Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

PERBAIKAN PADA RETAK

4.1.DESKRIPSI KERUSAKAN

Retak pada perkerasan jalan terjadi ketika lapisan perkerasan diberikan tegangan
yang melebihi kekuatan tarik atau geser pada material perkerasan jalan. Crack
sealing dan crack filling adalah dua metode yang digunakan untuk memperbaiki
retakan pada permukaan perkerasan. Penyebab keretakan dan kejadiannya
mempunyai peranan yang dominan dalam menentukan keberhasilan kegiatan crack
sealing dan crack filling. Pada bab ini akan dibahas teknik-teknik perbaikan retakan
terkait dengan perkerasan yang menggunakan campuran aspal panas (Hot Mix
Asphalt, HMA).

Keretakan dapat dihubungkan dengan mekanisme kerusakan yang serius.


Keretakan menyediakan jalan bagi aliran air dari permukaan untuk meresap ke
dalam struktur perkerasan dan menyebabkan kerusakan. Beberapa jenis keretakan
meliputi:fatigue cracks, longitudinalcracks, transverse cracks, block cracks,
reflective cracks, edge cracks, dan slippage cracks (Caltrans, 2000a). Setiap jenis
retakan dibahas di bawah ini:

4.1.1.Fatigue cracking

Retak ini juga disebut sebagai retak buaya karena terlihat dalam pola yang mirip
dengan kulit buaya, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 4-1. Retakan ini
merupakan akibat dari beban lalu lintas yang terus berulang atau lendutan yang
cukup besar, yang seringkali terjadi karena lapisan tanah dasar atau pondasi
yang lemah dan/atau basah. Jenis retakan ini merupakan permasalahan
struktural dan jika tidak diperbaiki, akan berkembang menjadi lubang dan
kerusakan perkerasan. Kegagalan struktural jenis ini tidak dapat diperbaiki, baik
dengan crack sealing atau pun crack filling. Retak memanjang pada lintasan roda
merupakan tanda awal yang terlihat dari mulai berkembangnya retak buaya.
Caltrans menggambarkan retak memanjang pada lintasan roda sebagai Retak
Buaya A dan beberapa retakan yang saling berhubungan pada lintasan roda
sebagai retak Buaya B. Retak Buaya C merupakan retakan yang saling
berhubungan pada lintasan roda di seluruh jalan.

4.1.2.Longitudinal cracks

Retak ini menjalar memanjang di sepanjang perkerasan, seperti yang


ditunjukkan dalam Gambar 4-2, dan disebabkan oleh tekanan akibat panas
dan/atau beban lalu lintas. Retakan ini sering terjadi pada sambungan antara
batas jalur jalan dengan bahu jalan, dimana kepadatan campuran aspal panas
(hotmix) lebih rendah dan rongga lebih tinggi. Retak memanjang dapat di
hubungkan dengan raveling dan daya lekat yang buruk atau pengupasan.
Retakan ini dapat diperbaiki secara efektif dengan crack sealents.

Gambar 4-1. Fatigue cracks Gambar 4-2. Longitudinal cracks

4.1.3. Transverse cracks

Retak ini terjadi tegak lurus terhadap garis tengah perkerasan atau arah lintasan,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-3. Transverse crack umumnya
disebabkan oleh penurunan suhu yang diinduksi pada suhu rendah. Ketika
kekuatan tarik akibat penyusutan melebihi kekuatan tarik permukaan perkerasan
HMA, akan terjadi retakan. Retak akibat panas sering menembus seluruh lapisan
dan biasanya semakin luas dari waktu ke waktu. Retakan ini dapat diperbaiki
secara efektif dengan crack sealent, tapi retakan yang dalam perlu diisi lebih dulu
untuk menghindari penggunaan yang berlebihan pada crack sealent.

4.1.4. Block Cracking

Retak ini membentuk blok-blok reguler (Gambar 4-4) dan merupakan akibat dari
pengerasan lapisan akibat usia aspal ditambah dengan penyusutan selama cuaca
dingin. Retakan ini dapat secara efektif diperbaiki dengan crack sealent.

{Arah Lintasan -->)


Gambar 4-3. Transverse Cracking Gambar 4-4. Block Cracking
4.1.5. Reflection Cracking

Reflection Cracking disebabkan oleh retakan-retakan, atau retakan yang tidak


tersambung lainnya, pada bagian yang mendasari permukaan perkerasan, yang
merambat naik melalui lapisan di atasnya akibat gerakan atau tekanan yang
berbeda melalui retakan. Retakan ini menunjukkan pola retakan seperti yang
telah disebutkan sebelumnya dan harus diperbaiki sesuai dengan penyebab
terjadinya retakan. Gambar 4-5 menggambarkan Reflection Cracking pada aspal
beton di atas perkerasan beton yang dihubungkan dengan semen portland.

4.1.6. Edge cracking

Retakan ini berbentuk sabit atau retak berkesinambungan yang berpotongan


dengan tepi perkerasan tak terikat dan berjarak 2 kaki (0,6 m) dari tepi
perkerasan, berdekatan dengan bahu jalan tak diperkeras. Retakan ini termasuk
retak memanjang di luar lintasan roda dan berada dalam jarak 2 kaki (0,6 m)
dari tepi perkerasan (SHRP, 1993). Gambar 4-6 menggambarkan retak tepi.
Retak tepi disebabkan oleh pembebanan berlebih di tepi perkerasan tak terikat,
kegagalan geser, atau erosi (hilangnya dukungan) di bahu jalan. Jenis retak
struktural ini tidak selalu bisa secara efektif diperbaiki dengan crack sealent.

4.1.7.Slippage cracks

Retak ini menghasilkan karakteristik bentuk bulan sabit, seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar 4-7, dan terjadi ketika lapisan aspal di bagian atas bergeser dan
terpisah dari material yang mendasarinya, seringkali akibat lendutan yang tinggi
dan ikatan yang Iemah di antara lapisan-lapisannya. Jenis retakan ini tidak dapat
secara efektif diperbaiki dengan crack sealent.

Gambar 4-5.Reflective Crack

Gambar4-6. Edge Cracks


Gambar 4-7.Slippage Cracks

4.2.MANFAAT CRACK SEALING DAN CRACK FILLING

4.2.1 MANFAAT CRACK SEALING

Idealnya, perbaikan crack sealing harus diterapkan selama cuaca relatif dingin,
ketika lebar retak di titik tengah terluas, biasanya pada musim semi, gugur, atau
musim dingin. Kondisi cuaca selama instalasi harus sesuai dengan bahan yang
digunakan, tidak terlalu dingin atau basah.
Crack sealing merupakan pengisian material pada retak yang masih aktif. Crack
sealing membutuhkan persiapan yang seksama dan kadang juga memerlukan
material berkualitas tinggi yang khusus untuk ditempatkan di dalam atau di atas
retak yang masih aktif, untuk mencegah terjadinya intrusi air dan material
lainnya. Crack sealing secara umum dianggap bertahan lebih lama dari pada
crack filling.
Berdasarkan pergerakan alamiah retak, crack sealant yang cocok harus mampu:
A. Tetap melekat pada dinding retak
B. Memanjang sampai ke bukaan retak yang maksimum dan
memperbaikinya hingga mencapai ukuran awalnya tanpa terputus
C. Memanjang dan berkontraksi pada batas temperatur layanan tanpa
terputus dari dinding retak, clan
D. Menahan abrasi dan kerusakan yang disebabkan oleh lalu lintas

4.2.2 MANFAAT CRACK FILLING

Ketika lebar retak non-kerja tidak berubah signifikan akibat suhu, penerapan
perbaikan crack filing dapat dilanjutkan setiap saat selama setahun pada kondisi
cuaca yang tepat. Lalu lintas yang melewati daerah yang diterapkan sealed atau
crack filling biasanya tidak menjadi masalah. Namun, kontrol lalu lintas selama
penerapan perbaikan harus dilakukan cukup lama untuk memungkinkan
penggunaan produk yang memadai dan mencegah peretakan. Sebelum dibuka
untuk lalu lintas, diterapkan pasir yang direkomendasikan agen detackifying
untuk bahan perbaikan retak pada jalan. Sapu untuk membuang kelebihan pasir
sebelum membuka jalur.
Crack filling merupakan penempatan material di dalam retak yang pasif atau
retak dengan sedikit pergerakan untuk mengurangi infiltrasi air dan material
lainnya ke dalam retak. Crack filling biasanya membutuhkan sedikit persiapan
daripada crack sealing dan syarat kemampuan material pengisinya juga lebih
rendah. Crack filling biasanya dianggap sebagai perbaikan untuk waktu yang
singkat untuk membantu merawat perkerasan di antara kegiatan pemeliharaan
utama atau sampai jadwal kegiatan rehabilitasi.
Crack filling dilakukan untuk retak aktif atau non-aktif yang terbentuk akibat
penuaan bahan pengikat. Retakan ini seperti tidak sepenuhnya merupakan retak
tak aktif dan membutuhkan karakteristik yang fleksibel. Material crack filling
yang cocok harus mampu:
A. Tetap menempel pada dinding retak
B. Elastis dalam batas tertentu
C. Menahan abrasi dan kerusakan yang disebabkan oleh lalu lintas

4.3. BAHAN

4.3.1. Bahan Crack Sealing

Material crack sealing dan crack filling untuk perkerasan fleksibel Caltrans
termasuk dalam SSP 37-400 (Caltrans, 2000b) dan Spesifikasi Standar Pasal 94
(Caltrans 1999a). Material dan metoda yang dibahas di bawah ini berlaku untuk
perkerasan HMA kecuali disebutkan sebaliknya.
Bahan crack sealing didesain untuk merekat pada dinding retakan, menjulur
sesuai dengan pergerakan dari retak, serta dapat menahan abrasi dan kerusakan
akibat lalu lintas. Untuk merekatkan pada retak yang aktif, perekat (sealent)
yang dipilih biasanya bersifat elastomerik. Maksudnya adalah perekat memiliki
modulus elastisitas yang rendah dan akan terulur dengan mudah dan mencapai
elongasi yang tinggi (biasanya berkisar 10 kali dimensi) tanpa terputus. Perekat
seperti ini akan kembali mendekati ukurannya semula setelah beberapa waktu.
Perekat biasanya digunakan pada temperatur yang meningkat berkaitan dengan
viskositasnya yang tinggi pada temperatur ruang dan akan mengeras dengan
pendinginan dan menjadi struktur yang kompleks. Keadaan ini disebut sebagai
termoplastik. Termoset yang biasanya digunakan untuk menjelaskan material-
material ini, adalah salah. Termoset adalah material yang mengalami hubungan
bersilang ketika dipanaskan. Struktur ini bertahan pada saat dingin dan tidak
dapat kembali ke ukuran semula dengan dipanaskan. Pengaplikasian pada saat
panas memastikan adanya ikatan adesi yang baik dengan dinding retakan. Di
California kebanyakan dari material panas yang dituangkan adalah aspal yang
dimodifikasi dengan karet. Material ini memiliki penahan abrasi yang sangat baik
dan berguna untuk permukaan jalan. Bagaimanapun material ini harus
dipasangkan dengan benar untuk menghasilkan kualitas yang diinginkan. Untuk
retak yang lebih lebar (>1/2"), perekatan berlebih dapat diperhitungkan.
Material dan cara aplikasi lain yang memiliki kecenderungan yang kurang untuk
menimbulkan pergeseran harus dipertimbangkan. Aplikasi berlebih dari material
perekat akan menyebabkan masalah serupa.
4.3.2. Bahan Crack Filling

Untuk aplikasi crack filling, retakan pada dasarnya tidak aktif (tak bekerja).
Material crack filling didesain untuk merekat pada dinding retakan, dan mencegah
abrasi dan kerusakan akibat lalu lintas. Materi crack filling bisa berupa karet yang
diaplikasikan dalam keadaan panas atau aspal polimer, atau produk emulsi dasar
yang diaplikasikan dalam keadaan dingin. Produk emulsi ini membantu dengan
membentuk ikatan adesi yang baik dengan dinding retakan dan zat aditif seperti
Latex Styrene Butadiene Rubber (SBR) memastikan bahwa material dapat
bertahan pada derajat tertentu dari gerakan.
Tabel 4-1 merupakan spesifikasi Caltrans untuk variasi material bagi perbaikan
retakan, berdasarkan zona iklim dimana material akan digunakan. Karena ada
banyak proyek yang akan terdiri dari retak kerja dan retak tak-kerja, Caltrans
menganggap semua retakan sebagai retak kerja dan hanya menggunakan
material perekat retak. Peta untuk Daerah lklim Perkerasan Caltrans dapat
diaksespada:
http://www.dot.ca.gov/hq/oppd/pavement/Pavement_Climateregions_100505.pd
f

Tabel 4-1. Material Perbaikan Retak


South
North Coast,
Deserts, Coast, High
Low
slow Central Mountain,
Daerah Beriklim Desert Mountain,
moving Coast High
South
traffic Inland Desert
Mountain
Valleys
ASTM
Karakteristik Type 1 Type 2 Type 3 Type 4 Type 5
Test
Kualitas Material Material Material Material Material
Method 2

Titik Lembek (min) D 36 102 °C 90 °C 90 °C 84 °C 84 °C


Penetrasi pada
77° F (max.) D 5329 35 40 50 70 90

Kekenyalan Pada
D 5329 20-60 25-65 30-70 35-75 40-80
77°F, unage %

Fleksibilitas D 31111 0 °C 0 °C 0 °C -11 °C -28

Adesi Tarik,
%, (min) D 5329 300 400 400 500 500
Berat
Jenis, D70 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25
(maks)
Kompatibilta
D 5329 Lolos Lolos Lolos Lolos Lolos
s Aspal

Tes Saringan LihatCatata


100 100 100 100 100
(persen lolos) n ke-4
Catatan:
1
Sisa perbaikan retak dengan pengaplikasian dingin dikumpulkan di bawah ASTM
D 6943, Metoda 8 dan dicontohkan di bawah ASTM D 140 harus memenuhi
spesifikasi kualitasnya.
2
Kecuali untuk kekentalan, perbaikan semua specimen pada temperatur 23 °C ±
2 °C dan kelembaban relative pada 50 ± 10 % untuk 24 ± 2 jam sebelum
pengujian.
3
Untuk tes fleksibilitas, ukuran specimen haruslah: tebal 6.4 ± 0.2 mm x lebar 25
± 0.2 mm x panjang 150 ± 0.5mm. Diameter tusuk tes haruslah 6.4 ± 0.2 mm.
Sudut tikungan harus 180°. ketepatan pembelokan 2 ± 1 detik. Setidaknya ada 4
dari 5 spesimen tes yang melewati temperature tes yang disyaratkan tanpa
terputus atau rusak.
4
Untuk perbaikan retak dengan pengaplikasian panas, pencairan dengan
toluene dan melalui ayakan no. 8. Untuk pengaplikasian dingin, ayak produk
melalui ayakan no. 8. Apabila pabrik menyatakan komponen tambahan melalui
ayakan no. 16 sebelum dicampur, persyaratan ini berlaku.

4.3.3. Penyimpanan dan Penanganan Material

Bab 2 dari buku petunjuk ini mengidentifikasi prosedur untuk penyimpanan dan
penanganan material. Dalam semua keadaan, rekomendasi pabrik untuk
penyimpanan dan penanganan harus diikuti.
Material yang dituangkan daiam keadaan panas membutuhkan suhu yang sangat
tinggi, biasanya antara 370 sampai 390°F (188 sampai 200°C) (FHWA, 1999).
Material ini dapat menurun atau berhubungan silang ketika terkena suhu berlebih
selama waktu yang cukup lama. Untuk alasan ini, rekomendasi pabrik harus
diikuti secara tepat.

4.3.4. Metode Penggunaan Material

Setelah material crack sealing ata crack filling dipilih, seperti dinyatakan pada
Ketentuan Caltrans Standar Khusus SSP 37-400 (Caltrans, 2000b), metoda
penempatan yang sesuai harus ditentukan.
Metoda penempatan bervariasi sesuai dengan sifat kerusakan alamiahnya. Ketika
memilih metode penempatan, orang harus mempertimbangkan penerapan
metode untuk : 1) jenis kerusakan, 2) dimensi saluran retak, 3) jenis saluran
retak (memotong atau tidak memotong), dan 4) persyaratan penyelesaian.
Masing-masing metode memerlukan persyaratan peralatan dan persiapan kerja
tersendiri. Metode penempatan yang umum digunakan pada perkerasan lentur
adalah sebagai berikut:

A. Metode Pengisian dengan Penyiraman

Dalam metode pengisian dengan penyiraman, material dipaksa masuk


kedalam retak yang ada tanpa dipotong. Setelah terisi, retakan disiram
dengan perkerasan (aspal). Gambar 4-8 mengilustrasikan metode pengisian
dengan penyiraman. Ketika menggunakan bahan termoplastik, retakan harus
diisi hingga sedikit di bawah permukaan untuk memungkinkan ekspansi saat
panas.

Gambar 4-8. Metoda Pengisian dengan Penyiraman (FHWA, 1999)

B. Metode Overband

Dalam metode overband, material dipaksa masuk dan ditempatkan di atas


sebuah retak tanpa dipotong. Jika bahan tersebut diratakan secara mendatar,
disebut sebagai 'Band-Aid'; jika tidak, disebut sebagai capped. Gambar 4-9
mengilustrasikan metode overband dengan kedua pilihan penyelesaian.

a) Simple Band Aid b) Capped

Gambar 4-9. Metoda Overband (FHWA, 1999)

Caltrans tidak merekomendasikan praktek ini dan menyarankan agar semua


pengisian dan perekatan retak dibersihkan jika ada material yang tertinggal di
permukaan. Overbanding dapat menyebabkan perjalanan yang kasar dan/atau
kebisingan jalan yang beriebih dan menyebabkan permasalahan (tabrakan dan
jalan bergelombang) ketika menempatkan lapisan berikutnya, dan karena itu
sebaiknya digunakan hanya pada jalan untuk kecepatan rendah yang tidak
akan ditambahkan dalam waktu enam bulan.

C. Metode Penampungan

Metode penampungan sebaiknya digunakan untuk setiap proyek dengan retak


yang masih aktif (seperti pada Gambar 4-10). Dalam metode penampungan,
retak dipotong atau diarahkan untuk membentuk sebuah penampungan yang
diisi dengan perekat. Perekat ini dapat dibiarkan sedikit di bawah permukaan
penampungan. Kedalaman dan lebar penampungan bervariasi menurut
persyaratan kerja. Kedalaman patahan akan sangat besar ketika bekerja
dengan retakan yang sangat aktif. Pemotongan retakan seringkali tergantung
pada jumlah retakan dan apakah pemotong dapat mengikuti bentuk retakan.
Penampungan umumnya memiliki batasan lebar dari 0,5-1,0 inch (12-25
mm), bahkan sampai 1.5 inch (38 mm) pada iklim sangat dingin. Kedalaman
penampungan berkisar antara 0,5-1,0 inch (12-25 mm). Kegunaan
penampungan sesuai untuk perkerasan dalam kondisi baik, tanpa jumlah retak
berlebih. Unit pemotong retakan, ketika dioperasikan oleh orang yang terlatih,
berpengalaman, dapat mengikuti retak acak yang berkelok-kelok. Tabel 4-2
menampilkan dimensi yang direkomendasikan untuk mengikuti (dan
memotong). Perlu diketahui bahwa dimensi yang digunakan hanyalah
perkiraan karena peralatan tidak membuat pemotongan yang tepat.

Tabel 4-2. Dimensi yang Disarankan untuk Pemotongan dan Pengaluran Retak
Lebar di area Kedalaman di Area
Lebar Retak Lebar Pemotongan pada Suhu pada suhu
Kedalaman **
Nominal* atau Pengaluran ekstrim Ekstrim***

1/4 inch ½ inch ½ inch 1 inch ½ in


3/8 inch ½ inch ½ inch 1 inch ½ in
½ inch ¾ inch ¾ inch 1 inch ½ in
5/8 inch ¾ inch ¾ inch 1.5 inches ¾ inch
¾ inch No routing required ¾ inch*** 1.5 inches ¾ inch
7/8 inch No routing required ¾ inch*** 1.5 inches ¾ inch
1 inch No routing required ¾ inch*** 1.5 inches ¾ inch
* Lebar retak nominal merupakan pendekatan lebar untuk 80% dari panjang retakan
**Jika menggunakan metoda pengisian istirahat, tambahkan ¼ inch
***Gunakan pengisian pasir atau batang penyokong untuk membatasi kedalaman material
hingga ¾ inch

D. Metode Kombinasi : Penampungan dan Band Aid

Metode kombinasi ini melibatkan pembentukan 'Band-Aid' di atas sebuah


penampungan yang dipotong. Gambar 4-11 mengilustrasikan metode
kombinasi. Seperti metode overband, metode kombinasi sebaiknya tidak
digunakan dengan material yang rentan terhadap pelepasan karena lalu lintas
atau bahan dengan karakteristik yang buruk (FHWA, 1999). Metoda kombinasi
dapat digunakan pada jalan dengan lalu lintas berat, tetapi perawatan harus
dilakukan untuk membersihkan kelebihan bahan dari permukaan.

Gambar 4-10. Metoda Pengisian Gambar4-11. Metoda Pengisian


Penampungan Dengan Penyiraman Kombinasi
(FHWA, 1999) (FHWA, 1999)
E. Metoda Kombinasi: Pengisian Pasir dengan recessed finish

Retak akibat panas dapat berkembang seiring waktu dan masuk ke kedalaman
perkerasan aspal di jalan. Ketika retak akibat panas berkembang ke dalam
lapisan aspal, retakan ini terus melebar dan biasanya retakan ini selebar 0,5-1
inch (12-25 mm) atau lebih lebar lagi dan bertambah dalam sedalam 4 inch
(102 mm). Jika retakan jenis ini ditutup (sealed) atau diisi (filled) pada
seluruh kedalamannya, volume yang besar dari pengisi atau penutup akan
melembut dan bermigrasi di bawah beban saat cuaca yang panas, dan akan
memanjang akibat lalu lintas. Apabila lapisan berikutnya diletakkan, panas dari
material yang baru akan membawa material pengisi dan penutup ke atas
melalui lapisan berikutnya. Pada area dengan aplikasi penutup atau pengisi
yang berat, bergelombang, siraman, dan dorongan akan timbul pada lapisan
berikutnya. Gejala ini hanya dapat dikurangi dengan mengganti prosedur
konstruksi atau mengangkat dan mengganti material yang terpengaruh.
Aplikasi pentup sebaiknya tidak lebih dalam dari 1 inch (25 mm). Untuk retak
dengan kedalaman seutuhnya, batang penahan dapat digunakan untuk
membatasi kedalaman perekat. Metoda lain dapat digunakan untuk mengisi
retakan dengan pasir secara parsial. Jauhkan semua material kotor dengan
udara, isi retakan dengan pasir yang bersih sampai 0,5-0.75 inch (12,5-19
mm) dibawah batasan permukaan perkerasan, dan padatkan dengan ringan
sebagaimana diperlukan dengan menggunakan batang baja atau tulangan
untuk mengurangi kekosongan yang besar di dalam pasir. Kemudian
aplikasikan perekat retakan di atas pasir dan di sepanjang retakan sehingga
permukaan perekat akan tertangkup di bawah batasan permukaan perkerasan.
Recessed finish ini mengijinkan beberapa gerakan dari retakan dan material
perekat tanpa menciptakan tabrakan yang tidak diinginkan di permukaan. lsian
dan rekatan ini pada retakan yang lebar dan dalam sementara membatasi
pengaruh pada operasi pengerasan berikut. Gambar 4-12 mengilustrasikan
metoda kombinasi ini.

Gambar 4-12. Kombinasi: Pengisian Pasir dengan Penyelesaian Istirahat

4.3.5. Pemilihan Metode Penggunaan yang Tepat

Metode penempatan yang sesuai harus didasarkan pada pertimbangan yang


mengatur proyek. Pertimbangan proyek pemerintah meliputi :
A. Jenis dan besarnya operasi pengisian atau perekatan
B. kondisi Lalu Lintas
C. karakteristik retakan
D. Persyaratan material
E. Kinerja yang diinginkan (harapan)
F. Estetika
G. Biaya

Tabel 4-3. Garis besar permasalahan metode penggunaan sehubungan dengan


pertimbangan proyek pemerintah (FHWA, 1999)

Pertimbangan
Metode Aplikasi
Proyek

Sebagian besar menggunakan operasi pengisian (filled), dan


beberapa operasi perekatan (sealent), menghilangkan
Jenis dan
operasi pemotongan retakan. Namun, di Amerika Utara
besarnya
banyak ditemukan bahwa pemotongan retak diperlukan dan
operasi
diinginkan untuk retak yang menunjukkan pergerakan
signifikan.

Pengalaman penggunaan konfigurasi overband, kemudian


terjadi tegangan tarik tinggi langsung di atas ujung retak,
Lalu lintas mengarah pada pemisahan tepi adesif. Dengan demikian,
konfigurasi overband harus dihindari untuk merekatkan
retakan (crack sealing) dengan beban lalu lintas yang berat.

Jika tidak ada lapisan berikutnya yang direncanakan,


konfigurasi overband mungkin cocok untuk retak yang
memiliki cukup banyak kerusakan tepi (> 10 % dari panjang
retak); karena overband secara berkesinambungan mengisi
Karakteristik Retak
dan menutupi segmen yang memburuk pada nilai yang
sama. Namun jika ada kemungkinan bahwa perkerasan
dapat ditambahkan di masa depan, pembuangan perekatan
sebaiknya dianggap sebagai metode alternatif untuk
mengatasi kerusakan tepi tanpa overbanding.

Bahan seperti emulsi dan semen aspal harus ditempatkan


Tipe Material tempat tidak terbuka terhadap lalu lintas karena pengaluran
atau abrasi yang serius.
Kinerja Untuk performa penampungan siraman perekat jangka
yang panjang, dan konfigurasi band-aid tersembunyi memberikan
diinginkan masa layan terpanjang.*

Overband dan konfigurasi kombinasi mengurangi penampilan


Estetika
umum dari perkerasan.

Penghilangan operasi pemotongan retak mengurangi


peralatan dan biaya pekerja, tetapi dapat mengurangi waktu
perawatan. Konfigurasi kombinasi membutuhkan material
lebih secara signifikan daripada konfigurasi penampungan,
Biaya
mengakibatkan biaya lebih tinggi. Metode penempatan
berpengaruh pada jenis material yang digunakan serta biaya
mungkin lebih tinggi untuk bahan-bahan khusus.

*Kualitas yang balk merupakan hal yang penting

4.4. PERTIMBANGAN LAPANGAN

Masa layan sebuah perbaikan dipengaruhi oleh jumlah retak dan jenis material yang
digunakan (FHWA, 1999). Telah ditemukan bahwa berdasarkan jumlah persiapan
dan pemilihan material, crack sealant dapat digunakan sampai 9 tahun masa
pelayanan dan filling dapat digunakan sampai 8 tahun masa pelayanan (FHWA,
1999). Di California, perbaikan terpadu telah berkontribusi untuk mengurangi
penggunaan kendaraan, suara bising kendaraan, dan permukaan perkerasan yang
buruk serta tidak direkomendasikan untuk digunakan kecuali telah dibersihkan
hingga ke permukaan jalan. Perekat jenis ini sebaiknya tidak ditempatkan lebih
lebar dari ½ inch (12,5 mm) dari lebar retakan (pada kedua sisii retakan).
Materi emulsi atau aspal yang ditempatkan dengan disiramkan pada retak tak
berpola dapat bertahan selama 2 sampai 4 tahun masa pelayanan, sementara
pengisi berupa aspal karet panas yang disiramkan dapat bertahan selama 6 sampai
8 tahun masa pelayanan (FHWA, 1999).
Ada beberapa metoda untuk mengevaluasi kemampuan perbaikan. Salah satu
metodanya berdasarkan pada penentuan efektivitas perbaikan. Efektivitas
perbaikan merupakan kesuksesan perbaikan yang diukur dalam persentase darii
total perbaikan yang telah gagal (FHWA, 1999). Untuk menentukan keadaan
perbaikan, inspeksi visual pada lokasi yang diperbaiki sangatlah penting. Inspeksii
untuk kegagalan perbaikan sebaiknya dilakukan satu kali setiap tahun (FHWA,
1999).

4.4.1. Kegagalan Perbaikan

Kegagalan perbaikan bisa dikaitkan dengan kesalahan pemilihan jenis perbaikan,


kesalahan pemilihan material, kinerja pekerja yang buruk, dan kesalahan
pengaplikasian atau kurangnya perawatan setelah proses perbaikan. Kegagalan
perbaikan biasanya meliputi:
A. Kehilangan Adhesi: perekat tidak menempel pada sisi atau bagian bawah
retak.
B. Kehilangan Kohesi: perekat gagal menerima tegangan yang terjadi akibat
sobekan.
C. Lubang: retakan tidak sepenuhnya terekat, sehingga air dapat memasuki
perkerasan. Keburukan yang berlanjut membawa pada terjadinya pumping dan
lubang.
D. Spalls: Tepian retak terlepas sebagai akibat dari pematahan yang buruk.
E. Pull-on: perekat ditarik dari retakan akibat pergerakan roda.

4.4.2. Efektivitas perbaikan

Langkah pertama dalam menentukan efektivitas perbaikan adalah dengan


menetapkan berapa banyak perbaikan yang gagal sehubungan dengan panjang
total dari perbaikan yang dilakukan (% kegagalan). Saat jumlah kegagalan
perbaikan telah ditentukan, efektivitas perbaikan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut ini (FHWA, 1999).

Efektivitas = 100 - % Kegagalan.............................................(2.1)

Dimana: % Kegagalan = 100 X [Panjang Kegagalan Perbaikan/ Panjang Total


Length Perbaikan]

Dengan pemantauan secara rutin daerah yang diperbaiki, efektivitas perbaikan


dapat digambarkan dalam grafik seperti ditunjukkan pada Gambar 4-13. Dari
gambar ini, usia layan dari perbaikan pada area perbaikan dapat diproyeksikan
pada saat efektivitas telah mencapai 50% (seperti dijelaskan sebelumnya. Grafik
seperti ini dapat digunakan untuk menentukan kapan perbaikan tambahan perlu
dilakukan (FHWA, 1999).

Gambar 4-13. Efektivitas Perbaikan (FHWA, 1999)


4.4.3. Efektifitas Biaya

Efektivitas biaya perbaikan dapat ditentukan dengan mudah saat efektivitas


perbaikan telah ditentukan. Efektivitas biaya merupakan total biaya perbaikan
dibagi dengan efektivitasnya. Efektivitas biaya dapat dikonversi kedalam biaya
tahunan dengan membagi efektivitas biaya dengan jumlah tahun yang
diperlukan untuk mencapai efektivitas 50%.

4.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.5.1. Pemilihan Pelaksanaan

Crack sealing dan crack filling mencegah aliran air dan material lainnya ke dalam
retakan. Metoda pelaksanaannya bervariasi sesuai dengan jumlah retakan yang
ada dan jenis material perekat yang digunakan.
Perbaikan retak bisa menjadi pilihan untuk perbaikan permukaan atau surface
sealing keretakan perkerasan HMA. Proyek yang dipilih berdasarkan kriteria
sebagai berikut :
 Kedalaman struktur perkerasan.
 Keretakan lebih dari 1/4 inci ( 6 mm ). atau sampai dengan 1 inci ( 25 mm ).
Pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah untuk menutup atau
mengisi celah. Retak mungkin membuka dan menutup secara horizontal dengan
suhu dan perubahan kelembaban dan mungkin mengalami pergerakan vertikal
sebagai hasil dari aplikasi beban. Gambar 4-14 dan 4-15 menggambarkan
mekanisme gerakan retak.
Dalam rangka untuk menentukan apakah akan menutup atau mengisi celah,
harus ditetapkan apakah crack bekerja atau tidak bekerja, dan apakah retak
mengalami gerakan horisontal atau vertikal. Total pergerakan retak horizontal
selama periode satu tahun adalah faktor penentu utama apakah retak adalah
kerja atau non-kerja. Kriteria The Caltrans untuk retak kerja adalah ≥1 / 4 inch
(6 mm) dari gerakan horisontal per tahun (Caltrans, 2000a); FHWA hanya 1/8 di
(3 mm) (FHWA, 1999) membutuhkan. Gerakan vertikal biasanya tidak dianggap
(FHWA, 1999). Selain itu, lebar retak memainkan peran dalam memutuskan
apakah itu adalah kerja atau non-kerja. Crack Sealing biasanya dipicu ketika
lebar retak melebihi 1/4 di (6 mm). Juga, jenis retak dapat memberikan indikasii
apakah itu adalah retak bekerja atau tidak. Retak bekerja bisa melintang atau
membujur ke perkerasan, tapi yang paling sering adalah melintang. Retak
bekerja dengan kerusakan tepi terbatas harus ditutup (sealed), daripada diisii
(filled).
Ketika kriteria retak bekerja tidak terpenuhi, atau ketika retak yang rapat dan
memiliki sedikit gerakan, crack filliing lebih murah ( FHWA , 1999). Kriteria untuk
memutuskan apakah akan menutup (seal) atau mengisi (fill) retak tercantum
dalam Tabel 4-4.
Gambar 4-14. Pengaruh Panas terhadap Timbulnya Retakan (Roberts, 1996)

Gambar 4-15. Pengaruh Behan Lalu Lintas Terhadap Timbulnya Retakan


(Roberts, 1996)
Tabel 4-4. Kriteria FHWA untuk Crack Sealing danFilling (FHWA, 1999)
Karakteristik Perbaikan Retakan
Retak Crack Sealing Crack Filling
Lebar 0.12 - 1 in (3-25 mm) 0.12 - 1 in (3-25 mm)
Minimal sampai Tidak
Sedang sampai Tidak Ada
Kerusakan Tepi Ada (<25% dari
(<50% dari panjang retakan)
panjang retakan)

Gerakan Horizontal Per


≥ 0.12 in (3 mm) < 0.12 in (3 mm)
Tahun *

Transverse Thermal Cracks Longitudinal Reflective Cracks

Transverse Reflective Cracks Longitudinal Cold Joint Cracks


Jenis Retakan
Longitudinal Reflective Cracks Longitudinal Edge Cracks

Longitudinal Cold Joint Cracks Distantli Spaced Block Cracks

*Pergerakan Horizontal Per Tahun dihitung dengan mengalikan jarak antara retakan
dengan koefisien ekspansi temperatur tahunan pada waktu yang berbeda
(0.0001in/in/°C)

4.5.2 Persyaratan Peralatan

Persyaratan peralatan bervariasi sesuai dengan metode perbaikan yang dipilih.


Peralatan-peralatan tersebut diperlukan untuk:
A. Pengaluran atau pemotongan
B. Pembersihan dan Pengeringan retak
C. Aplikasi perekat atau pengisi
D. Metode penyelesaian
E. Pengaturan lalu lintas dan perawatan selanjutnya
Persyaratan peralatan dibahas secara lebih rinci dalam bagian selanjutnya.

4.5.3. Keselamatan dan Pengendalian

Resident Engineer (RE) dapat memeriksa dan menyetujui rencana rekayasa lalu
lintas dari kontraktor sesuai dengan Manual Keselamatan Caltrans (Caltrans,
1998) dan Kode Praktek Keselamatan Operasi Caltrans (Caltrans, 1999d). Tanda-
tanda dan perangkat yang digunakan harus sesuai dengan rencana pengendalian
lalu lintas. Zona kerja harus sesuai dengan praktek dan persyaratan Caltrans
yang ditetapkan dalam Manual dan Kode Praktek Keselamatan Operasi Caltrans.
Semua pekerja harus memiliki peralatan dan pakaian keselamatan kerja. Tanda-
tanda harus dihilangkan ketika tidak berlaku lagi.

4.5.4. Kondisi Iklim

Perbaikan dengan perekatan retak sebaiknya dilakukan selama cuaca relatif


dingin ketika retakan berada di titik tengahnya hingga titik ekspansi maksimum.
Namun mungkin hal ini akan bermasalah dengan cucara yang ada, sebagaimana
kerekatan dari viskositas dan emusi pengisi atau perekat yang tertinggi terbatas
pada suhu rendah. Musim gugur biasanya merupakan musim yang baik untuk
pengaplikasian di sebagian besar California, ketika suhu udara ada di antara 45-
65°F (7-18°C). Dengan kondisi tersebut, retakan biasanya berada di titik tengah
atau dekat titik tengah pergerakannya, yang membantu memastikan bahwa
perekat atau pengisi retakan tidak akan terulur atau tertekan terlalu banyak
ketika terjadi peningkatan atau penurunan temperature mengikuti pengaplikasian
perekatatau pengisi.

4.5.5. Persiapan Permukaan Jalan Eksisting

Persyaratan persiapan lokasi bervariasi sesuai dengan metoda dan material


perekatan atau pengisian yang dipilih untuk proyek tersebut. Paragraf berikut ini
menjelaskan persiapan lokasi secara detail.

A. Pengaluran atau pemotongan

Ketika pengaluran atau pemotongan tidak disatukan, retakan perlu


dibersihkan dan dikeringkan sebelum perekat (sealent) atau pengisi (filler)
diaplikasikan. Ketika perkerasan mengalami retak yang luas, pengaluran atau
pemotongan retak menjadi tidak sesuai. Beberapa jenis penghilang perekat
atau pencegah perekat mungkin merupakan solusi yang lebih baik.
Pemotongan retakan menjadi sangat penting dimana gerakan retakan sangat
tinggi. Pemotongan retakan memungkinkan penggunaan lebih banyak pengisi
dan menyediakan pengawasan yang lebih baik terhadap bentuk saluran retak.
Retak sekunder sepanjang retak utama biasanya tidak dialurkan. Pengaluran
umumnya tidak digunakan dalam perkerasan HMA atau PCC di California.
Peralatan pemotongan dan pengaluran retakan termasuk pengalur spindel
vertikal, rotary impact routers, dan gergaji retak acak. Kerusakan perkerasan
harus diusahakan tetap minimum dengan membersihkan potongan.
Penggunaan karbit meningkatkan kualitas pemotongan dan biasanya
menghasiikan potongan penampungan yang bersih. Gambar 4-16
mengilustrasikan rotary impact router yang digunakan.
Gambar 4-16. Operasi Pengaluran Retak

B. Pembersihan dan Pengeringan

Puing yang tersisa di retakan, yang dihasilkan dari menggergaji, pengaluran,


atau penggunaan perkerasan akan mempengaruhi adhesi dari perekat atau
pengisi. Puing-puing juga mengotori bahan perekat atau pengisi dan
mengurangi kohesi. Berkurangnya adesi atau kohesi menyebabkan lebih cepat
terjadinya kegagalan. Untuk menghindari kontaminasi-terkait kegagalan,
retakan yang dipotong atau dialurkan harus dibersihkan dulu sebelum
diperbaiki. Beberapa metode pembersihan yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut :

B.1. Air blasting

Melibatkan mengarahkan aliran udara terkonsentrasi ke dalam retak atau


sambungan untuk membersihkannya. Perlengkapan air blasting efektif dan
efisien untuk membersihkan retak, tapi tidak untuk mengeringkannya.
Apabila retakan memerlukan pengeringan, sebaiknya digunakan hot air
blasting. Tekanan udara minimal 97 psi (670 kPa) dengan aliran 2,5 ft3/s
(0,07 m3/s). Perlengkapan air blasting harus dilengkapi dengan kelembaban
dan perangkap minyak.

B.2. Hot air blasting

Dilakukan dengan udara panas yang ditekan. Sementara pembersihan dan


pengeringan retak, hot air blasting juga meningkatkan ikatan terkait
dengan ujung retak yang menjadi hangat. Perawatan harus dilakukan untuk
memastikan bahwa perkerasan tidak mengalami panas berlebih atau
dipanaskan untuk jangka waktu yang berlebihan karena hal ini akan
menyebabkan pengerasan pengikat aspal yang tidak perlu pada perkerasan
yang berbatasan dengan retakan.
B.3. Wire brushing atau brooming

Melibatkan penggunaan wire broom stock atau stiff standard broom untuk
menyikat retakan atau sambungan. Wire brushing dapat menjadi metode
pembersihan yang efektif. Wire brushing dapat dilakukan secara manual
atau menggunakan sikat yang digerakkan oleh mesin. Gambar 4-17
mengilustrasikan metode pembesihan manual menggunakan sapu.

Gambar 4-17. Pembersihan Retakan secara Manual

C. Penerapan dari Perekat atau Pengisi

Bahan yang dipilih akan mempengaruhi penentuan metode aplikasi. Biasanya,


emulsi aspal diaplikasikan langsung ke retakan. Karet yang diaplikasikan
dalam keadaan panas, terutama karet aspal, memiliki adhesi yang sangat balk
dan tidak memerlukan lapisan pasir tipis (mantel tinta) sebelum penentuan
lintasan. Emulsi harus dilapisi mantel tinta sebelum dilintasi. Emulsi dapat
diaplikasikan dengan gravity feed device, seperti pot penuang, atau melalui
selang tekanan. Beberapa emulsi memerlukan pemanasan untuk mencapai
viskositas aplikasi yang sesuai. Karet perekat yang diaplikasikan dalam
keadaan panas perlu diagitasi dan dipanaskan dan dirawat pada suhu yang
tepat sepanjang masa pengaplikasian. Untuk polimer dan bahan karet
modifikasi, pengendalian suhu menjadi penting dalam pencegahan degradasi.
Untuk material pengisi berupa serat yang diterapkan dalam keadaan panas,
serat dapat diam, karena itu, agitasi diperlukan. Untuk bahan seperti ini,
pemanasan minyak secara tidak langsung disarankan. Persyaratan kapasitas
dari peralatan pengaplikasi isian atau perekat ditentukan oleh ukuran
pekerjaan. Pemanasan material sebelum digunakan sangat disarankan untuk
memastikan optimasi produktivitas. Gambar 4-18 mengilustrasikan operasi
perekatan dengan tekanan panas dan pot penuang berdasarkan gravitasi.
a) Penerapan Tekanan Panas b) Pot Penuang
Gambar 4-18. Teknik dan Peralatan Aplikasi

Tingkat pengaplikasian perekat atau isian memainkan peran penting dalam


kualitas proyek perekatan atau pengisian. Masalah yang terkait dengan
material perekatan atas pengisian termasuk gelombang, localized tenderness,
dan penyiraman ketika daerah yang diperbaiki dilapisi dengan campuran
panas.

4.5.6. Penyelesaian (Finishing)

Teknik penyelesaian bervariasi tergantung pada aplikasi dan jenis bahan yang
dipilih. Metoda penyelesaian dengan penyiraman dan overbanding memerlukan
pembersihan. Dalam beberapa kasus, preformed plate pada peralatan tangan
membantu membuat hasil penyiraman yang diinginkan. Gambar 4-19
menunjukkan tiga teknik penyelesaian datar. Seperti yang dinyatakan
sebelumnya, semua perekat yang tertinggal di permukaan akan dibersihkan
untuk mencegah terjadinya perjalanan yang kasar dan merupakan satu-satunya
metode yang direkomendasikan oleh Caltrans.

a) Alat pembersih b) Flat plate use c) Over Banding


Gambar 4-19. Teknik Penyelesaian Datar yang Umum

Mantel tinta (lapisan tipis dari pasir) yang bersih biasanya digunakan dengan
pengisian emulsi pada retakan untuk mencegah pengelupasan overband. Sebuah
mantel tinta sering digunakan untuk mencegah pengelupasan pada pembukaan
kembali lalu lintas. Untuk menjamin kualitas mantel tinta yang balk, hanya pasir
bersih dan kering yang digunakan. Gambar 4-20 mengilustrasikan pembersihan
mantel tinta diatas retak yang sudah diperbaiki. Hal ini tidak dianjurkan oleh
Caltrans karena meninggalkan bekas sapuan dan rongga dalam perekatnya.

Gambar 4-20. Membersihkan Mantel Tinta di Atas Retak yang Diperbaiki

4.5.7. Paska Pelaksanaan dan Perawatan

Perekat dan pengisi mengalami siklus pemeraman tergantung pada jenis bahan
yang digunakan. Emulsi mengalami pengawetan dengan hilangnya air dan
pengurangan volume. Proses ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan
membentuk cekungan di permukaan retak. Umumnya, retak yang diisi dengan
bahan seperti ini tidak boleh ditambah dengan lapisan lain untuk setidaknya
setahun. Lalu lintas seharusnya tidak diperbolehkan sampai emulsi telah cukup
mengeras sehingga ban yang lewat tidak akan mengupasnya. Caltrans biasanya
melabur pasir di atas perekat sebelum dibuka untuk lalu lintas.

Material yang diaplikasikan dalam keadaan panas adalah termoplastik, bahan ini
mengeras ketika dingin tidak memberikan pengencer, seperti pelarut, yang
digunakan dalam formulasinya. Bahan-bahan tersebut menghasilkan
penyelesaian tidak lengket ketika mencapai suhu ruang. Sebuah mantel tinta
dapat membantu proses ini. Selain itu, perekat yang diaplikasikan dalam
keadaan panas memerlukan waktu 3-4 bulan pengerasan sebelum ditutup
dengan selimut atau perekat.

Material yang diaplikasikan dalam keadaan panas sebaiknya tidak diletakkan di


atas tambalan dengan campuran dingin. Bahan yang panas ini akan mengambil,
menarik tambalannya keluar.
4.5.8. Tinjauan Pekerjaan - Masalah Kualitas

Masalah kualitas biasanya terkait dengan pilihan yang buruk tentang metode
perekatan dan pengisian yang buruk, serta buruknya kualitas pekerja. Contoh
metoda pengisian dan perekatan yang buruk termasuk penggunaan perekat
berlebih dan perbaikan dengan cara yang berbeda selama beberapa tahun. Salah
satu contoh kualitas pekerja yang buruk termasuk pengisian berlebih tanpa
melakukan penyelesaian yang tepat. Gambar 4-21 sampai 4-23 menggambarkan
permasalahan kualitas yang umum. Hal ini berdampak langsung terhadap
keselamatan lalu lintas, kelancaran dan tampilan untuk pengguna.

Gambar 4-21. Perekat berlebih Gambar 4-22. Perbaikan yang berlainan

Gambar 4-23. Kinerja yang Buruk — Menimbulkan Gelombang Perekat

4.6. PENYELESAIAN MASALAH DAN PERTIMBANGAN LAPANGAN

Bagian ini menyediakan informasi untuk membantu personil pemeliharaan dengan


penyelesaian masalah proyek perekatan dan pengisian retakan. Bagian
pertimbangan di lokasi membahas beberapa pertimbangan lapangan untuk
membantu pengembangan pekerjaan yang sukses.
4.6.1. Panduan Mengatasi Masalah

Panduan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 4-5 terkait permasalahan


umum dengan penyebab potensialnya. Misalnya, perekat terpisah dari sisi-sisi
retakan mungkin disebabkan oleh pengaplikasian ke permukaan retak yang
basah, permukaan retak yang kotor, teknik penyelesaian material yang buruk,
pengaplikasian perekat dalam keadaan dingin, material yang kurang, hujan saat
aplikasi, atau aplikasi pada cuaca dingin.

Tabel 4-5.Penanggulangan Pekerjaan Crack Sealing dan Filling


PERMASALAHAN

ALL SEALS EMULSION SEALS ONLY

Sealer Breaks

Emulsion Sealer
Emulsion Sealer
Bumpy Surface
Tacky Picks Up

Not Breaking

Emulsion

Washes Off
Too Fast
PENYEBAB
Re-Cracks

From Cracks
Quickly

Separation

Sides
Retak yang masih basah  

Perekat tidak baik    

Retak yang masih kotor   

Insufficient Sanding   

Penyelesaian yang jelek, dan


    
peralatan yang salah
Perekat terlalu dingin  

Perekat terlalu panas  

Jumlah terlalu banyak   

Jumlah terlalu sedikit  

Sealant Degraded Due


      
to Overheating
Hujan saat aplikasi  

Cuaca Dingin  

Cuaca Panas    

Selain panduan penanggulangan masalah, Tabel 4-6 berisikan daftar beberapa


masalah yang sering ditemui dan solusi yang direkomendasikan.
Tabel 4-6. Masalah yang Umum dan Solusi Terkait

Masalah Solusi

 Mengurangi jumlah perekat atau pengisi yang diaplikasikan.


 Untuk material yang diaplikasikan saat panas, biarkan dingin
ataugunakan pasir atau pelapis lainnya.
Tracking  Luangkan waktu yang cukup untuk emulsi mengeras atau
gunakan pasir dalam jumlah yang cukup untuk pelapis.
 Pastikan perekat/pengisi sesuai untuk iklim di mana digunakan.

 Tingkatkan suhu saat pengaplikasian


 Gunakan perekat yang sesuai dengan iklimnya.
 Luangkan waktu pengerasan yang cukup panjang sebelum
Pick out of Sealer digunakan untuk lalu lintas.
 Periksa pembersihan dan pastikan meninggalkan penyelesaian
yang benar

 Lakukan pembersihan lebih dekat ke aplikasi.


 Kurangi viskositas perekat
Bumps
 Ganti karet pada alai pembersih.
 Berhenti menggunakan overbanding.

4.6.2. Pertimbangan Pengendalian Lapangan

Pertimbangan pengendalian lapangan berikut ini merupakan panduan untuk


aspek-aspek penting dalam melakukan proyek perekatan (sealing) atau pengisian
(filling) retak. Ada beberapa tabel berbeda yang mendaftar hal-hal yang harus
dipertimbangkan untuk mencapai hasil pekerjaan yang sukses. Secara
menyeluruh, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ini harus ditentukan sebelum,
selama, dan setelah konstruksi. Para staf yang melakukan pekerjaan ini akan
berbeda-beda menurut jenis dan ukuran pekerjaan. Beberapa hal mungkin perlu
perhatian dari beberapa staf yang terlibat. Pengawas lapangan harus berkenalan
dengan isi pekerjaan. Tujuan dari tabel ini bukanlah untuk membuat laporan, tapi
untuk rnemperhatikan aspek dan komponen penting dari proses proyek.
Beberapa informasi adalah produk yang spesifik dan terkandung dalam spesifikasi
standar yang relevan, ketentuan standar khusus, atau ketentuan khusus.

Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
PRELIMINARY RESPONSIBILITIES / TANGGUNG belum
NO. diterapkan sesuai
JAWAB AWAL sesuai
syarat
syarat
(1) (2) (3)

Tahap Awal

1. Project Review
*coret
Crack Crack
1.1 Proyek tepat dengan crack sealing atau crack filling? yang tidak
Sealing*) Filling*)
perlu
1.2 Berapa banyak dan apa saja jenis retak yang ada? ….. (m)
*coret
1.3 Ada kegagalan dasar sepanjang proyek. Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
1.4 Berapa luasan bleeding ? ….. m2/km
1.5 Berapa luasan flushing? ….. m2/km
*coret
1.6 Ya*) Tidak*) yang tidak
Apakah perkerasan terlepas atau teroksidasi? perlu
1.7 Bagaimana tingkat lalu Iintasnya? ...smp/hari
*coret
*) *)
1.8 Base dalam keadaan baik dan dikeringkan dengan Ya Tidak yang tidak
baik. perlu
*coret
1.9 Apakah membran (SAM, SAMI) atau penggosokan Ya*) Tidak*) yang tidak
perekat pengobatan menjadi solusi yang lebih baik? perlu
2. Traffic Control
*coret
Tanda dan perangkat yang digunakan sesuai dengan *) *)
2.1 Ya Tidak yang tidak
rencana pengendalian lalu lintas.
perlu
Sudah
Sudah
Zona kerja sesuai dengan kebijakan pengendalian diterapkan
Belum diterapkan
2.2 lalu lintas Caltrans seperti yang dijelaskan dalam tidak
diterapkan sesuai
Manual Keselamatan Caltrans (Caltrans, 1999c). sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Flaggers tidak terus menangani lalu lintas untuk Belum diterapkan
2.3 tidak
waktu yang lama. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Kondisi yang tidak aman, jika ada, dilaporkan Belum diterapkan
2.4 tidak
kepada penyelia. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
3. Routing Unit
*coret
*) *)
3.1 Gergaji atau pengalih akan digunakan. Ya Tidak yang tidak
perlu
*coret
3.2 Unit berfungsi dengan baik? Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
*coret
Apakah bit pemotong tajam untuk mencegah
3.3 Spalling*) Cracking*) yang tidak
spalling atau cracking?
perlu
*coret
3.4 Apakah ukuran bit pemotong benar? Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
3.5 Semua peralatan bebas dari kebocoran. Ya*) Tidak*) *coret
yang tidak
perlu
4. Sealing Unit
*coret
4.1 Apakah unit perekat fungsional? Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
*coret
Kelembaban dan minyak filter pada kompresor
4.2 Ya*) Tidak*) yang tidak
bersih dan berfungsi
perlu
Sudah
Sudah
Unit memiliki pengontrol suhu (untuk perekat yang diterapkan
Belum diterapkan
4.3 diaplikasikan saat panas) berfungsi dengan baik dan tidak
diterapkan sesuai
telah dikalibrasi. sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
Unit perekat memberikan tekanan yang memadai diterapkan
Belum diterapkan
4.4 untuk memberikan bahan ke dalam retakan dengan tidak
diterapkan sesuai
kecepatan yang sesuai sesuai
syarat
syarat
*coret
*) *)
4.5 Apakah pot penuang digunakan? Ya Tidak yang tidak
perlu
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
4.6 tidak
diterapkan sesuai
Aplikator ketel yang digunakan dan ketel harus terus sesuai
syarat
terisi setidaknya sebagian penuh setiap kali syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
4.7 tidak
diterapkan sesuai
Unit aplikator kembali disirkulasi ulang selama sesuai
syarat
periode diam syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
4.8 Metode yang digunakan untuk memastikan bahwa tidak
diterapkan sesuai
perekat dan pengisi retak disiramkan di permukaan sesuai
syarat
perkerasan syarat
*coret
*) *)
4.9 Ya Tidak yang tidak
Semua peralatan bebas dari kebocoran. perlu

Inspeksi Peralatan

*coret
*) *)
5. Sealing and Filling App Ya Tidak yang tidak
perlu
*coret
Operator memiliki peralatan keselamatan yang
5.1 Ya*) Tidak*) yang tidak
tepat untuk pekerjaan
perlu
*coret
5.2 Apakah retak perlu dipetakan? Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
Apakah pemotongan / pengalihan mengikuti retak *coret
5.3 Ya*) Tidak*)
sedekat mungkin? yang tidak
perlu
*coret
5.4 Pemotongan dimensi memuaskan. Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
*coret
5.5 Retak kering pada waktu perekatan. Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
Sudah
Sudah
Operasi perekatan harus mengikuti tepat di diterapkan
Belum diterapkan
5.6 belakang operasi pemotongan / pembersihan / tidak
diterapkan sesuai
pengeringan. sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
5.7 Perekat pada suhu aplikasi yang benar tidak
diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
Periksa suhu perekat pada mulut pipa dengan diterapkan
Belum diterapkan
5.8 menggunakan termometer suhu tinggi atau tidak
diterapkan sesuai
termometer inframerah sesuai
syarat
syarat
Sudah
Bentuk alat pembersih sudah benar dan belum Sudah
diterapkan
digunakan, bersih dan bebas dari karbon atau Belum diterapkan
5.9 tidak
pengisi lain, dioperasikan pada jarak yang benar dari diterapkan sesuai
sesuai
retak, dan berpusat pada retak. syarat
syarat
Perekat genap dan konsisten dan belum dipanaskan *coret
5.10 ulang lebih dari jumlah yang diijinkan dan untuk Ya*) Tidak*) yang tidak
periode waktu yang disarankan perlu
Sudah
Sudah
diterapkan
Apakah ada gelembung yang berlebihan dalam Belum diterapkan
5.11 tidak
material yang disebabkan oleh air? diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Konfirmasikan bahwa saluran retak diisi dari bawah Belum diterapkan
5.12 tidak
ke atas dan tidak berlebihan. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Aplikasi memiliki penyelesaian yang genap dan Belum diterapkan
5.13 tidak
seragam, siram dengan permukaan perkerasan. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Tambahkan lagi perekat pada setiap bagian yang Belum diterapkan
5.14 tidak
masih kurang. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah Sudah
Aplikasi ini berhenti begitu terdeteksi adanya Belum
5.15 diterapkan diterapkan
masalah. diterapkan
tidak sesuai
sesuai syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Periksa ikatan dengan mengupas perekat atau Belum diterapkan
5.16 tidak
pengisi. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Lalu lintas jangan dibuka sampai perekat atau Belum diterapkan
5.17 tidak
pengisi tidak lagi berbekas akibat lalu lintas. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
*coret
5.18 Apakah perekat pada suhu aplikasi yang benar? Ya*) Tidak*) yang tidak
perlu
6. Peralatan Penyemprot
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
6.1 Bar penyemprot pada ketinggian yang tepat. tidak
diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Semua nozzle secara seragam miring 15-30 derajat Belum diterapkan
6.2 tidak
dari spray bar. diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Belum diterapkan
6.3 Semua nozzle bebas dari sumbatan. tidak
diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
Sudah
Sudah
diterapkan
Pola semprotan seragam dan overlap (double atau Belum diterapkan
6.4 tidak
triple). diterapkan sesuai
sesuai
syarat
syarat
*coret yang
6.5 Tekanan yang digunakan sudah tepat. Ya*) Tidak*) tidak perlu
Peralatan distributor/penyemprot dikalibrasi
*coret yang
6.6 dengan benar dan digunakan ukuran nozzle yang Ya*) Tidak*) tidak perlu
tepat.
7. Clean up
*coret yang
7.1 Semua tumpahan material harus dibersihkan. Ya*) Tidak*) tidak perlu
*coret yang
7.2 Semua pasir lepas disingkirkan dari lajur lalu lintas. Ya*) Tidak*) tidak perlu
REFERENSI

American Association of State Highway and Transportation Officials, 1990.


Guidelines for Pavement Management Systems, Washington, DC, 1990.
California Department of Transportation, 1998. Caltrans Safety Manual, Chapter 12,
Sacramento, California, 1998.
California Department of Transportation, 1999a. Standard Specifications, Section
94, Sacramento, California, 1999.
California Department of Transportation, 1999b. Standard Special Provisions, SSP
41-200, Sacramento, California, July, 1999.
California Department of Transportation, 1999c. Standard Special Provisions, SSP
51-740, Sacramento, California, July, 1999.
California Department of Transportation, 1999d. Caltrans Code of Safe Operating
Practices, Appendix C, 1999.
California Department of Transportation, 2000a. Caltrans Pavement Survey,
Sacramento, California, January, 2000.
California Department of Transportation, 2000b. Standard Special Provisions, SSP
37-400, Sacramento, California, August, 2000.
Heaton, R.A., and Ashcraft, J., 1992. State-of-the-Art Survey of Flexible Pavement
Crack Sealing Procedures in the United States, US Army Corps of Engineers
Cold Regions Research & Engineering Laboratory, CRREL Report pp. 92-118,
September, 1992.
Federal Highway Administration, U.S. Department of Transportation, 1999. Materials
and Procedures for Sealing and Filling Cracks in Asphalt-Surfaced Pavements,
FHWA-RD-99-147, Washington, DC, 1999.
International Slurry Surfacing Association, 2000. Recommended Performance
Guidelines for Crack Filling, Washington, DC, 2000.
Sonniah, J., and Kennepahl, G., 1995. Crack Sealing in Flexible Pavements, A Life
Cycle Cost Analysis, Ontario Ministry of Transportation, Presented at 74th
TRB meeting January 22-28, Washington, DC, 1995.
Rob e rts, Kandahl, P.S., Brown, E.R., Lee, D., Kennedy, T.W., 1996. Hot Mix
Asphalt Materials,
Mixture Design and Construction, National Center for Asphalt Technology, 2nd
Edition, 1996.
Strategic Highway Research Program, 1993. Distress Identification Manual for the
Long-Term Pavement Performance Project, SHRP-P-338, Washington, DC,
1993.
Transportation Research Board, 1996. Cost-Effective Preventive Pavement
Maintenance, NCHRP Synthesis of Highway Practice 233, Washington, DC,
1996.

Anda mungkin juga menyukai