Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIAH

Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Marengan Laok melalui


Produksi Telur Asin

Disusun Oleh:
Bayu Upik Santika Dewi
719.2.1.2739

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
KARYA TULIS ILMIAH
Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Marengan Laok melalui
Produksi Telur Asin
“Untuk memenuhi tugas bahasa indonesia”

Disusun Oleh:
Bayu Upik Santika Dewi
719.2.1.2739

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Bayu Upik Santika Dewi
NPM : 719212739
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Judul KTI : PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DI
DESA MARENGAN LAOK MELALUI PRODUKSI
TELUR ASIN

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini benar benar karya
saya. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali bagian bagian tertentu saya ambil sebagai
acuan dengan mengikuti tatacara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Sumenep, Desember 2019


Penulis,

Bayu Upik Santika Dewi


719212739

iii
ABSTRAK

Dewi, Bayu Upik Santika. 2019. Peningkatan Ekonomi


Masyarakat di Desa Marengan Laok Melalalui Produksi
Telur Asin. Karya Ilmiah. Dosen Pengampu: Kadarisman,
M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan


ekonomi masyarakat di desa marengan laok melalui produksi telur asin. Produksi
rumahan telur asin sudah menyebar di berbagai desa. Melalui produksi rumahan
telur asin dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Telur asin adalah telur yang diasinkan melalui pengawetan yang
berbahan alami abu, garam dan air. Produksi rumahan telur asin di salah satu desa
Marengan Laok yang bernama Masbiya dalam sebulannya dapat memproduksi
sebanyak 600 butir sedangkan pada lebaran idhul adha 1000 butir. Proses
pengasinan telur asin selama dua minggu misal kurang dari dua minggu tidak apa
apa akan tetapi rasa asinnya kurang terasa. Karakteristik yang sangat kenyal
dipengaruhi oleh kadar air. Karakteristik warna orange disebabkan kuning telur
kehilangan air selama proses perendaman dalam larutan garam. Karakteristik rasa
asin yang dipengaruhi oleh kadar NaCl mengikat air mempunyai afinitas yang
lebih besar dari pada protein menyebabkan ikatan antar molekul semakin kuat.
Karakteristik aroma tidak amis yang disebabkan konsentrasi garam yang lebih
tinggi.

Kata Kunci: Telur Asin, Produksi

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga saya berhasil menyusun karya ilmiah yang berjudul
“Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Marengan Laok melalui Produksi
Telur Asin” tepat pada waktunya.

Saya berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan saya berharap
masukan kritik juga saran dari bapak pembimbing, teman-teman, serta pembaca
untuk karya ilmiah ini. Sehingga dapat mencapai tujuan dari karya ilmiah ini.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Batasan Masalah ......................................................................... 3
D. Tujuan Penulisan ........................................................................ 3
E. Manfaat Penulisan ...................................................................... 4
F. Definisi Operasional ................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Empiris ............................................................................ 5
B. Kajian Teoritis ............................................................................ 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................. 9
B. Subjek Penelitian ........................................................................ 9
C. Jenis Data Dan Sumber Data ...................................................... 9
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 9
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengaruh Telur Asin Terhadap Perekonomian Desa Marengan Laok
.................................................................................................... 11
B. Teknik Pemasaran Telur Asin Di Desa Marengan Laok ............ 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk unggas yang mempunyai pasaran
cukup baik, harga relatif murah dan mengandung protein dengan kandungan
asam amino yang cukup lengkap. Keunggulan telur sebagai target produk
peternakan yang dapat dijadikan tempat menyimpan berbagai senyawa bioaktif
seperti imunoglobulin, untuk kepentingan kesehatan manusia. Telur merupakan
bahan pangan yang mempunyai daya pengawet alami yang baik, karena
memiliki suatu pelindung kimia dan fisis terhadap infeksi mikroba. Mekanisme
ini sebenarnya untuk melindungi embrio unggas sehingga menjamin
pertumbuhannya. Tetapi bila telur retak atau pecah, perlindungan alami ini
hilang dan telur akan mudah rusak seperti bahan pangan hewani lainnya. Jasad
renik utama yang menyebabkan infeksi pada produk telur adalah salmonella
dan staphylococcus, sehingga dapat mempengaruhi warna, tekstur dan aroma
yang dapat menjadikan tidak layak untuk tekstur dan aroma yang dapat
menjadikan tidak layak untuk dikonsumsi. Peenanganan dan perlakuan yang
baik sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas telur sehingga masa
simpan dapat lebih lama. Salah satu caranya adalah dengan pengawetan.
Kualitas telur yang akan dipasarkan sangat dipengaruhi oleh faktor
bibit, pakan yang diberikan dan manajemen pemeliharaannya. Pakan dengan
zat pakan yang seimbang dan mineral yang cukup akan menghasilkan produksi
telur yang baik. Se dan vitamin E dalam pakan dapat menghasilkan telur dan
daging yang berdaya tahan lama di samping itu kedua senyawa tersebut
penting bagi kesehatan manusia. Se dan vitamin E tidak hanya dapat
mempertahankan integritas sel tetapi juga dapat meningkatkan kesuburan
hingga mencegah penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. Pakan
yang kurang protein dan kalsium menyebabkan berat telur rendah, produksi
telur sedikit, kulit telur tipis dan mudah pecah dalam pengangkutan. Telur yang
kulitnya kotor dapat menurunkan harga dan mempercepat proses pembusukan.

1
2

Sebaliknya, peternak yang menghasilkan telur yang berkualitas baik


dan bersih relatif akan memperoleh keuntungan lebih besar daripada peternak
yang menghasilkan telur dengan kualitas rendah.
Telur asin adalah telur yang telah mengalami proses pengawetan
dengan menggunakan garam sehingga mampu bertahan lama. Bahan utama
telur asin yang biasa digunakan oleh produsen adalah telur bebek. Ini
dikarenakan telur bebek atau telur itik memiliki kualitas cangkang yang lebih
baik dalam menyerap garam sehingga lebih mudah untuk pengawetan. Selain
itu, tekstur yang dimiliki oleh telur bebek lebih kenyal dan rasanya lebih gurih
daripada telur ayam. Ukuran telur bebek pun lebih besar daripada telur ayam
sehingga memiliki kepuasan yang lebih tinggi saat menyantapnya.Telur asin
yang umumnya menggunakan telur bebek memiliki kandungan gizi yang
banyak. Protein merupakan kandungan gizi utama yang ada di dalam telur asin.
Kandungan gizi lainnya yang cukup tinggi pada telur asin adalah kandungan
kolesterol. Telur asin juga mengandung asam amino.Kandungan gizi lainnya
yang cukup penting adalah kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dan asam
lemak tak jenuh ganda. Telur asin juga mengandung beberapa vitamin seperti
vitamin B kompleks, vitamin A, dan vitamin E.Beberapa mineral seperti zat
besi, kalsium, fosfor, sodium, dan magnesium juga ada di dalam sebuah telur
asin.
Manfaat Telur Asin Bagi Kesehatan yang pertama memenuhi
kebutuhan nutrisi tubuh karena telur asin yang berasal dari telur bebek
mengandung gabungan dari protein, lemak, dan karbohidrat. Sebutir telurnya
mengandung 9 gram protein berkualitas yang dapat digunakan oleh tubuhmu
untuk menunjang sistem kekebalan dan menjaga kulit tetap sehat. Dengan
demikian, memakan sebutir telur bebek, memenuhi 15% protein yang
dibutuhkan tubuh orang dengan berat rata-rata 68 kg. Telur bebek juga
mengandung 9,6 gram lemak yang menjadi sumber energi dan 1 gram
karbohidrat. Yang kedua kaya akan vitamin yang baik karena dapat
meningkatkan asupan vitamin dan menyediakan cukup banyak vitamin A dan
B12 untuk tubuhmu. Vitamin A sangat baik untuk membantu membentuk sel-
3

sel baru dalam tubuh dan menjaga kesehatan mata. Sedangkan vitamin B12
dalam telur bebek bermanfaat untuk menjaga saraf tetap sehat dan
meningkatkan fungsi sel darah merah. Selain itu, telur bebek juga mengandung
vitamin B kompleks, vitamin D dan E. Yang ketiga meningkatkan daya tahan
tubuh karena memiliki kandungan selenium dan zat besi. Selenium menunjang
fungsi kekebalan tubuh tetap sehat dan membantu memproduksi hormon tiroid.
Sedangkan zat besi membantu sel darah merahmu mengalirkan oksigen dan
berperan penting untuk memproduksi energi. Yang ke empat menjaga
kesehatan tulang karena terdapat kandungan sejumlah kecil seng, fosfor, dan
kalsium. Fosfor dan kalsium sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
pertumbuhan tulang. Dengan demikian, memakan telur asin dapat mencegah
osteoporosis, serta membantu pertumbuhan tulang pada anak-anak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh telur asin terhadap perekonomian desa marengan laok?
2. Bagaimana teknik pemasaran telur asin di desa marengan laok?

C. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya kemampuan, penelitian ini memiliki batasan sebagai
berikut:
1. Pengaruh telur asin terhadap perekonomian desa marengan laok.
2. Teknik pemasaran telur asin di desa marengan laok.

D. Tujuan Penulisan
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh telur asin terhadap perekonomian desa
marengan laok.
2. Untuk mengetahui teknik pemasaran telur asin di desa marengan laok.
4

E. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penelitian ini, baik penyusun maupun pembaca dapat
memperoleh beberapa manfaat, yaitu:
1. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan tentang usaha telur asin juga dapat
mengetahui bahwa telur asin dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat.
2. Bagi Mahasiswa
Dampat menambah wawasan tentang produksi telur asin.
3. Bagi Pemerintah
Dapat membantu pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara dengan
usaha mikro telur asin.

F. Definisi Operasional
1. Ekonomi : adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang barang serta kekayaan seperti hal keuangan,
perindustrian, dan perdagangan (KBBI online, diakses 13 Desember 2019).
2. Produksi : adalah proses mengeluarkan hasil (KBBI online, 13 Desember
2019).
3. Masyarakat : adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama (KBBI online, 13
Desember 2019).
4. Telur : adalah benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak
yang dihasilkan oleh unggas biasanya dimakan (KBBI online, 13 Desember
2019).
5. Telur asin : adalah telur itik atau telur ayam yang diasinkan (KBBI online,
13 Desember 2019).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Empiris
Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada
beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penelitian lakukan.
Penelitian tentang telur asin juga pernah oleh Andi Zulkarnaim. S yang
berjudul “TELUR ASIN” hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa telur itik
memiliki banyak protein yang terdapat pada bagian kuning telur 17 persen,
sedangkan bagian putihnya 11 persen. Protein telur terdiri dari ovalbumin
(putih telur) dan ovavitelin (kuning telur). Protein telur mengandung semua
asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat. Pada suatu
penelitian dengan menggunakan percobaan tikus, diketahui bahwa telur
mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100 persen
dibandingkan dengan daging ayam (80%) dan susu (75%). Berarti jumlah dan
komposisi asam aminonya sangat lengkap dan berimbang, sehingga hampir
seluruh bagiannya dapat digunakan untuk pertumbuhan maupun penggantian
sel-sel yang rusak.hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada
bagian kuning yang mencapai 35%, sedangkan di bagian putih tidak ada sama
sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida
(umumnya berupa lesitin), dan kolestrol. Dalam satu lemak menghasilkan 9
kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air),
sehingga menjadi lebih mudah dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun
golongan lanjut usia.
Mengasinkan telur dengan menggunakan berbagai macam adonan
pengasin seperti abu gosok, ampas teh/larutan daun teh dan memamakai bubuk
batu merah. Keasinan telur tergantung pada kadar garam yang diberikan.
Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang diasinkan, tetapi
rasanya akan semakin asin. Telur asin matang tahan selama 2-3 minggu,
sedangkan pembubuhan larutan teh dalam adonan pengasin dapat
meningkatkan ketahanan telur asin sampai 6 minggu. Penggunaan ekstrak daun

5
6

teh bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat
menutupi pori-pori kulit telur serta memberikan warna coklat muda yang
menarik dan bau telur asin yang dihasilkan lebih disukai. Keuntungan
mengasinkan telur yaitu dapat disimpan tanpa mengalami proses perusakan dan
dapat mengurangi rasa amis telur juga tidak berbau busuk serta memiliki rasa
yang enak ( Andi Zulkarnaim. S, 2010:278).
Penelitian tentang telur asin juga pernah dilakukan oleh Falah Achmad
Bagusti yang berjudul “PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG”
hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembuatan telur asin rasa bawang
bertujuan untuk membuktikan bahwa bawang yang telah dihaluskan dapat
meresap ke dalam telur melalui proses osmosis. Alat dan bahan yang
digunakan adalah ember plastik, alat pengaduk, blender, panci, telur
ayam/bebek 10 butir, bawang putih 2 ons, tawas, garam dapur 1 ons, abu gosok
2 ons, dan serbuk bata merah 4 ons. Cara pembuatannya pertama- tama telur
dicuci hingga bersih, lalu bawang putih di blender (tambahkan air lalu rebus
sampai air tersebut mendidih), setelah itu siapkan ember, isi abu gosok, serbuk
bata dan tawas, aduk hingga rata, tambahkan garam, lalu aduk hingga garam
terlarut, kemudian masukkan bawang putih yang sudah halus (Falah Achmad
Bagusti, 2012:105).
Dari hasil yang dilakukan pendahulu yang berhubugan dengan telur
asin itu dengan penelitian yang saya buat sama dalam topik, meneliti tentang
“TELUR ASIN” tapi berbeda dalam fokusnya, Andi Zulkarnaim. S, Falah
Achmad Bagusti lebih menjelaskan tentang definisi tentang telur asin dan
pembuatan telur asin , sedangkan Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa
Marengan Laok melalui Produksi Telur Asin,jadi penelitian yang saya buat
tidak sama dengan para pendahulu ( Andi Zulkarnaim. S, Falah Achmad
Bagusti, 2019).
7

B. Kajian Teoretis
a. Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Kata “ekonomi” berasal dari bahasa yunani kuno
yaitu “oikos” dan “nomos” yang bermakna pengelolaan rumah tangga.
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
1. Menurut Adam Smith, seorang tokoh filsuf politik dan ekonomi,
berpendapat, ekonomi adalah suatu kegiatan berupa penyelidikan
dan penelitian tentang kondisi, sebab, maupun asal muasal kekayaan
suatu negara.
2. Menurut Paul Anthony Samuekon, seorang ekonom bergelar doktor
dari Universitas Harvard, berpendapat, ekonomi adalah suatu
metode yang digunakan oleh seseorang maupun kelompok untuk
memanfaatkan sumber agar memperoleh berbagai komoditi dan
produk sehingga dapat dinikmati masyarakat.
3. Menurut Laurence A. Manullang, seorang ekonom dari Porsea,
Sumatera Utara, berpendapat, ekonomi adalah studi yang membahas
segala aktivitas yang dilakukan masyarakat sebagai usaha untuk
mencapai kemakmuran.
4. Menurut Alfred Marshall, seorang ahli ekonomi berkebangsaan
Inggris, berpendapat, ekonomi adalah suatu cabang keilmuan yang
yang berfungsi untuk mempelajari segala kehidupan manusia
sehari-hari yang berhubungan dengan bidang tersebut.
b. Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan dilakukan untuk menambah guna
pada suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa definisi produksi menurut para ahli
sebagai berikut:
1. Menurut Drs. Mohammad Hatta, produksi adalah semua pekerjaan
yang dapat menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan
membagikan guna itu di antara banyak orang.
8

2. Menurut Drs. Eko Harsono, produksi adalah segala usaha


manusia/kegiatan yang dapat membawa benda ke dalam suatu
keadaan sehingga dapat dipergunakan guna memenuhi kebutuhan
manusia yang lebih baik.
3. Menurut Assauri, produksi adalah suatu kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang maupun jasa.
4. Menurut Magfuri, produksi adalah suatu proses mengubah barang
agar memiliki nilai guna untuk kebutuhan manusia.
5. Menurut Heizer dan Render, produksi adalah proses penciptaan
barang maupun jasa.
c. Telur
Beberapa definisi telur menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Sudaryani, telur merupakan produk peternakan yang
memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi
masyarakat.
2. Menurut Rasyaf, telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan
induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam
suatu wadah.
d. Pemasaran
Beberapa definisi pemasaran menurut pendapat dari beberapa sumber
sebagai berikut:
1. Pemasaran adalah suatu proses yang dengan individu-individu dan
kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk
dan nilai satu sama lain (Kolter Amstrong,1997:8).
2. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip
Kottler,1997:8).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini
diawali dengan bab I. Tahap ini peneliti akan menyajikan beberapa kerangka
dalam penelitian yang akan dibahas, tahap pertama yaitu topik permasalahan
yang akan dibahas dan diteliti, dilanjutkan dengan rumusan masalah, yang
kedua yaitu membandingkan penelitian yang dibuat dengan penelitian
sebelumnya tapi dengan topik yang sama. Yang ketiga adalah metode yang di
gunakan dalam penelitian ini. Yang ke empat adalah pembahasan masalah
yang ada pada rumusan masalah dan yang terakhir yaitu tentang pembahasan
yang akan menjadi inti dari penelitian permasalahan itu.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak – pihak yang dijadikan sebagai sampel
dalam sebuah penelitian (Albertus Aditya, 2010:12). Subjek penelitian dalam
karya tulis ilmiah ini adalah masyarakat desa Marengan Laok kabupaten
Sumenep.

C. Jenis Data dan Sumber data


Jenis data dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder karena
peneliti mendapatkan informasi dari masyarakat dan mendapatkan informasi
dari perantara.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitiannya adalah alat tulis dan handphone.
Tema Indikator Jumlah Nomer
Pertanyaan Pertanyaan
Pembuatan Untuk mengetahui 1 1
telur asin pembuatan telur asin

9
10

Harga jual Untuk mengetahui 1 3


harga penjualan
Proses Untuk mengetahui 1 2
produksi waktu telur sudah asin
Teknik Untuk mengetahui 1 4
pemasaran teknik pemasaran
yang digunakan

E. Teknik Pengumpulan Data


Tekhnik pengumpulan data ini di gunakan untuk memperoleh data.Dan
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
pertama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun tekhnik
pengumpulan data yang di gunakan antara lain;
a. Observasi
Teknik dilakukan untuk memperoleh informasi pada manusia yang
terjadi.
b. Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan sesi tanya jawab untuk memperoleh
informasi.
c. Bahan Kepustakaan
Memperoleh data dari literatur berupa teori yang menyangkut masalah
dalam penelitian ini.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Telur Asin Terhadap Perekonomian Desa Marengan Laok


Perkembangan zaman yang semakin maju atau modern, kebutuhan
manusia yang juga sanagat diperlukan terutama sandang, pangan dan papan.
Untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier tanpa adanya uang
tidak akan terpenuhi. Uang pun tidak akan didapat tanpa adanya usaha yaitu
dengan bekerja. Bagi mereka yang mempunyai hewan ternak itu adalah sumber
penghasilannya namun bagi mereka yang tidak memiliki tapi memiliki potensi
wirausaha maka akan mendapat sumber penghasilan dari berwirausaha.
Berwirausaha pun harus memiliki kreativitas agar dapat menarik konsumen.
Dalam peningkatan perekonomian desa marengan laok, masyarakatnya
memiliki kreatifitas dengan membuat batik walau marengan laok termasuk
kabupaten sumenep bukan kota pamekasan, masyarakat marengan laok juga
mengolah hasil pertenakan menjadi makanan yang dikonsumsi dan sehat. Salah
satunya adalah telur yang diawetkan dengan garam sehingga disebut telur asin.
Telur asin biasanya berasal dari telur itik. Telur asin juga memiliki manfaat
bagi kesehatan. Masyarakat desa mrengan laok dengan meningkatkan
perekonomiannya salah satunya dengan produksi rumahan.produksi rumahan
sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat.
Sebagai peningkatan perekonomian masyarakat desa khususnya desa
marengan laok dari produksi rumahan telur asin dapat mengurangi jumlah
pengangguran. Alasannya karena untuk menjadi pekerja usaha telur asin tidak
membutuhkan pendidikan yang tinggi apalagi kita semua sudah mengetahui
bahwa pengangguran indonesia banyak tidak dapat bersaing atau mengikuti
zaman karena pengetahuannya faktor utamanyapun pendidikan yang hanya
ditempuh sampai SD, SMP atau SMA. Bukan berarti yang baca penelitian ini
tidak melanjutkan pendidikan yang tinggi.
Telur yang diasinkan dapat dikatakan bagus apabila telur dapat tahan
lama saat penyimpanan, rasa asin pada telur terasa, serta disekeiling kuning

11
12

telur terlihat masir atau berminyak. Salah satu produksi rumah tangga
bernama Masbiya disetiap sebulan dapat memproduksi telur asin sebanyak 600
butir. Sedangkan di hari lebaran idhul adha produksinya naik drastis sebanyak
1000 butir.
Permasalahan yang sering timbul dalam telur asin adalah telur itik yang
membusuk karena terlalu lama di diamkan atau tidak langsung diasinkan. Telur
asin juga dapat membusuk jika telur itik yang diasinkan pecah hal itu
disebabkan terlalu lamanya telur diasinkan tapi jika telur itik hanya diasinkan
beberapa hari rasa asinnya tidak akan terasa.
Bahan alami yang dipakai Masbiya dalam memproduksi telur asin
adalah pasir yang berwarna abu abu atau kayu yang sudah dibakar pada saat
memasak yang dulu banyak digunakan sebelum adanya kompor yang
menggunakan minyak tanah. Selain pasir menggunakan garam yang belum
diproses bahan kimia atau garam yang belum dihaluskan. Serta bahan yang
terakhir adalah air.
Karakteristik tekstur telur asin yang sangat kenyal
diperoleh dengan konsentrasi abu 60 gram: garam 80
gram dan tidak kenyal diperoleh dengan kosentrasi abu
60 gram: garam 0 gram. Perbedaan karakteristik tekstur
telur asin dipengaruhi oleh kadar air pada saat
pengasinan. Tekstur telur asin dipengaruhi oleh kadar
air yaitu dimana berkurangnya kadar air menimbulkan
tekstur telur asin yang semakin keras. Pada proses
pengasinan kemampuan NaCl untuk mengikat air
mempunyai afinitas yang lebih besar dari pada protein
menyebabkan jarak antara molekul protein semakin
dekat sehingga interaksi antara molekul protein
semakin kuat. Ikatan yang kuat tersebut menyebabkan
protein menggumpal sehingga menyebabkan tekstur
protein semakin kenyal selain itu tekstur putih telur
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar
protein, suhu pemanasan, kekuatan ion dan adanya
interaksi dengan komponen lain (Nuruzzakiah,
hafnatirahmatan, devisyafrianti:2016).
Karakteristik warna telur asin sangat orange diperoleh
dengan konsentrasi abu 60 gram: garam 80 gram
dengan abu 60 gram : garam 0 gram memiliki
perbedaan warna yang jelas dengan perlakuan yang
lainnya. Terbentuknya warna orange ini disebabkan
13

karena kuning telur kehilangan air selama proses


perendaman dalam larutan garam. Kehilangan air dari
telur menyebabkan perubahan warna pada kuning telur.
Konsentrasi garam menyebabkan kadar air telur
menurun sehigga adanya perubahan warna pada kuning
telur. Dengan demikian pengasinan menyebabkan kadar
air telur menurun sehingga warna orange pada kuning
telur semakin pekat. Kadar air mempengaruhi
konsentrasi pigmen, sedangkan lemak bebas
mempengaruhi keluarnya pigmen. Kuning telur
merupakan suatu emulsi lemak dalam air dengan
kandungan bahan kering sekitar 50% yang terdiri dari
2/3 lemak dan 1/3 protein (Nuruzzakiah,
hafnatirahmatan, devisyafrianti:2016).
Karakteristik rasa telur asin terjadinya peningkatan rasa
asin setiap penambahan konsentrasi garam pada setiap
perlakuan. Faktor faktor yang menyebabkan tidak
adanya pengaruh terhadap tingkat keasinan telur karena
rendahnya kadar NaCl, sehingga kriteria rasa asin yang
dihasilkan masih kurang, baik pada kuning telur
maupun kuning telur. Kemasiran telur asin dapat terjadi
karena kemampuan NaCl untuk mengikat air
mempunyai afinitas yang lebih besar dari pada protein
menyebabkan ikatan antar molekul semakin kuat.
Ikatan yang kuat menyebabkan protein menggumpal.
Penggumpalan protein dalam kuning telur
menyebabkan rasa asin dan berpasir. Rasa masir dari
kuning telur juga dipengaruhi oleh besaran minyak
yang keluar, kekuatan gel dari kuning telur dan
diameter granula kuning telur. Semakin tinggi nilai
ketiga kriteria mutu tersebut, rasa masir kuning telur
dihasilkan semakin tinggi (Nuruzzakiah,
hafnatirahmatan, devisyafrianti:2016).
Karakteristik aroma yang tidak amis diperoleh pada abu
60 gram: garam 80 gram dan sangat amis diperoleh
pada abu 60 gram : garam 0 gram. Hal tersebut
dipengaruhi oleh konsentrasi garam yang lebih tinggi.
Pengujian bau atau aroma adalah suatu pengujian yang
penting karena dapat memberikan penilaian terhadap
produk. Perbedaan konsentrasi garam memberikan
pengaruh terhadap karakteristik aroma telur asin
(Nuruzzakiah, hafnatirahmatan, devisyafrianti:2016).
14

B. Teknik Pemasaran Telur Asin di Desa Marengan Laok


Sub sektor peternakan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di
bidang sektor pertanian. Namun krisis moneter dan ekonomi yang berlangsung
sejak 1997 membawa dampak yang merugikan bagi dunia peternakan
khususnya peternakan unggas, sehingga menimbulkan kegagalan
pembangunan industri peternakan nasional. Untuk memperoleh pemasaran
yang baik, perternak selaku produsen harus mengetahui jumlah dan jenis
saluran pemasaran yang ada, harga pada setiap jenis penyaluran dan ongkos
yang diperlukan, cara penentuan kualitas dan cara pengangkutan, dan
perkembangan teknologi dalam pemasaran telur (cara pengepakan,
penyimpanan, pengawetan, dan lain lain). Teknik pemasaran produk unggas,
terutama telur dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Penjualan Langsung Kepada Konsumen
Untuk produksi telur asin yang lokasinya berdekatan dengan peternak telur
itik dipasarkan secara langsung kepada konsumen setempat. Dengan teknik
ini, penurunan kualitas telur asin terutama resiko terjadinya keretakan telur
serta pembusukan telur dapat berkurang. Cara ini dapat dilakukan produsen
dengan mengantar langsung kepada konsumen atau konsumen mengambil
ke tempat produsen.
b. Penjualan Melalui Penyalur
Dalam keadaan tertentu dimana tidak adanya koperasi atau peraturan
pemasaran produksi setempat, maka telur asin dijual melalui penyalur,
seperti toko toko atau khatering. Penyalur penyalur ini yang berhubungan
dengan konsumen, sehingga mereka dapat menguasai pemasaran, tetapi
juga melemahkan produsen, karena harga ditentukan penyalur.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan zaman yang semakin hari semakin modern membuat
kebutuhan manusia akan adanya uang semakin bertambah. Uang akan ada
jika kita bekerja dengan karya yang dapat menghasilkan uang. Untuk
mendapatkan uang bisa melalui usaha apapun contohnya wirausaha. Menjadi
seorang edupreneur lebih mengedepankan akal atau ikiran kita dibanding
pendidikan tinggi. Tapi bukan brarti kita sebagai generasi penerus bangsa
perlu untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi untuk menjadikan bangsa
kita sebagai bangsa yang maju. Jika generasi penerus bangsa tidak
melanjutkan pada pendidikan tinggi tetapi memiliki keunggulan untuk
berwirausaha maka perlulah di kembangkan mungkin dengan mengikuti
pelatihan atau seminar yang diadakan oleh pemerintah atau yang lain salah
satu contoh hasil wirausaha rumah tangga adalah telur asin. Telur asin adalah
telur yang diasinkan melalui proses pengasinan atau diawetkan. Cara
pembuatannya sangat mudah serta bahannya gampang di dapat. Kualitas rasa
asinnya tergantung lamanya proses pengasinan. Kualitas telurnya pun
tergantung lamanya telur yang akan diasinkan serta telur yang akan diasinkan
bagus atau tidak.
Pemasaran produksi telur asin dapat digunakan dengan dua cara atau
dengan cara lainnya. Dengan cara memasarkan langsung kepada konsumen
dapat mempercepat penjualan sehingga telur tidak akan mengalami
pembusukan. Pembusukan pada telur disebabkan lamanya pengasinan serta
lamanya telur asin yang tidak dikonsumsi. Selain dipasarkan langsung pada
konsumen bisa dengan cara melalui penyalur seperti menitipkan di toko-toko
biasanya konsumen yang kurang informasi dari warga setempat lebih memilih
membeli pada toko karena jika difikir fikir pasti di toko ada yang menjual.
Selain dititipkan pada toko-toko juga dengan dijual pada pengusaha katering,
terutama yang menerima pesanan katering sup. Biasanya di daerah

15
16

saya di Marengan laok makanan sup selain ikan daging ditambah telur
asin yang hanya sebelah atau yang dibelah.

B. Saran
Masyarakat desa Marengan laok hendaknya mendukung usaha
produksi telur asin, juga dapat memproduksi usaha yang lain semacam telur
asin. Dilihat dari lingkungan desa Marengan laok banyak bahan yang dapat
diproduksi menjadi makanan yang sehat dan berprotein. Hal tersebut
membutuhkan perhatian penting bagi masyarakat desa Marengan laok.
Melihat dari pengaruh adanya produksi rumahan telur asin yang
sangat membantu perekonomian masyarakat desa marengan laok sebaiknya
terus dipertahankan serta dikembangkan. Pengaruh yang sangat membantu
sekali serta dapat mengembangkan perekonomian, telur asin juga dapat
mengembangkan jiwa wirausaha sumber daya manusia yang ada. Selain
hanya dijual dalam bentuk telur yang melingkar sebaiknya masyarakat yang
memproduksi telur asin juga dapat menjualnya dengan kreasi yang lain. Jika
perbulannya meproduksi hanya 600 butir maka akan bertambah karena
banyaknya permintaan dari konsumen. Telur asin juga dapat memiliki rasa
selain seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti Falah Achmad
Bagusti Sehingga menarik konsumen agar mengkonsumsi atau menyukai
telur asin.
Melihat dari pemasaran yang sudah saya teliti seiknya masyarakat
desa marengan laok menggunakan pemasaran media sosial. Mengingat pada
era 4.0 yang anak mudanya lebih lekat dengan teknologi apalagi handphone
sudah seperti kebutuhan bagi anak muda sekarang. Selain itu sekarang banyak
yang malas untuk datang langsung ke toko-toko sehingga menggunakan
media sosial. Di musim penghujan kebanyakan orang orang lebih senang
membeli barang media sosial karena jalanan yang becek. Sekarangpun untuk
membelinya juga dapat diantarkan langsung kerumah dengan gojek atau
grab. Maka dari itu masyarakat desa Marengan laok lebih meningkatkan lagi
dalam pemasaran produksi rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Yuwanta, Tri. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Gadjah Mada University Press.
S,Andi Zulkarnaim. 2010. Telur Asin dalam karya ilmiah. http://al-
oeghi.blogspot.com/2010/11/telur-asin.html. Diunduh pada tanggal 25
Desember 2019.

Bagusti, Falah Achmad. 2012. Pembuatan Telur Asin Rasa Bawang dalam karya
ilmiah. http://falahachmadbagusti.blogspot.com/2012/04/karya-ilmiah-
pembuatan-telur-asin-rasa.html. Diunduh pada tanggal 25 Desember
2019.

Nuruzzakiah, Hafnati Rahmatan dan Devi Syafitri.2016. Pengaruh Konsentrasi


Terhadap Kadar Protein dan Kualitas Organoleptik Telur Bebek dalam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Volume 1.
https://media.neliti.com/media/publications/187519-ID-pengaruh-
konsentrasi-garam-terhadap-kada.pdf. Diunduh pada tanggal 25
Desember 2019.

Mulyantini,N.G.2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gadjah Mada University


Press.

17

Anda mungkin juga menyukai