Anda di halaman 1dari 3

Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 4, No.

2, Nopember 2015: 119 - 121


ISSN 1410 - 5675

PENYULUHAN PENANGANAN HAMA TIKUS DI DESA SUKARATU DAN INDERAJAYA,


KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA

Bari, I. N. Dan Natawigena, W.D.


Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
E-mail: daradjat327@gmail.com

ABSTRAK Tikus menempati relung ekologi yang sama


Penyuluhan tentang Penyuluhan Penanganan Hama dengan manusia. Setiap makanan yang dapat
Tikus Di Desa Sukaratu dan Inderajaya, Kecamatan dikonsumsi oleh manusia maka dapat pula
Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya telah dilaksanakan dikonsumsi oleh tikus. Begitu pula dengan tempat,
dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan setiap lokasi yang dapat didiami oleh manusia maka
ini dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan tikus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di
Januari hingga April 2014. Tahapan kegiatan meliputi (1) lokasi tersebut. Oleh karena itu dari sudut pandang
pelaksanaan Training of Trainer bagi mahasiswa peserta antroposentris, tikus dikategorikan sebagai hama
Kuliah Kerja Nyata, (2) penelusuran data sekunder yang keberadaannya dapat menimbulkan kerugian
berupa profil dan monografi lokasi, (3) penelusuran bagi manusia. Tikus merupakan hama multisektoral.
data primer dengan alat kuestioner, dan (4) pelaksanaan Di dunia kesehatan, tikus dikenal sebagai pembawa
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini melibatkan (carrier) dari berbagai penyakit yang dapat menular
petani, mahasiswa peserta KKNM, dan aparat kepada manusia. Di dunia industri, tikus merupakan
pemerintahan terkait. Dalam pelaksanaan penyuluhan sumber kontaminan yang dapat mengurangi kualitas
ini dilakukan pengenalan berbagai jenis tikus, biologi, dan dan kuantitas produksi, sementara di dunia pertanian,
pengendaliannya pada agroekosistem sawah. Dampak tikus merupakan hama yang menyerang berbagai
yang terukur setelah pelaksanaan kegiatan ini adalah komoditas pada berbagai stadia tanaman.
bertambahnya pengetahuan petani dalam hal mengenal Pemahaman petani mengenai strategi
jenis dan pengendalian tikus pada pertanaman padi. pengendalian tikus yang baik akan meningkatkan
tingkat keberhasilan, efisiensi dan efektifitas
Kata kunci: Hama Tikus, Tanaman padi, Penyuluhan pelaksanaanya. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi
ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan
ABSTRACT produktifitas lahan pertanian dan tingkat kesejahteraan
Extention about rat controls on Rice field in Sukaratu petani.
and Inderajaya Village, Sukaratu District, Tasikmalaya Berdasarkan analisis situasi di atas , maka dapat
Resident, West Java has been done in the framework of dirumuskan bahwa permasalahan yang dihadapi
Community Service. The event was held for four months, dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat
from January to April 2014. Phases of activity include (1) adalah diperlukannya sosialisasi pengendalian hama
Training of Trainers for students who were participating tikus, yaitu berupa kegiatan “Penyuluhan Penanganan
in Field Work Experience, (2) tracing of secondary data Hama Tikus di Desa Sukaratu dan Inderajaya,
and monographs profile, (3) tracing of primary data by Kecamatan. Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya”
questionnaires, and (4) extention program. The activities
included farmers, students and relevant government HASIL DAN PEMBAHASAN
officials. Measurable impact after the implementation of
this activity was increased knowledge of farmers in terms Rangkaian kegiatan Kursus Tani Pengendalian Hama
of knowing the rat controls in the rice field. Tikus Terpadu di Desa Sukaratu dan Desa Inderajaya
Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari
Key words: rat, the rice crop, extention 3 tahapan, yaitu (1) Tahapan Persiapan, (2) Perlaksanaan
Kursus Tani Pengendalian Hama Tikus Terpadu dan (3)
PENDAHULUAN Tahapan Evaluasi. Masing-masing tahapan diuraikan
sebagai berikut:
Tasikmalaya merupakan salah satu sentra produksi
beras di Jawa Barat. Beras Tasikmalaya telah berhasil A. Tahapan Persiapan
menembus pasar ekspor ke beberapa Negara, yaitu
diantaranya Amerika, Uni Eropa, Malaysia, Singapura I. Training of Trainer Mahasiswa Peserta KKMM.
dan Hongkong. Total produksi padi organik yang Kegiatan Training of Trainer (TOT) dilaksanakan
dihasilkan petani Tasikmalaya, 80% ditujukan untuk dengan tujuan untuk menciptakan sinergisme antara
pasar ekspor, hanya 20% untuk pasar lokal, sementara Program Pengabadian kepada Masyarakat yang
sisa produksi dimanfaatkan pula untuk konsumsi sendiri dilaksanakan oleh Dosen dengan program Kuliah
bagi petani (DEPTAN, 2014). Kerja Nyata yang dijalankan oleh Mahasiswa.
Tasikmalaya memiliki 49.460 ha lahan sawah dengan Memberi Penyuluhan Pengendalian Hama Tikus
total luas produksi 855.197 ton/tahun (BPS, 2013). Terpadu, dan (3) pembahasan Metode FGD dalam
Kondisi areal persawahan yang sangat luas di Kabupaten pelaksanaan Kursus Tani Pengendalian Hama
Tasikmalaya tersebut secara tidak langsung memberikan Tikus Terpadu.
daya dukung lingkungan serta daya dukung pakan yang II. Penelusuran data sekunder. Penelusuran data
kondusif bagi tingginya tingkat populasi tikus di kawasan sekunder dilakukan dengan tujuan untuk
tersebut. mengetahui gambaran awal kondisi umum dari
120 Penyuluhan Penanganan Hama Tikus di Desa Sukaratu dan Inderajaya, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

wilayah sasaran tempat pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 sampai
Pengambdian kepada Masyarakat, khususnya dengan tanggal 21 Januari 2013 dengan cara mengunjugi
mengenai gambaran kondisi pertanian di lokasi kediaman petani yang tersebar di wilayah Desa Sukaratu
tersebut. Data-data sekunder yang ditelusuri dan Desa Inderajaya, Kecamatan Inderajaya, Kabupaten
tersebut adalah berupa profil/monografi/programa Tasikmalaya. Adapun pelaksana atau enumerator dari
yang berada di lingkungan administarsi desa, kuestioner adalah mahasiswa peserta KKNM yang telah
kecamatan dan kantor Badan Penyuluh Pertanian mengikuti TOT.
(BPP) setempat. Kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 7 Januari 2014. Perlaksanaan Kegiatan Penyuluhan
III. Penelusuran data primer (Questionering). Penelusuran Pelaksanaan “Penyuluhan Pengendalian Hama
data primer dengan menggunakan media kuestioner Tikus di Desa Sukaratu dan Desa Inderajaya Kecamatan
dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya” merupakan pokok
awal dari petani responden calon peserta kursus tani acara dalam seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksana-
yang akan dilaksanakan kemudian hari, sehingga kan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Januari
metoda dan materi kegiatan dapat dipersiapkan lebih 2014 di balai Desa Sukaratu. Total peserta petani
efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan petani yang hadir dalam kegiatan ini adalah sebanyak 30
peserta. Sasaran adalah para petani yang memiliki orang yang terdiri dari petani reseponden yang telah
kriteria sebagai berikut: diwawancarai oleh mahasiswa (enumerator) serta
a. Memiliki atau mengelola lahan persawahan. pihak berbagai terkait.
b. Warga Desa Sukaratu dan Desa Inderajaya, Kegiatan Kursus Tani Pengendalian Hama Tikus
Kecamatan Inderajaya, Kabupaten Tasikmalaya. Terpadu ini dilakukan dengan cara Ceramah dan
c. Bersedia menjadi peserta ‘Kursus Tani pemutaran video yang berkaitan dengan strategi
Pengendalian Hama Tikus Terpadu’ pengendalian tikus sawah.

Diagram 1. Hasil pre & post Test


Bari, I. N. dan Natawigena, W.D. 121

Hasil pre & post Test pada Diagram di atas Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya melalui pengenalan
menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan berbagai jenis predator, parasitoid, entomopatogen
wawasan peserta kursus tani mengenai berbagai dan mikroba antagonis yang berperan sebagai musuh
komponen pengendalian tikus sawah pada areal alami di agroekosistem sawah. Identifikasi organisme
pertanaman padi. penganggu tanaman pada padi telah demontrasikan di
dalam kegiatan penyuluhan ini. Dampak yang terukur
Faktor Pendorong dan Penghambat setelah pelaksanaan kegiatan ini adalah bertambahnya
Faktor-faktor pendorong kegiatan antara lain: pengetahuan petani dalam hal mengenal jenis dan
1. terdapatnya wadah kelompok tani sehingga peranan musuh alami pada pertanaman padi.
memudahkan dalam berkoordinasi.
2. daerah Kecamatan Sukaratu merupakan salah satu DAFTAR PUSTAKA
daerah lumbung padi di KabupatenTasikmalaya.
3. dukungan Aparatur pemerintahan tingkat desa Badan Litbang Pertanian. (2011). Inovasi Teknologi
yang sangat tinggi dan sehingga dapat turut Pengendalian Tikus. (Sudarmaji & N.
memfasilitasi kegiatan yang direncanakan Herawati, Eds.) (Edisi 17-2., pp. 1–16).
4. pada periode musim tertentu, petani padi sering kali Jakarta Selatan: Sinar Tani.
bermasalah dengan hama tikus, sehingga pelatihan
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. (2009). Tikus.
yang direncanakan mendapat antusiasme yang
Bank Pengetahuan Padi Indonesia (pp. 14–
cukup tinggi di kalangan petani
16). Sukamandi: Kementrian Pertanian.
Retrieved from http://www.pustaka- deptan.
Faktor-faktor penghambat kegiatan ini antara lain:
go.id
1. musim penghujan yang tengah terjadi pada
periode pelaksanaan pengabdian mengakibatkan BPS. (2013). Kabupaten Tasikmalaya dalam Angka
serangan tikus tidak terjadi di lokasi. 2011. Tasikmalaya. www.cianjurkab.go.id.
2. waktu pelaksanaan pengabdian yang hanya 4 (2012). Fokus Pembangunan Kabupaten
bulan mengakibatkan kegiatan pendampingan Cianjur. Dinas Perhubungan Komunikasi dan
tidak dapat dilaksanakan. Informatika Kabupaten Cianjur. Retrieved
from http://www.cianjurkab.go.id/Content_
SIMPULAN Nomor_Menu_22_3.html

Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan dengan


baik di Desa Sukaratu dan Inderajaya, Kecamatan

Anda mungkin juga menyukai