak melintang di CRCP tidak harus ditutup.Jenis,
keparahan, dan sejauh mana retak mengatur pendekatan untuk menangani
kerusakan tersebut.Sebagai contoh, retak rambut jarang membutuhkan
penanganan, tapi retak full depth pada PCC harus diperlakukan sebagai
sambungan dan ditutup.Keparahan rendah atau menengah dari retak
melintang dan longitudinal dengan lebar ≤½inci (13 mm) adalah
kandidat yang tepat untuk sealing (ACPA, 1993).

15
Untuk memutuskan apakah perlu menutup atau mengisi retak, perlu
untuk ditentukan seberapa lebar retak tersebut, apakah retak bekerja
atau tidak bekerja, dan apakah mengalami pergerakan horizontal atau
vertikal.Sealing retak biasanya dipicu saat lebar retak melebihi 1/4 inch
(6 mm). Gerakan horizontal retak total selama jangka waktu satu tahun
adalah indikator utama apakah retak tersebut bekerja atau tidak. Kriteria
Caltrans untuk retak yang bekerja adalah terjadi gerakan horisontal
tahunan 1 / 4 inch (6 mm)Pergerakan vertikal biasanya tidak dihitung
meskipun dapat mempengaruhi kinerja sealant. Retak bekerja dapat dalam
arah transversal atau longitudinal terhadap perkerasan, tetapi yang paling
sering pada arah melintang.Retak bekerja dengan kerusakan spalling atau
kerusakan tepi terbatas harus dialihkan dan ditutup, daripada hanya
diisi.Sealing retak membutuhkan persiapan menyeluruh dan biasanya
menggunakan bahan berkualitas khusus atau berkualitas tinggi; dan
harus bekerja lebih dari pengisian retak sederhana.

Ketika retak tidak bekerja, atau ketika retak berjarak cukup dekat dan
bergerak cukup kecil, pengisian retak mungkin merupakan alternatif yang
dapat diterima daripada sealing. Mengisi retak dianggap sebagai
penanganan relatif jangka pendek, namun dapat melayani dengan balk
untuk perkerasan dengan volume lalu lintas rendah.Pengisian retak biasanya
melibatkan persiapan yang lebih sedikit dari sealing dengan persyaratan
kinerja untuk bahan pengisi yang lebih sederhana.Perhatikan bahwa tidak
semua retak perlu diisi; hanya retak dengan lebar 1/8" (3 mm) atau lebih
dan retak full depth yang perlu diisi.Mengisi retak partial-depth seperti pada
CRCP dapat merugikan dan tidak harus dicoba.

4.6.6 Kode Item Tipikal


Kode item tipikal untuk proyek resealing sambungan dan sealing retak
diberikan pada Tabel 4-2.

Tabel 4-2 Kode item tipikal untuk proyek resealing sambungan dan sealing
retak
Kode Item Keterangan
120090 Rambu area konstruksi
120100 Sistem kontrol lalu lintas
128650 Rambu berubah-ubah
413111 Perbaikan spalling sambungan
Penggantian seal sambungan (perkerasan
413114
beton eksisting)
413115 Seal sambungan (perkerasan beton
414091 eksisting)
Seal sambungan longitudinal
414101 Seal sambungan melintang
41411 Pengalihan dan penutupan retak acak
Catatan: Standar ketentuan khusus dan PS & E Guide harus
diikuti untuk kode item tertentu yang diusulkan untuk proyek
tersebut.

Caltrans Standar Bahan dan Kode Item dapat ditemukan di web


berikut:
http://i80.dot.ca.gov/hq/esc/oe/awards/#itemcode
16
4.7 PERTIMBANGAN TEKNIS LAPANGAN RESEALING SAMBUNGAN DAN
SEALING RETAK
Dalam menentukan pekerjaan resealing dan sealing terdapat beberapa
pertimbangan teknis lapangan. Salah satu pertimbahan teknis dalam
memilih pekerjaan tersebut berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1) Pondasi harus kuat dan struktur eksisting cukup memadai, tanpa
faulting atau penurunan pelat.
2) Sambungan dan retak dengan luas 1/8 inci hingga 1 inci (3 sampai
25 mm) merupakan calon yang harus ditutup atau diisi. Bukaan
kurang dari 1/8 inci (3 mm) tidak diperlakukan secara individual,
dan pendekatan yang berbeda digunakan untuk bukaan yang lebih
luas dari 1 inci (25 mm). Bukaan di CRCP tidak harus diisi dengan
sealant retak.

4.8 PELAKSANAAN PEKERJAAN RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING


RETAK
Persiapan sambungan dan retak dan instalasi yang baik telah terbukti penting untuk
kinerja jangka panjang sealant atau bahan pengisi yang dipilih. Perhatian terhadap
detail sangat penting. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan
resealing sambungan dan sealing retak dengan sealant cair tercantum di bawah ini
dan dirincikan dalam bagian ini.
1) Buang sealant lama
2) Bentuk reservoir / reface sambungan
3) Bersihkan reservoir
4) Pemasangan Backer rod
5) Pemasangan sealant

4.8.1 Pengendalian Lalu Lintas dan Keselamatan


Rencana pengendalian lalu lintas untuk resealing sambungan dan retak harus
disiapkan sesuai dengan Manual and the Caltrans Code of Safe Operating
Practices. Rambu-rambu dan perangkat yang digunakan harus sesuai dengan
rencana pengendalian lalu lintas. Zona kerja harus sesuai dengan praktek
Caltrans dan persyaratan yang ditetapkan dalam Caltrans Safety Manual dan
Caltrans Code of Safe Operating Practices dan persyaratan penting lainnya.
Setiap pekerja harus dilengkapi dengan peralatan dan pakaian
keselamatan kerja. Perambuan harus dipindahkan jika sudah tidak digunakan.
Alternatif pengendalian lalu lintas bergantung pada lokasi proyek, ukuran dan
jumlah pekerjaan. Salah satu jenis alternatif pengendalian lalu lintas berikut dapat
dipertimbangkan:
1) Penutupan jalan penuh;
2) Penutupan lajur menerus;
3) Penutupan akhir minggu;
4) Penutupan malam hari.

4.8.2 Pembuangan Sealant Lama


Pembuangan bahan sealant lama sangat penting untuk memberikan permukaan
sehingga sealant baru dapat mengikat, terutama karena cairan yang digunakan

17
untuk resealing menggunakan mekanisme adhesi pada muka sambungan.
Hal ini penting untuk menghindari kerusakan reservoir sambungan selama
proses pembuangan. Menggergaji dengan pisau berlian merupakan metode yang
efisien untuk menggabungkan pembuangan sealant dan langkah refacing
sambungan, dan cara ini juga telah menjadi sangat populer. Namun,
penggergajian bekerja terbaik untuk membuang sealant walaupun yang sudah
agak mengeras. Bahan yang lengket dan rentan terhadap temperatur dapat
mengotori pisau gergaji dan / atau muka sambungan. Bajak sambungan persegi
panjang juga dapat digunakan, atau pisau dapat digunakan untuk memotong
sealer yang jauh dari beton. Caltrans SSP 41-210 memungkinkan ketiga metode
pembuangan dan juga mengharuskan pembuangan Backer rod. Kontraktor
wajib menyampaikan metode pembuangan yang d i u s u l k a n u n t u k
d i p e r i k s a C a l t r a n s d a n d i s e t u j u i s e be l u m p e l a k s a n a a n.

4.8.3 Pembentukan Reservoir / Reface Sambungan


Jika sealant lama dibuang dengan cara lain selain penggergajian pisau berlian,
makamungkin diperlukan untuk melakukan operasi terpisah refacing
sambungan dengan menggunakan gergaji basah atau kering dengan pisau
berlian. Caltrans membolehkan penggergajian single pass atau double pass
untuk tujuan ini sesuai pilihan Kontraktor.

Refacing harus dilakukan dengan hati — hati. Pelebaran reservoir


sambungan yang berlebihan dapat merubah faktor bentuk dan
mempengaruhi kinerja sealant. Lebar sambungan juga dapat meningkatkan
kemungkinan "wheel slap" yang menghasilkan suara ban yang tidak diinginkan.

4.8.4 Pembersihan Reservoir Sambungan


Membersihkan reservoir adalah bagian paling penting dari sealing
sambungan.Kinerja sealant cair tergantung pada adhesi yang baik antara sealant
dan muka sambungan.Debu, kotoran atau sealant lama yang tersisa pada muka
sambungan yang menghalangi kontak langsung sealant baru dan ikatannya
dengan beton.

Selain dari sealant lama, bahan-bahan yang dapat mengkontaminasi sambungan


meliputi:
1) Puing semburan air (laitance) dari penggergajian basah.
2) Minyak atau air yang tertiup oleh aliran udara bertekanan.
3) Debu dan kotoran yang tertinggal akibat operasi pembersihan.
4) Material yang masuk ke dalam sambuangan saat pembersihan dan
penutupan.
5) Kontaminan lainnya yang dapat menghambat ikatan, termasuk
kondensasi uap air.

Setelah refacing sambungan selesai, sambungan harus segera dibersihkan dengan


udara bertekanan tinggi atau air, dan dikeringkan.Caltrans tidak mengijinkan
larutan kimia digunakan untuk mencuci sambungan.Pembersihan sambungan
18
sempit (lebar kurang dari ¼-inch [6 mm]) lebih sulit daripada membersihkan
sambungan dengan lebar setidaknya 3/8 inch (10 mm).Sandblasting untuk
menghapus laitance (sisa semburan gergaji basah) dan sisa-sisa lain pada muka
sambungan.Tekstur permukaan yang dihasilkan meningkatkan adhesi sealant.
Minimum satu pass diperlukan untuk membersihkan muka setiap
sambungan, dan perhatian harus diberikan untuk memastikan pembersihan yang
konsisten dan menyeluruh. Praktik terbaik adalah mengarahkan /
menyudutkan udara daripada penyemprotan langsung ke reservoir.Selama
operasi sandblasting, operator harus menggunakan peralatan keselamatan
yang tepat termasuk helm yang tepat dan alat pernapasan.Setelah
sandblasting, panjang seluruh sambungan pada setiap mukanya harus terlihat
bersih dengan beton tetap terpapar.

Penyemprotan akhir udara harus dilakukan tidak lebih dari satu jam sebelum Backer
rod dan instalasi sealant. Sambungan dan permukaan sekitarnya harus disemprot
udara dalam satu arah, dan jauh dari yang angin dan dirawat untuk tidak
mencemari sambungan yang dibersihkan sebelumnya.Perhatian juga harus
diberikan untuk tidak menyemprotkan puing-puing ke lalu lintas di jalur lalu
lintas yang bersebelahan. Caltrans mensyaratkan pembuangan dengan cara
vacuum untuk puing dan residu dari penyemprotan udara. Ketika seal
pemampatan akan digunakan untuk sealing sambungan, sandblasting dan
airblasting akhir tidak diperlukan.

4.8.5 Pemasangan Backer rod


Backer rod harus diinstal sesegera mungkin setelah sambungan dibersihkan secara
benar. Caltrans memerlukan temperatur udara minimum 40° F (5° C) dan
temperatur JPCP di atas titik embun untuk instalasi Backer rod.Backer rod harus
menjadi bahan yang fleksibel dan non-serap yang kompatibel dengan bahan
pelapis / sealant yang diinstal.Karena lebar reservoir bervariasi, beberapa Backer
rod dengan ukuran yang berbeda harus tersedia.Diameter Backer rod harus
sekitar 25 persen lebih besar dari lebar sambungan, jika hal ini tidak memberikan
sealing yang ketat, maka harus diganti dengan diameter rod yang lebih besar.

Sangat penting untuk menginstal Backer rod dalam kedalaman yang tepat,
dengan tanpa jarak antara strip Backer rod.Batang harus meregang sesedikit
mungkin untuk mengurangi kemungkinan susut dan pengembangan jarak.
Backer rod dapat diinstal dengan menggunakan roller baja khusus (roda
tunggal atau ganda) atau alat tumpul lain yang halus yang tidak membocorkan
atau meregangkan bahan dari backer.

4.8.6 Install Sealant


Segera sebelum sealant cair diinstal, kebersihan dan kekeringan reservoir
sambungan harus diverifikasi. Persyaratan instalasi mungkin dapat berbeda untuk
setiap produk sealant, sehingga sangat penting untuk memahami dan mengikuti
19
rekomendasi pabrikan untuk menghindari masalah yang tidak perlu.
Rekomendasi dapat mencakup batasan pada temperatur perkerasan dan
lingkungan instalasi, kondisi kelembaban, dan / atau pada waktu perawatan
sebelum membuka jalan raya untuk lalu lintas.
A. Sealant Aplikasi Panas
Bahan pelapis / sealant aplikasi panas secara umum harus ditempatkan ketika
temperatur udara minimal 40° F (5° C) (FHWA, 2002), tetapi Caltrans
membutuhkan temperatur instalasi minimum 50° F (10° C) untuk sealant
aspal-karet. Sangat penting untuk mengikuti rekomendasi produsen untuk
pemanasan dan penanganan, termasuk temperatur maksimum sealant,
temperatur penempatan, dan adanya keterbatasan-keterbatasan pada waktu
pemanasan. Banyak polimer dan sealant modifikasi karet mungkin rusak
ketika dipanaskan di atas temperatur pemanasan yang direkomendasikan
aman. Pemanasan berkepanjangan dapat menyebabkan beberapa material
sealant pada menjadi gel dalam tangki pemanas, sementara yang lain
mengalami perubahan yang signifikan (biasanya negatif) pada sifat
elastisnya.

Bahan sealant harus diinstal seragam dengan mengisi reservoir sambungan


dari bawah ke atas dan menarik nozel ke arah installer untuk menghindari
memerangkap gelembung udara, tetapi tidak mengisi secara berlebihan.

Caltrans Standard Plan P 20 menunjukkan bahwa permukaan sealant harus


tersembunyi 3/8"± 1/16" (10 mm ± 1,5 mm) di bawah permukaan perkerasan
untuk memungkinkan ruang untuk ekspansi selama cuaca panas tanpa
mengekstrusi sealant dari sambungan. Beberapa produsen
merekomendasikan bahwa sambungan diisi dengan sealant.Untuk
menghindari "pelacakan" dari sealant, lalu lintas tidak boleh diizinkan pada
sealant yang baru tertutup selama sekitar 30 menit sampai 1 jam setelah
penempatan sealant.Silakan baca petunjuk pabriknya untuk informasi
mengenai pembukaan untuk lalu lintas, mempertimbangkan efek kondisi
cuaca lapangan, dan mengevaluasi penanganan di tempat sebelum
mengizinkan lalu lintas pada sambungan yang baru di-sealing.

B. Sealant Aplikasi Dingin


Instalasi temperatur minimum untuk sealant silikon umumnya 40°F (5°C).
Sealant silikon harus dipasang dengan cara yang sama seperti sealant aplikasi
panas, dari bawah ke atas sambungan dan menarik nozel ke installer.
Penempatan Minimum adalah ketebalan ¼-inch (6 mm), dan faktor bentuk
dapat bervariasi 0,5-2,0. Waktu perawatan tipikal adalah sekitar satu jam,
tapi silakan cek instruksi dari pabriknya untuk rekomendasi spesifik tentang
pembukaan untuk lalu lintas.

Sealant silikon non-self leveling harus menggunakan alat untuk memaksa


sealant menjadi di sekitar Backer rod dan melawan dinding samping
20
sambungan, dan untuk membentuk permukaan sealant yang cekung.Backer
rod dengan diameter besar dan selang karet telah digunakan untuk peralatan,
yang harus dilakukan sebelum dimulai perawatan sealing, biasanya dalam
waktu sekitar 10 menit setelah instalasi.

Sealant silikon self-levelling tidak memerlukan alat, tetapi dapat mengalir


dengan mudah disekitar Backer rod longgar atau keluar dari ujung sambungan
sebelum perawatan, sehingga diperlukan penanganan khusus selama instalasi
Backer rod dan sealant.Beberapa institusi telah memiliki alat tertentu dalam
rangka meningkatkan ikatan antara perkerasan dan sealant bahkan jika
materialnya tidak memerlukannya.

CATATAN: Saat memasang baik silikon dan sealant aspal-karet pada bagian
perkerasantunggal, untuk misalnya, di mana sealant silikon yang akan
digunakan dalam sambungan melintang dan aspal karet pada sambungan
longitudinal, silikon harus diinstal terlebih dahulu untuk mengurangi potensi
kontaminasi dari sambungan melintang selama operasi sealing sambungan
longitudinal (FHWA, 1985). Ini bukan kejadian biasa; sealant aplikasi dingin
harus diinstal terlebih dahulu, terlepas dari orientasi sambungan.

C. Resealing Sambungan Longitudinal


Seperti dijelaskan sebelumnya, ada dua jenis sambungan memanjang di
PCC yang mungkin resealed: sambungan antara pelat beton berdekatan
dan sambungan antara perkerasan PCC utama dan bahu AC. Meskipun pada
dasarnya prosedurnya sama seperti untuk resealing sambungan melintang,
namun ada beberapa pertimbangan tambahan.

Perkerasan kaku ke sambungan kaku: sambungan longitudinal antara


pelat JPCP berdekatan umumnya diikat dengan tiebars, yang membatasi
gerakan pelat sehingga sealing sambungan konvensional dapat dilakukan.
Sambungan ini umumnya ditutup dengan material aplikasi panas, dan
biasanya reservoir tidak diperlukan atau dibentuk.Jika sambungan
melintang harus ditutup dengan silikon, tutup terlebih dahulu untuk mencegah
kontaminasi dengan bahan pelapis / sealant aplikasi panas.

Perkerasan kaku ke bahu fleksibel: Karena adanya perbedaan sifat material,


sambungan antara perkerasan utama JPCP dan bahu perkerasan lentur
sering mengalami perbedaan besar pergerakan vertikal yang bisa disertai
dengan gerakan horisontal yang cukup besar dan pemisahan sepanjang
sambungan longitudinal. Sealing diperlukan untuk meminimalkan resapan air.
Perbedaan utama dari operasi tipikal sealing sambungan melintang adalah
bahwa reservoir ekstra lebar (minimal satu inci, faktor bentuk 1,0) dipotong
di bahu HMA eksisting untuk memungkinkan gerakan diantisipasi. Jika
reservoir mempunyai kedalaman seragam, Backer rod umumnya tidak
diperlukan.Banyak institusi secara rutin menggunakan bahan aplikasi
21
panas untuk menutup sambungan ini, meskipun beberapa bahan silikon
telah dikembangkan untuk aplikasi ini.

D. Sealing Pemampatan
Sealing pemampatan dapat diinstal pada sambungan melintang baru dan
yang direstorasi.Persiapan muka sambungan terbatas untuk
mengidentifikasi bidang yang mengalami raveling, spalling, atau cacat lain
yang mungkin mengganggu sealant pemampatan dan memperbolehkan
pop-out atau ekstrusi, dan membuat perbaikan .yang sesuai sebelum
menginstal sealant. Pemasangan sealant pemampatan memerlukan aplikasi
pelumas / perekat untuk sealant dan muka sambungan.Sealant ini
secara mekanik dipadatkan dan dimasukkan ke dalam reservoir.Sebagian
besar produsen sealant pemampatan membuat perangkat instalasi.Jenis
yang paling umum adalah mesin "compress-inject".Mesin ini memiliki
beberapa penggerak dan kontrol kedalaman pemasukan, dan dilengkapi
dengan panduan untuk menjaganya tetap di sambungan.Mesin ini
menghilangkan beberapa masalah yang mungkin disebabkan oleh
tangan instalasi, seperti pemutaran dan peregangan. Splicing sealant
pemampatan harus dihindari jika memungkinkan, karena hal ini dapat
menciptakan diskontinuitas; untuk sambungan dengan panjang kurang dari
25 kaki (7,5 m), hanya satu bagian sealant pemampatan yang harus
digunakan. Jika digunakan untuk sambungan longitudinal, sealant
pemampatan harus dipotong di perlintasan sambungan melintang.

4.8.7 Sealing Retak


Penutupan retak pada JPCP mengikuti langkah-langkah dasar yang sama
seperti sealing sambungan: refacing, membersihkan, instalasi Backer
rod, dan pemasangan sealant (ACPA, 1993). Langkah pertama adalah
reface retak dengan lebar yang diinginkan. Namun, orientasi dari sebagian
besar retak perkerasan PCC membuat sulit untuk membuat reservoir sealant
yang seragam secara langsung di sepanjang retak.Gergaji berdiameter
kecil, bermata berlian telah digunakan dengan sukses (ACPA, 1993) untuk
membentuk reservoir.Pisau pemotong untuk gergaji ini biasanya
berdiameter sekitar 7 hingga 8 inci (180-200 mm) dan lebar ¼- - ½inci
(6 sampai 12 mm).Lebar dari gergaji pemotongan biasanya menghasilkan
faktor bentuk yang sesuai untuk gerakan retak yang diharapkan.
Diameter pisau yang lebih kecil dan beberapa unit desain ringan dua atau
tiga roda memungkinkan penggergajian retak untuk pivot dan mengikuti
profil retak yang tidak beraturan. Meskipun umumnya gergaji tidak
bermanuver sebagaimana router, namun gergaji tidak memiliki banyak
potensi untuk menyebabkan spalling pada muka retak.

Setelah reservoir dibuat, retak harus dibersihkan seolah -olah retak


tersebut adalah sambungan yang akan resealed. Sandblasting sangat
dianjurkan.Lalu retak ditiup dengan udara terpemampatan dan Backer rod
22
(bila ditentukan) dan bahan pelapis kemudian diinstal.Tindakan yang sama
yang berlaku untuk instalasi bahan sealant dalam sambungan juga
berlaku untuk sealing retak (ACPA, 1993). Penggunaan epoksi atau lem
retak kerja umumnya tidak direkomendasikan, karena sering memberikan
kontribusi terjadinya retak termal berdekatan.

Setelah instalasi, sealant harus secara visual diperiksa untuk memastikan


aplikasi yang lengkap, tanpa celah atau cacat yang jelas. Adhesi
terhadapmuka sambungan harus diperiksa secara spot — spot dengan tes
pisau sederhana.

4.8.8 Perawatan
Persyaratan perawatan untuk sealant dan bahan pengisi tergantung pada
bahan, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca lapangan.Material
aplikasi panas adalah termoplastik, yang matang saat mulai dingin dan
menghasilkan hasil akhir yang non-tacky. Aplikasi ringan pasir dapat
diterapkan pada permukaan sealant untuk mencegah pengangkatan
atau penarikan oleh ban. Sealant aplikasi panas biasanya harus
memperbolehkan perawatan selama 3 - 4 bulan sebelum ditutup dengan
overlay pemeliharaan atau seal coat.

Silikon yang digunakan oleh Caltrans adalah formulasi satu bagian yang
merawat terutama dengan cross-linking karena kelembaban lingkungan
sekitar.Rekomendasi pabrik tentang pembukaan untuk lalu lintas harus
diikuti. Pemberian pasir pada sealant segar mengurangi masalah keamanan
(perkerasan licin) dan meningkatkan penampilan permukaan (estetika).
Kelebihan pasir harus disapu sebelum membuka jalan untuk lalu lintas.
Sealant aplikasi dingin memerlukan waktu perawatan satu tahun
sebelum ditutup dengan overlay atau sealant.

4.8.9 Kualitas
Kinerja sealant sambungan dan retak bergantung setidaknya pada proses
persiapan dan proses aplikasi dan juga pada kualitas bahan yang
digunakan. Penanganan dan pengerjaan yang dilakukan oleh personel
Kontraktor sangat penting untuk keberhasilan proyek resealing
sambungan dan sealing retak. Bagian ini merangkum aspek-aspek kunci
dari kontrol dan penjaminan kualitas.

4.9 PERTIMBANGAN LAPANGAN DAN PENYELESAIAN MASALAH


RESEALING SAMBUNGAN DAN SEALING RETAK
Daftar periksa proyek dan panduan mengatasi masalah, termasuk
dalam bagian ini, memberikan informasi penting yang dapat membantu
memecahkan kesulitan yang terjadi. Daftar periksa ini juga membantu
meningkatkan kinerja dalam resealing sambungan dan sealing retak. Daftar
23
periksa proyek menggambarkan aspek-aspek penting dari keseluruhan proses,
seperti tanggung jawab awal, bahan dan persyaratan peralatan, tanggung
jawab inspeksi proyek, dan tanggung jawab pembersihan, yang semuanya
harus dipertimbangkan dalam rangka untuk menghasilkan pekerjaan yang
sukses. Panduan troubleshooting juga menjelaskan masalah umum yang
dihadapi selama konstruksi dan solusi terhadap masalah tersebut.

4.9.1 Daftar Periksa Proyek Sebagai Pertimbangan Proyek


Daftar periksa proyek pada Tabel 4-3 ini didasarkan pada pedoman dari FHWA
Pavement Preservation Checklist Series
(http://www.fhwa.dot.gov/pavement/pub_details.cfm?id=351) dan Kursus
FHWA / NHI : Pavement Preservation Design and Construction of Quality
Preventive Maintenance Treatments.

Tabel 4-3 : Daftar Periksa Proyek


Review  Review kondisi sambungan untuk memverifikasi ukuran
Proyek sambungan yang ditentukan sesua
 Verifikasi bahwa kondisi perkerasan tidak berubah signifikan
sejak proyek dirancang dan sealing sambungan cocok untuk
perkerasan
 Desain sambungan dan jenis sealant sesuai untuk iklim dan
kondisi proyek
 Pemotongan sambungan dan metode pembersihan sesuai
 Metode untuk membuang bahan sealant lama sesuai
Review  Spesifikasi dan desain proyek / penawaran
Dokumen  Ketentuan Khusus
 Rencana Pengendalian Lalu Lintas
 Petunjuk instalasi dari produsen sealant
 Persyaratan aplikasi
 Lembar data keamanan bahan sealant
Pemeriksaan Material
Sealant  Sealant yang benar untuk memenuhi persyaratan spesifikasi
 Sertifikat kepatuhan
 Sealant telah diambil sampel dan diuji sebelum instalasi
 Kemasan sealant tidak mengalami kerusakan yang akan mencegah
penggunaan yang tepat (kotak bocor, ember atau drum
penyok atau bocor)
 Secara kimia perawatan sealant masih dalam umur diharapkan
Primer  Jika Primer digunakan, memenuhi persyaratan spesifikasi
Backer rod  Backer rod dalam ukuran yang sesuai dan dalam tipe
aplikasi panas atau dingin
Umum  Jumlah yang cukup dari semua bahan tersedia sampai
penyelesaian proyek tersebut
Peralatan Inspeksi

24
Melter  Untuk aplikasi sealants panas, digunakan melter tipe boiler ganda
Sealant pemanasan tidak langsung dengan agitasi efektif
Aplikasi  Melter dalam urutan kerja yang baik dengan semua pemanas,
Panas agitasi, sistem pompa, katup, termostat, dll., berfungsi baik
 Sistem pemanas melter dikendalikan secara termostatik
 Pengukur temperatur telah dikalibrasi dan diperiksa
 Tongkat aplikator dengan ukuran sesuai aplikasi yang
diinginkan telah tersedia
 Melter dalam jumlah yang cukup untuk proyek tersebut
Melter  Pompa ini bekerja dengan baik
Sealant  Piring pengikut (follower plate) berada dalam kondisi baik dan
Aplikasi dilumasi
Dingin  Verifikasi bahwa pompa dua komponen mengantarkan bahan pada
rasio yang benar (sesuai rekomendasi pabrikan)
 Selang tidak terpasang
 Untuk pompa dua komponen, kepala pencampur (mixing head)
yang sesuai dengan persyaratan pabrik telah tersedia
Peralatan  Unit pembersih abrasive disesuaikan dengan tingkat pemasukan
Pembersihan yang benar dan memiliki perangkap minyak dan kelembaban
Sambungan  Pembersih abrasive menggunakan media abrasive yang ramah
lingkungan
 Operator pembersih abrasive menggunakan sistem pemurnian
udara yang tepat sesuai kebutuhan
 Kompresor udara memiliki tekanan dan volume yang cukup untuk
membersihkan sambungan secara memadai dan memenuhi
persyaratan institusi
 Kompresor udara dilengkapi dengan filter / perangkap minyak dan
air yang berfungsi dengan baik. Periksa airstream terhadap air atau
minyak sebelum digunakan dengan melewatkan air di atas papan
dan periksa jika terdapat kontaminan
 Joint plows (jika digunakan) dengan ukuran dan konfigurasi yang
benar diperlukan untuk membuang sealant lama tanpa
menyebabkan spalling tepi sambungan
 Gergaji beton / pisau dalam ukuran yang sesuai untuk memotong
lebar dan kedalaman sambungan yang dibutuhkan, dan gergaji
dalam kondisi kerja yang baik
 Peralatan waterblasting dapat menyediakan volume air dan
tekanan yang dibutuhkan oleh spesifikasi
 Sikat pembersih kawat harus dalam kondisi baik dan berfungsi
dengan baik
Peralatan  Alat penyisipan Backer rod disesuaikan untuk kedalaman instalasi
Lain yang benar dan tidak memiliki pinggiran yang tajam atau bergerigi
yang dapat memotong atau menggarut bahan pendukung
 Sikat atau penyemprot untuk aplikasi primer (jika digunakan)
telah tersedia
 Perangkat Tooling / leveling untuk finishing tahapan sealant ke
dimensi yang dibutuhkan telah tersedia
 Perangkat penyisipan preformed sealant berfungsi dengan baik dan
memasukkan strip sealant tanpa peregangan berlebihan

25
Lainnya
Persyaratan  Review petunjuk instalasi pabrik untuk persyaratan khusus untuk
Cuaca sealant digunakan
 Temperatur udara dan/atau permukaan harus memenuhi semua
persyaratan produsen dan instansi (biasanya 40° F atau 4°C) dan
terus meningkat) untuk menggergaji dan menutup
 Sealing tidak akan dilanjutkan jika hujan sudah dekat
 Aplikasi tidak akan dimulai jika ada tanda-tanda kelembaban pada
permukaan atau pada sambungan
Pengendalian  Rambu dan perangkat yang digunakan sesuai dengan rencana
Lalu Lintas pengendalian lalu lintas
 Setup memenuhi Manual on Uniform Traffic Control Device
(MUTCD) atau persyaratan institusi lokal
 Flaggers tidak menahan lalu lintas terlalu lama
 Setiap kondisi yang tidak aman dilaporkan pada supervisor
 Perkerasan yang tertutup tidak dibuka untuk lalu lintas sampai
sealant telah didinginkan atau dirawat secara memadai agar tidak
terangkat pada ban kendaraan
 Rambu diangkat atau ditutupi saat tidak lagi diperlukan

Tanggung Jawab Inspeksi Proyek


Persiapan  Selama operasi pemotongan dan pembersihan, semua mekanisme
Sambungan keselamatan dan pelindung peralatan berada di tempat dan
berfungsi dengan baik, dan operator menggunakan alat pelindung
diri yang diperlukan
 Sealant lama (jika ada) dibuang dari sambungan
 Beton diperbolehkah untuk matang dalam waktu tertentu
sebelum menggergaji sambungan
 Sambungan digergaji atau refaced untuk menghasilkan reservoir
berbentuk persegi dengan kedalaman tertentu dengan sisi
pemotongan vertikal
 Setelah menggergaji, sambungan dicuci dengan air bertekanan
tinggi untuk membersihkan semua sisa dan puing-puing
penggergajian.
 Permukaan sambungan dibersihkan dengan menggunakan
pembersih abrasive, waterblasting, atau disikat dengan kawat
 Pembersihan abrasive dicapai dengan nozel 1-2 in (25-50 mm) di
atas sambungan dalam dua lintasan, masing-masing diarahkan
pada salah satu muka sambungan
 Sambungan ditiup / dibersihkan dengan udara kering bersih
 Jika primer digunakan, diterapkan pada tingkat penutupan yang
benar dan diperbolehkan untuk matang sesuai yang dibutuhkan
oleh produsen
 Periksa sambungan sebelum sealing dengan mengusap jari ke
sepanjang dinding sambungan untuk memastikan bahwa tidak
ada kontaminasi (debu, residu penggergajian kering, kotoran,
kelembaban, atau minyak) terdapat di dinding sambungan. Jika ada
debu atau kotoran lainnya, sambungan dibersihkan ulang sampai
pada kondisi yang memuaskan
 Periksa sambungan untuk geometri sealant yang tepat

26
Instalasi  Bahan pendukung (rod) dipasang setelah pembersihan sambungan
material akhir dan inspeksi untuk kebersihan, dan sesaat sebelum instalasi
pendukung sealant.
 Pendukung dimasukkan merata tanpa peregangan ke dalam
sambungan sampai kedalaman yang dibutuhkan untuk memberikan
dimensi sealant yang ditentukan
 Pendukung masuk tepat ke dalam sambungan tanpa celah di
sepanjang sisi sambungan
 Pendukung tidak robek, terkelupas, lepas , atau rusak selama
instalasi
Instalasi  Petunjuk instalasi Produsen telah diikuti.
sealant  Media transfer melter panas dipanaskan untuk rentang
aplikasi temperatur yang benar
panas  Sealant dipanaskan minimal sampai pada temperatur yang
direkomendasikan pabrikan untuk penuangan atau aplikasi,
tetapi temperatur tersebut tidak melebihi temperatur
pemanasan material
 Sealant terus diagitasi untuk menjamin keseragaman, kecuali
saat menambahkan bahan tambah.
 Operator memakai alat pelindung diri yang diperlukan
 Jika melter dilengkapi dengan sistem selang pemanas, selang
dipanaskan sampai pada temperatur operasi sebelum aplikasi
sealant.
 Jika melter tidak memiliki selang pemanas, pastikan bahwa
selang tidak terpasang dan bersih sebelum aplikasi awal
 Jika melter tidak memiliki selang pemanas, sealant akan
disirkulasikan melalui selang untuk menghangatkan selang
sebelum aplikasi. Selama periode siaga, atau jika diketahui
bahwa sealant mendingin melalui selang, sealant akan
disirkulasikan melalui selang kembali ke dalam dalam tong
material untuk mempertahankan temperatur selang
 Temperatur sealant diperiksa secara berkala untuk
memastikan temperatur yang tepat
 Tong pelelehan harus dijaga setidaknya sepertiga penuh
untuk membantu menjaga keseragaman temperatur
 Sambungan diisi dari bawah sampai ke tingkat tertentu untuk
menghasilkan permukaan yang seragam tanpa rongga dalam
sealant tersebut
 Detackifier atau blotter lainnya diterapkan untuk mengurangi
kelengketan sebelum pembukaan untuk lalu lintas, jika
diperlukan.
 Lalu Lintas tidak diperbolehkan pada proyek sampai sealant
tidak lengket atau didinginkan.
 Verifikasi adhesi cukup dengan menarik beberapa bagian acak
dari sealant yang telah didinginkan.

27
Instalasi  Sambungan diisi dari bawah sampai ke tingkat tertentu untuk
sealant menghasilkan permukaan yang seragam tanpa rongga dalam
aplikasi dingin sealant tersebut
 Verifikasi rasio, pencampuran, dan perawatan yang benar dari
Sealants dua komponen dengan menggunakan tes strip sebelum
memulai proyek sealing skala penuh
 Gunakan alat untuk nonsag sealants untuk menempelkan material
ke dinding dan untuk membentuk permukaan yang halus pada
jarak tertentu dari permukaan
 Sealant diperkenankan untuk mendingin sampai ke kondisi tidak
lengket sebelum membuka perkerasan untuk lalu lintas
 Verifikasi adhesi cukup dengan menarik beberapa bagian acak dari
sealant yang telah didinginkan
Instalasi  Petunjuk instalasi Produsen telah diikuti
Preformed  Pelumas / Adhesive diinstal sebagaimana ditentukan
Sealant  Ukuran sealant yang digunakan sesuai untuk ukuran akhir
sambungan
 Sealant dipasang dengan cara tidak meregangkan sealant melebihi
persyaratan yang ditentukan
 Sealant dipasang ke jarak yang diperlukan di bawah permukaan
Pembukaan  Perkerasan yang ditutup tidak dibuka untuk lalu lintas sampai sealant
terhadap lalu telah didinginkan dengan memadai atau dimatangkan agar tidak
lintas
menempel pada ban kendaraan
 Semua rambu yang terkait dengan konstruksi dipindahkan saat
membuka perkerasan untuk lalu lintas normal
Tanggung Jawab Pembersihan
Umum  Setiap aplikasi sealant yang berlebih atau tumpahan harus
dibersihkan
 Semua butir lepas dari pembersihan dibersihkan dari permukaan
perkerasan
 Kontainer sealant atau sampah lain-lain dibuang dan dibersihkan
dengan benar
 Melter dan peralatan aplikasi lainnya dibersihkan dengan baik untuk
penggunaan berikutnya

4.9.2 Panduan Mengatasi Masalah


Sejumlah faktor dapat berkontribusi pada masalah dengan resealing
sambungan dan sealing retak, walaupun persiapan sambungan yang tidak
memadai telah terbukti menjadi salah satu penyebab paling umum.
FHWA dalam Tabel 4-4 telah mengembangkan panduan mengatasi
masalah yang mencakup penyebab dan solusi untuk beberapa masalah
yang paling umum, yang disajikan di sini dengan beberapa tambahan
(FHWA, 2004).

Tabel 4-4 : Daftar Masalah dan Penyebab serta Solusi Proyek

Masalah Penyebab dan Solusi

28
Masalah Penyebab dan Solusi
Debu, kotoran, Penyebab :
atau kontaminasi Teknik pembersihan tidak benar.
pada refaced
joint atau retak Solusi:
permukaan Adanya debu, kotoran, atau kontaminan di dinding retak /
sambungan biasanya hasil dari adhesi sealant yang buruk. Jika
diamati, kontraktor harus membersihkan kembali permukaan
tersebut menggunakan teknik yang direkomendasikan.

Gelembung pada Penyebab:


material sealant Jika dinding reservoir tidak bebas dari kelembaban, uap air akan
aplikasi panas mendidih saat kontak dengan material penuangan panas,
membentuk uap yang akan menyebabkan gelembung pada
sealant. Mendorong aplikator menjauh dari installer juga dapat
menyebabkan gelembung.

Solusi:
1) Hentikan prosedur instalasi sealant dan biarkan dinding
reservoir kering atau percepat pengeringan dengan meniup
udara ke dalam reservoir.
2) Tarik tongkat aplikator ke arah installer sealant.
Backer rod robek Penyebab:
atau meregang Teknik instalasi Backer rod tidak benar.

Solusi:
Backer rod yang robek atau meregang dapat mengakibatkan
faktor bentuk yang tidak tepat, kecenderungan sealant ke
bagian bawah reservoir, atau hilangnya sealant melalui lubang.
Kondisi ini memiliki efek yang merusak pada kinerja jangka
panjang dari sealant. Jika diamati, buang Backer rod dan pasang
Backer rod baru dengan menggunakan prosedur yang
direkomendasikan.
Raveling, spalling, Penyebab:
atau penyimpangan Penanganan yang tidak benar dalam pembuangan sealant
lain dari dinding atau dalam langkah pembersihan dan refacing
sambungan sambungan. Catatan: pisau bajak sambungan berbentuk V
sebelum aplikasi dapat memecahkan dinding samping sambungan, yang
sealant menyebabkan Caltrans tidak Mengijinkan penggunaannya.

Solusi:
Penyimpangan pada dinding sambungan dapat mengurangi
tekanan lateral sealant, oleh karena itu, yang mengakibatkan
sealant masuk atau keluar dari sambungan (ACPA, 1993). Jika
penyimpangan diamati, agen dan kontraktor harus setuju pada
metode yang tepat untuk memperbaiki masalah potensial
daerah.

29
Masalah Penyebab dan Solusi
Kesulitan dalam Penyebab:
memasang 1) Gerigi sepanjang sambungan yang digergaji.
material sealant. 2) Sambungan yang sempit membuat ruang bekerja yang
kecil

Solusi:
Tarik alat penunjuk tumpul sepanjang sambungan yang
_ digergaji, atau menggunakan sikat kawat mekanik, untuk
menghilangkan pinggiran yang tajam (ACPA, 1993).
Catatan: sambungan atau retak harus dibersihkan ulang
sebelum sealing
Pelekatan bahan Penyebab:
(contoh transfer 1) Terlalu banyak sealant digunakan
material sealant 2) Lalu lintas diizinkan pada bahan pelapis sebelum
kearea yang memiliki
tidak diinginkan kesempatan untuk cukup dingin atau matang.
pada permukaan 3) Bahan sealant yang dipilih tidak cocok untuk iklim di
melalui sepatu, mana sedang digunakan.
ban, dan
sebagainya) Solusi:
1) Mengurangi jumlah sealant atau pengisi yang
diterapkan.
2) Berikan waktu lebih untuk material cukup dingin atau
matang (atau gunakan pasir yang cukup untuk penutup).
3) Pastikan sealer / pengisi sesuai untuk iklim di mana
ditempatkan.

Gundukan atau Penyebab:


Penyimpangan di Masalah dengan kualitas peralatan atau kualitas proses
permukaan pekerjaan.
aplikasi sealant
dengan alat Solusi:
1) Periksa alat atau alat pembersih yg terbuat dari karet
dan pastikan telah menghasilkan penyelesaian yang benar.
Perbaikan atau penggantian diperlukan.
2) Pastikan bahwa alat digunakan dalam waktu setelah
aplikasi yang direkomendasikan oleh produsen.
3) Menurunkan viskositas dari sealant (jika dapat).

30
4.10 Sumber Daya Manusia
4.10.1 Kebutuhan Kompetensi Keahlian
Isi
4.10.1 Kebutuhan Kompetensi Ketrampilan
Isi
4.10.1 Kebutuhan Kompetensi Manajerial
Isi

4.11 REFERENSI

ACPA, 1993, Joint and Crack Sealing and Repair for Concrete Pavements,
American Concrete Pavement Association, Skokie, IL, 1993.

Caltrans, 1998, Maintenance Manual Chapter B, Rigid Pavement,


Sacramento, California, June 1998. Caltrans, 2003, Maintenance
Technical Advisory Guide, Sacramento, CA, October2003.

Caltrans, 2004, Pavement Tech Notes - Concrete Pavement Design


Overview, Sacramento, California, October 2004.

Caltrans, 2004, Pavement Tech Notes -Interim PCC Pavement


Rehabilitation Guidelines, Sacramento, California, July 2004.

Caltrans, 2006, Replace Joint Seal (Existing Concrete Pavement),


Standard Special Provisions, SSP 41-210, Sacramento, California, May
2006.

Caltrans, 2006, Seal Existing Concrete Pavement Joint, Standard Special


Provisions, SSP 41-200, Sacramento, California, May 2006.

Caltrans, 2006, Standard Plan P1, Jointed Plain Concrete Pavement,


Sacramento, California, May 2006.

Caltrans, 2006, Standard Plan P18, Concrete Pavement-Lane Schematics


and isolation Joint Detail, Sacramento, California, May 2006.

Caltrans, 2006, Standard Plan P20, Concrete Pavement Joint Details,


Sacramento, California, May 2006.

Darter, M. I. 1977. Design of Zero-Maintenance Plain Jointed Concrete


Pavement, Volume I— Development of Design Procedures, FHWA-RD-77-
111. Federal Highway Administration, Washington, DC, 1977.

Evans, L. D., K. L. Smith, and A. R. Romine. 1999. Materials and


Procedures for the Repair of Joint Seals in Portland Cement Concrete
Pavements—Manual of Practice, FHWA-RD-99146. Federal Highway
Administration, McLean, VA, 1999.

FHWA, 1985.Pavement Rehabilitation Manual, FHWA-ED-88-025.Federal


Highway Administration, Washington, DC, 1985.
31
FHWA, 2002, Pavement Preservation Checklist Series #6, Joint Sealing
Portland CementConcrete Pavements, Publication No. FHWA-IF-03-003,
FHWA, Washington DC, October 2002.

FHWA, 2004, Pavement Preservation Design And Construction of Quality


Preventive Maintenance Treatments, NHI Course No. 131103, Federal
Highway Administration, November 2004.

Morian, D. A., N. Suthahar, and S. Stoffels. 1999. Evaluation of Rigid


Pavement Joint Seal Movement, TRR 1083. Transporta tion Research
Board, Washington, DC, 1999.

32

Anda mungkin juga menyukai