Anda di halaman 1dari 98

MODUL TES KEPRIBADIAN

(TES GRAFIS & WARTEGG)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

1
BAUM TEST

Dasar teori, administrasi, interprestasi

Dasar pikirannya adalah bahwa pohon sebagai tes proyeksi. Untuk yang
pertama kali dikemukakan oleh Emil Janker. Ia sebagai penasehat pendidikan di
Zurich.

Jenis tes ini sebetulnya (segi positifnya) adalah bahwa orang yang di tes tidak
membayangkan bahwa itu adalah tes psikologi. Jadi dalam hal ini amat sedikitnya
prasangka individu yang di tes.

Disini dianggap tes kemampuan menggambar tetapi sebetulnya di samping hal


tersebut juga dianggap sebagai kemampuan menggambar, juga ungkapan dengan cara
grafis yang bersifat spontan.

Instruksi (perkembangan instruksi)

1. Gambarlah suatu pohon (bebas menggambar)


Kemudian direvisi karena ditemukan bahwa ada gambar yang kurang
tepat mengungkap aspek-aspek psikis yang di perlukan. Karena pohon tersebut
mempunyai bentuk yang sama. Misal pohon pinus dan palma.
2. REVISI 11 : gambarlah satu pohon yang berdaun
3. REVISI 11 : gambarlah pohon tapi bukan pohon pinus
4. REVISI 111 : gambarlah suatu pohon buah
5. REVISI 1V : (yang banyak di gunakan) gambarlah pohon, kecuali :
a. Jenis pohon perdu
b. Jenis pohon pinus
c. Jenis pohon palma
d. Jenis pohon randu
e. Jenis bambu
f. Jenis pohon cemara
g. Jenis rumput-rumputan
h. Jenis pohon bringin

2
Pengecualian ini di maksud agar individual differences tampak. Pohon
beringin ini merupakan tambahan pengecualian yang terakhir, karena dahulunya
di perbolehkan dengan asumsi bahwa pohon beringin dapat menunjukkan sifat-
sifat pada psikis pada akar gantungnya (banyak digambar, tendensi dependent).

Kalau sudah selesai menggambar pohon tersebut. Testee diminta untuk


menyebutkan gambar apa yang di gambarnya itu, nama dan lain-lain di tulis di
bagian kertas yang kosong.

ALAT-ALAT : pensil HB

Kertas HVS 80 gr

Tanpa penggaris dan karet penghapus.

WAKTU : tanpa batas untuk klinis tetapi biasanya 5-10

Menit lalu diambil rerata (biasanya untuk

Kelompok) jadi ini biasanya tidak untuk klasikal

Individu.

PERKEMBANGAN MENGGAMBARKAN PADA ANAK

 Anak mulai sering mencoret-coret adalah pada usia +2 tahun coretan


bersifat scribble (pendek-pendek). Belum menunjukkan pohon secara
jenis.
 Pada usia 3 tahun : - coretan pendek-pendek, naik turun.
- Sudah ada coretan mendatar
- Kalau gambar pohon hanya garis saja
- Dahan-dahannya hanya garis datar, seperti huruf
T
- Gambar cendrung di bagian bawah kertas
 Umur 4 tahun gambar sudah mulai memperhatikan ruang (sudah agak
ke atas) tetapi batang dan dahan seperti huruf T, hanya sudah ada
kecenderungan bahwa gambar dahan sudah mulai agak keatas.
 Umur 5 tahun agak ada hambatan dalam menggambar pohon, anak
cenderung menggambar rumah.

3
 Umur 8 tahun senang lagi dengan menggambar pohon,, dahan, dan
gambar pohon ada gambar menyilang terdeteksi konflik).
Pada umumnya gambar ranting sudah di sertai
dengan gambar buah dan di dalam garis tekan
sudah cukup kuat karena adanya perkembangan
motorik anak atau mungkin sudah di sertai burung
atau latar belakang pohon.
 Umur 7 tahun mirip dengan usia 6 tahun
Bedanya hanya ranting mendatar sudah tidak ada, menyiku sudah tidak
ada, tetapi ranting dan dahan digambar menurut arah pertumbuhan,
karena sudah mulai perkembangan orientasi pada anak
 Usia 8 tahun, batng sudah mulai dengan garis rangkap, tetapi
hubungan batang dengan ranting dan dahan masih putus
 Usia 9 tahun, mulai menggunakan dahan dan ranting sudah rangkap.
Tapi masih terpisah (loose lank). Kalau pada orang dewasa, ada
kecenderungan bahwa individu tersebut regresi, seperti halnya batang
dan ranting di bawah.

PROPOSISI

Skema dari pada proposisi gambar antara batang dengan mahkota (daun)
biasanya ada kecenderungan kekanan (ini garis besar perbandingan) :

1. untuk usia 6-7 tahun perbandingannya lihat gambar samping

2. Gambar perbandingan anak usia 8 tahun

3. Gambar perbandingan anak usia 15 tahun

4. Gambar perbandingan untuk orang dewasa

4
TATA RUANG

TATA RUANG TENDENSI


 Cenderung di tengah - Mudah mengadaptasi kepada hal-hal yang
(harmonis) riil/nyata
- Adanya kesadaran individual. Cenderung
ke arah yang lebih objektif
- Sphere dari ego yang empiris. Banyak
mendasarkan pada empiris
 Cenderung ke kiri - Ke arah aku (ego)
- Di pengaruhi oleh masa lampau
- Introvert
- Terlalu menghubungkan segala sesuatu ke
dalam dirinya, subjektif
- Senang menimbang dirinya
- Sukar di pengaruhi
- Senang menyembunyikan masalah
 Cenderung ke kanan - Ekstrovet
- Orientasi ke arah masa yang akan dating
- Lebih terbuka
- Lebih objektif
- Lebih mudah dipengaruhi dunia luar
 Cenderung ke atas - Penuh dengan dunia ide
- Imajinatif
- Intelektual
- Kesadaran yang over individual
 Cenderung ke bawah - Mudah didominir oleh drivenya
(ketidaksadarannya)

5
ISI DARI PADA KESADARAN :

CENTRUM TENDENSI
 Centrum ke atas - Adanya sifat ethis, religiusitas
- Sifat-sifat inteligensi
- Gesstelijke (perasaan batin
- Geveolens (perasaan)
 Centrum di tengah - Sensibilitet, egoism, altruism
- Inner life yang kuat
- Pengolahan jiwa, adanya
kecenderungan integrasi
 Centrum ke bawah - Material, physic, erotic seksual,
tindakannya di pengaruhi oleh
ketidaksadaran karena banyak
pengalaman sex.
- Kalau produktivitas di tujukan
pada bagian pohon (atas kecil,
bawah besar):impian dan fantasi

GAMBAR POHON SECARA KESELURUHAN

1. Daun
Kecenderungannya adalah :
- Super ego yang berkuasa
- Intelektuil
- Ide-ide
- Fantasi
- Norma-norma, dan sebagainya
2. Batang
Kecenderungannya adalah :
- Prinsip realita
- Mengakui yang tampak nyata (didominir)
3. Akar
Kecenderungannya adalah :

6
- Id
- Drive yang berkuasa

DASAR PEMIKIRAN (REASONING)

Pohon merupakan garis batas untuk kontak dengan dunia luar. Jadi pemukaan
(kulit) batang di dalam gambar itu mempunyai interprestasi. Bagaimana sikap individu
di dalam kontak dengan dunia luar. Missal:

 Batang yang di gambar licin atau Tendensi:sifat yang sensitive, tetapi


rigid rangsang dari luar tak mudah
menimbulkan problem.
 Batang yang di gambar dengan Tendensi : sensitive setiap rangsangan
kasar yang diterima mudah menimbulkan
problem.
Missal: mudah marah
 Batang yang di gambar dengan Tendensi : menunjukkan tingkat
arsiran sehingga Nampak 3 di inteligensi yang tinggi
mensi

BAGAIMANA MELIHAT POHON UJUDNYA :

1. Lihat titik berat ke kiri / ke kanan


2. Ke arah mana produktifitas di tujukan
- Tingkah laku dalam kenyataan sehari-hari
- Atas : kenyataan fantasi
Zona atas : menggambarkan expression dan impression sehari-hari.
3. Lihat batas pemindahan antara batang dan kroon.
 Batang :
-kekuatan aku/ego
-bakat-bakat dan insting
-vital primitive
-kekuatan resources of energy
 Stem basis (batas antara batang dan akar)
-bagaimana hubungannya dengan dunia sekitarnya
 Akar : merupakan penguatan dari karakter yang primitive
7
-impulsif (orang dewasa tidak menggambarkan akar)

PERBANDINGAN PROPORSI POHON

1. Menitik beratkan pada puncak


- Mencurahkan pada fantasi, bayangan, cita-cita, dll
- Menitik beratkan pada ambisi ekspansif
- Tendensi ke arah geestellijkheid
- Idealism
- Menitik beratkan pada keinginan
- Ada geldingsdrang (ingin di balas/ mengharapkan balasan)
- Ada zelfbewustzin
- Ada perasaan angkuh, sombong
- Kemampuan untuk mudah antusiasi
- Fanatic, merasa penting
- Gila hormat
- Kurang nyata, kemunduran dalam bidang instinktrif
- Tidak mendalam
2. Menitik beratkan pada stem (panjang sekali)
- Sangat intuitif
- Hidupnya terutama di dasarkan pada a sadar
- Tertarik pada hal-hal yang nyata
- Perasaan/ emosinya mudah bergerak, sensitive, sensualitas, kurang
kesadaran.
Negative : remming in de ontwikkeling (belum masak, ada hambatan
dalam perkembangan), infantile

INTERPRETASI

Yang perlu di perhatikan pada pohon

1. Akar
Banyak menunjukkan sifat-sifat primitive (menuruti hawa nafsu, implusif, lust
principle).
2. Stem basis (bodem antara akar dan tanah)
Hubungan individu dengan dunia sekitarnya.

8
3. Stem (batang)
Mempunyai sifat kekuatan aku/ego, bakat, atau disposisi, sifat-sifat insting
terhadap hal-hal yang nyata (yang dapat di tangkap oleh pancaindera).
4. Puncak
hal-hal yang bersifat inteligensi, analitis, cita-cita
Meliputi : dahan-daun-bunga-dan lain-lain

AKAR

Akar merupakan hal yang pertama bagi kehidupan pohon. Sumber kehidupan,
tapi tak dapat di lihat dengan mata biasa hanya dapat di nilai sebagai kehidupan yang
sadar.

Oleh Charles Koch :

- Bila gambar pohon tidak di sertai akar berarti hal yang normal
- Bila akarnya Nampak, maka ada hal-hal khusus yang harus di perhatikan.
Kalau ditinjau perkembangannya akar tersebut menunjukkan:
- Belum tercapainya tingkat kedewasaan yang baik
- Sedang mencari pegangan
- Ada kelemahan pada dirinya terutama kemauannya
- Terikat pada hal-hal yang konservatif/tradisional
- Banyak di kendalikan oleh hal-hal yang sadar
- Statis
- Sukar melepaskan diri dari hal-hal yang sedang dihadapi
- Kadang-kadang double life (mendua)
- Menuruti hawa nafsu

Pada anak-anak, akar yang di gambar terlihat merupakan hal yang biasa/normal.

DIFERENSIASI

9
AKAR TUNGGAL
 Debilitas (primitive)
Dalam arti luas principlenya bukan
berdasarkan inteligensi, serta ada
kecenderungan abnormal
AKAR DOUBLE
 Akar double : normal

a. Akar digambarkan kelihatan


 Sifat yang primitive (freud:id)
 Banyak di pengaruhi
ketidaksadaran
 Terikat pada insting
 Terikat pada tradisi
 Childish
b. Akar Nampak dan lebih dalam ke
tanah
 Inteligensi kurang
 Sukar bergerak (kurang
kreatif)
 Konservatif

10
c. Akar digambar tak penuh (tidak
gathuk)
 Hambatan perkembangan
terutama belajar dan
kesulitan lain yang
mengghambat
perkembangannya
 Memanifestasikan bakat
yang ada
d. Akar yang stem basisnya melebar
kesebelah kiri (stem basis=yang
menghubungkan akar dengan
batang)
 Hambatan perkembangan
(seperti diatas)
 Kurang reatif terhadap
rangsangan
 Terikat pada masa lampau
 Terikat pada ibu
e. Akar yang lebar stem basis
melebar kekanan
 Persaan segan atau takut
terhadap kekuasaan
 Mudah merasa tidak
percaya
 Hambatan di dalam
kerjasama

11
f. Stem basis ke kiri dan ke kanan
sama
 Hamabatan, terutama hal
belajar
 Sukar dapat di mengerti
 Mempunyai sifat yang
lamban tapi pasti

g. Stem basis seimbang dan akar


tampak diatas tanah serta
grongsong
 Praktis daripada teoritis
 Pandangan yang kurang
luas
 Kurang pengertian terhadap
globalisasi
 Tergesa-gesa ingin segera
berbuat (impulsive/id)
h. Akar tampak/muncul di atas tanah
yang di gambar pada/oleh orang
dewasa
 Sifat primitive(freud :das Es)
 Implusif
 Statis
 Hidup dalam mendua
(belum ada pegangan
i. Akar yang muncul dan berbelit-
belit
 Ada konflik yang belum
terselesaikan

12
j. Akar yang menggantung seperti
buah (ekstrim lagi kalau di tambah
akar gantung dari daunnya yang
turun)
 Dependensi yang besar

STEM BASIS (BATAS ANTARA AKAR DAN BATANG) :

a. Kiri lebar
 Remming untuk menghadapi
sesuatu
 Terikat pada yang lampau
 Lambat dalam klaverigitak
dapat melepaskan daripada
sesuatu yang dikerjakan
b. Kanan lebar
 Sangat otoritas
 Ragu-ragu
 Syak wasangka
 Kepala batu

c. Kiri dan kanan lebar


 Hambatan dalam
perkembangan
 Kesukaran belajar
 Pelan tapi pasti

13
MACAM-MACAM GAMBAR BATANG DAN MAHKOTA

a. Bentuk T
Merupakan bentuk awal pada anak-anak.
Indikasi:
 Kurang cerdas
 Cenderung dikendalikan/pada segi
naluri (sangat instiaktif)
 Sehingga validitas kuat, jadi banyak
di kendalikan dari segi naluri
b. Bentuk badan yang membengkak
Indikasi :
 Adanya hambatan dalam
afeksi
 Adanya need yang tidak
dapat di salurkan
 Mempunyai dorongan yang
kuat tetapi tak di sertai
adanya kemampuan

c. Bentuk badan yang keroak


Indikasi :
 Adanya quilty feeling yang
besar sehingga ada
kecenderungan rasa
minder/rasa rendah diri
 Pernah mengalami trauma
 Catatan : jarang di dapat

14
d. Bentuk batang kerucut
Indikasi :
 Kongkrit dalam menghadapi
sesuatu
 Cenderung statis
 Gejala retardasi
 Adanya kemungkinan lambat
dalam belajar
 Lebih praktis tapi sangat
teoritis (motorik agak kasar)
e. Batang menerobos kroom
Indikasi :
 Primitif, rigit
 Vitalitas kuat tapi kurang
godifferent
 Sangat instinktif
 Lebih bersifat praktis
 Ada gejala retardasi
 Remming untuk
mengembangkan bakat
f. Menonjol
Indikasi :
 Trauma atau sukaran yang
dirasakan benar-benar
 Biasanya sudah sakit atau
kecelakan berat (dirasakan
subjektif)
g. Berbelok-belok
Indikasi :
 Lavendig, hidup, lincah
 Dinamis
 Mudah menyesuaikan diri,
juga mudah terpengaruh
 Diplomatis
15
h. Scribbling
Indikasi :
 Sensible, sensitive, ikut
merasakan suka dan duka
 Tidak mengetahui batas
antara aku dan dia
(kehilangan pribadi sendiri)
Jadi secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa batang mempunyai arti
interprestasi :

 Berisi dorongan-dorongan
 Penyaluran dorongan itu sendiri
 Serta langkah pencapaian dorongan itu sendiri untuk masa yang akan datang

a. Batang berkelok-kelok
Indikasi :
 Berpegang teguh pada
prinsip
 Sering menentang hatinya
sendiri
 Mempunyai sifat malu-malu
 Kemauan yang tegang
Pathologis : obsesi neurosa
 Tertekan, tegang
 Tertutup

16
 Tak dapat menyesuaikan
diri
 Rasa takut yang besar
 RegresI

b. terbuka ujungnya
 serba ingin tau
 tidak terang tujuannya
 tidak dapat memutuskan
sesuatu
 tidak mau mengikat diri
 daya cipta kurang
 mudah marah
 kurang stabil
 sugestibet

c. ditumpuk-tumpuk
 sampai umur 13 tahun :
normal
 >13 tahun : ke arah debil
 Daya kombinasi kurang, tak
logis
 Tidak ada pertimbangan
 Kurang abstraksi
 Ganti-ganti pekerjaan
 Tanda nervous
 Jiwa belum dewasa, tidak
terbuka

17
d. Diganjal/ada penolongan
 Bentuk perlindungan
 Ragu-ragu tak percaya pada
diri sendiri
 Kebutuhan untuk di pimpin
 Tidak dapat berdiri sendiri
 Keadaan jasmani yang
lemah
e. Batang 3 dimensi
 Bakat baik
 Mempunyai ide yang baik
 Original
 Percaya pada diri sendiri
 Tapi kurang di plomatis

BATANG SECARA CONTOUR

a. Batang yang terputus-putus


Indikasi :
 Mudah terangsang secara
afeksi
 Cenderung ekstravert
 Tak mempunyai sifat yang
pasti didalam penyesuaian
diri
 Tidak mendalam
 Sombong, nervous, pemadat
 Tidak dapat di hitung
 Gangguan dalam berfikir
 Gangguan konsentrasi
 Tak stabil/meloncat-loncat

18
b. Batang yang disertai flek/noda
hitam yang tebal
 Indikasi :
Adanya tendensi trauma
 Bila pada anak yang
pubertas ini merupakan
trauma yang berhubungan
dengan onani
c. Batang yang terkelupas kulitnya
atau berlubang
Indikasi:
 Traumatis
 Tendensi menarik diri dari
lingkungan
 Cepat cemas
d. Tajam-tajam (spitsoekio)
Indikasi:
 Mudah tersinggung
 Kejam, kasar
 Reaksinya cepat
 Mudah marah
 Mudah berisik
e. Berbelok-belok
Indikasi :
 Penyesuaian dan kontaknya
mudah
 Ada keinginan akan kontak

SHADOW

1. Kiri
Indikasi :
 Mudah melamun

19
 Cenderung introvert
 Ingin mengeluarkan perasaan
2. Kanan
Indikasi :
 Kemampuan kontak baik
 Penyesuaian diri baik
3. Dimential
Indikasi :
 Intelegentif
4. Penebalan
Indikasi :
 Timbunan efek
 Sifat malu
 Tegang
 Remming
 Verstoping (tertutup)
 Verdringin (terdesak)

CONDONGNYA BATANG

a. Condong ke kiri
 Tidak secara terang – terangan
 Tertekan
 Menerkan perasaanya sendiri
 Terikat pada masa lalu
 Keras Kepala
 Kadang – kadang malas
 Sikap defensife

20
b. Condong ke kanan
 Ekstravert
 Penyesuaian baik
 Sugestibel
 Mudah di permainkan
 Suka menolong

BENTUK MAHKOTA

1. Seperti awan / berombak


Indikasi :
 Cenderung menutup diri
 Mempunyai suasana hati yang
hidup
 Menyenangkan, mudah
bergaul
 Lemah
 Misalnya orang ini pandai,
rapi, dan cocok untuk menjadi
intelegen
2. Mahkota yang tertutup
 Banyak fantasi, kurang
konstruktif
 Kurang punya interest

21
 Mempunyai sikap yang naif
(asli)
 Takut menghadapi realita dan
kurang produktif
3. Berombak tapi tidak seperti awan
 Jiwanyas hidup
 Mudah bergaul
 Lemah lembut
4. Mahkota digambar bergetar
 Mudah nervous
 Mudah terganggu perasaanya
 Mudah ragu dan mudah takut

5. Dahan terselubungi kroom


 Tertutup
 Kurang jujur
 Takut bergaul
6. Batang tampak dalam mahkota (tetapi
tidak jelas)
 Sifat tertup, kurang jujur
 Takut bergaul
7. Batang tampak terpisah di dalam
mahkota dengan di sertai mahkota
yang terpisah – pisah
 Tendensi ragu – ragu dalam
menghadapi realita
 Mudah mengingat perasaan
orang lain

22
 Takut menyakiti hati orang
lain
 Cenderung diplomatis
 Kurang memperhatikan
maksud yang sebetulnya
8. Mahkota seperti daun pisang tetapi
bukan daun pisang
 Sifat curiga
 Berhati – hati sekali
 Tertutup
9. Mahkota seperti kipas
 Regresi
 Mudah bertindak kasar
(hantam kromo)
 Kurang pengalaman
 Suka kebutuhan yang
mengenakkan
 Cenderung malas, kurang ajar
 Konsentrasi kurang
 Kurang tenang
 Kurang Pengalaman

10. Unter – unter menjadi kecil


(schietsahij)
 Narsisme (perhatian terhadap
dirinyqa sendiri besar)

23
 Mudah bosan (mudah pindah –
pindah) tapi aktivitas keluar
tidak ada
11. Mahkota yang ruwet seperti
lokan/krul
 Kegelisahan
 Motorik
 Suka bicara
 Ringan hati
 Mempunyai sikap yang
menyenangkan, gembira
 Banyak humor, tapi daya tahan
lemah
12. Bila terlalu ruwet sekali
 Jiwa tidak bergolak
 Tidak aturan
 Tak mempunyai kemauan
 Pikiran kacau
 Kurang sistematis
 Tidak stabil
 Konsentrasi juga kurang
13. Bergantung
 Tak ada kemauan
 Kurang agresif
 Tak dapat memutuskan sendiri
 Sukar menghilangkan rasa
sedih
 Depresif sukar diatasi
14. Mahkota seperti nyala api terbuka
 Kurang dapat membedakan
 Kelemahan intelek, mungkin
embisil, debil, dan sebagainya
 Sering lupa inti persoalan

24
 Mudah melamun
 Mudah dibelokkan
perhatiannya
 kontrol diri yang kurang

15. Seperti nyala api yang tertutup dan


lebih ruwet
 Suka menggertak
 Suka berlagak
 Suka main sandiwara
 Tendensi pikiran suka
mengembara
16. Seperti asap dan ruwet dengan dahan
berbelok
 Suka menggertak
 Suka main sandiwara
 Suka berlagak
 Pikiran Yang mengembara
17. Yang dibentuk dengan shanding
 Tedensi pandai
membentangkan sesuatu
 Perasaan mudah dipengaruhi
 Suka melamun
 Gejala pasif/lemah kurang
energi
 Mudah nervous
 Kadang – kadang depresif
tanpa alasan
18. Digambar dengan shanding yang
hitam dan ruwet
 Tipe depresif

25
 Banyak problema pada emosi
 Suasana hati tidak hidup
 Mudah di pengaruhi
19. Seperti cemara dengan samping
bagian bawah tergantung
 Tedensi tidak ada kemauan
 Kurang agresif
 Kurang mampu mengambil
keputusan
 Mudah diliputi sedih
 Tedensi agresif

20. Mahkota yang berat ke kanan


 Keinginan akan sensasi
 Ingin berkuasa
 Suka menyombongkan diri
 Bersikap besus/parlente
 Ekstravert
21. Berat kekiri
 Introvert
 Pendiam tapi perasaanya
dalam
 Cenderung menolak dunia luar
 Egosentris
 Mudah tertekan atau depresif
22. Seimbang antara kiri dan kanan
 Narsisme
 Ada keseimbangan dalam
jiwannya tapi kurang luas

26
 Over estimate terhadap dirinya
sendiri
23. Crown yang digambar dengan titik –
titik dan bentuk yang tidak tetap
 Ketidakpastian suasana hati
 Ketidakpastian dalam
vitalitasnya, juga cara kerjanya
(bukan bekerjanya)
 Mudah cemas
24. Crown yang beringgit – inggit (seperti
tangan)
 Lebih mengutamakan
penampilan diri (performance)
 Penyesuaian agak sukar
 Selalu memperhatikan tata
cara pergaulan
25. Yang di dalamnya di beri tanda silang
 Pribadi yang tertutup tapi
cenderung oposisi dan di
dalam menyesuaikan diri

26. Centripetal
 Tendensi konsentrasi baik
 Cepat dalam mengambil
keputusan
 Mempunyai satu tujuan yang
pasti
 Keadaan diri yang tertutup
 Tabah dan ulet

27
 Sukar kontak/cenderung
menolak
 Sukar dipengaruhi
 Kemampuan berdiri sendiri
27. Centrifugal
 Agresif
 Ada usaha kuat atau besar
dorongannya untuk bekerja
 Kurang ada penyaluran dengan
baik sehingga kurang
mempunyai tujuan
 Cenderung inisiatif banyak
tetapi tidak tetap dalam
bekerja (beda dengan no 19)
28. Crown saja tanpa batang
 Mudah menonjolkan diri
 Narsisme
 Banyak aktivitas kedalam
 Introvert
29. Crown di gambar garis – garis
 Cenderung regresi dan dangkal
 Kurang cerdas
 Tingkah lakunya seperti anak
dalam masa iroiz

28
30. Crown yang keriting
 Vitalitas yang
 Dorongan yang cukup
 Cepat menyesuaikan diri
 Cenderung suka humor tetapi
kadang – kadang kurang
realistic
 Lebih mengutamakan hal
yang lahiriah
 Mudah untuk improvisasi
31. Seperti benang ruwet
 Fleksibel dalam hidup
 Dorongan kuat tapi tidak
diimbangi dengan kemauan
 Ada keinginan untuk
berproduksi banyak
 Dalam orientasi kurang baik
sehingga mudah menimbulkan
kesalahpahaman dalam
penyesuaian
 Konsentrasi lemah
32. Crown yang tersebar
 Cukup dapat memisahkan
antara rasio dan emosi
 Takut akan realitas masa yang
akan dating
 Kurang prinsip
 Pendirian mudah berubah
(bunglon)
 Selalu menyembunyikan
sesuatu
 Kurang dapat bertindak agresif
pada saat – saat tertentu

29
33. Vlekon/bagian – bagian yang kosong
 Perasaan rendah karena
mengalami sesuatu yang
menyebabkan tujuannya tidak
tercapai

34. Gepeng
 Merasa dirinya tertekan dari
luar
 Rasa diri tidak bebas
 Perkembangan tertekan
 Merasa diri dirugikan
35. Arah streep (garis lurus) kekanan
 Tendensi sebagai pengikut
 Sugestibel
 Suka bekerja
 Pandai menyesuaikan diri
 Rasa social yang baik
36. Arah Streep (garis lurus) kekiri
 Introvert
 Meditasi
 Kurang ikatan
 Mudah tersinggung
37. Streep seperti tertiup angin kekanan
 Merasa dikejar waktu
 Tidak punya pegangan

INTERPRETASI DAHAN

1. Dahan seperti pipa yang tidak tertutup

30
 Tedensi adanya keinginan
yang masih ingin dicapai
 Ada keinginan untuk
berprestasi dan kerja sebanyak
mungkin
 Kurang dapat menentukan
sikap
 Tidak ada kepastian dalam
menghadapi lingkungan
(negatifnya)

2. Dahan terbuka terbesar


 Menjalankan banyak kegiatan
tapi tidak menentu
 Tidak tetap cara kerjanya
 Mudah terpengaruh
3. Dahan yang terbesar
 Tidak Mempunyai ketetapan
diri dalam bekerja atau
berpikir
 Mudah dipengaruhi
 Impulsive, oposisi
4. Dahan tersebar sekali dan tidak teratur
 Suka oposisi
 Eksplosif
 Mudah kena konflik
5. Dahan yang makin mengecil
 Punya kemampuan
sinkronisasi masa lalu dengan
masa yang akan dating
 Mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan
6. Digambar sampai yang kecil

31
 Sangat peka
 Daya reaksi tinggi
 Indera halus
7. Harmonis yang kecil
 Ringan Hati
 Nrimo
 Kurang dinamis
8. Tidak teratur dan kecil
 Reaktif
 Gelisah
 Mudah dikacau
9. Susunan sembarang (kacau) dan kecil
 Mudah Lupa
 Tak suka berfikir
 Sifat kekanak-kanakan
 Suka melamun
 Tidak dapat mengendalikan
diri
 Sifat malu

10. Bersambung – Bersambungseperti


pohon kaktus
 Debil
 Rajin tapi tak efektif
 Tidak dapat menyesuaikan diri
 Epilepsi
11. Dahan makin membesar
 Ekstravert, kasar, vital
 Prestasi kuantitatif, kemauan
besar
 Ingin memegang peranan
 Ingin mengalami sensasi

32
12. Lurus sekali dan sejajar
 Kelihatannya penurut tapi
kepala batu
 Kurang penyesuaian diri
 Tidak terbuka
 Jiwa yang kaku
 Jalan pikiran yang terang dan
jelas
13. Dahan yang tersebar dalam mahkota
 Sulit menyesuaikan diri
 Sulit mengikuti keinginan
sendiri
 Tapi kurang punya tujuan
 Dasar pikiran yang dangkal
14. Dahan yang dekoratif dan simetris
 Sistematis
 Tradisionil, konservatif
 Disiplin dan sikap yang kaku
 Mau menangnya sendiri/kepala
batu
 Cenderung lebih praktis
daripada teoritis (bakat teknis)
 Kemauan konstruktif

15. Dahan yang terputus –


putus/bergerigi/tidak jelas
 Tidak mempunyai kestabilan
 Sifat ragu – ragu

33
 Kurang baik daya abstraksinya
dalam konsentrasi atau
berfikirnya
 Hambatan kontak social
16. Dahan yang berkelok – kelok
 Cenderung diplomatis
 Mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan
 Disiplin yang kuat
 Mudah tegang dan konflik diri
dengan lingkungan yang
dianggap sebagai musuh
 Konflik dirinya ingin
disalurkan dengan dorongan
17. Dahan yang merupakan garis – garis
dalam Crown dan ada akar
gantungnya
 Gelisah
 Mudah berubah dari sedih ke
ketawa
 Akar gantung-dependent
18. Tidak ada variasi
 Kurang dapat menyatakan
 Regresi
 Retardasi
 Debil
 Tak selfstanding dalam
keputusan

19. Dahan yang di potong

34
 Hambatan perasaan (remming)
karena adanya traumatis masa
lalu
 Kurang percaya pada diri
sendiri
 Cenderung regresi, adanya
konflik
 Ingin berkuasa
 Merasa dirinya dirugikan
 Merasa tidak mengerti
 Tidak berterus terang
 Menarik diri, symbol pubertas
 Nasib yang kurang enak
20. Dahan yang bersilangan
 Sering membuat masalah
dengan lingkungan
 Selalu ada konflik antara
perasaan dengan
pikiran/ambivalensi
 Control diri yang kurang kuat
 Mudah Menyesuaikan diri tapi
menimbulkan problem
 Ingin menonjolkan diri tapi
self kritiknya kurang, juga
kalau dikritik orang lain tidak
diterima
21. Dahan yang mengarah ke bawah
 Introvert
 Dorongan yang lemah
 Tak punya daya tahan
 Keinginan, tapi tidak dapat
dilaksanakan

35
 Depresif, dan biasanya
terdapat pada orang yang
frustasi

22. Dahan yang mengarah kebawah yang


diimbangi dengan batang yang besar
 Sifat yang ekspansif
 Dorongan yang kuat untuk
menyalurkan keinginannya
23. Dahan yang mengarah kebawah yang
diimbangi dengan batang yang kecil
 Ekstrim untuk abnormal,
adanya waham kebesaran
 Keinginan terlalu banyak tak
disertai dengan kemampuan
24. Arah keatas
 Rajin dan tak kenal batas
 Vital aktif
Kekanan atas
 Religius
25. Dahan yang digambar kearah kanan
semua
 Religius sangat mempengaruhi
dirinya
 Nalurinya peka dan ditunjukan
pada hal – hal religious
26. Dahan ke kiri semua

36
 Pengalaman masa lampau
sangat mempengaruhi diri
 Mudah mengalami frustasi
 Mementingkan hal yang
bersifat materil
 Bisa diimbangi dengan batang
yang kecil, indikasi ortodok
27. Seperti cacing yang saling melungkap
 Indikasi : psikopat

28. Bila dahan dengan tiga/3 dimensi, ada


dahan di tengah dan arsir
 Kecerdasan tinggi
 Orginalitas
 Mempunyai keberanian
Negatifnya :
 Kurang dapat Menyesuaikan
diri
 Mudah menentang hal yang
bersifat tradisionil
 Kepercayaan pada dirinya
yang berlebihan

DASAR

1. Dasar di atas pangkal pohon (pohon


dengan stem basis dibawah tanah tapi
digambar Nampak)
Indikasi

37
 Sifat apatis yang regresif
 Biasanya pada pasien sanatorium
atau orang yang sudah pernah
mengalami suatu penyakit tertentu
sehingga perlu hal – hal yang
khusus
2. Batang membentuk satu garis dengan
akar dan tanah
 Kurang kesadaran
 Primitif
 Tak dapat Obyektif
3. Garis dasar miring (tanahnya miring)
 Berhati – hati, curiga
 Ragu – ragu
 Kurang kemauan
 Penyesuaian diri kurang
baik
 Menutup diri

4. Batang pohon letaknya diatas bukit,


pulau, atau di atas lingkaran
 Merasa dirinya
terpencil/teriosilir
 Menyendiri dalam pergaulan
 Besus
 Rasa takut sok tau
 Ingin dikagumi
 Pandangannya sempit
 Indikasi sombong

38
INTERPRESTASI HAL – HAL LAIN MENGENAI POHON

1. Pohon di gambar dengan daun yang


nyata
 Berbakat dekoratif
 Tajam dalam pengamatan
 Senang hal yang lahiriah
 Butuh pengakuan (menarik
perhatian orang)
 Suka dipuja
 Kurang rill dalam menghadapi
sesuatu
 Sering suka menyenangkan
hati orang lain
 Pergaulan lincah tapi ada
tedensi kekanak – kanakan
(Minta perlindungan)
Daun jelek : negatif
Daun Baik : positif
2. Gambar pohon dengan daun yang
streotip (dibawah)
 Kurang cerdas (Nampak pada
abnormal)
 Penyesuaian diri yang kurang
baik
 Hambatan cara berfikir

3. Bunga

39
 Narsisme (Kepuasan diri
Sendiri)
 Mengagumi diri sendiri
 Ingin pengakuan
 Kurang tuntas dalam
berfikir/tidak berfikir jauh
 Kurang berprestasi tapi banyak
menonjolkan diri
 Tahu sepintas lalu
4. Pohon dan pemandangan/landscape
 Pada anak wajar
 Kurang riil
 Mudah melamun (lari dari
realita)
 Merasa terancam dunia sekitar
 Mudah di pengaruhi
 Depresif
 Mudah takut, mudah lelah
 Kurang dapat menentukan
batas diri dengan lingkungan
(kurang punya prinsip)
 Fantasi besar
5. Pohon, sarang dan telur burung
 Berani bergaul
 Suka mengkritik/mengejek
 Humor yang menyakitkan
 Agresif dan sinis
6. Pohon dan buah
 Wajar pada anak – anak
Pada dewasa:
 Tajam dalam pengamatan
 Sombong

40
 Mudah mendemonstrasikan
sesuatu kemampuannya
/mempertahankan kedaulatan
 Implusif dalam keputusannya
 Sering membesarkan realita
 Regresi kearah pubertas
 Ingin lekas mencapai tujuan
 Kurang riil dalam menghadapi
masalah
 Butuh sanjungan
 Suka melanggar peraturan
 Sering membesar – besarkan
kenyataan
Bila buah tersebut seperti buah
nangka,(misalnya) disamping itu digambar
buah jenis lain yang bentuknya beda, ini
adalah sifatnya ekstrim dan mempunyai
indikasi :
 Regresi/kekanak-kanakan
 Belum dewasa
 Tidak dapat menerima realita
7. Pohon + buah/daun/bunga yang
berguguran
 Adanya traumatis
 Kehilangan sesuatu
 Sifat putus asa dan depresif
 Biasanya perasaan mudah
tersinggung
 Kurang tabah
 Kurang tekun/sensible
 Melepaskan suatu tujuan
8. Buah yang tidak karuan tempatnya
 Debil

41
 Agresif
9. Pohon yang dikelilingi rumput
 Orang yang kaku dalam
peranan
 Rasa tergantung
 Kurang diakui lingkungan

10. Gambar pohon banyak dan simetris


 Orang yang kaku dalam
perasaan
 Emosi tidk stabil
 Ada gangguan intelek
 Sukar mengambil keputusan
 Keinginan agar tidak di
perhatikan lingkungan/orang
lain
11. Pohon dan Matahari
 Individu butuh
bantuan/penerangan karena ada
keraguan dalam dirinya

CASE STUDY

a. Cenderung kekiri
- Egosentris
- Sibuk dengan masalahnya sendiri
- Vitalitas kedalam
b. Pohon yang tinggi
- Intelegensi baik tapi kurang efektif

42
c. Banyak Shanding
- Ragu – ragu dan pikiran ruwet
d. Kroom dengan batasan yang jelas
- Menutup diri
- Kurang menyesuaikan diri
e. Daun yang jatuh
- Putus asa
- Melepaskan sesuatu
f. Trauma di stem
- Kejadian yang menggocangkan
g. Rumput trauma di stem
- Rasa independen tidak diakui

DAM/DAP

(DRAW A MAN/ DRAW A PERSON)

DAM, pencipta dasarnya adalah Goodenough (1921). Sekarang sudah banyak yang
mengembangkan, antara lain:

 Bender
 Jolles
 Buch
 Mac Hower
 Bummer

Para ahli menyusun sebuah katalaog

Prinsip DAM/ DAP dalam penyajiannya adalah bersifat individual. Tes ini merupakan
battery test, dengan tes proyeksi yang lain (misalnya dengan BAUM, GRAFOLOGI,
WARTEGG, dsb) sehingga bias saling melengakapi.

Oleh Levy dengan menggunakan tes DAM/ DAP ini dapat memberikan beberapa
kemungkinan, antara lain:

43
1. Gambar orang tersebut merupakan proyeksi daripada self concept
2. Proyeksi dari sikap individu terhadap lingkungan
3. Proyeksi daripada idea self image-nya
4. DAM sebagai suatu hasil pengamatan individu terhadap lingkungan
5. Sebagai ekspresi pada kebiasaan dalam hdupnya
6. Ekspresi keadaan emosinya (emotional tone)
7. Sebagai proyeksi sikap subjek terhadap tester dan situasi tes tersebut
8. Sebagai ekspresi sikap subjek terhadap kehidupan/masyarakat pada umumnya
9. Ekspresi sadar dan ketidaksadarannya
Oleh Goodenough, tes Dam digunakan untuk meneliti taraf perkembangan intelektual
pada anak, karena melalui gambar orang (pada anak) akan tercermin taraf perkembangan anak
tersebut. Dari penelitiannya yang dibukukan dalam “MEASUREMENT OF INTELEGENCE
BY DRAWING”, beliau membuat skala dari gambar yang dilakukan oleh anak.

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI TER DAM/DAP

Tes DAM/ DAP instruksinya jelas, yaitu menggambarkan orang. Tetapi instruksi
tersebut belum berstruktur. Jadi orang dites berusaha bentuk yang sesuai dengan gambaran
yang timbul dari dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu penelitian yang secara cermat terhadap
gambar (juga gambar pohon) akan mengungkapkan arti-arti emosionil atau ketidaksadaran
individu tersebut, selain itu juga arti artistiknya mempunyai tanda tertentu dari ciri-ciri tiap ahli
melukis.

INSTRUKSI:

 Tulis nama saudara disebelah kanan (+ data lain)


 Silahkan saudara menggambar manusia, bentuknya terserah yang penting bila
orang lain melihat, mereka mengetahui bahwa itu gambar manusia

Sifat instruksi ini un-structure, dan ini adalah ciri tes proyeksi yaitu dari hal yang kabur
sebagai stimulus untuk membuat/ merespon sebagai suatu hal yang nyata

SARANA:

 Kertas HVS ukuran 8,5 x 11”


44
 Pensil HB (tidak lunak dan tidak keras)
 Meja yang rata
 Penerangan yang cukup
 Ruangan yang memadai sehingga subjek dapat merasa rileks

WAKTU:

 Di dalam psikologi klinis tidak terbatas (± 20’)

OBSERVASI:
Hal-hal yang perlu dicatat, missalnya:

 Tingkah laku yang spontan atau tidaknya dalam menggambar


 Bagian mana yang paling dahulu ditekan
 Tingkah laku individu di dalam hal ini adalah sangat penting untuk membantu di
dalam interprestasi akhir nanti
 Bila testee menggambar objek dengan jenis kelamin berbeda dengan jenis kelamin
testee, maka setelah selesai menggambar diminta untuk menggambar tetapi dengan
jenis kelamin yang berlawanan dengan gambar pertamanya
 Waktu harap dicatat dengan baik, untuk interprestasi akhir nanti

INTERVIEW

Setelah selesai menggambar kemudian diberikan pertanyaan:

“ceritakan sedikit tentang orang yang digambar tersebut”

Sebaiknya dirangsang untuk menggambar secara lengkap, tetapi jangan disugesti. Untuk
gambar yang lengkap mencakup:

 Kepala
 Tangan
 Tubuh/ torso/ trunk
 Kaki

Karena unsur tersebut mempunyai arti interprestasi penting sebagai proyeksi dari individu yang
bersangkutan.

 KEPALA:
- Sebagai pusat dari: >kesadaran individu
45
>self/ ego individu
- Melalui kepala mengadakan hubungan dengan dunia luar lewat inderawinya
- Merupakan tempat otak, yang mengolah rangsangan yang diterima dari luar.
 MULUT:
- Merupakan hal untuk menyampaikan sesuatu dari individu tersebut ke dunia
luar sebagai pernyataan.
- Misalnya: agresif, ramah tamah, penyampaian sebagai macam perasaan.
 TANGAN (lengkap):
- Merupakan alat untuk menyampaikan perintah yang dikomandokan oleh otak
(tempat aktifitas individu dengan instruksi otak).
 TUBUH:
- Merupakan fungsi hamper sama dengan tangan, dan biasanya tubuh dalam
gambar akan ditutupi dengan pakaian sebagai symbol dari individu tersebut
kyang ditunjukan keluar.
 KAKI:
- Menunjukan sifat:
 Otonomi (berdiri sendiri)
 Self movement
 Self direction
 Keseimbangan individu yang bersangkutan
- Misalnya:
 Kalau gambar kaki kut/ seimbang sebagai symbol otonomi yang kuat
 Kalu gambar kaki tidak seimbang dengan organ tubuh sebagai symbol
(tendensi) kurang stabilnya emosi individu yang bersangkutan

Dengan melihat bagian-bagian tubuh tersebuh, akhirnya akan didapatkan interprestasi akhir
yang bersifat total keseluruhan (ingat individu harus menggambar lengkap).

PENGERTIAN BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA

1. Gambar bagian kepala


Sebagai pusat sense seseorang, mengekspresikan seksual individu, yaitu:
- Kognitif
46
- Perasaan
- Perpepsi
- Perhatian pada dunia luar
- Pandangan terhadap dunia luar
2. Gambar bagian bahu dan tangan (hands, arms, shoulder, chest) Ini merupakan
kombinasi untuk melaksanakan sesuatu yang bersumber dari pengolahan otak atau dorongan
dari dalam. Di sini bias dilihat mengenai ukuran, bentuk, kekuatan, tingktan jangkauan,
tingkat agresi.
Kemungkinan:
- Reach out untuk membantu
- Reach out untuk agresi
- Sikap memusuhi
- Menyatakan otoritas/ perasaan mampu
- Aktifitas sosial
- Usaha-usaha untuk mendapatkan/ mencapai sesuatu
- Sesuai dengan kekuatan tubuh
- Tentang kepercayaan diri
3. Batang tubuh (torso)
Juga menyatakan perasaan mampu seseorang seperti tersebut diatas.
Hal ini yang perlu diperhatikan adalah adanya variasi seperti:
- Pakaian, menunjukan kemampuan keluar individu
- Tekanan garis tepi, yang mengindikasikan ketergantungan seseorang yang
berhubungan dengan ketidakmampuan somatik.
- Impuls-impuls yang bisa dilihat lack pakaian, pakaian minim, dsb
- Kontrol-kontrol dilihat dari adanya saku, dasi, sabuk, perhiasan.

Leher:

- Menyatakan aktualisasi dorongan


- Keinginan dengan realitas atau menggambarkan komunikasi keinginan dengan
realitas
4. Bagian kaki (leg and feet)
Mengungkap hal yang berkaitan dengan: otoritas/ kekuasaan, kepercayaan diri, aktifitas
fisik, keseimbangan.
- Gambar kaki yang panjang, menentang kekuasaan

47
- Sikap kaki bisa terlihat sebagai petunjuk aktif/ tidak untuk menantang, dsb
- Stabilitas/ tidak dilihat dari simetris/ tidak
- Pada gambar pria, feet menunjukan maskulinitas atau kebimbangan atau
kejantanan
- Sedangkan pada gambar wanita, ini berhubungan dengan kebimbangan seksuil.
Maka kaki yang lemah menyatakan kepercayaan diri dan otoritas kurang.

GARIS BESAR DIDALAM FINAL RECORD

1. Deskripsi testee tentang gambarnya


2. Sikap subjek pada waktu dites (gelisah, spontan, cerewet, dsb)
3. Kesan umum dari hasil gmbarnya
4. Perbedaan daripada pilihan gambar yang pertama (pria/ wanita)
5. Umur testee (usia orang dari yang digambar)
6. Memperhatikan hal-hal yang spesifik/ menyolok
7. Kesimpulan akhir dari hal-hal

LANGKAH-LANGKAH INTERPRESTASI

Interprestasi tes meliputi:

1. Formal interprelation
2. Interprestasi yang bersifat grafologis
3. Interprestasi yang bersifat psikoanalisa (yaitu symbol-simbol sebagai ungkapan
ketidaksadaran)

Jadi, disini interprestasi DAM/DAP bersifat kualitatif.

FAKTOR-FAKTOR YANG PENTING DALAM INTERPRESTASI

1. Jenis sekse hasil hasil gambar


2. Letak gambar (pembagian ruang)
3. Posisi gambar (anggota badannya bagaimana)
4. Kualitas coretan
48
5. Urutan yang digambar (kaki dulu, kepala dulu, dsb)
6. Cara berdirinya gambar
7. Muka/ profil daripada gambar
8. Latar belakang gambar tersebut

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Bagian-bagian dari badan


2. Proposinya sesuai atau tidak
3. Gaya daripada gambar

MASALAH URUTAN (SEQUENCE ANALYSIS)

Penelitian yang dilakukan oleh LEVY:

Diselidikinya 5000 orang dewasa, ternyata 87% cenderung menggambar lebih dahulu
jenis sekse yang sesuai dengan dirinya.

Orang yang homoseksual sebanyak 16 orang ternyata 13 orang menggambar jenis sekse
yang berlawanan.

Mereka yang menggambar jenis sekse yang berlawanan:

1. Menunjukan kekaburan (confuse) didalam mengidentifikasikan dirinya.


2. Individu mempunyai sifat dependent yang kuat sekali terhadap orangtua yang
berlawanan jenis seksenya (missal anak laki-laki terhadap ibunya).

Didalam instruksi hal ini sudah dapat ditanyakan lebih dahulu.

Missal, jenis sekse apa yang akan kamu gambar. Hal ini demi kepentingan interprestasi
nanti.

PERBANDINGAN ANTARA GAMBAR

Yaitu, perbandingan gambar I dan gambar II. Bagian mana yang penting yang ditunjukka pada
gambar tersebut sehingga dapat dibedakan kedua gambar itu.

Penyelidikan LEVY :

49
Wanita :

- Cenderung menggambarkan lebih besar dari pada gambar seorang pria


- Cenderung lebih kuat dalam garis gambarannya
- Coretan gambar biasanya keluar

Pria :

- Menggambar rambut dengan coretan yang dalam

Dalam eksperimen tersebut LEVY menginterpretasikan subjek :

 Introvet
 Pasif
 Ada kecenderungan bersifat kompulsif
 Dalam hubungan dengan orang tua, ibu cenderung lebih keras dari pada bapak

GAMBAR – GAMBAR TAMBAHAN


 Pada gambar pakaian ada ornament (missal : dasi, kalung, dll)
Indikasi / tendensi : kompulsif
 Kancing baju yang jelas
Indikasi / tendensi : sifat dependensi
 Tangan masuk kesaku
Indikasi / tendensi : sifat pasif
 Tangan kebelakang
Indikasi / tendensi : sifat inferior

BESAR KECILNYA GAMBAR


- Gambar rata – rata adalah 7 inci.
- Hal ini erat hubungannya dengan bagaimana individu tersebut menghadapi
lingkungan (hubungan social).
- Biasanya gambar yang dibuat menunjukkan dinamika kehidupan individu tersebut
dengan lingkungan atau antara subjek dengan figure orang tua.
- Apabila gambar tersebut proyekrif dari self-conceptnya, maka besar kecilnya
gambaran mengandung arti bagaimana cara individu tersebut menghadapi problema
atau tantangan dari luar atau lingkungan.
 Bila gambarnya kecil
Indikasi : secara hipotesis individu tersebut meraa kecil sehingga dalam menghadapi
tantangan / problem dia kurang berani , depresi, kurang bersemangat, adanya rasa
inferior , rasa tidak mampu.
 Bila gambar besar
Indikasi : didalam menghadapi tugas dalam hidup individu cenderun:
- Agresif
- Tendensi ekspansif
 Bila gambar sangat besar

50
Indikasi :
o Fantasi dan self eksteem
o Self eksteem terlalu tinggi
o Mungkin cirri – cirri manic (bila gambar melalui garis tepi)
o Bila gambar jelek, kosong indikasi mental deficiency (gambar ini dibuat oleh
anak - anak)
 Gambar keluar dari kertas
Indikasi :
o Kesukaran merencanaka sesuatu
o Kemungkinan tendensi manic , over aktif

Kemungkinan – kemungkinan lain

Diluar gambar tersebut sebagian konsep dirinya , maka orang tersebut sebagai ideal self
imagenya, atau sebagai proyeksi image orang tua (parents image).

 Bila parents image digambar besar


Indikasi : orang tua kuat, dikuasai oleh orang tua, terikat orang tua.
 Bila gambar merupakan proyeksi ideal self image dan gambar besar
Indikasi : tindakan individu merupakan kompensasi yang mungkin melalui fantasi –
fantasi.

INTERPRETASI MASALAH GERAKAN

Gerakan disini yaitu : kesan dari gambar tersebut

Missal : lari, duduk (kerja tapi pasif) jalan dan lain sebagainya. Jadi, hamper semua gambar
mempunyai kesan gerak (kinestetik) yang mempunyai macam – macam bentuk kinestetik,
geraka itu ada yang rigid dan ada yang ekstim (mobile).

Gambar yang sangat mengesankan aktivitasnya, ini biasanya oleh individu yang memiliki
dorongan yang kuat terutama dalam hal yang bersifat motorik.

Missal : individu gelisah : penuh dengan gerakan – gerakan

Individu yang konflik : ada gerakan tapi agak terkontrol sekali sehingga tampak kaku.

 Subjek yang mengambar orang yang sedang duduk atau sedang tiduran
Indikasi : individu yang kurang energik
Drive yang lemah
Mungkin kelemahan – kelemahan dalam hal emosionil
 Subjek yang menggambar orang seperti benda mati
Indikasi : ada tendensi skizofrenia

51
Harus berhati – hati dalam menginterpretasi
Juga harus melihat tes proyeksi yang lain

INTERPRETASI DAP

1. KESAN – KESAN UMUM


o Gambaro rang tau atau orang muda
o Aktif atau pasif
o Kaku atau rigid
o Gambar lengkap atau tidak
o Tampan atau tidak
o Sedih atau gembira
o Kuat atau loyo
o Formil atau acak – acakan
o Agresif atau pasif
o Dan lain – lain.
o
2. LOKASI GAMBAR
Ini menggambarkan penempatan diri individu dalam lingkungannya.
LOKASI INDIKASI

 Kurang kuat pegangan,kurang


a. Diatas, diatas garis tengah (orang mantap
dewasa)  Berfantasi untuk tampak kuat
 Mungkin takabur atau tidak mau
tahu
 Mungkin optimis karena kerjanya
 Memandang rendah terhadap orang
lain
 Tendensi kurang yakin akan dirinya
 Kemampuan yang cukup tinggi
b. Ditengah  Potensi anak cukup besar
 Antusias sekali
 Rasio baik (kadang – kadang sampai
kelewat batas)

 Perasaan insecure dan tak pasti


c. Dibawah / didasar/ dibawah garis  Berfikir pada hal – hal konkrit /
tengah berpijak pada realita
 Kebutuhan akan kepastian/ depresif
, kurang usaha, mudah menyerah,
didominasi oleh sadar
 Kebutuhan keseimbangan, control

52
 Menunjukkan keseimbangan ,
ketenangan, kestabilan (secara
demonstratif)
 Control emosionil
d. Dikanan (cenderung kekanan)  Berusaha keras untuk sukses
 Orientasi lingkungan/ dunia luar
 ekstrovert
 orientasi ke masa yang akan datang
e. di kanan atas  negativism pada diri sendiri
 agresif, , memberontak

 dikuasai emosi
f. di kiri / cenderung kekiri (kecil)  menekankan masa lalu
(orientasinya)
 tendensi implusif
 self oriented
 depresi tapi banyak frustasi
 introvert
 banyak dikendalikan
unconsciousness
 kedalam, masa lalu
g. bawah sebelah kiri  asadar
 depresif

Penyelidikan Levy :

Jarang ditemukan gambaran yang ditempatkan dikanan, lebih – lebih kanan atas. Juga
jarang diketemukan gambar yang menghadap kekanan.

Lihat gambar kesadaran

Titik “AKU”

introvert
Masa lalu past

Ketidaksadaran

3. GARIS
a. Konsisten  Penyesuaian diri yang baik

53
 Kurang berani tampil dan
b. Kabur menyatakan diri
 Cemas, insecure, ragu , takut
 Tidak pasti
 Control yang rigid yang didasari
oleh rasa tertekan dan kurang
mampu berkarya
 Depresif, kurang mampu dan
kurang gairah
 Intelektual dan introversive
 Spiritual

 Penuntut
c. Tebal  Menguasai, menentang
kekuasaan
 Dorongan bermusuhan yang
dinampakkan
 Yakin diri
 Anxiety (bila disertai shading dan
tekanan yang kuat)
 Tegang dan bermusuhan
 Kerusakan otak secara organis
 Skizofrenia tipe manic

 Ada hambatan berhubungan


d. Tipis dengan lingkungan
 Biasa Nampak pada tendensi
schizoid

 Tak stabil, impulsive, mudah


e. Tekanan yang berubah- ubah frustasi
 Historis atau siklotimik

 Ketakutan , tidak aman


f. Garis tipis, patah atau tidak tetap  Tidak pasti

 Schizoic alcoholic
g. Garis yang kriting, patah,
berulang disertai, tekanan ringan
 Kecemas
h. Garis seperti gergaji  Control motoric rendah
 Kurang dapat mencai
keseimbangan

54
 Perasan tak nyaman
i. Gambar terdiri dari garis – garis  Ingin diakui kelompokknya
dasar
 Tegangan yang muncul
j. Koordinasi jelek  Cemas
 Mungkin kerusakan otak

 Adalah hal yang biasa untuk anak


k. Garis yang tebal, ,kotor shading kecil
berlebihan  Anxiety neurotics
 Psikotis

 Anxiety
l. Sketsa  Tidak tetap
 Insecure

Gambar tidak lengkap

Indikasi :

 Depresif
 Tidak mengakuyi kenyataan
 Tertekan secara neurotis
 Kurang dorongan berprestasi

INTERPRETASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAGIAN – BAGIAN

1. KEPALA / HEAD (rambut , mata, hidung, mulut)


Ini menunjukkan taraf ego.
Secara statistic (levy), kepala sering digambar dengan proporsi yang sebenarnya, tapi
ada yang ekstrim disbanding dengan tubuh.
a. Kepala tidak digambar lengkap (tanpa alis,mata, dan lain-lain)
Indikasi :
 Tendensi hambatan dalam hubungan sosial
 neuritis
b. Kepala agak besar
Indikasi :
 Ada kemungkinan gangguan organis (orang sering sakit, kerusakan otak,
kemunduran)
 Tendensi hipokondriasis
 Intelegensi kurang
 Pikirannya kurang/ over pada paranoid

55
 Terlalu membanggakan intelek
 Penekanan pada fantasi (pada anak - anak)
 Aspirasi intelektuil

c. Kepala terlalu besar
d. Digambar terakhir
e. Kabur/tidak jelas
f. Gambar kepala besar pada jenis kelamin yang lain
g. Bentuk yang kurang tepat
h. Aneh/ganjil

2. RAMBUT/HAIR
Rambut ini mempunyai nilai erotis , biasanya pada anak – anak umur 14 – 15 tahun anak
tersebut mulai memperhatikan rambutnya.

 Rambut botak pada pria  Merasa kurang jantan

 Infantil dan kemunduran dorongan


 Menekankan pada rambut seks
 Sensualitas kebutuhan seksualitas

 Lambing kejantanan
c. Menekankan pada rambut (shanded)  Mungkin anxiety akan kebutuhan
seksual

 Narcistis
d. Perhatian berlebihan pada rambut  Mungkin tendensi homo seks

 Immorality seksuil
e. Rambut acak – acakan
 Identifikasi feminim berhubungan
f. Rambut dibagian tengah dengan narsistis
 Obsessive compulsive

 Suka menyerang
g. Diulang – ulang
 Merasa terhambat kejantanannya
h. Rambut putih pada pria
 Regresi
i. Rambut pada wanita yang taka da
pada pria (miss rambut seri)
 Tekanan / tuntutan kejantanan
j. Penempatan rambut yang yang tepat

56
 Kurang jantan atau tidak pasti
k. Rambut tipis atau tanpa tekanan
 Sifat kekacauan pada individu
l. Rambut nyolok dan kacau tersebut

 Tendensi crastasi kompleks (menurut


m. Gundul atau sedikit sekali LEVY)

 Erotis protes / kemungkinan ada


n. Rambut gondrong konflik

 Keraguan pada kejantanan sehingga


o. Jambang, kumis, dan rambut lainnya pada kompensasinya jadi sok jantan
 Ketidak pastiian seksual

 Skizhoid
p. Rambut pada rahang
 Menggambarkan kekuatan,
q. Jambang (secara khusus) atau kejantanan
jenggot  Ingin menunjukkan kejantanan
 Jenggot yang seperti janggut dengan cara yang tak wajar/kurang
kambing wajar
 Jenggot dengan tekanan atau shading  Indikasi artistic,antisocial, atau ada
 Jenggot atau jambang yang unsure-unsure skizhoid
ditekankan  Perhatian berlebihan pada kejantanan
 Mengingkariatau sangsi pada
kejantanan

3. ALIS
a. Alis tebal :tidak terhambat , wajar
b. Alis teratur :menghina , kesopanan
4. MATA
Merupakan windows of the soul, dan alat untuk melahirkan perasaan, alat yang
berhurbungan dengan lingkungan luar yang memberikan informasi visual , dan
merupakan alat pengolah terjadinya umpan balik.

a. Mata berbentuk bulatan  Egosentris histeris


 Tidak masak, egosentris,regresi

 Bertautan ide – ide


b. Mata berbentuk bulatan dengan  Paranoid
tekanan terkatup
 Paranoid
c. Mata terkatup

57
 Ingin mencampakkan dunia luar
d. Mata terlalu kecil acuh tak acuh)
 Self absorbtion

 Emosional immaturity dan


e. Tidak melihat egosentris
 Kekanak –kanakan
 Cacat mental tingkat ringan
 Biasa untuk anak – anak yang
masih muda
 Tergantung
 Emosi datar, hambatan dalam
memadakan sesuatu

 Tanda keenganan memperhatikan


f. Buta , tertutup, tertutuup tapi, sekitar
cekung  Mungkin suka bertengkar
 Tendensi menolak keadaan yang
tidak menyenangkan
 Tendensi menyatakan ketidak
senangan

 Bermusuhan dan mengancam


g. Lebar dan diberi tekanan  Bersemangat , indikasi pamer
pada gadis
 Homo seksual
 Histeris egosentris

 Paranoid
h. Tajam, besar, disertai dengan  Unsur agresif
kepala besar  Sadism
 Ingin berkuasa besar sekali
 Wanita lebih sering menggambar
wanita besar, oleh LEVY dan
MACHOVER dikatan bahwa
individu tersebut mempuyai
tendensi homo seksual

 Introvert
i. Setengah tertutup  Kurang kontak dengan dunia luar
 Kontak social sangat sangat luar
(terlebih bila tag igamabar)

 Kekanak-kanakan dalam perasaan


j. Mata digambar tanpa ada variasi  Kurang masak (miss.egosentris)
(pada orang dewasa laki - laki)

58
 Intelegensi

 Kompensasi dalam pergaulan


k. Diberi kacamata karena erasa malu terhadap
konfluik yang dialami

 Kepicik an pandangan
l. Mata sipit
 Rangsangan atau gairah seksuil
m. Mata membelalak
 Pikiran kacau
n. Mata juling
 Rasa ingin tau hal dosa
o. Lingkaran bola mata besar,tapi  Konflik foyourism
mata kecil

5. HIDUNG
 Hidung tak digambar sebagai symbol phalik atau kemungkinan adanya konflik
seksuil (menurut psikoanalisa)

6. MULUT dan BIBIR


a. Mulut besar ditonjolkan  biasa pada anak kecil
 regresi, infantilisme (pada dewasa )

 Erotis oral
b. Mulut ditekankan  Kebutuhan tergantung
 Tidak masak

 Oral / agrasif
c. Mulut tebal dan lurus  Mengkritik terus
 Dapat dikatakan sadism

 Sedikit feminine
d. Bibir tebal dan melengkung pada  Narscisme(senang pada diri
gambar wanita sendiri)

 Cenderung feminism
e. Mulut bulat
 Cenderung oral erotis
f. Mulut terbuka  Cenderung dependensi

 Menutup diri, tidak mau terbuka


g. Mulut tertutup atau terkatup  Menolak ketergantungan
 Menekan permusuhan

 Menghina orang lain


h. Mulut mencibir

59
 Agresif, bermusuhan, mungkin
karena perasaan tidak mampu dan
aman
 Independent

 Oral dependensi
i. Mulut yang cekung dan lekung  Ketidak mampuan psikloseksuil
 Butuh perhatian

 Erotisme remaja
j. Mulut yang cupid ban  Narcistis
 Sombong (pada gadi remaja)

 Kemarahan dan permusuhan


k. Slash of mood  Agresif
 Over kritik, sadistic verbal

 Memaksakan diri, berpura –pura


l. Mulut yang mengarah keatas sebagai kompensasi perasaan yang
bisa menerima
 Tendtensi menunjukkan senyum

 Oral agresi (suka mengkritik)


m. Giginya kelihatan  Tendensimenyerang secara oral
 Sinisme

 Tendensi ordepresif dengan


n. Tertawa lebar kompensasi tertawa lebar

 Menentang oral dependenci


o. Sangat kecil  Independent

 Penolakan terhadap akfektif


p. Mulut tak digambar  Guity feeling
 Deprsi
 Kontak verbal yang tyerganggu
(dengan lingkungan)

7. TELINGA
a. Pembesaran pada telinga  Bila berlebihan mungkin
halusinasi pendengaran
 Tendensi gangguan penyakit
telinga
 Paranoid
 Schizoid

60
 Tuna rungu atau ketidak stabilan
rungu
 Idea of reference/ keingin tahuan
besar sekali
 Daya kritik kurang
 Piola terhadap kritik / sikap orang
lain karena neurotic ekstrem
 Tendensi konflik homoseksuil
pasif

 Tendesi oposisi terhadap otoritas


b. Telinga besar , mulut lurus , dan / atasannya
tebal
 Peka terhadap kritik
c. Telinga lebar
 Kesadaran pribadi goncang
d. Telinga kabur atau tidak jelas  Keraguan atau (shy)

 Konflik dalam hubgan manusia


e. Telinga digambar akhir wi
 Mungkin ada kesulitan bicara

 Penolakan terhadap kritik


f. Kurang tekanan  Menolak pendapat orang lain
 Menghindari halusinasi
pendengaran
 Lebih umum pada orang lanjut
usia dari pada orang muda

8. DAGU

a. Dagu ditekankan  Kompensasi ketidak pastiian

 Tidak bisa mengambil keputan

 Takut bertanggung jawab

 fantasi

b. Melebih –lebihkan dagu  Kompensasi dari perasaan tidak


mampu

 Tak dapat mengambil keputusan

61
c. Perluasan dagu  Adanya dorongan agresif

 Ketergantungan pada jenis lain

d. Tekanan pada dagu (pada  Dependen pada ibu (ibu dominan)


gambar sekse lain)
 Mengganggap kelamin lain lebih
kuat

9. JAKUN

Indikasi :

o Menunjukkan sifat kejantanan (tak disadari)

o Wajah pada remaja

BAGIAN – BAGIAN PADA TUBUH

1. LEHER

Bagian ini merupakan penghubung antara kepala dengan badan, dan ini
mengindikasinkan adanya control mental terhadap dorongan lahiriah

 Kurang mampu mengontrol


dorongan
a. Panjang dan tipis (kurus)
 Mungkin permusuhan

b. Besar dan gemuk  Mungkin rigid

 Pengambungan impklus yang baik

c. Satu dimensi  Kurang mampu mengontrol


dorongan dan fungsi

d. menghilangkan pangkal leher  sering membiarkan dorongan –


dorongan dengan control yang tidak
cermat

62
e. leher yang ditutupi dengan dasi(alat  melakukan control intelektuil
lain)/ kerah baju terhadap implus – implus atau
dorongan – dorongannya

2. PUNDAK

Pundak melambangkan kemampuan dan kekuatan. Kalau digabung dengan tangan,


lengan dan juga kaki, akan memberi usaha untuk mencari kekuatan.

a. Lebar dan besar  Merasa mampu

 Pada orang dewasa sebagai hal


yang biasa

 Pada wanita sebagai proses dan


keinginan melebihi pria / orang
lain

b. Pundak yang sempit atau kecil  Perasaan inferior , kurang mampu

 Mencoba mencari kompensasi

c. Persegi  Ketakutan permusuhan

 Depensif terhadap permusuha

d. Pundak satu sisi tak seimbang  Ketidak seimbangan emosi


dengan bagian yang yang lain
 Konflik pda peran sekssualnya

e. Pundak sering dihapus atau  Kurang yakin pada kemampuan


sering diulang dan pekembangan dirinya

f. Proporsi dan bentuk pundak yang  Lancer , flrksibel


bagus
 Seimbang dan merrasa mampu

3. LENGAN

63
Lengan menggabarkan kegiatan untuk mencipta atau menolak/ menentang dunia luar
juga mengindikasikan kekuatan

a. Lengan dan tangan yang  Pandangan tak pasti


dihilangkn
 Schizophanic depresi

 Aktifitas , produktif

 Guitifeeling berhubungan
dengan permusuhan dengan
seksuil

b. Bila lengan tak digambar sama  Gangguan otak yang


sekali berhubungan dengan
motoriknya

c. Digambar tak sesuai dengan  Konflik dalam kontak dengan


tangan orang lain

 Sifat agresi, terlebih bila hal ini


terdapat pada anak umur belasan
tahun

 Tendensi psikopat(pada orang


dewasa)

d. Lengan dengan dilipat  Ambivalent


(dimuka/sedakep)
 Usaha tampak kuat

 Permusuhan dan seksualitas

e. Dilipat kebelakang  Menolak dunia luar karena rasa


curiga dan bermusuhan

 Control yangkaku terhadap


implus (dorongan - doronganny)

f. Lengan pendek sekali  Ambisi , kemauan lemah merasa


lemah, loyo

64
 Banyak mengharapkan bantuan

g. Lengan yng kecil dan titpis  Merasa lemah dan sia – sia /
tidak berguna

 Merasa tak mampu mencapai


hasil

h. Lengan seperti sayap  Lemah

 Ada hambatan kontak social

i. Lengan dibelakang  Guitifeeling, ingin menghukum


tanagan

 Kebutuhan mengkonrol agresi

j. Lengan dengan garis tebal  Perasaan menghukum

k. Lengan yang luas / tebal  Mengutamakan kekuatan ,


mementingkan oto dari pada
oatak

l. Lengan yang panjang  Ambisius dan usaha untuk


sukses

 Mengaraokan perhatian dan


kasih saying

m. Lengan yang sangat panjang  Ambisi dan mencari


kompensasi dari perasaan tidak
pasti

n. Lengan yang tampak meraih  Melaksanakan interaksi social

o. Garis lengan yang langsung dan  Siap berhubungan dengan


lancer lingkungan

p. Lengan yang tampak terulur  Butuh dorongan emosionil

4. TANGAN DAN JARI

65
a. Tangan yang besar dan kuat  Usaha untuk kuat

 Ingin memperbaiki hubungan


social karena merasa tak pasti dan
mantap

 Gambar ini biasa ntuk remaja dan


orang muda umumnya

b. Tanganyang dihilangkan  Perasaan tak pasti dalam kontak


social

 Perasaan tidak mampu

 Permusuhan dan seksuil

 Guity feeling dan sikap agresif

c. Tangan dan jari yang  Kesulitan dan ketidak sediaan


digambarkan akhir dalam kontak social

d. Tangan yang masuk saku /  Menolak atau ketidak sediaan


dibelakang berhubngan social

 Psikopat

 Ingin berhubungan social tapi


merasa kurang mampu, inverior ,
takut , dll (pasif)

 (biasanya ada kombinasi dengan


baju yang ada kancingnya

e. Tanagan yang bergaris tebal  Rasa bersalah

 Masturbasi

 Curang

 Merampas

66
f. Tangan yang dekat genital  Perhatian pada seksuil
(digambar dekat genital)
 Guity feeling pada seksuil
menolak terhadap rangsangan
seksual

g. Tangan yang disertai dengan jari  Cenderung kearah paranoid


– jari yang jelas (namopak garis
lekungnya)

h. Tangan disertai dengan senjata  Agresif terhadap garis miring


(pisau dll) debagai penutupan pada
kelemahan atau keraguan
terhadap dirinya (biasanya
disertaidengan kancing bju yang
jelas)

i. Jari yang disertai dengan kuku  Agresif ( dalam bentuk motori)

 Seperti robot, keahlian tangan


lemah

 Pada anak anak : wajar

 Pada dewasa : kenakan

5. TUBUH / TORSO/ TRUNK

Ini merupakan pusat dari timbulnya implus – implus fisik

a. Tubuh yang dihilangkam  Penolakan terhadap inklusfisik

 Kehilangan kebanggan fisik

 Biasa digambar pada anak-anak

b. Tubuh yang panjang dan kecil  Karakteristik skizhoid

c. Failure to close (tidak sambung)  Kekurangan matangan skizhoid

67
d. Tubuh yang sangat kecil  Menghindari dorongan fisik

 Perasaan inferior

 Perasa kurang sehat /kuat

e. tubuh yang sangat besar / lebar  Kurang merasakan kekuatan


fisik

 Mencoba menunjukkan
kekuatan fisik

f. Tubuh yang digambar dengan  Menentang /bermusuhan dengan


shading tebal pada jemis kelamin jenis kelamin lan
lain

6. PAKAIAN

Pakaian merupakan bagian yang menggabrkan penyesuaian antara kesopanan


kepameran badan/ tubuh. Jadi ini merupakan kenampakan luar dari kepribadian.

a. Pakaian digamabar  Hal yang normal / biasa

b. Terlalu lengkap  Nartistic terhadap pakaian

c. Pakaian minim sekali  Pemujaan terhadap fisik

 Introvert

 Self absorbed

 Pemujaan terhadap
perkembangan fuisik

 Tendensi suka berfantasi


didalam pergaulan social kurang
berpartisipasi dalam social

68
d. Tak jelas antara berpakaian atau  Kurang mantap pada kekuat
tidak fisiknya

e. Ada tambahan ornament (dasi,  Kompulsif


kalung ,dll)

7. PERHIASAN
Perhiasan ada secra mencolok  Mencari perhatian

 Menunjukkan penyesuaian
yangbersifat psikopatik (kurang
wwajar,) bila hal tersebut
digambar oleh waita muda lebih
– lebih bila ditekannkan bagian
seksuilnya

8. DASI
Bila ada dasi yang dikenakan  Sering dihubungkan dengan agresi
seksual yang dimunculkan
 Kurang matang secara seksuil

9. SAKU
Bila saku ditekankan  Invantile, tergantung/
dependensi

 Kikir, suka ,minta

10. LEG/ PAHA


Bersama – sama dengan feet , bagian ini merupakan tumpuan dari gerak , keseimbangan
, tenaga , dan tegaknya bdan yang dikaitkan dengan klemampuan dan kekuasaan.

69
a. Leg tanpa kaki  Perasaan tertekan dan
tergantung yang bersifat
patologis

 Tidak mampu, perasaan kastrasi

 Kesulitan dalam menghadapi


adana dorongan seksuil

b. Leg panjang dan besar  Berusaha mencapai otritas

 Ambivalen

c. Leg pendek  Merasa kurang lincah/ kurang


mampu

d. Leg terpentang  Menentang kekuasaan

 Kewaspadaan

 Perasaan tidak amanyang


pendam

 Kebutuhan untuk mendapaykan


keseimbangan

e. Leg yang dicoret-coret  Rigid, penolakan terhadap


seksualias

 Menolak pendekatan seksuil

f. Leg yang loyo  Merasa kurang mapu, tidak pasti

 Penurunan kemampuan
sehubungan dengan
penambahan umur

g. Leg dengan bayangan garis  Kadang – kadang memberi


miring diarsir tebal gambaran homoseksual

 Konflik dalam usaha


menemukan diri

70
 Penekanan pada dorongan
seksuil (pada wanita)

h. Leg dan feet digambar pertama  Kesedihan dan penekanan diri

 Ketidak bahagiam

11. LUTUT
a. Lutu yang ditekankan  Indikasi tendensi homoseksual

b. Lutut yang digambar teliti  Obsessive kompulsif

12. FEET
Merupakan dasar dari bergeraknya seseorang, dan ini disimbolan sebagai
kekuasaan.kaki menunjukkan soal – soal yangberhubungan dengan vitalitet dan sikap
ketegasan atau rasa pasti daalam hubungan dengan bisang – bidang social. Dua hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1. Panjang pendeknya kaki
2. Selesai sempurna/garis miring tidak fgambar kaki tersebut

Interpretasinya :
a. Gambar kaki secara symbol  Traumatis

 Control diri secara impulsive

b. Kaki yang dihilangkan  Perasaan tidak mampu

 Kurang aktif , sakit – sakitan

 Tertekan

c. Sangat kecil  Tertekan

 Control kaku terhadap


sensualitas

71
 Ketergantungan pada orang
lain

d. Sangat besar  Kebutuhan yang besar akan


rasa aman

 Butuh banyak dorongan

e. Kaki sangat besar  Berhubungan dengan


seksualitas pria
 Mengharapkan kebebasan
 Depresif

f. Kaki sangat dipentingkan  Permusuhan yang ditekankan


digambar atau dikontrol munculnya

g. Kaki yang digambar dengan  Mencari peganggang dan


menggangkat tumit atau menunjukkan kebutuhan
berjingkat untuk membebaskan diri
Dari kum-kumngan

 Frustasi

 Ambisi yang kurang wajar

h. Gambar teliti  Obsesif

i. Bersilangan  Ambivalensi

j. Kaki digambar ditepukl dan  Kurang yakin pada


dibengkokkan keyakinan sesuatu

 Tidak sehat (pada gambir


yang dibuat oleh anak )

k. Kaki digambar panjangh dengan  Depresi karna frustasi


telapak kaki yang bkecil aspirasi yang terlalu besar
tetapi kemampuan
melakukannya kecil / tidak
memadai

72
l. Kaki digambar terlalu pendek  Sifat kepala batu

m. Kaki dirtolkan dengan memakai  Wajar bagia anak kecil


sepatu
 Tendensi infantile (bagi
orang dewasa)

n. Bila kaki memakai sepatu terlalu  Kompensasi terhadap dirinya


besar yang memiliki sifat ragu -
ragu

PRINSIP ANALISA HTP

(HOUSE, TREE, PERSON)

HTP merupakan salah satu tes grafis yang berguna untuk melengkapi tes grafis yang lain, yaitu
untuk mengetahui hubungan keluarga. Psikotes House Tree Person (HTP) adalah tes psikologi
yang pertama kali dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Buck meyakini bahwa
goresan gambar seseorang (dalam hal ini gambar rumah, pohon dan orang) dapat mewakili
karakter pribadinya.

Waktu yang dipergunakan : - normal 10 menit


- Klinis tidak terbatas

ALASAN – ALASAN DIGUNAKAN TES HTP :

Sama tes BAUM dan DAP YAITU :

 Karena ketiga objek paling dikenal orang


 Hampir semua orang tidak menentang bila disuruh menggambar HTP
 Dibandingkan dengan objek-objek lain, objek ini lebih dapat menstimulir verbalisasi
yang sifatnya jujur dan bebas

LANGKAH-LANGKAH INTERPRETASI MENURUT JOHN BUCK


Disini lebih menekankan kepada keseluruhan yaitu ketigannya harmonis atau tidak.

 Rumah : menggambarkan kehidupan sosial terutama mengenai hubungan/ asosiasi pada


subjek dalam hubungannya dengan orang lain.
 Pohon : menggambarkan kehidupan vital atau peranan hidup dari individu yang
bersangkutan dalam hubungan dengan kemampuan yang dimiliki.
 Person : bagaiman interpersonal relationship dari ndividu yang bersifat umum ataupun
spesifik.
73
INTERPRETASI
Rumah : fokus ibu
Pohon : fokus ayah
Person : fokus dari diri sendiri untuk mengetahui tingakt perkembangan individu.

INTERPRETASI GLOBAL

RUMAH :
1. Jendela dan pintu : melambangkan dengan dunia luar
2. Menggambar dinding dn genting secara detail menunjukkantendensi anxiety
(kecemasan)
3. Pagar :
 Orangnya ada diluar : merasa dikucilkan oleh keluarga
 Orang yang didalam : ada hambatan hubungan sosial
 Orang akan masuk : ada kontak yang baik dengan keluarga

4. Pintu :
 Yang tertutup : acceptance (penerimaan) kurang
 Yang terbuka : acceptance (penerimaan) baik
5. Rumah jelek : subjek memberi penilaian yang kurang pada figur ibu
6. Rumah bagus : subjek memberi penilaian yang baik pada figur ibu
7. Gambar rumah atau pohon terlihat dari atas : individu mempunyai nilai yang superior
dalam keluargannya.
8. Gambar rumah atau poon terlihat dari bawah : individu mempunyai perasaan rendah
didalam keluargannya, atau kurang berharga dalam rumah tersebut.

ORANG :
1. Orang sedang melihat rumah atau pohon : kehausan atau kebutuhan kasih sayang dari
ayah atau ibu.
2. Orang yang sedang membuang muka : penolakan anak pada lingkungan sekitarnya.
3. Orang yang sedang atau cenderung dihilangkan : perasaan dikucilkan atau dibuang oleh
keluargannya.
4. Orang yang sedang melakukan aktivitas :
 Kalau aktivitas itu untuk pemeliharaan rumah atau pohon :
 Indikasi : adannya sikap memelihara atau memperhatikan lingkungan keluarga.
(contoh. Orang yang sedang mengatur rumah berarti menunjukkan
indikasimemelihari figur ibu)
 Kalau aktivitas terlepas dari kegiatan umum rumah tangga.
 Indikasi : kecenderungan menyibukkan diri di luar keluargannya.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKKAN

HTP digunakan oleh para ahli jiwa untuk mendapatkan data yang cukup signifikan yang
74
mempunyai sifat diagnosa atau pronosa mengenai keseluruhan pribadi individu yang
bersangkutan, juga dapat mengetahui bagaimana interaksi pribadi dengan lingkungan baik
bersifat umum atau signifikan.

Menurut John Buck, HTP dapat digunakan untuk mengungkap pribadi secara
keseluruhan, disamping itu juga untuk mendapatkan data tentang kemajuan individu yang
dikenai suatu treatment, juga untuk mengetahui tingkat intelegensi. baik HTP maupun jenis
grafis yang lainnya dapat disertai dengan warna dan interpretasinya mencakup juga sesuai atau
tidaknya penggunaan warna terhadap objeknya. Yang paling penting diinterpretasikan adalah
orientasi individu (terhadap ruang dan daya abstraks).

PRINSIP

Tidak bisa terlepas dari interpretasi masing masing gambar.

INSTRUKSI

“gambar RUMAH, POHON, dan ORANG pada kertas yang tersedia”

 Disuruh menggambar dalam satu kertas


 Masing-masing digambar dalam kertas tersendiri.
John Buck memilih cara ke-2. Tujuannya untuk mengukur intelegensi.

PENYAJIAN
HTP ada yang disajikkan sendiri-sendiri (untuk klinis).
HTP sebagai tes grafis haruslah dibarengi degan tes proyeksi yang lain sebelum
menginterpretasikan atau sebelum mengambil kesimpulan tentang diri seorang testee.

INTERPRETASI SECARA GLOBAL


Bagaimana daya abstraksi dari masing-masing individu. Ini dilihat dari situasi
gambarnya, letak dari masing-masing gambar sebagai satu kesatuan. Misalnya, orang
cenderung deket dengan rumah, indikasinya terikat/ perlindungan lebih dengan pihak
ibunya.
KESAN UMUM
1. PROPOSISI GAMBAR
Lihat gambar secara keseluruhan proposional atau tidak (sebanding atau tidak).
Lihat juga dimensi-dimensinya. Dari sini bisa diihat :
 Kecerdasan : baik , sedang, dll
 Emosinya : lihat penampilan sebelum-sebelumnya, peranan dalam keuarga.
2. POSISI
Letak masing-masing gambar,sehingga merupakan satu rangkaian keseluruhan
(erat dengan komposisi).
a. Orang cenderung dekat dengan rumah
Indikasi : terikat/ perlindungan/ lebih dekat dengan ibunya
b. Orang yang cenderung dengan dengan pohon
Indikasi : hubungan lebih dekat dengan ayahnya.
75
c. Gambar yang tidak ada hubungan
Indikasi : daya abstrak jelek.
d. Gambar yang ada hubungan baik
Indikasi : daya abstrak baik.
3. KOMPOSISI
Bagaimana ia menempatkan diri, pakai rasio atau tidak
4. PENYESELESAIAN
Perhatikan yang paling selesai (ini yang palng diperhatikan). Hal yang paling tidak
selesai adalah hal yang tidak dianggap begitu penting.

GAMBAR RUMAH
 Kecil : fungsi ibu dirasa kurang (sebagai tempat berlindung)
 Jelek : adanya kelemahan dari ibu dalam melakukan peranannya
 Rusak : lebih parah daripada jelek
 Besar : peran ibu sebagai pelindung baik (bisa melakukan fungsinya
secara baik)
 Bagus : ibu peran baik, persepsi anak terhadap ibu baik (positif)
 Tertutup : kurang adanya penerimaan dari ibu
 Pagar tertutup : disiplin ketat, cenderung kedisiplin yang mati (hasilnya
anak kurang bebas dalam melakukan sesuatu)
 Berpagar terbuka : disiplin longga, anak bertindak terlalu bebas
 Rumah kembar : fungsi dari ibu kabur

GAMBAR POHON
 Besar dan dominan :ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai, galak,
kurang memberi kesempatan, dan lain lain
 Kecil dan kering : fungsi ayah mengalami hambatan dalam melakukan
peran
(perananannya) atau otoritas ayah kurang
 Pohon perdu penghias, pagar, dan lain-lain dan HTP sebagai bagian kecil
saja (atau menggambar yang tak termasuk permintaan dan memasukkan
hal-hal lainnya) : ayah tidak punya otoritas dan tidak punya keberanian,
kurang jantan, dan lain-lain.
 Hanya bagian atas yang tampak : menilai diri lebih tinggi dari orang lain.
 Hanya bagian bawah saja yang tampak :
1. rendah diri, melihat sesuatu lebih tinggi dari pada dirinya
2. Kurang inisiatif, kurang berani, dan lain-lain.

76
TES WARTEG

PENGANTAR

Tes wateg atau disebut juga dengan drawing Completion test adalah merupakan
pengembangan dari tes fantasi yang diciptakan oleh F. Sander dari Universitas Leipzig.
Landasan psikologi tes fantasi ini adalah ilmu jiwa tutolia. Ilmu jiwa ini mempunyai prinsif
yang menganggap bahwa keseluruhan strukturpelaksanaan tes fantasi adalah merupakan hasil
karya penyempurnaan yang menunjukkan perbedaan (cara) orang dalam mengamati dan
mereaksi keadaan yang tidak terstruktur, yang mencerminkan perbedaan rohani dan komposisi
kepribadian individu (Kinget, dikutip Suhapati, 1989). Untuk itu ia melakukan eksperimen
pada sejumlah subjek. Dari eksperimen yang dia lakukan itu diketahui bahwa terdapat 3
kecenderungan situasi yang diberikan. Ketiga kecenderungan ini masing-masing mempunyai
bentuk organisasi yang saling bertentangan. Berdasarkan hal itu, F.Sander membuat tipologi
struktur kepribadian atau basic function yang terdiri atas :

 Analytical type (A type)


 Synthesizing type (S type)
 Analitical Synthesizing ( AS type)
Pembagian ini menjadi dasar bagi skema kepribadian wartegg. Ia kemuadian membuat
penggolongan yang disebut dengan characterological typology, yang mengubah : A type
menjadi rational volutional type. Suatu fungsi kepribadian dengan ciri kuatnya persepsi dan
pengendalian diri. S type diubah menjadi vital emotional . type ini menekankan alam tak sadar
yang diwarnai emosi, imajinasi dan kekuatan dorongan. Kemuadian As type disebut dengan
integrated type pertama dengan ciri yang dimilikinya kepribadian seimbang dan produktif.

Teori ini kemudian dikembangkan dan disempurnakan oleh E. Wartegg, seorang


psikolog jerman pengikut aliran psikologi Gestalt, dan menjadi dasar Drawing completion tests
yang digunakan oleh GM Kinget.

Tes wartegg merupakan salah satu jenis tes kepribadian yang dapat digolongkan
kedalam golongan teknik proyektif karena tes ini memeliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Untructure stimuli : yaitu stimuli yang tidak berstruktur atau tidak jelas. Dengan
ketidak jelasan stimuli ini subjek akan mengartikan tugas yang dihadapi dengan bebas

dan mengekspresikan sesuai dengan keinginannya.


77
 Disguised testing : testing yang tersamar. Subjek tidak tahu dengan pasti apa yang
disimpulkan dari reaksi yang keluar.
 Global aproach : maksudnya tes ini dapat mengungkap memahami kepribadian secara
menyeluruh.

Sedangkan jika ditinjau dari tugas yang harus diselesaikan, maka tes wartegg ini
termasuk tes yang proyektif dari tugas-tugas completion dan expression.

Tujuan utama tes wartegg ini adalah : mengungkapkan struktur kepribadian yang sering
disebut dalam istilah basic function, atau fungsi utama kepribadian. Menurut wartegg, basic
function ini terdiri dari emosi, imajinasi, intlek dan aktivitas (will). Sebagaimana diketahui
bahwa basic function ini selalu dimiliki oleh setiap orang yang akan tetapi intensitas dan
hubungannya tidak sama antar orang satu dengan yang lainnya. Dan perlu diingat bahwa basic
function tidak statis. Ia dapat berubah-ubah dalam berbagai bentuk dan intensitas. Perubahan
ini akan mempengaruhi tingkah laku individu. Dengan demikian tes wartegg ini juga
mengungkap srtuktur kepribadian dan dinamika fungsi-fungsi utama tersebut (normal/tidak
normal). Keempat basic function tersebut masing-masing mempunyai dua fungsi yang saling
bertolak belakang. Masing-masing basic function itu adalah :

1. Emosi : aspek dan fungsi emosi adalah outgoing dan seclusive. Aspek emosi
ini hampir sama dengan konsep kepribadian introvet dan ekstrovet. Orang denga aspek emosi
outgoing memeliki ciri , selalu menghadapkan diri dari dunia luar, mudah bergaul, ramah,
periang, tidak memeliki ketegangan dalam diri sehingga menggangu penyesuaian diri dengan
lingkungan. Memeliki kualitas emosi yang dangkal, memeliki perhatian yang luas, sehingga
justru menampakkan ketidak mendalaman pemahaman. Sedangkan orang dengan kepribadian
seclusive adalah mereka yang memeliki ciri-ciri cenderung melihat dunia luar berdasarkan
sikap dan anggapan pribadi. Sangat perasa, sering menarik diri dari pergaulan ramai, sering
merasa tidak puas dan mempunyai perhatian yang sangat mendalam.
2. Imajinasi : asfek ini memeliki fungsi combining dan creative. Orang yang
memeliki kecendrungan imajinasi fungsi combining, memeliki ciri-ciri suka menghubungkan
suatu hal denga hal ain yang di dapat dari alam sekitar dan bisa ditangkap oleh alat sensorinya.
Biasanya dari hubungan tersebut akan dihasilakn sesuatu yang tampak baru. Dalam
penghubungan tersebut mengalir emosi sehingga kadang-kadang dijumpai suatu hasil yang
menunjukkan nilai arsistik. Sedangkan dengan mereka yang fungsi creative memeliki ciri lebih
suka berhubungan dengan perasaan dan filosofi. Jika fungsi kepribadian cretive ini terlalu

78
tinggi maka akan menyebabkan kesuliatan dalam penyesuaian diri terhadap kehidupan sehari-
hari (Kinget, 1952).
3. Intlek : aspek ini memeliki fungsi practical dan spekulatif. Orang yang
intlektualnya berfungsi practical memeliki cara berfikir praktis, teratur dan ekspresi yang
spontan. Mempunyai pikiran yang diarahkan pada fakta-fakta dengan cara berpikir induktif.
Sedangkan fungsi spekulative memeliki ciri-ciri yang lebih menyukai hal-hal yang mendasar,
lebih teoritis.
4. Aktivitas : dalam pengertian aktivitas menyangkut segala tenaga dorongan
(drive) dan segala macam gerakan aspek aktivitas memeliki fungsi dynamic dan controlled.
Individu dengan fungsi kepribadian dynamic mudah masuk dalam kelompok yang baru,
bersemangat, percaya diri. Orang-orang dengan fungsi ini mempunyai sejumlah tenaga yang
memungkinkan ia menjalankan tugas dalam satu waktu. Ada tendensi untuk menonjolkan diri
dan sering riibut denga hal-hal yang tidak terduga nilainya. Sebaliknya orang yang mempunyai
kepribadian controlled biasanya mempunyai sikap tegas terhadap keputusan yang diambil,
dalam merencanakan sesuatu sangat hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Memeliki perhatian yang
terpusat, bekerja denga teratur dan tata kerja yang baik. Umumnya denga orang yang memeliki
kontrolled ini dapat mencapai setiap tujuannya sekalipun ada rintangan, kelakuannya kalem
dan konsisten.

Tes ini dilakukan dengan cara menggambar dari beberapa stimulasi yang hrus
dikerjakan oleh testee. Oleh karena itu yang terpenting dalam interpretasi tes ini adalah apa
yang diekspresikan dan diproyeksikan dalam gambar. Keuntungan dari tes ini anatara lain
adalah :

 Dapat dilakukan secara individual maupun klasikal


 Stimulus-stimulus yang disajikan mempunyai kualitas gestalt yang variatif
 Bahan tidak mahal
 Tidak memakan waktu yang lama

Dalam perkembangannya kemudian, tes ini banyak dipakai dibidang psikologi terapan.

79
PERLENGKAPAN TES

Perangat tes ini berupa lembar tes yang terbagi dalam petak-petak persegi kecil. Kotak
dibuat kecil dengan maksud agar subjek mudah menggambar antar kotak yang satu dengan
yang lain dibatasi dengang arus tebal. Garis pembatas dibuat hitam dengan tujuan untuk
membantu subjek memusatkan perhatian-perhatian pada areal dan stimulusnya. Selain itu
dengan garis pembatas yang hitam akan menyebabkan semua gambar yang dibuat subjek lebih
terpusat dan lebih menonjol sehingga menguntungkan taster dalam melakukan sekoring. Tiap-
tiap kotak tersebut memeliki gamabar tertentu yang belum selesai. Gambar-gambar ini
selanjutnya disebut sebagai stimulus. Stimulus-stimulus tersebut mempunyai ukuran kecil
dengan maksud supaya subjek tidak terhambat dalam mengekspresikan diri. Tiap-tiap stimulus
memeliki kualitas gestalt yang memeliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebuat adalah
sebagai berikut :

 Stimulus 1 : suatu titik yang beciri kecil, kelihatannya jelas, bundar dan berfungsi
sebagai pusat. Posisi titik yang berada ditengah mempunyai arti yang penting yaitu merupakan
sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan ego (kesadaran diri). Stimulus ini menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan penyesuaian diri.
 Stimulus 2 : satu garis ombak kecil menyiratkan sesuatu yang hidup, bergerak dan
organis. Sifat-sifat ini mengandung penyelesaian sesuatu yang organis, dinamis, dan bukan
yang zakalijek.teknis dan statis. Isi stimulus ini berkaitan dengan penyesuaian perasaan.

 Stimulus 3 : merupakan tiga garis vertikal secara teratur mulai dari pendek, agak
panjang, dan panjang. Garis ini mengekspresikan kekakuan, tegas dan teratur. Dasar
interpretasi stimulus ini adalah ambisius atau dorongan untuk maju dari subjek.
 Stimulus 4 : merupakan dua garis hitam warnanya, tampak berat, bukan bersudut dan
statis. Cara menyelesaikan stimulus dan bentuk gamabar sekaligus merupakan cara orang
menyelesaikan rasa takutnya terhadap sesuatu, atau cara orang mengatasi permasalahannya.
 Stimulus 5 : merupakan gambar dua garis lurus yang satu menusuk yang lain. Gambar
ini mengekspresikan pertentangan, garis yan panjang mengesankan sesuatu yang tegas dengan
arak keatas yang dirintangi oleh garis yang pendek. Stimulus ini berkaitan dengan dinamika
subjek atau bagaimana cara bertindak subjek.
 Stimulus 6 : merupakan gambar dua garis, satu horizontal dan yang lain vertikal.
Stimulus ini mempunyai sifat tenang, pudar, muram, gelap, dan tidak membangkitkan inspirasi.
Stimulus ini berkaitan dengan subjek atau kemampuan subjek melakukan analisa atau sintesa
terhadap aspek-aspek kehidupan.

80
 Stimulus 8 : merupakan gambar sebuah garis lengkung yang besar, yang
mengekspresikan sifat hidup dan lentur. Stimulus ini mengungkap tentang hubungn sosial dari
subjek.
Kedelapan stimulus tersebut kemudian di klasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Kelompok feminin : adalah kelompok stimulus yang mempunyai sifat organis,
termasuk dalam kelompok ini yaitu stimulus 1, 2, 7, da 8.
2. Kelompok maskulin : adalah stimulus yang mempunyai sifat teknis. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah stimulus 3, 4, 5, dan 6.

PELAKSANAAN TES

Tes ini dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Akan tetapi pemberian secara
individual akan lebih baik dari pada klasikal. Hal ini karena hubungan anatar taster dengan
subjek yang lebi berat, sehingga subjek lebih terstimulasi untuk berbicara, hal mana yang akan
menambah informasi mengenai dirinya.

Prosedur administrasi yang baik pada pemberian secara klasikal maupun individual
tidaklah berbeda. Sebaiknya ruang tidak dihiasi gambar-gambar yang mungkin ditiru subjek.
Pensil untuk menggambar harus sedang, tidak terlalu keras atau lembut dan tidak terlalu
runcing maupun tumpul karena dapat mempengaruhi eksekusi. Untuk standarisasi disarankan

mengunakan pensil 2B atau HB. Dalam hal ini menghapus dapat digunakan. Dengan
tersedianya penghapus, dari pengamatan yang dilakukan bahwa subjek jauh lebih berhati-hati
dalam mengekspresikan diri, bebas dan tidak ragu-ragu, untuk membuat garis-garis atau bentuk
tertentu. Disamping itu, dengan penghapus dapat menunjukkan apakah objek konfulsif, terlalu
rapi dan sebagainya. Hal ini perlu diperhatiakn adalah bahwa pemberian test sebaiknya
diberikan pada waktu siang atau pagi hari.

Dalam pelaksanaannya, kepada subjek sebaliknya diberi keyakinan, terutama bagi


mereka yang kurang berpendidikan bahwa bukan keindahan menggambarkan yang perlu
ditunjukkan dalam tugas ini.

Instruksi dari tester yang perlu dikatakan adalah sebagai berikut : “pada kertas ini
saudara lihat terdapat 8 kotak-kotak kecil, dalam tiap kotak terdapat gambar atau tanda
kecil. Tanda-tanda atau gambar-gambar ini tidak mempunyai arti apapun. Untuk itu tugas
saudara adalah menggambar apa saja yang saudar inginkan dari gambar atau tanda
tersebut, sehingga akan menjadi sebuah gambar yang berarti. Saudara harus diikuti, tetapi

81
saudara harus memberi nomor urut sesuai dengan saudara menggambar nanti. Saudara
boleh bekerja sesuka hati dan boleh menggunakan penghapus bila perlu. Kertas tidak boleh
dibalikkan. Saudara sudah paham? Baik, silahkan mulai menggambar”.

Sejak tes dimulai observasi harus mulai dilakukan dan setiap gerik subjek, terutama
yang mencolok dicatat. Tester harus membiarkan subjek berbicara kalu dia ingin bicara, akan
tetapi yang paling tidak boleh dilupakan adalah observasi tentang bagaimana ujek mengerjakan
tugas-tugasnya, apakah ia teratur menggambar dari kotak-kekotak atau sebentar menggambar
yang satu kemuadian beralih kekotak yang lain yang agak berjauhan, apakah subjek
menggunakan penghapus dan sebagainya. Sebaliknya subjek duduk ditempat yang mudah
dilihat tester. Biasanya waktu yang digunakan menyelesaikan tugas ini adalah sekitar 20 menit.
Akan tetapi ada juga yang hingga 1 jam.

Bila subjek selesai menggambar, tester menanyakan apa yang dimaksud dengan
gambar-gambar yang dibuat itu. Penjelasan tentang gambar harus ditulis dibagian bawah
blangko tersebut. Tester tidak boleh memberi pengaru apapun dalam pemberian penjelasan ini.
Tester juga dapat menanyakan apakah subjek pernah mendapat latihan dalam menggambar,
apa nama gambar yang ia buat.

Setelah gambar selesai dan nama gambar sudah ditulis dibagian bawah blangko
tersebut, biasanya tes sudah dianggap selesai. Akan tetapi dapat pula dilanjutkan obrolan
sedikit mengenai gambar-gambar itu, misalnya bagaimana subjek sampai pada pikiranuntuk
membuat gambar tertentu tersebut. Terakhir adalah meminta subjek untuk memberi keterangan
tentang gambar mana yang ia suka (+), gambar mana yang ia tidak suka (-), gambar mana yang
paling mudah dibuat (M), dan gambar mana yang paling sulit diselesaikan (S).

SKORING

Tes ini dinilai pada sebuah tabel nilai (lihat lampiran) pada tabel ini disebelah kiri ada
35 buah sifat-sifat isi gambar yang dibuat subjek. Untuk selanjutnya ini disebut dengan kriteria.
Kriteria adalah sifat-sifat atau hal-hal yang harus diberi nilai secara kuantitatif pada tabel yang
sudah disediakan. Angka-angka diatas tabel, sesuai dengan 8 gambar dalam tes. Penilaian
dilakukan menurut garis mendatar yaitu mengikuti setiap kriteria dari tiap-tiap gambar
kemudian dijumlahkan dan dicatat pada kolom jumlah. Nilai setengah dhilangkan pada jumlah
akhir ini.

Nilai maksimal dari tiap kriteria gambar adalah 3, dan mendapat 0 bila tidak ada sifat
tersebut. Antara 0-3 ada nilai tengahan. Nilai 1 ditulis dengan tanda (X) dan tengahan dengan
82
sebuah garis miring (/). Maka terdapat kemungkinan nilai-nilai sebagai berikut : 0, X, X/, XX,
XX/, XXX. Penilaian dibuat berdasarkan sifat-sifat yang terdapat : didalam gambar, artinya
gambar yang dibuat, maksudnya, apakah tiap gambar yang dibuat sesuai dengan stimulus yang
disajikan.

Kualitas gambar yang dibuat

Meskipun demikian, memang tidak ada standar khusus yang dibuat unntuk
menentukan besar kecilnya nilai. Penilaian ini diserahkan sepenuhnya pada tester (disisni letak
salah satu kelemahan tes wartegg, terlalu subjektif). Namun walau nilai satu berbeda dari tester
satu dengan yang lain tetapi antara gambar tidak bisa dibandingkan.

Kriteria-kriteria yang mendapat skor

1. Animate

Adalah semua gambar yang berwujud sebagai manusia atau binatang, tidak hanya
gambar secara keseluruhan, tetapi juga bagian-bagian dari makhluk hidup yang digambar.
Misalnya mulut, mata, dll. Animate akan mendapatkan skor tinggi jika menggunakan seluruh

petak, berbentuk harmonis, dan disertai gerak-gerak sehingga memberikan kesan hidup. Jika
gambar yang dibuat melibatkan makhluk hidup dengan sesuatu yang lain, maka ia dinilai
menurut fungsinya dalam gambar tersebut. Contoh, misalnya subjek menggambar seseorang
manusia ditengah hutan, tersesat dan kebingungan, maka kriteria animate disini mendapat skor
tengahan. Begitu juga jika yang digambar adalah seekor burung terbang dengan latar belakang
pemadangan, maka burungpun mendapat skor tengahan

2. Phisiognomi

Adalah kesan/karakter dari animate. Dengan kata lain, phisiognomi adalah segala
sesuatu yang menunjukkan dengan jelas keadaan makhluk hidup yang digambar. Termasuk
dalam phisiognomi jenis kelamin, usia pekerjaan, ekspresi wajah, dll. Untuk gambar binatang
di skor tinggi jika testee dapat memberikan tanda-tanda kekhususan binatang tersebut.
Misalnya terlihat sebagaian ayam, jika gambar tersebut mempunyai cengger dll.

3. Inanimate

Adalah semua gambar yang ada dialam kecil kecuali manusia dan binatang, adalah
semua gambar tentang makhluk tuhan mencakup fenomena yang luas seperti tumbuhan,
gunung, batu,laut dsb.
83
4. Atmosfer

Adalah kesan gambar yang dilukiskan subjek pada gambar-gambar Inanimate. Misalnya adalah
matahari bersinar, gerhana bulan total, dll.

5. Utility

Yaitu semua gambar yang dibuat oleh manusia untuk digunakan secara praktis sehari-
hari (benda-benda besar maupu kecil).

6. Ornament

Ornament adalah hal-hal yang nyata dibuat manusia digunakan sebagai hiasan, yang
bersifat langsung, baik untuk tubuh maupun ruangan, dengan fungsi yang jelas sebagai
aksesoris, yang termasuk didalam kriteria ini antara lain adalah gelang, dasi, pita, vas, bunga,
patung, lukisan dll.

7. Style
Yaitu sentuhan-sentuhan kebudayaan atau warna tertentu yang memberi ciri khas pada
setiap jenis benda dan muncul pada gambar-gambar bangunan, furniture. Fungsu style disisni
adalah sama dengan phisiognomi untuk animate dan atmosphere pada benda-benda atau
kriteria dari gambar yang berciri inanimate misalnya rumah adat toraja,joglo, ukir-ukiran jepara
dll.

8. Movement

Yaitu semua gerak yang terdapat pada gambar-gambar. Terdapat 4 kelompok


movement yang termasuk dalam kriteria ini yaitu :

 Cosmic movement : adalah semua gerak yang terdapat dalam gambar-gambar


inanimate. Contohnya awan yang bergerak, hujan, laut, sinar matahari, api,
letusan gunung berapi, bendera berkibar, dll.
 Mechanical action : adalah gerakan yang ditimbulkan oleh aktivitas-akivitas
mesin, dalam arti luas, misalnya kereta.
 Non objevtive movement : yaitu gerak yang ditemui pada benda-benda abstrak.
 Human activity : semua gerak yang berasal dari manusia baik secara eksplisit
maupun implisit.
9. Full
84
yaitu gambar yang dibuat dengan menggunakan sebagaian besar ruangan yang
disediakan. Meskipun demikian tidak semua gambar yang memeliki ukuran besar
dikategorikan sebagai full. Selain banyaknya petak yang digunakan full juga ditentuka oleh
struktur gambar. Sebagai patokan, sebuah gambar termasuk full jika minimal menggunakan 13
kotak dam berkesan isi atau memeliki struktur. Ada 3 jenis full yaitu :

 Moderate covering, jika petak yang digunakan sekitar 1, 1


2 4

 Ample, jika petak yang digunakn adalah <34

 Compact, jika semua petak digunakan


10. Empety

Kriteria ini adalah lawan dari full. Empety adalah gambar yang menggunakan sedikit
ruang dan tidak memeliki inner structure.

11. expanded
yaitu gambar-gambar yang tampaknya belum selesai. Sebenarnya ada kecendrungan
akan diselesaikan, tetapi tidak diteruskan karena ruang yang disediakan terbatas. Ada 2 kriteria
yang termasuk dalam expanded ini yaitu :

 natural expanded : gambar-gambar pemandangan, interior atau juga kota.


 Technical expansded : mobil, meja, kursi, dll.
12. Constricted

Yaitu pengecilan gambar yang pada umumnya adalah gambar-gambar yang kecil.
Meskipun memang demikian memang tidak semua gambar yang kecil tergolong sebagai
constrict. Suatu gambar dikategorikan sebagai constrict jika perbandingan antara stimulus
dengan gambar dibuat tidak proposional, biasanya ukuran gambar jauh lebih kecil daripada
stimulusnya.

13. Organisasi

Adalah keharmonisan gambar dengan stimulusnya. Akan mendapat nilai tinggi jika
gambar yang dibuat adalah gambar-gambar 3 dimensi.

14. Detail

Adalah gambar-gambar kecil yang merupakan bagian dari suatu objek (benda mati,
benda hidup). Jika detail terdapat pada gambar-gambar abstrak, maka tidak skor sabagai detail
85
melainkan sebagai organisasi.

15. Curved

Yaitu garis yang dibuat secara santai. Biasanya berupa garis lengkung. Akan tetapi garis
lengkung. Akan tetapi garis lengkung ini tidak harus berupa lingkaran atau setengah lingkaran.
Curved akan di skor tinggi jika terdapat kelancaran gerak yang serasi dan dikenakan pada
stimulus mekanis.

16. Straight

Dapat diartikan sebagai garis lurus. Skor seperti pada curved, sehingga garis tidak lurus
sekali. Penilaian didasari pada ketelitian dalam membuat garis dan kelancarannya.

17. Strong
Biasanya diartikan sebagai tekanan yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari hitamnya garis
bekas goresan yang dibuat. Suatu hal yang mesti diperhatikan adalah bahwa garis kuat belum
tentu dibuat dengan tegas dan lancar.

18. Soft

Yaitu yang ringan dapat dilihat dari masing-masing subjek pada waktu menulis.
Biasanya ditandai dengan garis yang tipis dan tanpa kekuatan untuk menyelesaikan.

19. Fancy

Adalah khayalan yang dituangkan dalam bentuk gambar, biasanya tidak dalam dunia
nyata atau tidak secara langsung disekitar kita saat ini. Bila ditinjau dari segi isi, fancy bisa
berupa gambar-gambar realistis, tetapi tidak terdapat secara langsung disekitar kita karena
berhubungan dengan masa lalu, atau berada di tempat lain yang jauh. Contoh untuk fancy jenis
ini adalah benda-benda bersejarah, padang pasir/salju, makhluk ruanng angkasa, dll. Fancy
juga bisa berupa gambar-gambar khayalan tentang mitos, legenda, atau dongeng. Selain itu
kadang-kadang juga berupa khayalan bebas seperti ikan bermain gitar, ayam sepakbola dan
lain-lain. Biasanya fancy memeliki tekanan emosi yang positif dan menyenangkan.

20. Phantasme

Kriteria ini sebenarnya juga merupakan bagian dari fantasi. Phantasme adalah gambar-
gambar khayal yang ditandai dengan jauhnya jarak dengan realitas serta mempunyai tekanan
emosi negatif atau mengerikan. Gambar-gambarnya biasanya tidak dikenal di dunia nyata,

86
berbentuk makhluk aneh, ajaib dan menakutkan. Sehingga contoh untuk kriteria ini adalah ular
naga, monster raksasa, dinousourus dan lain-lain.

21. Simbolis

yaitu gambar-gambar berbentuk nilai-nilai, ide-ide, cita-cita dan lain-lain. Penilaian


dibuat berdasarkan macam ide yang dituangkan, nilai yang disimbolkan dan media yang
digunakan untuk mewujudkan hal itu.

22. Original

Yaitu gambar-gambar yang jarang dijumpai. Suatu gambar yang dikategorikan sebagai
original atau jarang dijumpai jika dibandingkan 100 subjek lain (1:100).

23. Abstraction decorative simetris

adalah gambar yang berupa pola-pola ini memeliki garis yang teratur, statis dan kadang-
kadang geometris.

24. Abstractian decorative simetris

Adalah gambar atau pola yang berwujud sebagi garis bebas dan semuanya.

25. Technical abstraction

Adalah gambaran yang bersifat intlektual atau berupa lambang-lambang yang logis.
Misalnya huruf, angka, simbol-simbol matematika, not balok, peta/denah, tanda-tanda lalu
lintas, dll. Biasanya gambar yang mengandung unsur kriteria ini memberikan informasi bagi
orang lain.

26. Carefull

Meliputi sejumlah karakter yang meliputi kualitas garis (lurus, lengkung), ketepatan
membuat sudut, kelancara membuat garis sehingga secara keseluruhan terkesan rapi.

27. Casual

Yaitu cara menggambar yang cendrung seenaknya, longgar, walaupun garis yang
dihasilkan bisa bersifat khas dan tepat. Biasanya kasual tampak sebagai garis yang tipis.

28. Light

Yaitu bayangan yang diberikan pada suatu gambar sehingga dapat memberikan kesan
87
gambar ini sebagai sesuatu yang tipis, ringan, tembus pandang, atau terang.

29. Dark

Ada bayangan yang dimaksudkan untuk memberika kesan bahwa sesuatu itu berat,
hitam, gelap, muram.

30. Orientasi

adalah aspek komposisi dari suatu gambar dimana ditunjukkan arah yang menuju
keatas, maju. Ini mencakup semua benda abstrak maupun nyata. Contoh : asap yang
membumbung tinggi, grafik histogram, burung yang terbang, pesawat terbang, dll.

31. Closure

Adalah dorongan subjek untup menutup, melingkari stimulus dengan struktur yang
tertutup. Kadang penutupan ini dapat pula berupa abstrak yang geometis.

32. Part

Adalah gambar-gambar yang sebenarnya merupakan bagian dari sesuatu benda (hidup
maupun mati0 tetapi dapat berdiri sendiri. Misalnya selembar daun, daun pintu, daun telinga,
mata dll.

33. Scrible

Yaitu segala bentuk gambar yang berupa atau terjadi dari coret-coretan yang tidak
teratur, kacau dan membingungkan. Ada 3 jenis scrible yaitu :

 Motor scrible : adalah coretan yang terdiri dari garis-garis yang kuat, silang-
menyilang dan kasar.
 Esthetic scrible : adalah coretan yang garisnya lebih lunak, lembut, kadang
bentuknya menarik.
 Simbolic scrible : adalah coretan yang cenderung merupakan organisasi dari
suatu benda, kadang-kadang mempunyai arti yang objektif.
34. Duplicate

Adalah pengulangan gambar yang lebih pada polanya saja.

35. Repetition

Yaitu pengulangan gambar yang lebiha pada stimulusnya saja.


88
36. Schematism

Adalah cara menggambar yang menggunakan garis besarnya saja, untuk gambar apa
saja.

Ke 36 kriteria tersebut, dilakukan penilaian pada gambar skoring yang telah disediakan.
Setelah semua kriteria dinilai, maka tester bisa membuat profil kepribadian.

PROFIL KEPRIBADIAN
Setelah tabel nilai pada lembar skoring terisi semua, maka untuk mendapatkanprofil
kepribadian testeejumlah nilai berbagai kriteria dari delapan stimulus dimasukkan kedalam
kolom-kolom yang tersedia dibawah kolom nilai. Setiap komponen profil terbentuk dari
kriteria-kriteria tertentu yang paling berkaitan sifatnya.profil kepribadian ditentukan oleh
jumlah nilai masing-masing kriteria yang telah ditentukan oleh jumlah masing-masing kriteria
yang telah ditentukan. Profil kepribadian menunjukkan tentang aspek-aspek basic function
mana yang paling dominan dari seseorang.

Beberapa kriteria pembentuk profil kepribadian itu adalah :

1. Emosi out going (terbuka)


Terbentuk dari kriteria-kriteria animate, physiognomi, expansion, curved, dan
casualness.
2. Emosi seclusive (tertutup)
Terbentuk dari inanimate, atmosphere, soft, abstraction symectric, abstraction
assymetric, shading (dark dan light), part, scrible, dan schematisme.
3. Imajinasi combining
Terbentuknya dari physiognomi, ornament, abstraction symetric, style dan organic.
4. Imajinasi creative
Terbentuknya dari kriteria expanded, fantasy (phantasme dan fancy), original,
abstraction assymetric dan dark.
5. Intelegensi praktis
Terbentuknya dari kriteria object (utility dan ornament), dan detail.
6. Intelegensi spekulatif
Terbentuknya dari kriteria organization dan abstraction technical.
7. Aktivitas dinamis
89
Terbentuknya dari kriteria animate, movement, ful, strong, dark, dan orientation.
8. Aktivitas kontrol
Terbentuknya dari kriteria empty, constricted, straight, strong, closure, repetition, dan
duplication serta casual.
Yang harus diperhatikan adalah bahwa tidak ada nilai tengahan, oleh karena itu terjadi
pembulatan. Jika kriteria pendukung profil kepribadia sudah dimasukkan kedalam kolom yang
telah disediakan, kepribadian testee akan segera terbaca. Profil kepribadian ditentukan oleh
pencapaian skor masing-masing komponen pendukung.

INTERPRETASI
Dalam tes wartegg, interpretasi dibuat berdasarkan atas 3 hal penting yaitu :
A. Stimulus drawing relation (SDR)
Adalah bagaiman seseorang menyelesaikan suatu rangsangan menjadi sebuah gambar
yang bermakna dan sesuai dengan sifat masing-masing stimulus. SDR menunjukkan sejauh
mana kepekaan subjek terhadap sifat-sifat tertentu dari tiap-tiap stimulus.

Kepekaan itu sendiri ada 3 jenis :

 Indeference : adalah kepekaan diman subjek secara keseluruhan menghindari


stimulus secara sengaja. Untuk ke 8 stimulus mungkin berbeda-beda reaksinya,
ada stimulus yang digunakan ada yang tidak.
 Adaptation : stiulus yang telah digunakan, baik dari segi dimensi fisik maupun
nilai simboliknya.
 Emphasis : stimulus sudah di gambar dengan tepat sehingga menunjukkan
perpaduan yang harmonis antara eksekusi dan isinya.

Kemudian 3 jenis kepekaan tersebut masing-masing mempunyai 2 respon :

 Insensible : yaitu subjek tidak sensitif terhadap stimulus yang disediakan.


 Affinitas : yaitu subjek bias mengadaptasi stimulus dalam menggambar.
Berkenaan dengan SDR ini, maka interpretasi diberikan terhadap :
1. Stimulus mekanis (3,4,5,6)
 Insensibel : subjek mempunyai sikap yang tidak realistis dan tidak praktis,
emosinya tidak dapat dikekang dan mempunyai kepribadian feminin.
 Affinitas : subjek didominasi oleh kesadarnnya, senang pada hal-hal yang nyata
dan memeliki kepribadian yang maskulin.
2. Stimulus kompleks (3,5,6,7)

90
 Insensibel : subjek cenderung memeliki intelegensi yang rendah, aktivitas
kurang serta dinamikanya pun kurang.
 Affenitas : jika subjek mempunyai kemampuan organisasi dan kontruksi yang
baik, maka ia memeliki kemampuan analisis dan sintesis yang tinggi, cerdik dan
pengamatan tajam.
3. Stimulus straight (3,5,6)
 Insensibel : subjek didominasi oleh tugas-tugas yang tidak disadari, kontrol
lemah dan tidak konsisten.
 Affinitas : subjek didominasi oleh ungsi-fungsi intlektual, konsisten, tegas, dan
tetap dalam pendirian.
4. Stimulasi orientasi (3,5)
 Insensibel : asertivitas lemah, kelihatan menahan diri, tertekan.
 Affinitas : mempunyai kemampuan hidup yang kuat, aktif, serta keyakinan diri
yang baik.
5. Stimulus 5
 Insensibel : bersikap masa bodoh, tenang, mengadapi konflik kurang jantan.
 Affinitas : seram, ambisius, cenderung menguasai, kompetitif.
6. Stimulus small (1,7)
 Insensibel : acuh tak acuh, kurang teliti.
 Affinitas : berperan halus, cermat, jika terlalu tinggi cenderung kompulsif.
7. Stimulus organis (1,2,7,8)
 Insensibel : mempunyai hambatan emosi dan hidup tak acuh
 Affinitas : mudah menyesuaikan diri, peka, dan berkepribadian feminin.
8. Stimulus simple (1,2,4,8)
 Insensibel : mempunyai rasa tidak aman dan ketegangan.
 Affinitas : orang yang wajar, rileks.
9. Stimulus garing lengkung (2,7,8)
 Insensibel : terlalu dominasi fungsi intlektual, sangat cerewet, pada orang-orang
tertentu menunjukkan sikap bermusuhan kaku.
 Affinitas : lembut efektif, mempunyai tanggapan yang menyenangkan pada
kehidupan.
10. Stimulus loose (1,2)
 Insensibel : sikap yang kaku, terpaksa dalam menjalankan sesuatu.
 Affinitas : sikap yang spontan, fleksibel, mempunyai gairah hidup.
91
11. Stimulus statis (4)
 Insensibel : tidak stabil, sangat sensitive.
 Affinitas : knsistens, biasa terlambat dalam kehidupan yang kongkrit, jika
gambar diberi dark, ada indikasi kecemasan.
12. Stimulus large (8)
 Insensibel : sedang bermasalah
 Affinitas : hangat, terbuka, dan easy going.
B. Content (isi)

Content atau isi yang dimaksud adalah bentuk gambar yang dibuat oleh teste terhadap
stimulus yang disajikan. Dalam tes wartegg ini terdapat 3 bentuk lukisan yaitu :

1. Coretan

Lukisan atau gambar yang terbentuk dari coretan-coretan atau bentuk yang tidak
menunjukkan sesuatu apapun. Meski demikian sering kali subjek memberi nama terhadap hasil
lukisannya itu, jika demikian maka diberi nilai tambah.

Scribbling sebenarnya merupakan salah satu reaksi yang agak sama atau sama sekali
tidak mengindahkan stimulus. Hal ini mengindahkan bahwa testee memeliki gangguan atau
tidak ada sensibilitas, sikap tidak peduli terhadap pemintaan atau tugas yang diberikan. Adanya
gambar scribbling menunjukkan tidak adanya kebutuhan atau kenginan untuk berkomunikasi
dengan jelas dan dimengerti orang lain. Hal ini bisa jadi testeemengalami gangguandalam
raelitas dan tidak mampu menghasilkan sesuatu. Dengan demikian adanya scribbling
menunjukkan adanya ganguan.

Scribbling biasanya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Motor scribbling : merupakn hasil dari gerakan motoris yang tiba-tiba dan dilakukan
dengan tegang, kontrol psikomotor yang buruk dan ada kecendrungan untuk agresif. Vitalitas
yang mendasari reaksi ini merupakan ancaman terhadap keseimbangan dan intergarsi sosial
dari testee.
b. Esthetisc scribbling : biasanya dibuat oleh subjek yang didominasi oleh fungsi-fungsi
imajinatif-emosional secara intelktual testee pandai, tetapi intlektualnya lebih diarahkan pada
hal-hal yang esthetic teoritis, jika scribbling disertai dengan menggunakan shading yang
ringan, biasanya hal ini dibuat oleh subjek, yang fasif dan suka melamun. Sedangkan jika
shadingnya gelap menunkukkan adanya emosi yang tidak terarah dan kasar.

92
c. Syimbolic scribbling : mempunyai arti serupa dengan esthetic scribbling, hanya
dibedakan oleh adanya karakteristik dari simbol yang dibuat dan sejauh mana simbol itu bisa
dimengerti oleh orang lain. Ada korelasi positif antara kejelasan bentuk dengan fungsi logika.
Semakin jelas bentuknya maka semakin baik fungsi logikanya.

Pada intinya, subjek yang menghasilakan scribbling pada semua atau bagian besar
stimulus yang diselesaikan mengindikasikan bahwa vital emotionalnya mendominasi aspek
intlektualnya, kontrol dan kreativitasnya. Biasanya mereka tampak terasing dari realits seolah-
olah hidup dalam fantasi.
2. Abstraksi

Abstraksi adlah gambaran yang terbentuk dari garis-garis yang bersifat dekoratif atau
intelektual. Gambar-gambar dekoratif merupakan kombinasi an emosi dan rasio. Emosi
menghasilkan aspek esthetic dan rasio menghasilkan aspek organisasi atau keteraturan. Ada
jenis abstraksi :

a. Symetrical decorative abstraction : berupa pola-pola geometris yang beraturan,


statis dan kaku. Abtraksi jenis ini lebih menonjolkan sifat-sifat geometris, dan jarang terdapat
pada objek spontan, demonstratis, dan vitalistis.
b. Asymetrical decorative abstraction : terdiri dari permainan garis dan bentuk-
bentuk yang dibuat secara ekstrinsik dan orisinil. Umunya subjek yang menggambar dengan
bentuk ini mempunyai kecendrungan anartistik, kurang mampu menyesuaikan diri tetapi
mampu menyesuaikan diri tetapi mapu menutupi dengan sesuatu yang sifatnya khas, kuarang
rasional dan lebih banyak dipengaruhi oleh implus-implus. Umumnya mereka yang
menggambar dengan bentuk ini memeliki gangguan emosional.
c. Tecnical abstraction : terdiri dari semua macam simbol intlektual, bentuk-
bnetuk geometris atau teknis yang logis. Yang trmasuk gambar-gambar ini adalah skema,
streometri, simbol-simbol matematik atau ilmiah, peta dan bagan. Monogram, nama, kata-kata,
tidak murni, technical, karena mengandung makna emosi dan esthetis. Sedangkan tanda lalu
lintas lebih menandakan objektif daripada techenical abstraksi. Gambar jenis ini menunjukkan
adanya kesadaran subjek akan pentingnya arti emosi dan rasio dalam kepribadian seseorang.
Oleh karena itu dominasi bentuk ini menunjukkan adanya dominasi rasio atau emosi.
3. Gambar (picture)

Dalam tes wartegg yang dimaksud dengan menggambar adalah semua stimulus yang
diselesaikan dengan bentuk tertentu yang bisa dibedakan menjadi 3 kelompok besar yaitu :
gambar-ganbar realistis, gambar yang fantasi, dan gambar simbolis. Interpretasi yang
93
dikenakan terhadap gambar ini adalah frekuensi kemunculannya. Oleh karena itu secara rinci
interpretasi yang berkaitan dengan gambar ini adalah sebagai berikut :

a. Gambar-gambar realistis : adalah semua gambar benda yang dapat diraba dan
dilihat. Gambar relita ini dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Nature : adalah segala sesuatu yang mempunyai sifat hidup, nature dapat
digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu :
 Nature animate : tanda langsung yang umum mengenai integrasi dan penyesuaian
sesorang, emosionalitas yang sehat, spontan dan fleksibel. Oleh karen itu jika seseorang banyak
memunculkan gambar-gambar ini ia akan memeliki kecendrungan aktif. Bersifat sosial, dan
serba bisa. Jika testee lebih banyak memunculkan gambar manusia, maka dapat dikatakan
bahwa testee adalah orang yang mudah bergaul. Sedangkan jika gambar binatang lebih banyak
muncul maka ini dinterpretasikan bahwa orang ini memeliki konflik dalam hal yang
berhubungan dengan manusia. Dalam menilai animate salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan adalah physiognomi. Ekspresi wajah misalnya, sering kali kepribadian testee.
Pakaian atau peran yang dibawakan mengindikasikan kelas sosial, status/profesi tertentu atau
mungkin mengekspresikan sifat tertentu seperi ketakutan, otoritas dan lain-lain. Akan tetapi
bisa jadi physiognomi tidak selau menunjukkan kepribadian subjek melainkan merupakan
ekspresi dan minat subjek terhadap gambar yang dibuat.
 Nature inanimate : adalah semua benda didunia kecualai manusia dan binatang. Nature
inanimate menunjukkan hubungan dengan kehidupan yang lebih bersifat tidak langsung,
samar-samar. Pemandangan alam atau bunga-bungaan digambar oleh subjek cenderung kurang
mengambil peran dalam kehidupan masyarakat., penuh emosi, sublimasi atau bahkan
sentimental.
2. Object : termasuk disini adalah utility dan ornament
 Utility : terlalu banya gambar utility menunjukkan bahwa subjek lebih tertarik pada
materi dan hal-hal yang praktis. Dua hal yang harus diperhatikan dalam utility adalah tingkat
kegunaan dan ukuran objek. Macam medan yang digambar sering menunjukkan pekerjaan,
minat dan penyesuaian terhadap profesinya sehari-hari. Benda-benda 3 dimensi digambar oleh
orang-orang produktif. Jika benda yang digambar diberi sentuhan-sentuhan etnis (style), maka
menunjukkan bahwa subjek memeliki kontrol emosi yang baik, dan sebaliknya utility tidak
memeliki syle tertentu maka ini mengindikasikan bahwa subjek adalah orang yang kurang
hangat, kurang sensitif.
 Oranament : merupakan indikasi adanya integritas yang kurang baik antara emosi dan
rasio. Dalam menginterpretasikan ornament harus diperhatikan jenis kelamin dan usia subjek.

94
Jika ornament digambar subjek pria dewasa maka ini mengindikasikan bahwa ia kurang
matang atau memeliki gangguan emosi. Subjek yang digambar banyak menggamabr kostum

biasanya adalah orang yang suka memperhatikan hal-hal kecil dan memeliki kecendrungan
narcistis. Sedangkan dekorasi interior mengindikasikan bahwa ia memeliki kebutuhan akan
lingkungan yang menyenangkan.
b. Gambar-gambar fantasi : adalah semua gambar yang melukiskan khayal. Ada dua
jenis yaitu fancy dan phantasme.
 Fancy : gambar-gambar ini menyatakan kemampuan berimajinasi sehat dan
hidup. Subjek yang banyak menggambar fancy pada umumnya memeliki
perhatian yang baik dan sedikit romantis.
 Phantasme : kebanyakan orang yang menggambar phantasme memeliki
kecendrungan sulit melakukan adaptasi sering merasaasing dala kehidupan.
c. Syimbolic
Gambar symbolisme secara umum menunjukkan nilai tujuan dan isi pikiran atau
pandangan subjek. Bila gambar symbilisme terlalu banyak hal ini mengindikasikan
adanya penyesuaian diri yang kurang baik dari subjek.
C. Eksekusi (execution)

Eksekusi adalah klasifikasi dan ciri lukisan. Eksekusi ini dapat dikelompokkan dalam
5 ciri yaitu :

1. Form level
Form level adalah kombinasi ciri stimulus dengan bentuk gamabar yang menetukan
kualitas garis, teknik menggambar yang hati-hati atau tidak, motorik tangan, estetika dan
harmoni antara bentuk dan komposisi. Oleh karena itu eksekusi dipengaruhi oleh faktor
pendidikan, kemampuan menggambar dan lamanya menggambar. Suatu hal yang penting yang
harus diperhatikan adalah gambar bahwa form level bukan dasar untuk interpretasi, ia akan
merupakan penunjang kriteria lain.
Sebagai penunjang interpretasi, form level berkaitan dengan kemampuan sosial dan
kualitas emosi. Mereka yang mempunyai form level tinggi adalah orang-orang yang mencapai
keuntungan, memeliki minat yang luas dan dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu form level
tinggi jarang terdapat pada mereka yang memeliki ketegangan atau terganggu emosinya.
2. Line (garis)
Kualitas garis dibedakan menjadi :
 Intensitas garis

95
Yang dimaksudkan dengan intensitas garis adalah kekuatan garis, karenanya terdapat
duan intensitas garis yaitu : stong dan soft. Strong adalah garis yang kuat. Ini menunjukkan
adanya kekuatan dorongan-dorongan vital yang disalurkan melalui aktivitas. Bila disertai
dengan SDR yang benar, orisisnil, dan terorganisasi maka ini berrti bahwa testee memeliki
kepribadian yang ambisius, produktif, dan antusias. Jika strong dilakukan tanpa disertai
harmoni dan kualitas-kualitas lain maka digolongkan sebagai orang yang dikuaai oleh
dorongan vital premitive. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa storng tidak harus dibuat
dengan contnous, bisa saja berbentuk garis yang putus-putus dan tidak lancar.

Sedangkan garis yang lembut tidak harus berkebalikan interpretasinya dengan strong.
Mereka yang menggambar dengan kualitas soft diartikan memeliki energi yang terkontrol dan
terdefferensiasi. Umumnya mereka tergolong profesional dan terdidik, serta memeliki orientasi
yang jelas. Sedangkan garis yang terlalu lemah selalu mempunyai nilai diagnostic negative.
Hal itu merupakan tanda-tanda adanya kecemasan, depresi dan menarik diri. Akan tetapi untuk
embuat interpretasi berkenaan denga soft ini perlu diperhatika beberapa aspek, antara lain
penggunaan ruang, jenis pekerjaan, dan kualitas gambar itu sendiri.

 Tipe garis

Dibedakan menjadi 2 yaitu : straght dan curve. Straight dibuat oleh mereka yang
memeliki perhatian dan persepsi yang tajam, waspada. Garis lurus yang ada pada hampir setiap
gambar mengindikasikan bahwa testee memeliki kepribadian yang kaku, kurang fleksibel dan
kurang menyenangkan. Hal ini terutama jika dikenakan pada stimulus-stimulus oraganis.
Sebaliknya kurangnya atau tidak adanya garis lurus sama sekali maka indikasinya kurang baik,
yaitu memeliki gangguan. Curve merupakanindikasi emosi yang fleksibel dan kemampuan
menyesuaikan diri. Akan tetapi kalau terlalau banyakpu berindikasi negatif, yaitu kurang
adanya kontrol yang baik dan cenderung maniak. Jika penyelesainnya baik maka testee
memeliki kecendrungan untuk menyesuaikan diri dan lemah lembut. Curve mendapat skor
tinggi jika dikenakan stimulus mekanis.

 Kualitas garis
☺ Continuity

Secara diagnostik berarti spontan, memeliki keyakinan pada diri sendiri. Jika garis yang

dibuat memeliki kualitas yang kurang baik maka ini mengindikasikan bahwa testee imfulsif,
terlalu percaya diri dan memeliki kebutuhan untuk bersikap dominan.

96
☺ Discontinuity

Biasanya dibuat oleh mereka yang sangat hati-hati dan cenderung mengkritik diri sendiri.

3. Convering (penggunaan ruang)


Yang dimaksud dengan covering adalah penggunaan ruang dalam menggambar.
Convering ada 2 jenis yaitu :
 Scant covering : termasuk disini adalah small dan empety drawing.
 Full covering : meliputi moderate, ample, dan compact.

Gambar yang kecil mempunyai arti diagnostik yang negatif. Biasanya dibuat oleh
mereka yang kurang asertif, memeliki perasaan adekuat dan depresi. Gambar empety adalah
gambar-gambar yang merupakan outline saja, tanpa ada detail-detail. Gambar dengan ciri ini
biasanya dimiliki oleh mereka yang memeliki objektifitas cukup. Akan tetapi jika berkualitas
kurang baik maka indikasi dari buruknya emosi subjek dalam menjalinhubungan dengan orang
lain. Ample covering adalah penggunaan ¾ ruang. Hal ini merupakan tanda dari vitalitas dan
spontalitas. Compact covering adalah gambar yang mengisi ruang secara penuh artinya
mendominasi, kompulsif dan agresif.

4. Shading (bayangan)

Secara umum shading merupakan indikasi dari kebutuhan emosi seseorang. Aspek
yang perlu diperhatikan oleh shading adalah :

 Intensitas yang bervariasi dari gelap, hitam dan berat hingga yang samar-samar
saja.
 Texture, adalah cara pembuatan shading misalnya dengan garis lurus, coret-
coret dan sebagainya.
 Fungsi shading, apakah peletakan shading sesuai dengan fungsinya atau tidak.

Shading yang kuat berarti emosi yang hangat. Shading gelap berarti adanya aktifitas
antusiasme, sedangkan shading yang berat adalah imfulsif. Shading hitam berarti adanya
permusuhan, agresif atau kecenderungan neurotis. Sedangkan shading yang lemah berarti
sensivitas yang sentimental, idealis atau romantic. Shading yang terlalu lemah dibuat oleh
subjek depresi, cemas, dan memeliki kecenderungan melamun. Shading yang sesuai dengan
fungsinya merupakan tanda yang positif yaitu adanya emosi yang kuat.

97
Shading yang dibuat dengan tektur yang khalus, berarti adanya emosi yang terkontrol,
tekstur tidak halus disertai garis yang lemah berarti depresi atau neurotis. Bila dibuat dengan
garis-garis lurus atau berarti adanya kontrol terhadap emosi, sedangkan bila dibuat dengan
garis-garis sembarangan berarti adanya ketegangan dan konflik.

5. Compesition (komposisi)
 Whole : lah gambar yang dapat berdiri sendiri. Adanya gambar whole berarti
adanya integrasi dan keseimbangan yang memuaskan.
 Part : adalah yang eksistensinya tidak dapat berdiri sendiri sendiri. Part
merupakan integrasi yang kurang baik antara golongan vital emosional dan
kekuatan kontrol rasional.
 Context : menunjukkan adanya benda-benda yang menyertai objek yang dibuat
berdasarkan stimulus. Context adalah indikasi adanya kebutuhan emosi.
 Isolasi : adalah gambar yang tidak disertai dengan benda-benda lain. Gambar
yang tidak memeliki tema, tanpa sentuhan emosi. Isolasi merupakan indikasi
dari hubungan yang terbatas dengan dunia luar, tidak, tidak hangat.
D. Lain-lain

Hal-hal yang harus dipertimbangkan sehubungan dengan interpretasi yang dapat


dikenakan pada tes wartegg adalah :

1. Waktu : lamanya seorang testee menyelesaikan gambarnya mampunyai hubungan


dengan kemampuan penyesesuain diri, problem solving, analisa masalah. Namun
demikian lama tidaknya seseorang menyelesaikan gambar dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan.
2. Jenis kelamin : jenis kelamin merupakan faktor penting yang mempengaruhi SDR.
Sensivitas sangat erat hubungannya jenis kelamin. Prefensi seorang terhadap salah
satu tipe stimulus menunjukkan stimulus terhadap stimulus itu.
3. Pekerjaan dan pendidikan : variabel ini mempengaruhi content dan eksekusi serta
popularitas dalam satu set tes wartegg.
4. Gambar-gambar yang disukai dan yang tidak disukai.
5. Gambar-gambar yang paling mudah dan sulit diselesaikan kedua variabel tersebut
berkaitan dengan jenis konflik yang dihadapi.

98

Anda mungkin juga menyukai