Keuangan YPBB
Kata Pengantar
Bagian 1
Pendahuluan
Basis Kas
Kas 20.000.000
Basis Akrual
Kas 20.000.000
Basis Kas
1 Januari 2022 Kas/Bank 1.000.000.000
Catatan : dengan menggunakan basis kas, pencatatan hanya dilakukan pada saat
organisasi menerima uang dari pendonor yaitu setiap awal tahun.
Basis Akrual
Catatan : Piutang eksternal akan diamortisasi setiap satu tahun sekali (sesuai
kesepakatan/kontrak) dengan mencatat Kas/Bank terhadap Piutang eksternal dimana
piutang akan berkurang dan Kas/Bank akan bertambah
2.6 ISAK 35
ISAK Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No 35 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba adalah aturan yang disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) untuk
mengatur tentang penyajian laporan keuangan entitas berorientasi non laba. ISAK 35
merupakan interpretasi dari PSAK 1 dalam Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05
yang memberikan contoh bagaimana entitas berorientasi non laba membuat penyesuaian
baik penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk pos-pos tertentu dalam laporan
keuangan dan penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri.
Dengan adanya pedoman ISAK 35 dapat memberikan informasi keuangan yang
jelas kepada donatur dan masyarakat. Berdasarkan ISAK 35 laporan keuangan yang
didapat dari suatu siklus akuntansi entitas nirlaba adalah: laporan arus kas, laporan
penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset neto, laporan posisi keuangan, catatan
atas laporan keuangan. Beberapa perbedaan dari ISAK 35 dan PSAK 45 teridentifikasi
sebagai berikut:
a. Perubahan istilah terjemahan atas kata “Not-for-Profit” sebelumnya dalam PSAK
45 diterjemahkan sebagai “Nirlaba” namun kemudian diubah oleh DSAK IAI
dalam ISAK 35 menjadi Non Laba dengan dasar bahwa sesungguhnya aktivitas
utamanya tidak berorientasi mencari laba namun bukan berarti tidak menghasilkan
laba (nirlaba).
b. Ruang lingkup objek ISAK 35 adalah:
○ Entitas berorientasi non laba terlepas dari apapun bentuk hukumnya.
○ Diterapkan juga oleh entitas yang menerapkan SAK ETAP.
○ ISAK 35 hanya mengatur mengenai penyajian laporan keuangan, sehingga
ketentuan akuntansi lain yang dilakukan oleh entitas nirlaba tersebut mengacu
kepada SAK atau SAK ETAP masing-masing yang relevan.
○ Kebebasan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal sesuai
dengan kondisi entitas nirlaba tersebut, diantaranya: (1) Penyesuaian
deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan; (2)
Penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri. (3)
Tidak ada pengaturan ketentuan transisi yang diatur khusus pada ISAK 35.
c. Unsur – unsur laporan keuangan ISAK 35:
○ Laporan Posisi Keuangan untuk menyajikan pos penghasilan komprehensif
pada bagian aset neto tanpa pembatasan dan menyajikan pos penghasilan
komprehensif lain secara tersendiri.
○ Laporan Pendapatan Komprehensif, berupa kolom tunggal untuk menyajikan
informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih.
○ Laporan Perubahan Aset Neto.
○ Laporan Arus kas.
○ Catatan atas Laporan Keuangan.
Sesuai dengan keputusan rapat tahunan YPBB 2014, siklus keuangan YPBB berubah
menjadi 1 Desember – 31 November.
- Dana kas kecil untuk pembayaran dalam jumlah kecil yang pembayarannya
tidak dapat dilakukan melalui transfer bank.
- Besarnya pengeluaran yang dapat ditanggung oleh dana kas kecil adalah
pengeluaran dengan nilai sampai dengan Rp. 2.000.000.
- Jenis pengeluaran yang ditanggung oleh dana kas kecil termasuk transport,
komunikasi, konsumsi, pertemuan, entertainment, perijinan, sumbangan,
keamanan, peralatan kantor, pelatihan dll.
- Semua permintaan pembayaran dari dana kas kecil harus diajukan tidak lebih
dari 5 hari dari tanggal faktur.
- staf keuangan/ kasir harus menyelesaikan pembayaran kepada penerima tidak
lebih dari 2 hari kerja sejak pengajuan dilakukan.
- YPBB menggunakan dana metode imprest fund system atau metode tetap
dalam pengelolaannya.
- Saldo maksimum dibatasi sampai dengan Rp. 2.000.000.
- Saat saldo kas kecil primer dibawah Rp. 300.000 satu hari kemudian kasir
mengajukan permohonan penarikan uang untuk mengisi kembali dana tetap
kas kecil sampai batas maksimum Rp. 2.000.000.
- Batas maksimum harus betul – betul ditaati. Dilarang untuk melampaui batas
maksimum, dan dana kas kecil harus disimpan di kotak kas kecil.
- Staf keuangan/ kasir harus mencatat setiap transaksi secara akurat dan tepat
waktu sesuai dengan metode imprest fund system sebagai kontrol
operasional.
- Saldo kas kecil harus sesuai antara pencatatan dengan jumlah riil yang
tersimpan di kotak kas kecil.
- staf keuangan/ kasir hanya membayar kepada penerima yang sesuai untuk
penerima uang.
- staf keuangan/ kasir harus membuat laporan kas saat tutup buku secara
harian, dan dilaporkan kepada manajer keuangan.
- Manajer keuangan harus mengecek kesesuaian mutasi antara pencatatan dan
bukti pembayaran serta mencocokan antara pembukuan dengan nilai riil yang
ada di kotak kas kecil secara mingguan.
Sistem arus keluar masuk uang harus sesuai dengan ketentuan organisasi dan
ketentuan akuntansi yang berlaku di Indonesia. Organisasi harus memisahkan tanggung
jawab dalam hal praktek arus keluar masuk uang dengan tujuan kontrol internal.
e. Uang masuk dari pendonor harus sesuai dengan perjanjian/MoU baik itu
jumlah, termin dan waktu penerimaan.
f. Setiap penerimaan harus didokumentasikan sebagai bukti transaksi organisasi
dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
○ Penerimaan melalui transfer bank
- Copy perjanjian/ MoU
- Lembar kontrol penerimaan (bila penerimaan dana dibagi menjadi
beberapa termin)
- Bukti transfer
- Rekening koran
○ Penerimaan melalui cash on hand/ langsung
- Copy perjanjian/ MoU
- Lembar kontrol penerimaan (bila penerimaan dana dibagi menjadi
beberapa termin)
- Bukti penerimaan kas, dengan adanya otorisasi tanda tangan pihak
terkait (pendonor dan manajer keuangan)
g. Pemasukan organisasi selain dari Pemasukan Proyek dan Donasi akan
dialokasikan langsung sebagai pemasukan tanpa pembatasan (without
restrictions).
2.6. Tunjangan
2.6.1. Tunjangan Jam Kerja
a. Organisasi memberikan tunjangan makan kepada staf dan tidak berlaku kepada
staf khusus, dengan besaran sebagai berikut:
- Staf Full Time dapat melakukan dua kali klaim tunjangan makan per hari
sebesar Rp. 5.000/ klaim
- Staf Part Time dapat melakukan satu kali klaim tunjangan makan per hari
sebesar Rp. 5.000/ klaim
b. Staf dapat melakukan satu kali klaim tunjangan makan jika sudah melakukan
kontribusi kerja minimal 4 jam kerja dalam satu hari.
a. Setiap staf berhak atas tunjangan kesehatan yang akan diberikan oleh organisasi.
b. Besaran tunjangan kesehatan adalah Rp 100.000 per staf, dan akan diberikan
juga kepada suami/istri staf juga anak staf (maksimal 2 orang anak).
c. Tunjangan kesehatan dibayarkan satu kali setiap bulan, dan tunjangan ini akan
menjadi simpanan staf.
d. Staf yang akan menggunakan tunjangan kesehatan dapat melakukan
reimbursement ke departemen keuangan dengan menyerahkan bukti
transaksi/kuitansi.
a. Organisasi bekerja sama dengan BPJS kesehatan sejak Desember 2017 dan
belum semua staf yang sudah bergabung sebagai peserta.
b. Bagi staf yang mendaftar BPJS kesehatan secara mandiri, iuran BPJS dapat
diklaim dengan melampirkan bukti pembayaran, maksimal sesuai dengan nilai
tunjangan kesehatan.
a. Untuk proses pengembalian uang dilihat dari surat perjanjiannya jika di surat
perjanjian utang piutang staf meminta untuk di potong dari JK perbulan dengan
jumlah nominal yang sudah di tentukan oleh keuangan organisasi (minimal
pembayaran perbulan Rp.500.000,- untuk pinjaman diatas Rp.10.000.000,-) dan
ditentukan oleh staf peminjam jika dibawah Rp. 5.000.000,-, dan tim keuangan
akan memotong langsung dari JK perbulan staf peminjam sesuai dengan
jumlah pada surat perjanjian utang piutang.
b. Staf peminjam juga dapat melakukan pembayaran langsung secara cash on hand
kepada organisasi.
2.8. Pelaporan Biaya Kegiatan
a. Pelaporan biaya kegiatan dilakukan oleh manajer / koordinator proyek setelah selesai
melakukan kegiatan.
b. Laporan harus dikumpulkan kepada departemen keuangan maksimal 4 hari setelah
kegiatan / proyek selesai dilakukan.
c. Dokumen dan bukti transaksi yang dilampirkan adalah sebagai berikut:
- TOR dan RAB kegiatan yang sudah disetujui oleh manajer keuangan.
- Laporan narasi kegiatan.
- Laporan realisasi anggaran beserta dengan dokumen pendukung lainnya
(Invoice/Kwitansi/Nota dll).
- Berita acara dengan ketentuan sebagai berikut:
▪ Berita acara dibuat untuk transaksi yang tidak memiliki dokumen pendukung.
▪ Batas nominal pembuatan berita acara adalah sebesar Rp. 500.000.
▪ Berita acara ditandatangani oleh semua pihak yang bersangkutan diatas materai
Rp. 10.000.
a. Staf keuangan harus memastikan bahwa dokumen dan bukti transaksi diterima
secara lengkap sebelum dicatat di sistem pelaporan keuangan organisasi.
b. Staf keuangan membuat summary pengeluaran yang terjadi berdasarkan
dokumen dan bukti transaksi kegiatan untuk dilaporkan ke manajer keuangan.
c. Pencatatan biaya kegiatan merujuk pada peraturan organisasi “2.5. Arus Keluar
Masuk Uang”.
a. Proses kerja untuk persiapan laporan keuangan organisasi harus mengikuti regulasi
dari siklus keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku.
b. Organisasi harus membentuk chart of account dan pos kegiatan dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Pengkodean dan penamaan harus mudah untuk dimengerti oleh pengguna.
- Mampu menjabarkan keadaan keuangan dan hasil organisasi.
- Memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai kontrol internal.
- Memudahkan dalam sistem pelaporan organisasi.
- Sesuai dengan kebutuhan organisasi.
c. Prosedur pencatatan, pemindahbukuan dan tutup buku akhir bulan dilakukan oleh staf
keuangan dengan kriteria sebagai berikut:
- Staf keuangan harus menginput transaksi dan pengeluaran di sistem pelaporan
organisasi.
- Untuk tutup buku akhir tahun semua pendapatan/penerimaan harus disesuaikan
dalam tahun terjadinya, termasuk penyesuaian untuk pembayaran sebelumnya,
pembayaran dimuka, piutang, hutang dan pengakuan untuk biaya – biaya lainnya.
- Penginputan transaksi harus dilakukan secara cermat dan tepat antara Chart of
Account dan Pos Kegiatan, karena kedua hal tersebut akan menentukan hasil akhir
laporan keuangan organisasi.
d. Pemeliharaan General Ledger
- Transaksi dicatat secara kronologis dalam hari kejadian, tetapi tidak lebih dari
sebulan.
- Pencatatan harus berdasarkan jurnal, dengan referensi yang berdasarkan dokumen
asli dan informasi relevan lainnya.
- Besaran angka antara ledger dan jurnal harus sama dan isi jurnal harus sama
dengan dokumen aslinya.
- Staf keuangan harus mengoreksi jika terjadi ketidak sesuaian antara trial balance
dengan jurnal dan dokumen aslinya juga jika ada perbedaan antara sub-ledger
dengan jurnal dan dokumen aslinya.
- Jika kesalahan mempengaruhi saldo akhir dan terjadi setelah diposting staf
keuangan harus melakukan jurnal koreksi.
- Merujuk pada poin 4 (d) dan 4 (e) manajer keuangan harus secara cermat
mereview jurnal voucher beserta dokumen pendukung sebelum memposting jurnal
tersebut ke dalam sistem pelaporan organisasi.
e. Saat tutup buku bulanan staf keuangan harus melakukan penjurnalan seperti:
- Mencatat beban penyusutan bulanan
- Mencatat biaya administrasi, bunga serta pajak di dalam bank statement ke dalam
sistem.
- Biaya yang masih harus dibayar di bulan tersebut yang belum diselesaikan harus
segera diselesaikan.
f. Sebelum tutup buku akhir tahun staf keuangan harus memastikan bahwa setiap akun
sudah difinalisasi di dalam sistem pelaporan organisasi, dengan melakukan seperti
dibawah ini:
- Pendapatan dan pengeluaran untuk semua jenis (dengan dan tanpa pembatasan)
harus ditaruh di aktiva bersih yang merupakan selisih lebih atau selisih kurang.
- Saldo aktiva, kewajiban dan aktiva bersih harus dipindahkan/dibawa ke laporan
keuangan tahun berikutnya.
g. Laporan yang dihasilkan oleh organisasi adalah laporan posisi keuangan, laporan
pendapatan komprehensif, laporan perubahan aset tetap dan laporan arus kas.