Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR PUSTAKA

Afif Hidayat, Muhammad Yusuf, E. W. A. (2018). Analisis Postur Kerja Manual Material
Handling Menggunakan Metode Owas (Ovako Work Postur Analysis System). Jurnal
REKAVASI, 6(1), 44–50.

Aini, N., Rahmawati, F., Setyono, K. J., Teknik, J., Politeknik, S., Semarang, N., &
Inspection, S. (2019). Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Penerapan Program K3
Di Lingkungan Konstruksi. Bangun Rekaprima, 5(1), 1–12.
https://doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v5i1.1404

Aprianto, B., Hidayatulloh, A. F., & Zuchri, F. N. (2021). Faktor Risiko Penyebab
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja : A Systematic Review. Jurnal
Kesehatan Tambusai, 2(2), 16–25.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/1767/pdf

Ayudea, A., Engka, A., Sumampouw, O. J., Kaunang, W., Masyarakat, F. K., Sam, U.,
Manado, R., & District, B. (2022). Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 4 September 2022 44
Postur Kerja dan Keluhan Muskuloskeletal pada Nelayan di Desa Borgo Satu
Kecamatan Belang. 11(4), 44–51.

Darojatul Aghnia Agin. (2017). PEMETAAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL


DISORDERS BERDASARKAN FAKTOR RISIKO PEKERJAAN PEKERJA PRODUKSI
BAKSO CV UNIQUE MANDIRI PERKASA BEKASI TAHUN 2017. 1–14.

Degista, N., Tololiu, J., O., Sumampouw, & Punuh, M. I. (2022). Gambaran Postur Kerja dan
Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Desa Kakenturan Kecamatan Modoinding.
Ejournal.Unsrat.Ac.Id, 11(4), 66–72.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/41624

Evadarianto, N. (2017). Postur Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada


Pekerja Manual Handlingbagian Rolling Mill. The Indonesian Journal of Occupational
Safety and Health, 6(1), 97. https://doi.org/10.20473/ijosh.v6i1.2017.97-106

Hamdy, M. I. (2020). Analisa Postur Kerja Manual Material Handling (MMH) pada
Karyawan Bagian Pembuatan Block Menggunakan Metode Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) (Studi Kasus: PT Asia Forestama Raya). Jurnal Teknik Industri:
Jurnal Hasil Penelitian Dan Karya Ilmiah Dalam Bidang Teknik Industri, 5(1), 62.
https://doi.org/10.24014/jti.v5i1.7432
Hanafi Asnora Fadzil. (2019). PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, BEBAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV.
AKADEMI MANDIRI MEDAN. 72–79.

HANDAYANI WITA. (2011). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DI BAGIAN
POLISHING PT. SURYA TOTO INDONESIA. Tbk TANGERANG TAHUN 2011.

Hasanah, M., & . W. (2019). Pengaruh Postur Kerja Terhadap Keluhan Muskuloskeletal.
Gema Lingkungan Kesehatan, 17(1), 14–19.
https://doi.org/10.36568/kesling.v17i1.1047

Keluhan, D., & Pada, M. (2019). Hubungan Masa kerja, Lama Kerja dan Postur Kerja
Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Tambang Pasir Ilegal Di Sungai
Brantas Kota Kediri.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf (p.
674).

Kumalapatni, N. W. S., Muliarta, I. M., & Dinata, I. M. K. (2020). Gambaran Keluhan


Muskuloskeletal dan Analisis Postur Tubuh pada Siswa Pengguna Kompoter di SMK
“G” Denpasar Bali. Jurnal Medika Udayana, 9(2), 15–20.
https://ocs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/58812

Puspita, A. (2019). Analisis Aktivitas Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi Assessment Rula
Dan Reba. Jurnal Teknik Industri, 22(01), 87–93.

Rahman, A., Nugraha Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, H., Rahmania, E.,
Suwarni, A., Anna Haulian Siboro, B., Arlini, M., & Kamil BIOMEKANIKA DAN
MMH ERGONOMIdocx Fat ma Cahyani, N. (n.d.). ANALISIS PERBAIKAN POSTUR
KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI
RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDE... Mat eri Prosiding Seminar Nasional
Ergonomi.

Rahmawati, A. S., & Dewi, R. P. (2020). HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA,


MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KELUHAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA TENUN LURIK
“KURNIA” KRAPYAK WETAN, SEWON, BANTUL. PENGARUH PENGGUNAAN
PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata) UNTUK SUBSTITUSI TEPUNG
TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK DALAM PEMBUATAN MIE
KERING, 274–282.

Riskesdas Jatim. (2018). Laporan Provinsi Jawa Timur RISKESDAS 2018. In Kementerian
Kesehatan RI.

Sari, A. F., Yuliarty, P., & Wibowo, A. (2020). Analisis Tingkat Risiko Pekerja Pada Poin
Kerja Header Pipe Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (Reba) Dan Rapid
Upper Limb Assessment (Rula). Jurnal PASTI, 13(3), 285.
https://doi.org/10.22441/pasti.2019.v13i3.006

Septiani, A. (2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal


Disorders (MSDs) Pada Pekerja Bagian Meat Preparation PT. Bumi Sarimas Indonesia
Tahun 2017. In Skripsi (Vol. 7, Issue 1).

Shobur, S., Maksuk, M., & Sari, F. I. (2019). FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL
DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA TENUN IKAT DI KELURAHAN TUAN
KENTANG KOTA PALEMBANG. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 6(2),
113–122. https://doi.org/10.36743/medikes.v6i2.188

Sumigar, C. K., Kawatu, P. A. ., & Warouw, F. (2022). Hubungan antara umur dan masa
kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada petani di desa tambelang minahasa selatan.
Jurnal KESMAS, 11(2), 22–30.

Work Related Musculoskeletal Disorder Prevention Guide for


Mining : The Health, Safety and Reclamation Code for
Mines in British Columbia.

McAtamney, L. and Corlett, E. N., 2004. RULA: A Survey Based


Method for The Investigation of Work Related Upper Limb
Disorders. Applied Ergonomics. 24 (2) : 91-92.

Levy, Barry. S, et al. 2005. Preventing Occupational Disease & Injury.


Second Edition. Washington DC: American Public Health Association.

Cohen, Alexander L et al. 1997. Element of Ergonomic Program. A Primer Based on


Workplace evaluation of Musculoskeletal Disorders. USA: Departmen of

Health and Human Service NIOSH

Agin,Darojatul Aghnia.2017. Pemetaan Keluhan Muskuloskeletal


Disorders Berdasarkan Faktor Risiko. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh.

bustan, m. n. 2007. epidemiologi penyakit tidak menular. jakarta: rineka cipta

Tulus, MA. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2012.

FAKTOR: Darnoto Sri. 2021. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Muhammadiyah


University Press.
FAKTOR RISIKO:

Trisutrisno, I., dkk. 2022. Surveilans Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Yayasan kita Menulis.

METODE PENGUKURAN MSD:

Dr. Ir. Yulianus Hutabarat, MSIE. 2017. Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi.


Malang. Media Nusa Creative.

POSTUR ALAMIAH:

Restuputri Dian Palupi, dkk. 2022. Ergonomi Industri Pendekatan Rekayasa


Manusia. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.

WHO:

World Health Organization. (2021, February 8). Musculoskeletal Conditions.


Retrieved from World Health Organization:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/musculoskeletalconditions.

World Health Organization. (2022). Musculoskeletal health.


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/musculoskeletal-conditions.

European Agency for Safety and Health at Work. (2019). Work Related MSDs:
Prevalence, Costs, and Demographics in the EU. Dalam E. OSHA. Luxembourg:
Publications Office of the European Union.

Health Safety Environment United Kingdom. (2020). Work Related


Musculoskeletal Disorder Statistics (WRMSDs) in great Britain. Retrieved from
HSE UK: www.hse.gov.uk/statistics/

KERANGKA KONSEP:
Cohen, Alexander L. et al. 1997. Elements of Ergonomics Programs. A Primer Based on
Workplace Evaluation of Musculoskeletal Disorders. Amerika: U.S Department of
Health and Human Services. NIOSH.

Tabel Jenis-Jenis MSDs, Gejala, dan Faktor Resiko serta Pekerjaan yang Berpotensi
Menimbulkannya
No. Jenis Definisi Gejala Faktor Risiko Pekerjaan
MSDs Ergonomi Di Berpotensi
Tempat Kerja
1. Carpal Gangguan tekanan Gatal dan mati rasa Manual Mengetik dan
Tunnel atau pemampatan pada jari khususnya di handling, proses
Syndrome pada syaraf yang malam hari, sakit postur, getaran, pemasukan data,
(CTS) mempengaruhi syaraf seperti terbakar, mati repetisi, kegiatan
tengah, salah satu dari rasa yang force/gaya yang manufaktur,
tiga syaraf yang menyakitkan, sensasi membutuhkan perakitan,
menyuplai tangan bengkak yang tidak peregangan, penjahit, dan
dengan kemampuan terlihat, melemahnya frekuensi, durasi pengepakan atau
sensorik dan motoric. sensasi genggaman dan suhu. pembungkusan.
CTS pada pergelangan karena hilangnya
tangan merupakan fungsi syaraf sensorik.
terowongan yang
terbentuk oleh carpal
tulang pada tiga sisi
dan ligament yang
melintangnya.
2. Hand-Arm Gangguan pada Mati rasa, gata-gatal, Getaran, Pekerjaan
Vibration pembuluh darah dan dan putih pucat pada durasi, konstruksi,
Syndrome syaraf pada jari yang jari, lebih lanjut dapat frekuensi, petani atau
disebabkan oleh menyebabkan intensitas pekerja
(HAVS) getaran alat atau berkurangnya getaran, suhu lapangan,
bagian atau sensitivitas terhadap dingin. perusahaan
permukaan benda panas dan automobil, sopir
yang bergetar dan dingin. Gejala truk,
menyebar langsung ke biasanya muncul penjahit,
tangan. Dikenal juga dalam keadaan dingin. pengebor,
sebagai getaran yang pekerjaan
menyebabkan white memalu,
finger, traumatic gerinda,
vasopatic disease atau penyangga,
fenomena Raynaud’s atau penggosok
kedua. lantai.
3. Low Back Bentuk umum dari Sakit di bagian Pekerjaan Pekerja
Pain sebagian besar kondisi tertentu yang dapat manual yang lapangan atau
Syndrome patologis yang mengurangi tingkat berat, postur bukan lapangan,
(LBP) mempengaruhi tulang, pergerakan janggal, pelayan,
tendon, syaraf, tulang belakang yang force/gaya, operator,
ligament, ditandai oleh kejang beban objek, tekhnisian dan
intervetebral otot. Sakit dari tingkat getaran, manajernya,
disc dari lumbar spine menengah sampai repetisi, dan profesional,
(tulang belakang). yang parah dan ketidakpuasan sales,
mejalar sampai ke terhadap pekerjaan yang
kaki. Sulit pekerjaan. berhubungan
berjalan normal dan dengan
pergerakan tulis-menulis
tulang belakang dan
menjadi berkurang. pengetikan,
Sakit ketika supir truk,
mengendarai mobil, pekerjaan
batuk atau mengganti manual
posisi. handling,
penjahit, dan
perawat.
4. Periphera Pemampatan atau Gejala secara umum Postur, repetisi, Operator
l penjepitan syaraf pada pucat, terjadinya force/gaya, register,
Nerve tangan atau kaki perubahan warna dan getaran, dan kasir, pekerjaan
Entrapme (syaraf sensorik, terasa dingin pada suhu. perakitan, dan
nt motorik, dan tangan/kaki, pekerjaan
Syndrome autonomic) pembengkakan, kantoran.
berkurangnya
sensitivitas dalam
genggaman, sakit, dan
lemahnya refleksi
tendon. Gejala khusus
tergantung jenis syaraf
yang kena: Syaraf
sensorik:gatal, mati
rasa, dan sakit pada
area suplai, terasa
sakit dan panas, sakit
seperti tumpul atau
sensasi pembengkakan
yang tidak kelihatan.
Syaraf motorik:
lemah, kekakuan pada
otot, kesulitan
memegang sebuah
objek. Syaraf
autonomic:
pembengkakan pada
aliran darah.
5. Periphera Gejala permulaan Gatal-gatal yang Manual Sektor
l yang tersembunyi dan sering timbul, mati handling, force, manufaktur,
Neuropath membahayakan dari rasa, terasa sakit bila repetisi, getaran, pekerja di sektor
y dysesthesias dan disentuh, lemahnya dan suhu. publik dan
ketidakmampuan otot dan munculnya industri jasa.
dalam menerima atrophy yang
merusak jaringan
sensasi.
syaraf motorik,
melambatnya
industri aliran
konduksi syaraf,
berkurangnya
potensi atau
amplitudo
syaraf sensorik dan
motorik.
6. Tendinitis Tendinitis : Pegal, sakit pada Force/gaya Industri
dan merupakan bagain tertentu peregangan, perakitan
Tenosynov peradangan pada khususnya keika postur, automobil,
itis tendon, adanya bergerak aktif pekerjaan pengemasan
struktur ikatan yang seperti pada siku dan manual, makanan,
melekat pada masing- lutut yang disertai repetisi, berat juru tulis, sales,
masing dengan beban, dan dan
bagian ujung dari otot pembengkakan. getaran. manufaktur.
ke tulang. Kemerah-merahan,
Tenosynovitis : terasa terbakar, sakit
merupakan dan membengkak
peradangan tendon ketika bagian tubuh
yang juga tersebut beristirahat.
melibatkan synovium
(perlindungan tendon
dan
pelumasnya.
Pengendalian pada umumnya terbagi menjadi tiga (Cohen et al, 1997 dalam ):

a. Mengurangi atau mengeliminasi kondisi yang berpotensi bahaya menggunakan

pengendalian teknik.

b. Mengubah dalam praktek kerja dan kebijkan manajemen yang sering disebut

pengendalian administratif.

c. Menggunakan alat pelindung diri.

Agar tidak mengalami risiko MSDs pada saat melakukan pekerjaan, maka

ada beberapa hal yang harus dihindari. Hal tersebut adalah :

a. Jangan memutar atau membungkukkan badan ke samping.

b. Jangan menggerakkan, mendorong atau menarik secara sembarangan, karena

dapat meningkatkan risiko cidera.

c. Jangan ragu meminta tolong pada orang.

d. Apabila jangkauan tidak cukup, jangan memindahkan barang.

e. Apabila barang yang hendak dipindahkan terlalu berat, jangan melanjutkan.

f. Lakukan senam/peregangan otot sebelum bekerja.

Pembagian bagian-bagian tubuh serta keterangan dari bagian-bagian tubuh tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut :

Berikut gambar pembagian bagian-bagian tubuh dan keterangan dari bagian-bagian tubuh

tersebut:

Keterangan Skoring Keterangan Tingkat Risiko Berdasarkan Skor


Akhir
Skor 0 = Tidak sakit 0 - 20 = Rendah (belum dilakukan perbaikan)
Skor 1 = Agak sakit 21 - 41 = Sedang (mungkin diperlukan perbaikan)
Skor 2 = Sakit 42 - 62 = Tinggi (diperlukan tindakan segera)
Skor 3 = Sangat sakit 63-84 = Sangat Tinggi (diperlukan tindakan sesegera
mungkin)
OWAS merupakan metode analisis sikap kerja yang mendefinisikan pergerakan bagian tubuh
punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang diangkat. Masing-masing anggota tubuh
tersebut diklasifikasikan menjadi sikap kerja.
Berikut ini adalah klasifikasi sikap bagian tubuh yang diamati untuk dianalisa dan dievaluasi
(Karhu, 1981):
1). Sikap punggung
a) Lurus
b) Membungkuk
c) Memutar atau miring kesamping
d) Membungkuk dan memutar atau membungkuk ke depan dan menyamping

Gambar. Klasifikasi sikap kerja bagian punggung


2). Sikap lengan
a) Kedua lengan berada di bawah bahu
b) Satu lengan berada pada atau diatas bahu
c) Kedua lengan pada atau diatas bahu

Gambar. Klasifikasi sikap kerja bagian lengan


3). Sikap kaki
a) Duduk
b) Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus
c) Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus
d) Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk
e) Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk.
f) Berlutut pada satu atau kedua lutut
g) Berjalan

Gambar. Klasifikasi sikap kerja bagian kaki


4). Berat beban
a) Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W 10 Kg )
b) Berat beban adalah 10 Kg – 20 Kg (10 Kg W 20 Kg )
c) Berat beban adalah lebih besar dari 20 Kg (W 20 Kg )
Hasil dari analisa sikap kerja OWAS terdiri dari empat level skala sikap kerja yang
berbahaya bagi para pekerja.
a) KATEGORI 1 : Pada sikap ini tidak masalah pada sistem muskuloskeletal.
Tidak perlu perbaikan.
b) KATEGORI 2 : Pada sikap ini berbahaya pada sistem muskuloskeletal (sikap
kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan). Perlu perbaikan
dimasa yang akan datang.
c) KATEGORI 3: Pada sikap ini berbahaya bagi sistem muskuloskeletal (sikap
kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang sangat signifikan). Perlu
perbaikan segera mungkin.
d) KATEGORI 4: Pada sikap ini berbahaya bagi sistem muskuloskeletal (sikap
kerja ini mengakibatkan resiko yang jelas). Perlu perbaikan secara
langsung/saat ini.
Rapid Entire Body Assessment (REBA), (Hignett and Mc. Atamney, 2000), dikembangkan untuk
mengkaji postur kerja di industri pelayanan kesehatan. REBA mengkaji faktor risiko ergonomi;
a) Seluruh tubuh yang sedang digunakan
b) Postur statis, dinamis, kecepatan perubahan, atau postur yang tidak stabil
c) Pengangkatan yang sedang dilakukan, dan seberapa sering frekuensinya
d) Modifikasi tempat kerja, peralatan, pelatihan atau perilaku pekerja
e) REBA hanya alat analisis untuk menilai animasi load handling.
Berikut REBA Worksheet Arm and Wrist Analysis

Kerangka teori merupakan gabungan dari beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para

ahli, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor risiko penyebab terjadinya Musculoskeletal

Disorders (MSDs) dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yakni faktor individu, pekerjaan da

Keluhan Muskuloskeletal

b.Faktor Individu
a. Faktor
Pekerjaan c. Faktor
a. Usia Lingkungan
a. Postur kerja
b. Jenis a. Getaran
c. Beban Kerja Kelamin
b. Suhu
b. Gerakan c. Kebiasaan
berulang
Merokok c. Lingkungan

d. Masa
Kerja

e. Lama

Anda mungkin juga menyukai